MAKALAH ALIRAN FILSAFAT INDIA:
VEDANTA
Nama Mata Kuliah:
FILSAFAT INDIA PRAMODERN
Kode Mata Kuliah:
FIF1114
Disusun Oleh:
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...1
BAB I. PENDAHULUAN...2
1.1. Latar Belakang...2
1.2. Tujuan...3
BAB II. PENGERTIAN VEDANTA...4
BAB III SISTEM YANG ADA DALAM VEDANTA...5
3.1. Advaita Vedanta...5
3.2. Vishistadvaita Vedanta...5
3.3. Dvaita Vedanta...6
BAB IV. METAFISIKA DAN EPISTEMOLOGI SISTEM DALAM VEDANTA...7
4.1. Metafisika dan Epistemologi Advaita Vedanta...7
4.2. Metafisika dan Epistemologi Vishistadvaita Vedanta...7
4.3. Metafisika dan Epistemologi Dvaita Vedanta...8
BAB V. PENUTUP...9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Aliran Filsafat India: Wedanta ini dengan lancar. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Drs. Subari selaku dosen mata kuliah Filsafat India Pramodern UGM yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Dalam pembahasan ini kami menjelaskan tentang salah satu aliran filsafat India yakni Vedanta. Akan dijelaskan pengertian Vedanta, pokok-pokok ajaran Vedanta, dan sistem-sistem yang ada dalam Vedanta. Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Karena itu kami membutuhkan kritik, pendapat, serta saran untuk memperbaiki makalah ini untuk selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat dapat membantu menambah pengetahuan bagi siapapun yang membacanya. Apabila makalah yang telah dibuat ini masih banyak kekurangannya, kami minta mohon maaf dan mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan kedepannya.
Yogyakarta, November 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Filsafat India merupakan salah satu filsafat timur yang sangat berpengaruh di dunia. Perbedaan utama antara filsafat India dengan filsafat Yunani adalah orang Yunani mencari kebenaran sebagai kebenaran sedangkan orang India mencari kebenaran untuk melepaskan diri dari dunia.
Berkembangnya filsafat India mengakibatkan munculnya berbagai aliran filsafati, diantaranya Carwaka, Jainisme, Budhisme, Nyaya, Waicecika, Sankhya, Yoga, Purwa Mimamsa, dan Vedanta. Aliran Nyaya sampai Vedanta disebut filsafat ortodoks.
1.2. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Vedanta
BAB II
PENGERTIAN VEDANTA
Kata Vedanta berasal dari bahasa sanskerta Veda yang berarti pengetahuan dan anta yang berarti akhir. Jadi Vedanta berarti akhir dari pengetahuan. Vedanta merupakan tingkatan tertinggi dari pengetahuan spiritual karena bermakna “tak ada yang tersisa untuk diketahui”.
Vedanta berpegang pada Upanisad. Ini disebabkan adanya beberapa faktor, diantaranya:
1. Upanisad adalah hasil karya terakhir zaman Weda
2. Upanisad merupakan kumpulan syair-syair yang terakhir dari pada zaman Weda
Karena itulah aliran Vedanta berkaitan erat dengan Upanisad. Pendiri aliran Vedanta yaitu Sri Wiyasa (Yayasan Sanatana Dharmasrama, 1996, hal.209).
BAB III
SISTEM YANG ADA DALAM VEDANTA
3.1. Advaita Vedanta
Advaita Vedanta merupakan sistem non-dualistik yang dijelaskan secara rinci oleh Samkara (788-820 M). Maksudnya sistem ini menyangkal bahwa kenyataan ini lebih dari satu. (Brahman), walaupun demikian sistim ini bukan bersifat monistis yang mengajarkan bahwa segala sesuatu dialirkan dari satu azas saja, melainkan disamping dari Brahman masih ada Atman yang merupakan sumber kekuatan. Sistem ini masih berlanjut dan merupakan sistem pemikiran yang diterima dalam lingkup yang amat luas oleh para filosof India. Dan sistem ini merupakan salah satu pencapaian filosofis terbesar.
