• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Bakteri Gram Positif dan Ne

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Identifikasi Bakteri Gram Positif dan Ne"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Identifikasi Bakteri : Gram Positif dan Negatif

MAKALAH

Memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi

Yang dibimbing oleh Bapak Edi Suyanto SST, MPH

Oleh:

- Normalita Dwi P S (1501470016) - Yusi Idah Safitri (1501470017) - Alifah F Izzah (1501470018) - Anggun Nilam Cahya (1501470019) - Siti Nur Jannah (1501470020) - Indri Ifadatul K (1501470021) - Siti Munawaroh (1501470022) - Yenne Purnamaning T (1501470023) - Moh Adib Mabruri (1501470024) - Putra Kukuh Catur P (1501470025) - Septian Rizky P (1501470026) - Khoylila Ayu Aristi (1501470027)

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN LAWANG JURUSAN KEPERAWATAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Identifikasi Bakteri : Gram Positif dan Negatif” ini dapat terselesaikan. Pembahasan ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri terutama jenis bakteri gram positif dan negatif.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Edi Suyanto SST, MPH selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah pemabahasan ini.

2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.

3. Teman-teman sekelas yang telah menyumbangkan banyak ide terhadap laporan penelitian ini.

4. Dan pihak-pihak lain yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Mungkin dalam makalah pembahasan ini terdapat banyak kata yang kurang tepat, untuk itu penulis mohon maaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Semoga makalah pembahasan ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah... 1

1.3. Tujuan Pembahasan... 1

1.4. Manfaat Pembahasan... 2

1.4.1. Bagi Mahasiswa... 2

1.4.2. Bagi Dosen... 2

1.4.3. Bagi Masyarakat... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

2.1. Bakteri... 3

2.1.1. Pengertian Bakteri... 3

(4)

2.1.3. Bentuk Struktur Morfologi Bakteri... 3

2.1.4. Cara Hidup Bakteri... 5

2.1.5. Reproduksi Bakteri... 7

2.1.6. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia... 7

2.2. Bakteri Gram Positif... 9

2.2.1. Pengertian Bakteri Gram Positif... 9

2.2.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Positif... 10

2.2.3. Penyakit dari Bakteri Gram Positif... 10

2.3. Bakteri Gram Negatif... 11

2.3.1. Pengertian Bakteri Gram Negatif... 11

2.3.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Negatif... 11

2.3.3. Penyakit dari Bakteri Gram Negatif... 12

BAB III PENUTUP... 13

3.1. Kesimpulan... 13

3.2. Saran... 13

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kemajuan IPTEK seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psikologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.

Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumber –sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan. Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang diakibatkan oleh virus dan bakteri tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang bagaimana virus dan bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.

Dalam kehidupan sehari - sehari pastinya kita sering mendengar tentang beberapa penyakit seperti influenza, tipus, demam berdarah, TBC, dll. Penyakit itu semua merupakan akibat dari virus dan bakteri yang hampir semua menimnulkan bahaya, walaupun pada dasarnya virus dan bakteri juga memiliki peranan bagi keberlangsungan hidup manusia. Di dalam makalah ini akan kami bahas mengenai bakteri yang meliputi ciri ciri, reproduksi, habitat, cara hidup serta peranannya dalam kehidupan baik dari segi keuntungan maupun kerugian terutama pada bakteri gram positif dan gram negatif.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa yang dimaksud dengan bakteri?

(6)

1.3. Tujuan Pembahasan

1.3.1. Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri.

1.3.2. Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri gram positif. 1.3.3. Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri gram negatif. 1.4. Manfaat Pembahasan

1.4.1. Bagi Mahasiswa

- Mahasiswa dapat mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri. - Mahasiswa dapat membedakan bakteri gram positif dan negatif.

- Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh bakteri gram positif dan negatif pada kesehatan.

1.4.2. Bagi Dosen

- Dosen menjadi lebih terarah dalam memberikan kuliah tentang bakteri terutama bakteri gram positif dam gram negatif.

- Dosen dapat membuat kuliah menjadi lebih menarik dan mengena kepada mahasiswa dengan membuat bahan mengajar secara kreatif dan inovatif. 1.4.3. Bagi Masyarakat

- Masyarakat mengetahui pengaruh bakteri gram positif dan negatif pada kehidupan.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Bakteri

2.1.1. Pengertian Bakteri

Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil, yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van Leeuwenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang , yaitu disebut bakteriologi.

Bakteri merupakan organism yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga laut. Bagi manusia bakteri ada yang menguntungkan dan merugikan. Bakteri adalah organisme prokariotik, uniseluler, dan umumnya tidak memiliki klorofil.

2.1.2. Ciri-ciri Bakteri

a. Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki membran sel. b. Organisme uniseluler yaitu organisme yang terdiri dari sel tunggal.

c. Ukuran tubuh bakteri bervariasi ,dari berdiameter 0,12 mikron sampai panjangnya ratusan micron. Namun, rata-rata sel bakteri berukuran lebar 0,5-1 mikron dan panjangnya hingga 10 mikron.

d. Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam yaitu kokus (bulat), basil (batang), spiral, dan ada juga yang berbentuk kokobasil (antara kokus dan basil).

e. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam f. Hidup bebas atau parasit

2.1.3. Bentuk Struktur Morfologi Bakteri

Morfologi bakteri sangat sederhana, sehingga sangat tidak mungkin hanya menggunakan morfologi sel untuk informasi taksonomi. Namun demikian morfologi tetap bernilai dalam taksonomi.

(8)

-Mikrococcus, jika kecil dan tunggal -Diplococcus, jka berganda dua-dua

-Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar -Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus

-Staphylococcus, jika bergerombol

-Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:

- Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua

- Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:

- Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)

-Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel. Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

-Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)

Meliputi : dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.

-Struktur tambahan ( dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)

Meliputi : kapsul, flagellum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas , dan endospora.

Struktur dan fungsi dasar bakteri meliputi :

 Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida.

 Membran plasma bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungannya. Membran plasma tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein.

(9)

 Ribosom merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh RNA.

 DNA (deoxyribonucleic acid) atau Asam Deoksiribosa Nukleat adalah materi pembawa informasi genetik.

 Granula penyimpanan berfungsi menyimpan cadangan makanan.

 Endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora berdinding tebal, tahan terhadap panas,tahan lama, dan dapat melakukan dormansi. Dorman adalah istirahat, tidak melakukan aktifitas kehidupan,tetapi tetap hidup.

 Kapsul adalah lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri tertentu dan berfungsi untuk mempertahan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.

 Flagelum (jamak: flagela) atau bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak pada beberapa jenis bakteri.

 Mesosom berguna untuk menyediakan energy atau pabrik energi bakteri.  Lembar fotosintetik yang berfungsi untuk fotosintesis.

 Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel.

 Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.

 Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. 2.1.4. Cara Hidup Bakteri

Seperti organisme lainnya , bakteri membutuhkan makanan agar dapat tumbuh dan berkembang biak. Bakteri memperoleh makanan dengan cara beragam. Selain itu, bakteri juga membutuhkan energi yang diperoleh dari proses perombakan makanan.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi: a) Bakteri heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa

(10)

1. Bakeri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme (daun yang gugur dan kotoran hewan) atau produk organisme (daging dan susu) lain.

2. Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. b) Bakteri autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanannya

sendiri. Bakteri autotrof terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk membuat makanannya.

2. Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk mensintesis makanannya.

Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi bakteri dapat di bedakan menjadi:

1. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk memperoleh energinya.

2. Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energinya.

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi bakteri yaitu:

a.Suhu

Bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti.

b. Kelembaban

Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.

c. Cahaya

(11)

baik pada paparan cahaya normal.Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri. d. Radiasi

Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae.

2.1.5. Reproduksi Bakteri

1. Reproduksi aseksual yaitu reproduksi secara tidak kawin dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.

2. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.

Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.

2.1.6. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia Bakteri yang menguntungkan

Bidang lingkungan

a. Proteus dan Clostridium, bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.

(12)

bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.

c. Rhizobium leguminosarum yang termasuk dalam bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase. Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan polong-polongan.

d. Nitrosococcus dan Nitrosomonas untuk penyubur tanah yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.  Bidang makanan dan minuman

a. Acetobacter pada pembuatan asam cuka.

b. Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt dan keju c. Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco.

d. Lactobacillus casei pada pembuatan minuman probiotik.

e. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis pada pembuatan kefir. f. Pediococcus cerevisiae pada pembuatan sosis.

g. Lactobacillus s.p pada pembuatan asinan buah-buahan dan terasi.

