• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cultivation Analysis Pengaruh Terpaan Program Sinetron TBNH Dan Sikap IbuIbu Di Jawa Timur Mengenai Keluarga Bahagia ( Uji Statistik Deskriptif Konsep Mainstraiming Dan Resonance Dengan Metode Survei Terhadap IbuIbu Di Jawa Timur Penonton Sinetron TBNH) |

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cultivation Analysis Pengaruh Terpaan Program Sinetron TBNH Dan Sikap IbuIbu Di Jawa Timur Mengenai Keluarga Bahagia ( Uji Statistik Deskriptif Konsep Mainstraiming Dan Resonance Dengan Metode Survei Terhadap IbuIbu Di Jawa Timur Penonton Sinetron TBNH) |"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Cultivation Aanalysis

Pengaruh Terpaan Program Sinetron TBNH

dan Sikap Ibu-ibu di JawaTimur Mengenai Keluarga Bahagia

((Uj i St at ist ik Deskript if Konsep Mainst raiming dan Resonance

dengan Met ode Survei Terhadap Ibu-Ibu di Jawa Timur

Penont on Sinetron TBNH)

Yul i Nugr aheni & Fi nsensi us Yul i Pur nama1

(yul i nugr aheni 2000@gmai l . com dan yul i _pur nama@yahoo. co. i d

Abstrak

Menurut Geroge Gerbner (dalam Griffin, 2003: 380 – 389), televisi memiliki pengaruh

yang besar pada pembentukan persepsi penonton atas realitas, inilah konsep utama cultivation

theory (teori kultivasi). Teori ini diperkenalkan pada tahun 1970an untuk menjelaskan

hubungan antara terpaan program televisi dan persepsi publik terhadap lingkungan sekitarnya

(West dan Turner, 2010: 87 – 89). Penelitian ini menguji dua cara kultivasi yang disebut oleh

Gerbner, yakni proses mainstraiming dan resonance yang terjadi pada para ibu-ibu Jawa

Timur yang merupakan penonton sinetron TNBH.

Dengan menggunakan metode survey, hasil olah data atas responden di Kabupaten

Gresik, Sidoardjo, Magetan, Madiun, dan Kota Surabaya menunjukkan bahwa hasil uji konsep

mainstraiming tidak sepenuhnya berlaku. Data menunjukkan bahwa responden yang memiliki

tingkat terpaan rendah dan termasuk dalam kategori penonton ringan juga memiliki sikap

yang positif atas persetujuan mengenai penggambaran sinetron TBNH mengenai keluarga

bahagia. Sebaliknya, terpaan tinggi memiliki kecenderungan persetujuan rendah yaitu sebesar

44%. Hal ini bertetangan dengan konsep mainstraiming yang menyatakan bahwa semakin

tinggi terpaan media maka semakin tinggi pula persetujuan audiens atas isi media dan

menunjukkan sikap yang semakin positif.

Konsep kedua yang diuji dalam penelitian, konsep resonace menunjukkan data yang

mendukung konsep tersebut. Data menunjukkan bahwa semakin tinggi kesesuaian antara

pengalaman responden dengan isi tanyangan media, maka semakin tinggi pula persetujuan

responden bahwa realitas sosial itu sama dengan realitas yang ditampilkan oleh media. Dalam

penelitian ini, responden mengalami proses kultivasi melalui proses resonance dengan data

yang menunjukkan bahwa semakin tinggi persamaan antara pengalaman responden dengan

penggambaran keluarga bahagia dalam sinteron TBNH maka semakin tinggi pula persetujuan

responden atas isi dari penggambaran keluarga bahagia dalam sinetron TBNH.

Kata kunci: cultivation, mainstraiming, resonance

1

(2)

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang Masalah

Televisi telah hadir sebagai salah sat u m ed ia m assa yan g m em i li ki kar akt er ist i k yang ber beda dengan m edia lainnya, yakni si f at yan g t i d ak m em e r l u kan gr at i s. TV m e m i l i ki b i aya o p e r asi o n al yan g san gat m u rah . Siaran t elevisi (kecuali t v b er lan g-gan an ) d ap at d in i km at i o le h m asyar akat u m u m t an p a p e r l u m e n ge l u ar kan u an g sedikit pun (kecuali unt uk biaya list rik).

Selain it u, t v juga memiliki daya tarik p ad a kar ak t e r ist i k nya yan g au d i o -visual. Dengan demikian, TV dapat dikonsumsi o l eh se b agi an b esar m asyar akat t an p a perlu adanya ket rampilan atau penget ahuan k h u su s. M u l ai d ar i an ak- an ak sam p ai dewasa, sem ua dapat mengkonsumsi televisi. Im p l i kasi d ar i ko n su m si TV yan g begit u luas t ersebut adalah bahw a dam pak at au ef ek dar i t elevisi t idak h anya t er jad i pada m asyarakat dew asa saja, nam un juga pada anak-anak.

Ki t a t en t u n ya m asi h i n gat d e n gan ber it a kejadian kekerasan p ad a anak-an ak yang disinyalir akibat dari t er paan program sm ackdow n yang m ar ak pada t ahun 2006. Di Jakar t a, seorang anak SD t ew as d idu ga k a r e n a d i k e r o y o k t e m a n - t e m a n n y a (indosiar.com , 3 M ei 2006), sert a beberapa korban di t em pat lain yang m ender it a luka ringan hingga korban nyawa.

M enurut Geroge Gerbner (dalam Griffin, 200 3: 380 – 38 9), ap a yan g t er jad i p ad a fenomena tersebut dapat dijelaskan dengan apa yang ia sebut sebagai cult ivat ion t heory (teori kult ivasi). Teori ini diperkenalkan pada tahun 1970an unt uk m enjelaskan hubungan antara terpaan program televisi dan persepsi p u b l i k t e r h ad ap l in gku n gan sek i t ar n ya (West dan Turner, 2010 : 87 – 89).

De n gan m e n ggu n akan p ar ad igm a p o sit ivist i k, t eo r i t er seb u t dap at d iuji kan

pula pada feno m ena ser upa yang m em iliki kecender ungan yang sam a. Program t elevisi saat i n i t i d ak l agi m e n yi ar kan si ar an sm ackd ow n, akan t et ap i pro gr am -p ro gr am sinet ron m asih m enjadi salah sat u program acara yang m em i li ki p em inat t in ggi. Salah sat unya adalah sinet ron ”Tukang Bubur Naik Haji (selanjut nya disingkat TBNH).

Si n e t r o n TBNH m e r u p akan sal ah sat u p r o gr am t ele visi yan g m en d ap at kan penghargaan sebagai Sinet ron Ter puji dalam Fest ival Film Bandung (FFB) 2013. Selain it u, t i ga p e n gh ar gaan l ai n j u ga d i r ai h o l e h TBNH, yakni sebagai Pemeran Ut ama Wanita Sin e t r o n Te r p u j i ( Ci t r a Ki r an a) , Pem e r an Pem b an t u Wan it a Sinet r o n Ter p u ji (M ega Aulia), dan Penulis Skenario Sinet ron Terpuji (H. Imam Tant ow i).

Sinet r on garapan Sin em ar t ini d alam se t ah u n t e r akh ir set id aknya t e lah t ayan g 680 episode dan dit ayangkan sejak 28 M ei 2012. Para t okoh dalam sinet ron ini adalah : Cit ra Kirana (sebagai Rum anah), Andi Arsyil Rah m an (Ro b b y), M at So lar (Haji Su lam ), Al i Syak ie b ( Ah m ad Jam al ) , El M an i k (Ust adz Zakar ia), Tika Put r i (M ut iara), Alice Nor in (Rere), Lat ief Sit ep u (Hajj M u hidin), Uci Bin g Slam et (Hajjah Ro d h iyah ), Ab d el Ach r ian (Un cle Nelan ), Do r m an Bo r ism an (Hajj Rasyidi), Derr y Sudarisman (M ahmud), Ad i t ya He r p avi Rach m an (Rah m ad i) , d an Nani W idjaja (Emak).

Se lai n i t u , sin e t r o n TBN H m e m i li k i j u m l ah p e n o n t o n yan g t in ggi , se t el ah ”Cin t a Fit r i”. Hal in i m inim al dapat di lihat dar i jum lah episode yang t er us ber t ambah. Ji ka “ Cin t a Fit r i ” t elah d ip r o d u ksi selam a 7 m usim dengan t ot al 1002 episode, TBNH set idaknya t elah m em produksi 831 episode dan bertambah terus hingga sekarang.

