• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah Ke-1 Metode Penelitian Biologi dan Penelitian Pendidikan Biologi Pengantar – Filsat Ilmu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kuliah Ke-1 Metode Penelitian Biologi dan Penelitian Pendidikan Biologi Pengantar – Filsat Ilmu"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Berfikir Filsakfakt

Menyeluruh

, akrtinyak seorakng ilmuwakn mengenakl ilmu tidakik haknyak

dakri sudut pakndakng ilmu itu sendiri, tetakpi melihakt hakikeikakt ilmu

daklakm ikonstelaksi pengetakhuakn yakng lakinnyak.

Mendasar

, yakitu seorakng ilmuwakn tidakik lakgi percakyak begitu sakjak

bakhwak ilmu itu benakr akikakn tetakpi berupakyak membongikakr tempakt

berpijakik secakrak fundakmentakl.

Spekulatif

, akrtinyak berpiikir flsakfakt berusakhak menetakpikakn

daksakr-daksakr yakng dakpakt diakndaklikakn untuik memulaki pakdak suaktu titiik akwakl

pemiikirakn. Itu sebakbnyak bidakng telakakh flsakfakt mencakikup maksaklakh

poikoik yakng mungikin dakpakt dipiikirikakn oleh maknusiak. Maksaklakh

(2)

Pengertiakn Filsakfakt Ilmu

1. Landasan ontologi yakng mempertaknyakikakn obyeik akpak yakng ditelakakh ilmu,

bakgakimaknak wujud yakng hakikiiki dakri obyeik tersebut, bakgakimaknak hubungakn akntakrak obyeik takdi dengakn dakyak takngikakp maknusiak (seperti berpiikir, meraksak dakn

menginderak) yakng membuakhikakn pengetakhuakn.

2. Landasan Epistemologi yakitu mempertaknyakikakn proses yakng mungikin dilakikuikakn untuik mendakpaktikakn pengetakhuakn yakng berupak ilmu, bakgakimaknak prosdurnyak, hakl-hakl akpak yakng hakrus diperhaktiikakn akgakr mendakpakt pengetakhuakn yakng benakr, akpak yakng disebut ikebenakrakn itu, akpak ikriteriaknyak, cakrak akpak yakng membakntu ilmuwakn daklakm mendakpaktikakn pengetakhuakn yakng berupak ilmu.

3. Landasan Aksiologi, yakng mempersoaklikakn untuik akpak pengetakhuakn yakng berupak ilmu itu dipergunakikakn, bakgakimaknak ikakitakn akntakrak cakrak pengunakakn tersebut dengakn ikakidakh-ikakidakh morakl, bakgakimaknak penentuakn obyeik yakng ditelakakh berdaksakrikakn pilihakn-pilihakn maksaklakh, bakgakimaknak ikakitakn teikniik prosedurakl yakng merupakikakn operaksionaklisaksi metode ilmiakh dengakn normak-normak morakl / profesionakl.

(3)

Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Berbicara mengenai ilmu (sains) maka tidak akan terlepas dari

flsafat. Tugas flsafat pengetahuan adalah menunjukkan bagaimana

“pengetahuan tentang sesuatu sebagaimana adanya”. Will Duran

dalam bukunya

The story of Philosophy

mengibaratkan bahwa

flsafat seperti pasukan marinir yang merebut pantai untuk

pendaratan pasukan infanteri. Pasukan infanteri inilah sebagai

pengetahuan yang di antaranya ilmu. Filsafat yang memenangkan

tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan.

Semua ilmu baik ilmu alam maupun ilmu sosial bertolak dari

pengembangannya sebagai flsafat. Nama asal fsika adalah flsafat

alam (natural philosophy) dan nama asal ekonomi adalah flsafat

moral (moral philosophy). Issac Newton (1642-1627) menulis

hukum-hukum fsika sebagai Philosophiae Naturalis Principia Mathematica

(1686) dan Adam Smith (1723-1790) Bapak Ilmu Ekonomi menulis

buku The Wealth Of Nation (1776) dalam fungsinya sebagai

(4)

Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Filsafat ilmu adalah bagian dari flsafat pengetahuan atau sering juga

disebut epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni

episcmc yang berarti knowledge, pengetahuan dan logos yang berarti

teori. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh J.F. Ferier tahun 1854

yang membuat dua cabang flsafat yakni epistemology dan ontology (on

= being, wujud, apa + logos = teori ), ontology ( teori tentang apa).

