• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNAIR Mengejar Hak Paten, Dimungkinkan Sebagai Dana Operasional Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNAIR Mengejar Hak Paten, Dimungkinkan Sebagai Dana Operasional Pendidikan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UNAIR ‘Mengejar’ Hak Paten,

Dimungkinkan Sebagai Dana

Operasional Pendidikan

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga berharap tahun akademik

2017 ini bisa mengantarkan puluhan produk penelitian dosen yang potensial untuk memperoleh hak paten dan hak kekayaan intelektual lainnya. Dari 300 penelitian, 270 berorientasi produk (paten), dan 75 kandidat diantaranya potensial untuk dilakukan hilirisasi. Dari yang potensi itulah diharapkan setidaknya 32 penelitian memperoleh hak paten tahun ini.

”Dengan demikian akan segera menambah jumlah daftar register paten yang masih teregristasi dan hingga saat ini terdapat 90 paten,” kata Ketua Lembaga Pengembangan Produk Akademik dan Hak Kekayaan Intelektual (LPPA-HKI) Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sukardiman, MS., Apt.

Guna mewujudkan target itulah LPPA-HKI menyelenggarakan “Workshop Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Drafting Paten”, di Aula Kahuripan, Gedung Administrasi, Kampus C UNAIR Jl. Mulyorejo Surabaya, Senin (13/2). Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor IV Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., M.Sc. Dalam workshop yang diikuti 200-an dosen dan peneliti UNAIR ini, LPPA-HKI menghadirkan dua nara sumber yaitu Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual (KI) Kemenristek Dikti Dr. Sadjuga, M.Sc., dan Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, Rahasia Dagang, Dirjen KI, Dr. Mercy Marvel, SH., M.Si.

Ditambahkan oleh Prof. Sukardiman, dari workshop terkait HKI dan Paten di UNAIR ini, dalam waktu yang tidak lama lagi juga akan dilanjutkan dengan acara pendampingan dan mediasi, khususnya terhadap beberapa peneliti yang sudah mengajukan sertifikasi paten dan hingga kini belum turun.

(2)

Sementara Wakil Rektor IV UNAIR, Junaidi Khotib, dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan diperolehnya Paten, baik secara lembaga dan perseorangan maka akan menunjang program university holding, karena hasil-hasil penelitian itu bisa segera dilakukan hilirisasi dan bisa dimanfaatkan secara industri dan akhirnya juga bermanfaat untuk masyarakat. Terutama penelitian-penelitian yang mempunyai dampak terhadap kemanusiaan.

”Ketika hasil penelitian didaftarakan untuk memperoleh hak cipta atau hak paten, memang belum memberikan dampak. Tetapi dalam jangka panjang setelah memperoleh hak paten, maka bisa memberikan dampak ekonomis baik secara individu dan lembaga,” kata dosen Fakultas Farmasi UNAIR ini.

Sebagaimana pada banyak universitas terkemuka di dunia, di mana sekitar 75% dana pendidikannya berasal dari produk akademik dan paten. Sehingga dampak hilirisasi sebagai bagian akhir penelitian itu, secara kelembagaan bisa sebagai bagian dari sumber dana pendidikan, yang selanjutnya akan membantu pembiayaan dari yang ditanggung oleh mahasiswa.

Sedangkan bagi universitas, ketersediaan dana yang relatif mandiri maka sangat memungkinkan untuk bisa memilih calon-calon mahasiswa yang berkualitas. Dengan mahasiswa yang berkualitas tersebut, maka selanjutnya juga memungkinkan mencapai efek positif yang lebih baik.

Dalam sosialisasinya, Dr. Sadjuga, M.Sc., antara lain menjelaskan bahwa di Indonesia ini rata-rata per tahun terdapat antara 700 hingga 800 pemohon paten. Dengan demikian dari manfaat paten ini juga bisa menjadi sumber pemasukan negara selain pajak. Dengan semakin banyak peneliti dan pencipta produk mengajukan hak intelektualitasnya, maka ratusan anak bangsa ini akan bisa ikut menikmati produk-produk dari HKI/paten.

