• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN AUTENTIK DAN RELEVANSINYA DENGAN KUALITAS HASIL PEMBELAJARAN (PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA IKIP PGRI BOJONEGORO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENILAIAN AUTENTIK DAN RELEVANSINYA DENGAN KUALITAS HASIL PEMBELAJARAN (PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA IKIP PGRI BOJONEGORO)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENI LAIAN AUTENTI K DAN RELEVANSINYA DENGAN

KUALITAS HASIL PEMBELAJARAN

( PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA I KI P PGRI BOJONEGORO)

Siti Er mawati IKIP PGRI Bojonegor o Email: si tier maw ati@yahoo.com

Taufiq Hidayat IKIP PGRI Bojonegor o

Email: hydayat_taufiq27@yahoo.com

ABSTRACT

he r esear ch aimed to 1) analyze the implementation of authentic assessment at Institute of Teaching and Education (IKIP) PGRI Bojonegoro and 2) identify l ectur ers and students per cepti on on the impact of authentic assessment tow ar d the quali ty of students lear ning outcome. This r esear ch w as quali tative r esear ch using case study appr oach. The data collection methods w er e in-depth i nter view in focus gr oup discussion (FGD) w ith lectur er and students; and documentation. The data vali dity examination w as t r iangulation method. The inter active analysis method was used to analyze data. The resear ch found that: 1) Some lectur er s of IKIP PGRI Bojonegor o had already implemented authenti c assessment method in the lear ning pr ocess. 2) Authenti c assessment method w as believed very appr opr iate by the lectur er and students to be i mpl emented in the lear ning pr ocess because this method had many positive i mpact, especially to students. How ever, this authentic assessment technique mor e focused on the lear ning outcome quali ty impr ovement in students than the student’s achi evement.

Keywor ds: a uthentic assessment, students per ception, lectur er s per ception, quality of students lea rning

PENDAHULUAN

Pembel ajar an di per guruan tinggi pada

hakikatnya mer upakan kegiat an yang

dilakukan secar a ter encana dan ter pol a

untuk menciptakan suasana dan

member ikan pelayanan agar mahasisw a

belajar secara efektif. Bagi par a dosen,

tugas utama yang harus dilakukan adalah

mer encanakan dan melaksanakan

pembel ajar an ser ta melakukan penilai an

terhadap setiap mater i yang telah

di ajar kan. Ketiganya mer upakan kesatuan

sistem yang ti dak dapat ter pisahkan.

Pembelajar an yang efektif dan ber makna

membutuhkan sistem penilaian yang tepat

dan kompr ehensif.

Penilaian pembelajar an sehar usnya

(2)

mencakup semua r anah baik penget ahuan

(knowledge), keter ampil an (skill), maupun

si kap (at t i t ude). Penilaian juga sehar usnya

menekankan pada pr oses dan hasil

pembelajar an. Inst r umen yang dapat

digunakan dalam penilaian dapat ber upa

tes dan non tes.

Pener apan penilai an autentik di

per gur uan tinggi l ebi h memungkinkan,

sebab tugas mahasisw a pada umumnya

cender ung lebih mengar ah pada

penyelesaian per soalan dalam konteks

dunia nyata. Mahasiswa tidak hanya

diper kenalkan tentang t eor i-teor i/

konsep-konsep dalam bidang keilmuan,

tetapi juga didor ong untuk mengatasi

masalah yang r elevan di sekitar mereka.

Namun demikian, ada beber apa per soalan

yang mungkin dihadapi oleh dosen dalam

pr oses peni laian. Pert ama adalah kendal a

dalam melalukan penilaian secar a

kompr ehensif dan konsisten. Kedua,

kesulitan dalam melal ukan

impr ovi sasi/ mengembangkan inst rumen

penel itian.

Studi ini mengkaji secar a mendalam

mengenai penggunaan penilaian autentik

oleh dosen di IKIP PGRI Bojonegor o, apa

persoalan yang dihadapi oleh dosen dalam

penggunaan penilaian autentik, dan apa

dampaknya pada kualitas hasil belajar

mahasi sw a?

TINJAUAN TEORI

Penilaian sebagai upaya sistematik dan

sistemik di lakukan melalui pengumpul an

data atau infor masi yang valid dan r eliabel

untuk diol ah sebagai dasar perti mbangan

dalam pengambilan keputusan suatu

pr ogr am pendidikan (Sani, 2016).

Pengambil an keputusan dalam hal ini

sal ah satunya adalah penentuan hasil

belajar mahasisw a dal am penguasaan

kompetensi ter t entu. Hasil penilai an dapat

membantu mahasisw a untuk

mengidenti fikasi kekuatan dan

kelemahannya, ser ta membantu gur u

dalam menilai efektifitas st r at egi

pembel ajar an yang di gunakan.

Penilaian mer upakan ser angkaian

pr oses pengumpulan data yang

menunjukkan per kembangan bel ajar

peser ta didik (Kumano, 2001). Infor masi

hasil belajar yang diper oleh dar i penilaian

dapat digunakan sebagai umpan balik

terhadap kegi atan pembelajar an. Pada

hakikatnya, kegi atan penilaian dilakukan

tidak semata-mata untuk menilai hasil

belajar si sw a saj a, melainkan juga

ber bagai faktor yang l ain, antar a l ain

kegiatan pengajar an yang dilakukan itu

sendir i (Nur giyantor o, 2001).

Penilaian dibedakan menjadi penilaian

tr adisional dan penil aian autentik.

Penil aian tr adisional pada umumnya

(3)

atas per tanyaan yang diajukan, jawaban

atas per tanyaan t el ah distr ukturi sasi oleh

guru, dan peser ta didi k dihar apkan

menjaw ab sesuai dengan struktur

ter sebut (Sani , 2016). Sedangkan

penilaian auntentik adalah sebuah bentuk

penilaian dengan meminta peser ta didik

untuk menunjukkan tugas “dunia nyata”

yang mendemonst r asikan aplikasi yang

bermakna dari pengetahuan dan

keter ampi lan (Mueller , 2008 dan Palm,

2008), ser ta sikap, yang mer eka butuhkan

untuk digunakan di dalam kehidupan

pr ofesional (Ar iev, 2005; Guliker s,

Bastiaens, & Kir schner , 2004; Lombar di,

2008). Peni laian autentik melibatkan

berbagai bentuk pengukur an kinerj a yang

mencer minkan belajar, pr estasi , motivasi,

dan sikap siswa pada kegi atan yang

r elevan dengan pembelajar an (O’Malley

dan Pier ce, 1996).

Dengan penilaian autentik, peser ta

didik di libatkan dalam tugas-tugas

autenti k yang ber manfaat, penting, dan

bermakna (Har t, 1994). Tugas yang

diber ikan dapat ber upa r epli ka atau

analogi dar i per masalahan yang dihadapi

oleh or ang dew asa at au pr ofesional dalam

bidangnya. Seper angkat tugas yang

mencer minkan pri or itas dan tantangan

yang ditemukan dal am aktifitas-akti fitas

pembelajar an: melakukan penel itian,

menul is, mer evi si dan membahas ar tikel,

memberi kan analisa or al ter hadap

per isti wa politik ter bar u; ber kolabor asi

dengan sisw a lain melalui debat, dan

seter usnya. Singkatnya, penilaian autentik

meminta si sw a untuk

mendemonstr asikan keter ampilan at au

pr osedur dalam konteks duni a nyata

(Johnson & Johnson, 2002).

Beber apa kar akter istik penilai an

autentik antar a lai n; (1) ber pusat pada

peser ta didik, (2) merupakan bagian

teri ntegr asi dar i pembelajar an, (3)

ber sifat kontekstual dan ber gantung pada

konten pembelaj ar an, (4) mer efleksikan

kompleksitas belajar , (5) menggunakan

metode/ pr osedur yang bervar iasi, (6)

menginfor masikan car a pembel ajar an

atau pr ogr am pengembangan yang

sehar usnya dilakukan, dan (7) ber sifat

kual itatif (Sani, 2016).

Penilaian autentik sebagai suatu

penil aian bel ajar yang mer ujuk pada

situasi at au konteks dunia “nyata”

memer lukan ber bagai macam pendekatan

untuk memecahkan masalah yang

memberi kan kemungkinan bahw a satu

masal ah dapat mempunyai lebi h dar i satu

macam pemecahan. Dengan kata lain,

penil aian autentik memonitor dan

mengukur kemampuan sisw a dal am

ber macam-macam kemungkinan

pemecahan masalah yang dihadapi dal am

(4)

suatu pr oses pembel ajar an nyata,

penilaian autentik mengukur, memonitor

dan meni lai semua aspek hasil belajar

(yang ter cakup dalam domain kogni tif,

afektif, dan psikomotor ), baik yang

tampak sebagai hasil akhir dar i suatu

pr oses pembelajar an, maupun ber upa

perubahan dan per kembangan aktifi tas,

dan per ol ehan belajar selama pr oses

pembelajar an didal am kel as maupun

diluar kelas (Muller , 2008).

