• Tidak ada hasil yang ditemukan

MILITER MAJAPAHIT PADA MASA HAYAM WURUK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MILITER MAJAPAHIT PADA MASA HAYAM WURUK."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MILITER MAJAPAHIT PADA MASA HAYAM WURUK Oleh: Muhammad Rifki (14407141005)

Ilmu Sejarah (A)

A. Latar Belakang

Majapahit pada awalnya didirikan oleh Raden Wijaya yang merupakan salah satu anggota keluarga dari Kerajaan Singhasari yang selamat dari peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh Raja Jayakatwang dari Kerajaan Kadiri. Dalam prasasti Kudadu menyebutkan bahwa setelah selamat dari Serangan Jayakatwang Raden Wijaya kemudian pergi ke Madura dan di Madura ia diterima oleh Bupati Arya Wijaya yang merupakan salah seorang bekas bawahan Raja Kertanagara. Raden Wijaya meundapatkan saran dari Bupati Arya Wiraraja agar mengabdikan diri kepada Raja Jayakatwang di Kadiri. Setelah mengabdikan diri kepada Kadiri Raden Wijaya berhasil mendapatkan kepercayaan dari Jayakatwang dan diberi Hutan Tarik untuk dijadikan tempat tinggal. Hutan Tarik dibuka oleh Raden Wijaya dengan bantuan orang-orang dari Wiraraja dan pada perkembangannya kemudian tempat ini menjadi sebuah desa dan diberi nama Majapahit.

Setelah memiliki daerah sendiri Raden wijaya kemudian menghimpun kekuatan untuk melakukan serangan balas dendam kepada Kerajaan Kadiri. Sementara itu di Madura Bupati Arya Wiraraja juga memperisiapkan kekuatan untuk membantu Raden Wijaya dan Majapahit. Dalam waktu yang bersamaan Kubhilai Khan dari Cina mengirimkan tentaranya ke Jawa untuk menghukum Kertanagara yang dianggap telah menghina Kubhilai Khan. Mendengar kabar itu, Raden Wijaya kemudian bersiasat dengan berpura-pura menyerahkan diri pada tentara Cina dengan tujuan merebut kembali takhta kerajaan dari Jayakatwang. Pada tanggal 15 bulan ketiga tahun 1293 pasukan Cina menyerbu Daha yang merupakan Ibu Kota Kerajaan Kadiri dan berhasil memukul mundur pasukan Kadiri dan sore harinya tentara Cina berhasil menawan Jayakatwang bersama seratus anggota keluarga dan pejabat tinggi Negara.

(2)

kemudian melakukan perlawanan dan menyerang tentara Cina. Dengan bantuan pasukan dari Bupati Arya Wiraraja akhirnya raden Wijaya mampu menghancurkan tentara Cina dan sekitar 3.000 orang tentara Cina tewas. Tentara Cina yang tersisa saat itu terpaksa melarikan diri dan meninggalkan Pulau Jawa. Dengan runtuhnya kekuasaan Raja Jayakatwang dan berhasil mengusir tentara Cina, Raden Wijaya kemudian naik takhta dan resmi menjadi Raja Majapahit. Kerajaan Majapahit pada perkembangannya akan mencapai masa kejayaannya pada saat masa Raja Hayam Wuruk. Pada masa Hayam Wuruk ini Majapahit memliki wilayah yang luas dan untuk mempertahankan wilayahnya yang luas Majapahit memiliki militer yang kuat.

