• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHASA SEBAGAI PEMERSATU DI TENGAH KERAG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAHASA SEBAGAI PEMERSATU DI TENGAH KERAG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

BAHASA SEBAGAI PEMERSATU DI TENGAH

KERAGAMAN SUKU BANGSA

DI SUSUN OLEH :

ERWIN NIM : 105611108516

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH (UNISMUH) MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu di Tengah Keberagaman Suku Bangsa”. Penyusunan makalah ini untuk melengkapi tugas akhir semester mata kuliah Aplikasi Pendidikan Bahasa Indonesia.

Dengan ini penggunaan bahasa merupakan sarana untuk melakukan komunikasi secara baik dengan orang lain. Untuk itu, peran bahasa sangat besar pengaruhnya sebagai pemersatu dan juga pemecah belah antar bangsa. Dengan penyusunan makalah ini penulis berusaha menggali arti penting Bahasa Indonesia sebagai sarana pemersatu bangsa di tengah keberagaman suku dan bangsa yang ada di Indonesia.

Namun, penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penulis menyebabkan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran dari Bapak/Ibu, rekan-rekan semua yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya, semoga apa yang penulis sajikan dalam makalah ini dapat berguna bagi kita semua dan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 2 Oktober 2016

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul...i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

BAB I : PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...2

B. Rumusan Masalah...3

C. Batasan Masalah...3

D. Tujuan Penelitian...3

BAB II : KAJIAN PUSTAKA...9

BAB III : PEMBAHASAN...13

BAB IV : PENUTUP...14

A. Kesimpulan...14

B. Saran...14

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi yang sangat pesat dari akhir

abad 19 sampai abad 20, bahkan perkembangan yang sangat pesat ini berlanjut pada

abad ke 21 seperti yang kita rasakan sekarang ini. Jika kita melihat dari sejarahnya

pada abad 18 yang lalu ilmu pengetahuan masih berbasis pada industrialisasi dan

revolusi pada bidang industry dan pertanian, dimana moderinasi pada abad tersebut

masih berbasis pada perubahan dan perkembangan pada alat-alat pertanian.

Sehingga perkembangan tersebut tidak bisa di rasakan oleh seluruh lapisan

masyarakat di semua belahan dunia, revolusi ini masih terbatas pada beberapa

Negara yang mengalami revolusi industri tersebut. Negara-negara tersebut antara lain

: Inggris, Prancis dan Amerika Serikat. Namun, yang terjadi pada akhir abad ke 19

adalah terjadinya revolusi besar-besaran di segala bidang kehidupan ketika mulai di

kenalnya alat bantu komunikasi. Perkembangan alat bantu komunikasi sampai

dengan hari ini dapat menjadi manfaat yang luar biasa bagi kita dan dapat juga

menjadi ancaman yang paling utama.

Hal utama yang dapat menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan yang

sangat pesat tersebut di sebabkan oleh perkembangan komunikasi yang tiada lain

maknanya adalah perkembangan terhadap bahasa. Dengan bahasa perdagangan dapat

(5)

Kalau kita melihat secara spesifik lagi di Negara kita, sadar ataupun tidak

sadar Negara kita adalah Negara yang sangat kaya akan bahasa, variasi bahasa

daerah yang digunakan dapat di lihat di setiap provinsi, contohnya saja antara Jawa

Barat dengan DKI Jakarta dimana satu daerah tersebut menggunakan bahasa sunda

dan satunya menggunakan bahasa betawi, yang lebih kaya lagi jika kita melihat di

provinsi kita Nusa Tenggara Barat, disini setidaknya ada 3 suku besar yaitu sasak,

sawama dan mbojo. Namun, ketiga suku tersebut tingkatan dan jenis bahasa yang

digunakan sangat beragam. Sehingga ketika seseorang hanya mampu menggunakan

bahasa sasak dalam pergaulan sehari-hari tidak akan pernah mengerti jika di datang

ke suatu tempat yang juga menggunakan bahasa sasak, namun dengan logat yang

berbeda.

