• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Supervisi Kunjungan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Negeri 2 Greges Kecamatan Tembarak Kabupaten Tem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Supervisi Kunjungan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Negeri 2 Greges Kecamatan Tembarak Kabupaten Tem"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

63 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Profil Sekolah

SDN 2 Greges merupakan Sekolah Dasar yang terletak di Desa Banjar Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung dimana Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1975 dan menjadi sekolah yang pertama di desa tersebut.

Sebagai sekolah yang sudah lama berdiri SDN 2 Greges termasuk sekolah yang masih kurang dari Standar Pelayanan Minimal, terutama dalam hal sarana prasarana. Beberapa gedung di SDN 2 Greges masih kurang dari sempurna seperti gudang untuk menyimpan beberapa alat kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pramuka dan berbagai peralatan jambore. Pada tahun pelajaran 2017/2018 SDN 2 Greges memiliki 89 peserta didik yang terdiri 39 laki-laki dan 50 siswa perempuan terbagi dalam 6 (enam) rombongan belajar (rombel).

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Pra-siklus

(2)

64

Tabel 4.1 Hasil penyusunan RPP

No Guru Nilai penyusunan

perencanaan pembelajaran

1 Kelas IV 60%

2 Kelas V 63%

3 Kelas VI 60%

Berdasarkan pemaparan pada tabel 4.1, di atas tentang hasil pemeriksaan pembuatan RPP adalah 60%, 63%, dan 60%. Hal ini berarti nilai persentase tersebut termasuk dalam kategori C (cukup).

Penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan guru pada kelas IV, kelas V, dan kelas VI tersebut juga masih belum mendapatkan hasil yang baik melainkan nilai dalam kategori C (cukup), seperti dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Rekap Nilai IPKG Guru

No Guru Nilai proses pembelajaran

1 Kelas IV 73

2 Kelas V 71

3 Kelas VI 75

(3)

65 dan termasuk dalam kategori cukup, sehingga guru kelas IV, V, dan kelas VI tersebut perlu mendapatkan pembimbingan serta pengarahan untuk dapat meningkatkan kinerjanya yaitu dengan melalui supervisi kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah.

4.2.2 Siklus 1

4.2.2.1 Siklus 1 Kelas IV (empat)

a. Perencanaan

Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:

1.Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat beberapa hal antara lain:

a. Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran (Pemeriksaan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) digunakan oleh peneliti dan observer untuk mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang meliputi Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode dan model pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber belajar.

(4)

66

kelas IV dalam pembelajaran (menggunakan IPKG).

c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai

pelaksanaan penelitian

e. Panduan wawancara setelah observasi

2.Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam kegiatan pembelajaran

3.Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.

4.Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas. 5.Melaksanakan program tindak lanjut.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I kelas IV (empat) dilaksanakan pada tanggal 13 November 2017 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Mata pelajaran yang disajikan dalam pelaksanan penelitian yaitu mata pelajaran Matematika dengan memilih KD 3.1 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat. Pada mata pelajaran ini siswa mempelajari berbagai macam satuan waktu diantaranya satuan detik, menit, jam. Kemudian satuan panjang antara lain meter, kilometer, centimeter. Kemudian satuan berat antara lain kilogram, ton, kwintal.

c. Observasi

(5)

67 sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru (data Terlampir).

1. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sebelum diadakan penelitian/observasi terlebih dulu dilakukan wawancara dengan guru kelas IV tentang seputar RPP. Dalam laporan observasi, sebelum melaksanakan pembelajaran saya harus membat RPP. Yang dicantumkan dalam RPP adalah; Identitas Mata pelajaran meliputi: Satuan pendidikan, kelas, semester, mapal dan jumlah pertemuan, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi, Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penutup, Penilaian, Sumber belajar.

(6)

68

yang saya gunakan adalah: Tes lisan: pada saat guru memberi pertanyaan –pertanyaan pada proses belajar mengajar. Tes tertulis: pada akhir proses belajar mengajar untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran”.

