• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU

UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI

Christianto Nugroho Dosen Akper Pamenang Pare–Kediri

Massage is the art of infant health care and treatment which is known from the beginning man was created in the world and has been practiced since centuries ago hereditary years by traditional birth attendants. There are still many women who do not know about infant massage, especially the benefits and how to massage baby the right that can be done independently by mothers due to lack of interest. Enthusiasm is the initial impetus that affect attitudes and behavior of mothers in infant massage independently. To increase interest in the mother can be done with counseling by using the method of demonstration. The purpose of this study was to determine the influence of infant massage demonstration against the interest the mother to perform infant massage on their own.

Design research is experimental quassy. The population studied were all mothers who had infants aged 0-12 months in the Village posyandu Kencong Surround Kediri subdistrict number of 39 respondents with engineering use samplig random sample of 35 respondents obtained. Data collection using koesioner in interest before and after the demonstration. The results of data collection were analyzed by Wilcoxon matched pairs test.

Based on the results of research conducted it appears that an increase in the number of respondents who have high interest. Statistical test results with values obtained using Wilcoxon Test Z=-4,426 and p-value = 0.00 is less than α = 0.05, so that H0 rejected and H1 accepted. This indicates there is a demonstration effect on infant massage to the interest Mother Infant Massage To Perform Self In Posyandu Village District Kencong Surround Kediri Year 2011.

Based on the research for the health institutions are expected gets to increase effort any other besides counselling to increase mother does to massage independent massage baby

Keywords: Demonstration, Infant Massage, Interest.

Latar Belakang

Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan sesuatu yang telah menarik minatnya. (Hurlock, 2005). Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Demikian pula dengan seorang ibu yang mendambakan semua hal yang terbaik untuk masa depan anaknya. Begitu besar minat ibu untuk melakukan sesuatu diantaranya pijat bayi namun teknik yang benar belum banyak yang mengetahui begitu juga tentang pengaruh positif terhadap bayi dan ibunya terutama bila dilakukan sendiri oleh ibu si bayi. Keterampilan

tentang pijat bayi belum pernah mereka dapatkan karena yang melakukan pijat bayi adalah dukun.

(2)

pijat bayi. Di Posyandu desa Kencong belum pernah diadakan penyuluhan tentang pijat bayi, minat dari ibu bayi cukup tinggi tentang pijat bayi. Namun pengetahuan ibu bayi tentang pijat bayi masih kurang terutama pijat bayi yang bisa dilakukan secara mandiri oleh ibu.

Menurut Muhibbin Syah metode demonstrasi

adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Djamarah metode demonstrasi mampu menggugah rasa ingin tahu serta merupakan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran dan perabaan. Sehingga demonstrasi sebagai salah satu upaya untuk menyampaikan informasi bisa lebih mudah untuk diterima. Selain itu pemahaman tentang materi yang didemonstrasikan akan lebih melekat pada ingatan karena merupakan contoh konkret dari objek sebenarnya (Simamora, 2009). Dengan demikaian demonstrasi tentang pijat bayi akan meningkatkan pemahaman ibu-ibu sehingga terdorong untuk melakukan sendiri pemijatan pada bayinya agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayinya lebih dekat dan lebih memahami keadaan bayinya dari pada orang lain. Hal ini karena ibu adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status kesehatan bagi anak-anak mereka.

Upaya agar masyarakat berminat untuk melakukan pijat bayi maka petugas kesehatan perlu melakukan penyuluhan. Salah satu metode penyuluhan adalah metode demonstrasi dikarenakan metode ini merupakan salah satu cara pendekatan pada masyarakat yang baik dan efektif. Sasaran penyuluhan dipilih para ibu dengan harapan akan meningkatkan pemahamannya tentang pijat bayi.

Melihat uraian masalah diatas peneliti tertarik

untuk melakukan penelitan dengan judul “Pengaruh

demonstrasi pijat bayi terhadap minat ibu untuk

melakukan pijat bayi secara mandiri”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan masalah sebagai berikut, “

Bagaimanakah Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi

terhadap Minat Ibu untuk Melakukan Pijat Bayi secara Mandiri di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2011 ?”

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui tentang pengaruh demonstrasi pijat bayi terhadap minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2011. 2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tentang minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri sebelum demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2011.

b. Mengidentifikasi tentang minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri sesudah demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2011.

c. Menganalisis pengaruh demonstrasi pijat bayi terhadap minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2011.

Desain Penelitian

(3)

bayi (0-12 bulan) sejumlah 35 orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yang sesuai dengan kriteria pendekatan persetujuan kepada Ibu dengan bayi 0-12 bulan sebagai responden peneliti, dari masing-masing posyandu antara 5-6 orang lalu responden diberi pre test tentang minat melakukan pijat bayi sebelum demonstrasi pijat bayi, kemudian peneliti melakukan demonstrasi pijat bayi dengan menggunakan pathom bayi, setelah selesai diberi post test tentang minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri. Pada penelitian ini menggunakan lembar kuesioner yaitu sejumlah 11 pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, atau hal-hal yang ia ketahui . Kuesioner yang dipakai adalah keusiner tertutup (Close Quesioner) yang sudah disediakan jawaban disampingnya, sehingga responden tinggal memilih jawaban pada pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang disusun peneliti yaitu 11 pertanyaan. Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti di uji coba kepada 5 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan. Hasil dari uji coba yang diberikan menunjukkan bahwa ibu merasa bisa mengerjakan soal dengan mudah, hanya pada beberapa pertanyaan mengalami kesulitan sehingga peneliti melakukan perbaikan. Pengolahan dan analisis data yang dilakukan adalah Coding, Editing, Skoring, Tabulating setelah dilakukan langkah – langkah di atas kemudian dilakukan analisa data berdasarkan kajian teori. Untuk mengetahui Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap Minat Ibu untuk Melakukan Pijat Bayi secara Mandiri menggunakan uji Wilcoxon Match Pair dengan soft ware komputer dari koefisien

asosiasi dengan value taraf signifikan α= 0,05 maka bila hasil value kurang dari α= 0,05 dikatakan Ho ditolak, bila hasil value lebih dari α= 0,05 maka

dikatakan Ho dierima.

Hasil Penelitian Data Umum

A. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

6%

94%

< 20 ta hun 20-30 ta hun 30-40 ta hun > 40 ta hun

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa dari 35 responden hampir keseluruhan responden (94%) berusia 20-30 tahun yaitu 33 orang.

B. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa dari 35 responden hampir separo dari responden (48%) berpendidikan terakhir SMA yaitu 17 orang.

C. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa dari 35 responden sebagian besar responden (34%) adalah IRT yaitu 12 orang.

(4)

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden sebagian besar responden (71%) mendapatkan informasi tentang pijat bayi dari nenek moyang yaitu 25 orang.

E. Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Memijatkan Bayinya

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden sebagian besar responden (63%) memijatkan bayinya 1 kali dalam 1 bulan yaitu 22 orang

F. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Melihat Pijat Bayi

9%

91%

T V D UK UN P IJ A T

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden hampir keseluruhan dari responden (91%) melihat pijat bayi dari dukun pijat bayi yaitu 32 orang.

G. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Tentang Pijat Bayi

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden hampir keseluruhan responden (89%) tidak pernah mendapatkan pengalaman pijat bayi yaitu 31 orang.

H. Karakteristik Responden Berdasarkan Kecocokan Tentang Pengalaman Pijat Bayi Yang Didapat

Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden hampir keseluruhan responden (89%) merasa cocok dengan pengalaman pijat bayi yang didapat yaitu 31 orang.

Data Khusus

A. Minat Ibu Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Sebelum Demonstrasi Pijat Bayi

(5)

Kepung Kabupaten Kediri dari 35 responden sebagian besar (60%) pada kategori sedang yaitu 21 responden.

B. Minat Ibu Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Setelah Demonstrasi Pijat Bayi

Berdasarkan diagram diatas diketahui minat responden tentang pijat bayi setelah demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri dari 35 responden sebagian besar (77%) pada kategori tinggi yaitu 27 responden.

C. Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap Minat Ibu Untuk Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah responden yang memiliki minat tinggi, dari 23% atau 6 responden menjadi 77% atau 27 responden.

Uji Statistik Wilcoxon

Hasil uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Test diperoleh Z hitung = -4,426 kurang dari Z tabel= -1,96 dan nilai p-value = 0,00 kurang dari α

= 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh demonstrasi tentang pijat bayi terhadap Minat Ibu Untuk Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2011.

Pembahasan

1. Minat Ibu Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Sebelum Demonstrasi Pijat Bayi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan nampak bahwa minat responden tentang pijat bayi sebelum demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri sebagian besar (60%) pada kategori sedang yaitu 21 responden.

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 2005). Timbulnya minat karena adanya faktor dorongan dari dalam, motif sosial dan motif emosional. Minat pada hakekatnya dipengaruhi oleh stastus ekonomi, pendidikan dan tempat tinggal. (Notoatmojo, 2001).

Dari data diatas menunjukkan bahwa minat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor pendidikan. Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki (Notoatmojo, 2002). Minat sangat dipengaruhi oleh pendidikan karena pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan rasa keingintahuan ibu terhadap sesuatu hal yang baru. Asumsi ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian nampak bahwa hampir separo responden berpendidikan

No. Kategori

Minat ibu melakukan pijat bayi mandiri Sebelum Sesudah

F % F %

1 Tinggi 6 23 27 77

2 Sedang 21 60 6 17

3 Rendah 8 17 2 6

Jumlah 35 100 35 100

Miinat sesudah demonstrasi - Minat sebelum demonstrasi

Z -4.426(a)

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. (1-tailed) .000

(6)

SMA sebanyak 17 responden (48%) sebagian besar memiliki minat sedang yaitu 8 responden (47,06%). Padahal semakin tinggi pendidikan seseorang tentunya akan lebih mudah menerima informasi, jika pengetahuan seseorang meningkat maka minat akan meningkat dan perilakunya juga akan berubah menjadi lebih baik secara perlahan dan sebaliknya semakin kurang informasi yang didapatkan akan sulit untuk merubah perilaku. Namun sebagian besar responden kurang mendapatkan informasi tentang pijat bayi sebanyak 25 responden (71%) hanya mendapatkan informasi dari nenek moyang. Kurangnya informasi juga didukung oleh pengalaman responden hampir keseluruhan responden tidak pernah mendapatkan pengalaman untuk memjat bayinya sendiri hanya dukun pijat bayi yang melakukan pemijatan. Sehingga responden tidak mengetahui secara pasti tentang cara memijat bayi yang dilakukan secara mandiri. Maka disarankan untuk semua ibu yang memiliki balita dianjurkan untuk mencari informasi tentang pijat bayi sebanyak-banyaknya dari internet, TV, dan dari pengalaman orang lain supaya mereka bisa melakukan pijat bayi secara mandiri untuk memberikan rangsangan pertumbuhan yang optimal.

2. Minat Ibu Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Sesudah Demonstrasi Pijat Bayi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan nampak bahwa minat responden tentang pijat bayi setelah demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri sebagian besar (77%) pada kategori tinggi yaitu 27 responden. Minat dapat ditimbulkan dengan cara membangkitkan suatu

kebutuhan, menghubungkan dengan

pengalaman yang lampau, memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih baik (Effendi dan Praja, 2003). Dalam hal ini peneliti melakukan demonstrasi pijat bayi untuk membangkitkan minat. Dengan semakin banyaknya informasi yang diperoleh, dapat meningkatkan minat seseorang, dan informasi tersebut dapat diperoleh dari penyuluhan yaitu dengan cara demonstrasi (Arikunto, 2000).

Minat ibu melakukan pijat bayi secara mandiri setelah demonstrasi meningkat menjadi sebagian besar dalam kategori tinggi, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh informasi yang disajikan oleh peniliti tentang pijat bayi dengan cara demonstrasi. Pijat bayi yang dilakukan secara mandiri oleh ibu merupakan hal yang baru. Selain itu manfaat dari pijat bayi yang dilakukan sendiri oleh ibu memberi dampak yang positif bagi kedekatan ibu dan bayi, hal ini merupakan salah satu kesempatan bagi ibu untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya, informasi yang didapat tentang pijat bayi berasal dari nenek moyang, selain itu responden melihat pijat bayi dari dukun pijat bayi dan merasa cocok dengan pengalaman tersebut. Sehingga minat responden tersebut meningkat dipengaruhi oleh informasi yang didapatkan berupa demonstrasi tentang pijat bayi. Menyikapi hal tersebut disarankan kepada institusi kesehatan untuk lebih memodifikasi kurikulum penyuluhan. Perpustakaan lebih dilengkapi dengan buku atau poster yang berisi tentang materi pengenalan program kesehatan dari pemerintah, dan menganalisis permasalahan permasalahan di masyarakat yang berkenaan dengan keperawatan.

3. Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap Minat Ibu Untuk Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2011

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan nampak bahwa terjadi peningkatan jumlah responden yang memiliki minat tinggi. Hasil uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Test diperoleh Z = -4,426 nilai p-value = 0,00 kurang

dari α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.

(7)

Hal ini karena adanya faktor dorongan dari dalam, motif sosial dan motif emosional. Minat dipengaruhi oleh stastus ekonomi, pendidikan dan tempat tinggal (Arikunto, 2000). Menurut Muhibbin Syah metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara meperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan materi yang sedang disajikan (Simamora, 2009). Faktor –

faktor yang mempengaruhi demonstrasi diantaranya alat peraga, penyampaian materi, dan audien.

Sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari penyuluhan yeng menggunakan metode demonstrasi terhadap minat ibu untuk melakukan piajt bayi secara mandiri. Menurut peneliti, perbedaan minat pada masing-masing individu berbeda-beda. Hal tersebut juga dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi mulai dari perbedaan usia, pengetahuan dari setiap responden yang berhubungan dengan tingkat pendidikan, sumber informasi, dan kebiasaan responden memijatkan bayinya. Setelah dilakukan demonstrasi tentang pijat bayi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan adanya perubahan minat, karena demonstrasi mempengaruhi penglihatan, pendengaran, dan perasa. Semakin banyak indera yang mendapat rangsangan maka semakin mudah menerima informasi. Sehingga informasi yang didapat bisa menambah pengetahuan seseorang, maka minat dan perilaku seseorang juga berubah untuk melakukan apa yang telah didapatkan. Maka jika menginginkan hasil yang maksimal dalam memberikan promosi kesehatan perlu memperhatikan banyak hal, diantaranya cara penyampaian materi, alat peraga yang dipakai, kondisi audien dalam menerima materi.

Kesimpulan

1. Minat responden tentang pijat bayi sebelum demonstrasi pijat bayi sebagian besar pada kategori sedang yaitu 21 responden (60%). 2. Minat responden tentang pijat bayi setelah

demonstrasi pijat bayi sebagian besar pada kategori tinggi yaitu 27 responden (77%).

3. Minat responden terhadap pijat bayi dengan kategori tinggi sebelum demonstrasi pijat bayi yaitu 6 orang (23 %), setelah demonstrasi pijat bayi diketahui bahwa sebagian besar responden dengan kategori tinggi meningkat menjadi 27 responden (77%). Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Test diperoleh nilai Z= -4,426 dan ρ-value = 0,00

kurang dari α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh demonstrasi tentang pijat bayi terhadap Minat Ibu Untuk melakukan pijat bayi secara mandiri.

Saran

1. Bagi Ibu dan Masyarakat

Disarankan untuk semua ibu yang memiliki balita dianjurkan untuk mencari informasi tentang pijat bayi sebanyak-banyaknya dari internet, TV, dan dari pengalaman orang lain supaya mereka bisa melakukan pijat bayi secara mandiri untuk memberikan rangsangan pertumbuhan yang optimal.

2. Bagi Tempat Penelitian

Bagi tempat penelitian diharapkan dapat meningkatkan upaya lain selain penyuluhan dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan minat ibu tentang peningkatan kesehatan bayi terutama dengan cara pemijatan bayi yang dilakukan secara mandiri.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Disarankan kepada institusi kesehatan untuk lebih memodifikasi kurikulum penyuluhan. Perpustakaan lebih dilengkapi dengan buku atau poster yang berisi tentang materi pengenalan program kesehatan dari pemerintah, dan menganalisis permasalahan permasalahan di masyarakat yang berkenaan dengan keperawatan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz, H. (2007). Metode Penelitian

Keperawatan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika

Anwar, Dessy. (2001). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abdirama

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian. Rineka Cipta : Jakarta

Efendi, dan Praja. (2003). Minat.

http://qym7882.blogspoot.com ( Download : 10 Oktober 2010 )

Hurlock . Elizabet. (2005). Psikologi

Perkembangan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga

Notoatmodjo, Soekijo. (2005). Metodologi

Penelitian kesehatan. Jakarta : P.T Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekijo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : P.T Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekijo. (2001). Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Jakarta : P.T Rineka Cipta

Nursalam. (2000). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta

Nursalam. (2003). Konsep Dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta

Nursalam, dan Ferry Efendi. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Prita. (2010). Awas Salah Pijat Bayi Berefek Negatif Bagi Bayi. http://ibuprita.suatuhari.com ( Download : 04 Oktober 2010 )

Roesli, Utami.(2001). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : PT. Trubus Agriwidya

Simamora, Roymond H. (2009). Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

Alasan perataan laba yang dilakukan oleh manajemen menurut (Hepworth, 1953 dalam Budiasih, 2007) yaitu sebagai rekayasa untuk mengurangi laba dan menaikkan

Dari hasil penelitian pengaruh waktu dan temperatur pengadukan terhadap kualitas minyak goreng bekas (jelantah) hasil adsorbsi maka dapat disimpulkan bahwa kondisi

Figure 63 Data Retrieval Subsystem (Project Report Summary Request) Sequence Diagram (Contd.) ...176. Figure 64 Transaction Log Subsystem Sequence

Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya dengan judul “ Pengaruh

Para dosen Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini dan telah mendidik penulis selama menempuh ilmu di Universitas

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Dalam Penyusunan Laporan Akhir Pada Jurusan Administrasi Bisnis Program Studi Administrasi Bisnis.. Politeknik

Bizzdesign BiZZdesign Architect, BiZZdesigner, Riskmanager Archimate Casewise Corporate Modeler Enterprise Edition Casewise Framework, Zachman, FEAF, TEAF eTOM, DoDAF, etc.

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meningkatkan jumlah sampel dan melakukan randomisasi, juga disarankan untuk meneliti lebih lanjut terkait faktor-faktor yang