PENGEMBANGAN MUSEUM HUTA BOLON SIMANINDO
(ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR)
LAPORAN PERANCANGAN
TKA 490 - TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012 / 2013
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Arsitektur
Oleh
BONYTA RUTH H.
090406091
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
Oleh :
BONYTA RUTH H.
09 0406 091
Medan, Juli 2013
Disetujui Oleh :
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. N. Vinky Rahman, MT.
NIP.
19660622 199702 1 001
Firman Eddy, ST, MT.
NIP : 19630716 199802 2 001
Ir. N. Vinky Rahman, MT.
NIP : 19660622 199702 1 001
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR
(SHP2A)
Nama
: Bonyta Ruth H.
NIM
: 09 0406 091
Judul Proyek Tugas Akhir
: Pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo
Tema
: Arsitektur Neo Vernakular
Rekapitulasi Nilai :
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
ABSTRAK ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 6
1.3 Masalah Perancangan ... 7
1.4 Pendekatan ... 7
1.5 Ruang Lingkup / Batasan Proyek ... 8
1.6 Asumsi ... 8
1.7 Kerangka Berpikir ... 9
1.8 Sistematika Laporan ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Terminologi Judul ... 11
2.2 Tinjauan Umum ... 12
2.2.1 Museum ... 12
2.2.1.1 Pengertian Museum ... 12
2.2.1.2 Sejarah Permuseuman di Indonesia ... 15
2.2.1.3 Jenis dan Status Museum di Indonesia ... 17
2.2.1.4 Garis Besar Kebijakan Permuseuman di Indonesia Tahun 1984-1989 ... 19
2.2.1.5 Landasan Kebijaksanaan ... 20
2.3 Tinjauan Khusus ... 21
2.3.1 Museum Huta Bolon Simanindo ... 21
2.3.1.1 Sejarah Singkat ... 21
2.3.1.2 Fasilitas dan Pertunjukan yang Disediakan ... 21
2.3.2 Batak Toba ... 27
2.4 Tinjauan Lokasi ... 33
Pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo
2.4.3 Deskripsi Lokasi Site sebagai Tapak Rancangan ... 42
2.5 Tinjauan Fungsi Bangunan ... 44
2.5.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ... 44
2.5.2 Deskripsi Perilaku ... 46
2.5.2.1 Pengunjung Museum Huta Bolon Simanindo ... 46
2.5.2.2 Pengelola Museum Huta Bolon Simanindo ... 46
2.5.2.3 Karyawan ... 46
2.5.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 46
2.5.3.1 Fasilitas yang Dibutuhkan ... 46
2.5.3.2 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan ... 50
2.5.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang ... 56
2.6 Tinjauan Kasus Proyek ... 65
3.5.3 Kantor Bupati Kabupaten Kampar, Riau ... 91
3.5.4 Asakusa Tourist Information Center ... 92
3.5.5 Lake Hills Golf Resort Suncheon ... 94
BAB IV ANALISA ... 97
4.1 Analisa Fungsional ... 97
4.1.1 Analisa Aktifitas ... 97
4.2 Analisa Ruang ... 98
4.2.1 Analisa Fasilitas ... 98
4.2.1.1 Fasilitas Museum Outdoor (Open Air Museum/ Museum Terbuka) ... 98
4.2.1.2 Fasilitas Museum Indoor ... 98
4.2.1.3 Fasilitas Pengelolaan ... 99
4.2.1.4 Fasilitas Pendukung ... 99
4.2.1.5 Fasilitas Parkir ... 99
4.2.2 Analisa Jumlah Pengunjung dan Daya Tampung ... 100
4.2.2.1 Analisa Jumlah Pengguna Berdasarkan Jumlah Pegawai Museum Huta Bolon Simanindo ... 100
4.2.2.2 Analisa Jumlah Pengunjung Museum Huta Bolon Simanindo ... 102
4.2.2.3 Jumlah Total Pengguna dan Pengunjung Museum Huta Bolon Simanindo ... 103
4.2.2.4 Analisa Luas Area Ruang Pameran Budaya Batak Toba ... 103
4.2.2.5 Perhitungan Jumlah Parkir Kendaraan ... 106
4.2.3 Program Ruang ... 107
4.3 Analisa Kondisi Lingkungan ... 113
4.3.1 Analisa Lokasi (Posisi Site Terhadap Kota-Kawasan Lingkungan) ... 113
4.3.2 Analisa Tata Guna Lahan ... 116
4.3.2.1 Tata Guna Lahan di Sekitar Site ... 116
4.3.2.2 Tata Guna Lahan di Dalam Site ... 117
4.3.3 Analisa Pencapaian ... 119
4.3.4 Analisa View ... 122
Pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo
di Kabupaten Samosir
TKA
–
490 Tugas Akhir
vi
Bonyta Ruth H.
