BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Filsafat adalah sumber dan dasar dari cabang-cabang filsafat yang lain termasuk didalamnya adalah filsafat ilmu. Filsafat ilmu dari berbagai kalangan filsuf dianggap sebagai suatu cabang filsafat yang sangat penting dan mesti dipelajari secara mendalam. Filsafat tent
Dalam perumusan suatu ilmu ataupun pengetahuan sebelum secara konkrit disebut sebagai ilmu dan pengetahuan tentunya ada rumusan yang dianggap mampu memberikan nilai-nilai yang mendekati suatu kesempurnaan berfikir sehingga pada akhirnya
sesuatu itu dikatakan sebagai ilmu atau
pengetahuan. Dalam kajian itupula ternyata harus melalui suatu proses yang oleh parah ahli disebut berfilsafat.
Filsafat secara umum adalah sebagai ilmu
pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran, secara khusus
terdapat banyak perbedaan pendapat dapat dilihat dari berbagai segi yaitu menggunakan rationalisme atau mengagungkan akal, materialisme atau
ide, hedonisme mengagungkan kesenangan dan atau stocisme mengagungkan tabiat saleh.
Filsafat ilmu dan filsafat tidak dapat dipisahkan bahkan jikalau diibaratkan keduanya seperti mata uang logam atau dua sisi yang saling terkait. Untuk memahami secara umum kedua sisi tersebut maka perlu pemisahan dua hal itu yaitu filsafat ilmu disatu sisi sebagai disiplin ilmu dan disisi lain sebagai
landasan filosofis bagi proses keilmuan.
Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat yang
Secara sederhana, filsafat dapat diartikan sebagai berfikir menurut tata tertib dengan bebas dan
sedalam-dalamnya, sehingga sampai kedasar suatu persoalan, yakni berfikir yang mempunyai ciri-ciri khusus, seperti analitis, pemahaman deskriptif,
evaluatif, interpretatif dan spekulatif. Sejalan dengan ini, Musa Asy’ari menyatakan bahwa filsafat adalah berfikir bebas, radikal, dan berada pada dataran makna. Bebas artinya tidak ada yang menghalang-halangi kerja pikiran. Radikal artinya berfikir sampai ke akar-akar masalah (mendalam) bahkan sampai melewati batas-batas fisik atau yang disebut
metafisis. Sedang berfikir dalam tahap makna berarti menemukan makna terdalam dan suatu yang
terkandung didalamnya. Makna tersebut bisa berupa nilai-nilai seperti kebenaran, keindahan ataupun
Sedangaka Ilmu dapat disimpulkan sebagai
sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, obyektif, dapat diukur, terbuka dan
komulatif (tersusun timbun).
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Bagaimana kajian filsafat terhadap filsafat ilmu pengetahuan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gambaran Tentang filsafat 2.1.1. Sejarah Penemuan filsafat
[1] Filsafat dalam pandangan barat diperkirakan muncul pada abad ke- 7 sebelum masehi di yunani. dalam Filsafat muncul ketika orang-orang mulai
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.
Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filosof ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filosof-filosof Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Socrates, Plato, dan Aristoteles. Socrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah
murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah
2.1.2 Filsafat Dalam Pandangan Para Ahli
Beberapa pandangan para ahli tentang filsafat telah terdapat dalam berbagai macam literatur dan hampir semua disiplin ilmu, bahasan tentang filsafat adalah salasatu objek telaah yang menarik untuk
didiskusikan. Berikut beberapa pandangan: Ø Menurut Descartes (1596–1650)
Filsafat ialah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
Ø Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. Filsafat adalah pengetahuan yang
Ø Aristoteles (384 – 322 SM)
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Ø Cicero ( (106 – 43 SM )
Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu-ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Ø Prof. Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam
kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
2.2. Tentang Ilmu Pengetahuan 2.2.1. Pengertian ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui,memahami dan
Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan). Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998)
Ø Encyclopedia Americana
Dalam Encyclopedia Americana, ilmu adalah
pengetahuan yang bersifat positif dan sistematis.
