• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBUTUHAN ANAK AKAN AGAMA PSIKOLOGI AGAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEBUTUHAN ANAK AKAN AGAMA PSIKOLOGI AGAM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Orangtua mana yang tidak ingin melihat anak-anaknya tumbuh sehat, cerdas dan mempunyai kelakuan yang baik? Tentu, setiap orangtua pasti menginginkan demikian. Namun jika dalam mendidik anak, orangtua tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang cara-cara mendidik dan membesarkan anak dengan baik lagi ideal, kemudian mereka menerapkan metode yang salah dalam menghadapi anak, bukan tidak mungkin si anak akan tumbuh “liar” dan tak diinginkan.

Pendidikan agama sangatlah dianjurkan terhadap anak agar mencetak akhlak, budi pekerti dan berbuat baik kepada orangtua semenjak masih anak-anak. Makalah ini kami buat untuk mendeskripsikan peranan orangtua terhadapa anak agar mengetahui seberapa butuhkah anak akan agama? Dan juga makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas makalah dari mata kuliah Psikologi Agama.

B. RUMUSAN MASALAH A. Aspek-aspek Agama.

B. Perkembanagan agama pada masa anak-anak. C. Mengapa anak butuh agama?.

D. Pengaruh agama terhadap anak.

BAB II

(2)

- Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI) bahwa anak adalah keturunan yang kedua, manusia yang masih kecil, anak itu selagi kecil menyenangkan hati tapi, kalau sudah besar menyusahkan hati.

Menurut umat islam bahwa anak adalah pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia, yang harus kita jaga dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas titipan yang diberikan oleh Allah swt. Allah menciptakan apa-apa yang Ia kehendaki dan memberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki.

- Secara umum, agama dapat disejajarkan dengan religion dan al-din. Menurut WJS Poertwadarminto, agama adalah segenap kepercayaan (kepada tuhan,dewa dan sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

Sedangkan agama menurut KBBI adalah prinsip kepercayaan kepada tuhan dengan aturan-aturan syariat tertentu atau system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaedah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.1

2. Teori-teori Perkembangan anak (fase meniru 3-6th). a. Teori Nativisme

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia itu akan ditentukan oleh faktor-faktor natrivus, yaitu faktor-faktor keturunan yang merupakan faktor-faktor yang dibawa oleh individu pada waktu dilahirkan. Apabila orang tuanya baik seseoran akan menjadi baik, sebaliknya apabila orang tuanya jahat seseorang akan menjadi jahat. Teori ini dikemukakan oleh Schopenhour (Bigot, dkk., 1950).

b. Teori Empirisme

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan seseorang individu akan ditentukan oleh empirinya atau pengalaman-pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individu itu. Menurut teori ini individu yang dilahirkan itu sebagai kertas menjadi apakah individu itu kemudian, tergantung kepada apa yang akan dituliskan di atasnya. Teori empirisme dikemukakan oleh John Locke.

c. Teori konvergensi

(3)

Teori ini merupakan teori gabungan (konvergensi) dari kedua teori tersebut, yaitu suatu teori yang dikemukakan oleh William Stern baik pembawaan maupun pengalaman atau lingkunagan mempunyai peranan yang penting di dalam perkembangan individu. Perkembangan individu akan ditentukan baik oleh faktor yang dibawa sejak lahir (faktor endogen) maupun faktor lingkungan (eksogen) . Teori ini dikemukakan oleh W. Stern.2

BAB III PEMBAHASAN 1. Aspek-aspek dalam Agama

Agama dan kehidupan beragama demikian kompleks, untuk memahami kehidupan beragama, diperlukan tentang aspek apa saja yang dimiliki oleh agama. Jawaban pertanyaan apa-apa saja aspek kehidupan beragama dapat saja berbeda satu sama lain diantara para ahli. Ada yang mengatakan bahwa agama hanya punya aspek kepercayaan kepada yang gaib (metafisika) dan ritual. Ada juga yang berpendapat bahwa yang penting diperhatikan dalam kehidupan beragama adalah simbol dan tata perilaku.

