DERET FOURIER
Oleh :
Nama : 1. Neti Okmayanti (2007.121.460) 2. Retno Fatin Amanah (2007.121.465) 3. Feri Febriansyha (2007.121.458)
Kelas : 6. L
Mata Kuliah : Matematika Lanjutan Dosen Pengasuh : Fadli, S.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
DERET FOURIER
A. Fungsi Periodik
Bila f(x) merupakan fungsi periodik dalam interval (-L, L) yaitu periode 2L, maka f(x) dapat dinyatakan dalam bentuk deret yang disebut Deret Fourier:
f(x) =
∑
∞
=
+ +
1 0
) sin cos
( 2 n
n n
L x n b L
x n a
a π π
dimana an =
∫
−
L L
dx L
x n x f L
π
sin ) ( 1
n = 0, 1, 2, . . .
bn = dx
L x n x f L
L L
∫
−π
sin ) ( 1
bila f(x) periodik dalam interval (c, 2L), maka koefisien an dan bn dapat ditulis dalam bentuk :
an = dx
L x n x f L
L c
c
∫
+2cos ) (
1 π
n = 0, 1, 2, . . .
bn = dx
L x n x f L
L c
c
∫
+2sin ) (
1 π
B. Syarat Dirichlet
Bila f(x) ditentukan dalam interval (-L , L) a. Bernilai tunggal
b. Terbatas (bounded)
Maka deret Fourier konvergen ke : 1. f(x) di x dimana f(x) continu 2.
{
( 0) ( 0)}
2 1
− + + f x x
f untuk x dimana f(x) tidak kontinu.
C. Yang Sering Digunakan Pada Deret Fourier
1.
∫
u dv = u v -∫
v du atau∫
uv=u v1 – u’ v2 + u’’ v3 - . . . dimana u’ = turunan pertamav1 =
∫
v dx dan seterusnya Contoh :1.
∫
x3 sin 2x dx = x x x x x x sin2x16 6 2 cos 8 6 2
sin 4 3 2
cos 2
2 3
−
+
− − −
3x2 cos2x
2 1
−
6x - sin2x
4 1
6 cos2x
8 1
0 sin2x
16 1
Jadi bagian kiri diturunkan sampai menjadi 0 dan bagian kanan di integralkan, kemudian dikalikan dari kiri ke kanan sesuai dengan arah panah, dimulai dengan tanda positif lalu negatif yang selalu berganti-ganti.
Perderetkan f(x) =
3 0
2 0
0 2
< <
< < −
x x
(periode 4, L = 2) Penyelesian :
a0 =
∫
Perderetan f(x) =
menurut deret Fourier.
(periode 2π, L = π)
Penyelesaian:
=
π π π
π π
π n n n n n n
2 cos
2 1 cos
1 + + −
− ; (cos 0 = cos 2π)
= 1 (cos π −1),
π n
n n = 1,2, . . . . , bn = 0 untuk n gebap
bn =
π
) 1 2 (
2
−
n
D. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Fungsi f(x) dikatakan fungsi genap (symmetric) bila : f(-x) = f(x) Perderetan fungsi genap tidak memuat suku-suku sinus, jadi bn = 0
a0 =
∫
=∫
−
π π
π π
π 0
). ( 2 ) ( 1
dx x f dx
x f
an = ( ).cosnx dx 2
dx nx cos ) ( 1
x f x
f
π π
π
π
=
∫
−Fungsi f(x) dkatakan ganjil (kew synnetric) bila: f(-x) = -f(x).
Perderetan fungsi ganjil hanya memuat suku-suku sinus, jadi a0 dan an = 0
bn = ( ).sin nx dx 2
dx nx sin ) ( 1
0
x f x
f
∫
∫
=−
π π
π π
π
Contoh Soal :
1. Perderetkan f(x) = x2, -π≤ x ≤π (periode 2π)
Fungsi ini adalah fungsi genap, jadi bn = 0
a0 =
∫
∫
−
= =
π
π
π
π
π π
π 0
0 3 2
3 2 . 2 ) ( 1
x dx
x dx
x f
= ( ) 3
2 π3
π
an =
∫
=∫
Dalam sinus ½ jangkauan, atau biasa disebut perderetkan dalam deret sinus Penyelesaian: (disini yang dicari hanya bn)
E. Sinus dan Cosinus Fourier ½ - Jangkauan
Sinus fourier atau cosinus fourier ½ jangkauan adalah suatu deret yang hanya memuat suku-suku dari sinus atau cosinus. Pada sinus ½ jangkauan atau cosinus, fungsi hanya didefinisikan dalam setengah interval yaitu (0, L).