Pener apan peni laian autentik dalam

pendidikan mer upakan aspek yang sangat

penting. Penil aian ber fungsi untuk

membantu dalam menyebarkan peser ta

didik menjadi kelompok, meningkatkan

metode pembelaj ar an, mengukur

kesi apan peserta di dik (sikap, mental, dan

mater ial), dan member ikan bimbingan

kepada peser t a didik dalam meningkatkan

kompetensinya (Gr onl und & Linn, 1990),

member ikan infor masi yang dapat

membantu pendi dik dalam melaksanakan

pendidikan yang lebih baik (Reynold,

Livingstone, & Wilson, 2010), dan dalam

membuat keputusan mengenai

keberlanj utan studi dan evaluasi progr am

pembelajar an ( Johnson, Penny, & Gor don,

2009).

Beber apa peneliti an ter dahulu

menunjukkan pentingnya penil aian

autenti k dalam pembelaj ar an. Mintah

(2003) melakukan penelitian tentang jenis

penil aian auntentik dal am pendidikan

fisika dan dampaknya ter hadap

kemampuan konsep di ri, motivasi, dan

keterampilan sisw a. Hasil peneli tian

Bar or oh dan Nasr un (2011) menunjukkan

bahw a pener apan penilai an autentik

dapat meni ngkatkan kejuj ur an mahasi sw a

dalam pr oses pembelaj ar an. Selanjutnya

penelitian Azim dan Khan (2012) dalam

penelitian ber judul “Authent i c Assessment :

an Inst r uct ional Tool t o Enhance St udent

Learning”, menunj ukkan bahw a

implementasi metode penilaian autentik

di apr esi asi dengan sangat baik oleh sisw a.

Penil aian autentik sangat menekankan

pada kemampuan alam bawah sadar

siswa.

METODOLOGI PENELITIAN

Peneli tian ini dilakukan di IKIP PGRI

Bojonegor o yang ber lokasi di Jl. Panglima

Polim No.46 Bojonegoro. Par tisipan dal am

penelitian ini adal ah dosen (N=4) dan

mahasi swa (N=14) dar i 4 Pr ogram Studi

(Pendi dikan Ekonomi, Pendidikan Bahasa

Inggri s, Pendidikan Bahasa dan Sast r a

Indonesia, dan Pendidi kan Pancasila dan

Kewar ganegaraan). Peneliti an ini

mer upakan penel itian kual itatif

(quali t ative resear ch), sedangkan

pendekatan penelitian adal ah studi kasus

(case st udy). Penelitian kual itatif

(5)

dilakukan dalam set t ing tertentu yang ada

dalam kehidupan r ii l (alamiah) dengan

maksud menginvesti gasi dan memahami

fenomena ( apa yang t er jadi, mengapa

ter jadi dan bagaimana ter jadinya?),

dengan tujuan untuk membuat fakta yang

mudah dipahami (under st andable) atau

menghasil kan hipotesi s bar u (Char ir i

2009). Pengumpulan data penelitian

dilakukan melal ui waw ancar a mendalam

dan focus group discussion (FGD) dengan

dosen dan mahasisw a IKIP PGRI

Bojonegoro, serta dokumentasi. Uji

validi tas data yang digunakan adalah

tri anggulasi metode. Sementara itu, teknik

analisis data yang digunakan adalah

metode analisi s inter aktif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Penilaian Autentik di IKIP

PGRI Bojonegor o

Pr oses pembelajar an mencakup

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Penilaian merupakan salah satu

instr umen untuk mengetahui sejauh mana

kecer capai an tujuan pembelajar an yang

telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu

metode penilaian dalam pembelajaran

adalah metode penilaian autenti k; sebuah

metode peni laian yang

mengkombinasi-kan antar a proses dan hasi l belajar .

Metode peni laian autenti k

mengguna-kan beber apa aspek untuk menilai hasil

belajar mahasi sw a, diantar anya; a) kiner ja

mahasi swa (student ’s per for mance),

pr oduk yang dihasilkan mahasisw a

(pr oduct), por tofolio, dan sikap (at t it ude).

Penil aian auntenti k ini ber beda dengan

penil aian tr adisional . Penil aian tr adisional

lebih menekankan hasil ujian atau tes

(seper ti ujian kompetensi, ujian tengah

semest er, dan ujian akhir semester )

sebagai komponen utama penilaian.

Beber apa dosen di IKIP PGRI

bojonegor o tel ah mener apkan metode

penil aian auntentik di dalam

pembel ajar an yang di lakukan. Mer eka

ber upaya untuk meni lai proses dan hasil

belajar mahasi sw a dengan menil ai aspek

kognitif, afektif, dan psimotor ik

mahasi swa secara propor sional .

“Aspek penilaian hasil belajar yang

saya t er apkan adalah aspek

penget ahuan, aspek ket er ampilan, dan

aspek sikap. Dalam aspek

penget ahuan, saya menilai hasil

belajar mahasiswa berupa

pemahaman t er hadap mat er i yang

t el ah dipelajar i. Dal am aspek

ket erampilan, saya menilai hasil karya

mahasi swa dal am t ugas-t ugas

individual maupun t er st rukt ur, ser t a

ket erl ibatan mahasiswa di dalam

kelas. Sedangkan dalam aspek sikap,

yang saya nilai adalah bagaimana

(6)

sant unnya, dan t anggung j awabnya

dalam menger jakan t ugas kuliah”

(Saput r i, 2016).

Penil aian ter hadap aspek pengetahuan,

aspek sikap, maupun aspek keter ampilan

sama pentingnya. Bahkan, aspek sikap dan

keter ampil an memil iki per an penting

untuk mengetahui kemampuan nyata

si sw a, bukan hanya penguasaan t eori at au

konsep semat a.

“Ada banyak aspek yang saya

gunakan dalam menilai hasil belajar

mahasiswa, namun saya lebih

menekankan pada kehadir an, keakt ifan,

dan kejujuran mahasiswa dalam

menger jakan soal. Saya meyakini bahwa

penguasaan t er hadap t eor i atau

penget ahuan akan ikut dengan

sendi ri nya apabila mahasiswa mencapai

3 kuali t as t er sebut ” (Hidayat i, 2016)

Penil aian hasil belajar sebagai pr oses

pengumpulan dan pengolahan infor masi

untuk menentukan pencapaian hasil

belajar mahasisw a, memer lukan data

sebagai infor masi yang diandalkan

sebagai dasar pengambilan keputusan

(ber hasil/ tidaknya mahasiswa mencapai

suatu kompetensi). Untuk mel akukan

penilaian hasil belajar ini, dosen tidak

hanya di har uskan untuk menentukan

aspek-aspek apa saja yang per lu dinilai,

tetapi j uga mengetahui car a untuk menilai

aspek-aspek ter sebut.

Hasil penelitian menunj ukkan

beber apa cara yang dilakukan dosen

dalam meni lai aspek pengetahuan, aspek

sikap, dan aspek keter ampil an. Penilaian

aspek pengetahuan dilakukan dengan car a

menilai tugas hari an, ujian har ian, uji an

tengah semester , dan ujian akhir

semest er. Penilaian aspek afektif

di lakukan dengan car a mengamati sikap

mahasi swa baik di dalam maupun di luar

kelas, seperti motivasi belajar , tanggung

jaw ab dal am menger jakan tugas,

kedi siplinan, kesopanan, dan kejujur an

dalam menger jakan tugas atau ujian.

Sedangkan penilaian aspek psikomotor ik

di lakukan dengan car a menilai par ti sipasi

aktif mahasi sw a dalam pr oses

pembel ajar an seper ti keaktifan bertanya,

mengemukakan pendapat, maupun

ki nerja pr esentasi, ser ta hasil kr eatif

kar ya mahasi sw a.

Dosen menyadar i pentingnya penilai an

autentik dalam pembelajar an kar ena

metode ini dapat menunjukkan hasil

belajar yang sebenar nya, dengan

meli batkan aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan secar a bersamaan. Dal am

penil aian autentik, dosen mengarahkan

mahasi swa untuk tidak hanya fokus dalam

mengejar nilai tes (ujian), namun lebih

menekankan pada kualitas belajar di kelas

dengan car a pr o aktif dal am kegiatan

(7)

Dalam pandangan dosen, penil aian

aunteti k memi liki beber apa manfaat bagi

mahasi sw a ant ar a lain;

