• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Waralaba adalah suatu format bisnis yang bertujuan utama untuk memperoleh kesejahteraan pada pasar yang lebih kompetitif dengan cara menggabungkan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki dengan dedikasi dan inisiatif para pemilik bisnis individu. Dengan demikian, waralababukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama strategisnya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahklan sistem waralaba dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan manajemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Waralaba juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan franchiser.

Dari sekian banyak waralaba baik asing maupun lokal yang ada di Indonesia, KFC merupakan salah satu yang berhasil bergerak di sektor makanan.KFC adalah suatu merek dagang waralaba di Indonesia yang sangat besar dan terkenal di Indonesia ,dengan berbagai menu seperti ayam gorengnya serta kentang gorengnya yang sangat renyah.Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, TBK , yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.Sebagai salah satu restoran cepat saji terbesar di indonesia melakukan persediaan bahan baku yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasional kerja .Salah satu persediaan utama adalah ayam yang sudah dimasak , agar pelanggan tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk menunggu pesanannya tersedia.

(2)

Efektivitas dan efisiensi merupakan salah satu faktor bagi perusahaan untuk melakukan pembenahan dan perbaikan, khususnya di dalam proses produksi. Dengan demikian, masalah perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan satu masalah yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan. Untuk mengantisipasi persediaan tersebut, pihak perusahaan perlu merencanakan suatu sistem pemesanan bahan baku yang tepat sehingga mengurangi biaya persediaan seoptimal mungkin. Secara ringkas, masalah utama dalam perencanaan dan pengendalian persediaan adalah menentukan berapa banyak bahan baku atau bahan mentah yang sebaiknya dilakukan perusahaan dan kapan sebaiknya pemesanan tersebut dilakukan agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dari kegiatan produksi tersebut. Untuk dapat meningkatkan efisiensi kegiatan produksi memang tidak mudah.

Persediaan yang dilakukan KFC dibagi menjadi dua jenis yaitu dry and wet, Barang baku dry adalah bahan baku yang bisa bertahan lama dengan jangka waktu expired tertentu sedangkan barang baku wet merupakan bahan baku yang tidak bisa bertahan lama yaitu dalam jangka waktu satu sampai 3 hari ; seperti roti ,sayur sayuran; Bahan baku wet sebagai produk utama hanya akan disimpan 1 hari, Jika persediaan barang baku melewati batas penggunaanya, barang baku tersebut akan dimusnahkan (wastage) . Ayam merupakan salah satu bahan bakuwet yang akan dilihat kualitas terlebih dahulu sebelum dilakukan wastage karena jika ayam tersebut masih layak kualitasnya maka akan dilakukan left over sebagai bahan baku pembuatan soup, perkedel.

Table 1.1 Tabel Penjualan ayam goreng KFC KEMANGGISAN

Ayam Sayap Total ekor

Desember 2014 30863 3502 34365 3818.33 Januari 2015 26094 3134 29228 3247.78 Febuari 2015 23192 2831 26023 2891.44 Maret 2015 26094 3479 29573 3285.89 April 2015 25345 2984 28329 3147.67 Mei 2015 31042 4083 35125 3902.78 juni 2015 36255 4894 41149 4572.12 juli 2015 53792 6207 59999 6666.55 agustus 2015 32765 6741 39506 4389.56

(3)

September 2015 31149 7084 38233 4248.11

oktober 2015 39306 9716 49022 5446.89

November 2015 31837 8929 40766 4529.56

Total 225104 43571 268675 29852.79

Sumber : PT. Fastfood Indonesia, Tbk (2015)

Tabel 1.2 Tabel persediaan ayam goreng KFC KEMANGGISAN

Ayam Sayap Total ekor

Desember 2014 34831 4578 39409 4373.22 Januari 2015 29848 4359 34207 3800.22 Febuari 2015 26705 3840 30545 3393 Maret 2015 29638 4490 34128 3792 April 2015 28833 3944 32777 3641.88 Mei 2015 35392 5020 40412 4490 juni 2015 41328 6260 47588 5288 juli 2015 61530 7760 69290 7699 agustus 2015 40166 8480 48646 5405 September 2015 34,454 7,920 42374 4708 oktober 2015 40,642 11,260 51902 5767 November 2015 36,442 10,640 47082 5231 Total 254,562 52320 306882 34098

Sumber : PT. Fastfood Indonesia, Tbk (2015) Tabel 1.3 Tabel Left over &Wastage

Stock Penjualan left over&Wastage

Desember 2014 39409 34365 5044 Januari 2015 34207 29228 4979 Febuari 2015 30545 26023 4522 Maret 2015 34128 29573 4555 April 2015 32777 28329 4448 Mei 2015 40412 35125 5287 juni 2015 47588 41149 6439 juli 2015 69290 59999 9291 agustus 2015 48646 39506 9140

