• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Singkat PT ASKES Persero Status

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Singkat PT ASKES Persero Status"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Singkat PT ASKES (Persero) Status Perusahaan Persero

PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut :

1968

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional.

1984

Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.

1992

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.

2005

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

Visi dan Misi Visi

Menjadi spesialis dan pusat unggulan Asuransi Kesehatan di Indonesia. Misi

(2)

 Mengoptimalkan pengelolaan dana dan pengembangan sistem untuk memberikan pelayanan prima secara berkelanjutan kepada peserta

 Mengembangkan pegawai untuk mencapai kinerja optimal dan menjadi salah satu keunggulan bersaing utama perusahaan.

 Membangun kordinasi dan kemitraan yang erat dengan seluruh stakeholder untuk bersama menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Landasan Hukum

PT Askes (Persero) yang berkedudukan di Jakarta didirikan dengan Akte Notaris Muhani Salim, SH Nomor 104 tanggal 20 Agustus 1992 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akte Notaris NM Dipo Nusantara Pua Upa, SH Nomor 24, tanggal 13 Agustus 2012 yang mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan sebagai berikut :

Maksud dan tujuan perseroan ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta Keluarganya.

2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun Badan Usaha dan Badan lainnya.

3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional.

4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tujuan

Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui

penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan

menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut ini :

1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi Pegawai Negeri Sipil,Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta Keluarganya.

(3)

3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional.

4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Struktur Organisasi

6. Struktur Organisasi PT Askes (Persero) Kantor Divisi Regional

7. Struktur Organisasi PT Askes (Persero) Kantor Cabang

KEPALA GRUP

Maya Amiarny Rusady Sekretaris Perusahaan

Erna Wijaya Kesuma Kepala Grup Pendidikan dan Pelatihan

Budi M. Arief Kepala Grup Kepesertaan

Zuchrady Kepala Grup Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Siswandi Kepala Grup Teknologi dan Sistem Informasi

Ambarwati Kepala Grup Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Korporat

Army A Kepala Grup Keuangan (Pjs)

Arief Witjaksono Juwono P Kepala Grup Investasi

Heru Chandra Kepala Grup Akuntansi

(4)

Togar Siallagan Kepala Grup Penelitian dan Pengembangan

Yose Rizal Denis Kepala Grup Sumber Daya Sarana dan Umum

Heryanto Kepala Satuan Pengawasan Intern

Suhatmadji Kepala Grup Manajemen Resiko dan Manajemen Mutu

Mohammad Edison Kepala Grup Manajemen Provider dan Utilisasi

Ikhsan Kepala Grup Hubungan Antar Lembaga

Andi Afdal Kepala Grup Manajemen Manfaat

Mira Anggraini Ketua Project Management Office (PMO) setingkat Kepala Grup

Profil Karyawan

Pencapaian kinerja keuangan dan operasional perusahaan tahun 2011 telah didukung oleh ketersediaan SDM yang memadai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Sampai dengan akhir tahun 2011 jumlah pegawai Askes mencapai 2.952 orang, diantaranya sebanyak 10 orang diperbantukan pada Anak Perusahaan/PT AJII sehingga total Pegawai yang ada pada induk Pegawai adalah hanya 2942 orang. Secara rinci profil pegawai PT Askes (Persero) disajikan pada tabeltabel berikut:

Tabel Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian 2009-2011 (sumber: Dok.Askes)

(5)

Tabel Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2009-2011 (sumber: Dok. Askes)

PT Askes (Persero) memberikan perlakuan yang sama bagi setiap karyawan, baik untuk kesempatan karir maupun segala fasilitas pekerjaan, untuk itu Askes tidak membedakan gender dalam rekruitmen dan menjadikan kualitas sebagai satu-satunya syarat penerimaan karyawan. Susunan Dewan Direksi PT Askes (Persero) periode 2013 ditetapkan melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Askes (Persero) Nomor : SK-09/MBU/2013 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota direksi perusahaan perseroan (Persero) PT Asuransi Kesehatan Indonesia. Susunan Direksi PT Askes (Persero) sebagai berikut ini :

(Urutan Nama dari Kiri ke Kanan) 1.

drg. Fajriadinur, MM / Direktur Pelayanan

Lahir di Pontianak 10 Juni 1964. Meraih gelar Dokter di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi Regional I dan IV, Kepala Divisi Kemitraan dan Pemasaran, dan Kepala Grup Kemitraan dan Pengendalian Manfaat PT Askes (Persero)

2. drg. Sri Endang Tidarwati, MM / Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga Lahir di Magelang, 22 Agustus 1957. Meraih Gelar Dokter di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Regional IX, Kepala Divisi Organisasi dan SDM dan kepala Divisi Regional VI.

3. Purnawarman Basundoro, Ak. MBA / Direktur Keuangan dan Investasi

Lahir di Solo, 26 Mei 1961. Lulusan Diploma IV Sekolah Tinggi Administrasi Negara tahun 1988, MBA pada University of Newbruswick , Canada tahun 1992. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern PT Askes (Persero), dan Direktur Keuangan PT Askes (Persero) Periode 2008-2013.

4. DR. dr. Fachmi Idris, Mkes / Direktur Utama

(6)

5. dr. Tono Rustiano, MM / Direktur Perencanaan Pengembangan dan Teknologi Informasi

Lahir di Pandeglang, 25 Maret 1965. Meraih gelar Dokter di Universitas Padjadjaran 1991. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Utama Bandung, Kepala Kantor Regional IX, Kepala Divisi Organisasi & SDM dan Kepala Grup Penelitian dan Pengembangan PT Askes (Persero).

Susunan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kesehatan Indonesia periode 2008-2013 ditetapkan melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Askes (Persero) Nomor : Kep-86/MBU/2008 tentang

pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota komisaris perusahaan perseroan (Persero) PT Asuransi Kesehatan Indonesia.

dr. Farid W Husain, Sp. BD. (K) / Komisaris Utama

Diangkat sebagai komisaris utama PT Askes (Persero) sejak tahun 2008. Lahir di Soppeng, 9 Maret 1950. Lulusan S1 Kedokteran UNHAS tahun 1975, kemudian mengambil Spesialis Bedah di UNHAS tahun 1981, Spesialis Bedah Digestif tahun 1984. Pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Islam Makassar (1995-2002), Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kesehatan dan Lingkungan Hidup (2002-2005). Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.

Hambra Samal, SH. MH. / Komisaris

Diangkat sebagai komisaris PT Askes (Persero) sejak tahun 2012. Lahir di Ketapang, 10 Oktober 1968. Lulusan S1 Hukum di Universitas Patimura, kemudian mengambil S2 Magister Hukum di Universitas Gajah Mada. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Biro Hukum pada Kementerian Negara BUMN RI.

DR. Ida Bagus Indra Gotama, SKM. Msi. / Komisaris

Diangkat sebagai komisaris PT Askes (Persero) sejak tahun 2008. Lahir di Bangli, 29 Januari 1950. Lulusan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 1983, kemudian mengambil S2 Magister Administrasi Bisnis, Universitas Indonesia tahun 1998, Doktor Epidemiologi Komunitas, Program Doktor Ilmu Epidemiologi Komunitas Universitas Indonesia tahun 2006. Pernah menjabat sebagai Direktur Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, Ditjen Binkesmas (2005) dan Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Sekjen Depkes (2005). Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Pusat Diklat SDM Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.

Drs. Tata Suntara, DESS / Komisaris

(7)

Drs. Eko Sutrisno, MSi. / Komisaris

Diangkat sebagai komisaris PT Askes (Persero) sejak tahun 2008. Lahir di Trenggalek, 06 Januari 1955. Lulusan S1 Universitas Gajah Mada tahun 1980, kemudian mengambil S2 di Universitas Indonesia tahun 1999. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama pada Badan Kepegawaian Negara (2003). Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Drs. Tjarda Muchtar MBA / Komisaris Independen

Diangkat sebagai komisaris independen PT Askes (Persero) sejak akhir Februari 2013. Lahir di Mersam (Jambi) 27 Maret 1949. Lulusan S1 IKIP Malang di tahun 1

Prestasi 2008

 "The best insurance company" (penghargaan khusus asuransi sosial), Investor award 2008

 “Platinum Brand Award” for its achievement of IBBA for 7 consecutive years (2002-2008), Indonesia Best Brand Award 2008, Jakarta Agustus 2008

 Peringkat 4 "The Best company in Finance", Business Review award 2008

 Peringkat 3 "The Best CEO", Business Review award 2008

 Early improvement & Silver Achievment Award "The Performance Excellence Growth" for Big Company, IQA (Indonesia Quality Award) 2008

 "BUMN Terbaik 2008, Bidang Keuangan Sektor Asuransi" Investor Award 2009

 Piagam citra pelayan public KC gorontalo kcu semarang dan KCU Jakarta Pusat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara 2008

 Juara III Anugerah Media Humas 2008 Kategori Kalender BUMN di Hotel Sahid Kuta Bali 30 Agustus 2008

 BUMN Terbaik 2007 kategori bidang keuangan sektor asuransi versi Investor Media Group

2009

 “Platinum Brand Award” for its achievement of IBBA for 8 consecutive years (2002-2009), Indonesia Best Brand Award 2009, Jakarta Agustus 2009

 Peringkat 4 Annual Report Award 2008 kategori Perusahaan Keuangan Non Listed

 “BUMN Terbaik 2009, Bidang Keuangan Sektor Asuransi” Investor Award 2009

 Peringkat ke-3 Perusahaan Non listed terbaik, Business Review award 2009

 Early improvement & Silver Achievment Award "The Performance Excellence Growth" for Big Company, IQA ( Indonesia Quality Award) 2009

2010

(8)

 Peringkat 2 Best CIO (Chief Information Officer) 2010, Peringkat 4 Best IT Future dan peringkat 7Best e-Corp 2010, Majalah SWA

 “Platinum Brand Award” for its achievement of IBBA for 9 consecutive years (2002-2010), Indonesia Best Brand Award 2009, Jakarta Agustus 2009

 Piagam Penghargaan Museum Rekor - Dunia Indonesia, atas “Pemrakarsa dan Penyelenggara Senam Osteoporosis Secara Serentak di 421 Wilayah dengan Peserta Terbanyak”

 Juara III Laporan Tahunan Cetak Kategori BUMN, Anugerah Media Humas 2010, Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah

 Juara II Stand Favorite Pengunjung , Pameran 2nd International Public Service Expo 2010

 Juara III Website dengan Marketing Communication Terbaik Kategori BUMN Jasa Keuangan Non Listed

 Juara III Website dengan User Interface Terbaik Kategori BUMN Jasa Keuangan Non Listed

 Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden Republik Indonesia kepada Kantor PT Askes (Persero) Cabang Utama Surabaya dan Semarang sebagai Unit Pelayanan Publik Berkinerja sangat Baik.

"Good Performance", IQA ( Indonesia Quality Award) 2010

 Mendapatkan Predikat "Sangat Bagus" untuk Kategori Asuransi Sosial dari InfoBank Award 2010

2011

The Best For Human Capital Initiative kategori performance management system diberikan oleh Dunamis bekerjasama dengan Business Review

The Best For Employee Net Promotor Score kategori financial industry diberikan oleh Dunamis bekerjasama dengan Business Review

Best For Human Capital Index kategori financial industry diberikan oleh Dunamis bekerjasama dengan Business Review

The Best CEO Commitment diberikan oleh Dunamis bekerjasama dengan Business Review

Number One Best Choice Award kategori Asuransi Keseha

Sejarah Perjalanan UU BPJS

SEJARAH PERJALANAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA Tidak Ada Orang Kaya Dalam Dunia Kesehatan

Perjalanan Panjang UU SJSN

(9)

kebutuhan hidup pada umumnya menjadi biaya perawatan dirumah sakit, obat-obatan, operasi, dan lain lain. Hal ini tentu menyebabkan kesukaran ekonomi bagi diri sendiri maupun keluarga. Sehingga munculah istilah “SADIKIN”, sakit sedikit jadi miskin. Dapat disimpulkan, bahwa kesehatan tidak bisa digantikan dengan uang, dan tidak ada orang kaya dalam menghadapi penyakit karena dalam sekejap kekayaan yang dimiliki seseorang dapat hilang untuk mengobati penyakit yang dideritanya.

Begitu pula dengan resiko kecelakaan dan kematian. Suatu peristiwa yang tidak kita harapkan namun mungkin saja terjadi kapan saja dimana kecelakaan dapat menyebabkan merosotnya kesehatan, kecacatan, ataupun kematian karenanya kita kehilangan pendapatan, baik sementara maupun permanen.

Belum lagi menyiapkan diri pada saat jumlah penduduk lanjut usia dimasa datang semakin bertambah. Pada tahun Pada 2030, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia adalah 270 juta orang. 70 juta diantaranya diduga berumur lebih dari 60 tahun. Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2030 terdapat 25% penduduk Indonesia adalah lansia. Lansia ini sendiri rentan mengalami berbagai penyakit degenerative yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas dan berbagai dampak lainnya. Apabila tidak aday ang menjamin hal ini maka suatu saat hal ini mungkin dapat menjadi masalah yang besar

Seperti menemukan air di gurun, ketika Presiden Megawati mensahkan UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 19 Oktober 2004, banyak pihak berharap tudingan Indonesia sebagai ”negara tanpa jaminan sosial” akan segera luntur dan menjawab permasalahan di atas.

Munculnya UU SJSN ini juga dipicu oleh UUD Tahun 1945 dan perubahannya Tahun 2002 dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) mengamanatkan untuk mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Hingga disahkan dan diundangkan UU SJSN telah melalui proses yang panjang, dari tahun 2000 hingga tanggal 19 Oktober 2004.

Diawali dengan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000, dimana Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan tentang Pengembangan Konsep SJSN. Pernyataan Presiden tersebut direalisasikan melalui upaya penyusunan konsep tentang Undang-Undang Jaminan Sosial (UU JS) oleh Kantor Menko Kesra (Kep. Menko Kesra dan Taskin No. 25KEP/MENKO/KESRA/VIII/2000, tanggal 3 Agustus 2000, tentang Pembentukan Tim Penyempurnaan Sistem Jaminan Sosial Nasional). Sejalan dengan pernyataan Presiden, DPA RI melalui Pertimbangan DPA RI No. 30/DPA/2000, tanggal 11 Oktober 2000, menyatakan perlu segera dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera.