1. Meningkatkan kedisiplinan

maha-sisw a

2. Memotivasi untuk menger jakan

tugas-tugas kul iah dengan ser ius

3. Meningkatkan keakti fan/ parti sipasi

mahasi swa dal am kegiatan

pembelajar an

4. Meningkatkan kualitas hasil belajar

mahasi swa

5. Memotivasi mahasi sw a untuk belajar

sungguh-sungguh

6. Mel atih mahasisw a ber piki r kr eatif

Pener apan penilaian autentik pada

akhir nya akan ber muar a pada pencapaian

kompetensi yang dihar apkan dal am setiap

aspek; baik kognitif, afektif, maupun

psikomotor ik. Penilaian auntetik

mengopti malkan pencapaian kompetensi

mahasi sw a dalam mata kuliah kar ena

adanya pr oses evaluasi yang melibatkan

berbagai bentuk pengukur an ter hadap

kiner ja yang mencer minkan pembelajaran

mahasi sw a, pr estasi, motivasi dan

sikap-si kap pada aktifitas yang r el evan dalam

pembelajar an ( Saputr i, 2016). Kompetensi

mata kuli ah juga akan ter capai dengan

baik karena mahasisw a cender ung lebih

disipl in dalam kegiatan bel ajar mengajar

(Jumrotin, 2016). Meskipun demikian,

penilaian autentik sesungguhnya

menekankan pada kuali tas hasil belajar

dan tidak ber fokus pada seber apa tinggi

ni lai yang diper oleh mahasisw a.

Dalam pr oses pener apan penilaian

autentik, dosen mengal ami beber apa

kendala antar a lain; Per t ama, banyaknya

aspek yang har us dinilai membuat

per soal an menjadi kompleks. Hal ini

menjadi kesuli tan ter sendir i bagi dosen,

sehingga t er kadang pener apan auntentik

tidak ber jal an secar a optimal. Kedua,

penil aian auntentik membutuhkan banyak

w aktu. Dosen harus meluangkan banyak

w aktu untuk melakukan penilaian ini,

sebab penilaian ti dak hanya dilakukan di

akhi r perkuli ahan, tetapi juga dilakukan

pada saat pembelajar an ber langsung.

Ket iga, beber apa dosen bel um mengetahui

instr umen yang tepat untuk menilai hasil

belajar sisw a, ter utama instumen untuk

menilai aspek afektif dan psi komotor ik.

Hal i ni salah satunya disebabkan kar ena

sediktinya buku liter atur tentang teknik

dan i nstrumen penilai an auntetik di

per guruan tinggi . Peni laian auntentik yang

tidak di lengkapi dengan inst rumen yang

tepat dapat menimbulkan penilaian yang

cenderung subyektif.

Persepsi Mahasiswa tentang Penilaian

Autentik

Penilaian hasil belajar member ikan

(8)

Bagi dosen, i nfor masi ter sebut salah

satunya dapat digunakan untuk

mengetahui sej auh mana keter capaian

tujuan pembel ajar an yang t elah

ditentukan sebelumnya. sedangkan bagi

mahasi sw a, infor masi ini dapat di gunakan

untuk mengetahui pr estasi belajar nya

setelah mengikuti per kuliahan.

Aspek maupun pr osedur peni laian di

IKIP PGRI Bojonegor o pada umumnya

disepakati ber sama oleh dosen dan

mahasi sw a di aw al perkuliahan, sehingga

mahasi sw a mengetahui secar a j elas aspek

apa saja yang dinilai oleh dosen, ser ta

bagaimana pr osedur penilaiannya.

Bagi mahasisw a, metode penil aian

auntentik dianggap sangat tepat untuk

diter apkan di dalam pembel ajar an. Ada

beber apa al asan yang mendasar i

pentingnya pener apan penilai an autentik,

antar a lai n;

1. Peni laian auntentik mengukur semua

aspek baik kehadir an, keaktifan,

maupun pengetahuan mahasi sw a.

2. Mahasiswa tidak hanya ber

sungguh-sungguh pada saat akan mengahadapi

ujian, akan tetapi juga selalu fokus

dalam seti ap kegiatan pembelaj ar an,

sehingga menghasi lkan kinerj a yang

baik dalam pr oses maupun hasil

belajar.

3. Hasi l belajar akan menunjukkan

kemampuan mahasi sw a yang

sebenarnya dengan adanya kesesuaian

(keselar asan) antar a pengetahuan,

sikap, dan keterampilan.

4. Metode penilaian auntetik di pandang

lebih adil, kar ena mengkombinasikan

antar a pr oses dan hasil belajar.

Dalam per spektif mahasi sw a, penilai an

autentik memilik beber apa manfaat yang

dapat di rasakan secar a langsung yaitu;

1. Meningkatkan keaktifan dan

kedisipli nan mahasi sw a dal am

pembelajar an.

2. Melati h mahasi sw a untuk bertanggung

jaw ab dalam menger jakan tugas.

3. Membentuk mahasisw a ber fikir

tingkat tinggi , kreatif dan inovatif.

