MATERI
• Pengertian • Dalil
PERNIKAHAN
ARTI PERNIKAHAN
• Menurut bahasa nikah artinya : al-dhammu
(berkumpul), al-tadakhul
• Menurut istilah nikah yaitu akad yang
membolehkan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan dengan
UU No 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan
• Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kompilasi Hukum Islam
• Perkawinan menurut hukun Islam adalah
pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan
Rukun Pasal 14 KHI
Untuk melaksanakan perkawinan harus ada : a. Calon Suami;
b. Calon Isteri; c. Wali nikah;
Bagian Kedua
Calon Mempelai Pasal 15 KHI
(1) Untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga,
perkawinan hanya boleh dilakukan calon mempelai yang telah mencapai umur yang ditetapkan dm psl 7 UU No.1 tahun 1974 yakni calon suami sekurang-kurangnya
berumur 19 tahun dan calon isteri sekurangkurangnya berumur 16 tahun
(2) Bagi calon mempelai yang bgelum mencapai umur 21 tahun harus mendapati izin sebagaimana
Pasal 16 KHI
(1) Perkawinan didasarkan atas persetujuan calon mempelai.
(2) Bentuk persetujuan calon mempelai wanita, dapat berupa pernyataan tegas dan nyata
Pasal 17 KHI
(1) Sebelum berlangsungnya perkawinan Pegawai Pencatat Nikah menanyakan lebih dahulu
persetujuan calon mempelai di hadapan dua saksi nikah.
(2) Bila ternyata perkawinan tidak disetujui oleh salah seorang calon mempelai mk perkawinan itu tdk dpt dilangsungkan. (3) Bagi calon mempelai yang menderita tuna wicara atau tuna
rungu persetujuan dapat dinyatakan
dengan tulisan atau isyarat yang dapat dimengerti. Pasal 18 Bagi calon suami dan calon isteri yang akan
Wali nikah
Pasal 19
Wali nikah dalam perkawinan merupakan rukun yang harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita yg bertindak untuk menikahkannya
Pasal 20
(1) Yang bertindak sebagai wali nikah ialah seorang laki-laki yang memenuhi syarat hukum Islam yakni muslim, aqil dan baligh. (2) Wali nikah terdiri dari : a. Wali nasab; b. Wali hakim.
Pasal 21
(1) Wali nasab terdiri dari empat kelompok dalam urutan
kedudukan, kelompok yang satu didahulukan dan kelompok yang lain sesuai erat tidaknya susunan kekerabatan dengan calon
Saksi nikah
Pasal 25 KHI
o Yang dapat ditunjuk menjadi saksi dalam akad nikah
ialah seorang laki-laki muslim, adil, aqil
o baligh, tidak terganggu ingatan dan tidak tuna rungu
atau tuli.
o Pasal 26
o Saksi harus hadir dan menyaksikan secara langsung
akdan nikah serta menandatangani Akta
o Nikah pada waktu dan ditempat akad nikah
Akad nikah
Pasal 27 KHI
• Ijab dan kabul antara wali dan calon mempelai
pria harus jelas beruntun dan tidak berselang
WALI NIKAH
• Pertama, kelompok kerabat laki-laki garis lurus keatas yakni ayah, kakek dari pihak ayah dan seterusnya.
• Kedua, kelompok kerabat saudara laki-laki kandung atau saudara laki-laki seayah, dan keturunan laki-laki mereka.
• Ketiga, kelompok kerabat paman, yakni saudara laki-laki kandung ayah, saudara seayah dan keturunan laki-laki mereka.
SYARAT SAH
Pasal 4 KHI
• Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan
menurut hukum Islam sesuai dengan pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
• Pasal 2 (UU No. 1 Tahun 1974 )
(1) Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu.
(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut
Syarat dan Rukun Nikah
Pasal 6 uu no 1 tahun 1974
(1) Perkawinan didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai.
(2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun harus
mendapat izin kedua orang tua.
(3) Dalam hal seorang dari kedua orang tua meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan
Syarat pernikahan
4) dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam
keadaan tidak mampu untuk menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali orang yang memelihara atau keluarga yang
mempunyai hubungan darah dalam garis keturunan lurus ke atas selama mereka masih hidup dan dalam keadaan menyatakan
kehendaknya.
Syarat perkawinan
(6) Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku sepanjang hukun masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan lain.
Pasal 7 UU NO 1 TH 1974
(1) Perkawinan hanya diizinkan bila piha pria mencapai umur 19
(sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 (enam belas) tahun.
(2) Dalam hal penyimpangan dalam ayat (1) pasal ini dapat minta dispensasi kepada Pengadilan atau pejabat lain yang diminta oleh kedua orang tua pihak pria atau pihak wanita.
(3) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau kedua orang tua tersebut pasal 6 ayat (3) dan (4) Undang-undang ini,
Rukun Nikah
1. Calon mempelai laki-laki & perempuan 2. Wali: orang yg bertindak atas nama
mempelai perempuan dlm suatu akad nikah 3. Saksi
4. Sighat Akad: perjanjian yang berlangsung
antara dua pihak yg berakad dlm bentuk ijab dan qabul.
SYARAT MEMPELAI
• Pasal 8 :Perkawinan dilarang antara dua orang yang: a. berhubungan darah dalan garis keturunan lurus ke bawah atau ke atas; b. berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu antara
saudara, antara seorang dengan seorang saudara orang tua dan antara seorang dengan saudara neneknya;
c. berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu dan ibu/bapak tiri; d. berhubungan susuan, anak susuan, saudara dan bibi/paman susuan;
e. berhubungan saudara dengan isteri atau sebagai bibi atau kemenakan dari isteri, dalam hal seorang suami beristeri lebih dari seorang;
Perempuan Yg Haram Dinikahi
1. Ibu
2. anak-anakmu yang perempuan;
3. saudara-saudaramu yang perempuan,
4. saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
5. saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki;
6. anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; 7. ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; 8. ibu-ibu isterimu (mertua);
9. anak-anak isterimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri,
10. Isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara
Tujuan Perkawinan
Tujuan Perkawinan yaitu Membentuk keluarga bahagia dan kekal bedasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dasarnya: al-Quran surat al-Ruum/30: 21 Pasal 1 UU No 1 Tahun 1974
• Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal
QS.al-Rum/30:21
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir
ASAS PERKAWINAN
Asas Ketuhanan YME (Tauhid ilahiyyah) Asas kebebasan dan kesukarelaan
Asas kebajikan dan kekeluargaan Asas keadilan dan persamaan
Asas mendahulukan kewajiban daripada hak Asas perjanjian tertulis atau diucapkan di
Istilah Keluarga Dlm al-Qur’an
Dlm al-Quran keluarga disebut dgn al-ahl spt disebut dlm QS. al-Tahrim/66:6
اًراَن ْمُكيِلْهَأََو ْمُكَسُفنَأَ اوُق اوُنَماَء َنيِذَّلا اَهُّيَأَاَي
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”
lanjutan
Dlm al-Quran disebut ‘asyirah’ spt dlm QS. al-Syu’ara/26: 214 sbb
َنيِبَرْقَلأَْا َكَتَريِشَع ْرِذنَأََو Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat
Konsep keluarga luas dlm al-Quran dpt dilihat dlm masalah mahram dan kewarisan. Mk kleuarga tdd ayah, ibu, kakek ,
nenek, saudara laki-laki, saudara perempuan, bibi, dan paman. Tanggung jawab keluarga mencakup aspek ekonomi,
pendidikan, dan kejiwaan .
Dlm QS.al-Baqarah ayat 215 disebutkan
ِنْيَدِلاَوْلِلَف ٍرْيَخ نِّم مُتْقَفنَأَآَم ْلُق َنوُقِفنُي اَذاَم َكَنوُلَئَْسَي اَمَو ِليِبَّسلا َنْباَو ِنيِكاَسَمْلاَو ىَماَتَيْلاَو َنيِبِرْقَلأَْاَو
{ ُُميِلَع ِهِب َهللا َّنِإَِف ٍرْيَخ ْنِم اوُلَعْفَت 215
Artinya:
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang
kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan."Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka
Arti Sakinah
Dari asal katanya, sakinah berasal dari kata sakana
yang berarti diam, tenang, senang, tidak bergerak, dan tidak bergejolak. Kata sakinah bermakna
al-tuma’nînah wa al-waqâr wa al-mahabbah artinya ketenagan, kemuliaan, dan kehormatan. Kata
sakinah disbeut dlm al-Quran sebanyak 6 kali yaitu menggunakan kata sakinah (QS.al-Baqarah/02:
Asas Keluarga Sakinah
• Asas ilahiyyah tauhidiyyah : semua proses dan
kesadaran dlm keluarga berprinsip pada Allah. QS. 02/284
LANJUTAN
Asas ilahiyyah diterapkan dlm proses pencarian pasangan, proses mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan serta pemecahan masalah dlm keluarga
QS. al-Hujurat/49: 13
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
3. Asas Keadilan
Penerapan keadilan dalam keluarga mencakup
berbagai aspek bersifat universal dan komprehensif yakni berbuat ihsan, menebar kebaikan kpd seluruh keluarga, kerabat, dan menghindari kezaliman dan kemunkaran. QS, al-Nahl/16: 90
ِءآَش ْحَفْلا ِنَع ىَهْنَي َو ىَب ْرُقْلا يِذ ِئِآَتيِإِ َو ِناَس ْحِلإِْا َو ِلْدَعْلاِب ُرُمْأَْي َالله َّنِإِ { َنوُرَّكَذَت ْمُكَّلَعَل ْمُكُظِعَي ِيْغَبْلا َو ِرَكنُمْلا َو 90
}
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
4. Asas mawaddah warahmah (kasih
sayang)
Mawaddah berarti cinta potensial yg ada dlm diri seseorang thdp orang yg disayangi
seseorang sementara rahmah berarti cinta
aktual yg terwujud dlm usaha2 seseorang utk berbuat kebaikan bagi orang2 yg disayangi. Mawaddah warahmah merpk perekar hub anggota keluarga yg menimbulkan rasa
5. Asas Pemenuhan Kebutuhan Hidup sejahtera dunia dan akhirat
Keluarga sakinah dibangun untuk memenuhi kebutuhan pokok mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Hal ini sesuia dgn prinisp doa dlm QS. al-Baqarah/2: 201
َباَذَع اَنِق َو ًةَنَس َح ِة َرِخَلأَْا يِف َ9و ًةَنَس َح اَيْنُّدلا يِف اَنِتاَء آَنَّب َر ُلوُقَي نَّم مُهْنِم َو { ِراَّنلا 201
}
201. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
Kelima kebutuhan tercermin dl
keluarga sakinah
1. Kebutuhan spiritual tauhidiyah 2. Kebutuhan pendidikan
3. Kebutuhan ekonomi
4. Kebutuhan hub seksual
FUNGSI Keluarga Sakinah
Mewujudkan insan bertakwa (muttaqin). Lihat QS. AL-Hujurat/49:13, al-Baqarah/2:177
Keluarga sakinah sbg unit terkecil dlm
masyarakat berfungsi sbg lembaga pendidikan dan pembentukan manusia yag berakhlak
karimah. Dengan keluarga sakinah dpt terwujud masyarakat yang adil makmur
KHITBAH (MEMINANG)
Orang yang boleh dilamar (dikhitbah): Perempuan yg boleh dinikahi menurut syara’. Orang yang tdk boleh dilamar :
1.Perempuan yg punya suami 2.Perempuan dlm masa ‘iddah
3.Perempuan yang sudah dilamar , sabda Nabi:
هل نذأْي وا هلبق بطاخلا كرتي ىتح هيخا ةبطخ ىلع مكدحا بطخي لا )هيلع قفتم(
PEMBENTUKAN KELUARGA
Memilih Calon (pasangan)
Motivasi dan cara memilih calon yg akan menjadi pasangan hrs didasarkan pada
pertimbangan agama. Hal ini berdasar pada sabda Nabi :
اهلامجلو اهبسحلو اهلامل عبرلأَ ةا رملا حكنت
تبرت نيدلا تاذب رفظاف اهنيدلو
كادي
)
Artinya:
Perempuan itu dikawini dgn empat motivasi, karena hartanya, kedudukan atau
kebangsawanannya, kecantikannya, dan
PRINSIP PERKAWINAN
• Dilakukan utk memenuhi perintah agama sbg
ibadah
• Adanya ikatan perjanjian suami isteri • Adanya bukti dgn pencatatan
• Adanya akibat hukum perkawinan • Adanyaunsur tujuan perkawinan
• Adanya pemenuhan fitrah suami isteri secara halal • Prinsip tanggungjawab
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi reproduksi 2. Fungsi Sosial
Dasar Hukum
1. al-Qur’an Surat al-Nisa :3
Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat.
kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
2. Sunnah Rasulullah , al:
مكنم عاطتسا نم بابشلا رشعم اي : م ص يبنلا لاق جرفلل ن صحاو ر صبلل ض غا ه نإف جوزتيلف ت ءابلا
ءاجو ه ل ه نإف مو صلاب ه يلعف عطت سي م ل ن مو )هيلع قفتم(
Shadaq (mahar/mas kawin)
Mahar (shadaq): pemberian khusus laki2 kpd perempuan calon isteri yg diberikan pd saat akad. Dasarnya QS.al-Nisa/4:4
ةلحن نهتقدص Sءاسنلا اوتآو
...
Hukum Nikah
1. Sunnah bagi mereka yg telah berkeinginan utk menikah, telah pantas serta memiliki
perlengkapan untk nikah dan tidak ada rasa khawatir terjerumus pada perzinahan
2. Wajib mereka yg telah berkeinginan utk menikah, telah pantas serta memiliki
lanjutan
3. Makruh bagi mereka yg blm pantas untuk kawin serta tdk memiliki biaya (bekal) dan perlengkapan utk nikah.
4. Haram bagi orang2 yg tdk dpt memenuhi ketentuan syara’ dan perkawinan itu dpt merusak kehidupan pasangannya.
5. Mubah bagi orang2 yg blm ada keinginan utk kawin dan perkawinan itu tdk akan
TUJUAN PERNIKAHAN
1. Mendapatkan keturunan (regenerasi). QS. Al-Nisa:4
2. Membentuk keluarga bahagia yang penuh kasih sayang. QS. Al-Rum: 21
3. Menjaga penglihatan dan kehormatan dari kejahatan seksual (dosa)
4. Mempererat persaudaraan antara pihak laki2 dan perempuan
Tujuan Pernikahan
• Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan
kehidupan rumah tangga yang sakinah,