Oleh karena itu, diperlukan suatu bahasa persatuan yang dapat di mengerti

oleh setiap lapisan masyarakat, suku bangsa, dan adat. Sehingga variasi bahasa yang

kita miliki tetap lestari yang di naungi oleh bahasa persatuan tersebut. Ini

sebagaimana di kemukakan oleh salah seorang ahli tentang arti bahasa.

Dengan adanya bahasa persatuan ini akan membuat persatuan yang lebih erat

(6)

B. Rumusan Masalah

1. Apa hal yang mempengaruhi orang menggunakan bahasa? 2. Bagaimana ciri dari bahasa persatuan?

3. Bagaimana cara mewujudkan bahasa persatuan?

4. Apakah dalam setiap variasi bahasa memiliki persamaan?

C. Batasan Masalah

1. Hal-hal yang mempengaruhi terbatas pada daerah yang ada di Lombok

yang meliputi aspek kultur masyarakat; dan pengaruh budaya.

2. Hanya melihat dari sisi penggunaan unsur serapan bahasa daerah terhadap

Bahasa Indonesia.

3. Ciri pengwujudan bahasa secara umum

4. Persamaan dalam mengucapkan beberapa kata

D. Tujuan Peneliatian 1. Tujuan Umum

Melihat peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sekaligus sebagai

identitas nasional bangsa. 2. Tujuan Khusus

a. Melihat peran Bahasa Indonesia di tengah keberagaman suku yang ada

di pulau Lombok.

b. Melihat peran bahasa Indonesia dalam memudahkan komunikasi

dengan masyarakat dengan variasi bahasa daerah yang berbeda.

c. Melihat kemudahan komunikasi yang terjalin setelah menggunakan

(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Seperti kita ketahui bersama cakupan ilmu tentang bahasa sangat luas sekali,

mulai dari penggunaan kata, sampai dengan “ilmu bahasa” yang lazim di sebut

lingustik (Matthews 1997).

Linguistik adalah ilmu yang menelaah keuniver salah bahasa atau telaah

tentang asas-asas umum yang berlaku pada bahasa secara universal. Salah satu

prinsip dasar linguistik adalah bahasa adalah vocal, dimana hanya ujaran sajalah yang

mengandung segala tanda utama suatu bahasa. Linguistik ini sendiri memiliki banyak

sekali cabang-cabang antara lain: Morfologi; sintaksis; Fonologi dan masih banyak

lagi cabang yang lain. Salah satu cabang linguistik tersebut adalah Fonologi.

Fonologi adalah cabang linguistik yang salah satunya mempelajari seluk beluk

suku kata. Suku kata bisa dihitung dengan melihat jumlah bunyi vokal yang ada

dalam kata itu. Suku kata jika bergabung maka akan membentuk kata yang nantinya

memiliki makna sendiri, sehingga sempurnalah sebuah bahasa itu.

Dalam makalah-makalah sebelum banyak sekali yang berbicara tentang

linguistic antara lain; Iput Rahayu Ningsih dalam makalahnya yang berjudul

linguistik umum; makalah dengan judul yang sama juga di tulis oleh Wiwin

Windayanti; dan Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa dalam bingkai

(8)

Ketiga makalah di atas penulis jadikan refrensi dalam pembuatan makalah ini.

Namun, karena cakupan makalah yang penulis buat lebih kecil, maka dalam

makalah-makalah sebelumnya penulis hanya mengambil beberapa bagian saja.

Batasan-batasan yang penulis ambil untuk dipergunakan dalam pembuatan makalah ini adalah

hal-hal yang berhubungan dengan ucapan “Fonologi” dan keterkaitannya Bahasa

(9)

BAB III PEMBAHASAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang di gunakan oleh manusia sejak

zaman pra sejarah. Bahasa ini secara umum dapat kita bagi menjadi 3 yaitu: bahasa

lisan, bahasa tulisan, dan bahasa tubuh (gesture, mimik,dll.). Pada awal

perkembangannya penggunaan bahasa hanya terbatas pada gerak tubuh, kemudian

bergerak menuju tulisan dengan menggunakan simbol-simbol sampai pada akhirnya

karena pengaruh tulisan dan gerak tubuh tersebut terbentuklah suatu ucapan yang

menjadi kesepakatan bersama mereka sehingga menimbulkan bahasa lisan.