4. Mahasisw a dapat lebih aktif dan kr itis.

5. Mahasisw a dapat l ebi h per caya di ri

dal am menyampaikan suatu pendapat.

6. Meningkatkan intensitas belajar .

7. Membentuk sikap yang lebih baik.

8. Mahasisw a akan lebih memahami dan

menghar gai sebuah pr oses belajar .

Penilaian Autentik dan Kualitas Hasil

Pembelajaran

Ketika membahas tentang penilaian

auntentik, ada satu per t anyaan mendasar

yang penting untuk dijaw ab yaitu,

mengapa penilaian auntentik saat ini

di sar ankan penggunaanya? Apakah model

ini ber beda dan menjanjikan hasil yang

(9)

penilaian tradi sional? Jaw abannya adalah

karena penilaian autentik menekankan

capaian mahasiswa untuk menunjukkan

kiner ja, doing somet hing, dan kesiapan

mahasi sw a untuk ber unjuk ker ja selepas

mengikuti kegiatan pembelajar an tentu

lebih signi fikan.

Selain itu, ada beber apa kelebihan

penilaian autenti k dan hubungannya

dengan kualitas hasil belaj ar yaitu sebagai

beri kut (Mueller , 2008). Per tama,

pener apan penilaian autentik

memungkinkan di lakukannya

penguku-r an secapenguku-r a langsung tepenguku-r hadap kinepenguku-rj a

mahasi sw a sebagai indikator capain

kompetensi mater i yang di pel ajar i.

Penilaian yang hanya mengukur capaian

penget ahuan yang telah dikuasai

mahasi sw a hanya bersifat tidak l angsung.

Namun, penilaian autenti k menuntut

mahasi sw a untuk ber unjuk ker ja dalam

si tuasi yang nyata dan sekali gus

bermakna yang secar a otomatis juga

mencer minkan penguasaan dan

keter ampi lan keilmuannnya. Unjuk kerj a

ter sebut ber sifat langsung, langsung

ter kait dengan konteks situasi dunia nyata

dan tampi lannya juga dapat diamati

secar a langsung. Hal ini lebih

mencer minkan tingkat capai an pada

bidang yang dipelajar i. Mi salnya, dalam

belajar pr insip ekonomi, mahasisw a tidak

hanya berlatih menghafal pr insip-pr insip

ekonomi, namun mempratikkannya dalam

situasi konkr et dan dengan topik

aktual-r ealistik sehingga menjadi lebih

ber makna.

Kedua, penilaian autenti k member ikan

kesempat an bagi mahasi sw a untuk

mengkonstr uksikan hasil belajar nya.

Penil aian seharusnya tidak sekadar

meminta mahasi sw a mengulang apa yang

telah dipelajar i kar ena hal demikian

hanyalah melatih mer eka menghafal dan

mengingat saja yang kur ang ber makna.

Dengan penilaian autentik mahasisw a

di minta untuk mengkonstruksikan apa

yang telah diper oleh ketika mer eka

di hadapkan pada situasi konkret. Dengan

car a i ni mahasisw a akan menyeleksi dan

menyusun jaw aban berdasarkan

penget ahuan yang dimiliki dan analisis

situasi yang dilakukan agar jawabannya

r el evan dan ber makna.

Ketiga, penilaian autentik

memungkinkan ter integr asikannya

kegiatan pengajar an, belajar , dan

penil aian menj adi satu paket kegiatan

yang terpadu. Dalam pembel ajar an

tr adisional dan model penilai an

tr adisional, antar a kegi atan pembelajar an

dan penilaian mer upakan sesuatu yang

terpisah, atau sengaja di pisahkan. Namun,

tidak demi kian hal nya dengan model

penil aian autentik. Ketiga hal ter sebut,

(10)

mahasi sw a belajar, dan dosen menilai

capaian hasil belajar mahasi swa,

mer upakan satu r angkaian yang memang

sengaj a didesai n demiki an. Ketika dosen

membelajarkan suatu topik dan

mahasi sw a aktif mempel ajar i,

penilaiannya bukan semata ber upa

tagihan ter hadap penguasaan topik itu,

melainkan mahasisw a juga diminta untuk

berunjuk ker ja mempr aktikkannya dalam

sebuah situasi konkr et yang sengaj a

diciptakan.