Bidang kesehatan

a. Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin b. Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline c. Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol d. Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin

e. Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin

f. Bakteri Escherichia coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa makanan dan membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar

Bakteri yang Merugikan

a. Burkholderia gladioli ( Pseudomonas cocovenenans), menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek

(13)

c. Ralstonia solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu pada tanaman tomat.

d. Erwinia carotovora adalah penyakit yang menyerang tanaman anggrek yaitu busuk- busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri.

e. Sclerotium rolsfii adalah penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kedelai .

f. Fusarium oxysporum f.sp. cubense menyebabkan layu fusarium pada tanaman pisang.

g. Salmonella enterica yang menyebabkan penyakit tifus.

h. Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC. i. Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.

j. Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.

k. Mycobacterium leprae dapat menyebabkan penyakit lepra. l. Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis.

2.2. Bakteri Gram Positif

2.2.1. Pengertian Bakteri Gram Positif

Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.

Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.

(14)

tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.

2.2.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Positif

 Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.

 Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.

 Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.

 Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.

 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.  Lebih resisten terhadap gangguan fisik.

 Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut  Tidak peka terhadap streptomisin

 Toksin yang dibentuk berupa eksotoksin dan endotoksin 2.2.3. Penyakit dari Bakteri Gram Positif

Gram Genus Penyakit

pneumonia/radang paru, meningitis, karies gigi enteritis

2.3.1. Pengertian Bakteri Gram Negatif

(15)

Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.

Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.

Banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).

2.3.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Negatif

 Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.

 Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat didalam lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.

 Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.

 Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.

 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.  Tidak resisten terhadap gangguan fisik.

 Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat  Peka terhadap streptomisin

 Toksin yang dibentuk Endotoksin

(16)

Gram Genus Penyakit

Gram Negatif

Salmonella Escherichia Shigella Neisseria Bordetella Legionella Pseudomonas Vibrio

Campylobacte r

Helicobacter Haemophilus Treponema Chlamydia

salmonelosis

gastroenteritis/radang saluran cerna

disentri

meningitis, gonorea batuk rejan

legionnaires' disease infeksi luka bakar kolera

gastroenteritis tukak lambung bronkitis, pneumonia sifilis

pneumonia, uretritis, trakoma

BAB III PENUTUP

(17)

Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil, Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki inti sel. Organisme uniseluler yaitu organisme yang terdiri dari sel tunggal. Struktur dasar bakteri meliputi : dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi heterotrof dan autotrof. Heterotrof meliputi saprofit dan parasit. Autotrof meliputi fotoautotrof dan kemoautotrof. Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi bakteri dapat di bedakan menjadi: bakteri aerob dan bakteri anaerob.

Bakteri hidup pada lingkungan yang lembab dengan temperature 25-37ₒC. Lingkungan tersebut merupakan kondisi

optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan cepat. Bakteri juga mempunyai peranan bagi kehidupan baik itu dari keuntungan maupun kerugian.

Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop. 3.2. Saran

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Tamher, S. 2008. Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Muliawan, S. 2008. Bakteri Spiral Patogen. Jakarta: Erlangga.

Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna kadar IL-10 antara kelompok yang tidak mendapat telmisartan ataupun pioglitazon dengan kelompok

cara belajar disekolah salah satunya adalah masuk kelas tepat waktu, memperhatikan penjelasan guru, menghubungkan pelajaran yang sedang diterima dengan yang sudah

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa faktor predisposisi, yang terdiri dari pengetahuan dan sikap pasien, berpengaruh terhadap kejadian TB MDR dengan

Berdasarkan hasil analisa SWOT pada tabel 1 di atas dan strategi bisnis yang akan dicapai, maka peneliti memfokuskan penelitian ini untuk meng- ukur kondisi saat ini

belum diterima oleh GAA Pihak Outstation terlambat mengirim komponen pesawat yang rusak Pengangkutan komponen menunggu pesawat lain yang menuju Cengkareng

Hasil triangulasi data yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini menunjukan bahwa keterlibatan gereja sebagai bentuk rasa kewajibanya terhadap pembinaan moral anak-anak

Hasil pengamatan singkat yang penulis lakukan di beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Klirong mengenai peran guru penjasorkes melalui usaha kesehatan sekolah dikatakan belum

Menurut Hall (1980), pada proses pengeringan komoditas pertanian terjadi dua proses dasar yaitu pindah panas untuk menguapkan cairan bahan dan pindah massa akibat adanya