Bahasa dewasa ini memegang peranan penting dalam mempersatukan

masyarakat, karena seperti yang telah di jelaskan di atas, proses pembentukan bahasa

lisan merupakan hasil kesepakatan penyebutan oleh sebagian orang yang belum tentu

dimengerti oleh sebagian orang yang lain di luar kelompok mereka tersebut. Bahkan

bisa jadi penamaan mereka terhadap suatu benda yang sama dapat berbeda karena

proses terbentuknya seperti yang di sebutkan di atas. Hasil dari proses pembentukan

bahasa lisan (ucapan terhadap suatu benda) yang di berikan oleh nenek moyang kita

ataupun yang di pengaruhi oleh faktor-faktor lain sangat nyata adanya sekarang dan

dapat kita buktikan dengan penggunaan bahasa daerahnya masing-masing wilayah.

Penelitian kepustakaan dari aspek kebahasaan yang dilakukan oleh penulis di

wilayah Lombok saja sedikitnya ada 4 macam bahasa lisan (dialek) yaitu : dialek

(10)

dialek tersebut dalam penyebutan satu benda yang sama pun dapat berbeda.

Kekayaan bahasa ini tidak hanya sebatas pada lintas dialek saja, namun persebaran

bahasa yang sangat beragam ini juga di pengaruhi oleh faktor lain seperti daerah asal

suatu masyarakat. Sebagai contoh jika di wilayah Narmada dan sekitarnya

menggunkan dialek selaparang. Namun, jika ada wilayah yang ada di Narmada,

namun garis keturunan nenek moyangnya berasal dari rumpun dialek yang berbeda

maka penggunaan bahasanya juga akan berbeda.

Sebagai contoh nyata yang penulis lakukan penelitian di daerah penulis

sendiri yaitu di wilayah Lembuak. Desa Lembuak memiliki terdiri atas lima dusun

yaitu: Lembuak Timur, Lembuak Barat, Lembuak Kebon, Lembuak Mekar Indah, dan

Telage Ngembeng Dasan. Keempat rumpun Lembuak tersebut (Timur, Barat, Kebon,

dan MI) merupakan satu rumpun karena dari garis keturunan yang sama, namun

dengan Telage Ngembeng Dasan yang notabenenya garis rumpunnya berbeda maka

penggunaan bahasa daerah juga sangat berbeda sekali.

Perbedaan ini juga terjadi ketika kita membandingkannya dengan desa yang

berbatasan langsung dengan Lembuak di sebelah selatan yaitu desa Batu Kute dan

Tanak Beak. Dari logat bicara dan kata-katanya banyak sekali terjadi perbedaan.

Sehingga dari beberapa fakta di atas penulis mengambil sebuah hipotesis jika yang di

satu desa saja ada banyak rumpun bahasa bagaimana dengan di satu wilayah? Pasti

akan lebih banyak lagi variasi bahasa tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu

bahasa yang dapat di pahami bersama oleh masyarakat dari segala lapisan masyarakat

(11)

Bahasa Indonesia dari segi fonologi setiap masyarakat tidak ada kesulitan

untuk mengucapkan dan dimengerti karena dari hasil kajian seperti yang dilakukan

penulis pada tabel di atas, banyak kata dari Bahasa Indonesia di daerahkan. Sebagai

contoh kata “Timur” dalam bahasa Indonesia dalam bahasa Lembuaknya di sebut

“Timuk” yang di sesuaikan dengan lidah orang Lembuak itu sendiri. Begitu juga

dengan kata-kata yang lain, jadi relatif orang akan cepat mengerti ketika belajar

bahasa Indonesia.