(4)

Koentjaningrat menyebut aspek kehidupan beragama dengan komponen religi. Menurut beliau ada lima komponen atau aspek religi, yaitu:

a. Kepercayaan Kepada Kekuatan Gaib

Kepercayaan keagamaan dipusatkan atau didasarkan kepada kepercayaan kepadanya adanya kekuatan gaib, yaitu Tuhan yang berada diatas alam ini (supernatural), atau yang dibalik alam fisik (metafisika). Tuhan ,roh, tenaga gaib, mukjisat, alam gaib adalah hal-hal yang diluar alam nyata. Semuanya ini di atas (super,) atau di balik (meta) alam natural atau alam nyata. Kepercayaan kepada adanya kekuatan gaib merupakan inti kepercayaan keagamaan.

b. Sakral

Dalam kehidupan beragama juga ditemukan sikap mensakralkan sesuatu, baik tempat, buku, orang, benda tertentu,dan lain sebagainya. Sakral (sacred) berarti suci. Menurut Derkheim, manusia dan masyarakat yang mempercayainya itu sajalah yang menjadikannya suci atau bertuah, tidak karena adanya sesuatu yang lain atau istimewa dalam benda tersebut. Anggapan atau kepercayaan sebagai yang suci ini datang dari subjek yang menganggap atau mempercayainya, tidak pada objek yang dipercayai sebagai yang suci.

c. Ritual

Kepercayaan kepada kesakralan sesuatu menuntut ia diperlakukan secara khusus. Ada upacara keagamaan dalam berhadapan dengan yang sakral. Perlakuakan yang khusus inilah yang disebut ritual.Ritual berhubungan dengan kekuatan supernatural dan kesakralan sesuatu. d. Umat Beragama

Agama tidak ada tanpa penganut dari umat tersebut. Komunitas penganut agama terdiri dari beberapa fungsi keagamaan.Ada yang memimpin upacara,ada yang harus berfungsi menyiapkan tempat dan alat upacara, dan sekaligus mereka menjadi peserta upacara.

(5)

Kalau supernatural dan sakral adalah aspek keyakinan, ritual adalah aspek perilaku dari ajaran agama. Ketiganya menimbulkan kesan rasa atau penghayatan ruhaniah dalam diri yang mempercayai dan mengamalkan ajaran agama.Aspek inilah yang dinamakan dengan aspek mistik.3

2. Perkembangan agama pada masa anak (fase meniru 3-6 th)

Pada dasarnya manusia mulai berkembang pada saat konsepsi pembuahan dalam kandungan sampai senium atau ketuaan. Setelah lahir anak berkembang dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan rumah tangga oleh orang tua, sekolah oleh pendidik, masyarakat oleh akal masyarakat.

Perkembangan jiwa keagamaan pada masa anak-anak ditentukan oleh pendidikan,latihan-latihan, pengalaman, dan pergaulannya sehari-sehari. Anak sering meniru- niru dan mengikuti apa yang dilakukan orang tua dan pendidik dilingkungan dan praktek keagamaan yang dilihat dan didengarnya.

Menurut Dr. Zakiah Darajat, Anak-anak mengenal tuhan melalui bahasa dari kata-kata orang yang ada dalam lingkungannya yang pada permulaan diterimahnya secara acuh tak acuh saja. Akan tetapi setelah ia melihat orang- orang dewasa menunjukkan rasa kagum dan takut terhadap tuhan maka ia mulai merasa sedikit gelisah dan rasa tentang sesuatu yang gaib yang tidak dapat dilihatnya itu, mungkin ia akan ikut membaca dan mengulang kata-kata yang diucapkan oleh orang tuanya.(Zakiah Darajat,1970:44/45)

Menurut Prof. Dr.H. Jalaluddin mengatakan bahwa sifat-sifat agama pada anak-anak adalah:

1. Tidak mendalam 2. Rasa ego

3. Konsep ketuhanan menggambarkan aspek-aspek kemanusiaan 4. Ucapan praktek keagamaan

(6)

5. Meniru 6. Rasa heran.4

3. Mengapa anak butuh agama?

Alasan mengapa anak membutuhkan agama karena agama sebagai sistem nilai-nilai yang memuat norma-norma tertentu. Menciptakan anak yang mempunyai landasan akan perbuatan, keyakinan dan sosial atas norma-norma di dalam suatu agama. Dan juga orang tua sangatlah mempengaruhi seorang anak dalam beragama dan dalam mengikuti agama.

Beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan anak, antara lain adalah :

a. Karena agama merupakan moral.

b. Karena agama merupakan kebenaran, dan kebenaran merupakan agama.

c. Karena informasi tentang masalah metafisika.

d. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.

e. Karena manusia memiliki kelemahan dan ketidak berdayaan5.

f. Agama memberi bimbingan dan petunjuk dalam hidup anak. g. Agama adalah penolong dalam kesukaran.

h. Agama menentramkan batin. i. Agama mengendalikan moral.6

4. Pengaruh agama terhadap anak

1. Anak akan mempunyai loyalitas tinggi dalam mengabdikan diri kepada Tuhan dengan indikasi-indikasi lahiriah berupa tingkah laku yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan.

2. Mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam kegiatan bermasyarakat, seperti berakhlak mulia dalam pergaulan, disiplin dalam menjalankan norma-norma agama dalam kaitannya dengan orang lain.

3. Mampu mengelola dan memelihara, serta menyesuaikan diri dengan alam sekitar, apakah akan merusak lingkungan hidup atau sebaliknya mampu mengubah lingkungan hidup sekitar menjadi bermakna bagi kehidupan diri dan masyarakat.

4 Jalaluddin,Psikologi Agama(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2004).hlm.66-74.

5 (http://antontenera.wordpress.com/2012/02/14/fungsi-agama),diakses 09 september 2013.

(7)

4. Mempunyai pandangan yang tepat dalam memandang dirinya sendiri sebagai orang yang beriman dan yang harus hidup menghadapi kenyataan dalam masyarakat yang beraneka ragam budaya, suku, dan agama.7

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari rumusan masalah diatas dapat kami simpulan sebagai berikut : 1. Aspek-aspek dalam Agama

a. Kepercayaan Kepada Kekuatan Gaib b. Sakral

c. Ritual

d. Umat Beragama e. Mistisme dan Kebatinan

2. Perkembangan agama pada masa anak (fase meniru 3-6 th)

(8)

Pada dasarnya manusia mulai berkembang pada saat konsepsi pembuahan dalam kandungan sampai senium atau ketuaan. Setelah lahir anak berkembang dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan rumah tangga oleh orang tua, sekolah oleh pendidik, masyarakat oleh akal masyarakat.

Perkembangan jiwa keagamaan pada masa anak-anak ditentukan oleh pendidikan,latihan-latihan, pengalaman, dan pergaulannya sehari-sehari. Anak sering meniru- niru dan mengikuti apa yang dilakukan orang tua dan pendidik dilingkungan dan praktek keagamaan yang dilihat dan didengarnya.

3. Mengapa anak butuh agama? a. Karena agama merupakan moral.

b. Karena agama merupakan kebenaran, dan kebenaran merupakan agama.

c. Karena informasi tentang masalah metafisika.

d. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.

e. Karena manusia memiliki kelemahan dan ketidak berdayaan. f. Agama memberi bimbingan dan petunjuk dalam hidup anak. g. Agama adalah penolong dalam kesukaran.

h. Agama menentramkan batin. i. Agama mengendalikan moral 4. Pengaruh agama terhadap anak

o Anak akan mempunyai loyalitas tinggi dalam mengabdikan diri kepada Tuhan.

o Mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam kegiatan bermasyarakat.

o Mampu mengelola dan memelihara, serta menyesuaikan diri dengan alam sekitar, apakah akan merusak lingkungan hidup atau sebaliknya mampu mengubah hidupnya.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Lingkungan internal yang menjadi kekuatan KRB adalah (1) pusat konservasi ex-situ , (2) panorama arsitektur lanskap yang bernuansa alami, (3) KRB memiliki aksesbilitas tinggi

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

M enurut Sutarman (2003, p4), internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai arti hubungan sebagai komputer dan berbagai tipe komputer yang merupakan

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini sudah menerapkan perancangan yang telah dilakukan seperti: (1) aplikasi ini dapat mengidentifikasi kondisi anak dan remaja