(3)

besar bagi masyarakat untuk mendapatkan hak paten,” kata Sadjuga, seraya memerinci produk-produk penelitian yang bisa diajukan untuk dimintakan paten, merek dagang, hak cipta, dan hak intelektual lainnya. Baik itu berupa karya ilmiah, buku, temuan-temuan baru software, dan karya produk/barang, dsb.

Demikian juga Dr. Mercy Marvel, SH., M.Si., sebagai pakar hukum ia juga merinci secara teknis cara-cara dan persyaratan-persyaratan bagi peneliti yang akan mengajukan hak paten dan hak kekayaan intelektual lainnya.

“Negara kita ini kaya-raya dan memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, baik itu ragam budayanya, ragam wisatanya, ragam hasil buminya, dsb. Itu pula sehingga maka pemerintah akan membina dan tidak akan melepaskan potensi tersebut begitu saja,” kata Dr. Marvel. (*)

Penulis : Bambang Bes

FK UNAIR Gelar Olimpiade

Fisiologi

Pertama

di

Indonesia

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga semakin

mengukuhkan reputasinya sebagai jawara menggelar lomba ilmiah bertaraf nasional. Tidak hanya kompetisi Medspin (Medical Science and Application Competition) yang sudah diakui secara internasional, kini melalui Departemen Ilmu Faal juga sukses menggelar acara Olimpiade bidang Fisiologi bernama Indonesian Medical Physiology Olympiad (IMPhO) yang juga berlabel nasional, hingga antusiasme pesertanya sampai tak terbendung.

(4)

“Jumlah peserta IMPhO ternyata bertambah di luar dugaan kami,” demikian Kristanti Wanito Wigati, dr., M.Si, Panitia Seksi Acara, di Aula Gedung GrhaBIK-IPTEKDOK FK UNAIR, Selasa (14/2).

Pihak panitia terpaksa harus membatasi peserta karena keterbatasan kapasitas. Jadi sebanyak 141 mahasiswa saja yang terdaftar dari 22 fakultas kedokteran asal perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Mereka berkompetisi memperebutkan gelar juara pada event tersebut. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Lampung, hingga Banjarmasin.

Kompetisi ini berlangsung selama dua hari, 10-11 Februari 2017. Sebanyak 141 peserta itu dibagi dalam 35 tim. Mereka berkompetisi melalui tes tulis dan cerdas cermat. Para peserta ini juga adu pemahaman seputar materi fisiologi serta interaksi antar-peserta yang dituturkan dalam Bahasa Inggris. “Dari 35 tim tersebut diseleksi lagi menjadi 12 tim untuk dipilih tim tim terbaik. Juara I berhak mendapatkan akses untuk mengikuti IMSPQ (International Medical School Pysiology Quiz) 2017 di Malaysia.” Tambah Kristanti.

Alhasil, Juara I dan II diraih oleh tim asal FK Universitas Indonesia (FK-UI), sedangkan Juara III dimenangkan oleh tim tuan rumag Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Kristanti menuturkan, acara ini merupakan hasil dari afiliasi antara FK UNAIR dengan IMPhO level internasional yang digagas oleh Prof. Cheng Hwee Ming dari Malaysia.

“Kami melihat kompetisi ini belum ada di level nasional. Justru sudah lebih dulu aktif di level internasional. Maka dari itu kami berinisiatif menggelar acara serupa untuk level nasional. Soal-soal yang dilombakan pun hasil kolaborasi antara tim kami dengan Mr. Cheng,” kata Kristanti menambahkan. Penyelenggaraan IMPhO level internasional itu sendiri sudah

(5)

berjalan selama 14 tahun. Setiap tahunnya IMPhO internasional diikuti oleh banyak sekali peserta mahasiswa kedokteran dari berbagai negara. Melihat reputasinya itu, menurutnya, betapa pentingnya ilmu fisiologi dalam dunia kedokteran, karena merupakan dasar pengetahuan. Ilmu fisiologi adalah salah satu ilmu dasar kedokteran yang patut dikuasai oleh setiap mahasiswa FK. Ilmu ini mempelajari mekanisme tubuh manusia dari ujung rambut hingga ujung kaki.