Advaita Vendata lebih dari sekedar sistem filsafat belaka. Sistem ini juga merupakan petunjuk praktis menuju ke pengalaman spiritual. Sistem pemikiran ini merupakan jalan realisasi spiritual
3.2. Vishistadvaita Vedanta
3.3. Dvaita Vedanta
BAB IV
METAFISIKA DAN EPISTEMOLOGI
SISTEM DALAM VEDANTA
4.1. Metafisika dan Epistemologi Advaita Vedanta
Brahman merupakan yang nyata sedangkan dunia adalah maya (ilusi). Semua perubahan, dualitas, dan pluralitas hanyalah ilusi semata. Atman itu sama dengan Brahman. Keberhasilan dalam memahami hal tersebut menghasilkan pelepasan spiritual (mokhsa). Brahman adalah dasar pengalaman. Dunia seluruhnya bergantung pada Brahman, namun Brahman tidak bergantung pada dunia. Brahman berada diluar lingkup waktu, ruang, dan kausalitas yang mana semua hal tersebut membentuk pengalaman empiris.
Dalam Advaita Vedanta, pengetahuan atau kesadaran adalah satu-satunya realitas yang ada, yang merupakan esensi dari Brahman dan secara spontan menguak suatu yang berwujud. Objek merupakan ketidaksadaran alam oleh karena itu tidak terkuak dengan sendirinya. Objek tersebut akan terkuak apabila melakukan kontak dengan pengetahuan melalui hubungan yang dibuat oleh angan-angan.
4.2. Metafisika dan Epistemologi Vishistadvaita Vedanta
sama, seperti halnya dengan jiwa dan tubuh pada manusia adalah sama-sama nyata(riil), namun tidak identik.
4.3. Metafisika dan Epistemologi Dvaita Vedanta
Metafisika Dvaita merupakan pengembangan aliran filsafat Nyaya. Sistem ini menegaskan bahwa Wisnu adalah Dewa tertinggi. Keberadaan Dewa dapat ditunjukkan melalui bukti logika. Dia merupakan lambang dari seluruh kesempurnaan dan merupakan non-materi yang terdiri atas saccidananda
(keberadaan, kesadaran, dan damai atau girang).
Jiwa individu tak terhitung jumlahnya. Mereka adalah bagian dari Dewa dan secara utuh ada karena karunia Dewa. Dewa lah yang mengizinkan jiwa membatasi luasannya, dan membebaskan kehendaknya.
BAB V
PENUTUP
Vedanta merupakan salah satu aliran filsafat terbesar. Vedanta berpegang pada 3 teks utama yaitu Upanisad, Brahma-sutra, dan Bhagavadgita. Ajarannya bercorak Absolutisme dan Teisme. Vedanta termasuk aliran filsafat ortodoks.
Vedanta memiliki 3 sistem aliran. Advaita Vedanta yang bercorak non-dualistik, Vishistadvaita Vedanta yang merupakan pengembangan non-dualisme sebelumnya, dan Dvaita Vedanta yang merupakan gabungan dualisme dan teisme
DAFTAR PUSTAKA
Poedjawijatna.1990. Pembimbing ke Arah Alam Filsafat. PT. Pembangunan: Jakarta
Sastrapratedja, M.. 2009 .Manusia Teka-teki Mencari Solusi. Penerbit Kanisius: Yogyakarta
Deutsch, Eliot. 1969. Advaita Vedanta A Philosophical Reconstruction. East-West Center Press: Hawaii
Etter, Christopher. 2006. A Study of Qualitative Non-Pluralism . iUniverse: USA
Von Dohsen, Christian D.. 1999.Philosophers and Religious Leader. The Oryx Press: Canada
Gupta, Sanjukta. 2006. Advaita Vedanta and Vainavism The Philosophy of Madhusudana Sarasvati. Newgen Imaging Systems (P) Ltd: Chennai, India
Bikololong, J.B.. 1997 .Pengantar Filsafat .Gunadarma
http://www.google.com/
http://id.wikipedia.org/