• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akad Pembiayaan Istishna Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syari’ah Cabang Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Akad Pembiayaan Istishna Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syari’ah Cabang Binjai"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNA

PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARI’AH

CABANG BINJAI

TESIS

Oleh

SEFFNY RIANTISA

087011115/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNA

PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARI’AH

CABANG BINJAI

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

SEFFNY RIANTISA

087011115/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA SYARI’AH CABANG BINJAI

Nama Mahasiswa : SEFNY RIANTISA Nomor Pokok : 087011115

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, Ph.D.)

Pembimbing Pembimbing

(Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA) (Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum.)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 20 April 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD Anggota : 1. Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : SEFNY RIANTISA

Nim : 087011115

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA SYARI’AH CABANG BINJAI

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri

bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena

kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama :SEFNY RIANTISA

(6)

i

ABSTRAK

Dasar hukum Istishnamenurut fiqh Islam adalah jual beli dalam bentuk pemesanan, pembuatan barang tertentu dengan kriteria tertentu dalam pelaksanaannya di dasarkan pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 06/DSN-MUI/IV/2000 dan juga PBI Nomor 7/46. AkadAl Istishna ini juga diterapkan oleh Bank BRI Syari’ah di Kota Binjai yang dalam praktiknya dikaitkan dengan jual beli pembiayaan Murabahah sehingga pada akad pembiayaannya dikenal dengan “Akad Pembiayaan Murabahah Al Istishna”.

Penelitian menggunakan penelitian deskriptif analitis, yang menguraikan/ memaparkan sekaligus menganalisis tentang Akad Pembiayaan Istishna Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syari’ah Cabang Binjai

Dari hasil penelitian diketahui bahwa mekanisme perjanjian pembiayaan Istishna menurut fiqh adalah jual beli dalam bentuk pemesanan, pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli) dan penjual. Sedangkan Istishna menurut perbankan syari’ah adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan, pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Perjanjian pembiayaan Istishna pada Bank BRI Syari’ah Cabang Binjai dalam pelaksanaannya telah dilaksanakan sesuai dengan Fatwa DSN No 06/DSN-MUI/IV/2000 No 22/DSN-MUI/II/ 2002. Hal ini terlihat dari tata cara pengikatan akad pembiayaan dengan prinsip Istishna pada Bank BRI Syari’ah Binjai. Kendala yang dihadapi Bank BRI Syari’ah Cabang Binjai dengan prinsip AlIstishnadalam pelaksanaan antara lain (a) kendala berupa kendala intern nasabah yaitu kesengajaan/ kelalaian debitur, manajemen usaha yang kurang baik dan pengaruh ketidakstabilan situasi dan kondisi dari debitur. Sedangkan faktor ekstern, seperti akibat keadaan memaksa atau

force majeurdan perubahan kondisi perekonomian dan perdagangan sehingga kondisi usaha tidak memberikan keuntungan. Sedangkan kendala yang dihadapi bank secara internal, seperti sumber daya manusia yang bertugas pada unit pemasaran khususnya pembiayaan yang belum dapat bekerja secara maksimaal dalam melaksanakan pekerjaannya, kurang memahami pentingnya pelayanan, cara kerja petugas pembiayaan yang kurang efisien termasuk dalam hal ini kurangnya pengetahuan terhadap pembiayaan dengan Akad Pembiayaan Murabahah Al Istishna dan kendala berasal dari ekksternal bank, nasabah yang mengajukan pembiayaan tidak mempunyai legalitas yang lengkap, sering terjadinya salah pengertian antara bank dengan masyarakat terhadap pembiayaan, ketidak jujuran nasabah debitur penerima pembiayaan sehingga menyebabkan terjadinya tunggakan, kesalahan managemen dan kurang maintenance account manager terhadap account yang menjadi tanggung jawabnya.