B. Pemerintahan Hayam Wuruk

Hayam Wuruk mulai memerintah dan diangkat menjadi Raja Majapahit pada tahun 1350. Setelah diangkat menjadi raja Hayam Wuruk kemudian mendapatkan gelar Sri Rajasanagara. Hayam Wuruk sebenarnya telah dinobatkan sebagai rajakumara atau raja muda dan memiliki daerah Jiwana sebagai daerah lungguhnya ketika Tribhuwanottunggadewi memerintah Majapahit. Saat Hayam Wuruk memerintah dengan didampingi oleh Patih Gajah Mada dan Werdhamantri Adityawarman Kerajaan Majapahit berhasil mencapai masa kejayaannya. Majapahit mampu meluaskan pengaruhnya berkat adanya gagasan politik Nusantara yang digagas oleh Gajah Mada yang nantinya akan melahirkan sumpah palapa. Untuk menjalankan gagasannya Gajah Mada mulai melakukan penaklukan-penaklukan terhadap daerah-daerah yang belum berada dibawah kekuasaan Majapahit untuk nantinya dipersatukan dibawah kekuatan Majapahit.

(3)

tetangga seperti Ceylon, Siam, Birma, Campa, Kamboja, India, Annam, dan Cina.1 Pada masa pemerintahannya, Hayam Wuruk memaksimalkan berbagai macam sektor yang ada di Majapahit untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya terutamanya dalam bidang ekonomi dan kebudayaan. Penghasilan kerajaan yang didapat dari upeti dan pajak dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat dan pembangunan kerajaan. Dalam kakawin Nagarakertagama dan beberapa prasasti yang berasal dari masa pemerintahan Hayam Wuruk menjelaskan mengenai hal itu seperti untuk peningkatan kesejahteraan dibidang pertanian raja memerintahkan pembuatan bendugan-bendungan, saluran pengairan, serta pembukaan tanah-tanah baru untuk perladangan. Di beberapa tempat sepanjang sungai-sungai besar dibuat tempat-tempat penyebrangan untuk memudahkan lalulintas antar daerah. Raja Hayam Wuruk juga sangat memerhatikan daerah-daerah kekuasaannya hal ini bisa dibuktikan dengan dilakukanya beberapa kali perjalan kenegaraan guna meninjau wilayah-wilayah yang menjadi bagian dari Majapahit yang disertai para pembesar kerajaan.2 Kerajaan Majapahit pada masa Hayam Wuruk mulai mengalami kemunduran setelah Patih Gajah Mada mengundurkan diri dari tugasnya setelah terjadinya Perang Bubat dan Raja Hayam Wuruk wafat.

C. Militer Majapahit Masa Hayam Wuruk

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk militer Kerajaan Majapahit mencapai masa puncaknya dan sangat disegani. Majapahit memiliki sekitar 30.000 kekuatan tempur jumlah ini belum ditambah dengan pasukan-pasukan dari wilayah-wilayah yang menjadi bagian dari majapahit. Kesuksesan militer Majapahit tidak bisa dilepaskan dari peranan seorang Mahapatih yang bernama Gajah Mada. Gajah Mada dalam struktur pemerintahan Majapahit menjabat sebagai panglima militer. Dalam mengelola kekuatan militer Majapahit untuk ekspansi maupun untuk

1 Taufik Abdullah, Dkk., Indonesia Dalam Arus Sejarah Kerajaan Hindu – Buddha, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 2011), Hlm. 243.

(4)

menjaga keamanan wilayah kekuasaan baik daratan maupun lautan setelah ekspansi, Gajah Mada memiliki strategi yang sangat baik. Menurut Gajah Mada, untuk mencapai suatu kesuksesan harus ada kerjasama yang baik dan rasa saling membutuhkan antara anggota dan pemimpinnya. Seperti yang dituliskan dalam

Kitab Niti Sastra hubungan antara anggota dan pemimpinannya diibaratkan seperti hubungan singa dengan hutan yang saling melindungi dan bekerjasama satu dengan yang lainnya. 3 Hingga abad ke-15 militer Majapahit cukup disegani oleh kerajaan-kerajaan lain karena kekuatan yang dimilikinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peristiwa pembunuhan utusan Raja Dinasti Ming yang sedang melakukan perjalanan menuju Raja Sumatera Timur. Pembunuhan ini tidak mendapatkan balasan dari Kerajaan Dinasti Ming justru Raja Dinsati Ming membebaskan utusan dari Jawa tanpa syarat.

Diseganinya militer Majapahit ini bukan tanpa dasar selain karena reputasi militer Majapahit yang mampu menghancurkan tentara Mongol yang merupakan tentara terkuat di dunia pada masa itu tentara Majapahit juga merupakan pasukan profesional yang setara dengan pasukan-pasukan profesional lain pada masanya, misalnya seperti pasukan militer dari Sriwijaya. Militer Majapahit sendiri memiliki pasukan bersenjata yang terbagi dalam tiga divisi. Pertama Pasukan Fedral yang berfungsi sebagai pasukan tempur. Kedua Wadwa Haji yaitu pasukan cadangan atau polisonil, pasukan ini dibentuk untuk melindungi keselamatan raja dan menjaga keamanan Negara bagian. Ketiga Bhayangkari yaitu pasukan khusus yang memilki fungsi untuk mengawal raja. Bila disamakan dengan kondisi saat ini Bhayangkari adalah pasukan pengawal presiden. Untuk mengatur militernya Majapahit memiliki susunan sistem komando yang menempatkan Raja dan Dewan Raja yang terdiri dari keluarga raja sebagai pemegang kekuassan tertinggi. Setelah itu ada Patih yang memiliki kekuasaan untuk mengorganisasi persiapan perang. Setelah Patih komando militer di pegang Tumenggung yang memiliki tugas menangani pertahanan dari serangan musuh dan menjaga keamanan Negara.

(5)

Dibawah Tumenggung terdapat posisi Juru Pangalasan atau pasukan penjaga kerajaan. 4

D. Pencapaian Militer Majapahit

Kerajaan Majapahit memilki militer yang sangat kuat pada saat mencapai masa kejayaannya. Militer Kerajaan Majapahit dibawah pemerintahan Hayam Wuruk dan dibantu Oleh Mahapatih Gajah Mada pernah melakukan beberapakali ekspedisi ke wilayah-wilayah lain seperti berikut:5

1. Panusantara 2

Ekpedisi Panusantara 2 dicatat dalam pararaton dimulai pada masa Raja Tribhuwana. Ekspedisi ini dilakukan karena adanya sumpah Amukti Palapa yang dilakukan oleh Gajah Mada saat ia menjabat sebagai Patih Majapahit. Ekspedisi ini berakhir dengan takluknya Sunda oleh Majapahit. Ekspedisi ini dipimpin oleh Gajah Mada

2. Pabali

Ekspedisi Pabali tercatat didalam Nagarakertagama ekspedisi ini dilakukan karena Raja Bali dianggap melanggar kesepakatan dengan Majapahit. Ekspedisi ini dipimpin oleh Pemimpin perang armada Laut Jawa saat itu yaitu, Patih Gajah Mada dan dibantu oleh Aditya Warman dari Malayu.

3. Padompo

Ekspedisi ini tercatat didalam Nagarakertagama ekspedisi ini dilakukan karena Raja Dompo dianggap melanggar perjanjian dengan Majapahit dan dalam ekpedisi ini Dompo dapat dikalahkan.

4. Pasingapura

Ekpedisi Pasingapura dilakukan sebanyak dua kali ekspedisi pertama tercatat dalam sejarah Malayu ekspedisi ini dilakukan karena Raja Singapura tidak menunjukan diri takluk pada Majapahit. Pada Ekspedisi pertma ini Majpahit mengalami kekalahan. Kemudian ekspedisi Pasingapura kembali dilakukan

4 Irwan Joko Nugroho, Majapahit Peradaban Maritim, (Jakarta: Suluh Nusantara Bakti, 2011), Hlm. 190.

(6)

setelah Majapahit mendapat bantuan dari Radjuna Tapa seorang Bendahari Raja Singapura yang membelot dari Kerajaan Singapura. Ekspedisi yang kedua ini akhirnya menghasilkan kemenangan dan kerajaan Singapura takluk terhadap Majapahit.

5. Panusantara 3

Ekspedisi ini dicatat dalam Hikayat Raja-raja Pasai ekspedisi ini dilakukan karena Raja Pasai dianggap sebagai penyebab bunuh dirinya Putri Raja Majapahit dan pada ekspedisi ini akhirnya Pasai behasil dihancurkan oleh Majapahit.

E. Alutsista Militer Majapahit

Militer Kerajaan Majapahit selain memiliki pasukan yang tangguh Majapahit mempunyai persenjaatan dan alat militer yang dapat menunjang kegiatan kemiliterannya. Berikut beberapa alutsista yang dimiliki oleh Kerajaan Majapahit:

1. Keris

Semasa pemerintahan Majapahit, teknik pembuatan kersis sudah mengalami penghalusan dan lebih selektif dalam memilih bahan. Selain itu, keris pada masa Majapahit memiliki perbedaan dengan keris dari era sebelumnya yang mana keris pada masa Majapahit lebih ringan dan kuat bila dibandingkan dengan keris dari era sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa keris pada masa Majapahit telah menunjukan kualitasnya. Kerajaan Majapahit memiliki beberapa wilayah kekuasaan yang disana terdapat sentra pembutan keris misalnya di daerah Tuban terdapat seorang ahli keris yang benama Empu Larasembaga dan di daerah Balambangan ada tiga ahli keris yang terkenal yaitu Empu Ki Surowisesa, Ki Supadi, dan Ki Jokosuro. Keris pada masa Majapahit ini sendiri kebanyakan bagian hulu nya menjadi satu dengan bilahnya. Semua bagian dari ujung bilah sampai hulu keris dibuat dari logam dan dibagian hulunya diberi ukiran berbentuk patung manusia. Keris-keris yang dimiliki oleh Majapahit yaitu: pertama, keris luk, kedua, keris lurus, dan ketiga, keris kudi.6

2. Kapal Majapahit

(7)

Menurut Gaspar Correia Jawa memiliki kapal yang sangat kuat terhadap tembakan meriam dan memiliki empat lapis papan. Kapal ini dibuat dengan menggunakan teknik yang berbeda dengan kapal-kapal lain, seperti teknik papan yang diikat menjadi satu menggunakan tali dan penggunaan teknik pasak dan ikat untuk memasang dan penyambungan papan di dingding. Selain itu kapal Jawa memiliki teknik paku khusus sehingga mampu menahan gempuran meriam dan dilengkapi pula dengan meriam. Kapal yang dimiliki oleh Majapahit memiliki fungsi ganda selain berfungsi untuk perdagangan kapal ini juga berfungsi sebagai pertahanan laut.7 Kapal yang yang digunakan oleh Majapahit bernama kapal Jong. Kapal ini memiliki ukuran yang cukup lebar dan sangat panjang namun belum bisa dipastikan berapa angka pastinya. Kapal ini memiliki bagain rendah yang digunakan untuk jembatan dan kapal ini tidak menggunakan tundan atau penyeimbang luar. Kapal ini memiliki dingding yang tebal dan kuat yang terdiri dari 4 lapisan kayu yang tebal dan menggunakan layar besar dengan tiang tinggi serta dilengkapi meriam.

3. Baju Perang

Di dalam literer Jawa Kuno terdapat kosakata yang menyebutkan tentang pakaian seperti Waju dan Kalambi, yang arinya adalah baju. Selain itu, terdapat istilah Kawaca yang berarti kemeja dan untuk mnyebutkan celana terdapat kosakata Lancingan dan Gadag. Adanya kosakata untuk baju dan celana hal ini dapat membuktikan bahwa orang Jawa telah menggunakannya. Sejarah Cina yang berasal dari Dinasti Song mencatat bahwa di Nusantara terdapat pakaian perang yang berfungsi untuk melindungi dada dan punggung. Baju ini berbentuk tabung panjang dan dibuat dari tembaga yang di cetak. Ciri-ciri pakaian perang tersebut memiliki kesamaan dengan pakaian perang Romawi. Di Jawa sendiri terdapat pakaian dari logam yang berbentuk tabung yang di sebut dengan Kawaca. Selain itu terdapat arca yang memiliki ukiran baju perang yang terangkai dari susunan pelat yang ditemukan dari Candi Singasari. Hal ini membuktikan bahwa di jawa sudah terdapat pakaian perang yang digunakan sebagai pelindung.

