• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN KONSEP TRITUNGG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN KONSEP TRITUNGG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN KONSEP TRITUNGGAL DALAM PEMIKIRAN MASA SEKARANG

Makalah ini diajukan kepada

Eduward Purba, M.Th., M.Div

Di susun oleh: Gabriel Rizal Sapanamuan

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA BANGSA

JAKARTA

(2)

BAB I

ISI

A. Apa itu Tritunggal ?

Didalam kamus besar bahasa Indonesia, kata Tritunggal mempunyai arti kesatuan dari tiga hal.1 Yang selalu diartikan bahwa

ada tiga hal yang disatukan, apapun juga bentuk dari hal tersebut, termasuk ketritunggalan Allah yang selalu dianggap sama maknanya, yaitu bahwa ada tiga Allah yang kemudian disatukan. Tidak heran kenapa manusia sangat sulit sekali menerima pokok konsep pemikiran tentang Tritunggal ini, mengingat bila penekanan maknanya hanya sebatas itu saja.

Namun, menurut perspektif Kristen hal tritunggal tidak dapat dimengerti seperti itu. Karena bila landasan pemikiran kita seperti demikian dalam memikirkan ketritunggalan Allah, maka kitapun tidak akan pernah menjumpai titik terang dalam kasus tersebut.

Lantas apakah yang dimaksud dengan tritunggal bagi orang percaya ?. menurut Stephen Tong, Ketritunggalan Allah adalah doktrin Monotheisme (percaya hanya kepada Satu Allah), bukan Politheisme (percaya pada banyak Allah). Karena prinsipnya ialah percaya pada Allah yang maha Esa yang mempunyai Tiga Pribadi, pribadi maksudnya bukan berarti ada tiga Allah, dan satu Allah tidak berarti satu pribadi.2

B. Bagaimana ketritunggalan Allah berkerja ?

Ada beberapa teolog yang banyak menyumbangkan pendapat terhadap bagaimana kinerja ketritunggalan Allah ini, salah satunya adalah Althaus mengatakan bahwa “Pengakuan trinitas atau tritunggal mengungkapkan bahwa Allah menjumpai kita dalam pernyataan-Nya dengan tiga cara” yang kemudian diartikan oleh Dieter Becker bahwa

1 Departemen pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2001) hal. 1211

2 Stephen Tong, Allah Tritunggal, (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1993) hal.

(3)

Allah yan kekal yang kita ketahui berada di atas kita, tampak hidup didalam Yesus Kristus di antara kita dan sekaligus mengerjakan pengenalan dari kehadiran-Nya di dalam kita.3 Yang pasti akan kita

pahami bahwa Allah berkerja dalam tiga cara sekaligus dalam waktu yang sama. Walaupun demikian, bukan berarti disaat Allah Bapa berkerja, Allah Anak dan Allah Roh Kudus tidak berkerja, ketiga-tiganya tetap berkerja sebagaimana yang telah ditentukan dengan baik dan maksimal. Tidak ada oknum yang tidak berkerja disaat salah satu oknum berkerja untuk dunia ini. Karena walaupun dikatakan tiga, pada hakikatnya Allah Tritunggal tetaplah satu, atau tidak terbagi-bagi, jadi mustahil bagi-Nya untuk tidak berada dalam satu kesatuannya bila Ia itu sendiri adalah satu dengan satu kesatuan-Nya.

Jadi, bila kita kembali pikirkan, apakah ada manusia didunia ini yang dapat melakukan hal yang sama dengan apa yang Allah Tritunggal lakukan ? sejauh sejarah manusia dimulai, tidak ada satu manusiapun terkecuali Yesus, Allah Anak yang dapat melakukannya. Anak yang terlahir kembar identic pun tidak dapat melakukannya, walaupun ada kemiripan yang sangat identik pada dirinya, anak kembar tetaplah dua pribadi yang terpisah, mereka bukan satu, walaupun dalam satu kesatuan, yaitu keidentikkannya.

C. Asal-usul doktrin Allah Tritunggal

Istilah Tritunggal sendiri sebenarnya berasal dari Tertullianus; adalah orang pertama yang mencetuskan istilah Tritunggal. Setelah menyelidiki Alkitab dengan teliti, Tertullianus mengemukakan bahwa Kristus tidak lebih rendah dari Bapa, Roh Kudus tidak lebih rendah dari Kristus dan tidak lebih rendah dari Bapa; sebagaimana Bapa adalah Allah yang sejati, maka Allah Anak adalah Allah yang sejati, dan Roh Kudus juga Allah yang sejati.