Ø Paul Freed man
Dalam The Principles of Scientific Research
memperoleh suatu pengetahuan dan senantiasa lebih lengkap dan cermat tentang alam dimasa lampau, sekarang dan kemudian hari, serta suatu
kemampuan yang meningkat untuk menyesuaikan dirinya dan mengubah lingkungannya serta
mengubah sifat-sifatnya sendiri.
Ø S.ornby
Mengartikan ilmu sebagai susunan atau kumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dan percobaan dari fakta-fakta.
Ø Poincare
Tidak dapat di pungkiri bahwa dalam proses untuk memperole suatu ilmu adalah dengan melalui
pedekatan filsafat. .
2.2.2 Tujuan Ilmu dalam lingkup filsafat ilmu
[2] Ilmu pengetahuan adalah salah satu objek kajian dari filsafat ilmu yang merupakan cabang dari
filsafat. Yang dimaksud dengan filsafat ilmu adalah studi sistematik mengenai sifat hakikat
ilmu,khususnya yang berkenaan
denganmetodenyadan kedudukannyadidalam skema umum disiplin ilmu.Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapatlah dicermati rangkuman ranah telaah yang tercakup dalam filsafat ilmu, seperti berikut :
menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu
tertentu. Juga berperan untuk menganalisis hubungan atau antar hubungan yang ada pada kajian satu terhadap kajian yang lain.
Tujuan filsafat ilmu adalah
Ø Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memeahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu
Ø Memahami sejarah pertumbuhan,
perkembangan,dan kemajuan ilmu di berbagai bidang,sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis.
Ø Menjadi pedoman bagi para dosen dan
Ø Mendorong pada calon ilmuwan dan iluman untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan
mengembangkannya.
Ø Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada
pertentagan.
2.3. Pengertian Agama
Kata agama dalam Kitab suci Al-Qur'an dan hadits Nabi mempunyai makna antara lain: pahala dan balasan, ketaatan dan penghambaan, kekuasaan, syariat dan hukum, umat, kepasrahan dan
penyerahan mutlak, aqidah, cinta, akhlak yang baik, kemuliaan, cahaya, kehidupan hakiki, amar ma'ruf nahi munkar, amanat dan menepati janji, menuntut ilmu dan beramal dengannya, dan puncak
Agama ialah suatu sistem credo (tata keyakinan), ritus (peribadatan) dan sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan alam lainnya sesuai tata ketentuan yang telah ditetapkan.
Menurut sumbernya agama dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Agama samawi (agama wahyu atau langit) 2. Agama budaya (agama bumi)
Contoh dari agama samawi salah satumya adalah islam. Agama islam adalah wahyu dari Allah yang diturunkan pada rosul-Nya sebagai suatu sistem keyakinan dan tata aturan yang mengatur segala pri kehidupan dan kehidupan manusia dalam hubungan nya dengan Tuhan, sesama makhluk maupun alam yang bertujuan mencari keridhoan Allah serta
Agama islam bersumber dari kitab suci yaitu
kodifikasi wahyu Allah swt untuk umat manusia di atas planet bumi berupa Al quran sebagai
penyempurna wahyu-wahyu Allah sebelumnya.
2.4. Tentang Kebudayaan
2.4.1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan menurut Mukti Ali (1982 : 4) adalah budi daya, tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia digerakkan oleh akal dan perasaannya. Yang mendasari adalah ucapan hatinya yang
merupakan keyakinan dan penghayatannya terhadap sesuatu yang dianggap benar. Apa yang dianggap benar itu besar atau kecil adalah agama. Dan
[3] Pendapat lain menyatakan bahwa budaya atau kebudayaan adalah formulasi dari tida unsur daya, yaitu daya cipta, daya rasa, dan daya karsa (cipta, rasa, karsa)
Berikut devinisi kebudayaan menurut beberapa ahli : 1. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan
komplek yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan,kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadan dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
2. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur
3. Kotjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik dari
manusia dengan belajar
2.4.2. Wujud Kebudayaan Dan Unsur-Unsurnya a) Wujud Kebudayaan
Menurut prof. dr. koentjaraningrat, wujud kebudayaan itu dapat diklasifikasikan pada tiga macam:
1. wujud kebudayaan sebagai kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Wujud pertama adalah ideal
kebudayaan yang sifat abstrak, tak dapat diraba dan di foto, layaknya dalam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan di arsip-arsip kartu komputer, pita komputer dan sebagainya.