Namun, penggunaan Bahasa Indonesia ini tetap mempertahankan kearifan

budaya dan bahasa lokal yang ada di masing-masing daerah. Bahasa Indonesia

digunakan untuk berkomunikasi secara nasional dengan seluruh masyarakat

Indonesia, adapun ketika suatu kelompok masyarakat berbicara dengan kelompoknya

dapat menggunakan bahasa daerah. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam pergaulan

secara nasional secara langsung dan tidak langsung dapat membuat persatuan kita

semakin kuat. Karena dewasa ini bahasa merupakan suatu yang menjadi pertanda

identitas nasional.

Oleh karena itu, pemerintah melalui banyak sekali programnya

memperkenalkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pergaulan

sehari-hari. Program ini membutuhkan bantuan dari kita semua agar apa yang kita niatkan

agar Bahasa Indonesia dapat menjadi pemersatu bangsa dapat kita wujudkan. Yang

berarti masyarakat kita akan bangga ketika mereka menggunakan Bahasa Indonesia

(12)

Pelajar dan mahsiswa yang melanjutkan pendidikan di luar negeri akan

dengan bangga memperkenalkan Bahasa Indonesia kepada rekan-rekannya dari

Negara lain. Dampak lain adalah masyarakat kita tidak akan terprovokasi oleh

oknum-oknum yang mengambil kepentingan dari ketidakmengertian masyarakat kita

akan Bahasa Indonesia. Ini juga berarti persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara ini

akan semakin baik yang sekali lagi disebabkan oleh kemampuan kita menggunakan

(13)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang dapat mewadahi

kebhinekaan yang ada di wilayah Indonesia, penggunaan bahasa Indonesia sebagai

bahasa pengantar dalam pergaulan dan komunikasi secara nasional akan membuat

persatuan dan kesatuan bangsa semakin terjaga dan jauh dari konflik horizontal yang

disebabkan oleh kesalahpahaman dalam berbahasa.

B. Saran

1. Pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat

benar-benar menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam

pergaulan dan juga dalam berkomunikasi.

2. Masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa juga ikut mendukung secara

aktif dengan cara menggunakan Bahasa Indonesia dalam pergaulan di

sekolah maupun di kampus.

3. Kearifan bahasa lokal juga tetap di pertahankan dalam wadah persatuan yang

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Gorys; 1981. Tata Bahasa Indonesia. Ende – Flores : Nusa Indah.

Masinambouw, E.K.M. ( ED ); 1980. Kata Majemuk – Beberapa Sumbangan Pikiran FSUL.

Parera, Jos Daniel; 1977a. Pengantar Linguistik Umum. Seri A. Kisah zaman : Ende – Flores : Nusa indah.

Pateda, Mansoer; 1981. Pengantar ke Bahasa Indonesia. Gorontalo : Viladan.

Pateda, Mansoer; 1981b. Babatan Fonologi. Gorontalo : Viladan.

Ramlan, M.; 1967. Ilmu Bahasa Indonesia – Morfologi. Yogyakarta : UP. Indonesia.

Rusyana, Yus dan Samsuri; 1976. Pedoman Penulisan Tatabahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.

Samsuri; 1978. Analisa Bahasa. Jakarta : Erlangga.

Sulaiman, Syaf E; 1873. Pengantar Linguistik. Yogyakarta : Yayasan IKIP Yogyakarta.

Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2002. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga karya ilmiah dengan judul “Penerapan Model ARIMA dan Fuzzy Time Series

[r]

Uji korelasi persepsi terhadap pola asuh permisif mengabaikan dengan sikap terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja, menunjukan bahwa nilai p= 0,000 < 0,01

ABSTRAK: Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil Tambak Di Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Saya akan mengecek apakah kamar deluxe masih tersedia untuk akhir tahun

Ekstrak metanol dipartisi dengan pelarut n-heksana, klorofom dan etil asetat yang diikuti dengan uji fitokimia kemudian dilakukan uji toksisitas ekstrak kental metanol dan

Pangruwating Diyu adalah sebuah ilmu sebagai kunci orang dapat memahami isi indraloka pusat tubuh manusia yang berada di dalam rongga dada yaitu pintu gerbang atau kunci rasa

pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Pinrang, DPRD menilai bahwasanya Dinas Pendapatan