2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

(7)

69 benda di sekitarnya. Guru dalam melakukan kegiatan elaborasi contohnya adalah dengan memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun rewards terhadap keberhasilan siswa.

(8)

70

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh supervisor. Guru juga membuat perjanjian dengan supervisor.

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi kunjungan kelas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan sudah sesuai dengan yang telah direncanakan, dan juga antara peneliti dan guru kelas IV membuat refleksi; Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada petunjuk kerja LKS dan kunci jawaban serta pedoman soal tes akhir pelajaran. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum mengadakan apersepsi dengan baik, seperti contohnya guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran serta masih belum memberi motivasi kepada peserta didik. Pada penutup pembelajaran, guru belum selesai menilai hasil tes siswa karena guru belum siap kunci dan pedoman penilaian sehingga tindak lanjutpun tidak dilaksanakan oleh guru.

4.2.2.2 Siklus 1 Kelas V (lima)

a. Perencanaan

Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:

1.Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat beberapa hal antara lain:

(9)

71 Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) digunakan oleh peneliti dan observer untuk mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang meliputi Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode dan model pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber belajar.

b. Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran oleh peneliti dan observer untuk mengetahui kemampuan guru/kinerja guru khususnya guru kelas V dalam pembelajaran (menggunakan IPKG). c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai

pelaksanaan penelitian

e. Panduan wawancara setelah observasi

2.Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam kegiatan pembelajaran

3.Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.

4.Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas. 5.Melaksanakan program tindak lanjut.

b. Pelaksanaan

(10)

72

pelaksanan penelitian yaitu mata pelajaran Matematika dengan memilih KD 1.2 Menggunakan faktor Prima untuk menentuka KPK dan FPB. Pada materi ini siswa diajak untuk mengetahui bagaimana cara mencari KPK dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Observasi

Proses observasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas V dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru sebagai berikut:

a. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(11)

73 belajar mengajar untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran.

b. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Kepala Sekolah/Supervisor/peneliti bersama observer mengamati proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru kelas V dengan menggunakan instrumen lembar observasi. Berdasarkan data instrumen observasi dapat diketahui bahwa pada saat proses belajar mengajar guru belum melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada data lembar observasi. Pada saat observer melakukan observasi, Guru tersebut belum dapat menguasai teori belajar dengan baik.

(12)

74

contohnya adalah dengan memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas dan tanya jawab untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan.

Adapun kegiatan akhir dalam siklus 1 adalah kegiatan penutup. Pada kegiatan penutup guru mampu membuat rangkuman pembelajaran, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan terhadap peserta didik. Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui bahwa guru melakukan evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes lisan dilakukan pada saat proses belajar mengajar (tes dalam proses pembelajaran), serta adanya kesesuaian antara materi pembelajaran dengan kriteria soal yang akan dibagikan. Tes tertulis dilakukan pada akhir pertemuan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran. Namun guru belum melengkapi soal-soal tes dengan kunci jawaban dan pedoman/kriteria penilaian.

(13)

75 d. Refleksi

Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi kunjungan kelas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan tersebut sudah sesuai dengan yang telah direncanakan, dan juga antara peneliti dan guru kelas V membuat refleksi; Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada petunjuk kerja LKS dan kunci jawaban. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi sudah mengadakan apersepsi dengan baik namun kurang merujuk pada materi yang seharusnya disampaikan, seperti contohnya lupa untuk menyampaikan tujuan pembelajaran pada awal pembelajaran. Pada penutupan pembelajaran, guru sudah berhasil menilai hasil tes siswa namun masih terdapat beberapa kunci yang kurang pas dan pedoman penilaian kurang lengkap sehingga tindak lanjutpun dilaksanakan oleh guru dan kepala sekolah.

4.2.2.3 Siklus 1 Kelas VI (enam)

a. Perencanaan

Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:

1.Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat beberapa hal antara lain:

(14)

76

RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang meliputi Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode dan model pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber belajar.

b. Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran oleh peneliti dan observer untuk mengetahui kemampuan guru/kinerja guru khususnya guru kelas VI dalam pembelajaran (menggunakan IPKG).

c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai

pelaksanaan penelitian

e. Panduan wawancara setelah observasi

2.Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam kegiatan pembelajaran

3.Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.

