• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APL"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

APLIKASI GREEN WALL MENGGUNAKAN SIRIH BELANDA (Scindapsus aureus) TANAMAN ANTI POLUTAN SEBAGAI SOLUSI

SARANA PENGHIJAUAN DAERAH PERKOTAAN

Bidang Kegiatan : PKM GAGASAN TERTULIS

disusun oleh :

Devy Setyana 105100701111039 (Angkatan 2010) Devi Urianty M R 105100707111001 (Angkatan 2010) M. Lutfi Almer H 105100701111031 (Angkatan 2010) Baiq Amarwati T 115101001111003 (angkatan 2011)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1.Judul Kegiatan : Aplikasi Green Wall Menggunakan Sirih Belanda (Scindapsus aureus) Tanaman Anti Polutan Sebagai Solusi Sarana Penghijauan Daerah Perkotaan

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM AI () PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a) Nama Lengkap : Devy Setyana

b) NIM : 105100701111039

c) Jurusan : Teknologi Industri Pertanian d) Universitas : Universitas Brawijaya

e) Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Sumbersari Gg 4 No 259B / 085755790811

f) Alamat email : razor.antihack@gmail.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang

5. Dosen Pendamping

a) Nama Lengkap dan Gelar : Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP,MSc b) NIP : 841130 10 1 2 0159

c) Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Soekarno Hatta PTP I No 7 Malang / 083845337447

Malang, 28 Februari 2012

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknologi Industri Pertanian

(Dr. Ir. Wignyanto, MS) NIP. 19521102 198103 1 001

Ketua Pelaksana Program

(Devy Setyana) NIM. 105100701111039

Pembantu Rektor Bid. Kemahasiswaan

(Ir. H. RB. Ainurrasyid, MS) NIP. 195506181981031002

Dosen Pendamping

(3)

KATA PENGANTAR

Fungsi penghijauan di perumahan selain memiliki nilai estetis juga dapat ditekankan sebagai penyerap CO2, penghasil oksigen, penyerap polutan dan peredam kebisingan. Kontribusi kelompok tanaman dalam penyerapan CO2 serta polutan di udara tergantung banyak faktor seperti jenis tanaman, kerimbunan, dan ketinggian tanaman, jumlah emisi karbon, suhu, kecepatan angin, kepadatan dan ketinggian bangunan. Karya ini memperlihatkan sebarapa besar potensi sebuah tanaman untuk mengurangi polusi yang sekarang ini menjadi salah satu permasalahan global di Indonesia. Ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat akan selalu dibutuhkan untuk terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:

1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.

2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.

3. Ibu Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc dari Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya (TIP UB) yang selalu membimbing kami. 4. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.

Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Malang, 28 Februari 2012

(4)

DAFTAR ISI Konsep Penerapan Green Architecture yang Diterapkan Conserving Energy...,,,,,,...3

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan...7

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program Green Wall sirih belanda...7 Tabel 2. Peranan elemen terkait dalam pengembangan Green Wall Indonesia...7

DAFTAR GAMBAR

(6)

RINGKASAN

Green Wall adalah dinding yang dipenuhi oleh hijauan, sehingga terlihat alami, menambah suplai oksigen serta memperindah struktur bangunan. Green Wall sangat cocok untuk digalakkan di daerah perkotaan, yang notabene lahan (tanah) sudah sangat terbatas dan polusi yang memerlukan penyerapan oleh tumbuh-tumbuhan. Dengan Green Wall, intensitas ruang hijau dapat diperluas, tidak terbatas hanya di taman-taman atau menanam tanaman di pot di lahan mendatar, namun di setiap dinding, pagar, di luar maupun dalam ruangan dapat menjadi area hijau yang menyejukkan pandangan serta menyegarkan pernafasan (Goklik, 2011). Salah satu tanaman yang sesuai adalah sirih belanda (Scindapsus aureus) yang sudah terbukti sebagai tanaman anti polusi terbesar. Sirih belanda dapat dengan efektif menyerap formaldehida dan benzena. Dalam sehari, sirih belanda dapat menyerap 54% dari total benzena 0.156 ppm. Untuk formaldehida, dari 18 ppm dapat dihilangkan sebesar 67%. Selain itu, karbonmonoksida sebesar 113 ppm dapat dihilangkan hingga 75% (ppm = parts per million) (Catur, 2007).