(3)

m enjadi pu sat cer it a. Keluar ga Ro bby d an Rumanah yang t inggal bersama sang mert ua, Haji Sulam , keluar ga Rere yan g ber su am i-kan Rah m adi ju ga t in ggal b ersam a o r an g t uanya.

Berd asar kan t eo r i kult ivasi, t er paan m ed i a akan m e m p e n gar u h i p e r se p si , si kap , d an n i lai-n i lai d ar i p en o n t o n akan sesu at u , d al am h al i n i ko n se p ke l u ar ga m enjadi salah sat u isu sent r al yang dap at dilihat . M inat penont on unt uk m enyaksikan TBNH se m ak i n m e n gu at kan p e n t i n gya p e n e l i t i an yan g m e n gu j i t e o r i ku l t i vasi t e r kai t t e r p aan m ed i a d an si kap yan g terbent uk.

Ber d asar kan h asi l su r vei , p ar a i b u -ibu merupakan salah sat u penont on terbesar acar a siar an t elevisi, kh usu snya sin et ro n . Secar a t eor it is, t eor i kult ivasi m enjelaskan bahwa semakin t inggi ter paan m edia, maka e f ek yan g m u n cu l se m ak in b esar. Ol e h kar ena it u , m enjad i p en t in g kir aya u n t u k m el ih at b agaim an a t e r p aan TBN H si kap khalayak at as r ealit as so sial p ada ib u -ib u di Jawa Timur.

Ru m u san m asalah d alam p en elit ian ini adalah : bagaim an akah t er paan siaran sin et r o n TBNH d an si kap i b u -ib u d i Jaw a Timur mengenai Keluarga Bahagia.

Ident if ikasi masalah dalam penelit ian ini adalah :

1. Bagai m an akah t in gkat t er p aan siar an sinetron TNBH pada ibu-ibu di Jawa Timur ?

2. Bagaimana sikap ibu-ibu di Jawa Tim ur mengenai keluarga bahagia ber-dasarkan p ro ses m a in st ra im in g d an r eso n an ce dengan menggunakan analisis kult ivasi ?

KERANGKA TEORI

II. 1. Asumsi Dasar dan Tahapan Analisis

Kultivasi

Sebuah t eori selalu dibent uk dengan asu m si - asu m si t e n t an g r eal i t as. Yak n i seran gkaian kon sep dalam m elihat sit uasi sosial sehingga sebuah t eor i m enjadi b er-l aku d aer-lam seb u ah f e n o m e n a t e r t e n t u . Teori kult ivasi melihat hubungan antara media d an b u d aya d alam t i ga asu m si d asar n ya (West dan Turner, 2010 : 85) :

(1) Televisi, secara esensi dan fundamental, berbeda dengan bent uk-bent uk media massa lainnya;

(2) Televisi m em bent uk cara berpikir dan m em buat kait an dar i m asyarakat kit a (3) Pengaruh dari televisi terbatas.

Se car a e m p i r i s, ap a yan g d i seb u t se b agai ku l t i vasi d ap at d i l i h at se car a e m p ir is m el al u i em p at t ah ap p en el it ian ( W est d an Tu r n e r, 20 1 0 : 8 9 ) . An al isi s pertama terkait analisis sistem pesan.

An al i si s t ah ap ked u a m e r u p akan t ah ap f o r m u l asi p e r t an yaan m e n gen ai realitas sosial penont on.

Tah ap ket iga m en syar at kan p en elit i u n t u k m elaku kan su r vei t er h ad ap su b jek penelit ian. Rumusan pertanyaan-pertanyaan yang t elah dikonsepkan pada t ahap kedua d it anyakan kep ad a par a peno nt o n. Selain it u , p e n eli t i j u ga h ar u s m e n gid en t i f i kasi level konsumsi t elevisi mereka.

(4)

p e r se p si su b je k at as ko n se p ke l u ar ga bahagia.

II. 2 Terpaan Televisi

M enurut Ardiyanto (2004 : 164), terpaan m edia mer upakan variabel yang mengukur d u r asi d an b er ap a f r e ku en si sese o r an g m e n gko n su m si ( at au d al am b ah asa lai n d i t e r p a) m ed ia ( d al am h al in i t el e v i si ) . Durasi merupakan t otal wakt u yang dihabis-kan dalam m enont on t elevisi dalam kur un w akt u t er t e n t u . Sed an gkan f r e ke u en si b e r b icar a t en t an g b e r ap a kali seseo r an g m en gko nsum si m ed ia d alam kur un w akt u t er tent u. Bahwa seseorang m enont on lam a at au seb e n t ar t i d ak d i p e r so al kan d alam pengukuran frekuensi.

M enur u t An dersen (dalam Rakhm at , 2003 : 52) terpaan televisi berkaitan dengan perhat ian yang pada akhir nya berhubungan dengan persepsi yang terbent uk juga. Secara leb ih kh u su s d alam p en elit ian in i, m ed ia t e le vi si m er u p akan m ed i a yan g m en ar i k un t uk diko nsum si, bai k dar i segi isi pesan maupun karakterist iknya yang mudah dicerna.

II. 3 Sikap Audiens

M enurut Louis Thurst one (1928; salah seorang t okoh terkenal di bidang pengukuran sikap), Rensis Liker t (1932; juga ter kenal di b i d an g p e n gu ku r an si kap ), d an Ch ar l es Osgood, sikap adalah suat u bent uk evaluasi at au r eaksi p er asaan . Si kap se o r an g t er -h ad ap su at u o b j e k ad al a-h p e r asaan m e n d u ku n g at au m em i h ak ( f a vo r a b l e) m au p u n p er asaan t id ak m en d u ku ng at au t id ak m em ih ak (u n f a vo r a b le) p ad a o b jek t ersebut . Secara spesif ik, Thurst one sendir i m e m f o r m u lasi kan si kap seb agai ‘d er aj at afek posit if atau afek negat if ter hadap suat u objek psikologis’ (Azwar, 2009, p.4-5).

Struktur sikap terdiri atas t iga komponen yan g sali n g m e n u n jan g yai t u ko m p o n e n

ko gn it i f ( co g n it i ve) , ko m p o n en af e kt i f (affect ive), dan komponen konat if (conat ive) (Azwar, 2009, p.23-24).

a. Komponen kognit if (cognit ive atau emosi) Ko m p o n e n ko gn i t i f b e r i si p e r se p si , ke p er cayaan , d an st er e o t ip e yan gd i m i li ki individu mengenai sesuat u. Komponen kognit if i n i d ap at d i sam akan d e n gan p an d an gan at au o p i n i t e r u t am a ap ab i la m e nyan gku t masalah isu atau problem yang kont raversial.

Sebagaim ana t elah dijelaskan di at as b ah w a ko m p o n e n ko gn i t i f m e r u p akan kom ponen kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Namun, Azwar (2005) mengatakan b ah w a kep er cayaan d at an g d ar i ap a yan g t erlihat atau apa yang diketahui. M aka dar i it u, komponen kognit if dapat diuraikan dalam beberapa bagian sebagai ber ikut , awareness yakn i kesad ar an akan su at u i n f o r m asi , co m p r eh en sio n yakn i p e m ah am an akan in f o r m asi yan g d id ap at , kn o w l ed g e yakn i pengetahuan atau kepercayaan akan informasi yang didapat (Aakers dan M yers, 1987).

b. Komponen afekt if (affect ive)

Komponen afekt if merupakan perasaan i n d i v i d u t e r h ad ap o b j e k si ka p d an menyangkut masalah emosi.

(5)

c.Komponen konat if (conat ive atau perilaku) Ko m p o n en p er i laku d alam st r u kt u r si kap m en u n j u k kan b agaim an a p e r i laku at au ke cen d e r u n gan b e r p e r i l aku yan g ada dalam dir i seseorang ber kaitan dengan objek sikap yang dihadapi.

II. 4 Terpaan Televisi dan Sikap Audience

d al am Pe r sp e k t i f Te or i Ku l t i vasi :

Pengarusutamaan (

mainst reaming) dan

Resonansi (

resonance)

Kont ribusi televisi terhadap pandangan penont on atas realitas sosial berjalan dalam dua cara : pengarusut amaan dan resonansi (West dan Turner, 2010 : 89-92 dan Gr if fin, 2 0 03 : 38 4 - 3 86 ) . Pe n gar u su t m aan at au kad an g d i seb u t ju ga seb agai m a i n w o r ld sin d r o m m e r u p akan seb u a h kecen d er u -n g a -n b a g i p a r a p e-n o -n t o -n kel a s b esa r unt u k m enerim a realit as bu daya dom inan ya n g m ir ip d en g a n ya n g d it a m p il ka n d i t elevisi w a lau pu n ha l ini seb en a rnya b er-beda dengan keadaan sesungguhnya (West dan Turner, 2010 : 89).

Be r d asar kan in t e n si t as m e n o n t o n t ayan gan t elevisi, d i b ed akan ad anya d u a kelompok penont on televisi, yakni penont on berat dan penont on ringan. Penont on berat yan g m em i li ki in t en sit as m en on t o n leb ih t inggi mengalami proses kult ivasi yang lebih t i n ggi p u l a. Pr o ses yan g d ise b u t d en gan m a i n st r a i m i n g t el ah m em b u at p ar a penont on kelas berat akan m ener im a d an m em an d an g kenyat aan d en gan d o m i n asi r e f e r e n si t ayan gan t e le vi si yan g san gat t inggi. Hal it u akan membuat para penont on berat dari sub budaya yang berbeda secara mengejut kan akan memiliki kecenderungan memiliki pandangan at as dunia yang kurang lebih sama.

Teor i kult ivasi dikem bangkan unt uk m en get ah ui d am p ak m enyaksi kan t elevisi

pad a per sepsi, si kap, dan nilai-nilai or ang (Severin, 2005 : 319). Dalam penelit ian ini, fokus yang d iam bi l adalah p ada pengar uh an t ar a t e r p aan p r o gr am si n e t r o n TBN H terhadap persepsi ibu di Jawa Timur tentang konsep keluarga sejahtera.

METODOLOGI

III. 1 Definisi Konseptual

Terpaan M edia

M e n u r u t Ar d i yan t o ( 2 0 0 4 : 1 64 ) , t er p aan m ed ia m er u p akan var i ab el yan g m e n gu ku r d u r asi d an b e r ap a f r e ku en si sese o r an g m e n gko n su m si ( at au d al am b ah asa lai n d i t e r p a) m ed i a ( d al am h al ini t elevisi). Durasi m er upakan t ot al w akt u yang d ihabiskan dalam m en ont on t elevisi d al am ku r u n w akt u t er t en t u . Sed an gkan f r ekeu en si b er b icar a t en t an g b er ap a kali sese o r an g m e n gko n su m si m ed i a d al am ku r u n w akt u t er t e n t u . Bah w a seseo r an g m e n o n t o n l am a at au se b e n t ar t id ak dipersoalkan dalam pengukuran frekuensi.

M enur ut Andersen (dalam Rakhm at , 2003 : 52) terpaan televisi berkaitan dengan perhat ian yang pada akhirnya berhubungan dengan persepsi yang terbent uk juga. Secara leb ih kh u su s d alam p en elit ian in i, m ed ia t e lev isi m er u p akan m ed ia yan g m e n ar i k unt uk dikonsu m si, bai k dar i segi isi pesan maupun karakterist iknya yang mudah dicerna.

Sikap

(6)

III. 2. Definisi Operasional

Terpaan M edia

Var i ab el t er p aan p r o gr am sin e t r o n TBNH diukur dengan m enjabar kan definisi konsept ual mengenai t erpaan media, yakni: d ur asi, f r ekuensi, dan at ensi (p er h at ian). Secar a l eb i h o p e r sio n al , t e r p aan m ed i a d alam p en e l i t i an in i d i o p e r asi o n alkan sebagai berikut :

1. Frekuensi

Un t u k m en gu ku r seb e r ap a se r i n g m asyarakat Surabaya dalam m en ont on program sinet ron TBNH digunakan skala interval (Bungin, 2005 : 96) yait u :

a. 2-3 kali : skor 1 b. 4-5 kali : skor 2 c. > 5 kali : skor 3 2. Durasi

Du r asi m e r u p akan u ku r an m e n gen ai l am an ya m asyar akat Su r ab aya d alam m enont on program TBNH dalam set iap kali t ayan gn ya. Pe n gu ku r an t e r seb u t menggunakan skala interval (Bungin, 2005 : 96) sebagai berikut :

a. Lama menont on set iap kali tayang (dalam jam)

a. 0-10 menit : skor 1 b. 11-20 menit : skor 2 c. 21-30 menit : skor 3

b. Lamanya m engikut i program sinet ron TBNH (dalam bulan)

a. Kurang dar i 2 bulan : skor 1

b. 2-3 bulan : skor 2

c. 3-4 bulan : skor 3

Un t u k m en ge t ah u i d u r asi m asyar akat Su r ab aya d al am m e n o n t o n p r o gr am sinet r on TBNH m aka di laku kan dengan m e n gal i kan l am a m e n o n t o n p r o gr am sinet ron TBNH dalam set iap kali t ayang dengan lam a mengikut i program sinet ron TBNH.

3. Atensi

Per h at i an yan g d i b e r i kan m asyar akat Su r ab aya ke t i ka m e n o n t o n p r o gr am sin et ro n TBNH dengan m em p er hat i kan ko n d i si d al am m e n o n t o n , ap akah masyarakat menont on dengan serius atau d e n gan m e l aku kan ak t i v i t as l ai n . Pengukuran Atensi akan dilakukan dengan m e n ggu n akan skal a o r d i n al d i m an a dalam tiga jenjang dari yang terkecil menuju yang terbesar (Bungin, 2005 : 96) yait u : a. M enont on sinet ron TBNH dengan

melakukan kegiatan lain : skor 1 b. M enont on sinet ron TBNH dengan t idak

melakukan kegiatan lain : skor 2 c. M enont on sinet ron TBNH sambil

ber-diskusi mengenai programnya : skor 3

Pengukuran Sikap

1. Kognitif

M e r u p akan j aw ab an m e n gen ai p e n ge t ah u an p e n o n t o n m e n gen ai ke lu ar ga b ah agi a yan g d i nyat akan b e r d asar kan p er n yat aan p er se t u ju an at au p e r t i d akse t u ju an . Dal am h al i n i sikap akan diukur berdasarkan komponen kognit if (m engetahui).

2. Afektif

M erupakan jawaban mengenai perset ujuan p en on t on m en gen ai kelu arga bah aggia yang dinyatakan berdasarkan pernyataan perset ujuan atau pert idakset ujuan. Dalam h al in i si kap akan d iu ku r b er d asar kan komponen afekt if (menyet ujui).

3. Konatif

(7)

III. 3. Jenis penelitian

Jenis penelit ian yang digunakan adalah p enelit ian ku an t it at if d eskr ip t if, seh ingga kedalam an d at a t idak t er lalu dipent in gkan t et api lebih mement ingkan dapat merekam data yang sebanyak-banyaknya dari populasi yang luas (Bungin, 2001) dan ber usaha unt uk m em ap ar kan si t u asi at au p er ist i w a saat m e laku kan p e n e l i t ian , t an p a b e r u sah a unt uk mencari hubungan (Rakhm at , 1995).

III. 4. Metode Penelitian

Pen elit ian ini m enggu nakan m et od e su r vey. Dalam m et o d e su r v ey, in f o r m asi d i ku m p u lkan d ar i r esp o n d e n d e n gan menggunakan kuisioner. Kuisioner tersebut akan d i b agi kan ke p ad a sam p l e , yai t u sebagaian popu lasi yan g m ew aki li selur uh populasi” (Singarimbun, 1981).

III. 5. Populasi dan Sampel

Populasi penelit ian ini adalah seluruh ibu-ibu Jaw a Tim ur dengan rent ang usia 20 hingga 59 t ahun sebanyak 42.930.462 (Sensus Pe n d u d u k 2 0 1 0 ). Se car a u m u m t o l ak u ku r an u n t u k p en el it ian d esk r i p t if yai t u sekurang kurangnya 100 sam pel at au 10 % dar i populasi (Ruslan, 2003). M aka sam pel yan g d i gu n akan se b an yak 1 0 0 i b u yan g m en o n t o n t ayan gan si n et r o n TBNH yan g berada di w ilayah Jawa Timur

III. 6. Teknik pengumpulan data

Te kn i k p e n gu m p u l an d at a d al am penelit ian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain :

a. Kuesioner

Ku esio n er ad alah t ekn i k p en gu m p u lan data dengan cara mengajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan ter t ulis pada set iap responden unt uk dijawabnya. b. St udi Pustaka

St udi pust aka adalah pengumpulan data

d an i n f o r m asi d ar i b u ku -b u ku , ju r n al , internet , yang berkaitan dengan penelit ian.

III. 7 Teknik Analisa Data

Dalam m e n gan al i sis d at a d al am p e n e l i t ian m en ge n ai p e n gar u h t e r p aan p r o gr am si n e t r o n TBN H t e r h ad ap o p i n i m asyar akat Su r ab aya m e n ge n ai kelu ar ga sejaht era, teknik analisis dat a yang diguna-kan adalah :

1. Uji Validitas

Ku esi o n e r d i n yat akan val id ap ab i l a p e r t an yaan at au p er n yat aan p ad a kuesioner mampu mengungkapkan sesuat u yang akan diukur oleh kuesioner tersebut . Dalam penelit ian ini uji validitas dilakukan dengan m enggunakan program SPSS for W indow s version 18.0 yang akan dilihat dar i hasil correct ed it emt ot al correlat ion dengan ket ent uan b ah w a var iabel yang d i t e l i t i d i n yat akan val i d ap ab i l a n i l ai cor r ect ed it em t o t al co r relat ion ad alah lebih besar bila dibandingkan dengan rt abel.

2. Uji Reliabilitas

(8)

dengan ket ent uan bahw a var iabel yang dit elit i dinyat akan reliab el apabila nilai alpha Cronbach (a) adalah di atas rt abel. 3. Stat ist ik deskript if

Deskripsi atau penggambaran sekumpulan data secara visual dapat dilakukan dalam dua bagian yait u dalam bent uk gambar at au gr af ik d an d alam b en t u k t u lisan . Dalam program SPSS for W indow s version 18.0, m et od e st at ist i k deskr ip t if d ap at digunakan unt uk menghasilkan gambaran data berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang (crosst ab).

Analisis akan dilakukan dengan dua tahap, yakni :

1. Edit ing

M e r u p akan t ah ap aw al ke gi at an p en go lah an d at a set elah p en elit ian selesai menghimpun dat a dilapangan. Pr o ses in i d im u lai d en gan m e m b er i d en t i t as d at a yan g d i p e r o l e h d ar i lapangan. Proses ini dilakukan dengan cara memeriksa sat u-persat u lembaran i n st r u m en p e n gu m p u l an d at a d an kemudian m em er iksa poin-poin ser t a jawaban yang t eah tersedia.

2. Koding

Adalah proses mengklasifikasikan data-data m elalui tahapan koding. M aksud-n ya b ah w a d at a yaaksud-n g t e l ah d i ed i t tersebut akan diberi ident itas sehingga m e m i l i ki ar t i t er t e n t u p ad a saat dianalisis.

3. Tabulasi Data (Disajikan dalam bent uk tabel frekuensi)

Tab u l asi ad al ah b agi an ak h i r d ar i pengolahan data. Dimana tabulasi data adalah dim aksudkan unt uk m em asukkan d at a d at a p ad a t ab elt ab el t er -tent u dan mengat ur angka-angka serta kem u d i an m e n gh it u n gn ya (Bu n gin , 2005, p.168). Data yang siap dianalisis t e r se b u t ke m u d i an d i h i t u n g

m e n ggu n akan SPSS 1 3 b e r d asar kan stat ist ik deskript if yang terdiri atas : a. Frequencies

Tabel-t abel f reku en si in i b iasanya m em u at du a kolom , yait u ju m lah frekuensi dan persentase unt uk set iap kat e go r i f r e q u e n ci es akan l e b i h lengkap jika membahas juga beberapa penjabaran ukuran stat ist ik deskript if sepert i m ean, median, dan standar deviasi untuk set iap variabel (Sant oso, 2001, p.132)

b. Crosst abs (Tabulasi Silang)

Crosstabs digunakan unt uk menyaji-kan deskripsi khusus dat a berskala nominal (kategori) dalam bent uk tabel si lan g yan g t er d ir i at as b ar is d an ko l o m , d en gan car a m en gan al isi hubungan diantara baris dan kolom (Sant oso, 2001, p.12)

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

IV. 1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Sinet ron TBNH mer upakan salah sat u p r o gr am t e l e v isi yan g m en d ap at kan penghargaan sebagai Sinet ron Terpuji dalam Fest ival Fi lm Ban d u n g (FFB) 20 13. Selain it u , t iga penghargaan lain ju ga dir aih o leh TBNH, yakni sebagai Pemeran Ut ama Wanita Si n et r o n Te r p u ji (Ci t r a Ki r an a), Pe m er an Pem b an t u Wan it a Sinet ro n Ter p uji (M ega Aulia), dan Penulis Skenario Sinet ron Terpuji (H. Imam Tant ow i).

(9)

Slam et (Hajjah Ro d h iyah ), Ab d el Ach r ian ( U n cl e Ne l an ), Do r m an Bo r i sm an ( Haj j Rasyidi), Derry Sudarisman (M ahm ud), Adit ya He r p av i Rach m an ( Rah m ad i ) , d an Nan i episode dan bertambah terus hingga sekarang. Apabila dipet akan, t erdapat beberapa kel u ar ga d e n gan kar akt e r i st i k yan g b er -b ed a. Se t id ak n ya t e r d ap at d u a ke l u ar ga yang m enjadi pusat cer it a. Keluarga Robby d an Ru m an ah yan g t in ggal b er sam a san g m er t u a, Haj i Su l am , ke lu ar ga Rer e yan g bersuamikan Rahm adi juga t inggal bersama orang t uanya.

Dalam penggambaran m asing-m asing keluarga, dapat dilihat beberapa cara versi kelu arga. Akan t et api, sebagai sent ral dar i cer it a, kelu ar ga Ro b b y d an Ru m an ah lah yang selalu diper lihat kan sebagai kelu arga yan g h ar m o n i s d an Isl am i. Ru m an ah digambarkan sebagai seorang muslimah yang t aat dengan suam i dan m em iliki keim anan yang kuat (diperlihat kan dengan penggunaan j i lb ab yan g san gat sed e r h an a d an konvensional).

IV. 2. Uj i Validitas dan Reliabilitas

Pengo lah an d at a d iaw ali den gan u ji unt uk menjelaskan variable reliabilitas.

Tabel 4.1

Uji Validitas dan Reliabilitas Terpaan

Indikator Corrected Item Total

(10)

Dar i h asi l u j i val i d it as p e r nyat aan b agi an si kap r esp o n d e n t ab e l 4 .2 menunjukkan item-item pernyataan no 6-26 yang adadi kuesioner valid. Hal ini dikarena-kan nilai signifidikarena-kansi unt uk koefisien korelasi ant ara set iap item dengan t otal it em lebih keci l d ar i t araf sign if ikan si yan g d it et ap -kan (yait u 0,05). Nilai koef isien reliabilit as sebesar 0,883 lebih b esar dar i 0,6 berar t i selur uh it em tersebut diatas sudah reliable unt uk menjelaskan variable reliabilitas.

IV. 3. Analisa Data

IV. 3. 1. Identitas Responden

Kar akt er ist ik respo nd en m er up akan gambaran umum atau profilmengenai data-d at a r esp o n data-d e n yan g t e r data-d i r i data-d ar i u si a, pendidikan, peker jaan, pengeluaran, lokasi t em p at t inggal dan st at u s t em pat t inggal. Be r i ku t akan d i saji kan kar akt e r i st i k responden secara terperinci.

Tabel 4.3

Karakterist ik Responden : Usia

17-27 28-39 40-45 46-50

T O T A L

U s i a

31 31 16 22 100

Frekuensi

31 % 31 % 16 % 22 % 100 % Persentase

Te r l i h at d alam t ab e l 4 .3 u si a responden t erbanyak terdapat pada rentang 17 hingga 27 tahun dan 28 hingga 39 tahun se b an yak 62 %. Re n t an g u sia in i ad al ah rent ang usia dew asa yang m em iliki t ingkat Sum ber : Olahan Penelit i

konsumsi media t inggi ar t inya rentang usia yang akt if menont on televisi unt uk memenuhi kebut uhan inform asi dan hiburan.

Reliabilit as = 0.883 V25

V26

0.829 0.901

0.000 0.000

Valid Valid

Tabel 4.4

Karakterist ik Responden : Pendidikan

Sum ber : Olahan Penelit i SD

SLTP SLTA Diplom a

S1 S2 & S3

T O T A L

Pendidikan

4 6 43 24 20 3 100

Frekuensi

4 % 6 % 43 % 24 % 20 % 3 % 100 % Persentase

Jika kit a lihat t abel 4.4 t er lihat level pendidikan SLTA paling banyak yait u sebesar 43 %, d isusu l Dip lom a sebesar 24 % dan sar jana sebesar 20 %. Jadi sebagian besar responden berpendidikan sekolah menengah dan perguruan t inggi.

Tabel 4.5

Karakterist ik Responden : Pekerjaan

Ibu Rum ah Tangga Karyawan Sw asta

W iraswasta Pegawai Negeri

Lain-lain

T O T A L

Peker jaan

34 53 8 2 3 100 Frekuensi

34 % 53 % 8 % 2 % 3 % 100 % Persentase

Sum ber : Olahan Penelit i

(11)

Pada tabel 4.8 terlihat 57 % responden ber t em pat t inggal di lokasi per kam p ungan yang ada di 5 w ilayah di Jawa Tim ur dan 36 % bertempat t inggal di lokasi perumahan.

IV. 3. 2. Terpaan Audiens : Antara

Penonton Berat dan Penont on Ringan

Dalam analisis mengenai data terpaan m ed ia p ad a au dien ce, akan di kat ego r i kan ad an ya d u a kar ak t e r i st i k p en o n t o n b er -dasarkan t ingkat terpaan media yang dialami o leh au d ience, yakn i p en on t on b erat dan p e n o n t o n r i n gan ( W est d an Tu r n e r, 2010 : 89-92 dan Gr if f in , 2003 : 384-386). Penont on berat adalah mereka yang memiliki frekuensi, durasi, dan atensi menont on t inggi. Kat e go r isasi p e n o n t o n b e r at d an p en o n t o n r i n gan akan d i kat e go r i sasi kan berdasarkan per ilaku menont on responden, yakni meliput i f rekuensi, durasi, dan at ensi responden dalam menont on Sinet ron TBNH. Berdasar kan jumlah pengeluaran t iap

bulannya, responden dibedakan dalam empat kategori. Berikut ini adalah penjabaran hasil pengumpulan data karakt erist ik responden b e r d asar kan j u m l ah p e n ge l u ar an t i ap bulannya.

Sum ber : Olahan Penelit i Tabel 4.6

Karakterist ik Responden : Pengeluaran

35

43

15

7

100 Rp 0 > Rp 1.000.000

Rp 1.000.000 > Rp 3.000.000

Rp 3.000.000 > Rp 5.000.000

 Rp 5.000.000

T O T A L

Pengeluaran Frekuensi

35 %

43 %

15 %

7 %

100 % Persentase

Pada tabel 4.6 terlihat 43 % responden m e m p u n yai p e n gel u ar an 1 j u t a h i n gga 3 ju t a p e r b u lan . Se m e n t ar a r esp o n d e n dengan pengeluaran r ut in per bulan diat as 5 juta sebesar 7 %. Pengeluaran ini termasuk d i d al am n ya u n t u k ko n su m si m ed i a dalam mendapat kan informasi dan hiburan.

Tabel 4.7

Karakteristik Responden : Lokasi Tempat Tinggal

20

20

20

20

20

100

Surabaya

Sidoarjo

Madiun

Gresik

Magetan

T O T A L

Lokasi Tem pat Tinggal Frekuensi

20 %

20 %

20 %

20 %

20 %

100 %

Persentase

Sum ber : Olahan Penelit i

Ter lihat pada t abel 4.7 lokasi tem pat t inggal responden t ersebar di lim a w ilayah kota yang berada di Jawa Timur diantaranya Su r ab aya, Sid o ar j o, Gr esi k, M ad iu n d an M aget an . Den gan jum lah m asing-m asin g sam a b esar at as p e r t i m b an gan sam p e l penelit ian.

36 57 2 4 1 100 Perum ahan

Perkam pungan Apart em en M ess/ Asram a

Lain-lain

T O T A L

Stat us Tem pat Tinggal Frekuensi

36 % 57 % 2 % 4 % 1 % 100 % Persentase Tabel 4.8

Karakteristik Responden : Status Tempat Tinggal

Sum ber : Olahan Penelit i

Tabel 4.9

Terpaan M edia : Frekuensi M enont on

2-3 kali 4-5 kali

5 kali

T O T A L

Frekuensi M enont on

66 17 17 100

Frekuensi

66 % 17 % 17 % 100 % Persentase

(12)

Fr ekuensi ber b icar a t ent an g berapa kali sese o r an g m e n gko n su m si m ed i a d alam kur un w akt u t er t en t u . Pad a u n su r f r eku en si, p en o n t on b er at di kat ego r isasi kan d alam kel o m p o k au d i e n ce yan g m eno nt on t ayangan sinet ron TBNH diat as 5 kali dalam sem inggu. Sedangkan mereka yan g m asu k d al am kel o m p o k p e n o n t o n r ingan adalah resp on den yang m en on t o n sinet ron TBNH 2-3 kali seminggu.

Te r l i h at p ad a t ab e l 4 .9 f r e ku en si m en on t o n sin et ro n TBNH yang di laku kan o l eh r esp o n d e n se b anyak 2- 3 kal i sem in ggu yait u sebesar 66 %, sem ent ar a r esp o n d en d e n gan f r e ku e n si l eb i h d ar i 5 kali seminggu sebesar 17 %.

Ji ka f r e ku e n si b e r b icar a t e n t an g p e r i l aku m en gko n su m si m ed ia d ar i se gi kese r i n gan n ya, m aka d u r asi b e r b i car a t ent ang b erapa lam a w akt u yan g digun a-kan oleh p en on t o n dalam m engko nsum si sin et r o n TBNH d alam sekali kesem p at an menont on.

Sum ber : Olahan Penelit i Tabel 4.10

Terpaan M edia : Durasi M enont on

0 - < 30 m enit 30 - < 60 m enit 60 – 120 m enit

T O T A L

Durasi m enont on

57 37 6 100 Frekuensi

57 % 37 % 6 % 100 % Persentase

Tab el 4 .10 m e m p er li h at kan d u r asi m e n o n t o n si n e t r o n TBN H r esp o n d e n . Terlihat 57 % responden m enont on selama kur an g d ar i 30 m en it (pen on t o n r in gan). Se m e n t ar a h an ya 6 % r esp o n d e n yan g m e n o n t o n si n e t r o n TBN H sel am a 6 0 hin gga 120 m enit yang ar t inya m enon t on sinet r on hin gga selesai (p eno nt o n berat ). Durasi merupakan t otal wakt u yang dihabis-kan dalam menont on t elevisi dalam kur un wakt u tertent u.

Kar ak t er i st i k ket i ga yan g d i u ku r dalam m elihat pola konsumsi m edia dilihat d ar i d u r asi at au l am an ya r esp o n d e n mengikut i program Sinet ron TNBH.

Pad a t ab e l 4 .11 d ap at d i l ih at 64 % respon den t elah m engiku t i sinet ro n TBNH se lam a ku r an g d ar i 6 b u lan sej ak m asa p e m u t ar an p e r t am a si n e t r o n h i n gga kuesion er ini d ib agikan , sem ent ar a hanya 1 0 % yan g m en gi ku t i l e b i h d ar i 1 t ah u n .Si n e t r o n gar ap an Si n e m ar t i n i d al am set ah u n t er akh ir set id aknya t e lah t ayan g 680 episode dan dit ayangkan sejak 28 M ei 2012.

Pe m b ed aan p en o n t o n r in gan d an penont on berat juga dilihat dalam perilaku mengkonsumsi televisinya. Dalam penelit ian in i d i l ih at ap akah d u r asi m en o n t o n yan g d ih ab i skan o l eh p e n o n t o n sel alu t e r j ad i pada awal hingga akhir tayangan.

Tabel 4.11

Terpaan M edia : Lama M engikut i Program

Tabel 4.12

Terpaan M edia : Pola M enont on

Tidak dari awal hingga akhir Kadang dari awal hingga akhir Selalu dari awal hingga akhir

Pola m enont on

34

58

8 Frekuensi

57 %

37 %

6 % Persentase

T O T A L 100 % 100 % Sum ber : Olahan Penelit i

< 6 bulan 6-12 bulan

1 t ahun

Lama Mengikuti Program

64 26 10 100

Frekuensi

64 % 26 % 10 % 100 %

Persentase

T O T A L

(13)

Pada tabel 4.12 terlihat pola menont on sinet ron TBNH para responden adalah sebagai ber ikut : 58 % responden kadang m engikut i d ar i aw al h i n gga ak h i r acar a si n e t r o n ditayangkan sedangkan hanya 8 % yang selalu m engi kut i t ayangan sin et ron in i selalu dar i awal hingga akhir acara.

Sinet ron TBNH m er upakan salah sat u p r o gr am t e l e v isi yan g m en d ap at kan penghargaan sebagai Sinet ron Ter puji dalam Fest ival Film Bandung (FFB) 2013. Selain it u, t iga penghargaan lain juga diraih oleh TBNH, yakn i se b agai Pe m e r an U t am a W an i t a Sin e t r o n Te r p u j i ( Ci t r a Ki r an a) , Pem e r an Pem b an t u Wan it a Sinet r o n Ter p u ji (M ega Aulia), dan Penulis Skenario Sinet ron Terpuji (H. Imam Tant ow i).

Terlihat pada tabel 4.13 pola perhat ian responden pada saat menyaksikan t ayangan si n e t r o n TBNH ad al ah se b agai b er i ku t : 69 % responden menyaksikan tayangan sambil m elakukan akt if it as lain, 21 % menyaksikan t ayangan sinet ron secara ser ius dan hanya 10 % responden yang m eno nt on t ayan gan sambil mendiskusikan programnya.

Para t okoh dalam sinet ron ini adalah: Cit ra Kirana (sebagai Rum anah), Andi Arsyil Rahman (Robby), M at Solar (Haji Sulam), Ali Syakieb (Ah m ad Jam al), El M ani k (Ust ad z Zakar ia), Tika Pu t r i (M u t iar a), Alice Nor in (Rere), Lat ief Sitepu (Hajj M uhidin), Uci Bing Slam et (Hajjah Ro d h iyah ), Ab d el Ach r ian (Uncle Nelan), Dorman Borisman (Hajj Rasyidi),

Tabel 4.13

Terpaan M edia : Pola Perhat ian M enont on

Sum ber : Olahan Penelit i Sambil Melakukan Kegiatan Lain Tidak Melakukan Kegiatan Lain Sambil Mendiskusikan Programnya

Pola Perhatian Menonton

69

21

10

Frekuensi

69 %

21 %

10 %

Persentase

T O T A L 100 % 100 %

Derry Sudar isman (M ahmud), Adit ya Herpavi Rach m an (Rah m ad i ) , d an N an i W i d jaj a (Emak).

Apabila dipet akan, t erdapat beberapa kel u ar ga d e n gan kar akt e r i st i k yan g b er -beda. Set idaknya terdapat dua keluarga yang m enjadi pu sat cer it a. Keluar ga Ro bby d an Rumanah yang t inggal bersama sang mert ua, Haji Sulam , keluar ga Rere yan g ber su am i-kan Rah m adi ju ga t in ggal b ersam a o r an g t uanya.

Pie chart berikut akan memperlihat kan hasil pola menont on responden berdasarkan p er h at ian nya t er h ad ap t ayan gan sin et ro n TBNH

Te r l i h at d al am t ab el 4 .14 t e r p aan media yang mengenai responden yang terdiri dar i f rekuensi m enont on, durasi m enont on ser t a lam a m en gi ku t i p r ogr am ser t a po la m e n o n t o n m e n u n ju kkan t er p aan r en d ah sebesar 54 %

Sum ber : Olahan Penelit i Tabel 4.14 Terpaan M edia

Rendah Sedang Tinggi Terpaan

54 43 3 100 Frekuensi

54 % 43 % 3 % 100 % Persentase

T O T A L

M enurut Ardiyant o (2004: 164), terpaan m ed ia m er up akan var iabel yang m engu kur d u r asi d an b er ap a f r e ku en si sese o r an g mengkonsumsi (atau dalam bahasa lain diterpa) m ed ia ( d alam h al in i t e levi si).Jad i secar a kese l u r u h an t e r p aan r esp o n d en r e n d ah terhadap t ayangan sinet ron TBNH. Pie chart berikut m enjelaskannya lebih detail.

(14)

Be r d asar kan t ab l e 4 .1 5 , t e r l ih at b ah w a r esp o n d en p en elit ian d id o m in asi oleh para penont on r ingan dengan jumlah r at a- r at a l eb ih d ar i 50 %, ke cu al i p ad a pr ilaku kon sum si t er kait pola m en on t o n. M aka, analisis akan lebih banyak menjawab p r o ses cu lt i va t io n m e lal u i p r o ses sikap atas realitas di media.

I V. 3 . 3 . Ta bu l a si Si l a ng I d e n t i t a s

Jumlah Penonton Berat dan Penonton Ringan

Frekuensi

Tabulasi Silang Antara Terpaan dengan Usia Responden usia 40 tahun hingga 45 tahun.

Sum ber : Olahan Penelit i

Tabel 4.17

(15)

Te r l i h at p ad a t ab e l 4 .1 7 t e r p aan rendah paling sering muncul pada responden yang ber pendidikan d iplom a sebesar 20 % sedangkan terpaan sedang pada responden dengan t ingkat pendidikan SLTA

Tabel 4.18

Tabulasi Silang Antara Terpaan dengan Pekerjaan Responden

Tabulasi Silang Antara Terpaan dengan Pengeluaran Responden

Tabel 4.19 m emperlihat kan responden d en gan pen ghasilan 1 ju t a hin gga ku r an g

(16)

Tabel 4.21

Tabulasi Silang Antara Terpaam dengan Stat us Tempat Tinggal Responden

13

Tabel 4.21 memperlihat kan responden yan g t i n ggal d i kaw asan p e r kam p u n gan m em p er o le h t e r p aan p ad a le v el r e n d ah d an sed an g m asin g-m asin g seb esar 28 % sementara responden yang t inggal di kawasan p er u m ah an m em p er o l eh t er p aan r en d ah sebesar 22 % dan t er paan sedang sebesar 13 %.

IV. 3. 4 Sikap Responden

Pen ge t ah u an r esp o n d en m en ge n ai ko n se p ke l u ar ga b ah agi a ad al ah t i n ggi yait u sebesar 82 %. Responden mengetahui se car a b e n ar ke l u ar ga b ah agia ad al ah keluarga yang memiliki anggota keluarga yang len gkap , m em punyai pengasuh bayi un t uk m em besar kan anak, m em punyai hubungan h ar m o n i s d en gan m er t u a, b isa n ai k h aji, memiliki m obil, rumah dan usaha sendiri.

Tabel 4.22 atau problem yang kont raversial.

(17)

Tabel 4.23 Perset ujuan Responden

Rendah Sedang Tinggi

Persetujuan

0 16 84 100

Frekuensi

0 % 16 % 84 % 100 %

Persentase

T O T A L

Sum ber : Olahan Penelit i

Komponen afekt if (affect ive) merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan m e nyan gku t m asal ah em o si . Ko m p o n e n af ek t i f m e r u p akan eval u asi p o si t i f at au negat if seseorang terhadap suat u objek.

Secara um um , kom ponen ini disam a-kan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuat u. Reaksi emosional yang merupakan ko m po n en af ekt if in i b anyak dip en gar u h i o l eh ke p er cayaan at au ap a yan g ki t a p er cayai seb agai b en ar d an b er laku b agi objek termaksud (Azwar, 2005). Komponen af ek t i f d ap at d i l i h at d ar i l i ki n g yak n i p erasaan su ka at au t id ak su ka seseo ran g t er hadap suat u objek” (Aakers d an M yers, 1 9 87 ) . Un t u k m e m p e r j e l as p e n e li t i menampilkan pie chart berikut .

Pad a t abel 4.24 t er lihat b ahw a 82 % r esp o n d e n m e m i l i k i p e n galam an yan g t i n ggi m en ge n ai p e m ah am an ke l u ar ga bahagia ar t inya sebagian besar respo nden m em i l i ki p en galam an yan g sam a d en gan ko nsep kelu ar ga b ahagia yang dipapar kan yait u b ah w a ke l u ar ga b ah agia ad al ah ke lu ar ga yan g ke lu ar ga yan g m e m i li k i anggota keluarga yang lengkap yait u suam i, ist er i dan anak, keluarga yang m em pu nyai pengasuh bayi unt uk m em besar kan anak, ke lu ar ga yan g m em p u nyai h u b u n gan harmonis dengan mert ua, keluarga yang bisa n ai k h aji, ke lu ar ga yan g m e m i l i ki m o b i l, memiliki rumah dan memiliki usaha sendiri.

