TINJAUAN PUSTAKA
Nanas
Sejarah nanas
Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama
ilmiah Ananas comosus. Memiliki nama daerah danas (Sunda) dan neneh
(Sumatera). Dalambahasa Inggris disebut pineapple dan orang-orang Spanyol
menyebutnya pina.Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di
domestikasi disanasebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol
membawa nanas ini keFilipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia
pada abad ke-15, (1599).Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman
pekarangan, dan meluasdikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah
nusantara. Tanaman ini kinidipelihara di daerah tropik dan sub tropik (TTG
Budidaya Pertanian, 2001).
Salah satu daerah yang memiliki jumlah produksi nanas terbesar di
Indonesia adalah provinsi Sumatera utara. Provinsi Sumatera Utara menempati
urutan ketiga sebagai sentra produksi nanas terbesar di Indonesia. Jumlah
produksi nanas Sumatera utara pada tahun 2005 adalah sebanyak 144.000 ton
dengan sharenya terhadap produksi nanas nasional sebesar 15,57 persen
(Purmono, 2008).
Tanaman nanas berasal dari Amerika Tropis, yakni Brazil, Argentina, dan
Peru. Pada saat ini, nanas telah tersebar ke seluruh dunia, terutama di sekitar
katulistiwa antara 30o LU dan 30o LS. Di Indonesia, tanaman nanas sangat
Daerah penghasil nanas yang terkenal ialah Subang, Bogor, Riau, Palembang,
Blitar, dan lain sebagainya (Sunarjono, 2000).
Buah nanas diperjualbelikan sebagai buah segar atau diperuntukkan pabrik
pengalengan buah-buahan. Secara normal dari setiap tanaman dapat diperoleh dua
hasil dan proses ini berlangsung sekitar 32 sampai 38 bulan, setelah panen
(pengambilan hasil) pertama tanaman itu dipangkas sehingga yang tinggal adalah
tunas yang baru, dan dari tunas baru ini tumbuh tanaman baru yang dapat
menghasilkan buah lagi (Kartasapoetra, 1988).
Botani tanaman nanas
Adapun klasifikasi tanaman nanas (Ananas comosus) menurut
literaturTTG Budidaya Pertanian (2001) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Ordo : Farinosae
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus L.
Nanas merupakan tanaman yang suka beranak dan bertunas. Anakan atau
tunas inilah yang dapat dijadikan bakal tanaman baru. Anakan diperoleh dari
pertumbuhan batang di bawah permukaan tanah. Akarnya sudah terbentuk,
sehingga bila ditanam produksinya lebih cepat dari bibit tunas. Kebanyakan petani
lebih suka menggunakan anakan sebagai bibit. Tunas yang tumbuh dari tanaman
ditanam sebagai bibit. Akan tetapi, masa berbuahnya berbeda. Tunas batang
menghasilkan buah setelah 20 bulan, dan tunas mahkota setelah 22-24 bulan
(Nazaruddin dan Muchlisah, 1994).
Tanaman nanas merupakan rumput yang batangnya pendek sekali.
Daunnya berurat sejajar dan pada tepinya tumbuh duri yang menghadap ke atas
(ke arah ujung daun). Duri pada beberapa varietas nanas mulai lenyap, tetapi duri
pada ujung daunnya sering masih dapat dilihat. Tanaman nanas berbunga pada
ujung batang dan hanya sekali berbunga yang arahnya tegak ke atas.
Tunas batang disebut sucker, sedangkan tunas tangkai buah disebut slips.
Sebenarnya bunga nanas yang bersifat majemuk terdiri dari lebih 200 kuntum
bunga yang tidak bertangkai, duduk tegak lurus pada tangkai buah utama yang
kemudian mengambang menjadi buah majemuk yang enak dimakan. Buah seperti
ini disebut sinkarpik atau coenocarpium. Daun kelopak dari setiap kuntum bunga,
yang dikenal sebagai mata, masih jelas meninggalkan bekas pada buah tersebut.