4.Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas. 5.Melaksanakan program tindak lanjut.

b. Pelaksanaan

(15)

77 1.3 Mengidentifikasi benua-benua, yang di dalamnya mengandung materi pembelajaran tentang adanya sumber daya alam yang ada di Indonesia, menghayati kebhinekaan Indonesia serta membandingkan negara Republik Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara dan negara lain yang ada di dunia.

c. Observasi

Proses observasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas VI dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru (data Terlampir).

1. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan observasi guru kelas VI dimulai observasi tentang seputar RPP yang menyangkut komponen dalam RPP. Yang dicantumkan dalam RPP adalah; Identitas Mata pelajaran meliputi : Satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran dan jumlah pertemuan, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi, Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penutup, Penilaian, Sumber belajar.

(16)

78

dan juga alur pembelajaran sudah mencakup beberapa aspek (dalam penggunaan media ajar) guru juga sudah memberikan materi yang sesuai dan jenis tes setelah adanya pembelajaran.

2.Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap ini Kepala Sekolah bersama observer mengamati proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas VI menggunakan instrumen IPKG. Berdasarkan data observasi dapat diketahui bahwa pada saat proses belajar mengajar guru belum melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada data IPKG. Pada saat dilakukan observasi, guru belum sepenuhnya menguasai teori belajar dengan baik. Karena pada hari itu beliau langsung memberikan materi kepada siswa tanpa melakukan apersepsi terlebih dahulu.

(17)

79 adalah dengan memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan tanya jawab untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan. Selain itu guru juga telah membuat resume pembelajaran, juga merencanakan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya.

(18)

80

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi kunjungan kelas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan penelitian sudah sesuai dengan yang direncanakan, dan juga antara peneliti dan guru kelas VI bersama-sama membuat refleksi; Pembuatan RPP harus diperbaiki terutama pada petunjuk kerja LKS dan kunci jawaban. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi sudah mengadakan apersepsi dengan baik namun kurang mengena, contohnya sudah untuk menyampaikan tujuan pembelajaran, namun masih sedikit gugup.

Dalam akhir penelitian siklus I dapat disimpulkan hasil observasi proses pembuatan perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Supervisi Kunjungan Kelas Siklus I

No Guru

Hasil Perencanaan

Pembelajaran

Proses Pembelajaran

1 Kelas IV 70% 77

2 Kelas V 77% 80

(19)

81 Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa untuk penyusunan perencanaan pembelajaran sebagian besar guru sudah baik sesuai dengan instrument atau langkah-langkah pembuatan RPP, tetapi untuk penyusunan RPP juga masih ada guru yang kurang dalam memberi indicator maupun bagian-bagian RPP yang belum dicantumkan. Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran rata-rata guru kurang mempersiapkan kondisi peserta didik. Sehingga beberapa peserta didik belum siap untuk mengikuti pembelajaran guru sudah mulai memberikan materi pelajaran.Meskipun pada RPP tertulis bermacam-macam metode tetapi pada pelaksanaan belajar mengajar guru masih dominan dalam kegiatan belajar mengajar.

(20)

82

oleh guru dan kepala sekolah. Hasil refleksi akan dilaksanakan pada saat penilaian siklus 2.

4.2.3 Siklus 2

4.2.3.1 Siklus 2 kelas IV (empat)

a. Perencanaan

Proses tindakan pada siklus 2 merupakan hasil refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa hasil refleksi pada siklus 1 antara lain:

1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP perlu diperjelas agar siswa mudah dalam mengerjakan LKS.

2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum mengadakan apersepsi dengan baik, contohnya tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik serta tidak memberi motivasi pada peserta didik.

3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam menggunakan waktu. Tidak melibatkan peserta didik dalam menggunakan alat peraga.