Dalam Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI oleh Lembaga Tinggi Negara pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2001 (Ketetapan MPR RI No. X/ MPR-RI Tahun 2001 butir 5.E.2) dihasilkan Putusan Pembahasan MPR RI yang menugaskan Presiden RI “Membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam rangka memberikan perlindungan sosial yang lebih menyeluruh

dan terpadu”.

Pada tahun 2001, Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengarahkan Sekretaris Wakil Presiden RI membentuk Kelompok Kerja Sistem Jaminan Sosial Nasional (Pokja SJSN - Ke Askes Road to BPJS

(10)

Harapan ini, tentu saja masuk akal, sebab, rakyat sudah bosan setiap kali mendengar dan menyaksikan di berbagai media perihal masih adanya rakyat miskin yang ditolak oleh pihak rumah sakit untuk berobat karena tiadanya biaya dari sang pasien. Kita pun sudah tidak ingin mendengar lagi manakala ada pensiunan yang terpaksa harus kembali menjadi pekerja kasar di hari tuanya. Ditambah dengan banyaknya masyarakat menengah yang jatuh miskn karena menderita penyakit, menjual apa yaBahkan sebutan dan plesetan "jamila" alias jatuh miskin lagi, yang dialamatkan kepadanya, rasanya terlalu sedih untuk kembali dimunculkan ke permukaan. Karena itu, dengan disahkannya UU BPJS ini, dambaan dari seluruh rakyat Indonesia, yang merupakan harapan baru di tengah kehausan sebuah belaian nyata dari negara dalam bentuk jaminan sosial mendekati kenyataan. Pemerintah mempunyai tugas meyiapkan peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (Perpres) sebagai petunjuk pelaksanaan UU BPJS yang baru saja disahkan.

Harus diakui, dengan adanya UU BPJS maka akan sangat membantu memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayan kesehatan, untuk jaminan hari tua, jaminan pensiunnya bahkan jaminan kematian. Namun itu semua akan dapat terlaksana apabila semua bertekad secara sungguh-sungguh, melaksanakan amanat undang undang dengan penuh komitmen.

Sudah berubah Pasca Terbitnya UU SJSN

Bagi PT Askes (Persero), kesungguhan komitmen menjadi penyelenggara jaminan sosial di bidang kesehatan bukan terjadi pada saat ini saja, pada saat telah diketuknya UU BPJS. Kebulatan tekad untuk berubah sudah terjadi sejak tahun 2004, saat terbitnya UU SJSN yang menyebutkan PT Askes (Persero) adalah pengelola jaminan sosial di bidang kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional, di Indonesia. Momentum itu menjadi titik balik perusahaan yang kini berusia 44 tahun ini untuk bertransformasi dan mempersiapkan diri.

Dari masa ke masa, PT Askes (Perero) terus berbenah menyesuaikan diri seiring perkembangan situasi dan kondisi baik secara bisnis asuransi maupun kebijakan pemerintah karena dalam hal ini status perusahaan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Oleh karena itu sebagai BUMN, PT Askes (Persero) melakukan serta menunjang program maupun kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, terutama dalam penyelenggaraan asuransi sosial melalui penyediaan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi pegawai negeri sipil (PNS), penerima pensiunan, veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya juga masyarakat umum.

Gambar

Tabel Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian 2009-2011 (sumber: Dok.Askes)
Tabel Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2009-2011 (sumber: Dok. Askes)

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir dengan judul “Analisis Transformasi PT ASKES (Persero) menjadi BPJS Kesehatan ” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai

enterprise architecture framework yang baik untuk perusahaan PT

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan PT Askes (Persero) Cabang Utama Bandung, maka

13 Tahun 2003, yaitu (1) kesepakatan para pihak, yaitu Calon Pekerja Askes dengan PT Askes (Persero); (2) kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum yaitu Pekerja

Berdasarkan dari hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melaksanakan kerja praktek pada PT ASKES (Persero) Regional V Bandung Jawa Barat di Bidang Keuangan

Evaluasi terhadap kualitas pelayanan PT Askes (Persero) dapat dilakukan dengan menggunakan lima dimensi kualitas yang terdiri dari keandalan layanan Askes (realibility),

berkahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Customer Relationship Management PT Askes (Persero) Cabang Utama Yogyakarta Dalam Menangani Keluhan

Judul Skripi : Analisis Kepuasan Peserta Askes Sosial Terhadap Pelayanan Administrasi Kepesertaan di PT Askes (Persero) Kantor Cabang Bogor Tahun 2009.. Telah