“Karena begitu banyak yang dipelajari, maka perlu dibuatkan inovasi atau cara mengemas ilmu fisiologi supaya lebih menyenangkan untuk dipelajari. Caranya bisa dengan quiz, sehingga peserta termotivasi untuk belajar,” tambahnya.

Selain olimpiade, IMPhO juga mengadakan physiology educational group discussion bagi dosen yang mendampingi para peserta. Topiknya “Phisiology learning Output and How to Arrange in Integrated Block System”, juga dilaksanakan di FK UNAIR.

“Jadi tidak hanya dilihat kompetensinya saja, kami berharap acara ini dapat menumbuhkan semangat bersilaturahim, menjaga koneksi dan persahabaan antar dosen dan mahasiswa kedokteran. Kami berharap, kedepannya universitas lain di Indonesia juga dapat ikut serta,” katanya.

Acara IMPhO tahun 2017 ini dibuka secara resmi oleh Dekan FK UNAIR Prof. Dr. dr. Soetojo, Sp.U (K) dan dihadiri pula oleh quist master dan founder IMPhO Prof. Cheng Hwee Ming.

Mengingat respon yang luar biasa dari peserta, Prof. Cheng Hwee Ming menuturkan agar IMPhO tetap diselenggarakan dalam setiap tahunnya, dan memilih Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga sebagai tuan rumah/penyelenggaranya. (*)

Penulis : Sefya Hayu Istighfaricha Editor : Bambang Bes

(6)

Komunitas Mahasiswa UNAIR

Asal Bojonegoro Gelar Lomba

Esai dan Talkshow Inspiratif

UNAIR NEWS – Komunitas mahasiswa Universitas Airlangga asal

Bojonegoro yang tergabung dalam Airlangga Bojonegoro Community (ABC) kembali menghelat acara tahunan Call for Essay dan talkshow inspiratif untuk siswa SMA/SMK/Sederajat se-Bojonegoro. Acara yang digelar kali kelima itu dilangsungkan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Minggu (12/2).

Acara itu dihadiri 25 finalis Call for Essay yang memaparkan gagasan bertema “Optimalisasi Potensi dan Sumber Daya Bojonegoro dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Peserta dapat memilih subtema yang meliputi sektor pertambangan dan migas, pariwisata dan budaya, industri kreatif, pertanian, perikanan, dan kehutanan, sumber daya manusia dan pendidikan. Ketua pelaksana acara, Eka Sari, menjelaskan lomba esai yang diperuntukkan bagi pelajar SMA sederajat dirasa masih jarang. Oleh karena itu, pihaknya ingin agar para pelajar SMA sederajat mengasah kemampuannya dalam menulis esai. Selain itu, kompetisi esai menjadi sarana agar generasi muda bisa mengenal lebih dalam tentang potensi daerahnya.

Melalui kompetisi tersebut, siswa asal SMAN 2 Bojonegoro Diah Kharisma Putriana dan Rose Diantika meraih juara I. Posisi juara II diraih oleh Ihza Zhafranianto dan Amelia Naurah dari SMAN I Bojonegoro, sedangkan posisi juara III diraih Nadya Syahda dan Enno Haya dari SMA Plus Al Fatimah I.

Dalam acara talkshow inspiratif para pembicara berbagi pengetahuan dan kepakaran di bidangnya masing-masing. Acara

(7)

dihadiri oleh Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bojonegoro Rahmat Junaidi, Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR Prof. Dr. Soetojo, Sp.U, dan perwakilan ExxonMobile Rexy. Dalam paparannya, Soetojo menjelaskan tentang sumber daya manusia dan peran pendidikan dalam memaksimalkan potensi sumber daya alam. Sedangkan, Rahmat yang berkecimpung di dunia pemerintahan memberikan wawasan tentang ekonomi, industri kreatif, dan pariwisata.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan dan masyarakat, terutama siswa SMA/SMK/Sederajat lebih antusias dan ke depannya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” harap Eka.

Penulis: Siti Nur Umami Editor: Defrina Sukma S

Bangun Harapan dari Kunjungan

UNAIR NEWS – Kunjungan atau studi kampus, nampaknya memang

menjadi tradisi tahunan bagi sebagian sekolah. Namun, tidak sedikit yang baru melaksanakan kunjungan kampus, khususnya ke Universitas Airlangga untuk yang pertama kalinya. Salah satunya yakni Madrasah (MA) Aliyah Ihyatul Ulum, Gresik. Kunjungan madrasah tersebut ke UNAIR (10/2) merupakan kunjungan pertama.

Bertempat di Aula Student Center kampus C UNAIR, Pusat Informasi dan Humas (PIH) bersama Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR menerima rombongan MA Aliyah Ihyatul Ulum. Achmad Royani Efendi S.Pd., selaku guru BK MA Ihyatul Ulum

(8)

menjelaskan bahwa kunjungan perdana ini diharapkan bisa menjadi ajang untuk menggali informasi yang dalam mengenai UNAIR dan berbagai jalur masuk serta seleksi.

“Dari 3 kelas yang ikut, terdiri dari 2 kelas IPA dan 1 kelas IPS. Kebetulan untuk kunjungan kali ini yang ikut kelas 12 semua. Untuk itu kesempatan yang diberi UNAIR kepada kami dapat dimaksimalkan oleh anak-anak untuk mendapatkan informasi tentang UNAIR,” terangnya.

Achamd Royani juga menambahkan bahwa proses seleksi yang cukup selektif di UNAIR menjadi tantangan tersendiri bagi anak didiknya untuk bisa lolos. Warda Roesdiana selaku siswa kelas XII IPA 1 menyatakan bahwa kunjungan kali ini menjadi bekal untuk persiapan proses seleksi. Waktu pendaftaran yang semakin dekat, memacu dirinya untuk mempersiapkan diri.

“Saya mengikuti les, pihak sekolah juga telah melaksanakan kelas tambah untuk meningkatkan kopetensi siswa,” ungkapnya. Senada dengan teman seperjuangannya, M. Roykhan Masrur mengaku bahwa kompetisi yang ketat ini membuatnya terpacu untuk belajar lebih giat lagi. Bisa merasakan kulaih di UNAIR jurusan psikologi menjadi mimpinya untuk terus semangat belajar.

“Ini tantangan buat kami agar bisa berkompetisi dengan siswa lain di jawa maupun luar jawa. Khususnya bagi teman-teman MAN Ihyatul Ulum untuk tetap optimis kedepannya,” tutup siswa kelas XII IPS tersebut.

Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Nuri Hermawan

(9)

Delegasi FH UNAIR Raih

Peringkat

Empat

dalam

Kompetisi Peradilan Semu

Tertua

UNAIR NEWS –Badan Semi Otonom (BSO) Intenational Law Student

Association (ILSA), Fakultas Hukum, Universitas Airlangga kembali meraih penghargaan melalui kompetisi peradilan semu (moot court). Kompetisi “Philip C. Jessup” ini diselenggarakan oleh Indonesian Society of International Law dan dilaksanakan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pada tanggal 10-12 Februari 2017.

“Philip C. Jessup adalah adalah lomba international moot court yang paling tua. Lomba ini diselenggarakan oleh Indonesian Society of International Law yang menjadi penyelenggara Philip C. Jessup setiap tahun untuk seleksi nasional,” tutur Titha selaku ketua delegasi.

Selama enam bulan lamanya, para delegasi mempersiapkan segala sesuatu untuk menunjang penampilan mereka saat lomba, mulai dari riset hingga latihan presentasi argumen.

“Perlu waktu yang lama karena riset harus dilakukan secara ekstensif, mengingat ini menggunakan hukum internasional sehingga sumber bacaan sangat banyak dan semua dalam Bahasa Inggris,” ungkap mahasiswa semester 6 tersebut.

Para delegasi yang mewakili ILSA dalam kompetisi tersebut adalah Jasmine Amelia Ulfah (2013), Mutiara Kasih (2014), Dewi Santoso (2015), Bima Adhijoso (2015), Zulfikar D. Winarno (2015) sebagai penyaji, dan Maya Assegaf (2015), Regine Wiranata (2016), Megawati Widjaja (2016) sebagai periset.

(10)

menduduki peringkat 4 untuk pertama kalinya. Prestasi yang didapatkan adalah 1st

Best Overall Memorial, 1st

Best Oralist yang didapatkan oleh salah satu delegasi yakni Jasmine Amelia Ulfah dengan nilai tertinggi selama sejarah Jessup National Round, dan penghargaan sebagai semifinalis.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kasus yang diberikan oleh penyelenggara kali ini juga unik yakni mengenai sengketa pengungsi. Meski demikian, tim mengaku tidak ada kendala serius selama lomba maupun persiapan lomba.

“Kami sangat senang atas kemenangan ini karena ini kali pertama untuk UNAIR berhasil mengalahkan institusi-institusi lain yang biasanya menjadi juara. Namun karena kerja keras kami akhirnya semua ini terbayar,” imbuh Titha.

Titha berharap kemenangan ini dapat membuat mahasiswa lain ikut terpacu dan tidak patah semangat untuk mengikuti kompetisi peradilan semu lainnya. “Tak ada sesuatu yang tak mungkin,” pungkas Titha.

Penulis: Pradita Desyanti Editor: Defrina Sukma S

Magister

Manajemen

Ajak

Komunitas Pengendara Mobil

Jaga Kebersihan Lingkungan

UNAIR NEWS – Kebersihan lingkungan tidak hanya menjadi

tanggung jawab pemerintah. Setiap elemen masyarakat tentunya mengambil peran dalam keberlangsungan lingkungan. Ditambah

(11)

pula dengan keprihatinan terhadap pengguna mobil yang kerap membuang sampah sembarangan.

Ikhwal tersebut selaras dengan program studi Magister Manajemen (MM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga yang menghelat kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berkolaborasi dengan Mobilio Indonesia Community (Mobility).

Kegiatan CSR bertema “Love Surabaya, Clean and Green” dilangsungkan pada Minggu (12/2). Acara tersebut dihadiri oleh komunitas pengendara mobil dan para petugas kebersihan.

Sukandar, petugas kebersihan senior yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan, bahwa pihaknya tak jarang melihat pengendara mobil membuang sampah di jalan dan sungai. “Mereka ini kurang sadar dan peduli terhadap kebersihan lingkungannya sendiri,” tutur Sukandar.

Dalam kegiatannya, kolaborasi ini menghadirkan aktivitas mengubah sikap dan perilaku pengendara mobil untuk menjaga lingkungan dan kebersihan kota. Tak hanya itu, kegiatan pun diisi dengan aktivitas filantropi, pemberian suvenir kepada petugas kebersihan sebagai tanda apresiasi Mobility dan MM FEB UNAIR.

Koordinator Prodi MM FEB UNAIR, Dr. Gancar C. Premananto, memperkaya pendidikan anggota Mobility dengan materi Brand Community dan CSR yang bernilai publikasi. Anggota Mobility merasa antusias atas materi yang disampaikan.

Penulis: Siti Nur Umami Editor: Defrina Sukma S

(12)

Menumbuhkan Jiwa Kompetisi

dalam Menghadapi Persaingan

UNAIR NEWS – Agar tak menjadi penonton di negeri sendiri,

warga Indonesia harus bisa bersaing dengan warga dari belahan dunia lain. Generasi penerus harus mampu mengoptimalkan kemampuan diri dengan caranya masing-masing dalam menyikapi persaingan global.

“Melakukan studi banding ke luar negeri adalah satu contoh agar kalian mengetahui perkembangan di negara lain. Kami dari UNAIR juga mendatangkan duta besar negara maju agar kita bisa belajar dan menimba ilmu lebih banyak lagi,” papar Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga Drs. Suko Widodo, M.Si.