Tabel 4.24 Pengalaman Responden

Rendah Sedang Tinggi

Persetujuan

0 18 82 100

Frekuensi

0 % 18 % 82 % 100 %

Persentase

T O T A L

Sum ber : Olahan Penelit i

Ko m p o n en ko n at i f ( co n a t i ve at au perilaku). Komponen perilaku dalam st rukt ur si kap m e n u n j u k kan b agaim an a p er i l aku at au kecender ungan b er per ilaku yang ada d alam d ir i sese o r an g b e r kai t an d e n gan objek sikap yang dihadapi.

Jad i d ap at d i si m p u l kan r esp o n d e n m em punyai p engalam an keluar ga b ahagia yang sama dengan konsep keluarga bahagia dalam penelit ian ini.

Si kap r esp o n d e n p o sit i f t e r h ad ap konsep keluarga bahagia yang dit unjukkan dengan angka 84 % dari t otal responden.

Tabel 4.25 Sikap Responden

Negat if Net ral Posit if

S t a t u s

0 16 84 100

Frekuensi

0 % 16 % 84 % 100 %

Persentase

T O T A L

Sum ber : Olahan Penelit i

(18)

t ersebut . Secara spesif ik, Thurst one sendir i m e m f o r m u lasi kan si kap seb agai ‘d er aj at afek posit if atau afek negat if ter hadap suat u ob jek p sikologis’ (Azw ar, 2009, p .4-5). Pie ch a r t b er i ku t akan m e n j e l askan si kap responden dalam menerima konsep keluarga bahagia.

Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Usia Responden

Sikap posit if tert inggi dit unjukkan oleh r esp on d en den gan r en t an g u sia 17 t ahu n hingga 27 t ahun yait u sebesar 28 %. Sedang-kan sikap net ral t er t inggi dit unjukSedang-kan oleh r esp on d en den gan r en t an g u sia 28 t ahu n hingga 39 tahun lebih yait u sebesar 9 %.

Pada t abel 4.27 t er lihat bahw a sikap p o sit i f r esp o n d e n t er t in ggi p ad a t i n gkat pendidikan SLTA sebesar 37 %. Sama halnya d e n gan si kap n e t r al t e r t i n ggi b e r ad a pada t ingkat pendidikan SLTA.

Tabel 4.28

Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Pekerjaan Responden

M engacu pada t ab el 4.28 dapat kit a lihat bahw a sikap posit if t er t inggi dit unjuk-kan oleh responden dengan pekerjaan sebagai kar yaw an sw ast a yai t u se b esar 4 2 %. Sement ara sikap net ral t ert inggi dit unjukkan o l eh r esp o n d en d e n gan p e ke r jaan sam a yait u kar yawan swasta sebesar 11 %

(19)

Tabel 4.29

Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Pengeluaran Responden oleh responden dengan t ingkat pengeluaran 1 jut a hingga kurang dar i 3 jut a. Hal yang sama terjadi pda sikap net ral yang dit unjuk-kan oleh responden dengan pengeluaran I juta hingga kurang 3 juta yait u sebesar 10 %.

Tabel 4.30

Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Tempat Tinggal Responden Gresik yait u sebesar 5 %

Tabel 4.31

Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Stat us Tempat Tinggal Responden

Sikap net ral tert inggi yait u sebesar 11 %.

Tabel 4.32

Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Terpaan

(20)

Pad a t ab e l 4 .3 2 m e m p e r l i h at kan b ah w a t er p aan r e n d ah d an m e m i li k i kecenderungan sikap posit if t inggi sebesar 4 3 %.M e n u r u t Ger o ge Ge r b n e r ( d al am Gr iff in, 2003 : 380 – 389), apa yang terjadi p ad a f en o m e n a t er se b u t d ap at d i j e las-kan d e n gan ap a yan g i a se b u t se b agai cu lt iva t io n t h eo r y (t eo r i ku lt ivasi). Teo r i i n i d i p e r ke n al kan p ad a t ah u n 1 970 an u n t u k m en j e l askan h u b u n gan an t ar a terpaan program televisi dan persepsi publik t er hadap lingkungan sekit ar nya (West dan Turner, 2010 : 87 – 89).

Berd asar kan t eor i ku lt ivasi, t er paan media akan m empengaruhi persepsi, sikap, dan nilai-nilai dar i penont on akan sesuat u, d alam h al i n i ko n se p ke lu ar ga m e n jad i salah sat u isu sen t r al yan g d ap at d ilih at . Secar a t eo r it is, t eo r i ku lt ivasi m en jel as-kan bahw a sem akin t inggi t er paan m edia, maka efek yang muncul semakin besar.

M enur ut Andersen (dalam Rakhm at , 2 0 03 : 52 ) t er p aan t e l e vi si b e r kait an d e n gan p er h at i an yan g p ad a ak h i r n ya b er h u b u n gan d en gan p er sep si yan g t er -b en t u k ju ga. Secar a l e-b ih kh u su s d alam p en elit ian in i, m ed ia t elevisi m er u p akan media yang menarik unt uk dikonsumsi, baik d ar i segi isi pesan m au p un kar akt er ist ik-nya yang mudah dicerna.

IV. 3. 6. Mainstraiming : Terpaan versus

Persetuj uan

Pr o ses yan g d iseb u t d en gan m a in -st r aim ing t elah m em bu at p ar a p eno n t o n kelas berat akan menerima dan memandang ke nyat aan d e n gan d o m i n asi r e f e r en si t ayan gan t elevisi yan g sangat t in ggi. Hal it u akan m em b u at p ar a p en o n t o n b e r at d ar i su b b u d aya yan g b e r b ed a se car a mengejut kan akan m emiliki kecenderungan memiliki pandangan atas dunia yang kurang lebih sama.

tabulasi silang antara t ingkat terpaan m edia pada responden dengan t ingkat perset ujuan r esp o n d en at as i si t an yan gan si n t er o n TBNH tentang keluarga bahagia.

Tabel 4.33

Tabulasi Silang Antara Terpaan dengan Perset ujuan

10 10 %

5 5 %

1 1 %

44 44 %

38 38 %

2 2 %

Sum ber : Olahan Penelit i Terpaan

Persetujuan

0 0 %

0 0 %

0 0 %

Negatif Netral Positif Total

T O T A L

54 54 %

43 43 %

3 3 % Rendah

Sedang

Tinggi

0 0 %

16 16 %

84 84 %

100 100 %

Tab el 4.33 m em p er lih at kan b ah w a t er p aan t i n ggi m em i li k i kece n d e r u n gan p er set u ju an r en d ah yai t u seb esar 4 4 %. Ko n t r i b u si t e le v isi t e r h ad ap p an d an gan p e n o n t o n at as r e al it as so si al b e r j al an d al am d u a car a : p en gar u su t am aan d an resonan si (West dan Tur n er, 2010 : 89-92 dan Gr if f in, 2003 : 384-386). Pengar usut m aan at au kad an g d iseb u t j u ga se b agai m ain w o rld sin dr om m er u pakan seb ua h kecenderunga n bag i pa ra penont o n kelas b esa r u n t u k m en er i m a r ea li t a s b u d a ya dominan yang mirip dengan yang dit ampil-kan d i t elevisi w a la u pu n ha l in i seb en ar-nya berbeda dengan keadaan sesungguh-nya (West dan Turner, 2010 : 89).

(21)

yang lebih t inggi pula. Proses yang disebut d en gan m a i n st r a i m i n g t e lah m e m b u at para penont on kelas berat akan m ener im a dan memandang kenyataan dengan dominasi r e f e r e n si t ayan gan t e l e v isi yan g san gat t inggi. Hal it u akan membuat para penont on berat dari sub budaya yang berbeda secara m engejut kan akan mem iliki kecender ungan memiliki pandangan at as dunia yang kurang lebih sama.

Teo r i ku lt ivasi d i kem b an gkan u n t u k m en get ah ui d am p ak m enyaksi kan t elevisi pada per sepsi, sikap, dan n ilai-n ilai orang (Severin, 2005 : 319).

IV. 3. 6. Resonance : Persetuj uan versus

pengalaman

Kult ivasi ber jalan m elalui proses yang kedua yakni resonance. Konsep ini menjelas-kan bahwa persepsi masyarakat at as realitas so si al sam a d e n gan ap a yan g d i t am p i l -kan d alam m ed ia sem akin d i ku at m elalu i adanya kemiripan antara pengalaman dengan isi tayangan media.

