KOMUNIKASI POLITIK
“
STRATEGI KAMPANYE DENGAN MENGGANDENG
ORGANISASI KEPEMUDAAN ANSHOR - FATAYAT
”
(Studi Kasus Pada Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Blitar Tahun 2015)
Diajukan Sebagai Tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah
Komunikasi Politik
Dosen Pembimbing SUROKIM,S.Sos.,M.Si
OLEH:
AHMAD ZAINUL ABIDIN
14.05.311.00061
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Komunikasi PolitikStrategi Kampanye dengan menggandeng organisasi pemuda Anshor Fatayat | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang menggunakan sistem Demokrasi
dalam mekanisme politiknya. Salah satu bentuk system dimokrasi yakni dengan
adanya pemilihan umum atau yang lebih di kenal pemilu. Mulai dari Kepala desa
sampai dengan Presiden semuanya menggunakan pemilu dalam penentuannya.
Tak terkecuali dengan penentuan bupati pada suatu daerah.
Bupati adalah kepala daerah yang melingkupi kabupaten dalam tugasnya.
Bupati adalah badan pemerintahan yang bertanggung jawab memajukan dan
mengawasi kinerja pemerintahan di tingkat kabupaten. Bupati secara langsung
maupun tidak langsung akan berperan di dalam mewujudkan kesejahteraan
penduduk di tingkat kabupaten. Sehingga untuk menentukan bupatipun perlu
diadakannya pemilihan umum untuk menampung suara masyarakat terhadap
pemimpin atau bupati yang akan membawa laju pemerintahan di kabupaten
tersebut.
Dalam pelaksanaan pemilu tidak pernah terlepas dari peran serta organisasi
kepemudaan. Salah satu yang paling menonjol yaitu organisasi kepemudaan
Anshor dan Fatayat yang merupakan organisasi di bawah naungan organisasi
masyarakat Nahdlatul Ulama’. Organisasi ini memiliki jumlah massa yang cukup
banyak. Tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Organisasi ini di bentuk sebagai
wadah berkumpul pemuda yang latar belakangnya Nahdlatul Ulama’. Karena
memiliki jumlah massa yang cukup banyak, tak heran jika organisasi kepemudaan
ini menjadi salah satu target utama dalam upaya pemenangan pemilu, baik yang
bertaraf nasional sampai kedaerahan.
Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian pada
organisasi kepemudaan Anshor dan Fatayat sebagai target utama pemengan
pemilihan Bupati di Kabupaten Blitar pada tahun 2015. Untuk itu penulis
menyusun penelitian ini dengan judul “Strategi Kampanye Dengan Menggandeng
Komunikasi PolitikStrategi Kampanye dengan menggandeng organisasi pemuda Anshor Fatayat | 2
1.2Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Kampanye Dengan Menggandeng Organisasi
Kepemudaan Anshor – Fatayat?
1.3Tujuan Dan Manfaat Penelitian
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini mengacu pada perumusan masalah yang ada pada latar
belakang yang telah disampaikan peneliti di atas adalah :
a. Untuk mengetahui Strategi Kampanye Dengan Menggandeng Organisasi
Kepemudaan Anshor - Fatayat.
B. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
Memberikan kontribusi berupa pengetahuan baru dan referensi tentang
Strategi Kampanye Dengan Menggandeng Organisasi Kepemudaan Anshor -
Fatayat. Hasil dari penelitian ini akan banyak manfaatnya untuk penelitian
berikutnya yang mempunyai kajian yang sama dan tentunya sangat bermanfaat
Komunikasi PolitikStrategi Kampanye dengan menggandeng organisasi pemuda Anshor Fatayat | 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Strategi Kampanye Dengan Menggandeng Organisasi Kepemudaan
Anshor – Fatayat.
Sebagai negara yang menganut paham demokrasi, Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin kemerdekaan setiap warga
negara untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat sebagai
bagian dari hak asasi manusia dan untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan
yang kuat dalam Negara Kesatua Republik Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, demokratis, dan berdasarkan hukum.
