• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Sistem Informasi Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana J01929

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan ": Sistem Informasi Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana J01929"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PADA DINAS PERINDUSTRIAN

DAN TENAGA KERJA KOTA SALATIGA

� � � � ), �� � ), � � � )

1,2,3 JurusanSistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Notohamidjojo no.1, Salatiga, 50711 Telp : (+62) 298 321212, Fax : (0298) 321433.

E-mail : 682014066@student.uksw.edu 1), adi.nugroho@staff.uksw.edu 2),

agustinus.wijaya@staff.uksw.edu3)

ABSTRAK

Sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi dan teknologi

informasi pada salah satu organisasi yang ada yaitu Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja

(Dispernaker) Kota Salatiga. Dispernaker dalam menjalankan tugasnya sudah menggunakan SI/TI

tetapi penggunaanya belum maksimal, hal ini menyebabkan Dispernaker seringkali menemui

masalah. Melihat kondisi masalah tersebut maka dibutuhkan suatu perencanaan strategis SI/TI yang

dapat mendukung proses bisnis pada organisasi (dalam hal ini Dispernaker) sedangkan perencanaan

strategis sendiri adalah cara yang dilakukan organisasi untuk menentukan arahan. Untuk dapat

menerapkan perencanaan strategis yang sesuai dengan organisasi tentu melalui sebuah penelitian.

Penelitian tersebut ialah penelitian perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi.

penelitian ini sendiri nantinya akan menggunakan metode Ward and Peppard yang dilakukan dengan

menganalisis lingkungan bisnis juga lingkungan SI/TI secara internal dan eksternal. Metode tersebut

memiliki beberapa analisis, analisis yang digunakan yaitu analisis SWOT, analisis Value chain dan

analisis PEST, analisis Five Force Model, analisis McFarlan. Dari hasil penelitian ini akan

memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan visi misi, dengan harapan rekomendasi tersebut

dapat digunakan sebagai cara untuk meningkatkan kualitas layanan publik.

Kata Kunci: Perencanaan Strategis, Sistem Informasi, Teknologi Informasi

ABSTRACT

Information systems and information technology (IS/IT) is one of the factors that influence the success

of an organization. For example, information systems and information technology in one of the

existing organizations, namely the Department of Industry and Labor (Dispernaker) Salatiga.

Dispernaker in their duties has been using the IS/IT, but its use is not maximized, it causes

Dispernaker often encounter problems. Seeing the condition of the problem, we need a strategic plan

of IS/IT to support business processes in an organization (in this case Dispernaker) while strategic

(2)

strategic planning according to the course through a research organization. The study is to research

the strategic planning of information systems and information technology. The study itself will be

using the method of Ward and Peppard carried out by analyzing the business environment also

environment SI/ IT internally and externally. The method has several analyzes, the analysis used is the

SWOT analysis, Value chain analysis and PEST analysis, analysis of the Five Force Model,

McFarlan analysis. From the results of this study will provide recommendations with regard to the

vision, mission, hoping that these recommendations can be used as a way to improve the quality of

public services.

Keywords: Strategic Planning, Information Systems, Information Technology

1. PENDAHULUAN

Salah satu faktor kegagalan dalam sebuah organisasi adalah sistem informasi dan teknologi

informasi (SI/TI) yang tidak mendukung. Dikarenakan sistem informasi dan teknologi yang akan terus

berkembang, maka sebuah organisasi sangat memerlukan sebuah perencanaan strategis SI/TI.

Berdasarkan Wikipedia perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk

menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya

(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini [1]. Dimana perencanaan

strategis tersebut memberikan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi secara optimal.

Dinas Perindustrian dan Tenaga kerja (Dispernaker) Kota Salatiga ini belum sepenuhnya

menggunakan SI/TI secara maksimal. Kualitas SI/TI menjadi komponen terpenting karena diperlukan

analisis perencanaan strategis SI/TI untuk mengetahui apakah SI/TI yang di kembangkan sudah bisa

digunakan dengan baik. Berdasarkan Hukum UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan

UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan Industrial, maka tugas utama

Dispernaker Kota Salatiga adalah melayani masyarakat dalam bidang perindustrian dan bidang

ketenagakerjaan. Wakil Walikota Salatiga Muh Haris menjelaskan sekitar empat persen dari jumlah

penduduk di Kota Salatiga belum memperoleh pekerjaan kemudian rata-rata warga yang menganggur

adalah mereka yang baru lusus SMA/SMK dan perguruan tinggi, hal tersebut juga menjadi upaya

Dispernaker Kota Salatiga untuk menurunkan angka tersebut [2].

Dalam menjalankan proses organisasi yang bergerak dalam pelayanan masyarakat, Dispernaker

Kota Salatiga mempunyai beberapa permasalahan yaitu, kurangnya sumber daya manusia. Kemudian

belum adanya penanganan kusus pada bidang SI/TI yang saat ini kurang memadai. Salah satu masalah

yang dihadapi dalam bidang SI/TI adalah kurangnya sistem informasi yang mengakibatkan

masyarakat kurang mengetahui informasi tentang industri dan tenaga kerja yang ada di Kota Salatiga.

Seperti belum tersedianya layanan website Dispernaker Kota Salatiga. Pada pelayanan bursa kerja

online, sistem yang digunakan belum terintegrasi secara maksimal. Maka dari itu Dispernaker Kota

Commented [u1]: Sistem dan teknologi TI tidak mendukung atau cra pemanfaatannya? Tolong jelaskan sedikit.

(3)

Salatiga membutuhkan SI/TI untuk meningkatkan kualitas layanan publik yang dapat diakses dengan

mudah, memperoleh data, dan informasi yang tepat, dan akurat.

Melihat permasalahan di atas maka peneliti menemukan sebuah gagasan untuk melakukan

penelitian dan membuat perencanaan strategis SI/TI. Penulis akan melakukan suatu perencanaan

strategis SI/TI menggunakan metode Ward and Peppard. Metode ini dipilih karena mengevaluasi

kondisi bisnis dan SI/TI yang terjadi pada saat ini, dengan melihat lingkungan bisnis dan lingkungan

SI/TI secara eksternal dan internal. Metode Ward and Peppard memiliki beberapa analisis, pada

penelitian ini analisis yang akan digunakan adalah SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and

Threats), Value chain (rantai nilai), PEST, Five Force Model dan McFarlan. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui apakah SI/TI di Dispernaker Kota Salatiga sudah memadai dan dapat

memberikan hasil berupa rekomendasi untuk masa yang akan datang.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian terdahulu yang berjudul “Perancangan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi pada

Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat”.

Penelitian tersebut membahas perancangan strategis SI/TI yang akan menerapkan sebuah sistem dan

teknologi yang akan digunakan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan kebersihan Kabupaten Kubu Raya

untuk pembangunan dibidang keciptakaryaan, penataan ruang dan kebersihan. Dalam melakukan

perancangan strategis SI/TI tersebut menggunakan metode Ward and Peppard. Hasil penelitian

tersebut memberikan rekomendasi strategis bisnis sistem informasi, strategis manajemen sistem

informasi, dan teknologi informasi serta rekomendasi teknologi informasi. Kemudian aplikasi yang

dapat mencapai kinerja instansi.[3]

Penelitian yang juga terkait, yang berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan

Teknologi Informasi SI/TI Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Studi Kasus : Pada Disdikbudpora

Metro)”. Hasil dari penelitian tersebut adalah Kota Metro belum secara maksimal dalam menerapkan

SI/TI dan rencana induk penerapan SI/TI. Perancangan SI/TI pada Disdikbudpora Kota Metro

dilakuakan menggunakan metode Ward and Peppard dengan tahapan analisis lingkungan bisnis

internal dan eksternal organisasi, analisis SI/TI internal dan eksternal organisasi. kemudian proses

identifikasi strategis dan melakukan rancangan portofolio. Rancangan portofolio yang dihasilkan

adalah SI Sumber Daya Manusia Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan, SI Data Siswa dan Akademik serta learning management, Sistem

Informasi Peserta Didik, SI Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dilanjutkan SI Pemetaan

Sekolah dan Aset. [4]

Dilanjutkan dengan penelitian yang berjudul “ Perencanaan Strategis SI/TI (Studi Kasus

Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gresik)”. Metode perencanaan strategis SI/TI dalam

(4)

diangkat dalam penelitian tesebut adalah bagaimana mengetahui situasi dan kondisi bisnis serta TI

pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat Gersik, bagaimana menginterpretasikan kebutuhan bisnis dan

informasi pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gresik. Tujuan penelitian tersebut untuk

memberikan solusi terhadap permasalahan di bidang SI/TI yang memberikan manfaat bagi Kantor

Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gresik . [5]

Hasil keseluruhan penelitian-penelitian tersebut memberikan perencanaan strategis SI/TI

yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis dan perencanaan pencapaian tujuan atau

sasaran pada organisasi. Pada penelitian perencanaan strategis SI/TI ini bertujuan untuk mengetahui

apakah SI/TI di Dispernaker Kota Salatiga sudah memadai dan proses bisnis yang terjadi apakah

sudah berjalan dengan baik. Perencanaan strategis SI/TI ini mengunakan motode Ward and peppard

dengan analisis SWOT, Value chain, PEST, Five Force Model dan McFarlan. Metode tersebut

digunakan sebagai tahapan analisis yang melihat kondisi bisnis dan SI/TI saat ini secara internal serta

eksternal. Hasil yang akan didapat nantinya dapat menentukan perencanaan SI/TI yang menghasilkan

portofolio untuk masa mendatang.

Terdapat beberapa istilah penting di dalam penelitian ini sebagai berikut :

A. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

informasi diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Alter,1992).

Sistem informasi dapat mendukung sasaran bisnis yang mencakup peningkatan produktivitas,

pengurangan biaya, peningkatan pengambilan keputusan, peningkatan layanan ke pelanggan

dan pengembangan aplikasi-aplikasi strategis yang baru. [6]

B. Teknologi Informasi

Menurut Alter (1992) teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak

untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,

mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data. Secara

garis besar, peranan teknologi informasi adalah menggantikan peran manusia, memperkuat

peran manusia dan berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia [6].

C. Perencanaan Strategis SI/TI

Perencanaan strategis SI/TI menurut Ward and Peppard terdiri dari tiga bagian tahapan utama

yaitu masukan (input), keluaran (output) dan aplikasi (application). Tahapan masukan terdiri

dari lingkungan bisnis internal, lingkungan bisnis eksternal, lingkungan SI/TI internal dan

lingkungan SI/TI eksternal. Sedangkan tahapan keluaran terdiri dari strategis manajemen,

strategis bisnis sistem informasi dan strategis teknologi informasi. Tahapan aplikasi adalah

hasil dari tahapan tersebut kemudian menghasilkan portfolio aplikasi yang dapat digunakan di

(5)

Gambar 1. Perencanaan Strategis SI/TI (Ward and Peppard,2002)

Didalam tahapan perencanaan strategis SI/TI tersebut didalamnya terdapat analisis yang

dikembangkan oleh Ward and Peppard. Analisis yang dikembangkan oleh Ward and Peppard

terdiri dari analisis SWOT, analisis Value Chain, analisis PEST, analisis Five Force Model dan

analisis McFarlan. Berikut penjelasan analisis tersebut:

1) Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) yang dilakukan dengan

melihat lingkungan bisnis internal dan eksternal untuk mengindetifikasi kekuatan-kekuatan,

kelemahan-kelemahan, kesempatan-kesempatan dan ancaman-ancaman yang ada pada

organisasi. Hasil indetifikasi dapat digunakan sebagai cara untuk menggunakan sumber daya

organisasi dengan mempertimbangkan situasi internal dan eksternal organisasi kemudian

dapat membangun basis sumber daya organisasi.[8] Berikut gambar matrik analisis SWOT :

Gambar 2. Matrik SWOT (Ward and Peppard, 2002)

(6)

Analisis Value Chain yang dilakukan dengan melihat lingkukngan bisnis internal yang

berfokus pada aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas dilakukan dengan melihat

tugas dan fungsi setiap bidang organisasi. Tujuan dari analisis ini untuk menciptkan

kemampuan kompetitif pada organisasi. Berikut gambar dari diagram Value Chain:

Gambar 3. Value Chain (Ward and Peppard, 2002)

3) Analisis PEST

Analisi PEST yang dilakukan dengan melihat lingkungan bisnis eksternal yang berfokus pada

bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial dan bidang teknologi. Analisis ini untuk

memahami pertumbuhan dan arahan potensi pada organisasi. Faktor yang mempengaruhi

analisis PEST di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 5. Faktor yang mempengaruhi kerangka kerja strategis (Ward and Peppard,2002)

4) Analisis Five Force Model

Analisis Five Force Model yang dilakukan dengan melihat lingkungan bisnis eksternal dan

berdasarkan lima kekuatan kompetitif. Tujuan analisis ini untuk mengetahui posisi organisai

saat ini. Lima kekuatan tersebut digambarkan sebagi berikut :

(7)

Gambar 6. Five Force Model (Ward and Peppard, 2002)

5) Analisis McFarlan

Analisis McFarlan yang dilakukan dengan melihat lingkungan SI/TI secara internal.

Pemetaan yang dilakukan dengan kondisi sistem informasi yang sangat berpengaruh di masa

yang akan datang, sistem informasi yang diangap sangat penting dalam kelangsungan proses

bisnis, sistem informasi yang mempermudah operasional, dan sistem informasi yang

mendukung aktifitas bisnis organisasi (Strategic, high Potential, key operational dan

support). Hasil dari pemetaan dapat memberikan rekomendasi sistem informasi. Pemetaan

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 7. McFarlan (Ward and Peppard, 2002)

3. METODOLOGI PENELITIAN

Konsep metodologi penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis aktifitas sosial yang terjadi. Metode kualitatif didapat melalui

permasalahan yang muncul dari data lapangan. Penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang saling

berkaitan antara tahap satu dengan tahap lainnya. Tahapan pertama peniliti mulai mencari dan

mengumpulkan berbagai materi yang dapat mendukung penelitian dan mampu memberikan informasi

yang memadai. Materi yang akan dibahas tersebut didapat dari beberapa sumber-sumber pustaka

dengan cara membaca buku-buku, melakukan searching di internet dan sumber lainya.

(8)

Tahap kedua yang dilakukan proses pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan

observasi. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi dan pengamatan seacara langsung terhadap

objek yang akan di teliti. Melakukan tanya jawab secara lisan kepada Kepala Dinas dan setiap Kepala

Bidang Dispernaker Kota Salatiga. Wawancara berkaitan dengan SI/TI yang saat ini digunakan

kemudian tujuan dan tugas pokok serta proses bisnis Dispernaker Kota Salatiga.

Tahap ketiga dengan memahami hasil wawancara dan memahami rencana strategi Dispernaker Kota

Salatiga untuk mengetahui secara jelas gambaran atau keadaan proses bisnis serta SI/TI yang ada saat

ini. Hasil pemahaman tersebut dilakukan analisis terhadap lingkungan bisnis serta lingkungan SI/TI

secara eksternal dan internal mengunakan analisis SWOT, analisis Value Chain, analisis PEST,

analisis Five Force Model dan analisis McFarlan. Dengan analisis yang telah dilakukan pada

Dispernaker Kota Salatiga maka penulis dapat menyusun perencanaan strategis SI/TI dan

menghasilkan portofolio.

Gambar 8. Tahapan penelitain

4. HASIL PENELITIAN

A. Analisis Lingkungan Bisnis Internal/Eksternal

Tahap awal penelitian ini dengan menggunakan Analisis SWOT (Strength, Weaknesses,

Opportunites and Threats) dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman dengan melihat lingkungan bisnis secara internal dan eksternal pada Dispernaker

Kota Salatiga. Berikut hasil dari analisis :

Tabel 1. Analisis SWOT Dispernaker Kota Salatiga

Strength Weaknesses

 Informasi lowongan kerja yang di buat secara akurat dan terpercaya

(9)

 Sumber daya manusia yang terampil  Tersedia Sistem informasi pasar kerja

 Teknologi yang ada masih terbatas  Informasi tidak sampai ke masyarakat

Opportunities Threats

 Kegiatan yang diharapkan masyarakat  Kesempatan perusahaan untuk

mendapatkan informasi tenaga kerja  Kesempatan bagi pencari kerja untuk

mendapatkan pekerjaan

 Kurangnya kesadaran Perusahaan untuk wajib lapor

 Informasi yang didapat masyarakat tidak sesuai

 Minat masyarakat yang masih kurang

Dari hasil analisis SWOT tersebut kemudian dirumuskan untuk dapat digunakan sebagai

strategi perencanaan SI/TI pada Dispernaker Kota Salatiga, sebagai berikut.

1) Strength and Opportunities (SO)

Memanfaatkan Informasi lowongan kerja secara akurat dan terpercaya, sehingga dapat

memberikan daya tarik para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan

yang diinginkan. Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang terampil dapat mengemas

dan melaksanakan kegiatan dengan baik sesuai yang di harapkan oleh masyarakat.

2) Strength and Threats (ST)

Memberikan pemahaman dan meningkatkan pemantauan pada perusahaan yang ada di

Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang terampil untuk dapat

memberikan kesadaran wajib lapor. Meningkatkan informasi lowongan kerja yang akan

memberikan minat atau kepercayaan kepada pencari kerja.

3) Weaknesses and Opportunities (WO)

Menambah Jumlah Sumber Daya Manusia yang terampil pada setiap bidang dan

Menambah jumlah hardware untuk memperlancar proses bisnis Dispernaker Kota Salatiga.

4) Weaknesses and Threats (WT)

Memperluas informasi kerja dengan meningkatkan teknologi yang ada sehingga

masyarakat dapat mengetahui informasi kerja secara akurat.

Analisis Value Chain dilakukan untuk mengetahui proses kerja Dispernaker Kota

Salatiga. Analisis dilakukan dengan melihat lingkungan bisnis secara internal pada

Dispernaker Kota Salatiga. Analisis Value Chain ini mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang

berfokus pada aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Berikut hasil dari analisis Value

(10)

Gambar 9. Value Chain Analysis Dispernaker Kota Salatiga

Tahap selanjutnya dilakukan analisis PEST (politic, economy, social, technology) dengan

melihat lingkungan bisnis eksternal. Analisis ini berfokus pada politik, ekonomi, sosial dan

teknologi.

1. Politik

Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Nomor 2 Tahun

2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Sesuai dengan hal tersebut

Dispernaker Kota Salatiga memiliki peran penting untuk memberikan pelayanan dibidang

perindustrian dan bidang ketenagakerjaan.

2. Ekonomi

Data BPS, pengangguran tahun 2016 Kota Salatiga mencapai 5.577 orang sedangkan

tingkat Nasional tahun 2016 mencapai 7,56 juta orang/Agustus. Kemudian data pencari

kerja tahun 2016 hanya 4.137 orang dan angka kerja tahun 2016 kurang lebih 92.822

orang. Melihat permasalahan tersebut menjadi masalah prioritas yang dapat berdampak

pada ekonomi yang ada di Kota Salatiga sehingga angka kemiskinan semakin tinggi.

Dengan kondisi tersebut Dispernaker Kota Salatiga melakukan langkah-langkah untuk

mengatasi kondisi pengangguran dan pencari kerja dengan melakukan program dan

pelatihan.

3. Sosial

Melihat kondisi ekonomi tersebut adanya latar belakang permasalahan bagi pencari kerja

yang pertama kualifikasi pencari kerja tidak sesui dengan persyaratan kerja atau jabatan.

(11)

pencari kerja tidak dapat memahami potensi dirinya, sehigga tidak dapat mengisi

kesempatan kerja sesuai dengan persyaratan pekerjaan atau jabatan yang ada. Hal tersebut

menjadikan Dispernaker Kota salatiga untuk memberikan arahan kepada pencari kerja.

4. Teknologi

Teknologi akan terus berkembang, maka perlu adanya teknologi yang memadai untuk

mempermudah kegiatan-kegiatan proses bisnis pada organisasi. Dispernaker Kota

Salatiga membutuhkan teknologi yang dapat meningkatkan pelayanan masyarakat dan

mempermudah proses kegiatan yang akan dilakukan.

Kemudian dilakukan analisis Five Force Model untuk mengetahui posisi Dispernaker

Kota Salatiga saat ini. Analisis yang dilakukan dengan memetakan kegiatan diluar organisasi

kedalam lima kekuatan kompetitif. Berikut hasil dari analisis Five Force Model :

Gambar 10. Five Force Model Dispernaker Kota Salatiga

B. Analisis Lingkungan SI/TI Internal/Eksternal

Selanjutnya Analisis Matrik McFarlan yang merupakan analisis dengan melihat kondisi

SI/TI secara internal. Berikut daftar SI/TI yang digunakan pada Dispernaker Kota Salatiga

(12)

Tabel 2. Daftar SI/TI Dispernaker Kota Salatiga.

No Nama Sistem Informasi Pengguna Nama Aplikasi

1. Sistem Devinfokerja Kemnaker Bidang Ketenaga

Kerjaan

Web Based

2. Sistem Seleksi Kemampuan Dasar

(SKD) Salatiga

4 Sistem Absen Fingerprint Pegawai Dispernaker Biometrik

5 Ms. Office (Excel dan Word) Pegawai Dispernaker Desktop

Setelah mengetahui SI/TI yang digunakan pada Dispernaker Kota Salatiga

selanjutnya dilakukan pemetaan matrik McFarlan. Berikut hasil pemetaan:

Tabel 3. McFarlan Dispernaker Kota Salatiga saat ini.

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

 Sistem Devinfokerja Kemnaker  Sistem Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) Salatiga

Kemudian Dilihat dari SI/TI eksternal dengan melihat trend SI/TI saat ini. Banyak organisasi

atau perusahaan menggunakan tren SI/TI seperti tren jaringan, perangkat lunak, perangkat keras

dan pengamanan SI/TI. Terdapat banyak manfaat dengan menggunakan trend SI/TI didalam

organisasi seperti meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan publik kemudian mengembangkan

kemampuan dan kesadaran masyarakat. Tren SI/TI juga memberikan manfaat untuk menciptakan

lapangan kerja, memudahkan orang berkomunikasi dan memperoleh informasi.

C. Strategi Bisnis SI/TI

Berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan maka menghasilkan rekomendasi yang

dapat digunakan Dispernaker Kota Salatiga. Rekomendasi tersebut dapat digunakan untuk

meningkatkan proses bisnis SI/TI, sebagi berikut:

(13)

1. Membuat sistem informasi pada bidang perindustrian dan bidang ketenagakerjaan untuk

menyimpan data-data yang ada sehinga data tidak mengalami kerusakan ataupun

kehilangan.

2. Membuat website Dispernaker Kota Salatiga untuk memberikan informasi yang lebih

baik pada masyarakat.

3. Mengoptimalkan Aplikasi Devinfokerja Kemnaker berbasis teleconference atau

videoconference dan Sistem Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) Salatiga lebih

dioptimalkan dalam penggunaanya.

4. Memberikan pelatihan kepada sumber daya manusia yang ada mengenai SI/TI.

5. Menambah sumber daya manusia yang terampil pada setiap bidang.

6. Perlu adanya devisi khusus dalam menangani SI/TI.

7. Perlu adanya peningkatan keamanan sistem informasi

8. Perlu dilakukan backup data SI/TI untuk menghindari kehilangan data

9. Perlu dilakukan maintanance secara rutin terkait SI/TI

D. Strategi Manajemen SI/TI

Analisis yang telah di lakukan di dapati Dispernaker Kota Salatiga saat ini belum memiliki

penanganan khusus pada SI/TI. Melihat kondisi tersebut Dispernaker Kota Salatiga perlu memiliki

divisi SI/TI untuk pembuatan dan pengembangan SI/TI. Untuk pembuatan dan pengembangan

SI/TI perlu adanya peningkatan anggaran SI/TI pada Dispernaker Kota Salatiga.

E. Strategi TI

Mengetahui SI/TI yang saat ini digunakan perlu adanya pengembangan aplikasi untuk

meningkatkan kinerja pada Dispernaker Kota Salatiga. Salah satunya perlu adanya maintanance

dan perlu ditingkatkan sumber daya seperti hardware sesuai dengan kebutuhan setiap bidang.

Selanjutnya penggunaan aplikasi Dispernaker Kota Salatiga yang ada digunakan lebih secara

maksimal dan menambah aplikasi pada setiap bidang untuk membantu aktivitas-aktivitas yang

dilakukan.

F. Aplikasi Portofolio

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka menghasilkan usulan portofolio sebagai berikut:

Tabel 4. Usulan SI/TI untuk Dispernaker Kota Salatiga

Pengguna SI/TI saat ini SI/TI Usulan

(14)

 Finger Print tentang perindustrian dan

3. Bidang Perindustrian  Ms. Office (Excel

dan Word)

 Sistem Penyimpanan data IKM

 SMS Gateway

Hasil Portofolio kemudian dilakukan rencana implementasi yang dapat dilakukan Dispernaker

Kota Salatiga dalam kurun waktu 4 tahun kedepan.

Tabel 5. Rencana implementasi Dispernaker Kota Salatiga

Solusi SI/TI 2018 2019 2020 2021

(15)

keluar

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat mengambil kesimpulan bahwa

Dispernaker Kota Salatiga merupakan lembaga yang mempunyai peran penting untuk

menurunkan angka pengangguran yang ada di Kota Salatiga. Dengan adanya penelitian

perencanaan strategis SI/TI pada Dispernaker Kota Salatiga dapat menetukan

langkah-langkah SI/TI yang akan digunakan dan dikembangkan. Perencanaan strategis SI/TI dengan

metode Ward and Peppard dapat mengetahui SI/TI pada Dispernaker Kota Salatiga belum

digunakan secara maksimal sehingga kinerja setiap bidang belum berjalan dengan baik.

Metode ini dilakukan dengan melihat kondisi Dispernaker Kota Salatiga secara internal dan

eksternal. Hasil dari perencanaan strategis SI/TI yang dihasilkan memberikan rekomendasi

dan usulan portfolio aplikasi sesuai kebutuhan Dispernaker Kota Salatiga.

SARAN

Penelitian perencanaan strategis SI/TI dengan menggunakan metode Ward and Peppard

menghasilkan beberapa rekomendasi yang terdiri dari strategi bisnis SI/TI, strategi Manajemen SI/TI,

strategi TI dan menghasilkan portofolio yang berkaitan dengan Dispernaker Kota Salatiga.

Rekomendasi tersebut dapat digunakan sebagi usulan untuk meningkatkan pelayanan publik dan

mempermudah proses kerja pada organisasi di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wikipedia, Perencanaan Strategis, https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis (Diakses Jumat 26 Januari 2018 jam 19:15 WIB).

[2] Setiawan, Deni, 2017, Angka Pengangguran Capai 6.000 Orang, Ini yang Akan Dilakukan

Pemkot Salatiga,

http://jateng.tribunnews.com/2017/10/01/angka-pengangguran-capai-6000-orang-ini-yang-akan-dilakukan-pemkot-salatiga (Diakses Kamis 23 November 2017 jam

13:26 WIB).

[3] Windi. Irmayani. 2016. Perancangan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi pada Dinas

Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Jurnal

Informatika dan Sistem Informasi (JUIS I). Vol.3 (1). hal.16-25.

[4] Irfan, Nur Arifani, dan Apdi Darmawan. 2016. Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan

Teknologi Informasi SI/TI Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Studi Kasus : Pada

Disdikbudpora Metro). Surabaya : Jurnal TIM Darmajaya. Vol.2 (1). hal. 41-51.

Commented [u7]: Ini asumsi kamu kan? Jsngan lari dari topik penelitian. Penelitianmu kelihatannya tidak membahas hal ini.

(16)

[5] Amalia, Nahda dan Febriliyan Samopa.. 2012. Perencanaan Strategis SI/TI (Studi Kasus

Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gresik. Surabaya : Prosiding Seminar

Nasional Manajemen Teknoloi XVI.

[6] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.

[7] Ward,J., & Peppard,J. 2002. Strategic Planning for Information System. England: JohnWiley

& Sons.

[8] Jogiyanto. 2006. Sistem Informasi Strategi untuk Keunggualan Kompetitif. Yogyakarta :

Gambar

Gambar 1. Perencanaan Strategis SI/TI (Ward and Peppard,2002)
Gambar 3.  Value Chain (Ward and Peppard, 2002)
Gambar 6. Five Force Model (Ward and Peppard, 2002)
Tabel 1. Analisis SWOT Dispernaker Kota Salatiga
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudar a, per ihal Penawar an Peker jaan Pembangunan Pagar.. kecamatan Sebuku, maka dengan ini kami mengundang

( 1) Penyusunan kurikulum int i unt uk set iap program st udi pada program sarj ana, program Pascasarj ana, dan program diplom a berpedom an pada Keput usan Ment eri

Maka Pejabat Pengadaan Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2017 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas

pembatasan masalah, karena rumusan masalah langsung dirumuskan sebagai intisari dari masalah yg telah diuraikan dalam latar belakang masalah... Rumusan Masalah

Nasional Pendidikan, pasal 38, pendidik (guru) adalah agen pembelajaran yang.. harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik,

Kemurnian gambir ditandai dengan tidak adanya urea dalam gambir. Identifikasi urea dilakukan dengan cara 100 mg serbuk gambir dilarutkan dalam 1mL air lalu ditambahkan

pemodelan atau design untuk dapat lebih memperjelas ukuran dari tungku induksi. Setelah mendapatkan data jenis lapidan dinding maka kita dapat mengetahui berapa

Secara khusus dalam penanganan perkara tindak pidana perdagangan orang, Jaksa melaksanakan peran yang diatur dalam Pasal 1 ayat 6a Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004