• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Itu Sewajarnya Harus Ditaati Negar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hukum Itu Sewajarnya Harus Ditaati Negar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Hukum Itu Sewajarnya Harus Ditaati, Negaralah yang Seenaknya Melalaikan Hukum

Negara merupakan suatu kumpulan dari masyarakat yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan perasaan memahami dirinya sendiri dalam bagian suatu organisasi yang lebih luas, sementara hukum dapat diartikan sebagai kumpulan dari aturan-aturan yang seharusnya ditaati dan mempunya peran sebagai kontrol sosial.

Negara Hukum sendiri menurut Aristoteles adalah negara yang berdiri diatas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup untuk warga negara dan sebagai daripada keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia menjadi warga negara yang baik. Peraturan yang sebenarnya menurut pendapat Aristoteles ini adalah peraturan yang mencerminkan keadilan bagi pergaulan antar warganya maka yang memerintah negara bukanlah manusia melainkan ‘pikiran yang adil’. Penguasa hanyalah pemegang hukum dan keseimbangan saja.

Dalam UUD 1945 Negara Hukum dikenal dengan istilah Rechtsstaat, berlainan dengan machsstaat yang memiliki arti kekuasaan belaka. Jadi jelas tujuan negara Indonesia sendiri sebenarnya adalah menciptakan negara hukum yang adil bagi setiap masyarakatnya bukan sekedar negara yang berlandasan sembarang hukum atau negara yang mencerminkan kuasaan mutlak otoriter atas dasar kekuasaan penguasa.

Unsur-unsur negara hukum sendiri antar lain ; hak asasi mansusia dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia, adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak tersebut, pemerintah dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan, adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara rakyat dan pemerintahnya. Sementara itu ciri-ciri negara hukum antara lain ; kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang berlaku, kegiatan negara berada dibawah kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif, berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin hak asasi manusia, menuntut pembagian kekuasaaan. ( Achmad Ali, 2002 )

Brian Z. Tamanaha membagi tiga kelompok pengertian negara hukum yakni :

1. Bahwa pemerintah dibatasi oleh hukum. Dalam pemahaman yang pertama, negara melindungi masyarakat dari penekanan oleh pemerintah, juga melindungi masyarakat dalam keadaan pluralisme, dan juga melindungi masyarakat dari transformasi suatu tipe barat ke dalam masyarakat timur yang memiliki kosmologi yang berbeda.

(2)

3. Pengaturan yang didasarkan pada hukum ( rule of law ), bukan orang ( rule of man ). Menurut Tahanan, keadaan tersebut dapat dicapai manakala keseimbangan antara keduanya yang intinya adalah keadlilan diri ( seft-restraint ).

Gagasan negara hukum di Indonesia yang demokratis telah lebih dahulu disampaikan oleh orang – orang terdahulu bangsa Indonesia yaitu Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan teman-temannya, cita-cita Negara Hukum telah lama bersemi dan berkembang dalam oikiran dan hati para perintis

kemerderkaan bang Indonesia. Apabila ada pendapat yang menyatakan cita negara hukum yang demokratis pertama kali dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah memiliki dasar historis dan bias menyesatkan. Sementara dalam sidang tersebut terjadi banyak perbedaan pendapat antar para ahli dimana Mr. M Yamin

menyampaikan konsep dan istilah rechsstaat dan pendapat-pendapat tokoh antar lain negara sosialis, dan negara serikat. Perdebatan dalam sidang pun tak dapat dihindari, namun dengan

dilandasisemnagat kebangsaan dan perasaan untuk ingin segara merdeka para tokoh pendiri bangsa menjunjung tinggi asas kepentingan bersama , secara umum menerima konsep Negara Hukum dalam wadah Negara Kesatuan.

Pada zaman sekarang hukum bisa diartikan dalam artian material yang mana arah tujuannya

memperluas peran pemerintah terkait dengan tuntutan dan dinamika perkembangan keaadaan saat ini. Ciri-ciri hukum dalam artian material yang juga menyangkut dengan negara hukum atau Rechtsstaat yaitu :

1. Hak Asasi Manusia terjamin oleh undang-undang

2. Supremasi hukum

3. Pembagiaan kekuasaaan ( Trias Politika ) demi kepastian hukum

4. Kesamaan kedudukan didepan hukum

5. Keadilan administrasi dalam perselisihan

6. Kebebabasan menyatakan pendapat

7. Pemilihan umum yang bebas, dan

8. Badan kehakiman yang tidak memihak

(3)

menyesuaikan dengan dinamika perkembangan zaman sehingga tidak pernah usang termakan waktu, dan selalu berorientasi kemajuan yakni mempunya perspektif masa depan. Makna hukum seperti ini dapat menciptakan kebenaran yang berkeadilan bagi setiap anggota masyarakat.

Setiap negara memang sseyogyanya berupaya melindungi diri dari setiap warga negaranya, yang biasa dikenal dengan Hak Asasi Manusia ( HAM ), namun sayangnya pada zaman sekarang sudah mulai disalah artikan oleh warga masyarakat dimana Hak Asasi Manusia dijadikan alasan untuk melanggar atau melakukan pelonggaran terhadap hukum dengan beralasan pada hak asasi tersebut. Tak ayal Hak Asasi Manusia dengan Penegakan Hukum sedikit banyak memiliki pengertian yang berlawanan satu sama lain. HAM menjadikan warga masyarakat memiliki alasan untuk melawan hukum, namun hukum turut dan panuh kepada Hak Asasi Manusia yang telah diatur, jadi Hak Asasi Manusia dalam pengertian sekarang sedikit menyimpang dengan cita-cita bangsa yang dulu ingin melindungi warga negaranya bukan menjadikan warga negara nya sebagai masyarakat yang melawan hukum.

Contoh kasus penyimpangan pengertian Hak Asasi Manusia adalah Pencurian suatu barang atau bahan pangan oleh seorang warga yang sedang kelaparan ingin mempertahankan haknya untuk hidupnya, dengan beralasan untuk mempertahankan hidup.didalam kasus tersebut seseorang itu telah dinyatakan mencuri dan melanggar hukum namun dalam kaidah Hak Asasi Manusia ia selayaknya dibantu dan ditampung oleh negara untuk mewujudkan tercapainya hak asasi manusia yang diinginkan, sehingga terjadilah keanehan dimana memilih untuk menjatuhkan hukuman atau menegakan hak asisi manusia itu sendiri

Penegakan hukum di Indonesia belum dirasa optimal oleh masyarakat , hal itu ditunjukan dengan lemah dan rendahnya kinerja sebuah lembaga peradilan dimasyarakat. Masih ada peraturan

perundanga-undangan yang belum berwawasan gender dan belum memberikan perlindungan hak-hak setiap warga negaranya, hal itu terjadi karena terdapatnya aparat penegak dan pembuat aturan yang belum mempunya pemahaman cukup atas prinsip-prinsip perlindungan. Serta belum baiknya kondisi ekonomi yang terjadi telah menyebabkan sebahagian besar masyarakat tidak bisamenikmati hak-hak dasarnya, baik itu seccara ekonomis ataupun secara pendidikan.

Beberapa tahun yang lalu telah terjadi banyak konflik didalam masyarakat Indonesia yang tidak hanya melibatkan warga sekitar namun juga aparat kepolisian dan aparata keamanan yang tidak jarang terjadi kontak senjata, sehingga menjadikan hak untuk hidup di Indonesia terancam dan terganggu oleh konflik-konflik tersebut, dan sewajarnya konflik-konflik seperti itu harus segara dihilangkan dan dihindari guna menciptakan negara Indonesia yang aman, tentram, dan damai bagi warga negaranya.

(4)

kesejahteraan yang berkeadilan. Bukti lain yang menajdi dasar yuridis bagi keberadaan negara hukum Indonesia dalam arti material, yaitu pada : Bab 14 pasal 33 dan pasal 34 UUD 1945, bahwa negara turut aktif fan bertanggung jawab atas perekonomian negara dan kesejahteraan rakatnya.

Namun sayangnya banyak pendapat yang menyatakan Indonesia masih mengikut pada tradisi hukum Eropa Continental. Apabila dibahas secara sesama bahwa pendapat yang menyatakan orientasi atau pokok konsepsi Negara Hukum Indonesia hanya pada tradisi hukum Barat, ternyata sangatlah tidak benar, sebab jika dilihat dari Pembukanaan UUD 1945 alinea 1 yang menyatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan maka oleh sebab itu penjajahan dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan , menunjukkan keteguhan dan kuatnya pendiri bangsa dalam menciptakan kemerdekan Indonesia. Dengan pernyataan itu bukan saja bangsa Indonesia bertekad untuk merdeka, tetapi akan tetap berdiri dibarisan yang paling depan dalam menentang dan menghapuskan penjajahan di Dunia.

Terlepas dari semua hal baik tersebut, di negara negara berkembang seperti Indonesia, hukum masih menajdi mainan-mainan penguasa yang dengan mudah mengubah hukum agar tidak berlaku llagi baginya. Dengan arti lain Indonesia lemah dalam penegakan hukum di negaranya sendiri yang selalu diibaratkan sebagai pedang tajam kebawah namun tumpul keatas. Seperti judul diatas, Hukum itu seharusnya ditaati, namun negaralah yang tidak taat terhadapnya, dengan kasus suap sana sini, makelar minyak, pembakaran hutan tak kenal ampun, penambangan ilegal, sampai pencurian buah kakao yang ditindak lanjuti dengan tegas dan diberikan hukuman yang tidak tanggung-tanggung. Masih pantaskah menalahkan hukum? Atau seharusnya yang kita salahkan adalah negara dan aparat aparatnya yang lalai akan hukum itu sendiri. Di Indonesia sendiri dimana hukum yang dari tahun ke diubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman namun tidak terlepas dari kependingan beberapa pihak yang bersangkutan, sudah sewajarnya memilih untuk mempertimbangkan kembali peraturan-peraturan yang telah dirancang dan ditetapkan sedemikian rupa oleh para pendiri bangsa terdahulu yang pastinya lebih mementingakan kehidupan bangsa dan kebaikan kedepannya yang tidak

tercampuri oleh kepentingan sepihak atau golongan. Agarterwujudnya negara huku yang benar benar mematuhi dan menjalankan hukum dengan bijaksana dan mementingkan azas kebersamaan.

Contoh kasus lemahnya penegakan hukum di Indonesia dan makna Indonesia sebagai negara hukum :

(5)
(6)

Rujukan :

Modul Kewarganegaraan unair tahun 2012

Byantibyan.wordpress.com/2014/11/03/indonesia-sbg-negara-hukum/

Najiyah-rizqi-maulidiyah-fisip-12.web.ac.id./artikel_detail-78872-PPKN-Indonesia-sebagai-negara-hukum.html

Suraya-atika.blogspot.com/2014/08/negara-hukum-dan-ham-hak-asasi-manusia.html?m=1

Referensi

Dokumen terkait

Masalah utama yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah pemanfaatan ikan lele yang mempunyai nilai gizi yang tinggi dan juga baik untuk tubuh serta

masyarakat Mandar di Kecamatan Sendana Kabupaten Majene ialah diantaranya: (1) penentuan calon dilihat dari akhlaknya yang baik (agama); (2) penjajakan dengan maksud

Berdasarkan indikasi buruknya perilaku seks pranikah di sekolah ini dan banyaknya faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja, maka penting

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH TAHUN

Program ini dirancang untuk memudahkan puskesmas dalam pengelolaan data dan informasi dengan input seminim mungkin dan output semaksimal mungkin... pelayanan dalam gedung : SIMPUS

Hal tersebut sesuai dengan definisi masyarakat yang merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat- istiadat tertentu yang

Hasil penelitian menunjukkan variabel kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas dan juga berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan, kemudian hubungan pelanggan

kloropropiltrimetoksisilan mengalami reaksi kondensasi dengan spesies anion silikat dengan melepas metanol. Perkiraan tahap reaksi ini ditunjukkan pada Gambar 1. Proses