(4)

September 2015 42374 38233 4141

oktober 2015 51902 49022 2880

November 2015 47082 40766 6316

Total 306882 268675 38207

Sumber : PT. Fastfood Indonesia, Tbk (2015)

Dalam satu hari KFC KEMANGGISAN melakukan persediaan ayam sebanyak kurang lebih 1000 pcs, KFC melakukan pesanan sehari sekali dan melakukan penyimpanan selama 1-2 hari untuk bahan baku wet seperti sayur, ayam dan roti . Sedangkan bahan bahan sisa kemudian di check kondisi kelayakannya kembali, ada yang di tolerir dan ada yang dilakukan pemusnahan (wastage) sedangkan penjualan yang tidak bisa terprediksi dengan tepat”

Masalah yang terjadi pada kasus ini adalah masih banyaknya kegiatan left over, wastage dalam operasional kerja KFC, sehingga mengakibatkan produksi yang tidak optimal, operasional yang tidak optimal dikarenakan bahan baku lebih dari jumlah penjualan; perusahaan mengalami kerugian dalam bidang keuangan dan persediaan, dikarenakan barang yang sudah tidak layak dipakai atau siap di wastage tidak bisa dijual sehingga mempengaruhi keuntungan perusahaan KFC tersebut, dan pembelian bahan baku itu mengeluarkan cost, sehingga jika ada bahan baku yang di wastage berarti membuang biaya tersebut .

Persediaan merupakan aktiva yang selalu berputar oleh karena itu masalah persediaan ini sangat lah mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan karena mempengaruhi proses pemasaran dan keuangan, jika persediaan KFC tersebut tidak mencukupi dengan keinginan masyarakat, KFC sulit untuk melakukan penjualan secara optimal, persediaan yang tertunda sehingga memungkinkan costumer untuk tidak jadi membeli, atau tidak puas dengan pelayanan KFC,ataupun costumer setia berpindah ke restoran lain sehinggasangat mempengaruhi loyalitas costumer terhadap perusahaan.

Dalam melakukan persediaan ada banyak biaya biaya yang harus ditanggung, yaitu biaya yang berkaitan dengan persediaan, contoh biaya pengamanan, biaya persediaan dan biaya pemesanan.Hal itu tentu tidak terlepas dari tingkat kerumitan yang dialami oleh perusahaan dalam menerapkan kebijakan persediaan. Jika bahan baku yang dipesan dalam jumlah sedikit, maka akan mengakibatkan biaya pemesanan (ordering cost) menjadi tinggi. Jumlah pemesanan yang sedikit pun akan

(5)

menimbulkan kekosongan persediaan pada suatu waktu sehingga dapat menganggu jalannya proses produksi dan pada akhirnya akan mempengaruhi penjualan sebagai akibat ketiadaan produk di pasaran. Akan tetapi, apabila pemesanan bahan baku dalam jumlah banyak tentu akan menimbulkan biaya penyimpanan (holding cost) yang tinggi sebagai akibat adanya biaya yang harus dikeluarkan seperti biaya perawatan, pajak, asuransi, kerusakan, pencurian, pemborosan, penyusutan, dan lain sebagainya.

Alasan pemilihan topik perencanaan dan pengendalian persediaan karena mengingat pentingnya persediaan, biaya pengelolaan persediaan yang cukup besar, dan apabila terjadi kesalahan dalam pemesanan bahan baku maupun dalam pengelolaan, maka akan mengakibatkan ketidaklancaran proses produksi dan pendistribusian ke pelanggan serta biaya yang akan dikeluarkan juga akan semakin besar. Pada dasarnya, suatu kegiatan produksi diawali dengan kegiatan inventory (persediaan) yang sangat menentukan di dalam proses produksi. Persediaan merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kegiatan proses produksi, biaya serta distribusi barang-barang, baik itu bahan baku, barang dalam proses atau barang setengah jadi, ataupun barang jadi. Persediaan mengemban tugas yang sangat penting karena sebagai penentu lancar tidaknya suatu kegiatan proses produksi.