Bunganya adalah sempurna yang mempunyai tiga kelopak (sepalum), tiga
mahkota (petalum), enam benang sari, dan sebuah putik dengan stigma yang
bercabang tiga. Di atas buah tumbuh daun-daun pendek yang tersusun seperti
pilin, yang disebut mahkota (crown) (Sunarjono, 2000).
Jenis-jenis nanas
Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun & buah dikenal 4
jenis golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar),
Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish
(daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) &
Varietas cultivar nanas yg banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene
& Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte
Rico, Mexico & Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia.
Dewasa ini ragam varietas/cultivar nanas yg dikategorikan unggul adalah nanas
Bogor, Subang & Palembang (Disperta, 2013).
Nanas queen umumnya hanya ditanam di dataran rendah, sedangkan nanas
cayenne ditanam luas di dataran tinggi. Nanas queen (nanas bogor) biasanya
untuk konsumsi segar karena rasanya yang manis. Nanas cayenne dapat untuk
konsumsi segar dan untuk bahan olahan, dikalengkan atau dibuat jus, karena rasa
manis masam (Sunarjono, 2000).
Manfaat nanas
Nanas yang matang enak dimakan segar, rasanya manis, ada pula yang
manis asam. Buah yang matang terasa gatal di tenggorokkan karena kandungan
asam oksalat yang tinggi. Buah matang dapat pula dibuat minuman (jus) atau
kalengan (canning). Daunnya dapat diolah menjadi serat (benang) yang bagus
sebagai bahan pakaian. Di dalam buah terdapat zat bromelin yang bersifat sebagai
pemecah protein (pelunak daging), tetapi daya proteolitiknya lebih rendah
daripada papain (Sunarjono, 2000).
Bagian utama yg bernilai ekonomi penting dari tanaman nanas adalah
buahnya. Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai
macam makanan & minuman, seperti selai, buah dalam sirop & lain-lain. Rasa
buah nanas manis sampai agak masam segar, sehingga disukai masyarakat luas.
Disamping itu, buah nanas mengandung gizi cukup tinggi & lengkap. Buah nanas
protease atau peptide), sehingga dapat digunakan utk melunakkan daging. Enzim
ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga Berencana. Buah
nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit
sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir & kurang darah.
Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim & kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah
nanas. Kulit buah nanas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya utk
pakan ternak.
Menurut (Rukmana, 1996) Kandungan gizi buah nanas segar setiap 100
gram bahan yakni sebagai berikut :
Tabel 1. Kandungan gizi buah nanas segar setiap 100 gram bahan
Kandungan Gizi Komposisi Satuan
Pada umumnya nanasdiminati untuk dikonsumsi segar, akan tetapi
diperlukanwaktu yang lama dalam pengupasan kulit luar nanastersebut.
Penggunaan buah-buahanhasil pengolahan minimal menjadi trenpenelitian pada
saat ini, walaupun pengolahan minimal akan mempercepat umur simpan
produk(Nasution, dkk, 2010)
Pengupasan merupakan proses pemisahan kulit dengan bagian yang akan
mekanik dan cara kimia. Pengupasan biasanya dilakukan dengan alat bantu
berupa pisau yang biasanya terbuat dari besi, baja maupun dari stainless steel.
Adapun permukaan untuk pisau yang terbuat dari stainless steel akan terdapat
suatu lapiasam oksida (krom) yang sangat stabil, sehingga pisau ini tahan terhadap
korosi. Sedangkan pisau yang terbuat dari besi biasa mudah mengalami korosi,
dan apabila digunakan dalam pengupasan akan mengakibatkan bahan mudah
mengalami oksidasi menghasilkan warna coklat (pencoklatan) (Praptiningsih,
1999).