Suko memaparkan hal itu dalam kesempatan sosialisasi seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang berlangsung di Aula Sasana Tria Budaya, SMAN 16 Surabaya, Senin (13/2). Pria yang akrab disapa Suko ini menekankan, menumbuhkan jiwa kompetisi dalam menyikapi persaingan adalah sebuah keharusan.

Suko juga menyampaikan, UNAIR telah diberi amanah oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. Oleh karena itu, tak jarang sivitas akademika UNAIR melakukan transfer ilmu dengan perguruan tinggi baik di Indonesia maupun negara-negara lain. “Pendidikan juga hendaknya dipandang sebagai bekal bagi manusia dalam menghadapi kehidupan sehari-hari,” tutur pakar komunikasi massa UNAIR.

(13)

siswa-siswa berprestasi di SMAN 16 terus menorehkan prestasi dan dijadikan panutan bagi teman-teman maupun adik kelasnya.

Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Defrina Sukma S

UNAIR Beri Informasi Seputar

Prodi di Pameran Pendidikan

Tinggi

UNAIR NEWS – Memasuki masa penerimaan mahasiswa baru, kian

banyak sekolah menengah atas yang mengadakan pameran perguruan tinggi. Salah satunya adalah Sekolah Menengah Atas Negeri I Surabaya. Pameran yang berlangsung di Aula SMAN I Surabaya dilaksanakan pada Sabtu (11/2).

Acara pameran perguruan tinggi diikuti oleh 20 perguruan tinggi di Indonesia di antaranya Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, dan Institut Teknologi Bandung.

Dari UNAIR, peserta mendapatkan pembekalan informasi mengenai pendidikan tinggi dari Gerry Adiyatma, alumnus SMAN I yang berkuliah di UNAIR. Gerry Adiyatma dan beberapa teman lainnya menjelaskan pengetahuan umum seputar UNAIR mulai dari seleksi penerimaan mahasiswa baru, tips, dan program studi-program studi.

“UNAIR menerima mahasiswa baru melalui tiga jalur, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan jalur Mandiri. Peserta seleksi disarankan memilih prodi yang sesuai dengan minat dan memperhatikan tingkat keketatan,” tutur Gerry.

(14)

Ketua panitia pameran pendidikan tinggi, Henokh Vindhi, menuturkan tujuan pelaksanaan pameran adalah untuk memberikan gambaran dunia perkuliahan kepada para pelajar kelas XII. Diharapkan para pelajar tak lagi bingung dalam menentukan prodi.

“Adanya campus expo ini bertujuan untuk bisa menjawab kebingungan dalam menentukan studi yang sesuai minatnya,” tutur Henokh.

“Harapan saya acara ini bisa berlangsung secara berkelanjutan dan mampu menarik minat siswa untuk tahu universitas di Indonesia,” imbuhnya.

Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Defrina Sukma S

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang: Pengukuran komposisi tubuh untuk perkiraan persentase lemak tubuh diantaranya dapat dilakukan dengan metode pengukuran skinfold dan Bioelectrical

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul hubungan frekuensi pemberian ASI ekslusif terhadap penambahan berat badan bayi

Melihat perlunya dilakukan evaluasi terhadap kinerja angkutan umum Trans Sarbagita tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk melakukan evalusi terhadap operasional kinerja

KJKS BINAMA (Koperasi Jasa Keuangan Syariah BINA NIAGA UTAMA), adalah lembaga keuangan berbadan hukum koperasi yang bergerak dibidang jasa keuangan syariah, yaitu

Dalam produksi gula sangat perlu ditingkatkan kinerjanya untuk memperoleh biaya operasi yang makin kecil, sehingga dapat diperoleh nilai ekonomis yang makin

Model tersebut menghasilkan 3 variabel independen yang berpengaruh positif yaitu angka buta huruf, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran terbuka serta 2 variabel

Data yang dimaksud adalah jawaban-jawaban yang diberikan responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner yang erat kaitannya dengan judul penelitian “Pengaruh Gaya