Masalah KFC adalah melakukan persediaan lebih besar daripada kebutuhan sehingga terjadi penyusutan seperti rusak, kualitas menurun, rusak ,sehingga menghasilkan keuntungan menurun. Untuk mengoptimalkan persediaan yang tidak sesuai dengan permintaan digunakan lah metode forecasting dan max-min inventory. Forecasting dapat membantu dalammenentukan keijaksanaan dalam penyusunan anggaran ,pengawasan pembelanjaan, penyusunan kebijaksanaan yang efektif dan efisien serta membantu pengawasan persediaan dengan cara memprediksikan penjualan selanjutnya dengan memperkirakan atas penjualan penjualan sebelumnya. Metode Min-Max Inventoryberfungsi sebagai mekanisme penataan ulang dasar yang telah diterapkan di banyak ERP dan jenis lain dari perangkat lunak manajemen persediaan. The "Min" nilai merupakan tingkat saham yang memicu pemesanan ulang dan yang "Max" nilai merupakan tingkat stok ditargetkan baru setelah pemesanan ulang tersebut. Pengaturan Min / Max dapat secara dinamis disesuaikan dengan menawarkan kinerja persediaan yang lebih baik.

(6)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas/jumlah pemesanan yang akan dipesan, mengetahui kapan harus dilakukan pemesanan, dan mengusulkan suatu metode perencanaan kebutuhan bahan mentah sehingga dapat mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan dalam proses pengadaan bahan baku. Selain itu, juga dapat mensimulasikan metode pengendalian persediaan dengan rumus dan simulasi

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa identifikasi masalah yang akan dibahas, antara lain :

1. Metode apakah yang tepat untuk meramalkan permintaan untuk periode berikutnya pada KFC?

2. Berapa frekuensi order ,safety stock, dan re-order point yang paling tepat bila membandingkan perhitungan Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI) setelah mengetahui hasil peramalan?

3. Bagaimana cara menentukan Minimum-Maximum Inventory (Min-Max) setelah mengetahui hasil peramalan produk ayam nya pada KFC Kemanggisan?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini akan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan: a. Peramalan dalam bentuk Peramalan penjualan produk,Peramalan permintaan

produk dan Meminimalkan kesalahan Peramalan

b. Inventory dalam bentuk Biaya pemesanan dan Biaya penyimpanan

c. Economic order quantity ( EOQ) dan Economic order Interval (EOI)dalam bentuk Pemesanan ekonomisdan meminimalkan biaya total dari pemesanan dan penyimpanan

d. Reorder Point (ROP ) dalam bentuk Biaya pemesanan kembali dan kuantitas pesanan optimum, dan waktu tunggu mempresentasikanwaktu antara penempatan pesanan dan penerimaan pesanan.

(7)

e. Maximum & Minimum Inventorydalam bentuk menghitung persediaan maksimum pada KFC dan Menghitung persediaan minimum

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan untuk meramalkan permintaan pada periode berikutnya pada KFC KEMANGGISAN

2 Untuk mengetahui frekuensi pemesanan,safety stock dan re-order point Serta mengetahui perhitungan Economic Order Quantity dan Economic Order Interval penjualan di KFC KEMANGGISAN

3. Untuk mengetahui cara menentukan jumlah persediaan minimal dan maksimal untuk produk Ayampada KFC KEMANGGISAN.

1.5 Manfaat Penelitian

Bagi Perusahaan

Dari data hasil ini dapat membantu perusahaan untuk memaksimalkan persediaan agar tidak ada produk ayam yang terbuang, serta untuk meramalkan persediaan ayam di masa yang akan dating. Untuk menentukan EOQ (jumlah pemesanan ekonomis) dan ROP (titik pemesanan kembali) pada KFC dan menentukan Maximal Inventory untuk mengetahui persediaan maksimal untuk produk ayam.

Bagi Penulis

Dari hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai penambah pengetahuan dan pengalaman sekaligus guna mempraktekkan pengetahuan yang telah diperoleh peneliti selama mengikuti perkuliahan.

Bagi Pembaca

Diharapkan penelitian ini dapat melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya serta memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang metode peramalan, dan persediaan sehingga nantinya dapat digunakan dalam perkuliahan ataupun di dunia kerja pada akhirnya.

(8)

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian penulisan ini antara lain:

1.6.1 Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data terdiri dari:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mencari, mengumpulkan, dan menelaah data dan informasi dari berbagai media seperti media cetak dan media elektronik seperti internet.

2. Survey Lapangan

Metode penelitian lapangan merupakan metode yang dilakukan peneliti dengan cara meneliti langsung pada bagian penjualan di KFC langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan cara:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan kegiatan pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan pada bagian manajer untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

b. Pengamatan (Observation)

Observasi merupakan kegiatan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan peninjauan secara langsung terhadap objek yang diteliti dari penjualan tersebut.

c. Studi Dokumentasi (Review Documentation)

Studi dokumentasi merupakan proses penelusuran terhadap dokumen-dokumen bagian penjualan di KFC yang dijadikan sebagai temuan-temuan atau bukti-bukti audit dalam proses penelitian yang dilakukan.