Sinus ½ jangkauan, dalam interval (-L,L) merupakan fungsi ganjil demikian juga cosinus ½ jangkauan, merupakan fungsi genap dalam (-L, L)
Jadi pada sinus ½ jangkauan yang dicari hanya bn, demikian juga pada cosinus ½ jangkaun yang divari hanya a0 dan an.
Untuk sinus ½ jangkauan : (dalam deret sinus) bn =
∫
L
dx L
x n x f
L0 ( )sin ,
2 π
a0 dan an = 0
untuk cosinus ½ jangkauan (dalam deret cosinus) a0 =
∫
L
dx x f
L0 ( )
2
an =
∫
L
dx L
x n x f
L0 ( )cos ,
2 π
bn = 0
Contoh Soal
Perderetkan f(x) = ex untuk 0 < x < π, dalam deret sinus.
Penyelesaian : bn =
∫
L
dx L
x n x f L0 ( )sin
2 π
= e sin nx dx)
n 1 nx sin e n
1 nx cos e n
1 ( n 2 dx nx sin e
2 π
0 x 2 2
0
x 2 x
x
∫
∫
= − + −π
=
π
π 0
2 2 2
2
sin 1 cos
1 1 2
+ −
+ ne nx n e nx n
= −
dalam cosinus.
( periode 2a)
Penyelesaian :
=
a a a
a x n n a
x n
n /2
2 /
0
sin 2 sin
2
−
π
π π
π
= ,
2 sin 4 2 sin 2 2 sin
2 π
π π π π π
n n n n n
n + = untk n genap a an = 0
F. Harmonic Analisis
Untuk mendapatkan konstante dari deret fourier dari data-data yang diberikan digunakan suatu formula yaitu :
a0 =
∫
∫
− =
π π
π π
2
0
2
0
. ) ( 0 2
1 2 ) ( 1
dx x f dx
x f
a0 = 2 (mean dari f(x) dalam interval (0, 2π). an = 2 (mean dari f(x) cos nx dalam interval (0,2π). b0 = 2 (mean dari f(x) sin nx dalam interval (0, 2π).
Contoh:
Tentukan konstante a0, a1, a2, b1, dan b2 dari deret Fourier dari data-data yang diberikan sebagai berikut:
x 0 1 2 3 4 5
f(x) 9 18 24 28 26 20
f(x) = m x
m m
n
π π
π
) 1 2 ( cos 1 ) 2 (
2 ) 1 2 ( sin 4
2 1
− −
−
∑
∞ =atau = cos5 ...)
5 1 3 cos 3 1 (cos
4 − + −
a x a
x a
x π π
Penyelesaian :
x x / 3 Sin x / 3 Cos x / 3 f(x) f(x) sin x / 3 f(cos) x / 3
0 0 0 1 9 0 9
1 / 3 0,687 0,5 18 15,606 9
2 2 / 3 0,687 -0,5 24 20,808 -12
3 3 / 3 0 -1 28 0 -28
4 4 / 3 -0,687 -0,5 26 -22,542 -13 5 5 / 3 -0,687 0,5 20 -17,340 10
125 -3,468 -25
a0 = 2 (mean dari f(x) = 2 x 125/6 = 41,66
a1 = 2 (mean dari f(x) cos x/3 = 2x(-25 / 6) = -8,33 b1 = 2 (mean dari f(x) sin x/3 = 2x (-3,468/6) = -1.156
Identitas Parsevel
Bila deret Fourier dari f(x) konvergen uniform ke f(x) dalam interval (-L, L) maka:
{
}
∑
∑
= + +−
) (
2 )
(
1 2 2
2 0 2
n n L
L
b a a
dx x f L
Contoh:
Buktikan: ....
4 1 3
1 2
1 1
1
90 4 4 4 4
4
+ + + + =
π
Jadi f(x) = ...
3 sin ...
3 cos
2 1 1
0 + + + x+
b x
a
a π π
= 20,83 – 8,33 cos .... 3 sin 156 , 1
3 +− +
x
x π
LEMBAR KERJA
1. Perderetan f(x) =
x
2
2 6
0 2
≤ ≤
≤ ≤ −
x x
menurut deret fourier
Dimana periode 4, L = 2
2. Perderetan f(x) = x3, −π <π <πperiode (2π) Dimana f(x) = x3, adalah fungsi ganjil!