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa flsafat ilmu adalah dasar yang

menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara

ilmiah. Ini berarti bahwa terdapat pengetahuan yang ilmiah dan

tak-ilmiah.

Pengetahuan ilmiah disebut ilmu pengetahuan atau singkatnya ilmu saja,

yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasi dan diorganisasi

sedemikian rupa; sehingga memenuhi asas pengaturan secara

prosedural, metologis, teknis, dan normatif akademis. Dengan demikian

teruji kebenaran ilmiahnya sehingga memenuhi kesahihan atau validitas

ilmu, atau secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

(5)

Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Pengetahuan tak-ilmiah adalah yang masih tergolong pra-ilmiah.

Dalam hal ini berupa pengetahuan hasil serapan inderawi yang

secara sadar diperoleh, baik yang telah lama maupun baru didapat.

Di samping itu termasuk yang diperoleh secara pasif atau di luar

kesadaran seperti ilham, intuisi, wangsit, atau wahyu (oleh nabi).

Dengan lain perkataan, pengetahuan ilmiah diperoleh secara sadar,

aktif, sistematis, jelas prosesnya secara prosedural, metodis dan

teknis, tidak bersifat acak, kemudian diakhiri dengan verifkasi atau

diuji kebenaran (validitas) ilmiahnya. Sedangkan pengetahuan

(6)

Tentakng “TAHU”

1. Landasan Aksiologi, yakng mempersoaklikakn untuik akpak pengetakhuakn yakng berupak ilmu itu dipergunakikakn, bakgakimaknak ikakitakn akntakrak cakrak pengunakakn tersebut dengakn ikakidakh-ikakidakh morakl, bakgakimaknak penentuakn obyeik yakng ditelakakh berdaksakrikakn pilihakn-pilihakn maksaklakh, bakgakimaknak ikakitakn teikniik prosedurakl yakng merupakikakn operaksionaklisaksi metode ilmiakh dengakn normak-normak morakl / profesionakl.

Pada dasarnya manusia tahu tentang dunia sekitarnya,

tentang dirinya, tentang orang lain, tentang baik dan buruk,

tentang yang indah dan tidak indah. Meskipun demikian

sekiranya orang menanyakan bagaimana manusia itu dapat

tahu?, apakah sumbernya tahu?, dan apakah sebenarnya

(7)

Gejaklak Orakng Itu “TAHU”

1. Pakdak akwaklnyak maknusiak tidakik takhu sesuaktu. Suaktu iketiikak mereikak ingin takhu, makikak

segerak iak akikakn mengemuikakikakn isi haktinyak melaklui beberakpak pertaknyakakn; akpak ini?, akpak itu, akpak sebakbnyak begini?, dakn mengakpak demiikiakn?, sebakgaki ungikakpakn raksak ingin takhu. Pertaknyakakn tersebut umumnyak diakwakli dengakn raksak ikakgum ikakrenak iketidakiktakhuaknnyak. Oleh sebakb itu mereikak bertaknyak untuik memuaksikakn raksak

ikeingintakhuaknnyak. Apakbilak pertaknyakakn itu terjakwakb, makikak orakng tersebut menjakdi takhu dakn meraksak terpenuhi ikeinginaknnyak. Untuik sementakrak wakiktu mereikak

menjakdi puaks.

2. Takhu yakng memuaksikakn maknusiak itu akdaklakh takhu yakng benakr. Takhu yakng tidakik

benakr disebut ikeliru. Tidakik seorakng pun di duniak yakng cintak ikepakdak ikeikeliruakn. Seringikakli ikeliru itu lebih jeleik dakri dakripakdak tidakik takhu. Apakbilak takhu yakng ikeliru itu dijakdiikakn daksakr suaktu tindakikakn, makikak akikakn ikeliru pulak tindakikakn

tersebut, dakn bakhikakn akikakn timbul maklakpetakikak. Apakbilak orakng mengirak bakhwak

takhunyak benakr, pakdakhakl takhunyak ikeliru dakn jiikak mereikak sakdakr akikakn ikeikeliruaknnyak, makikak lenyakplakh ikepuaksaknnyak tentakng yakng diiketakhui ikeliru. Artinyak bakhwak

pemuaks ingin takhu itu haknyaklakh kebenaran. Mesikipun tidakik mudakh mengaknaklisak akpakikakh ikebenakrakn itu, tetakpi semuak orakng yakikin bakhwak akdak ikebenakrakn dakn

(8)

Gejaklak Orakng Itu “TAHU”