Disarankan kepada pihak Bank BRI Syariah agar dalam implementasi jual-beli

istishna’agar dapat benar-benar sesuai dengan prinsip syariah. Pihak Bank disarankan agar dalam pemberian pembiayaan ini perlu untuk meneliti lebih dalam mengenai pelaksanaan akibat hukum yang dapat terjadi dari produk pembiayaan ini di masyarakat oleh bank syariah. Dalam pelaksanaan penyaluran pembiayaanAl Istishnaagar pihak bank benar-benar melakukan penilaian baik terhadap objek perjanjian maupun peneriman pembiayaan agar dapat menarik kembali pembiayaan sebagaimana mestinya. Nasabah debitur penerima pembiayaan hendaknya menyadari bahwa pembiayaan yang diperolehnya adalah hutang oleh karena itu, diharapkan beritikad baik untuk mengembalikan sesuai jadwal yang ditentukan agar hal yang sama dapat dinikmati oleh pihak lain yang membutuhkan.

(7)

ii

ABSTRACT

The legal basis of istishna, according to the Islamic jurisprudence, is sale and purchase in the form of ordering and manufacturing of certain goods with specific criteria which, in its implementation, is based on the Counsel of DSN (National Sharia Council) No. 06/DSN-MUI/IV/2000 and PBI No. 7/48. This Al Istishna contract is also applied by Bank BRI Sharia at Binjai, which, in its practice, is related to the sale and purchase of financing Murabahah so that in the financing contract it is known as “Akad Pembiayaan Murabahah Al Istishna” (Murabahah Al Istishna Financing Contract).

The research used descriptive analytical method which described and analyzed the Istishna Financing Contract at PT Bank Rakyat Indonesia Sharia, Binjai branch.

The results of the research showed that the mechanism of Istishna financing contract, according to the Islamic jurisprudence, was sale and purchase in the form of ordering and manufacturing certain goods with specific criteria and requirements which were agreed by the person who ordered (purchaser) and the seller. Istishna, according to the Sharia banking, is sale and purchase of goods in the form of ordering and manufacturing goods wuth specific criteria and requirements which are agreed to be paid according to the contract. The Istishna financing contract at Bank BRI Sharia, Binjai branch, in its implementation, has been in accordance with the Counsel of DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000 and No. 22/DSN-MUI/II/2002. It can be seen from the procedures of the financing contract in the Istishna principle at Bank BRI, Binjai branch. Some obstacles faced by Bank BRI Sharia, Binjai branch, in its implementation, are as follows: in the case of costumers, internally, there are intentional failure of the debtors, bad management, and the influence of debtors unstable condition; externally, because of emergency situation or force majeure and the change of the economic and commercial condition so that the business does not give any profit. In the case of Bank itself, internally, the employees who work in the marketing department, especially in the financing unit, do not do their job maximally, do not understand the importance of servicing, and do not do their job efficiently in the financing unit since they lack of knowledge about Murabahah Al Istishna financing contract; externally, the costumers who want to get finance do not have any complete documents, the lack of understanding between the Bank and its costumers about financing, the debtors failure to pay off their debt, bad management, and lack of maintenance account manager on the account which becomes his responsibility.

It is recommended that the management of Bank BRI Sharia, in the Istishna sale and purchase, should follow the Sharia principle. The Bank should study thoroughly the legal consequence of giving the loan to its costumers. The Bank should also study carefully both the content of the contract and the process of giving the loan so that the costumers can pay off their debt. It is also recommended that the costumers should understand fully that they have to pay off their debt in due time so that the other customers can borrow the money they have paid off from the Bank.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT karena hanya

dengan berkat dan karunia-Nya penulisan tesis ini dengan judul“Akad Pembiayaan Istishna Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syari’ah Cabang Binjai”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister

Kenotariatan (M.Kn.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan

dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih

yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat

dan amat terpelajar Bapak Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA. Ph.D., Bapak Dr. H. Ramlan Yusuf Rangkuti, M.A., dan Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan

arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil

sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan

dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Program Studi Magister

(9)

iv

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada

Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi

Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah

memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan penulisan

tesis ini.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi

Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah

memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera menyelesaikan penulisan

tesis ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang

telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang sangat bermanfaat

selama Penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di bangku kuliah.

6. Seluruh Staf/Pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada Penulis selama

menjalani pendidikan.