Dari hari ke hari kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan alam untuk menekan efek pemanasan global semakin tinggi, itu bisa dilihat dari banyaknya rumah-rumah yang didirikan atas konsep Green Architecture. Namun tidak banyak yang menerapkan konsep ini karena membutuhkan biaya besar dan biasanya dibuat dengan modul-modul yang sudah jadi, itupun kebanyakan bahan impor karena di Indonesia sendiri masih sulit didapatkan. Terlebih lagi kita harus memahami terlebih dahulu konsep pembuatannya, karena memakai sistem pengairan untuk mencukupi nutrisi tanaman (Contractor, 2011). Oleh karena itu diperlukan sebuah konsep untuk membuat Green Architecture dengan tanaman yang mudah diterapkan.

Karya tulis ini bertujuan untuk merumuskan penerapan Green Architecture dengan konsep Green Wall yang implementatif, efektif dan efesien dalam mengatasi permasalahan polusi. Konsep tersebut ditunjang oleh beberapa teori yaitu Conserving Energy, Working with Climate, Minimize New Resources, Respect for User, Respect for Site, dan Holism yang merupakan beberapa konsep Green Architecture. Gagasan ini ditulis dengan analisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada penerapan Green Architecture, yang dikombinasi dengan solusi logis berdasarkan tinjauan pustaka yang ada.

(7)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Polusi merupakan masalah yang sampai sekarang masih menjadi salah satu permasalahan utama di dunia global. Tak bisa dipungkiri, saat ini pemanasan global semakin bertambah. Seiring kemajuan jaman, berdirinya pabrik yang sudah pasti akan menghasilkan limbah, begitupun populasi manusia yang semakin bertambah berpengaruh pada meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan, baik itu dari rumah tangga atau gas buang yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor (Rizky, 2010). Berbagai upaya untuk mengatasi polusi sudah sering kali diwacanakan, seperti pengurangan kendaraan maupun membatasi penggunaan bahan bakar. Namun hal itu tak cukup untuk memberikan solusi dalam pengurangan polusi.

Dari hari ke hari pun kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan alam untuk menekan efek pemanasan global semakin tinggi, itu bisa dilihat dari banyaknya rumah-rumah yang didirikan atas konsep Green Architecture. Namun tidak banyak yang menerapkan konsep ini karena membutuhkan biaya besar dan biasanya dibuat dengan modul-modul yang sudah jadi, itupun kebanyakan bahan impor karena di Indonesia sendiri masih sulit didapatkan. Terlebih lagi kita harus memahami terlebih dahulu konsep pembuatannya, karena memakai sistem pengairan untuk mencukupi nutrisi tanaman (Contractor, 2011). Oleh karena itu diperlukan sebuah konsep untuk membuat Green Architecture dengan tanaman yang mudah diterapkan. Yaitu menggunakan Green Wall, dimana Green Wall itu sendiri merupakan dinding yang dipenuhi oleh hijuan, sehingga terlihat alami, menambah suplai oksigen serta memperindah struktur abangunan. Green Wall sangat cocok untuk digalakkan di daerah perkotaan, yang notabene lahan (tanah) sudah sangat terbatas, dan polusi yang memerlukan penyerapan oleh tumbuh-tumbuhan.

Dengan Green Wall, intensitas ruang hijau dapat diperluas, tidak terbatas hanya di taman-taman atau menanam tanaman di pot di lahan mendatar, namun di setiap dinding, pagar, di luar maupun dalam ruangan dapat menjadi area hijau yang menyejukkan pandangan serta menyegarkan pernafasan (Goklik, 2011). Green Wall salah satu konsep Green Architecture yang mudah diterapkan dengan tanaman sirih belanda (Scindapsus aureus) sebagai tanaman rambat anti polusi yang sudah terbukti secara efektif menyerap formaldehida, benzene dan karbonmonoksida.

Tujuan

Karya tulis ini bertujuan untuk merumuskan penerapan Green Architecture dengan konsep Green Wall yang implementatif, efektif dan efesien dalam mengatasi permasalahan polusi.