(21)

83 menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Dalam penggunaan media pembelajaran guru juga harus lebih selektif dan efektif dalam memilih alat peraga supaya peserta didik dapat menerima materi dengan baik.

b. Pelaksanaan

Tindakan pada siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 20 November 2017 di kelas IV. Mata pelajaran yang disajikan adalah mata pelajaran Matematika, dengan KD 3.1 Menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat. Pada mata pelajaran ini siswa mempelajari berbagai macam satuan waktu diantaranya satuan detik, menit, jam. Kemudian satuan panjang antara lain meter, kilometer, sentimeter. Kemudian satuan berat antara lain kilogram, ton, kwintal. Pada materi ini siswa diajak lebih menekankan materi dan menyangkutkan dalam kehidupan sehari-hari.

c.Observasi

1. Penilaian RPP

(22)

84

dalam siklus 2 sudah memuat indikator yang mencakup penghitungan analisis nilai.

2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

(23)

85 yang berbeda-beda. Siswa juga diajak untuk bertanya jawab, berdiskusi, dan juga berkelompok untuk saling memberi gagasan pada mata pelajaran ini (pengukuran berat, waktu, dan membuat tangga ukuran berat serta panjang). Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Guru juga telah melakukan pembuatan resume pembelajaran bersama-sama dengan peserta didik.

(24)

86

d.Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan observer dan kepala sekolah, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan perencanaan. Sehingga peneliti menyusun refleksi sebagai berikut; Pembuatan RPP sudah baik,guru telah menuliskan identitas RPP, dalam merumuaskan tujuan juga telah memenuhi kriteria. Guru juga sudah melaksanakan apersepsi dengan baik dan juga sudah memberi motivasi kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru sudah menggunakan alat peraga (dengan menghubungkan konteks materi dengan lingkungan sekitar) sehingga dapat lebih menyerap materi dalam memori peserta didik. Terakhir, guru sudah membuat tes tertulis sesuai dengan struktur materi pembelajaran. 4.2.3.2 Siklus 2 kelas V (lima)

a. Perencanaan

Proses tindakan pada siklus 2 merupakan hasil refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa hasil refleksi pada siklus 1 antara lain:

1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP perlu diperjelas agar siswa mudah dalam mengerjakan soal pada lembar kerja siswa.

(25)

87 menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik dan masih sedikit agak canggung.

3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam menggunakan alokasi waktu pembelajaran.

Kepala Sekolah memberi saran untuk memperbaiki dalam pembuatan RPP terutama pada pembuatan soal tes perlu dilengkapi kunci dan kriteria penilaian perlu memperjelas membuat petunjuk kerja LKS, guru juga disarankan agar dalam pembelajaran pada apersepsi untuk menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Dalam penggunaan media pembelajaran guru juga harus lebih selektif dalam memilih alat peraga supaya peserta didik dapat menerima materi dengan baik.

b. Pelaksanaan

Tindakan penelitian pada siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 21 November 2017 di kelas V. Dengan alokasi waktu 2x35 menit (dua jam mata pelajaran) Mata pelajaran yang disajikan adalah mata pelajaran Matematika, dengan KD 1.2 Menggunakan bilangan Prima untuk mencari KPK dan FPB. Pada materi ini siswa diajak untuk menemukan KPK dan FPB dengan menggunakan bilangan prima dan dapat menggunakan/mengaplikasikan KPK dan FPB dalam kehidupan sehari-hari.

e.Observasi

(26)

88

Pada siklus yang kedua ini penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas V sudah baik/sudah diperbaiki. Adanya identitas, satuan pendidikan, Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, indicator pembelajaran maupun soal tes dalam akhir pembelajaran juga sudah dilengkapi dengan kunci jawaban yang sudah terstruktur serta alur pembelajaran dengan baik. Materi tes sudah merujuk pada materi yang berkaitan dengan pembelajaran yang dibawakan. Pedoman penilaian dalam siklus 2 sudah memuat indikator yang mencakup penghitungan analisis nilai.