1.6.2 Metode Analisa

Metode analisa proses bisnis yang digunakan dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi perusahaan dan mengidentifikasi kebutuhan informasi adalah dengan menggunakan kebutuhan analisa:

(9)

- Peramalan (Forecasting)

Peramalan yang dilakukan dengan menggunakan metode: 1. Naive Method

2. Moving Averages

3. Weight Moving Averages 4. Exponential Smoothing

5. Exponential Smoothing with Trend 6. Trend Projection

- Metode Persediaan

Metode persediaan yang dilakukan dengan menggunakan metode: 1. Economic Order Quantity (EOQ)

2. Economic Order Interval (EOI)

3. Minimum-Maximum Inventory (Min-Max)

1.7 State of the Art

Tabel 1.4. State of art Metode

Penelitian Jurnal Nama Pengarang Hasil Penelitian

Inventory The Impact of

Effective Inventory Control Management on Organisational Performance: A Study of 7up Bottling Company

Nile Mile Enugu, Nigeria

Ann I ogbo, Onekanma Ifeyinwa, Wilfred Isioma

Penelitian ini mengambil mempertimbangkan hubungan antara sistem yang efektif dari manajemen persediaan dan kinerja organisasi dalam tujuh-up perusahaan pembotolan, Nil Mile Enugu. Para peneliti termotivasi untuk memulai studi ini, dalam rangka untuk

membawa ke kedepan

pentingnya sistem pengendalian persediaan yang efektif pada kinerja organisasi yang berkaitan dengan perusahaan pembotolan. Sebanyak delapan

(10)

puluh tiga responden merupakan sampel untuk penelitian. Empat pertanyaan penelitian dan hipotesis empat yang dihasilkan dan diuji di 10% (yaitu 0,10) tingkat signifikan menggunakan statistik deskriptif dan uji non-parametrik (chi-square, ��). Hasil analisis menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam pengelolaan pengendalian persediaan merupakan pendekatan penting untuk mencapai kinerja organisasi. Ditemukan bahwa organisasi manfaat dari manajemen pengendalian persediaan dengan cara penyimpanan yang mudah dan pengambilan material, meningkatkan efektivitas penjualan dan mengurangi biaya operasional. Studi ini juga menemukan bahwa ada hubungan antara kelayakan operasional, utilitas manajemen pengendalian persediaan dalam isu-isu pelanggan terkait teknik organisasi dan efektivitas biaya yang diterapkan untuk

meningkatkan laba atas investasi dalam organisasi.

(11)

Manajemen pengendalian persediaan yang efektif diakui sebagai salah satu daerah yang pengelolaan organisasi harus mendapatkan kemampuan. Disarankan bahwa organisasi harus mengadopsi metode menjaga persediaan yang paling sesuai dengan operasi mereka.

Forecasting dan Inventory THEORY OF INVENTORY MANAGEMENT BASED ON DEMAND FORECASTING Kot S., Grondys K., Szopa R.

Manajemen yang efisien dari rantai pasokan terdiri khususnya dalam memastikan

kemungkinan kualitas tertinggi layanan pelanggan dan berjuang untuk minimalisasi biaya yang dihasilkan oleh aliran antara link. Penyebab khas dari biaya terus meningkat adalah tingkat persediaan yang berlebihan di seluruh rantai. Alasan untuk situasi ini adalah

ketidakmampuan dari tingkat pasokan ke tingkat permintaan di pasar, yang mengakibatkan saham surplus. Titik awal untuk pengurangan tingkat persediaan meramalkan permintaan di pasar melalui prognosis pasar bekerjasama dengan semua link dalam rantai pasokan. Oleh karena itu, dalam aspek

(12)

aliran data dan jenis kerjasama antara link penting

Sumber :http://www.researchgate.net(tahun 2014)

Gambar

Table 1.1 Tabel Penjualan ayam goreng KFC KEMANGGISAN
Tabel 1.2 Tabel persediaan ayam goreng KFC KEMANGGISAN
Tabel 1.4. State of art  Metode

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4 memperlihatkan bahwa media tanam pasir : tanah : sekam bakar, pasir : tanah : kompos, pasir : tanah : arang batok kelapa dan pasir : tanah : pukan ayam

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) nilai rata-rata postes keterampilan komu- nikasi siswa pada kelas yang diterap- kan model pembelajaran berbasis

Bedasarkan faktor-faktor tersebut, maka ketiadaan hubungan paparan debu terhirup dengan kapasitas vital paru pada pekerja penyapu pasar Johar kota Semarang, tidak

Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menampung sampah yang berasal dari DKI Jakarta (lima zona pembuangan) seluas 85 Ha, dan sampah yang berasal dari Kota

Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yaitu 1) Iradiasi sinar gamma pada kalus embriogenik jeruk keprok SoE untuk mendapatkan nilai LD 50. 2) Seleksi untuk mendapatkan