Jadi, dalam pemahaman tentang Allah Tritunggal, memang sangat dianjurkan bagi kita untuk tidak membeda-bedakan pribadi demi pribadi dalam ketritunggalan Allah tersebut, karena bila kita mengaku Allah Tritunggal tetapi tidak mengakui eksistensi-Nya, maka sia-sialah

(4)

kita mengakui-Nya. Karena sesuai dengan pengakuan Iman Athanasius “kita menyembah satu Allah dalam ketritunggalan, dan tritunggal dalam kesatuan; tanpa mengacau-balaukan Oknum-oknum, atau membeda-bedakan keilahian”.4 Dengan kata lain, bahwa

pribadi-pribadi dalam ketritunggalan Allah yang esa dalam satu-kesatuan-Nya, harus diakui dan harus diimani, karena bila tidak maka pemikiran kita sesungguhnya telah memasuki alam pemikiran bidat-bidat, atau tersesat oleh filsafat kosongnya sendiri.

D. Keunikan Allah Tritunggal

Disamping eksistensinya yang tidak dapat dibantahkan, Tritunggal Allah memiliki beberapa keunikkan yang dapat dilihat. Salah satunya dapat dilihat dari perbedaan fungsi ketiga-Nya, yaitu bahwa untuk memahami perbedaan antara Sang Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah dengan menghubungkan fungsi yang berbeda dengan masing-masing oknum itu. Dan bentuk perbandingan yang paling popular adalah dengan menghubungkan penciptaan dengan Sang Bapa, penyelamatan dengan Sang Anak, dan pengudusan dengan Roh Kudus. Hampir sama dengan Paulus dalam Efesus 1, dimana pemilihan dihubungkan dengan Sang Bapa (ay. 4,5,11), Penyelamatan dihubungkan dengan Anak (ay. 3,7,8), dan pemeteraian dihubungkan dengan Roh Kudus (ay. 13,14). Sehingga dengan sendirinya kita dapat mengerti bahwa didalam satu kesatuan-Nya Allah Tritunggal pun memiliki perbedaan, tetapi dalam perbedaan itu Ia tetaplah Allah yang Tunggal, atau tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.

Keunikkan lain yang dapat kita ketahui ialah bahwa pada saat kita merenungkan ketritunggalan Allah, maka akan terbesit dalam pikiran kita bahwa Allah memiliki tiga kemampuan dasar, atau tiga sifat dasar, yang walaupun pada akhirnya akan tetap kembali didalam kesatuan-Nya yang Esa, yang tidak dapat terpisahkan atau terceraikan satu dengan yang lainnya.

E. Konsep Allah Tritunggal adalah konsep Allah yang komprehensif Allah Tritunggal dikatakan Allah yang komprehensif karena pokok pemikiran tentang ketritunggalan Allah adalah berdasarkan nalar

(5)

manusia secara pribadinya, memang ada kemungkinan Allah berperan aktif dalam pemikiran manusia akan usahanya untuk memahami Allah, tetapi secara praktisnya manusialah yang sedang berupaya memahami konsep Allah Tritunggal tersebut berdasarkan pola pikirnya, bukti-bukti data yang diperolehnya, gagasan-gagasan pemikirannya, pengertian awal dari pemahaman pribadinya, atau dan lain-lain.

Berdasarkan bukti, ketritunggalan Allah secara history pernah muncul didunia ini dengan catatan waktu identik sama. Walaupun didalam penciptaan Allah Tritunggal juga hadir dalam dunia sesuai dengan Kejadian 1, Allah Tritunggal pun hadir dan bahkan tampak nyata ketiga-tiga-Nya berkeja secara langsung, yaitu pada saat Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes pembaptis.

F. Konsep Tritunggal dalam Injil Matius

Didalam Injil Matius 3:13-17, konsep Tritunggal juga dibahas pada saat peristiwa Tuhan Yesus dibaptis. Didalam peristiwa itu, pada saat Yohanes pembaptis (Nabi terakhir) membaptis orang-orang disungai Yordan, datanglah Yesus dari arah Galilea menujunya, didalam peristiwa tersebut, Yesus ingin dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, dan pada saat Yohanes telah membaptis-Nya, maka terdengarlan suara dari Surga yang berkata “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”, dan pada saat yang bersamaan muncullah pula Roh Kudus yang berupa Burung merpati menghinggapi Yesus.