(8)

Hikayat Banjar pernah mencatat mengenai pakaian dan perlengkapan perang di Jawa dalam jumlah besar. Pakaian perang ini digunakan oleh pasukan Bhayangkari atau pasukan khusus pengawal raja. Akan tetapi pakaian perang itu bukan baju yang berbentuk tabung melainkan baju rantai. Catatan Hikayat banjar tersebut memiliki banyak kesamaan dengan catatan kidung dan kakawin. Baju rantai sendiri di Jawa dikenal dengan istilah Waju Rante baju ini memiliki kesamaan dengan baju perang yang berasal dari Timur Tengah dan Eropa.

F. Kemunduran Majapahit

Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran pada sekitar abad 16 yang mana kemunduran Majapahit sendiri disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk wafat, tidak adalagi pemimpin berkualitas yang mampu menjalankan pemerintahan di Majapahit. Sehingga pada tahun 1453 – 1456 bahkan Majapahit pernah mengalami kekosongan pemimpin karena tidak ada calon pengganti yang mampu memimpin kerajaan Majapahit. Kedua adanya perebutan kekuasaan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya perang saudara yang dikenal dengan nama Perang Paregreg yang berlangsung mulai tahun 1401 sampai 1406. Pada masa ini semua keuangan Majapahit dihabiskan hanya untuk membiayai perang saudara.

(9)

perkembangan Kerajaan Majapahit karena Majapahit mulai kehilangan aspek perdagangan dalam kehidupan perekonomian mereka.8

(10)

G. Kesimpulan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Esa Damar Pinuluh, Pesona Majapahit, Yogyakarta: Buku Biru, 2010

Irwan Joko Nugroho, Majapahit Peradaban Maritim, Jakarta: Suluh Nusantara Bakti, 2011

Marwati Djoened poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia Zaman Kuno, Jakarta: Balai Pustaka, 2009

Paul Michel Munoz, Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesia Dan Semenanjung Malaysia, Yogyakarta: Mitra Abadi, 2009

Purwadi, The History Of Javanese Kings, - : Ragam Media, 2010

(12)

LAMPIRAN

Dua Keris Majapahit

Keris Luk Majapahit

(13)

Keris Lurus Majapahit

Kudi

(14)
(15)

Pakaian perang Romawi dari logam kuningan berbentuk tabung dan gambar detai baju perang Romawi.

(16)

Detail baju pelindung pada masa lalu.

(17)

Baju rantai dan detail.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

dalam menentukan kebijakan dan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan hukum yang baik terhadap konsumen yang berkaitan dengan agen asuransi dalam penyampaian

Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, standar kompetensi jabatan dan sumber

pembelajaran dengan permainan Domat pada Kompetensi Dasar ”Melakukan Operasi Hitung Campuran” digunakan oleh peneliti untuk dipertahankan dan dikembangkan. Sebaliknya kelemahan

(2) Revisi RTRWP dan/atau RTRWK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pemerintah daerah sejak Ketidaksesuaian RTRWP dan/atau RTRWK dengan Batas Daerah

Microsoft Excel 2007 merupakan software pengolah data yang diproduksi olehMicrosoft Corporation yang sangat bermanfaat dalam aplikasi perkantoran

Beberapa keadaan mungkin menyebabkan perusahaan melakukan penurunan harga, salah satunya adalah kelebihan kapasitas pabrik. Dalam hal ini perusahaan memerlukan bisnis

terjadinya perubahan dalam komposisi tubuh, dimana pada usia 20-30 tahun terjadi penurunan pada massa bebas lemak dan peningkatan pada massa lemak.Hal ini

Tabel 7 juga menunjukkan beberapa aksesi plasma nutfah yang terpilih bersifat toleran terhadap cekaman keracunan Fe tidak saja pada fase vegetatif tetapi