2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

(27)

89 menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik sehingga peserta didik pun sudah jelas mendengarnya dan tahu maksud dari pembelajaran tersebut. Pada kegiatan inti, adapun item yang ada pada kegiatan ini adalah eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sudah dilakukan dengan baik. Dalam observasi ini guru sudah tidak lagi melakukan kesalahan dan guru sudah tidak mengalami kesulitan. Siswa dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut apa yang ada di lingkungan sekitar dengan mencari sudut pandang yang berbeda-beda. Siswa juga diajak untuk bertanya jawab, berdiskusi, dan juga berkelompok untuk saling memberi gagasan pada mata pelajaran ini. Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, guru sudah melakukan kegiatan inti dengan baik. Sehingga untuk setiap pertemuan terjadi peningkatan. Guru sudah melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dengan baik. Pembelajaran juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat tercapai.

(28)

90

pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasar studi dokumentasi dan studi observasi guru sudah melakukan evaluasi pembelajaran yaitu dengan menggunakan tes tertulis. Tes tertulis dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman siswa pada materi pembelajaran yang telah diberikan oleh guru pada saat akhir pertemuan. Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh supervisor. Di akhir kegiatan pelaksanaan supervisi, supervisor membuat perjanjian dengan guru yang disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.

d.Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan observer dan kepala sekolah, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan perencanaan. Sehingga peneliti menyusun refleksi sebagai berikut; Pembuatan RPP sudah baik,guru telah menuliskan identitas RPP, dalam merumuaskan tujuan juga telah memenuhi kriteria. Guru juga sudah melaksanakan apersepsi dengan baik dan juga sudah memberi motivasi kepada peserta didik.

4.2.3.3 Siklus 2 kelas VI (enam)

a. Perencanaan

(29)

91 sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa hasil refleksi pada siklus sebelumnya antara lain:

1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP perlu diperjelas agar siswa mudah dalam mengerjakan lembar kerja siswa.

2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum mengadakan apersepsi dengan baik, contohnya tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik, dan juga masih merasa canggung.

3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam menggunakan waktu.

Dalam perencanaan pelaksanaan kali ini, Kepala Sekolah memberi masukan untuk memperbaiki dalam pembuatan RPP terutama pada pembuatan soal tes perlu dilengkapi kunci dan kriteria penilaian perlu memperjelas membuat petunjuk kerja LKS, guru juga disarankan agar dalam pembelajaran pada apersepsi untuk menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik.

b. Pelaksanaan

(30)

92

Mengidentifikasi benua-benua. Dalam KD tersebut siswa diharapkan mampu mengidentifikasi benua-benua dan juga Asia Tenggara, dan membedakan benua-benua yang ada di dunia.

c.Observasi

1.Penilaian RPP

Pada siklus yang kedua ini penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas VI sudah baik/sudah diperbaiki. Adanya identitas, satuan pendidikan, Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, maupun soal tes dalam akhir pembelajaran juga sudah dilengkapi dengan kunci jawaban yang sudah terstruktur dengan baik. Materi tes sudah merujuk pada materi yang berkaitan dengan pembelajaran yang dibawakan. Pedoman penilaian dalam siklus 2 sudah memuat indikator yang mencakup penghitungan analisis nilai.

4. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

(31)

93 item yang sempat tidak disampaikan pada waktu siklus sebelumnya. Ada beberapa penggalan wawancara pada supervisi kunjungan kelas dari observer kepada guru kelas VI. Saat dilakukan observasi siklus 2 ini guru telah menyampaikan pendahuluan sesuai dengan apa yang ada pada RPP, Dalam apersepsi juga telah disampaikan tentang motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik sehingga peserta didik pun sudah jelas mendengarnya dan tau maksud dari pembelajaran tersebut.

(32)

94

peningkatan. Guru telah melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dengan baik.

Kegiatan terakhir pada siklus 2 pelaksanaan pembelajaran adalah penutup. Dalam kegiatan penutup guru mampu membuat rangkuman, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasar studi dokumentasi dan studi observasi guru sudah melakukan evaluasi pembelajaran yaitu dengan menggunakan tes tertulis.