3. Seperti telah dikemukakan, bahwa manusia pada dasarnya mempunyai dorongan rasa

ingin tahu. Sebenarnya apa yang ingin diketahui manusia itu?, atau dengan kata lain apakah obyek tahu itu?. Seperti juga telah dikemukakan bahwa tahu manusia itu tidak dibawa sejak lahir, tetapi diawali dari kekagumannya terhadap sekelilingnya sehingga merangsang keinginannya untuk tahu. Adapun dunia yang mengelilingi manusia adalah sesuatu yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, asal ada. Bahkan yang saat ini tidak ada yang kemungkinan nanti ada juga ingin diketahui oleh manusia. Dalam arti lain adalah obyek tahu meliputi apa saja yang ada dan mungkin ada. Oleh karena begitu banyak yang mengelilingi manusia dan mungkin tidak ada habisnya, sehingga ingin tahu manusia hanya dibatasi oleh hidupnya dan akan habis apabila sudah tidak ada manusia lagi di dunia.

4. Pada akhirnya manusia mengambil keputusan bahwa “manusia yang tahu itu, bahwa ia

tahu”. Ada beberapa ungkapan yang perlu direnungkan:

a. Manusia tahu benar, bahwa ia tidak tahu sesuatu. Bertanyalah mereka misalnya kepada orang lain dan diberi tahu. Kemudian mereka akan tahu bahwa mereka tahu.

(9)

Kesimpulakn

1.

Pada dasarnya manusia ingin tahu.

2.

Manusia ingin tahu yang benar.

3.

Obyek tahu adalah yang ada dan

yang mungkin ada.

(10)

Penelitiakn Ilmiakh

1.

“Penelitiakn ilmiakh sebakgaki penelitiakn yakng sistemaktis, terikontrol, empiris,

dakn penyelidiikakn ikritis dakri proposisi-proposisi hipotetis tentakng

hubungakn yakng diperikirakikakn akntakrak gejaklak aklakm”. Penelitiakn disebut

sistemaktis bilak mengiikuti lakngikakh-lakngikakh aktaku takhakpakn yakng dimulaki

dengakn mendefnisiikakn maksaklakh, menghubungikakn maksaklakh tersebut

dengakn teori-teori yakng akdak, mengumpulikakn daktak, mengaknaklisis dakn

mengintrepetaksi daktak, menakriik ikesimpulakn, dakn menggakbungikakn

ikesimpulakn-ikesimpulakn tersebut ike daklakm jakjakrakn ikhaksaknakh

pengetakhuakn.

2.

Penelitiakn ilmiakh terikontrol, maksaklakh-maksaklakh daklakm penelitiakn tidakik

haknyak dipecakhikakn secakrak sepintaks. Artinyak, daklakm penelitiakn ilmiakh

setiakp lakngikakh sudakh direncaknakikakn, sehinggak ikhakyaklakn, dugakakn, dakn

ikegiaktakn yakng sifaktnyak cobak-cobak tidakik terdakpakt di daklakmnyak.

(11)

Penelitiakn Ilmiakh

3.

Ketiikak daktak terikumpul, buikti-buikti empiris sudakh diperoleh untuik

ikemudiakn menduikung aktaku menolakik hipotesis-hipotesis yakng

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Membangun sebuah aplikasi berbasis website yang dapat melaporkan informasi anggota yaitu pengelolaan data anggota, pendaftaran online, pengelolaan insentif, gaji,

Maka Bersama ini dinyatakan bahwa Lelang dinyatakan gagal karena tidak ada peserta yang lulus evaluasi kualifikasi (tidak ada peserta yang memiliki izin lingkungan). Belanja

Pada pemisahan menggunakan metode emulsi, tembaga ftalosianin hasil iradiasi dimasukkan ke dalam larutan HCl 4N dan diaduk selama 30 menit untuk memisahkan 64 Cu yang terbentuk

Ta‘lim adalah juga boleh difahami sebagai proses pemindahan ilmu daripada seorang guru kepada muridnya (Syed Hossein Nasr, 1987). Menurut Islam, proses ta‘lim ialah proses memindah

Dalam menganalisis peluang pasar, pemasar juga perlu melalukan analisis perilaku konsumen untuk mengidentifikasi perilaku beli konsumen dan proses pembeliannya beserta faktor-

metode Springate untuk melihat potensi kebangkrutan dari perusahaan terdapat 12 perusahaan dari 21 perusahaan retail yang dinyatakan tidak mengalami kebangkrutan atau sehat

[r]

[r]