Keempat, penilaian autentik member i

kesempat an mahasisw a untuk

menampilkan hasil belaj ar nya, unjuk

kerj anya, dengan car a yang dianggap

paling baik. Singkatnya, model i ni

memungkinkan mahasisw a memi lih

sendir i car a, bentuk, atau tampi lan yang

menur utnya paling efektif. Hal itu berbeda

dengan penilaian t radisional, misalnya

bentuk tes pili han ganda, yang hanya

member i satu car a untuk menjawab dan

tidak menaw arkan kemungkinan lai n yang

dapat dipi lih. Jaw aban mahasi sw a dengan

model ini memang ser agam, dan itu

memudahkan kita mengolahnya, tetapi itu

menutup kr eativi tas mahasisw a untuk

mengkr easikan jaw aban atau kiner janya.

Padahal, unsur kr eati vitas atau

kemampuan ber kr easi mer upakan hal

esensial yang har us diusahakan

keter capai annya dalam tujuan

pembel ajar an. Ber dasarkan ur aian di atas,

penil aian autentik di per gur uan tinggi

sesungguhnya menekankan pada kualitas

hasil bel ajar mahasisw a dan tidak

ber fokus pada seber apa tinggi nilai yang

di per oleh mahasisw a.

KESIMPULAN DAN SARAN

Beber apa dosen IKIP PGRI bojonegor o

telah mener apkan metode penilaian

auntentik di dalam pembelaj ar an yang

di lakukan. Mer eka ber upaya untuk

menilai hasil belajar mahasi sw a dengan

menilai aspek kognitif, afektif, dan

psimotori k mahasi sw a secar a

pr opor sional. Metode penilaian auntentik

di anggap sangat tepat oleh dosen dan

mahasi swa untuk di ter apkan di dalam

pembel ajar an, kar ena penilaian ini

memiliki banyak dampak positi f, ter utama

bagi mahasisw a. Namun demikian,

penil aian autentik tidak ber fokus untuk

meningkatkan pr est asi akademik

mahasi swa, tetapi lebih menekankan pada

upaya peningkatan kualitas hasil belajar

mahasi swa.

Hasil penel itian ini menunj ukkan

bahw a ada beber apa kendala yang ser ing

di hadapi dosen dalam pener apan

penil aian auntetik, seper ti banyaknya

w aktu yang diper lukan untuk

mener apkan penilai an autentik; sulitnya

(11)

dan r endahnya pengetahuan dosen

ter hadap ber bagai inst r umen untuk

menerapkan peni laian autentik. Ada

beber apa solusi bagi dosen untuk

mengatasi kendala-kendala ter sebut

antar a lain; (a) membaca banyak liter atur

yang membahas tentang teknik dan

pr osedur penilaian autenti k; (b)

melibatkan mahasisw a untuk mel akukan

penilaian seper ti penilaian di ri (self

assessment) dan penilaian sejaw at (peer

assessment) ; (c) melakukan per encanaan

yang matang dengan car a menentukan

tujuan pembelajaran, aspek-aspek yang

akan dinil ai, ser ta instr umen yang akan

di gunakan untuk peni laian; dan (d)

mener apkan penilaian autenti k pada

seti ap mata kuliah yang diampu dan

lakukan evaluasi di akhi r per kul iahan

untuk menemukan masalah ser ta solusi

per baikan.

DAFTAR RUJUKAN

Adeyemi, B.A. (2008). Enhancing Academic Excellence In Soci al Studi es Through Authentic Assessment And Portfolio Assessment. Inter nat ional Jour nal of African & Afr ican- Amer ican St udies. 7 (1).

Ar iev, P.R. (2005). A Theor itical Model for the Authentic Assessment of Teaching.

Pract ical Assessment , Reseach and Evaluation. 10 (2), 1-11.

Azim, Sher dan Khan, Mohammad. (2012). Authenti c Assessment: An Inst r uctional Tool to Enhance Student’s Lear ni ng. Academic Reseach Int er nat ional. 02 (3).

Bar or ah, Nani dan Nasr un. (2011). Peni laian Aut ent ik Dalam Pembelajar an Dapat Meningkat kan Kejujur an Mahasiswa BK Regular C Fl P Unimed Pada Wakt u Uj ian”. FIP Univer sitas Neger i Medan (Unimed). (http:/ / digilib.unimed.ac.id), diakses pada tanggal 25 Apr il 2013 pukul 19.25 w ib.

Chari ri, A. (2009). “Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kuali tatif”, Paper disaji kan

pada Wor kshop Met odologi Penelit ian Kuant i tat if dan Kualitati f, Labor ator ium

Pengembangan Akuntansi (LPA), Fakul tas Ekonomi Univer sitas Diponegor o Semar ang, 31 Juli – 1 Agustus 2009.