7. Pimpinan Bank BRI Syari’ah Cabang Binjai beserta staf bagian pembiaaan dan

seluruh responden dan informan yang telah banyak membantu dalam hal

pengambilan data dan informasi-informasi penting lainnya yang berkenaan

(10)

v

8. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi di Magister Kenotariatan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya angkatan tahun 2008 yang telah

banyak memberikan motivasi kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Motivator terbesar dalam hidup Penulis yang selalu memberikan cinta, kasih

sayang, dukungan dan doa yang tak putus-putusnya Ayahanda dan Ibunda serta

Saudara-saudariku yang telah memberikan semangat dan doa kepada Penulis.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada

suami tercinta dan anakku yang selama ini telah menjadi inspirasi dan memberikan

semangat sehingga menjadi motivasi warna tersendiri dalam kehidupan dan juga

dalam penyelesaian tesis pada di Program Studi Magister Kenotariatan (M.Kn.)

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun

besar harapan penulis kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariaan

pada khususnya. Demikian pula atas bantuan dan kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, agar selalu

dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki yang melimpah kepada

kita semua.Amien Ya Rabbal ‘Alamin

Medan, April 2012 Penulis,

(11)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Sefny Riantisa,SH,MKn

Umur : 26 Tahun

Tanggal Lahir : 15 September 1986

Jenis Kelamin : Perempuan

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Tempat Tinggal : Jl. Bengkulu No.34 Binjai

II. PENDIDIKAN

 Tamatan SD.Negeri No. 020261 Tahun 1991 (Berijazah)

 Tamatan SMP Negeri 2 Binjai Tahun 1997 (Berijazah)

 Tamatan SMU Negeri I Binjai Tahun 2000 (Berijazah)

 Tamatan S1 Fakultas Hukum USU Tahun 2008 (Berijazah)

(12)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Keaslian Penelitian ... 10

F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 12

G. Metode Penelitian ... 23

BAB II MEKANISME PERJANJIAN PEMBIAYAAN ISTISHNA MENURUT FIQH DAN PERBANKAN SYARI’AH ... 28

A. Pengertian Bank Syari’ah ... 28

B. Produk Bank Syari’ah... 40

C. Mekanisme Pembiayaan Istishna Menurut Fiqh ... 53

D. Mekanisme Pembiayaan Istishna Menurut Perbankan Syari’ah ……….… 62

BAB III PENERAPAN AKAD PEMBIAYAAN ISTISHNA PADA BANK BRI SYARI’AH CABANG BINJAI ... 69

A. Gambaran Umum Bank BRI Syari’ah Binjai... 69

B. Pengertian Akad dan Pengaturannya ... 72

(13)

viii

E. Penerapan Akad Pembiayaan Istishna dan Tata Cara Pengikatan Akad Pembiayaan dengan Prinsip Istishna

pada Bank BRI Syari’ah ... 95

BAB IV KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP ISTISHNA PADA BANK BRI SYARI’AH CABANG BINJAI ... 109

A. Kendala yang Dihadapi Nasabah Penerima Pembiayaan ... 109

B. Kendala yang Dihadapi Bank BRI Syari’ah ... 118

C. Usaha yang Dapat dilakukan Untuk Mengatasi Kendala yang Dihadapi ... 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

A. Kesimpulan... 122

B. Saran ... 124

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dengan menggunakan analisis linier berganda menunjukkan bahwa dimensi pelatihan kerja yang terdiri dari variabel peserta pelatihan, instruktur pelatihan,

Perkembangan Pesantren Al-Khairiyah Perkembangan Pesantren Al- Khairiyah Citangkil sejak berdirinya pada tahun 1916 sampai dengan tahun 1925 sistem belajarnya belum

Ada sekian banyak aspek gambaran yang dapat dipilih untuk dimasukkan menjadi perwakilan makna dalam film.Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Harga,

Kadangkadang penderita dengan Infark Miokard Akut dan edema paru, tekanan kapiler pasak parunya normal; hal ini mungkin disebabkan lambatnya pembersihan

Nilai modulus elastisitas beton bervariasi tergantung dari mutu atau kekuatan beton, umur pengujian beton, sifat-sifat (kekuatan) agregat halus, kasar dan semen,

Sebuah dinamika yang baru sebagai tuntunan waktu keefisienan hidup masyarakat saat ini, yang lebih mementingkan kecepatan dan keefisienan dalam waktu mengurus KTP dengan

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis