• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MIP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP

 Sebagai negara berkembang, pembangunan industry merupakan kebutuhan yang sangat mutlak. Pembangunan industry yang semakin meningkat akan berakibat pada percepatan terciptanya struktur ekonomi yang lebih seimbang, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rangkaian proses produksi industry untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan demikian akan mengurangi ketergantungan akan barang impor, bahkan pada akhirnya akan meningkatkan ekspor hasil industry.

 Manusia dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari memerlukan barang dan jasa yang diproduksi industri. Adanya barang-barang dan jasa yang beredar dalam masyarakat dan diperlukan manusia tersebut merupakan hasil kerja produksi dan pengolahan manusia dalam suatu industri.

 Faktor pendorong tumbuh dan berkembangnya suatu industri disebabkan karena kebutuhan manusia akan barang dan jasa itu sendiri. Terjadi keadaan jumlah penduduk semakin meningkat setiap tahunnya, menyebabkan kebutuhan barang dan jasa juga semakin meningkat. Hal ini mendorong tumbuh dan berkembangnya industri. Sisi lain, perkembangan industri didorong oleh keinginan dari pihak penyedia barang dan jasa (produsen) untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan.  Secara lebih luas perlu dipelajari pengertian tentang

perindustrian menurut UU no 5 Tahun 1984, rancang bangun industri dan perekayasaan industri. Selain itu, guna memperdalam pengertian industri pada umumnya dibahas pula bentuk-bentuk perusahaan yang ada di bidang perikanan dan cara pengembangan permodalannya.

(2)

1.2 Tujuan

Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar pemahaman manajemen industri.

 Menjelaskan pengertian industri, kawasan industri dalam kaitannya dengan manfaat pembangunan

 Menjelaskan factor-faktor pendorong perkembangan industri

 Menjelaskan jenis-jenis manajemen serta perbedaan horizontal dan vertikal  Menjelaskan peran dan kegiatan manajer

2. Industri dan Pembangunan

Untuk melangsungkan hidupnya, manusia sangat memerlukan berbagai jenis barang dan jasa yang langsung dapat dipergunakan. Kebutuhan manusia sangat luas, bukan hanya sandang dan pangan saja, namun meliputi berbagai jenis kebutuhan yang sesuai dengan kemajuan jaman dan perabadan mutakhir. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari secara nyata dapat dilihat dari peredaran berbagai barang dalam masyarakat untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia.

Perkembangan dan kemajuan industry tentu akan mempercepat pembangunan di segala bidang. Hal ini secara jelas diuraikan dalam Undang-Undang RI No. 5 tahun 1984, Berdasarkan pasal 3 UU RI No. 05 Tahun 1984, tujuan pembangunan industri adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya;

3. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha nasional;

4. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam pembangunan industri;

5. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industry

6. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional yang bermutu, disamping penghematan devisa melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada luar negeri;

7. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan daerah dalam rangka pewujudan Wawasan Nusantara;

8. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.

(3)

demokrasi ekonomi, kepercayaan pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri, manfaat, dan kelestarian lingkungan hidup.

Hingga saat ini, Undang-undang No. 5 Tahun 1984 masih berlaku, karena belum dikeluarkan lagi Undang-undang terbaru tentang perindustrian.

2. Faktor Pendorong Perkembangan Industri

Jika kita lihat ada kecenderungan bertambahnya jumlah perusahaan, serta banyak fihak yang ingin mendirikan dan mengembangkan perusahaan. Ada 2 dorongan penting yang mengakibatkan berkembangnya industry di Indonesia yaitu (1) Secara potensial terdapat permintaan terhadap barang yang akan diproduksi dan (2) Terdapat keinginan untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan dari usaha tersebut.

(1) Terdapat Permintaan barang dari masyarakat:

Manusia selalu membutuhkan barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pemenuhan barang tersebut tidak selalu dapat dicukupi dengan memproduksi semua barang sendiri. Pada masa lalu, pemenuhan kebutuhan akan barang dapat dipenuhi melalui tukar menukar barang. Pada masa itu perekonomian dinamakan perekonomian barter yaitu: suatu perekonomian yang masih sangat primitive dimana uang tidak digunakan dalam kegiatan jual beli. Pada jaman sekarang, perekonomian seperti barter sangat jarang ditemui. Jika ada pertukaran barang, tentu masing-masing barang tersebut akan dinilai dulu dengan uang, baru dipertukarkan. Pada jaman modern, kegiatan jual beli dan tukar menukar dijalankan dengan menggunakan uang sebagai perantara. Perekonomian ini dikenal sebagai perekonomian uang. Dalam perekonomian uang, maka perdagangan akan berkembang. Dengan demikian, mendorong untuk tumbuh dan berkembangnya perusahaan dan industri. Implikasi penting dari berkembangnya perekonomian uang adalah perkembangan dalam spesialisasi yang ditunjukkan dengan berkembangkanya aneka industry yang menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, individu tidak perlu lagi memproduksi seluruh barang yang dibutuhkan.

(2) Terdapat keinginan untuk memperoleh keuntungan dari usaha:

Perkembangan perekonomian uang mendorong masyarakat untuk mendirikan perusahaan dan industry guna memenuhi permintaan barang yang dibutuhkan masyarakat. Pendirian perusahaan tersebut memiliki tujuan utama untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan. Motivasi utama dari pendirian perusahaan dan industry tersebut adalah memperoleh pendapatan dan keuntungan.

Motovasi untuk mencari keuntungan ini memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan usaha. Namun demikian, dalam mengembangkan industry, tentu diperlukan modal. Persoalan permodalan ini merupakan salah satu persoalan yang dihadapi industry dalam pengembangan usaha. Selain itu, industry selalu menghadapi resiko dalam pengembangan usaha. Resiko adalah suatu keadaaan atau situasi dimana probabilitas kejadian yang mempengaruhi hasil pengambilan keputusan, telah diketahui. Probability berarti frekuensi yang diharapkan terjadi dr sekumpulan kejadian. Analisis resiko masuk dlm keputusan ekonomi yang diambil pengusaha berkenaan dengan kejadian ketidakpastian

(4)

3. Pengertian Industri

Menurut UU No 005 Tahun 1984

perindustrian adalah tatanan dan segala sesuatu yang bertalian dengan kegiatan industri. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Kelompok industri adalah bagian-bagian utama kegiatan industri, yaitu kelompok industri hulu atau disebut juga kelompok industri dasar, kelompok industri hilir, dan kelompok industri kecil.

Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan pendirian industri atau pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya

Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.

 Pengertian Industri dalam manajemen industri memiliki pengertian yang sama dengan pengertian perusahaan atau pabrik. Dalam teori ekonomi mikro, industri memiliki makna yang berbeda dengan perusahaan/firma. Jika perusahaan adalah badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat, maka industri adalah kumpulan perusahaan atau firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau bersamaan dalam suatu pasar. Namun dalam bahasan manajemen industry, kita menggunakan pengertian yang sama antara industri dan perusahaan.

4. Bentuk-bentuk Perusahaan

a. Perusahaan Perseorangan:

Adalah perudahaan yang dimiliki secara individu. Dalam kehidupan sehari-hari, perusahaan ini umumnya merupakan perusahaan keluarga, dengan mengggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk mengelola usaha secara bersama. Kelebihan dari perusahaan perseorangan antara lain mudah didirikan; dapat dimulai dari usaha yang kecil; pengelolaannya fleksibel serta terjaminnya rahasia perusahaan. Namun demikian, terdapat pula kelemahan dari perusahaan keluarga antara lain; kualitas manajerial terbatas, hanya ada pada keluarga; kelangsungan operasi terbatas; kadang juga kurang profesionalisme; dan modal terbatas;

b. CV (Commanditere Vennotschap)