Manfaat

(8)

GAGASAN

Konsep Penerapan Green Architecture yang Diterapkan :

Conserving Energy (Hemat Energi)

Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik (sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan). Bangunan dibangun sehingga meminimalkan kebutuhan bahan bakar untuk mendukung kinerjanya, dengan penggunaan material atau perletakkan elemen-elemen bangunan untuk memodifikasi iklim sehinngga sesuai dengan kebutuhan (Rukayah, 2003). Dengan mengembangkan konsep ‘Rumah Hijau’ kita bisa mengurangi pemborosan energi, kita bisa menghambat pemenasan dunia. ‘Konsep Rumah Hijau’ mampu menekan penggunaan listrik secara signifikan dengan kenyamanan yang jauh lebih baik. Penataan kawasan pun menjadi rapi, indah dan asri (Raditya, 2010)

Working with Climate (Memperhatikan Kondisi Iklim)

Konsep ini merupakan bangunan yang dirancang sesuai dengan iklim dan energi alam. Dengan menyesuaikan iklim, energi akan dapat dihemat. Misalnya pada Guest House for Missionaries di Dar-es-Salaam, Tanzania, site terletak pada daerah panas lembab, dan pergerakan udara secara menerus penting untuk mendapatkan kondisi yang nyaman dilakukan dengan peninggian ruang - ruang dan dengan adanya ruang diantara sayap bangunan yang memberikan aliran udara yang bebas juga dibantu oleh jendela berdaun lebar. Atap dari bahan baja tahan karat yang dicat putih sehingga memantulkan radiasi matahari, dan ventilasi dibawahnya membuang panas yang tidak terpantulkan (Rukayah, 2003).

Salah satu prinsip Green Architecture adalah working with climate (bekerjasama dengan iklim). Wilayah Indonesia yang beriklim tropis dengan ciri-ciri udara panas-lembab, curah hujan rata-rata cukup tinggi dan sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun, diperlukan penanganan khusus dalam merancang bangunan Healthy House pada daerah tropis. Perencanaan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan ini akan memperoleh hasil yang maksimal. Tidak jarang kita temui bangunan dibuat tanpa memperhitungkan aspek iklim, misalnya dengan menggunakan dinding kaca keseluruhan, padahal pantulan sinar dan panas matahari menambah panas dalam ruangan (Hardi, 2010). Minimize New Resources

(9)

Respect for User

Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user merupakan konsep dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya (Raditya, 2010). Suatu Green Architecture mengenali kebutuhan semua orang yang berhubungan dengannya. Sebuah rancang bangunan yang sangat memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.

Respect for Site

Suatu bangunan akan ‘ringan menyentuh bumi’, suatu bangunan yang memboroskan energi, membuat polusi, dan asing dengan penggunanya tidak ‘ringan menyentuh bumi’. Hal ini juga berhubungan dengan material untuk membangun. Bangunan yang akan dibangun, nantinya tidak sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah (tidak merusak lingkungan). Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut. Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah (Raditya, 2010).

Holism

Menetapkan seluruh prinsip Green Architecture secara keseluruhan / Holism yaitu ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita. Semua prinsip perlu disatukan dengan pendekatan menyeluruh pada unsur lingkungan buatan, walaupun tidaklah mudah untuk menyatukannya. Suatu nilai penting dari bangunan bukanlah kemampuannya memecahkan semua masalah, tetapi menunjukkan suatu jalan dalam memecahkan suatu masalah (Rukayah, 2003).

Green Wall

(10)

ruangan. Green Wall juga dapat mengakomodasi setiap aktivitas yang ada seperti: sebagai rancang gerbang pada pintu masuk dan drop area, rancang aktivitas dalam ruangan yang memerlukan efek perbaikan suhu dan kualitas visual, setting aktivitas social gathering di plasa belakang. Namun, yang menjadi fokus perancangan ini adalah Green Wall yang berada di luar ruangan. Green Wall memiliki dua manfaat yaitu manfaat lingkungan dan manfaat komersial (Natural dalam Nugraha, 2011).

Manfaat lingkungan yang diberikan seperti: meningkatkan insulasi thermal bagi bangunan, meredam bising, mengurangi efek tampias hujan, membersihkan kondisi air yang kurang baik, membersihkan udara, dan menyehatkan lingkungan tempat tinggal dan manusianya. Manfaat komersial yang diberikan berupa:gre en branding dari bangunan sebuah perusahaan, green star rating point, meningkatkan nilai seni bangunan, menghemat ruang, dan meningkatkan produktivitas karyawan. Green Wall membuat udara lebih bersih. Sebuah penelitian menyebutkan, bila tanaman di bagian atap atau dinding mempunyai tebal sekitar 10 cm, maka dapat mengurangi pemakaian AC sekitar 25 persen (Nugraha, 2011).

Gagasan Baru yang di Tawarkan

Konsep Green Wall dengan sirih belanda (Scindapsus aureus)

Berdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya terobosan untuk meningkatkan penerapan Green Architecture dapat dilakukan melalui strategi penerapan Green Wall sebagai berikut :

1. Menggunakan tanaman sirih belanda (Scindapsus aureus)

a. Untuk mendapatkan nilai kemudahan dalam penanaman, maka tanaman yang di gunakan adalah sirih belanda (Scindapsus aureus) yang merupakan tanaman rambat yang bisa merambat sendiri serta tanaman jenis ini dapat menutup dinding secara rapat dan sempurna. Selain itu tanaman ini termasuk tanaman yang dapat hidup dengan lingkungan apa pun. Bisa di tanah, di gabus, hanya dengan air pun hidup. Sirih belanda juga terkenal dapat diletakkan didalam rumah atau kepanasan diluar rumah.

(11)

b. Dari segi ekonomis, sirih belanda memiliki harga cukup murah. Bisa mulai hanya Rp. 5000 saja.

c. Dilihat dari fungsi tanaman, sirih belanda dapat dengan efektif menyerap formaldehida dan benzena. Dalam sehari, sirih belanda dapat menyerap 54% dari total benzena 0.156 ppm. Untuk formaldehida, dari 18 ppm dapat dihilangkan sebesar 67%. Selain itu, karbonmonoksida sebesar 113 ppm dapat dihilangkan hingga 75%. (ppm = parts per million). Penyerapan gas– gas polusi ditandai dengan menguningnya daun sirih belanda (Catur, 2007).

2. Penerapan Green Wall dengan sirih belanda

a. Penerapan Green Wall dengan sirih belanda ini dapat menggunakan semua jenis dinding. Tidak perlu lagi menggunakan media tanam yang lain.

Gambar 2. Contoh Penerapan Green Wall (Ilustri. 2011)

b. Sirih belanda hanya perlu diletakkan pada sudut – sudut dinding yang kemudian akan merambat sendiri keseluruh bagian dinding.

c. Untuk perawatan, tanaman ini hanya perlu disirami air dan pemupukan pada induk tanamannya. Selain itu perlu disiangi dan pengawasan agar tanaman ini tidak menghancurkan dinding. Kelebihan tanaman ini ialah gerakan merambat dengan cepat dan warna daun kuning atau hijau kekuningan ini berfungsi sebagai salah satu tanaman antipolutan dengan kapasitas penyerapan yang besar. Namun, saat terlalu banyak yang diserap daunnya akan jenuh dan menua. Daun seperti inilah yang wajib dipangkas agar daun muda sirih belanda bisa tumbuh lagi.

(12)

Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan

Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai berikut :

Tabel 1. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program Green Wall sirih belanda

Pelaksana Sumber dana Program yang diterapkan

Pemerintah Kota APBD pemerintah untuk

pengembangan daerah

penerapan Green Wall

sebagai program pelestarian

lingkungan yang

berwkelanjutan

Pelatihan & pelaksanaan pembuatan Green Wall

kepada masyarakat, serta peluang pasar kedepan

Kalangan akademisi (mahasiswa/Perguruan Tinggi)

Dana hibah penelitian dan pengabdian dan pemerintah dari pemerintah dan pihak perusahaan - perusahaan besar melalui progam

Coorporate Social

Responsibility (CSR)

Pelatihan & pelaksanaan

pembuatan Green

Architecture berbasis

Green Wall kepada

masyarakat, serta peluang kerjasama pemerintah.

Departemen Pertanian APBN Pelatihan pembudidayaan

Sirih Belanda untuk diberikan pada masyarakat.

Untuk pengembangan Green Wall sebagai dasar penerapan Green Architecture, berkut ini merupakan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan Green Wall :

Tabel 2. Peranan elemen terkait dalam pengembangan Green Wall Indonesia

No. Lembaga Peranan

1 Lembaga Penelitian Melakukan riset metode pertanian yang sesuai untuk diterapkan pada konsep Green Wall agar mampu menghasilkan output berkualitas.

2 Dinas Pekerjaan Umum Perbaikan infrastruktur bangunan dan perawatan penerapan Green Wall.

3 Universitas / Institut Pertanian

Melakukan riset bibit unggul mengenai potensi tanaman sirih belanda yang sesuai dengan karakteristik penerapan Green Wall.

4 Pemerintah -Kebijakan dan arahan untuk menerapkan konsep

(13)

-Melakukan pelatihan tentang penerapan Green

Wall secara bertahap kepada masyarakat.

Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan

Gagasan penerapan konsep Green Wall ini dapat diimplementasikan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal strategis sebagai berikut :

1. Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan pemanfaatan tanaman sirih belanda di Indonesia.

2. Pemerintah menggandeng LSM untuk membantu mensosialisasikan penerapan Green Wall kepada masyarakat.

3. Komitmen antara pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang peduli terhadap lingkungan sekitar maupun global.

4. Penyusunan undang-undang untuk menetapkan penerapan Green Wall untuk mengurangi polusi lingkungan.

5. Mengetahui data hasil kesehatan dari penerapan Green Wall sirih belanda. 6. Mengukur tingkat penurunan polutan setelah penerapan Green Wall sirih

belanda.

7. Pembentukan tim controlling di setiap daerah.

Langkah – langkah tersebut diatas merupakan uraian dari penerapan konsep POAC (Planning – Organizing – Actuating – Controlling).

KESIMPULAN

Inti Gagasan

Gagasan penerapan Green Wall menggunakan sirih belanda ini pada dasarnya meliputi penerapan perbaikan konsep Green Architecture yang lebih praktis, penerapan sirih belanda sebagai tanaman anti polutan, penyusunan kebijakan pemerintah yang menunjang keberlangsungan program, dan pencitraan potensi sirih belanda di Indonesia melalui sektor pertanian.

Teknik Implementasi Gagasan

Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan Green Architecture berbasis Green Wall menggunakan sirih belanda ini adalah :

1. Identifikasi potensi pengaruh penerapan Green Wall terhadap lingkungan. 2. Melakukan pendekatan secara bertahap kepada tokoh masyarakat sebagai awal

pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat.

3. Konsultasi permasalahan lingkungan dan sosialisasi keseluruhan program Green Architecture berbasis Green Wall yang akan dilaksanakan.

4. Melakukan mekanisme koordinasi dengan membagi tugas terhadap pihak yang terlibat.

(14)

Prediksi Keberhasilan Gagasan

Gagasan penerapan Green Architecture berbasis Green Wall menggunakan sirih belanda ini memiliki beberapa keuntungan. Dari segi kemudahan dalam penanaman, sirih belanda (Scindapsus aureus) mampu merambat sendiri serta dapat menutup dinding secara rapat dan sempurna. Selain itu tanaman ini termasuk tanaman “bandel” yang dapat hidup dengan lingkungan apa pun. Dari segi ekonomis, sirih belanda memiliki harga cukup murah yaitu sekitar Rp. 5000. Dilihat dari fungsi tanaman, sirih belanda dapat dengan efektif menyerap polusi seperti benzena, formaldehida dan karbonmonoksida. Keberhasilan dari keseluruhan gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa besar tingkat penurunan polusi udara pada daerah yang telah menerapkan konsep ini. Jika gagasan ini diterapkan secara konsisten diseluruh penjuru Indonesia, maka segera Indonesia akan memiliki lingkungan yang bersih.

DAFTAR PUSTAKA

Butaru. 2009. Green Building A Sustainable Consept for Construction Development in Indonesia. http://bulletin.penataanruang.net Diakses Tanggal 28 Februari 2012 Pukul: 23.36 WIB

Catur. 2007. Berikan udara segar untuk rumah anda dengan mudah dan murah. http://akuinginhijau.org Diakses Tanggal 13 Februari 2012 Pukul: 08.09 WIB

Contractor B. 2011. Membuat Green Wall sendiri Untuk Rumah http://www.imagebali.net/design/ib.jpg. Diakses Tanggal 13 Februari 2012 Pukul: 15.48 WIB

Goklik. 2011. Green Wall .http://www.Gardenvisit.com Diakses Tanggal 28 Februari 2012 Pukul: 15.12 WIB

Hardi. 2010. Green Architecture. http://s2.wp.com/i/favicon.ico. Diakses Tanggal 27 Februari 2012 Pukul: 15.04 WIB

Ilustri. 2011. Dinding Hijau (Grenn Wall). http://www.trisigma.co.id Diakses Tanggal 28 Februari 2012 Pukul: 23.14 WIB

Kharisma R. 2011. Global Warming Building (GWB) di Technopark Surakarta. Surakarta: UMS