Pengupasan meliputi pengambilan kulit dan bahan lain yang tidak
dikehendaki dengan tujuan untuk mengambil bagian yang dapat dimakan dan
memperbaiki penampilan pada produk akhir. Pengupasan nanas dilakukan secara
mekanis. Alat pengupas nanas biasanya dilengkapi dengan alat pemotong yang
dapat diukur dan disesuaikan dengan besar kacilnya buah. Pengupasan disini tidak
hanya membuang kulitnya saja tetapi termasuk membuang mata tunas, kulit,
kedua pangkal nanas baik itu atas maupun bawah. Pengupasan ini akan
menghasilkan buah nanas berbentuk silinder (slugh) dan sisa daging buah nanas.
Sisa daging tersebut biasanya dimanfaatkan dan diolah menjadi produk lain
seperti jus nanas.
Logam yang Digunakan Baja tahan karat
Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless
steel). Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda.
yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi ke dalam
tiga kelompok dasar, yakni :
1. Baja Tahan Karat Ferit
Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan
sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu
kromium sekitar 13 % - 20 % dan tambahan kromium tergantung pada
tingkat ketahanan karat yang diperlukan.
2. Baja Tahan Karat Austenit
Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat
tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan
kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah.
3. Baja Tahan Karat Martensit
Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja
yang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan
untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.
(Amanto dan Haryanto, 1999).
Besi
Besi adalah logam putih seperti perak, dapat di poles, keras, dapat
ditempa, dapat dilengkungkan, dan bersifat magnetik. Besi adalah unsur yang
sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak kedelapan di bumi ini setelah
Silikon, juga merupakan unsur logam terbanyak ketiga pada lapisan kulit bumi
setelah Aluminium dan Silikon. Bijih besi yang banyak dikenal diantaranya
Mekanisme Pembuatan Alat
Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan
dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan
sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin–mesin perkakas,
antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin
asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1984).
Motor listrik sering digunakan sebagai tenaga penggerak dibandingkan
dengan jenis tenaga-tenaga yang lain karena dapat disesuaikan : motor dapat
digunakan di hampir setiap lokasi termasuk di dalam air (Cooper, 1992).
Kekuatan, keawetan, dan pelayanan yang diberikan peralatan usaha tani
bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan untuk
pembuatannya. Dalam pembuatannya terdapat kecenderungan konstruksi
peralatan untuk meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan mengganti
dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dapat menekan
biaya membuat mesin dalam jumlah besar. Keberhasilan atau kegagalan alat
sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan
yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan
dalam logam dan non logam (Smith dan Wilkes, 1990).
Penyatuan komponen dilakukan dengan menggunakan baut sebagai
pengikat. baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap,
sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat
dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada
umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat.
penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan
yang lain(Sularso dan Suga, 2004).
Prinsip Kerja Mesin Pengupas Kulit Nanas
Mesin pengupas kulit nanas inibekerja berdasarkan prinsip putaran.
Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap pakai, bahan baku berupa nanas yang
telah dibuang mahkotanyadiletakkan pada tempatnya yang dipasang pisau
pemutar dibawahnya untuk menancapkan nanas. Setelah itu penahan nanas
ditancapkan dengan cara mengempa. Mesin dijalankan, pisau pemutar akan
berputar seperti mata blender lalu mata pisau akan bergerak turun untuk
mengupas kulit buah nanas sesuai ukuran dan bentuknya.
Motor listrik
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis. Misalnya mesin pembangkit tenaga listrik maka dapat memutar motor
listrik yang menggunakan mesin untuk berbagai keperluan separti mesin untuk
menggiling padi menjadi beras, untuk pompa irigasi untuk pertanian, untuk kipas
angin serta mesin pendingin (Djoekardi, 1996).
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebut
peralatan rumah tangga seperti
Motor listrik yang umum digunakan di dunia
asinkron, dengan dua standar global yakni
(kW).
Prinsip kerja motor listrik
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi
disebut sebagai elektromagnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub-kutub dari
magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan
tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan
sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada
suatu kedudukan yang tetap.