Adalah perusahaan yang memiliki kerjasama antara dua orang atau lebih, karena kebutuhan untuk memperbesar modal maka perusahaan tersebut menerima anggota lain menjadi peserta dalam pembentukan modal. Namun para anggota baru ini merupakan pesero diam (commanditere adalah diam atau commit yang artinya mempercayakan), jadi tidak diberi hak untuk turut campur tangan dalam pengelolaan perusahaan. Tanggung jawab perusahaan sepenuhnya pada pemilik yang aktif dan segala hutang perusahaannya ditanggung sampai melibatkan harta kekayaan pribadinya. Sedangkan anggota diam tanggungjawabnya terbatas pada modal yang disertakan saja dan memperoleh keuntungan yang seimbang dengan penyertaan.

c. Firma / Perkongsian

(5)

akan dipikul secara bersama. Apabila hutang perusahaan tidak dapat ditutup dengan kekayaan perusahaan, maka kekayaan pribadi masing-masing anggota wajib digunakan untuk mencukupi pembayaran hutang perusahaan hingga lunas. d. PT (Perseroan Terbatas)

Adalah sekumpulan orang-orang yang memiliki modal untuk usaha bersama dalam bentuk saham, dan memiliki hak suara yang ditentukan dari banyaknya saham yang dimiliki. Selain itu pemegang saham dapat menjual sahamnya jika diperlukan. Resiko usaha dapat terbagi kepada pemilik saham menurut jumlah saham yang dimiliki, serta beban pajak yang berwujud pajak perseroan lebih ringan.

e. Persero

Bentuk usaha ini hampir mirip dengan Perseroan Terbatas, hanya dalam perusahaan saham-sahamnya dimiliki oleh sekelompok kecil para pemegang saham. Sahamnya berbentuk saham atau nama, dan tidak diperdagangkan di bursa saham.

F. Perjan (Perusahaan Jawatan) atau Badan Umum Milik Negara (BUMN)

Adalah perusahaan negara, didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Indonesische Bedrijven Wet (IBW) Staatsblad nomor 419 Tahun 1927. Modal dan biaya usahanya ditentukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Perusahaan Jawatan. Pada awal dibentu Perjan, kedudukan perusahaan dalam lingkungan Dinas Pemerintahan; status pegawainya adalah pegawai negeri sipil. Namun dengan perkembangan ekonomi dan bisnis saat ini, pegawai dari BUMN, terutama direktur utama dapat diangkat dari pengusaha/ profesional yang telah memiliki ’track record’ yang bagus dalam menjalankan suatu perusahaan. Tujuan usaha perusahaan terutama mengutamakan kepentingan hidup rakyat banyak, jadi tidak mengejar keuntungan semata. Apabila perusahaan menderita kerugian, maka ditunjang dengan subsidi dari pemerintah.

g. Koperasi

Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan orang-orang yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untukmemenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya. Dalam hal industri, anggota koperasi ini adalah para pengusaha kecil dan perseorangan yang bergerak di bidang industri yang umumnya bermodal lemah.

5.

Kawasan Industri

Kawasan industri merupakan sebidang tanah yang cukup luas yang telah dimatangkan dan dibagi dalam kapling-kalping sesuai dengan rencana yang disusun secara menyeluruh dengan kemudahan-kemudahan yang berupa beberapa buah jalan, transpor, listrik, air dengan atau tanpa fasilitas bersama.

Di atas disebutkan "dengan rencana yang disusun secara menyeluruh " maksudnya ialah tidak saja rencana fisik kawasan itu saja, melainkan juga lingkungan ekonomisnya yang berdekatan dan peranan yang diberikan pada kawasan dalam rencana pengembangan regional atau perkotaan . Jadi dengan memperhitungkan pula kemungkinan pemekaran daerah atau kota tempat kawasan industri itu ditentukan

Fasilitas bersama yang juga telah disebutkan pada batasan-batasan diatas,

(6)

yang ada di dalam kawasan , penyediaan jasa-jasa teknis dan non teknis bagi para langganan, atau peningkatan infra struktur sosial dan lingkungan yangmenarik. Fasilitas bersama itu berupa antara lain kantor polisi, pemedanm kebakaran, kantin, kantor pos, bank, bengkel kerja dan fasilitas pameran

.

Pengelolaan kawasan industri dapat dilakukan oleh suatu badan sentral dengan desentralisasi wewenang atau badan yang berdiri sendiri-sendiri pada setiap kawasan industri, tetapi yang penting adalah bahwa badan ini harus melakukan pengelolaan secara kontinyu sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang ada demi ketertiban dan keamanan investasi yang terdapat dalam kawasan masyarakat yang tinggal disekitarnya, kelestarian alam lingkungan, ketentuan bekerja, efisiensi penggunaan tanah, kelancaran penyediaan dan penggunaan fasilitas-fasilitas yang ada dan lain sebagainya.

6.

Manfaat Kawasan Industri dalam pembangunan daerah

Pembangunan kawasan industry memiliki tujuan pokok atas wilayah industri ialah merupakan usaha pemerintah untuk mengumpulkan beberapa industri dalam wilayah yang sama, sehingga biaya untuk membangun pelistrikan, air minum, jaringan telepon, jaringan jalan dan lain-lain dapat ditanggung bersama. Dengan demikian biaya produksi dapat menurun. Selain itu dapat diharapkan agar di antara beberapa perusahaan industri dapat dibina hubungan yang mengkait, dengan demikian maka dapat saling bantu membantu dalam proses pertumbuhan industri. Dengan menentukan beberapa kawasan industri permasalahan lokasi dapat dikurangi dan pertumbuhan industri tidak akan membawa akibat pencemaran lingkungan hidup manusia "

Sekarang baiklah kita tinjau tentang manfaat pembangunan kawasan atau wilayah industri dalam segi lain, yaitu dalam pembangunan daerah di mana kawasan itu telah dibangun Dengan dibangunnya kawasan industri yang tujuannya telah dikemukakan di atas, ternyata kawasan itu segera dimanfaatkan oleh para pengusaha yang bergerak di bidang perindustrian, kegiatan-kegiatannya tidak hanya terasa di dalam kawasan itu saja, melainkan juga pada daerah di sekitarnya. Dengan lain perkataan perkembangan pertumbuhan kegiatan industri yang terjadi dalam kawasan itu telah memberikan dampak positip terhadap daerah di sekitar kawasan tadi, berupa manfaat-manfaat yang sangat menunjang pembangunan daerah yang ditempatinya.

Secara komulatif manfaat-manfaat itu merupakan kekuatan yang sangat potensial

bagi pembangunan yang membawahi kawasan tersebut, antara lain dalam hal : 1) Pengkokohan landasan ekonomi, produksi dan employment atau pengerjaan

masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan;

2) Pengaturan pendirian dan pertumbuhan industri serta mengarahkannya pada lokasi yang tepat;

3) Penciptaan lingkungan hidup yang lebih sehat dan menarik; 4) Pengoptimalan pengaturan tata kota dan tata lahan;

5) Pengurangan jarak ke tempat kerja dan kongesti angkutan; 6) Pengintegrasian sektor informal ke dalam sektor formal ;

7) Memperbaiki kondisi hidup masyarakat setempat dengan tersedianya prasarana dan sarana yang lebih banyak dan lebih baik;

8) Membangkitkan semangat para anggota masyarakat untuk berwiraswasta dalam usaha pengadaan bahan-bahan mentah atau bahan baku ataupun barang

setengah jadi guna menunjang pemenuhan kebutuhan perusahaan-perusahaan industri kawasan tersebut ;

(7)

kebiasaan". Bila kita menganalisa pernyataan ini, kita mendapatkan dua fungsi esensial setiap perusahaan yaitu :

a. Fungsi produksi

Produksi ini berurusan dengan sisi penawaran (supply side) misalkan: penciptaan produk dengan biaya seminimal mungkin; dari seluruh tipe organisasi baik manufacturing (pabrikasi), jasa, perusahaan swasta, perusahaan negara, bermotif keuntungan maupun non keuntungan.

b. Fungsi pemasaran

Fungsi pemasaran ini berkenaan dengan sisi permintaan (demand side), seperti seleksi "pembentukan kebiasaan " yang mengatur tingkat, saat (timing) dan sifat permintaan dengan cara yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya;.

Dengan demikian unsure pokok dalam cakupan pembahasan modul Manajemen industry adalah sebagai berikut:

1. Pengantar: mengantarkan pengertian industry secara umum dan bentuk-bentuk industri. Juga membahas potensi perikanan dalam kaitannya dengan perkembangan industry perikanan.

2. Perencanaan kegiatan produksi dan sumberdaya manusia: Pembahasan perencanaan kegiatan produksi dimulai dari merencanakan pengelolaan organisasi industry, perancangan produk, pemilihan lokasi serta perencanaan dalam pengelolaan sumberdaya manusia.

3. Mengorganisir kegiatan memproduksi: Pembahasan dalam pengorganisir kegiatan produksi antara lain: penyusunan peralatan pabrik (plant lay out), proses produksi, perencanaan kapasitas produksi, material handling; dan pemeliharaan (maintenance).

4. Mengelola dan menentukan cara-cara pemasaran: Pembahasan pengelolaan dan menentukan cara-cara pemasaran antara lain; peramalan permintaan produk, bagaimana menciptakan pasar hasil produksi serta periklanan.

REFERENSI

Anonymous, 1984. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1984 TENTANG PERINDUSTRIAN

Handoko HT, 1999. Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE Yogyakarta

Kartasapoetra, 1987. Pembentukan Perusahan Industri. Bina Aksara. Jakarta

Sadono Sukirno dkk, 2004. Pengantar Bisnis. Kencana Persada Media Group, Jakarta.

PROPAGASI

A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)

(8)

industry yang terjadi saat ini? Apakah telah terpenuhi? Jelaskan jawaban Saudara disertai contoh nya.

2. Apakah pembangunan kawasan industry telah memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar? Diskusikan jawaban saudara. 3. Adakah dampak yang negatif dalam pembangunan kawasan industry pada

suatu daerah? Jelaskan jawaban disertai dengan contoh kasus. Diskusikan

B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)

1. Apakah yang dimaksud dengan perindustrian? Jelaskan lingkup perindustrian.

2. Jelaskan factor-faktor pendorong perkembangan industry, lengkapi jawaban anda dengan contoh.

3. Jelaskan jenis-jenis perusahaan. Sebutkan kebaikan dan kelemahan masing-masing jenis perusahaan.

4. Sebut dan jelaskan pengertian industry menurut UU no 5 tahun 84 dengan pengertian industry dalam teori ekonomi.

5. Terangkan apa yang dimaksud dengan Badan Umum Milik Negara (BUMN) dan sebutkan beberapa bentuk perusahaan dari BUMN tersebut.

C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis layanan untuk teknologi informasi PON XIX tahun 2016 Provinsi Jawa Barat meliputi: a. Portal PORDA XII dan PEPARDA IV Jawa Barat Tahun 2014. Website dengan alamat

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur performansi proses. Dari data yang dikumpulkan persentase cacat produk selama bulan

Data transaksi dimasukan dalam system POS , kemudian sistem ini akan memproses data transaksi menggunakan datamining MBA untuk menghasilkan Association rule, tanpa

Pada form ini user dapat melihat jalur terpendek antara gedung posisi awal dengan gedung tujuan dengan cara menekan gambar gedung posisi awal dan gedung posisi

Salah satu cara yang cukup efisien untuk menyelesaikan program integer adalah dengan mengaplikasikan algoritma Branch and Bound dibandingkan metode perhitungan

Tembaga ini akan menjadi lebih keras dengan tegangan yang tidak dapat direduksi oleh temperature penyolderan, penimahan (Tining) atau proses lain

Jenis penelitian ini adalah kualitatif lapangan, dengan pendekatan emik 24 yaitu analisis sikap dan perilaku yang menekankan pada apa yang disampaikan, dipikirkan

Daging itik yang dimarinasi dengan bawang putih dengan metode yang berbeda-beda, yaitu jus, crush dan blend berpengaruh terhadap nilai pH, daya ikat air,