2. wujud kebudayaan sebagi kompleks
system sosial atau social sistem, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. yang
berintegrasi satu sama lainya dari waktu kewaktu yang selalu menurut pola tertentu.
3. wujud kebudayaan sebagai wujud hasil karya manusia. Wujud ketiga ini adalah yang disebut kebudayaan fisik yaitu seluruh fisik hasil karya
manusia dalam masyarakat sifatnya sngat konkrit berupa benda-benda yang bisadiraba, difoto,
dandilihat. dan tiga wujud tersebut tidak saling lepas satu samalainnya dalam masyarakat.
Dari ketiga wujud tersebut, kebudayaan dapat
termanifestasi pada beberapa aspek sebagai berikut: 1. Bahasa ( tulisan maupun lisan)
3. Sistem mata pencarian ( matapencarianhiudpdanekonomi)
4. Organisasi social (organisasi kemasyarakatan) 5. Sistem pengetahuan
6. Kesenian (seni rupa, seni sastra, seni tari dan sebagainya)
7. Religi.
b) Unsur-Unsur Kebudayaan
Prof. M.M Djojodigoeno menyatakan bahwa
kebudayaan atau budaya adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Sehingga unsur-unsur didalamnya tiga aspek tersebut.
2. Karsa :kerinduan manusia untuk menginisafi tentang hal sangkanparan. Dari mana manusia sebelum lahir (sangkan) dan kemana manusia
sesudah mati (paran) hasilnya berupa norma-norma keagamaan, kepercayan, timbulnya bermacam-macam agama, karna kesimpulan manusia berbeda-beda pula.
3. Rasa : kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahannya. Manusia merindukan keindahan dan mennolak keburukan/ kejahatan.Buah perkembangan rasa ini menjelma menjadi norma yang kemudian menghasilkan bermacam-macam kesenian.
2.5. Pengertian Ideologi
ilmu ). Istilah ini diperkenalkan oleh filsuf Perancis A.Destut de Tracy (1801 ) yang mempelajari tentang berbagai gagasan (idea) manusia serta kadar
kebenarannya. Pengertian ini kemudian meluas sebagai keseluruhan pemikiran, cita rasa, serta segala upaya, terutama di bidang politik. Ideology juga di artikan sebagai falfasah hidup dan
pandangan dunia ( dalam bahasa Jerman disebut weltanschauung ).
Berikut ini beberapa pengertian ideology : 1. A.Destult de Tracy
Ideology adalah bagian dari filsafat yang merupakan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti
pendidikan, etika, politik, dan sebagainya. 2. Dr. Alfian
cara yang sebaiknya, yaitu secara normal dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama
dalam berbagai segi kehidupan[4]
2.6. Hubungan Antara Filsafat Dengan Ilmu Pengetahuan
Gerard Beekman dalam bukunya (1973) filsafat, para filsuf, berfilsafat menyatakan bahwa filsafat
memainkan peranan dalam hubungannya dengan semua ilmu pengetahuan. Filsafat tidak harus
mengirim imformasi dari sisi ilmu pengetahuan, tapi harus memberikan ilmu pengetahuan.[5]
mendapatkan esensinya. Sedangkan filsafat bersifat priori, yakni; kesimpulan-kesimpulannya ditarik tanpa pengujian. Sebab filsafat tidak mengharuskan adanya data empiris seperti dimiliki ilmu. Karena filsafat
bersifat spekulatif dan kontemplatif yang ini juga dimiliki ilmu.
Filsafat yang sering disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science) dapat menjadi pembuka dan sekaligus ilmu pamungkas keilmuan yang tidak dapat diselesaikan oleh ilmu. Kenapa demikian? Sebab filsafat dapat merangsang lahirnya sejumlah keinginan dari temuan filosofis melalui
berbagai observasi dan eksperimen yang melahirkan berbagai pencabangan ilmu.
terlebih dahulu pengertian filsafat dan ilmu pengetahuan.