2.Refleksi

(33)

95 Dalam akhir penelitian siklus I dapat disimpulkan hasil observasi proses pembuatan perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Supervisi Kunjungan Kelas Siklus II

No Guru

Hasil Perencanaan

Pembelajaran

Proses Pembelajaran

1 Kelas IV 80% 84

2 Kelas V 83% 82

3 Kelas VI 80% 84

(34)

96

sebelumnya, sehingga peneliti pikir pengadaan supervisi kunjungan kelas tidak dilaksanakan lagi.

4.3 Pembahasan Penelitian

(35)

97 kualitatif dengan metode penelitan tindakan sekolah. Perbedaan atau temuan yang ada dalam penelitian ini adalah adanya evaluasi diri pada saat refleksi antara guru dengan supervisor.

Supervisi kunjungan kelas merupakan kegiatan yang menyangkut kepala sekolah dalam mengamati kegiatan guru selama pembelajaran dalam mengajar dengan berbagai teknik dan metode yang digunakan. Syaiful Sagala (2012: 187) mengemukakan bahwa kunjungan kelas adalah suatu kunjungan yang dilakukan supervisor dalam suatu kelas pada saat guru sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru yang bersangkutan mengatasi masalah/kesulitan selama mengadakan kegiatan pembelajaran. Supervisi yang sudah terprogram dengan baik serta tahapan-tahapan pelaksanaannya dilaksanakan dengan prosedur yang benar, maka pastilah terbukti sepervisi akademik kunjungan kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta kinerja guru. Menurut Sagala (2009) juga menambahkan dalam supervisi kunjungan kelas dapat dilaksanakan dengan tiga pola. Pelaksanaan Supervisi akademik kunjungan kelas pada penelitian ini menggunakan pola pemberitahuan terlebih dahulu

(announced visitation) dengan waktu yang telah

(36)

98

pembelajaran agar siswa/peserta didik dapat menerima dengan baik materi pembelajarannya, sehingga apabila ada kekurangan dalam pengajaran kepala sekolah maupun peneliti dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru. Dengan adanya program supervisi dan instrumen supervisi dalam penelitian ini, telah berhasil meningkatkan pembelajaran guru dalam menyusun RPP. Penilik sekolah dapat memanfaatkan contoh program supervisi dan instrumen supervisi ini sebagai bahan pembinaan kepala sekolah dalam melaksanakan kunjungan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran guru.

(37)

99 meliputi: Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, penilaian hasil belajar, sumber belajar. Sebelum dilakukan supervisi kunjungan kelas, terlebih dulu dibuat jadwal untuk memudahkan pelaksanaan supervisi. Selain membuat jadwal, juga ditetapkan alokasi waktu untuk supervise yaitu dua kali 35 menit (2 jam pelajaran).

(38)

100

Dapat dijelaskan bahwa dalam proses perencanaan pembelajaran guru telah menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) yang akan disampaikan pada materi tertentu. Di dalamnya terdapat beberapa indikator, antara lain identitas sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu, perumusan indicator, dan juga skenario pembelajaran. Guru juga membuat pedoman penilaian (scoring) serta membuat kunci jawabannya.

Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada kegiatan inti pembelajaran yang disupervisi meliputi kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Guru melakukan kegiatan eksplorasi salah satunya adalah dengan melibatkan siswa dalam mencari informasi belajar dari berbagai sumber yang ada disekitarnya dengan penerapan prinsip alam oleh guru . Namun dalam penggunaan alat peraga pembelajaran guru masih mengalami kesulitan. Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup. Pada kegiatan penutup, diharapkan guru mampu membuat rangkuman pembelajaran, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan yang akan dilaksanakan berikutnya.

(39)

101 serta dalam kegiatan pembelajaran. Supervisor duduk di bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah-olah jadi peserta didik yang sedang mengikuti proses pembelajaran. Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru, sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup.. Pada kegiatan penutup diharapkan guru dapat membuat rangkuman pembelajaran, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Guru melakukan kegiatan penutup dengan membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru juga dapat memberikan umpan balik (feedback) terhadap proses hasil pembelajaran dan dapat menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan yang akan dating.