Pada peristiwa tersebut nyatalah bahwa Tertullianus dalam pemikirannya tentang konsep Allah Tritunggal tidaklah salah. Karena sesuai dengan gagasannya, sesuai pula dengan fakta dalam Alkitab, yang menyatakan bahwa Yesus tidak lebih rendah daripada Bapa, dan Bapa tidak lebih rendah dari Yesus, Roh kudus tidak lebih rendah dari Kedua-Nya (Allah Bapa, Allah Anak), dan Kedua-Nya (Allah Bapa dan Allah Anak) tidak lebih rendah daripada Allah Roh Kudus.

G. Tantangan dan kesusahan dalam menjelaskan konsep Tritunggal

Ada beberapa hal mengapa konsep Tritunggal sulit dijelaskan dengan baik, yaitu:

(6)

memahami banyak hal yang sesuai denga kapasitasnya. Karena hal itulah yang juga membuat orang percaya tidak tertarik sedikitpun untuk mempelajari Allah Tritunggal ini.

b. Konsep yang salah akan Tritunggal. Ada banyak konsep yang keliru dalam keTritunggalan Allah ini, salah satunya ialah “Allah itu ESA, atau sama dengan SATU dalam perhitungan angka”. Tentu saja bila kita memiliki konsep Tritunggal seperti ini, kita secara tidak langsung sudah membatasi kuasa Allah Tritunggal dalam penyingkapan-Nya bagi kita dalam pengenalan kita dalam keunikkan-Nya.

c. Tidak mendalami Topik tentang Tritunggal. Cukup tahu saja tidaklah cukup. Didalam memahami sesuatu dibutuhkan tenaga dalam berpikir keras guna mencapai klimaks dalam hasil berpikirnya. Itu baru dapat dikatakan buah pikiran yang brilian. Nah, masalahnya bagaimana kita dapat mendapatkan buah pemikiran yang brilian itu bila kita sendiripun mudah merasa puas dengan apa yang telah kita temukan sebelumnya. Atau bagaimana kita dapat mengerti konsep Tritunggal itu bila kita sendiri tidak ada hasrat untuk memahaminya secara tuntas.

BAB II KESIMPULAN

Jadi, didalam usaha kita untuk menjelaskan konsep Tritunggal itu kepada masyarakat luas, kita diharuskan untuk terlebih dahulu memastikan kepada diri kita sendiri bahwa hal-hal yang menyebabkan konsep Tritunggal itu ditolak harus ditiadakan terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesinggungan antara pemberita kebenaran dan penerima kebenaran. Dan pastinya untuk mewujudkan hal itu kita harus memperbanyak wawasan kita tentang berbagai hal yang mungkin diperlukan usaha kita untuk menjelaskan konsep Tritunggal secara baik terhadap masyarakat luas.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka dalam upaya menyediakan sumber daya, menyediakan

Hasil akhir yang diharapkan dari analisis faktor internal dan eksternal adalah menggunakan hasil analisis tersebut terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan cara-cara

Berdasarkan hasil analisa pada penelitian yang telah dilakukan antara variabel suasana hati dengan perilaku altruisme pada mahasiswa Univesitas Muhammadiyah Jember

Perusahaan harus cermat dan rinci dalam membuat laporan keuangan terutama yang berkaitan dengan biaya produksi agar tidak terjadi penyimpangan – penyimpangan serta

30a Total Eksposur, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan giro wajib

Tahapan penelitian menjelaskan tentang tahapan yang akan dilakukan dalam pengerjaan penelitian tugas akhir mulai dari tahap persiapan, dan pengumpulan data yang didalamnya

Alkohol yang banyak digunakan untuk memproduksi hidrogen adalah etanol. Etanol bahkan lebih disukai daripada metanol karena mudah diperoleh, murah, dan bersifat terbarukan karena

Dengan demikian, nlai T hitung lebih besar dari nilai T syarat yaitu sebesar 1,64, dan nilai p value sebesar 0.000, yang lebih kecil dari α=0.05, yang berarti bahwa H03 ditolak