Motor listrik mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1. Dapat dihidupkan dengan hanya memutar sakelar
2. Suara dan getaran tidak menjadi gangguan
3. Udara tidak ada yang diisap, juga tidak ada gas buang, karena itu tidak
perlu mengukur polusi lingkungannya atau membuat ventilasi
4. Motor DC mempunyai daya besar pada putaran rendah. Di lain pihak,
motor AC yang menggunakan sumber daya umum tidak mudah mengubah
putarannya
Di lain pihak, motor listrik juga memiliki kekurangan sebagai berikut :
1. Motor listrik membutuhkan sumber daya, kabelnya harus dapat
dihubungkan langsung dengan stopkontak, dengan demikian tempat
penggunaannya sangat terbatas panjang kabel.
2. Kalau dipergunakan baterai sebagai sumber daya, maka beratnya akan
3. Secara umum biaya listrik lebih tinggi dari harga bahan bakar minyak.
4. Untuk menghasilkan daya yang sama dihasilkan oleh sebuah motor
pembakaran, maka motor listrik akan lebih berat
(Soenarta dan Furuhama, 2002).
Pulley
Pulley sabuk dibuat dari besi-cor atau dari baja. Pulley kayu tidak banyak
lagi dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan pulley dari paduan aluminium.
Pulley sabuk baja terutama cocok untuk kecepatan sabuk yang tinggi (di atas35
m/det) (Stolk dan Kros, 1981).
Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran
transmisi penggerak dikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda
transmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya.
SD (penggerak) = SD (yang digerakkan) ... .(1)
Dimana :
S = Kecepatan putar pulley (rpm)
D= Diameter pulley (mm)
(Smith dan Wilkes, 1990).
Pemasangan pulley antara lain dapat dilakukan dengan cara:
- Horizontal, pemasangan pulley dapat dilakukan dengan cara mendatar di mana
pasangan pulley terletak pada sumbu mendatar.
- Vertikal, pemasanganpulley dilakukan secara tegak dimana letak pasangan
pulley adalah pada sumbu vertikal. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran
pada bagian mekanisme serta penurunan umur sabuk
Sabuk V
Sabuk bentuk trapesium atau V dinamakan demikian karena sisi sabuk
dibuat serong, supaya cocok dengan alur roda transmisi yang berbentuk V.
Kontak gesekan yang terjadi antara sisi sabuk V dengan dinding alur
menyebabkan berkurangnya kemungkinan selipnya sabuk penggerak dengan
tegangan yang lebih kecil dari pada sabuk yang pipih. Dalam kerjanya, sabuk V
mengalami pembengkokan ketika melingkar melalui roda transmisi. Bagian
sebelah luar akan mengalami tegangan, sedangkan bagian dalam akan mengalami
tekanan.
Susunan khas sabuk V terdiri atas :
1. Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi
2. Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan
daya rentangan yang rendah dan tahan minyak sebagai pembalut
(Smith dan Wilkes, 1990).
Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk
V dibelitkan di sekitar alur pulley yang berbentuk V pula. Transmisi sabuk yang
bekerja atas dasar gesekan belitan mempunyai beberapa keuntungan karena murah
harganya, sederhana konstruksinya dan mudah untuk mendapatkan perbandingan
putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah digunakan dalam semua bidang
industri, misalnya mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat
kedokteran, mesin kantor dan alat-alat listrik. Kekurangan yang ada pada sabuk
ini adalah terjadinya slip antara sabuk dan pulley sehingga tidak dapat dipakai
Sabuk banyak digunakan dalam mesin mesin pertanian. Hal ini
dikarenakan sabuk memiliki beberapa kelebihan. Sularso dan Suga (2004) juga
menyatakan bahwa bila dibandingkan dengan transmisi roda gigi atau rantai,
sabuk v bekerja lebih halus dan tidak bersuara. Untuk mempertinggi daya
transmisi, dapat dipakai beberapa sabuk v yang dipasang sebelah
menyebelah.Namun, sabuk v juga memilik kelemahan yaitu :
- Tidak dapat digunakan pada jarak yang panjang
- Tidak cocok untuk beban yang berat pada kecepatan rendah
- Hanya dapat menghubungkan poros – poros yang sejajar dengan arah
putar yang sama
Menurut Smith dan Wilkes (1990), apabila pemindahan daya
menggunakan dua roda transisi, maka hubungan antara jarak kedua titik pusat
sumbu roda transisi dengan panjang sabuk dapat ditentukan dengan rumus:
L = 2C + 1,57(D + d) + (D−d)
4C ... (2)
dimana:
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm)
D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm)
d = Diameter luar efektif roda transmisi yang kecil (mm)
Mata Pisau
Pisau merupakan elemen yang sangat penting dalam proses pengirisan dan
pemotongan. Bahan pisau harus lebih kuat dan terbuat dari bahan baja stainless,
karena pisau digunakan untuk memotong bahan makanan, maka pisau harus
sehingga mampu menghasilkan irisan yang baik dan memenuhi syarat
(Anonimous, 2011).