(40)

102

proses kegiatan pembelajaran berlangsung. berdasarkan data dokumentasi dan data hasil observasi supervisi kepada gur, dalam menjalankan proses kegiatan belajar mengajar sudah baik .

Mulyasa (2013) menyatakan bahwa kunjungan dan observasi kelas sangat bermanfaat untuk mendapatkan informasi tentang proses belajar mengajar secara langsung, baik yang menyangkut kelebihan maupun kekurangan dan kelemahamnnya. Memang tepat sekali, bahwa adanya pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini dapat memberitahu secara jelas bahwa ada berbagai kekurangan dan kelebihan kinerja guru di SDN 2 Greges. Dalam hal ini peneliti menemukan adanya informasi tentang kekurangan yang ditemukan pada guru kelas IV, V, dan VI. Dari hasil pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti, terdapat adanya peningkatan kinerja guru.

4.3.1Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya Peningkatan Kinerja Guru

Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukan bahwa melalui supervisi kunjugan kelas dapat meningkatkan kompetensi pembelajaran guru di SD Negeri 2 Greges Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran.

(41)

103 disupervisi. Guru diberi kesempatan untuk bertanya dan mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan dalam penyusunan rencana pembelajaran yang akan diajarkan sehingga guru menjadi lebih mantap dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Hasil penelitian di atas mendukung pendapat yang dikemukan oleh Hartoyo (2006: 92) bahwa perencanaan meliputi tujuan, waktu, tempat, instrumen, dan sebagainya yang diperlukan dalam proses supervisi. Perencanaan yang matang akan menunjukan hasil yang optimal dalam pembelajaran. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahap yaitu perencanaan, observasi dan yang terakhir refleksi. Adapun penelitian ini terdapat beberapa kesamaan dalam penelitian lainnya yang dilakukan oleh oleh Mary Macdalena, A.Komuji (2013) (Ministry of Education Malaysia, 2003). Tri Widodo (2014), Supervisi Kunjungan

Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Begeri 1 Bandungan. Brotosedjati (2012) Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Di Kecamatan Sukoharjo.

(42)

104

penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada tahapan dan pelaksanaan penelitian. Begitu juga perbedaan dengan tahapan fefleksi penelitian juga dilengkapi dengan evaluasi diri bersama-sama dari berbagai kegiatan guru selama adanya proses belajar mengajar dan juga setelah adanya mengamati rekaman dengan proses kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru tersebut, maka hasil evaluasi diri guru merupakan cikal bakal akan adanya pembahasan antara supervisor dengan guru.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil penyusunan RPP
Tabel 4.3 Hasil Supervisi Kunjungan Kelas Siklus I
Tabel 4.4 Hasil Supervisi Kunjungan Kelas Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Juga menarik untuk diketahui ada tidaknya perbedaan antara niat beli ulang pada konsumen keduanya.Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dilakukan dengan judul

Di sisi lain, kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, antara dengan siapa hubungannya tida perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi

Minat pembelian ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan yang merespons positif terhadap kulitas pelayanan suatu perusahaan bila memenuhi harapan konsumen atau

M.J.Lavengeld menyatakan bahwa setiap anak memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat,meskipun disisi lain pada anak terdapat rasa tidak

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian ulang di Kartini Restoran Surabaya Plaza Hotel. Apakah terdapat pengaruh yang

Sedangkan yang dilaporkan oleh Kurniawan (2011) pemberian sumber nitrogen KNO3 dengan rasio C/N=10 pada medium mampu menghasilkan aktifitas protease paling tinggi

Pada proses pembelajaran digunakan aspek mengumpulkan data pengamatan yang terdiri dari empat deskriptor yaitu mengajukan hasil analisis sesuai dengan rumusan masalah, melihat

Meskipun tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan MS, studi klinis menunjukkan bahwa penyakit ini dapat diperlambat secara signifikan