4.3.4.2 View dari Site ... 123
4.3.5 Analisa Iklim ... 125
4.3.5.1 Analisa Matahari ... 125
4.3.5.2 Analisa Arah Angin ... 126
4.3.6 Analisa Vegetasi ... 127
4.3.7 Analisa Kebisingan... 128
4.3.8 Analisa Utilitas ... 129
4.3.9 Analisa Pola Arsitektur ... 130
BAB V KONSEP PERANCANGAN ... 134
5.1 Konsep Dasar ... 134
5.2 Rencana Tapak ... 134
5.2.1 Konsep Entrance ... 136
5.2.2 Konsep Site ... 136
5.2.3 Hierarki Ruang ... 138
5.3 Konsep Bangunan ... 139
DAFTAR PUSTAKA ... vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Rumah Tradisional di Pedesaan ... 1
Gambar 1.2 Rumah Modern di Pedesaan (tanpa memperhatikan arsitektur Tradisional sekitarnya) ... 1
Gambar 1.3 Museum Indoor/Galeri Perkakas Peninggalan Budaya Batak ... 4
Gambar 1.4 Makam Raja Sidahuruk ... 4
Gambar 1.5 Solu Bolon (Perahu Raja Sidahuruk)... 4
Gambar 1.6 Rumah Bolon (Warisan Rumah Adat raja Sidahuruk) ... 4
Gambar 1.7 Sopo (Tempat Penyimpanan Padi) ... 4
Gambar 1.8 Rumah Rapuh Karena Kurang Perawatan ... 5
Gambar 1.9 Sopo yang Rusak dan kurang Perawatan ... 5
Gambar 1.10 Kerangka Berfikir ... 9
Gambar 2.1 Museum Indoor dan Solu Bolon ... 22
Gambar 2.2 Solu Bolon ... 22
Gambar 2.3 Koleksi Museum Indoor... 22
Gambar 2.4 Koleksi Museum Indoor... 22
Gambar 2.5 Sopo (Tempat Penyimpanan Padi) ... 24
Gambar 2.6 Rumah Bolon (Warisan Rumah Adat raja Sidahuruk) ... 24
Gambar 2.7 Makam Batak ... 24
Gambar 2.8 Pertunjukan Tor-tor Sigale-gale ... 25
Gambar 2.9 Pertunjukan Ritual Adat Mangalahat Horbo ... 25
Gambar 2.10 Ulos Batak Toba ... 27
Gambar 2.11 Pakaian Adat Batak Toba ... 27
Gambar 2.12 Rumah Bolon ... 28
Gambar 2.13 Deskripsi Lokasi ... 42
Gambar 2.14 Eksisting Lokasi ... 43
Gambar 2.15 Skema Perilaku Pengunjung ... 46
Gambar 2.16 Skema Perilaku Pengelola ... 46
Gambar 2.17 Skema Perilaku Karyawan ... 46
Gambar 2.18 Pengelompokan Ruang dalam Areal Pameran ... 59
Gambar 2.19 Susunan Partisi yang Mempengaruhi Jumlah Pengunjung ... 59
Gambar 2.20 Organisasi Ruang Museum ... 60
Pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo
Gambar 2.46 Interior Restoran Beukonhof ... 76
Gambar 3.1 Pola Perkampungan Batak Toba ... 82
Gambar 3.2 Rumah Tradisional Batak Toba ... 83
Gambar 3.3 Tingkatan Rumah Batak Toba... 84
Gambar 3.4 Dinding Rumah Tradisional Batak Toba ... 85
Gambar 3.5 Filosofi Punggung Kerbau ... 85
Gambar 3.6 Pembentukan Ruang Arsitekturnya ... 87
Gambar 3.7 Ragam Hias Ornamen ... 88
Gambar 3.8 Ukiran pada Dinding ... 88
Gambar 3.9 Eksterior istana Budaya Kuala Lumpur ... 89
Gambar 3.11 Eksterior bandara Internasional Soekarno-Hatta ... 90
Gambar 3.12 Interior Bandara Internasional Soekarno-Hatta ... 90
Gambar 3.13 Bandara Internasional Soekarno-Hatta ... 91
Gambar 3.14 Selasar Bandara ... 91
Gambar 3.20 Asakusa Tourist Information Center ... 93
Gambar 3.21 Interior Asakusa Tourist Information Center ... 93
Gambar 3.22 Interior Cafe ... 93
Gambar 3.23 Denah Asakusa Tourist Information Center... 94
Gambar 3.24 Perspektif Lake Hills Golf Resort Suncheon ... 94
Gambar 3.25 Diagram Konstruksi Atap ... 94
Gambar 3.26 Transformasi Bentukan Massa ... 95
Gambar 4.1 Peta Indonesia ... 114
Gambar 4.12 Sirkulasi Kendaraan dan Pedestrian ... 121
Gambar 4.13 Kondisi Pedestrian Eksisting ... 121
Pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo
Gambar 4.26 Potongan Jalan Pulau Samosir dan Jalan Pelabuhan ... 130
Gambar 4.27 Solusi Utilitas Drainase ... 131
Gambar 5.5 Konsep Dasar :Pola Perkampungan Batak Toba ... 136
Gambar 5.6 Konsep View ... 136
Gambar 5.7 Konsep Site ... 137
Gambar 5.8 Zoning Museum Indoor ... 138
Gambar 5.9 Zoning Amphitheatre ... 138
Gambar 5.10 Zoning Workshop, Souvenir Shop, dan Money Changer ... 138
Gambar 5.11 Zoning Restoran ... 138
Gambar 5.12 Zoning Wisma/Penginapan ... 139
Gambar 5.13 Zoning Musholla ... 139
Gambar 5.14 Pola Arsitektur ... 139
Gambar 5.15 Tipologi Rumah Batak Toba ... 140
Gambar 5.16 Bentuk yang Diterapkan pada Bangunan Multi Massa ... 140
Gambar 5.17 Penggunaan Ornamen ... 140
Gambar 6.1 Site Plan ... 142
Gambar 6.2 Ground Plan ... 143
Gambar 6.3 Eksisting Site ... 144
Gambar 6.4 Denah Museum Indoor ... 145
Gambar 6.5 Tampak Museum Indoor ... 146
Gambar 6.6 Potongan Museum Indoor ... 147
Gambar 6.7 Denah dan Tampak Restoran ... 148
Gambar 6.8 Tampak dan Potongan Restoran ... 149
Gambar 6.10 Potongan Souvenir Shop, Denah Musholla, dan Tampak Musholla 151
Gambar 6.11 Tampak dan Potongan Musholla ... 152
Gambar 6.12 Denah, Tampak, dan potongan Kamar Standar ... 153
Gambar 6.13 Denah, Tampak, dan Potongan Kamar Deluxe, dan Denah Kamar Suite ... 154
Gambar 6.14 Tampak dan Potongan Kamar Suite ... 155
Gambar 6.15 Perspektif Tapak ... 156
Gambar 6.16 Perspektif Museum Indoor ... 156
Gambar 6.17 Perspektif Restoran ... 157
Gambar 6.18 Perspektif Suasana Plaza ... 157
Gambar 6.19 Perspektif Souvenir Shop ... 158
Pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo
di Kabupaten Samosir
TKA
–
490 Tugas Akhir
xii
Bonyta Ruth H.
DAFTAR TABELTabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten
Samosir ... 3
Tabel 2.1 Koleksi Museum Indoor Huta Bolon Simanindo ... 24
Tabel 2.2 Aksara/Surat Batak Toba ... 28
Tabel 2.3 Peninggalan Batak Toba ... 33
Tabel 2.4 Kemiringan Lahan Kabupaten Samosir ... 35
Tabel 2.5 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Menurut Kecamatan ... 35
Tabel 2.6 Panjang Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Samosir ... 36
Tabel 2.7 Panjang Jalan Menurut Kecamatan di Kabupaten Samosir ... 37
Tabel 2.8 Transportasi Darat dalam Kabupaten Samosir ... 37
Tabel 2.9 Transportasi Darat Antar Kabupaten ... 38
Tabel 2.10 Luas dan Komposisi Dermaga di Kabupaten Samosir ... 38
Tabel 2.11 Kondisi Kunjungan Wisata di kabupaten Samosir ... 39
Tabel 2.12 Fasilitas yang Dibutuhkan ... 49
Tabel 2.13 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang ... 56
Tabel 2.14 Standar Luasan Museum Berdasarkan Jumlah Penduduk Lokal ... 56
Tabel 3.1 Kesimpulan Studi banding Tema Sejenis ... 96
Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatwan ke Kabupaten Samosir Menurut Jenis Wisatawan ... 101
Tabel 4.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kecamatan Simanindo Tahun 2007 ... 102
Tabel 4.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir ... 103
Tabel 4.4 Analisa Luas Ruang Pamer Budaya Batak Toba ... 107
Tabel 4.5 Perhitungan Jumlah Parkir Kendaraan ... 108
Tabel 4.6 Program Ruang ... 113
Tabel 4.7 Analisa Tata Guna Lahan di Dalam Site ... 119
ABSTRAK
Pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo dimaksudkan untuk memenuhi dan mengakomodasi kebutuhan akan tempat wisata budaya di Kabupaten Samosir, khususnya di Kecamatan Simanindo. Museum ini berfungsi sebagai tempat menyimpan, merawat, dan melestarikan budaya Batak Toba yang bersifat cultural-rekreatif-edukatif yang terdiri dari beberapa aktifitas wisata budaya pada open air museum, museum indoor di Kecamatan Simanindo.
Pengembangan kawasan wisata budaya ini diharapkan dapat memberitahukan aset-aset budaya tersebut kepada masyarakat Indonesia yang terbuai akan arus globalisasi/modernisasi terutama bagi para generasi muda sebagai penerus bangsa Indonesia. Pengembangan kawasan wisata budaya ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti restoran, souvenir shop, wisma, dan musholla. Arsitektur neo-vernakular digunakan sebagai pendekatan desain untuk mewakili budaya Batak Toba yang unik dari Kabupaten Samosir.
Kata Kunci : wisata budaya, Batak Toba, arsitektur neo-vernakular
ABSTRACT
The Development of Museum Huta Bolon Simanindo intended to meet and accommodate the need for cultural sights in Samosir regency, especially in Simanindo. The museum serves as a place to store, maintain, and preserve the Batak Toba culture that is cultural-recreational-educational activities consisting of several cultural tours in open-air museum, the indoor museum in Simanindo.
The development of cultural tourism area is expected to inform the cultural assets to the people of Indonesia will lulled globalization / modernization, especially for the younger generation as the successor nation of Indonesia. The development of cultural tourism area is also equipped with facilities such as a restaurant, souvenir shop, homestead, and mushalla. Neo-vernacular architecture is used as a design approach to represent the unique culture of the Batak Toba from Samosir regency.