Ketajaman pisau berkurang jika sering digunakan. Frekuensi penggunaan
pisau bergantung pada berapa kali telah digunakan dan pada ketebalan benda yang
dipotong.Untuk memotong benda yang tebal pisau akan tumpul setelah digunakan
misalnya 100 kali. Untuk memotong benda yang tipis pisau akan tumpul setelah
digunakan misalnya 1000 kali. Pisau yang tumpul jika dipaksa terus untuk
memotong akan menghasilkan pemotongan yang tidak memuaskan seperti : irisan
yang tidak lurus, ukuran yang tidak presisi, dan efisiensi bahan yang rendah. Jika
benda yang dipotong memiliki ketebalan yang sama maka mudah dalam
menentukan kapan waktunya pisau harus diganti karena telah tumpul (Sugijono,
2013).
Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian
Menurut Daywin, dkk.(2008), kapasitas kerja suatu alat atau mesin
didefinisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu
produk (contoh : ha. Kg, lt) persatuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja
dapat dikonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat/mesin itu
menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi :
Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW. Persamaan matematisnya dapat ditulis
sebagai berikut :
Kapasitas Alat = Produk yang dihasilkan
Analisis Ekonomi Biaya pemakaian alat
Pengukuran biaya pemakaian alat dilakukan dengan cara menjumlahkan
biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).
Biaya pokok =
[
BTx + BTT
]
C ... (4)dimana :
BT = total biaya tetap (Rp/tahun)
BTT = total biaya tidak tetap ( Rp/jam)
x = total jam kerja pertahun (jam/tahun)
C = Kapasitas alat (jam/satuan produksi)
Biaya tetap
Biaya tetap terdiri dari:
1. Biaya penyusutan (metode sinking fund)
Asumsi yang digunakan pada metode ini adalah penurunan nilai suatu aset
semakain cepat dari suatu saat ke saat berikutnya. Konsep peningkatan
didasarkan pada nilai waktu dari uang sehingga besarnya depresiasi akan
meningkat dengan tingkat bunga yang berlaku. Sehingga besarnya
depresiasi tiap tahun makin tinggi, dan bila ditinjau dari pajak yang harus
ditanggung perusahaan kurang menguntungkan dan dengan alasan ini
metode ini jarang digunakan.
Besarnya nilai patokan depresiasi tiap tahun dihitung dari konversi nilai
yang akan didepresiasi ( P – S ) selama N periode ke nilai seragam
dimana:
A = nilai patokan penyusutan dengan nilai bunga yang dihasilkan (Rp/thn)
P = nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) (Rp)
S = nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)
F = nilai uang di masa depan (Rp)
N = umur ekonomi (tahun)
2. Biaya bunga modal dan asuransi, perhitungannya digabungkan besarnya:
I = i(P)(n+1)
2n ... (6)
dimana:
i = total persentase bunga modal dan asuransi (17% pertahun)
3. Dinegara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk
mesin-mesin dan peralatan pertanian, bahwa beberapa literatur menganjurkan
bahwa biaya pajak alsin pertanian diperkirakan sebesar 2% pertahun dari
nilai awalnya.
4. Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 – 1 %, rata-rata
diperhitungkan 1% nilai awal (P) pertahun.
Biaya tidak tetap
Biaya tetap terdiri dari:
1. Biaya perbaikan untuk motor litrik sebagi sumber tenaga penggerak.Biaya
perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan:
Biaya reparasi = 1,2%(P−S)
2. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini
tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau
gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya (Darun, 2002).
Break even point
BEP umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi
untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri
(self financing). Dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam
analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Bila pendapatan dari
produksi berada disebelah kiri titik impas maka kegiatanusaha akan menderita
kerugian, sebaiknya bila disebelah kanan titik impas akan memperoleh
keuntungan.
Analisis titik impas juga digunakan untuk:
1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha.
2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkan tambahan investasi
untuk peralatan produksi.
3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan
ekuivalensi(kesamaan) dari dua alternatif usulan investasi.
(Waldiyono, 2008).
Manfaat perhitungan BEP adalah untuk mengetahui batas produksi
minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masi layak
untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk
menutupi biaya operasional tan ada keuntungan.
Untuk mengetahui BEP maka dapat digunakan rumus sebagai berikut:
N = F
dimana:
N = jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (Kg)
F = biaya tetap pertahun (rupiah)
R = penerimaan dari tiap unit produksi (harga jual) (Rupiah)
V = biaya tidak tetap per unit produksi
(Darun, 2002).
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang
dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin
banyak bahan yang digunakan dan biaya yang digunakan akan semkin besar juga.
Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada banyak sedikitnya
produk yang akan dihasilkan (Soeharno, 2007).
Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktifitas perusahaan.
Biaya ini secara total tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan
volume produksi. Sedangkan biaya pariabel adalah biaya yang besarnya
berubah-ubah sesuai dengan aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total akan berberubah-ubah
sesuai dengan volume produksi (Halim, 2009).
Net present value
Net Present value (NPV) adalah selisih antara present value dari investasi
nilai sekarang dari penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Identifikasi
masalah kelayakan financial dianalisis dengan menggunakan metode analisis
finansial dengan kriteria investasi. Net Present Value adalah kriteria yang
digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.
Perhitungan Net Present Value merupakan Net benefit yang telah didiskon dengan
CIF – COF ≥ 0 ... (9)
dimana :
CIF = cash inflow
COF = cash outflow
Sementera itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan :
Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan (P/A, i, n).
Kriteria NPV yaitu :
- NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan
- NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak
menguntungkan
- NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan (Darun, 2002).
Internal rate of return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi
yang dijelaskan dalam bentuk persen periode waktu. Logika sederhananya
menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya
dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi (Giatman, 2006).
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada
discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
IRR = i1 –
NPV 1
dimana :
i1 = suku bungabank paling atraktif
i2 = suku bunga coba-coba
NPV1 = NPV awal pada i1
NPV2 = NPV pada i2
(Kastaman, 2006).
Suku bunga efektif
Sistem bunga efektif adalah porsi bunga dihitung berdasarkan pokok
hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan
berbeda, meski besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif
ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit
investasi.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit
akan sangat besar di salam angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan
sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka
jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar
angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar. Suku Bunga efektif dapat
dirumuskan sebagai berikut:
i = ��1 + r
m� m
−1�100% ... (11)
dimana:
i = tingkat suku bunga efektif
r = tingkat suku bunga nominal
m = frekuensi pembayaran suku bunga dalam satu periode bunga efektif
Tarif tenaga listrik
Bedasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
30 Tahun 2012 Tenta
1. Golongan R1 Daya 450 VA Rp 415 per kWh
2. Golongan R1 Daya 900 VA Rp 605 per kWh
3. Golongan R1 Daya 1.300 VA Rp 979 per kWh
4. Golongan R1 Daya 2.200 VA Rp 1.004 per kWh
5. Golongan R1 Daya 3.500 VA-5.500 VA Rp 1.145 per kWh
6. Pelanggan 6.600 VA ke atas Rp 1.352 per kWh