Gr onlund, N.E. & Linn, R.L. (1990). Measur ement and evaluat ion in t eaching (6th ed). New York: Collier Macmillan Publisher s.

Guliker s, J.T.M, Bastiaens, T.J., & Kir schner, P.A. (2004). A five-dimensi onal fr amew or k for authentic assessment. Educat i onal Technology Resear ch and

(12)

Har t, D., (1994). Authent ic Assesment : A Handbook for Educator. Califor nia: Addi son-Wesley Publ ishing Company.

Johnson, D.W.& Johnson. R.T. (2002). Meaningful Assessment . Boston: Allyn and Bacon.

Johnson, R.L., Penny, J.A., & Gor don, B. (2009). Assessing per formance: designing,

scor ing, and validat ing per for mance t asks. New Yor k: Guilfor d Pr ess.

Kumano, Y. (2001) Aut hent ic Assessment and Por t folio Assessment-It s Theor y and

Pract ice. Japan: Shizuoka Univer sity.

Lombardi, M.M. (2008). Making the gr ade: t he r ol e of assessment in aut hent ic

l earning. Retr ieved fr om http:/ / w w w.net.eduhouse.or g.

Mintah, (2003). Authentic Assessment in Physical Education: Pr evalence of Use and Per ceived Impact on Students’ Sel f-Concept, Moti vation, and Skill Achi evement.

Measur ement in Physical Educat ion and Exer cise Science. 7 (3), 161–174.

Mueller , J. (2005). The Authentic Assessment Toolbox: Enhancing Student Lear ning Thr ough Online Faculty Development. Jour nal of Online Lear ning and Teaching. 1 (1)

Mueller , J. (2008). Authent ic Assessment Toolbox. North Centr al Coll ege. http:/ / ww w .- noctr l.edu/ , Naper vill e.

Nurgiyantor o, B. (2011). Peni laian Ot ent ik dalam Pembelajar an Bahasa. Yogyakar ta: GMU Pr ess

O'Malley, J. M., and Pier ce, L. V. (1996). Authent ic Assessment for Engli sh Language

Lear ning: Pr act ical Approaches for Teacher s. New Yor k: Addison-Wesley

Publi shing.

Palm. T. (2008). Per for mance Assessment and Authentic Assessment: A Conceptual Analysi s of the Liter ature. Pract i cal Assessment , Resear ch &

Evaluat ion. 13 (4)

Retnaw ati, H., Hadi, S., dan Nugr aha, H.C. (2016). Vocati onal High School Teacher s’ Di fficulties i n Implementing the Assessment i n Cur r iculum 2013 in Yogyakarta Province of Indonesia. Int er nat ional Jour nal of Inst r uct ion. 9 (1).

Reynold, C. R., Livingstone, R. B. & Wil son, V. (2010). Measur emet and Assesment i n

Educat ion. New Yor k: Pearson.

Sani, R. A. (2016). Penil aian Autentik. Jakar ta: Bumi Aksar a.

Referensi

Dokumen terkait

Milik Negara Dalam Hukum Persaingan Usaha di Indonesia”, Jurnal Panorama Hukum, Vol.. sehingga terjadi praktik monopoli yang dilakukan PT Angkasa Pura I dan II, yang jelas-jelas

Newcastle Disease Pada Unggas di Indonesia Situasi Terakhir dan Relevansinya Terhadap Pengendalian Penyakit.. Balai

aspek wilayah, masyarakat Haruku tidak membuat acuan yang pasti dalam penentuan titik batas; berdasarkan aspek unit sosial pemegang hak, hak pengelolaan hanya diberikan

Puji dan syukur penulis panjatkan atas karunia Allah SWT serta solawat beriring salam kepada junjunggan kita Nabi Muhammad SAW, atas berkat dan rahmatnya penulis

dengan cara eka dan dwiinfeksi. Percobaan dilakukan di Laboratoium Mikologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Tlekung dan kebun jeruk milik petani di

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan variabel lainnya untuk menjelaskan tentang Keputusan Pembelian konsumen smartphone Xiaomi, karena berdasarkan hasil

Produksi kedelai mempengaruhiimpor kedelai nasional sebesar 9,42%, konsumsi kedelai mempengaruhi impor kedelai nasional sebesar 40,13%, dan harga kedelai nasional

juga peta konsep dapat dipandang sebagai karya seni, artinya peta konsep yang anda buat harus merupakan gabungan antara karya ilmiah dengan karya seni, dimana kredibilitas