Mailto. 2012. Epipremnum pictum. http://www.tropicalplantbook.com Diakses Tanggal 28 Februari 2012 Pukul: 23.50 WIB

(15)

Raditya. 2010. Konsep Bangunan Go Green Masa Depan. http://www.radityashare.com Diakses Tanggal 28 Februari 2012 Pukul: 12.43 WIB

Rizky A. 2010. Green Urban VerticalL Container House dengan Pendekatan Green Metabolism [Rumah Container Bertingkat dengan Pendekatan Green Metabolist].Surakarta: UMS

Rukayah S. 2003. Penekanan Desain Arsitektur Organik dan Green Architecture pada Perancangan Pusat Rekreasi dan Klub Pemancingan di Rawapening, Kabupaten Semarang. Jurnal Vol. 1, 2003.

Woro. 2010. Makalah Polusi Udara. Polusi-udara.pdf. Diakses tanggal 5 Januari 2012 Pukul: 7.38 WIB

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua kelompok

Nama : Devy Setyana

NIM : 105100701111039

Jurusan / Fakultas : Teknologi Industri Pertanian/ FTP Tempat, tanggal lahir : Magetan, 20 September 1992

HP : 085755790811

Alamat : Jl.Sumbersari gg 4 No. 259B Malang

Email : Razor.antihack@gmail.com

Anggota 1

Nama : Devi Urianty Miftahul Rohmah

NIM : 105100707111001

Jurusan / Fakultas : Teknologi Industri Pertanian/ FTP Tempat, tanggal lahir : Nganjuk, 24 Januari 1992

HP : 085730104241

Alamat : Jl. Kertosariro No. 30 Malang

Email : DV.mita@gmail.com

Tertanda

Devy Setyana

Tertanda

(16)

Anggota 2

Nama : M. Lutfi Almer Hasan

NIM : 105100701111031

Jurusan / Fakultas : Teknologi Industri Pertanian/ FTP Tempat, tanggal lahir : Malang, 16 Juni 1992

HP : 085269995506

Alamat : sigura-gura 5

Email : m.lutfi.almer.h@gmail.com

Anggota 3

Nama : Baiq Amarwati Tartillah

NIM : 115101001111003

Jurusan / Fakultas : Teknologi Industri Pertanian/ FTP Tempat, tanggal lahir : Jayapura, 24 Agustus 1993

HP : 085269995506

Alamat : Jl. Kertorahayu 36A Malang

Email : n.ronepiece@yahoo.com

BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap dan Gelar : Nimas Mayang Sabrina S., STP, MP, MSc 2. Golongan Pangkat dan NIP : III b / 841130 10 1 2 0159

3. Telp : 083845337447

4. Alamat : Jalan Soekarno Hatta PTP I No 7 Malang 5. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar

6. Jabatan Struktural : -

7. Fakultas/Program Studi : Tekn. Pertanian / TIP 8. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

Tertanda

M. Lutfi Almer H

Tertanda

Baiq Amarwati Tartillah

Dosen Pendamping

(17)

LAMPIRAN

Gambar

Gambar 1.  Tanaman Sirih belanda (Scindapsus aureus) ( Mailto, 2012 )
Gambar 2.  Contoh Penerapan Green Wall (Ilustri. 2011)
Tabel 2. Peranan elemen terkait dalam pengembangan Green Wall Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada pembelajaran satu sub tema gaya dan gerak; (2) mendeskripsikan desain

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. PADA MATERI PERUBAHAN

Berbagai jenis hasil kerajinan perak dapat kita temui di sepanjang jalan di Kotagede diantaranya seperti aneka macam perhiasan dan miniature seperti kapal, becak, candi borobudur

Implementasi dari Etika Pemerintahan dalam meningkatkan capaian kinerja organisasi dapat tercermin dari sikap aparatur pemerintah terutama dalam berprilaku yang baik dan benar

Satgas RPIJM daerah perlu merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang

Pada susunan dan bentuk kantong sama, jumlah kantong pasir terseret pada struktur dengan kemiringan curam (cot α = 1,5) lebih banyak dibandingkan pada struktur

Disekitar kita mungkin banyak sekali kita temukan banyak sekali bahan-bahan yang sudah dipakai namun sisanya yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan hanya terbuang sia-sia.Padahal

Nilai ini menunjukan bahwa kalor yang dihasilkan dari briket dengan bahan dasar sampah organik cukup besar dibandingkan dengan penelitian lain yang menggunakan bahan