• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin comunis yang artinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin comunis yang artinya"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin comunis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin communico yang artinya membagi.1

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan perkataan lain, komunikasi adalah proses membuat pesan bagi komunikator dan komunikan. Proses komunikasi secara

1

(2)

sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Pentingnya peranan media (media sekunder), disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Akan tetapi media komunikasi hanya efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan yang bersifat informatif. Karena proses komunikasi sekunder ini merupakan sambungan dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu, maka dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang akan digunakan. Penentuan media yang akan digunakan sebagai hasil pilihan dari sekian banyak alternatif perlu didasari pertimbangan mengenai siapa komunikan yang akan dituju.

2.1.1. Komponen Komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Harold D. Laswell komponen-komponen komunikasi adalah :2

a) Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

b) Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

2

(3)

c) Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.

d) Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.

e) Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.

f) Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan (Protokol).

2.1.2. Macam-macam Komunikasi

a) Komunikasi Verbal atau tulisan. Pada jenis komunikasi ini dipergunakan pengucapan maupun bunyi-bunyian serta telinga (pendengaran) sebagai sensasi dengar, contohnya bahasa dan musik.

b) Komunikasi Nonverbal Yang Merujuk Pada Tulisan. Komunikasi yang disampaikan secara visual lewat tulisan, contohnya surat, majalah dan Koran.

c) Komunikasi Menggunakan Teknologi. Teknologi yang terus berkembang telah membantu kita dalam berkomunikasi jarak jauh, contohnya radio, televisi dan tele converence.

d) Komunikasi Visual. Komunikasi menggunakan bahasa visual, unsur dasar visual menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan.

(4)

2.2. Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Dua orang pakar strategi Hamel dan Prahalad mengangkat kompetensi inti sebagai hal yang penting dalam arti strategi, mendefinisikan strategi merupakan tindakan yang bersifat incramental (senantiasa meningkat) dan terus menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang akan terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.3

Dengan demikian strategi desain dapat disimpulkan sebagai penetapan urutan tindakan yang akan dilaksanakan oleh desainer (tim desain) untuk

3

(5)

merealisasikan suatu tujuan yang diinginkan (design brief), menjadi keputusan akhir desain yang siap dilaksanakan.

2.2.1. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan dengan approach yang fleksibel terhadap situasi dan kondisi. Tujuan utama dari strategi komunikasi menurut R.Wayne Pace dan kawan-kawan adalah sebagai berikut :4

a) to secure undestanding b) to establish acceptance c) to motivate action

To secure understanding maksudnya adalah memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang ia terima, setelah diterima maka selanjutnya penerimaan itu harus di bina (to establish acceptance), sehingga pada akhirnya kegiatan tersebut dapat memotivasi (to motivate action).

Komunikasi merupakan proses yang rumit untuk itu harus diperhatikan komponen-komponen komunikasi sehingga komunikasi dapat berjalan dengan

4 Effendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Rosda Karya, Bandung, 1997, hal

(6)

lancar, adapun komponen-komponen yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

a) Mengenali sasaran komunikasi b) Pemilihan media komunikasi

c) Pengkajian tujuan pesan komunikasi d) Peranan komunikator dalam komunikasi.

Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting, itulah sebabnya strategi komunikasi harus luwes supaya komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan bila dalam pelaksanaan menemui hambatan. Salah satu upaya untuk melancarkan komunikasi yang lebih baik mempergunakan pendekatan A-A Procedure (from Attention to Action Procedure) dengan lima langkah yang disingkat AIDDA.

A Attention (perhatian)

I Interest (minat)

D Desire (hasrat)

D Decision (keputusan)

A Action (kegiatan)

Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan menjadikan suksesnya komunikasi. Setelah perhatian muncul kemudian diikuti dengan upaya menumbuhkan minat yang merupakan tingkatan lebih tinggi dari perhatian. Minat merupakan titik pangkal untuk tumbuhnya hasrat. Selanjutnya seorang komunikator harus pandai membawa hasrat tersebut untuk menjadi suatu

(7)

keputusan komunikan untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator.

Para perencana cenderung berpikir bahwa menghasilkan poster dan film video atau menjalankan suatu program komunikasi pembangunan adalah solusi untuk masalah yang berakar dari perilaku/ kebiasaan-kebiasaan hidup yang tidak lestari. Inisiatif yang tidak terencana dan yang tidak terintegrasi dalam suatu strategi komunikasi menyeluruh, hanya akan menghasilkan harapan-harapan kosong.

Itu sebabnya suatu proyek harus mendefinisikan sebelumnya mengenai apa dan untuk siapa informasi dimaksud dan bagaimana penerima seharusnya menerjemahkannya dalam komunikasi dan tindakan. Cara terbaik mencapai ini adalah melalui suatu strategi komunikasi yang sistematis dan menyeluruh seperti yang digambarkan dalam 10 langkah strategi komunikasi.