Perwujudan hak-hak politik tersebut, setiap warga negara yang telah
memenuhi persyaratan diberikan kebebasan membentuk, memelihara dan
mengembangkan hak-hak politiknya termasuk bergabung dalam organisasi
social dan politik politik sebagai pilar demokrasi. Melalui organisasi social
dan politik pemuda dapat mewujudkan haknya untuk menyatakan pendapat
tentang arah kehidupan dan masa depannya dalam bermasyarakat dan
bernegara. Melalui kebebasan yang bertanggungjawab segenap warganegara
(pemuda) memiliki hak untuk berkumpul dan berserikat guna mewujudkan
cita-cita politiknya secara nyata. Kesetaraan merupakan prinsip yang
memungkinkan segenap warganegara (pemuda) berpikir dalam kerangka
kesedarajatan sekalipun kedudukan, fungsi dan peran masing-masing berbeda.
Kebersamaan merupakan wahana untuk mencapai tujuan berbangsa dan
bernegara sehingga segala bentuk tantangan lebih mudah dihadapi.
Sebagai bagian dari komponen bangsa, pemuda tidak dapat melepasdkan
diri dan menghindar dari politik. Oleh karena hakekat manusia termasuk
pemuda adalah zoon politicon atau mahluk politik. Keberadaan dan kiprah
manusia termasuk pemuda merupakan bagian dari produk politik dan terlibat
baik langsung maupun tidak langsung, nyata maupun tidak nyata dalam
kehidupan politik.
Peran politik pemuda dapat dilihat dari: Pertama, partisipasi politik
pemuda sebagai bagian dari sistem politik yakni dalam supra struktur politik
Komunikasi PolitikStrategi Kampanye dengan menggandeng organisasi pemuda Anshor Fatayat | 4 bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pemerintahan. Sebagai warga
negara setiap pemuda harus memahami tentang hak dan kewajibannya sebagai
warga Negara, termasuk melakukan bela Negara. Dalam infra struktur politik,
pemuda dapat berkiprah dalam kegiatan partai politik, pada kelompok
kepentingan, kelompok penekan maupun kelompok anomalis. Inilah arena
politik yang dapat digunakan oleh pemuda dalam berpartisipasi.
Salah satu wujud dari organsiasi pemuda yang aktif dalam berbagai
kegiatan politik di Indonesia ini adalah organisasi Anshor dan Fatayat.
Organisasi yang lahir pada tahun 1924 dan 1962 ini telah berkembang menjadi
organisasi kepemudaan yang memiliki jumlah anggota yang cukup banyak.
Setidaknya ada 5.500 orang anggota anshor dan 6.543 orang anggota fatayat
yang terdaftar di kabupaten Blitar (sesuai data pengurus anak cabang Kab.
Blitar). Organisasi ini mempunyai struktur yang kuat dari ranting (tingkat
desa) hingga kabupaten.
Organisasi ini memiliki agenda – agenda tertentu setiap tahun. Agenda tersebut tersusun mulai dari agenda ditingkat kecamatan hingga ditingkat
kabupaten. Salah satunya yaitu mengadakan pengajian rutin di tingkat
kecamatan minimal 1 bulan sekali. Selain itu, di tingkat kabupaten pun juga
sering diadakan perkumpulan untuk membahas berbagai kegiatan yang akan
dilaksakan oleh organisasi tersebut. Salah satunya yaitu musyawarah yang
dilaksanakan pada bulan maret 2015 yang dihadiri 4 orang perwakilan dari
masing – masing kecamatan. Musyawarah tersebut membicarakan tentang lomba qiroah yang diselenggarakan untuk menambah kekompakan di internal
organisasi itu sendiri.
Keberadaan organisasi ini tidak luput dari target pemenangan pada pemilu
bupati dan wakil bupati di kabupaten Blitar yang dilaksanakan pada tahun
2015 yang lalu. Strategi tersebut terbukti dapat diandalkan guna
memenangkan pasangan bupati tersebut. Saat ditemui beberapa waktu yang
lalu, salah satu tim sukses dari salah satu calon bupati Kabupaten Blitar
mengaku bahwa untuk menggaet organisasi kepemudaan khususnya anshor
Komunikasi PolitikStrategi Kampanye dengan menggandeng organisasi pemuda Anshor Fatayat | 5 pemikiran pemuda yang cenderung kritis dalam menentukan sosok calon
pemimpin terlebih dari sudut pandang agama.
Tim sukses dari salah satu calon tersebut menggunakan strategi yakni
dengan melibatkan pengurus dari anshor dan fatayat di setiap aktifitas
kampanye. Mereka juga membuat berbagai kegiatan yang pada dasarnya
mengharuskan setiap anggota dari kecamatan untuk berkumpul dan ikut
didalamnya. Beberapa diantarnya yaitu lomba futsal, pengajian akbar,
sholawatan, bakti sosial yang mana kegiatan tersebut di sponsori oleh salah
satu pasangan calon bupati Blitar.
Dalam kegiatan – kegiatan tersebut pasangan calon bupati akan berkampaye terbuka dan diikuti oleh ketua anshor dan fatayat untuk
mendukung pasangan tersebut. Selain kampanye secara internal di tubuh
organisasi tersebut mereka juga memasang berbagai atribut seperti spanduk
dan baliho yang isinya menampilkan berbagai kegiatan yang telah terlaksana
sebelumnya dan diikuti dengan kata – kata kampanye yang dilontarkan oleh ketua organisasi dari anshor – fatayat. Jadi secara tidak langsung mereka memanfaatkan organisasi tersebut sebagi sarana untuk berkampanye.
Strategi yang digunakan oleh pasangan calon bupati ini selanjutnya adalah
dengan berjanji membangun sebuah markas besar untuk Anshor dan Fatayat.
Menurut keterangan yang saya dapat markas tersebut akan dibangun di 4
lokasi yang meliputi wilayah Blitar Selatan, Blitar utara, Blitar timur dan
Blitar bagian barat. Hal ini membuat antusiasme yang besar dari anggota
organisasi Anshor dan Fatayat karena selama ini mereka belum berhasil untuk
mendirikan markas tersebut karena terkendala biaya dan perizinan.
Selain itu juga terdapat sebuah kegiatan yang bertajuk “Ngopi” yaitu
ngobrol pintar yang didalamnya mengkaji berbagai masalah keagamaan. Hal
tersebut dimaksudkan agar pasangan kandidat dapat melakukan kampanye
secara tidak langsung yaitu melalui pendekatan religious.
Berbagai kegiatan dan strategi tersebut nyatanya cocok untuk kalangan
pemuda di Kabupaten Blitar. Hal tersebut terbukti dapat memenangkan
pasangan calon bupati Blitar pada pemilu tahun 2015 ini. Kini organisasi
Komunikasi PolitikStrategi Kampanye dengan menggandeng organisasi pemuda Anshor Fatayat | 6 pemerintah kabupaten untuk kalangan pemuda. Organsasi anshor dan fatayat
pada akhirnya menjadi partisipan politik yang aktif berlandaskan religi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan yang dipaparkan diatas penulis menyimpulkan bahwa
organisasi pemuda dapat di manfaatkan sebagai pundi – pundi suara dalam pemilihan umum. Salah satu organisasi pemuda terbesar yakni organisasi Anshor
dan Fatayat. Organisasi yang memiliki jumlah anggota yang banyak ini menjadi
salah satu pemasok suara terbanyak untuk salah satu calon bupati di kabupaten
Blitar.
Berikut rangkuman strategi yang digunakan dalam pilkada tahun 2015 di
Kabupaten Blitar :
1. Melibatkan pengurus Anshor – fatayat sebagai tim sukses.
2. Mengadakan kegiatan yang melingkupi seluruh anggota Anshor –
Fatayat se - Kabupaten Blitar ( Futsal, Pengajian Akbar, Sholawatan
dan bakti sosial) yang didalamnya terdapat acara kampanye terbuka.
3. Menggunakan media (banner / spanduk / umbul – umbul) yang didalamnya terdapat kata – kata dukungan yang dilontarkan oleh ketua dari Anshor dan Fatayat.
4. Menjanjikan markas bagi Anshor dan Fatayat baru di setiap sudut
wilayah kabupaten Blitar sebagai sarana berkumpul dan berdiskusi
bagi organisasi tersebut.
5. Mengadakan kegiatan bertajuk “Ngopi” yaitu Ngobrol Pintar yang didalamnya membahas masalah keagamaan yang bersangkutan
mengenai politik, misalnya membahas tentang pemimpin yang ideal