Tabel 4.34

Tabulasi Silang Antara Perset ujuan dengan Pengalaman

0 0 %

13 13 %

3 3 %

0 0 %

5 5 %

79 79 %

Sum ber : Olahan Penelit i Persetujuan

Pengalaman

0 0 %

0 0 %

0 0 %

Negatif Netral Positif Total

T O T A L

0 0 %

18 18 %

82 82 % Rendah

Sedang

Tinggi

0 0 %

16 16 %

84 84 %

100 100 %

Tab e l 4 .3 4 m em p er l ih at kan p e r se t u j u an yan g t i n ggi m em i l i k i ke cen d e r u -n ga-n p e-n galam a-n ya-n g t i-n ggi p u la. Dar i keselur uhan data, dar i t ot al 100 responden t idak ada yang berada para posisi kesesuai p e n gal am an d an p e r se t u ju an p ad a lev el paling rendah.

An gka t er t in ggi b er ad a p ad a p o sisi m at r i k t i n gkat p e n gal am an d an p e r se -t u ju an yang -t in ggi. Ni lai -t ersebu -t seb esar 79 %. Hal it u m en u n j u k kan b ah w a t eo r i tentang resonance terbukt i kebenarannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

V. 1. Kesimpulan

Ident it as responden dalam penelit ian ini m em iliki karakt erist ik dom inan sebagai berikut responden dengan rentang usia 27 h in gga 38 t ah u n , b er p en d id i kan t er akh ir SLTA, t in ggal d i lo kasi p e r kam p u n gan , m e m p u n yai p e n ge l u ar an r at a r at a p e r -b u lan 1 ju t a h i n gga ku r an g d ar i 3 j u t a, m e m i l i k i p e ke r jaan se b agai kar yaw an sw ast a d an t in ggal d i kaw asan Su r abaya, Sidoarjo, Gresik, M adiun dan M agetan.

Secara umum terpaan yang mengenai r esp on d en ber kait an d engan p en ayan gan sinet ron TBNH rendah yait u sebesar 54 %. Terpaan ini terdiri dari frekuensi menont on, d u r asi m en o n t o n , p o la m e n o n t o n d ar i aw al h in gga ak h ir se r t a p o la m e n o n t o n sambil melakukan akt ivitas lain

Be r kai t an d en gan si kap yan g t e r -b en t uk r esp on d en m em i li ki p en get ah uan yan g t i n ggi m e n ge n ai ko n se p ke l u ar ga b ah agia yait u seb esar 82 % ser t a p er se-t u ju an yan g se-t i n ggi se b esar 8 4 % d an pengalaman yang t inggi sebesar 82 % yang menghasilkan sikap posit if sebesar 84 %.

(22)

kar yaw an sw ast a, t i n ggal d i kaw asan p er kam pu ngan d an m em i li ki pen geluaran rata-rata perbulan 1 juta hingga kurang dari 3 ju t a se r t a t i n ggal d i d ae r ah M aget an memiliki sikap posit if.

Ter p aan ren d ah m en ghasi lkan si kap posit if ber kebalikan dengan t eor i kult ivasi. Konsep m ainst r aim ing m enyat akan bah w a t in gkat t er p aan m ed ia yan g m en e n t u kan t ingkat kesesu aian ant ar a isi pesan m ed ia d e n gan p e r se p si au d i e n ce at as r e al it as so sial. Sem akin t in ggi t er p aan seseo r an g at as p esan m ed i a, m aka sem ak i n t i n ggi p u la kese u ai an p e r se p si au d i en ce at as realitas sosial dengan penggambaran media massa atas realitas sosial.

Dalam penelit ian ini, dat a m enunjuk-kan bahw a h asil u ji konsep m ainst r aim ing t idak sepenuhnya ber laku. Dat a menunjuk-kan b ah w a r esp o n d e n yan g m e m i li k i t ingkat ter paan rendah dan term asuk dalam kat e go r i p en o n t o n r i n gan j u ga m e m i l i k i si kap yan g p o sit i f at as p er se t u ju an m e n ge n ai p en ggam b ar an sin et r o n TBNH m en ge n ai kel u ar ga b ah agi a. Seb ali kn ya, t e r p aan t i n ggi m e m i l i k i ke ce n d e r u n gan p e r set u j u an r e n d ah yai t u seb esar 4 4 %. Hal i n i b e r t e n t an gan d e n gan ko n se p m a in st r a i m in g yan g m e n yat akan b ah w a se m ak i n t i n ggi t e r p aan m ed i a m aka sem ak in t in ggi p u la p er set u ju an au d ien s at as isi media dan menunjukkan sikap yang semakin posit if.

Ko n se p ked u a yan g d i u j i d al am penelit ian , kon sep resonace m en un ju kkan d at a yan g m e n d u ku n g ko n sep t er se b u t . Dat a m enu n ju kkan bah w a sem akin t inggi kesesu aian ant ara p en galam an r espo nd en d e n gan i si t an yan gan m ed ia, m aka sem akin t inggi pula perset ujuan responden b ah w a r eal i t as so si al i t u sam a d e n gan realitas yang ditampilkan oleh m edia. Dalam penelit ian ini, responden mengalami proses

ku lt ivasi m elalu i pr oses r eson an ce d en gan d at a yan g m e n u n j u k kan b ah w a se m ak i n t i n ggi p er sam aan an t ar a p e n gal am an respo nden dengan penggam baran keluarga bahagia dalam sinteron TBNH maka sem akin t inggi p ula perset ujuan resp on den at as isi dar i penggambaran keluarga bahagia dalam sinet ron TBNH.

V. 2. Saran

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyant o, Erdinaya. 2004. Komunikasi M assa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Bungin, Burhan. 2001. M etodologi Penelit ian Sosial. Jakarta : Kencana

Forcese,D.P. dan S. Richer. 1973. Social Research M et hod, Englew ood Cliffs, N.J, Prent ice-Hall, Inc.

Griffin, EM . 2003. A First Look at Communicat ion (4t h ed.). New York : M c Graw Hill

Rakhmat , Jallaludin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja

Ruslan. Rosadi. 2003.M anajemen Public Relat ions dan M edia Komunikasi : Konsepsi & Aplikasi. PT. Raja Graf indo Persada

Severin, Werner J. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah, M et ode, dan Terapan di dalam M edia M assa. Jakarta : Kencana, Jakarta. Rosdakarya.

Sugiyono. 2002. St at ist ika unt uk Penelit ian. Bandung : Alfabeta

West,Richard dan Turner, Lynn H. 2011. Pengantar Teori Komunikasi. Analisis dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika

Sumber lain :

Riswan, Oris. 2013. Tukang Bubur Naik Haji Borong Empat Penghargaan FFB. M inggu, 16 Juni 2013 13 : 06 w ib. Okezone. Diakses di htt p:/ / celebrit y.okezone.com/ read/ 2013/06/16/ 206/822657/ redirect pada 17 September 2013 pukul 17.13

Sant oso, Sujit o. 4 M ei 2006. Aksi Smack Dow n, Sisw a SD Tew as Dikeroyok Teman-temannya. Indosiar.com . diakse di ht t p:/ / w w w.indosiar.com/ pat roli/ sisw a-sd-t ew as-dikeroyok-teman-temannya_61122.ht ml pada 17 September 2013 pukul 16.32

Gambar

Tabel 4.5Karakteristik Responden : Pekerjaan
Tabel 4.7
Tabel  4.10Terpaan M edia : Durasi M enonton
Tabel  4.14Terpaan M edia
+7

Referensi

Dokumen terkait

berlangsungnya proses pembelajaran dengan judul: ”Penerapan metode pemberian tugas individu dalam kerja kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia

bahwa untuk menunjang kelancaran kegiatan Pengakhiran dan Penataan Hasil Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd), perlu

Berdasarkan hasil uji kointegrasi yang disajikan pada Tabel 7 diketahui bahwa empat variabel penelitian yaitu investasi portfolio asing yang diproksikan dalam nilai foreign purchase

menentukan dengan tepat pengetahuan serta keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk berhasil dalam suatu pekerjaan. Apabila seseorang pemegang posisi mampu

telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan analisis. rasio keuangan dengan pendekatan Piotroski’s

Hasil฀ pengujian฀ hipotesis฀ menunjukkan฀ Tingkat฀ Efektivitas฀ Keuangan฀ Daerah฀ Tahun฀ Sebelumnya฀ berpengaruh฀ positif฀ dan฀

Setelah membaca teks yang ada di buku siswa, siswa dapat mengidentifikasi maksud ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) yang menyatakan