Penggunaan komunikasi secara sistematis sangat penting, bukan hanya implementasi proyek, tapi juga penetapan kebijakan/ program yang dibentuk untuk meningkatkan partisipasi dalam dukungannya terhadap pembangunan berkelanjutan. Komunikasi adalah proses dua arah dimana kombinasi alur informasi dan pengalaman “dari atas” dan “dari bawah” untuk menganalisa suatu keadaan, menentukan karakteristik kelompok strategis, serta persoalan kunci yang harus ditangani untuk mendapatkan gabungan terbaik dari instrument kebijakan. Undang-undang yang dibuat dengan seksama, insentif ekonomis, atau solusi teknologi tidak akan berfungsi sebelum masyarakat terkait diinformasikan,

(8)

ditanyakan pendapatnya, dan akhirnya mendapatkan kepemilikan atas perubahan dan intervensi yang dimulai untuk menangani persoalan yang ditangani. Secara umum strategi komunikasi dilakukan melalui 10 tahapan/ langkah yaitu sebagai berikut:

a) Analisa Program/ Masalah

Media yang dikembangkan seharusnya merupakan bagian terpadu dari suatu program yang lebih besar, karena media adalah alat bantu dalam komunikasi program. Kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum sampai kepada pengembangan media adalah menganalisa konteks program. Dalam tahap ini, isu-isu dan masalah-masalah yang ingin dipecahkan oleh program, dipelajari dengan seksama. Media-media yang akan dikembangkan nantinya, seharusnya merupakan alat bantu bagi sebagian dari permasalahan yang akan dipecahkan.

b) Analisa Situasi

Media-media yang dikembangkan, tidak dapat berlaku umum untuk semua tempat, semua orang, dan setiap waktu. Program biasanya memiliki wilayah layanan tertentu sebagai fokus utama program, dalam memecahkan permasalahan. Karenanya media-media yang akan dikembangkan, haruslah ditujukan kepada wilayah layanan program ini. Agar media-media ini dapat tepat guna dan diterima oleh kelompok sasaran yang dilayani oleh program, maka media-media haruslah dikembangkan sesuai karakteristik wilayah layanan program. Analisa

(9)

situasi diperlukan untuk memperoleh data-data mengenai wilayah program, sehubungan dengan kebutuhan kegiatan komunikasi.

c) Analisa Khalayak

Tujuan program untuk memecahkan masalah tertentu pada wilayah tertentu, haruslah memperhatikan karakteristik kelompok sasaran. Komunikasi yang dilakukan oleh program bertujuan untuk mempersempit atau bahkan meniadakan kesenjangan-kesenjangan informasi, pengetahuan, sikap atau pun perilaku. Data-data mengenai kondisi awal kelompok sasaran dalam hal kesenjangan informasi, pengetahuan, sikap dan perilaku merupakan modal awal dalam menentukan tujuan komunikasi. Tanpa data-data ini, program tidak pernah tahu seberapa besar perubahan yang terjadi nantinya.

d) Tujuan Komunikasi

Permasalahan-permasalahan mendasar yang ada pada kelompok sasaran, biasanya merupakan kepedulian utama dari program. Karenanya kegiatan-kegiatan komunikasi dalam suatu program, diarahkan untuk mencapai suatu perubahan dari kondisi awal. Demi efisiensi dan efektivitas, tujuan komunikasi harus dirumuskan dengan jelas. Program harus memiliki tujuan komunikasi yang dapat dicapai, dimana hasilnya dapat diamati dan diukur. Tujuan komunikasi inilah yang kemudian akan menjadi modal awal dalam kegiatan pengembangan media.

(10)

e) Strategi Komunikasi

Tujuan komunikasi yang telah ditentukan oleh program, biasanya masih terlalu besar untuk dapat dituangkan ke dalam media. Suatu program dapat memiliki beberapa tujuan komunikasi. Sedangkan suatu tujuan komunikasi belum tentu dapat dituangkan ke dalam satu media saja. Seringkali, untuk mencapai suatu tujuan komunikasi diperlukan beberapa media yang saling melengkapi dan saling menguatkan. Karenanya program harus memikirkan strategi komunikasi yang akan digunakan dalam mencapai tujuan komunikasi.

f) Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media

Program memiliki kepentingan atas terpenuhinya jadwal penyelesaian pekerjaan, karena tujuan yang ingin dicapai oleh program juga memiliki target waktu. Dengan adanya strategi komunikasi, pelaksana program akan dengan mudah melakukan perencanaan kegiatan pengembangan media. Apabila media-media komunikasi dibutuhkan pada saat yang bersamaan atau pun berdekatan, program harus yakin bahwa kegiatan pengembangan media dapat selesai pada saat yang telah dijadwalkan.

g) Produksi dan Ujicoba Media

Pengembangan media sebagai kegiatan teknis, harus dilakukan berdasarkan kepada acuan-acuan yang telah dikembangkan sebelumnya. Dalam tahap ini, semua hasil kegiatan pada tahap sebelumnya, dibutuhkan untuk pengembangan media.

(11)

Produksi dan ujicoba media adalah tahapan dimana suatu media dikembangkan mulai dari pengembangan pesan-pesan utama, pengembangan naskah, pengembangan visualisasi, penataan letak, ujicoba pencetakan dan penggandaan media dilakukan di dalamnya.

h) Penggunaan Media

Media yang telah selesai dikembangkan, akan sia-sia jika tidak digunakan sesuai dengan tujuan pengembangannya dan strategi komunikasi yang telah dikembangkan. Program harus dapat menjamin bahwa media yang telah dikembangkan digunakan sebagai peruntukannya, apabila menginginkan tercapainya tujuan komunikasi. Pengguna media biasanya bukanlah orang-orang yang mengembangkan media. Karenanya, program perlu mengembangkan suatu panduan penggunaan media untuk menjamin berjalannya strategi komunikasi dan terjadinya komunikasi dengan menggunakan media itu sendiri.

i) Monitoring dan Sistem Pengelolaan Informasi

Kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukan sesuai strategi komunikasi yang dikembangkan, belum tentu dapat mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan. Sedetil apapun dan secermat apapun perencanaan yang dikembangkan, selalu saja diperlukan adanya penyesuaian-penyesuaian. Untuk dapat menjamin tercapainya tujuan komunikasi, Program harus melakukan pemantauan atas kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukan sambil terus mengamati perubahan-perubahan yang terjadi. Adanya perubahan situasi, dapat saja mempengaruhi efektivitas dan efisiensi

(12)

kegiatan komunikasi. Tanpa adanya mekanisme pemantauan dan pengelolaan informasi, program akan mengalami kesulitan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam waktu singkat. Program dituntut untuk dapat mengembangkan mekanisme pengelolaan informasi dan mekanisme pemantauan, agar penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di lapangan dapat diketahui sesegera mungkin untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan penyesuaian.

j) Evaluasi dan Analisa Masalah

Evaluasi merupakan kegiatan pengukuran secara sistematis yang dilakukan oleh Program, untuk menilai sejauh mana keberhasilan program dalam mencapai tujuannya. Evaluasi secara keseluruhan juga akan mencakup evaluasi terhadap kajian di bidang kegiatan komunikasi. Dalam hal ini, biasanya pertanyaan-pertanyaan evaluasi diarahkan untuk mengetahui apakah kelompok sasaran/ khalayak telah terjangkau oleh program, apakah terdapat perubahan pada kelompok sasaran/ khalayak (pengetahuan, sikap atau pun perilaku), sejauhmana perubahan terjadi, mengapa terjadi atau tidak terjadi perubahan dan sebagainya.

Secara alami, program tidak akan mungkin memecahkan semua masalah yang ada pada suatu kelompok sasaran di suatu wilayah dalam satu waktu. Permasalahan yang belum terpecahkan akan dikaji ulang dan dicoba dicarikan jalan keluarnya. Jika permasalahan berhasil dipecahkan, akan muncul permasalahan lainnya yang menjadi penting untuk dipecahkan. Program akan bergerak maju, untuk memecahkan masalah-masalah

(13)

berikutnya. Pada tahap ini, kegiatan evaluasi sebenarnya merupakan bagian dari kegiatan analisa program/ masalah (tahap pertama) untuk program berikutnya.

2.2.2. Strategi Produk/ Jasa

Untuk memilih strategi produk, perusahaan memerlukan informasi terbaru dan mengantisipasi kinerja produk (jasa) dalam unit bisnis :

a) Penilaian konsumen terhadap produk perusahaan, khususnya kekuatan dan kelemahan dibanding pesaing (yaitu, penentuan posisi produk berdasarkan informasi segmen pasar).

b) Informasi yang obyektif terhadap kinerja produk yang nyata dan terantisipasi berdasarkan kriteriayang relevan seperti penjualan, profit dan pangsa pasar.5

Strategi produk meliputi :

a) Pengembangan rencana produk baru.

b) Pengelolaan program-program demi keberhasilan produk.

c) Pemilihan strategi untuk mengatasi produk yang bermasalah (seperti pengurangan biaya atau peningkatan mutu produksi).

5

(14)

2.2.3. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik dan dilakukan dengan cara mengubah karakter produk. Diferensiasi memerlukan penilitian pasar yang cukup serius agar bisa benar-benar berbeda dan diperlukan juga pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun hal tersebut diperbolehkan.6

Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran.

Beberapa strategi dari diferensiasi produk :

a) Dalam marketing, product bundling adalah strategi untuk menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan. Strategi ini sangat umum digunakan dalam bisnis software, sebagai contoh : Microsoft

6 Ujang Sumarwan, Agus Djunaidi, Aviliani, H.C.Royke Singgih, Jusup Agus Sayono, Rico R

Budidarmo, Sofyan Rambe, Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham (Strategic Marketing: Strategy for Corporate Growth in Creating Share Holder Value), Inti Prima, Jakarta, 2009

(15)

memaketkan software pengolah kata, spreadsheet, dan database kedalam satu paket Office suite yang disebut sebagai Microsoft office suite. Product bundling sangat tepat untuk produk yang memiliki volume penjualan dan tingkat keuntungan yang tinggi. Pure bundling terjadi apabila konsumen hanya bisa membeli keseluruhan paket. Mixed bundling terjadi apabila konsumen bisa memlilih antara membeli keseluruhan paket atau dapat membeli secara terpisah.

b) Product Lining adalah strategi pemasaran untuk membeli beberapa jenis produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna, kualitas atau harga. Kedalaman lini (line), mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini. Konsistensi lini (line consistency), mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini. Tingkat kekuatan lini (line vulnerability), mengacu pada persentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari sebagian kecil produk dalam satu lini. Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut rentang bauran produk (width of product mix). Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix. Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini.

(16)

Dalam menawarkan produk kepasar, perusahaan perlu memberikan perbedaan yang berarti dibandingkan dengan produk pesaing. Dengan demikian, konsumen akan dapat mengenali produk perusahaan diantara produk sejenis yang ada dipasaran serta sebagai daya tarik bagi konsumen.

Menurut Philip Kotler suatu produk dapat dideferensiasi melalui : 7

a) Bentuk

Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk (form) ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk.

b) Fitur

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan memvariasikan fitur (feature) yang melengkapi fungsi dasar mereka.

c) Penyesuaian

Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan.

d) Kualitas kinerja

Kualitas kinerja (performance quality) adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. Kualitas menjadi dimensi yang semakin penting untuk diferensiasi ketika perusahaan menerapkan sebuah model nilai dan memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang yang rendah.

7 Kotler, Philip. Keller, Kevin Lane. Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009,

(17)

e) Kualitas kesesuaian

Pembeli mengharapkan produk mempunyai kualitas kesesuaian (conformance quality) yang tinggi, yaitu tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.

f) Ketahanan

Ketahanan (durability), ukuran umur operasi harapan produk dalam kodisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu.

g) Keandalan

Keandalan (reliability) adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode tertentu.

h) Kemudahan perbaikan

Kemudahan perbaikan (repairability) adalah ukuran kemudahan prebaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal.

i) Gaya

Gaya (style) menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli. Gaya adalah kelebihan dalam menciptakan perbedaan yang sulit ditiru. Pada sisi negatifnya, gaya yang kuat tidak selalu berarti kinerja tinggi.

j) Desain

Desain (design) adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.

(18)

2.3. Komunikasi Visual

Menurut definisinya, komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna dan layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan.8

2.3.1. Fungsi Komunikasi Visual

Dalam perkembangannya selama beberapa abad, komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.9

a) Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi :

Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya.

8 Kusrianto, Adi. Pengantar Desain Komunikasi Visual, Penerbit Andi, 2007 11 Cotton, Bob. The New Guide To Graphic Design, Phaidon, Oxford, 1990, hal 142

(19)

b) Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi

Sebagai sarana informasi dan instruksi, komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala, contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.

c) Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi

Tujuan dari komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.

(20)

2.3.2. Elemen-Elemen Komunikasi Visual

Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang digunakan dalam komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan.10

a) Desain dan Tipografi

Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari. Menurut Nicholas Thirkell, seorang tipografer terkenal, pekerjaan dalam tipografi dapat dibagi dalam dua bidang, tipografer dan desainer huruf (type designer). Seorang tipografer berusaha untuk mengkomunikasikan ide dan emosi dengan menggunakan bentuk huruf yang telah ada, contohnya penggunaan bentuk script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas, dan lain-lain. Karena itu

10

(21)

seorang tipografer harus mengerti bagaimana orang berpikir dan bereaksi terhadap suatu image yang diungkapkan oleh huruf-huruf. Pekerjaan seorang tipografer memerlukan sensitivitas dan kemampuan untuk memperhatikan detil. Sedangkan seorang desainer huruf lebih memfokuskan untuk mendesain bentuk huruf yang baru.11

Saat ini, banyak diantara kita yang telah terbiasa untuk melakukan visualisasi serta membaca dan mengartikan suatu gambar atau image. Disinilah salah satu tugas seorang tipografer untuk mengetahui dan memahami jenis huruf tertentu yang dapat memperoleh reaksi dan emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju. Dewasa ini, selain banyaknya digunakan ilustrasi dan fotografi, tipografi masih dianggap sebagai elemen kunci dalam Komunikasi Visual. Kurangnya perhatian pada pengaruh dan pentingnya elemen tipografi dalam suatu desain akan mengacaukan desain dan fungsi desain itu sendiri. Contohnya bila kita melihat brosur sebuah tempat peristirahatan (resort), tentunya kita akan melihat banyak foto yang menarik tentang tempat dan fasilitas dari tempat tersebut yang membuat kita tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut untuk bersantai. Tetapi bila dalam brosur tersebut digunakan jenis huruf yang serius atau resmi (contohnya jenis huruf Times), maka kesan santai, relax dan nyaman tidak akan terbaca dalam brosur tersebut.

13

(22)

b) Desain dan Simbolisme

Simbol telah ada sejak adanya manusia, lebih dari 30.000 tahun yang lalu, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari. Dewasa ini peranan simbol sangatlah penting dan keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai simbol-simbol yang mengkomunikasikan pesan tanpa penggunaan kata-kata. Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar udara; semuanya menggunakan simbol yang komunikatif dengan orang banyak, walaupun mereka tidak berbicara atau menggunakan bahasa yang sama.

Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan, contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat perbelanjaan.Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain digunakan simbol.

Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah identifikasi dari sebuah perusahaan, karena itu suatu logo mempunyai banyak persyaratan dan harus dapat mencerminkan perusahaan itu. Seorang desainer harus mengerti tentang perusahaan itu, tujuan dan

(23)

objektifnya, jenis perusahaan dan image yang hendak ditampilkan dari perusahaan itu. Selain itu logo harus bersifat unik, mudah diingat dan dimengerti oleh pengamat yang dituju.

c) Desain dan Ilustrasi

Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.

Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Komunikasi Visual.Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.12

Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan dalam usahanya untuk mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan ilustrasi, tetapi jika ia berhasil, maka dampak yang ditimbulkan umumnya sangat besar. Karena itu suatu ilustrasi harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang diharapkan dari pengamat yang dituju. Ilustrasi umumnya lebih membawa

14 Amx E. Amston. Graphic Design Basics, Holt Rineh Art and Winston Inc, Orlando, 1998, hal

(24)

emosi dan dapat bercerita banyak dibandingkan dengan fotografi, hal ini dikarenakan sifat ilustrasi yang lebih hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk merekam momen sesaat.

Saat ini ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita anak-anak, yang biasanya bersifat imajinatif. Contohnya ilustrasi yang harus menggambarkan seekor anjing yang sedang berbicara atau anak burung yang sedang menangis karena kehilangan induknya atau beberapa ekor kelinci yang sedang bermain-main. Ilustrasi-ilustrasi yang ditampilkan harus dapat merangsang imajinasi anak-anak yang melihat buku tersebut, karena umumnya mereka belum dapat membaca.

d) Desain dan Fotografi

Ada dua bidang utama di mana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi, yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising). Beberapa tugas dan kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini hampir sama. Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca; sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan tersebut.13

15

(25)

Kriteria seorang fotografer yang dibutuhkan oleh sebuah penerbitan juga berbeda dengan periklanan. Dalam penerbitan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang benar-benar kreatif dalam bercerita, karena foto-foto yang mereka ambil haruslah dapat bercerita dan menunjang berita yang diterbitkan. Sedangkan dalam periklanan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang kreatif dan jeli, serta mempunyai keahlian untuk bervisualisasi. Contohnya, jika sebuah penerbit hendak menerbitkan berita tentang perampokan, maka fotografer harus berusaha untuk mengambil foto-foto yang dapat menunjang berita tersebut, misalnya suasana di sekitar tempat kejadian, korban, saksi mata dan lain-lain.Jika sebuah perusahaan periklanan hendak mempromosikan suatu parfum wanita yang berkesan anggun dan lembut, maka fotografer harus dapat mengambil foto-foto yang menonjolkan keanggunan dan kelembutan dari parfum tersebut, misalnya dengan latar belakang kain sutra dengan warna-warna pastel yang berkesan lembut.

Fotografi sering dipakai selain karena permintaan klien, juga karena lebih representatif. Contohnya jika sebuah majalah yang memuat tentang wawancara dengan seorang bintang sinetron yang sedang naik daun, maka akan digunakan foto dari bintang itu untuk menunjang desain di samping isi berita itu sendiri. Contoh lain, untuk menggambarkan sebuah tempat berlibur dalam sebuah brosur biro perjalanan, jika menggunakan ilustrasi hasilnya tidak akan semenarik dibandingkan dengan foto.

(26)

Fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan suatu tempat, orang atau produk.Sebuah foto mempunyai kekuasaan walaupun realita yang dilukiskan kadangkala jauh dari keadaan yang sesungguhnya. Selain itu sebuah foto juga harus dapat memberikan kejutan dan keinginan untuk bereksperimen, misalnya dalam hal mencoba resep masakan yang baru atau trend berpakaian terbaru.

Selain elemen-elemen ini, seorang desainer perlu mengerti tentang konsep dasar pemasaran dan hubungannya dengan visualisasi. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan rapi dan tepat. Ia juga perlu mempunyai kemampuan untuk bersosialisasi (peopleskills) untuk menghadapi klien, supplier, sub kontraktor, percetakan dan lain-lain.

2.4. Company Profile

Company Profile adalah gambaran tertulis tentang sebagian fakta perusahaan yang disajikan secara resmi.14

Company Profile merupakan penjelasan mengenai perusahaan termasuk produknya secara verbal maupun grafik yang mengangkat corporate value serta product value serta keunggulan perusahaan dibandingkan pesaing berdasarkan kedua value diatas.

14

(27)

Corporate value atau nilai-nilai perusahaan tercemin dalam beberapa hal berikut :

a) Sejarah Berdirinya Usaha

Sejarah berdirinya usaha menggambarkan kepada pihak-pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan ataupun kosumen mengenai dasar atau landasan usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan keutuhan individu yang terlibat didalamnya.

b) Visi & Misi Usaha

Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh usaha kita dalam jangka panjang atau dengan kata lain perusahaan dalam periode tertentu ingin menjadi perusahan yang seperti apa (What to Be).

Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How to Be). Misi dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai tujuan perusahaan.

c) Struktur Organisasi

Struktur organisasi berisi susunan/ hirarki tanggung jawab pekerjaan dalam perusahaan berikut nama individu pada masing-masing pekerjaan. Kegunaan struktur organisasi dalam company profile adalah agar konsumen atau pihak-pihak lain yang bekerjasama dengan perusahaan dapat mengetahui person in charge yang langsung berhubungan dengan mereka dalam pekerjaan ataupun masalah.

(28)

d) Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahan terdahulu dapat dibedakan atas :

 Pengalaman Pekerjaan Terdahulu

Pengalaman perusahan dalam menanggani pekerjaan terdahulu dapat dilakukan secara verbal/ tulisan ataupun visual/ grafik dengan menampilkan dokumentasi foto/ video hasil pekerjaan tersebut.

 Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan perusahaan diperlukan bergantung kepada kebutuhan akan company profile tersebut. Apabila company profile dibutuhkan dari segi keuangan seperti untuk investasi/saham atau kerjasama dengan lembaga keuangan maka laporan keuangan perusahaan diperlukan sebagai data penting dalam pertimbangan kerjasama tersebut.

Sedangkan apabila company profile tidak dibutuhkan dalam segi keuangan atau company profile dibutuhkan oleh klien/ konsumen yang membutuhkan produk/ servis perusahaan maka laporan keuangan tidak dibutuhkan.

Laporan keuangan perusahaan hanya ditampilkan dalam company profile pada media print saja tidak di media lain atau media televisi.

Product Value atau nilai-nilai produk/ servis yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dicerminkan oleh faktor-faktor marketing mix khususnya 7P

(29)

yaitu Product, Price, Promotion, Placement, People, Process, dan Physical Evidence. Penjelasan dari masing-masing marketing mix adalah sebagai berikut :

a) Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu/ kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.

b) Price

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/ potongan harga, serta sistem buy 1 get 1 free.

c) Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :

Advertising (Iklan)

Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :

 Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.

(30)

Sales Promotion

Promosi melalui acara/ pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.

Personal Selling

Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan kemungkinan untuk dapat mencoba produk secara langsung.

Public Relation

Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.

d) Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).

e) People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung.

(31)

f) Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.

g) Physical Evidence

Penampilan fisik serta keadaan dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan bersih untuk restoran.

Berdasarkan marketing mix diatas, perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya dengan para pesaing/ kompetitor untuk kemudian menentukan dari faktor-faktor manakah dari ketujuh marketing mix tersebut, perusahaan memiliki keunggulan (competitive advantage) dibandingkan pesaing. Setelah perusahaan berhasil mengidentifikasikan posisinya maka angkatlah kelebihan tersebut sebagai selling pointdalam company profile khususnya dari segi produk/ service.

2.5. CD Interaktif Multimedia

CD interaktif merupakan salah satu hasil implementasi dari multimedia dimana terdapat hampir semua konten multimedia yaitu, gambar, video, animasi, teks, pengolahan/ editing, serta pemberian navigasi untuk menjalankan CD tersebut. Dengan adanya navigasi, maka orang yang yang menjalankan CD tersebut dapat menelusur ke bagian-bagian yang diinginkan, sehingga materi lebih jelas dan mendalam. Sehingga terjadi interaksi antara orang yang menjalankan

(32)

CD dengan program dan materi yang ada pada CD tersebut. Media audio visual berbasis digital adalah salah satu media baru. Media penyimpanan data audio visual dalam bentuk digital umumnya diproduksi secara massal dalam media CD-ROM, dengan pengertian sebagai berikut :

a) CD-ROM

CD-ROM (compact disc-read only memory) adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan yang dapat data yang cukup besar. Ukuran yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700 MB.

CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca, tidak dapat ditulis berulang-ulang). Untuk dapat membaca isi CD-ROM komponen yang diperlukan adalah CD Drive. Mutu pada perkembangan CD-ROM mulai kini dapat ditulis berulang kali (re write/ RW) yang lebih dikenal dengan CD-RW.15

b) Multimedia Interaktif

Dalam industri elektronika, Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks, atau. Multimedia adalah kombinasi paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. Multimedia merupakan alat yg dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video.

15

(33)

Definisi yang lain dari multimedia, yaitu dengan menempatkannya dalam konteks, multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan mengabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berintraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia.

Pertama, harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang berinteraksi dengan kita. Kedua, harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi yang membantu kita, menjelajah informasi yang saling terhubung. Keempat, multimedia menyediakan tempat kepada kita untuk mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi dan ide kita sendiri. Jika salah satu komponen tidak ada, maka bukan multimedia dalam arti yang luas namanya. Misalnya, jika tidak ada komputer untuk berinteraksi,, maka itu namanya media campuran, bukan multimedia. Jika tidak ada link yang menghadirkan sebuah struktur dan dimensi, maka namanya rak buku, bukan multimedia. Kalau tidak ada alat navigasi yang memungkinkan kita memilih jalannya suatu tindakan maka itu namanya film, bukan multimedia. Demikian juga jika kita tidak mempunyai ruang untuk berkreasi dan menyumbangkan ide sendiri maka namanya televisi, bukan multimedia. Dan beberapa definisi diatas, maka multimedia ada yang online (internet) dan multimedia yang offline (tradisional).

(34)

Terdapat enam elamen yang secara umum dipergunakan dalam multimedia:

Text

Ini adalah dasar dari semua aplikasi sebagai tampilan yang menunjukkan kata-kata yang mungkin dibuat dengan berbagai style dan bentuk font, pengaturan warna serta pembubuhan beberapa penekanan agar memperoleh perhatian lebih dari yang lain.

Image

Secara umum disebut gambar (gambar vector maupun bitmap). Melihat gambar dari suatu objek memiliki dampak yang lebih baik dibandingkan dengan hanya melihat teks saja.

Movie

Anda dapat menyertakan presentasi yang mampu memberikan gambar yang lebih jelas dan riil dengan menghadirkan gambar hidup dari video.

Animation

Dengan bantuan animasi (gambar yang bergerak-gerak), anda dapat menjelaskan sesuatu secara lebih akurat jika dibandingkan dengan informasi movie yang berjalan dan berlalu. Bantuan animasi memungkinkan dipahaminya dan berulang-ulangnya sebuah gambar dengan lebih jelas.

(35)

Suara yang disertakan dalam sebuah presentasi digunakan pada bagian yang strategis dari program untuk turut memberikan penekanan perhatian dalam suatu hal. Contohnya suara peluit, tepuk tangan, musik.

User control

Kelengkapan atau fasilitas yang dipergunakan oleh user untuk mengendalikan program. Misalnya, untuk berpindah ke halaman berikutnya menggulung tampilan layar, membuka menu pilihan. Ada beberapa tingkatan dari user control saat mengakses aplikasi. Misalnya, ada yang cukup disediakan untuk berpindah halaman, ada yang dapat menggunakan link menggunakan halaman lain yang berisi topik yang berhubungan, juga ada pilihan yang memungkinkan untuk memilih bagian-bagian dari suatu presentasi untuk dikopi dan sebagainya.

2.6. Aspek Visual

Aspek visual dalam desain CD Interaktif Company Profile Red Eye Creative yang menjadi faktor penting antara lain :

(36)

a) Warna

Dalam bahasa Indonesia, warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer (dapat berupa mata kita ataupun alat ukur).16

Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/ RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur tinta atau cat (Substractive color/ CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.

Di dalam sebuah desain, warna adalah salah satu media yang paling efektif untuk membangun mood atau nuansa dalam pengerjaan sebuah proyek desain. Oleh karena itu, penggunaan warna yang tepat adalah esensial dalam proyek kali ini.

16

(37)

WARNA RESPON PSIKOLOGI

Biru Kepercayaan, keamanan, teknologi, keteraturan, kebersihan Coklat Tanah, bumi, daya tahan, kehangatan

Hijau Alami, sehat, pembaruan, keberuntungan Hitam Keabadian, keanggunan, magis, superior, idealis Kuning Optimis, harapan, filosofi, penghiatan

Merah Gairah, kuat, energi, cinta, bahaya, agresif, kehangatan Orange Energi, kehangatan, keseimbangan

Putih Bersih, murni, polos, monoton, kaku

Ungu Spiritual, misteri, keangkuhan, transformasi, kekasaran

Tabel II.1. Korelasi secara umum dan secara psikologis Antara warna dan manusia

Menurut Leatrice Eismen dalam buku “Pantone Guide to Communication with Color”, warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian proses pelengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan fantasi, mengingatkan kembali waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan/ reaksi secara emosional.17

17

(38)

b) Fotografi

Dalam jurnalistik penampilan berita foto mengandung makna sendri dibandingkan dengan liputan berita biasa, jumlah kata atau kalimat menunjukan tingkat penting atau tidaknya suatu isu, tapi beda halnya dengan foto, satu foto bisa menceritakan peristiwa secara luas, tentu dengan tambahan caption sebagai keterangan lebih lanjutnya. Foto sebagai informasi visual mampu membuat perubahan pada hidup yang melihatnya, jika dikerjakan dengan jiwa yang benar, foto bisa menjadi alat yang berkekuatan besar untuk menjelaskan kebebasan dunia dengan menyampaikan kejadian-kejadian yang sebenarnya tentang keadaan manusia.

c) Tipografi

Tipografi adalah seni mengatur bentuk, jenis dan ukuran huruf diatas bidangcetak.Hal yang paling penting adalah kemampuannya untuk diperhatikan danmudah dibaca. Huruf mempunyai banyak jenis atau style yang biasa disebut typeface. Masing-masing typeface mempunyai karakter tersendiri yang mampumenggambarkan suatu perasaan yang menjadi pelengkap suatu gambar atau rangkaian kata-kata, sehingga dalam pemilihan tipografi harus sesuai denganjenis desain, bentuk desain, bentuk pasar, jenis sasaran, serta karakter produkyang ditawarkan.

Dan berikut beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craigantara lain sebagai berikut :

(39)

Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/ kaki/ serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

Egyptian

Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/ sirip/ serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.

Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/ serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

(40)

d) Teori Layout

Menurut Franklin F. Jefkin (1997) ada beberapa patokan dasar dalam membuat sebuah layout, yaitu :

The Law of Unity

Semua elemen dalam sebuah layout harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu kesatuan yang baik dan enak dilihat.

The Law of Variety

Untuk menghindari kesan-kesan monoton, sebuah layout harus dibuat bervariasi dalam beberapa hal.

The Law of Rhytm

Dalam sebuah layout mata pembaca bergerak secara wajar, jadi sebaiknya dimulai sesuai urutan yang ada.

The Law of Balance

Dalam sebuah layout, titik dan garis tengah keseimbangan tidaklah berada di tengah-tengah, tetapi merupakan ruang yang dibagi dengan layot menjadi kira-kira sepertiga/ dua pertiga bagian.

The Law of Harmony

Bagian dari suatu layout sebaiknya dirancang secara harmonis dan tidak meninggalkan kesan monoton.

(41)

2.7. Profil Red Eye Creative

Red Eye Creative adalah perusahaan periklanan (advertising agency) yang memfokuskan pada pembuatan dan pengimplementasian strategi promosi yang ideal untuk merek (brands) dan bisnis. Perusahaan yang berdiri pada bulan Juli 2009 berisikan orang-orang yang memiliki semangat yang tinggi demi meraih visi melalui komunikasi dan karya yang kreatif.

2.7.1. Logo Red Eye Creative

Gambar 2.1. Logo Red Eye Creative

Warna biru pada logo melambangkan visi perusahaan dan kepercayaan, sedangkan warna merah pada logo melambangkan semangat perusahaan dalam mencapai visi.

2.7.2. Visi dan Misi

Visi : Menjadi perusahaan periklanan yang dapat tumbuh berkembang bersama bisnis klien secara berkesinambungan.

Misi : Melayani dan menyediakan klien dengan solusi strategi promosi yang paling efektif dan efisien.

Melayani klien secara profesional dan dengan sistem manajemen terorganisasi.

Gambar

Tabel II.1. Korelasi secara umum dan secara psikologis  Antara warna dan manusia

Referensi

Dokumen terkait

Di sinilah dimana Amerika Serikat semakin merasakan kegagalan atas ambisinya di Uzbekistan, bahwa di samping adanya kesadaran elit Uzbekistan khususnya pada pasca

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan

Pertanyaan yang harus bisa terjawab dalam tahap analisis ini antara lain: ‘siapa yang akan menjadi key audiences dari situs ini?’, ‘apa tujuan atau online proposition

Santoso hingga sekarang beliau yang selalu menetapkan jumlah persediaan barang termasuk jenis barang baru apa yang akan ditambahkan karena dengan demikian beliau dapat

Metode penelitian pada Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Kinerja Komite Sekolah terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen

Kombinasi dua ekstrak etanol herba patikan kebo (Euphorbia hirta L) dan daun pepaya (Carica papaya L) dengan variasi dosis 275 : 300 mg/kg BB merupakan dosis

Pada tanggal 26 September 2011, Perseroan melalui entitas anak di bidang distribusi melakukan usaha pembentukan usaha patungan dengan Synnex Technology International Corp

Dari tabel di atas tersebut diketahui bahwa ibu yang mengikuti kelas antenatal dengan proses persalinan normal sebanyak 40%, ibu yang mengikuti kelas antenatal dengan