Filsafat adalah buah pemikiran seseorang yang mengkaji tentang masalah yang berkenan dengannya dalam segala sesuatu secara benar, agar
menemukan hakikat yang sebenarnya.
Ilmu adalah sebuah pengetahuan yang pasti secara beraturan, secara ilmiah, dan mencakup kebenaran umum mengenai objek studi.
2.7. Hubungan Filsafat dengan Agama
[7] Menurut Hocking (1946), agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang dihadapi
manusia, sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Agama merupakan pernyataan
pengharapan manusia dalam dunia yang besar atau jagat raya, karena ada jalan hidup yang benar yang perlu ditemukan. Agama menjadi suatu lembaga
yang bersemangat untuk memperoleh kehidupan yang baik dan merenungkannya sebagai suatu
tuntutan kosmis,. Menusia menjadi penganutnya yang setia terhadap agama karena manurus keyakinannya agama telah memberikan sesuatu yang sangat
agama lebih banyak menyangkut perasaan dan keyakinan. Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaanya itulah makanya agama
dikatakan pengkajian filsafat. Landasan agama atau tauhid meurpkan landasan utama yang perlu
diperhatikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dnia dan menjadi bekal di akhirat nanti. Misalnya dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajran bagi anak didi, dimna alandasan tauhi dan spritual keagaaamini
menyangkut dengan hakikat menusi asebagai
makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu pendidikan dan pemblajarna yang harus dilakukan harus
mengacu pada pembentukan kepribadian anak didik yang sesuai dengan nilai-nilai aqidan dan spritual kegaman yaitu menurut ajaran agama islam.
seabgaipegangan dan pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman. Karena dia yakin bahwa
semuanya. Baik hidup, mati, kapan, dan dimanapun ia berada adalah kekuasaan dan kehendak yang maha kuasa yaitu Allah SWT.
Filsafat merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh sikap dan
pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar yang terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia. Ada beberapa hal yang penting dalam agama yaitu : menyakini adanya
Tuhan yang menciptakan semua yang ada dilangit dan dibumi dan mengatur semua kehidupan
manusia, adanya kebajikan, sifat buruk dan baik dan lain sebagainya,juga diselidi oleh filsafat karena itu meurpakan atau mungkin ada secara umum
atau firman-firman Allah, sedangkan kebenaran
dalam filsafat didasarkan pada pikiran belaka, agama telah mengaskan bahwa agama itu untuk
orang-orang yang berakal dan berilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dalam agama terutama gama islam adanya aturan-aturan yang ditetapkan Allah, dimnaa aturah Allah adalah wajib, sunat, haram, makhru dan mubah. Jadi agama dan pendidikan merupakan dual yang saling berhubungan dan saling berkaitan, maksudnya adalah didalam agama ada aturan-aturan yang harus dipatuhi sedangkan dalam pendidikan juga ada aturan yang harus dipatuhi dan semua atuaran baik agama maupun pendiidkan
dijalankan dan diterapkan oleh manusia.
Definisi filsafat telah kami bahas sebelumnya, bahwa filsafat yaitu buah pemikiran seseorang yang
mengkaji tentang masalah yang berkenan dengannya dalam segala sesuatu secara benar agar
menemukan hakikat sebenarnya.
Agama adalah suatu pedoman bagi manusia agar hidup manusia menjadi lurus, teratur, dan tidak kacau. Dalam agama ada sesuatu yang dianggap berkuasa yaitu Tuhan, zat yang memiliki segala yang ada, yang berkuasa dan yang mengatur segala alam beserta isinya.
Jadi, filsafat dan agama sangat berkaitan erat dan saling berhubungan peran agama terhadap filsafat adalah meluruskan filsafat yang tidak nyata
dengan pemikiran yang kritis dan logis. Ada sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa filsafat yang sejati harus berdasarkan agama dan filsafat yang sejati itu adalah terkandung dalam agama.
2.8. Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan Kebudayaan mempunyai fungsi yang besari bagi mnausia dan masyarakat, berbagai macam kekuatan harus dihadapi seperit kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spritual maupun materil. Manusia merupakan
dengan teknologi hasil ciptaannya. Dan kebudayaan juga diharakan dengan pendidikan yang akan
mengembangkan dan membangkitkan budaya-budaya dulu, agar dia tidak punah dan terjaga untuk
selamanya. Oleh karena itu, dengan adanya filsfat, kita dapat mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadal alam lingkungannya. Sehingga kebudayaan memiliki peran :
1. suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
5. petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan
6. pengaturan agar manusia dapat mengerti
bagaimnaa seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jikga berhubungan dengan orang lain
7. sebagai modal dasar pembangunan
[9] Menurut Pemakalah, kaitan antara filsafat dan kebudayaan ini juga sangat erat
hubungannya, karena kebudayaan ini adalah hasil karya manusia sebagai komplek aktifitas serta
tindakan berpola dari manusia. Dan kebudayaan ini juga hasil dari ide-ide dan gagasan. Intinya
kebudayaan itu merupakan hasil dari sebuah pemikiran manusia yang disebut sebagai filsafat.
Filsafat dan ideology memiliki keterkaitan sebelum lahirnya sebuah ideolgi maka ada filsafat terlebih dahulu, filsafat berubah menjadi ideology setelah filsafat tersebut digunakan untuk cita-cita dan di kerjakan atau di patuhi oleh manusia tersebut. Filsafat adalah sebuah pemikiran kritis untuk
menglogikan sesuatu, sehingga filsafat menjadi akar dari setiap ilmu pengetahuan, sedangkan ideology adalah suatu ilmu yang mempelajari cita-cita.
Ideology merupakan hasil filsafat, ideology adalah output dari struktur pemikiran yang sudah matang, komplik, serta sintesis berupa tawaran-tawaran
terhadap sendi-sendi kehidupan yang lebih kompleks. [10] Menurut Pemikiran Pemakalah, filsafat dan
ideology sangatlah berkaitan erat, Mengapa
pikiran manusia serta kadar kebenarannya.
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Filsafat dan agama mempunya hubungan yang
terkait dan reflesif dengan manusia artinya keduanya tidak ada alat penggerak dan tenaga utama di
dalam diri manusia, yang dikatakan alat dan
penggerak tenaga utama pada diri manusia adalah akal, pikiran, rasa, dan kenyakinan. Dengan alat ini manusia akan mencapai kebahagiaan bagi dirinya. Agama dapat menjadi petunjuk, pegangan serta pedoman hidup bagi manusia dalam menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan,
timbullah kesadaranyna, bahw amanusia merupakan makhluk yang tidak berdaya untuk mengatasinya dan timbulnya kepercayaan dan keyakinan.
Hubungan pendidikan dengan kebudayaan adalah juga hubungan nilai demokrasi. Dimana fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan
mempunyai tujuan yang lebih utama yaitu untuk
membina kepribadian manusia agar lebih kreatif dan produktif yakni mampu menciptakan kebudayaan.
Hubungan filsafat dengan ideologi, filsafat dan ideology sangatlah berkaitan erat, Mengapa
demikian? Karena ideology itu adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang gagasan atau pokok pikiran manusia serta kadar kebenarannya.
Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan,
Realitas juga menunjukan bahwa hampir tidak ada satu cabang ilmu yang lepas dari filsafat atau
DAFTAR PUSTAKA
Kattsoff, Louis O., Pengantar Filsafat, alih bahasa Soejono Soemargono, (Yogyakarta: Tiara Kencana, 1986).
Poedjawijatna, Pembimbing ke Arah Alam Filsafat, ( Jakarta:Pembangunan, 1980).
Dr.Slamet Ibrahim. Filsafat Ilmu Pengetahuan. ITB, 2008.
Notowidogda, Rohman, 2006, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-qur’an dan Hadits, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Supriyadi, Dedi, 2008, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia.
Gazalba, Sidi, 2001, Mesjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna.