Mata Kuliah :
Estetika Terapam
Dosen : Dr. Ahadiat Judawinata.
“Kajian dan Analisa Ruang Galeri Seni Rupa & Desain (Gedung R lantai 2)”
Lokasi Galeri Seni Rupa & Desain :
Gedung R, lantai 2, Fakultas Seni Rupa dan Desain.
Universitas Trisakti, Jln. Kyai Tapa No.1 Jakarta Barat 11440.
Oleh :
Leonardo Adi Dharma Widya NIM: 191120008
Magister Design semester Gasal 2012/2013 Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti
LATAR BELAKANG
Galeri Seni Rupa & Desain bertempat di Gedung R lantai 2,
dengan luas 588 meter persegi (28m x 21m). Galeri ini berdiri
dan telah diresmikan oleh Bapak Rektor Universitas Trisakti
pada tanggal 06 Desember 2010.
Fungsi utama dari Galeri Seni Rupa & Desain ini adalah sebagai;
1. Ruang untuk memamerkan hasil karya-karya
mahasiswa, alumni dan dosen FSRD USAKTI.
2. Ruang pamer untuk pengenalan karya-karya kepada
calon mahasiswa baru.
3. Sarana untuk memotivasi para mahasiswa & dosen agar
lebih aktif lagi dalam berkreasi, berkreatifitas
menghasilkan karya-karya yang bernilai seni.
(Sumber: http://www.trisakti.ac.id/fsrd/?page=fasilitas&sw=galeri)
Tahun 2011, FSRD Trisakti membuka program Magister, maka
ruang Galeri Seni Rupa & Desain (selain sebagai Galeri),
sekaligus juga sebagai ruang & kegiatan perkuliahan Magister
Desain.
Struktur Ruang Galeri Seni Rupa & Desain bertempat di Gedung
R lantai 2, yang tersedia memberikan beberapa indikasi
ke-gunaan, sebagaimana tujuan bagaimana agar ruangan tersebut
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Ruangan yang dibangun atas tuntutan kegiatan perkuliahan
magister, dengan berbagai kemungkinan acara yang
di-selenggarakan (seperti Kuliah Umum, Pameran, Seminar).
Ruangan ini telah mempersiapkan dan memperhatikan faktor-
faktor pendukung, agar se-efektif + se-efesiensi mungkin
menggunakan luas ruangan tersebut dengan berbagai
pencapaian kebutuhan, serta aspek-aspek pencahayaan,
sirkulasi, pengatur suhu ruangan, kenyamanan, dan sebagainya.
Sirkulasi ruang gerak atau jalur diatur untuk menghubungkan,
membimbing, dan melintasi bagian-bagian tertentu di dalam
ruangan untuk kelancaran semua kegiatan / aktifitas.
TIGA KELOMPOK ZONA UTAMA
Di dalam ruang serbaguna FSRD Magister S2 di Gedung R lantai
dua, ada tiga kelompok zona utama yaitu: Publik Area / Lobby,
1. Publik Area / Lobby
Ruang publik yang sifatnya terbuka dan umum.
Dua kelompok tempat diskusi dengan meja besar
dengan 10 kursi.
Tiga kelompok tempat diskusi dengan meja bundar
dengan 4 kursi.
Kursi Tunggu aluminium.
Stage / Panggung
Beberapa pajangan berupa tanaman plastik.
Property untuk pameran: berupa kursi-kursi lain tak
terpakai, karya-karya lukisan, papan dengan
penyanggah Aluminium truss system, dan
sebagainya yang digeletakkan di pojokan.
2. Semi Publik Area
Yang sifatnya terbuka bagi yang berkepentingan,
terutama untuk kegiatan perkulian magister. Terdapat
dua ruangan yang bersebelahan.
Tambahan AC Indoor.
Kursi dengan Meja.
Meja Panjang (untuk dosen) + Kursi standard.
White Board.
3. Private Area
Ruangan Tertutup / Private = - Untuk Pimpinan dan Dosen tetap.
- Untuk staff akademik.
Ruangan Tertutup / Private,
Lab Komputer (untuk dosen dan mahasiswa).
+ Ruang Sholat.
ANALISA PENULIS TERHADAP RUANG GALERI SENI RUPA &DESAIN
(GEDUNG R LANTAI 2):
1. Ruangan tersebut mempunyai komposisi ruang yang
baik dalam penataan aspek-aspek dan setiap bagiannya
untuk mencapai multifungsi atau keserbagunaannya.
2. Ruangan tersebut memperhatikan unsur keselarasan
antara manusia sebagai pelaku aktivitas di dalam ruang.
Ruang gerak disesuaikan dengan aktivitas rutin yang
terjadi dan penataan fasilitas yang membentuk
keharmonisan, keakraban dalam kekerabatan sekaligus
ruang yang telah dibuat senyaman mungkin.
3. Penataan ruangannya bisa menampung segala
pekerjaan dan fleksibel dalam perubahan aktifitas.
4. Desain ruang dibentuk sesuai dengan karakter ruang
dan luas ruangan agar dapat memenuhi kebutuhan
aktivitas yang dilakukan oleh si pelaku aktivitas atau si
pemakai ruang.
ELEMEN PEMBENTUK RUANG :
Elemen pembentuk ruang merupakan struktur wadah ruang.
Diidentifikasikan sebagai lantai, dinding, dan langit-langit/
Plafond yang menjadi satu kesatuan struktur. Elemen
pembentuk ruang terdiri dari :
1. Lantai.
Berfungsi sebagai penutup bagian bawah, pada sebuah
ruang dan pendukung beban dan benda-benda yang ada
di atasnya seperti perabot serta manusia sebagai civitas
ruang. Lantai pada ruang galeri seni rupa dan desain
gedung R lantai 2 dibuat minimalis dan sederhana.
dengan demikian (tidak menggunakan lantai keramik /
marmer atau karpet), melainkan hanya lapisan semen
2. Dinding.
Dinding Tembok, pada ruangan ini memiliki fungsi
pemikul beban di atasnya serta penutup atau
pembatas ruangan, pembatasan menyangkut
penglihatan, sehingga manusia terlindung dari
pandangan langsung dari ruangan satu terhadap
ruangan lainnya. Warna dinding putih - polos yang
minimalis ini memberikan kesan bersih, tenang,
minimalis, ringan dan berkesan luas.
Dinding Sekat pemisah ruang Public Area dengan
Private Area, pada ruangan ini dibuat tidak
menutupi penuh, melainkan setengah tinggi dari
lantai ke plafond. Dinding sekat dibuat kombinasi
papan kayu dengan aluminium kaca, memberikan
kesan lebih bersahabat / familier.
Dinding berupa Kaca Tebal, sehingga bisa melihat luar ruang dan pencahayaan samping dengan
ornamen dekoratif berupa typografi dan teks bertema
desain.
Manfaat penggunaan material kaca sebagai dinding yaitu :
- Merefleksikan dan meneruskan sinar dan membantu mengurangi kelembapan udara.
- Membantu meringankan beban struktur.
- Menciptakan batasan fisik yang masih dapat dijangkau secara visual. - Sebagai sarana menciptakan ilusi ruang menjadi semakin luas. - Sebagai sarana memasukkan unsur ruang luar ke dalam bangunan. - Menciptakan efek ringan pada bangunan secara psikologis.
- Menciptakan kesan modern dan futuristik pada bangunan.
- Penggunaan dinding kaca pada fasade bangunan selain berfungsi menambah nilai estetis juga memberi kesan ramah dan mengundang orang untuk masuk.
Dinding berupa Partisi, yang bisa di buka-pasang. (Knockdown) memisahkan atau menyatukan Ruang :
- Dalam kelas dan luar kelas/Lobby.
- Ruang Kelas 1 dan Ruang Kelas 2.
Dalam beberapa keperluan,Partisi bisa dibuka untuk
3. Ceiling / Plafon
Pengertian istilah ceiling/ langit-langit/ plafon, berasal
dari kata “ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu
bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang.
Secara umum dapat dikatakan ceiling adalah sebuah
bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandang
normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup)
lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang
dengan bidang yang ada dibawahnya. Ditinjau dari
fungsi, ceiling memiliki berbagai kegunaan yang lebih
besar dibandingkan dengan unsur-unsur pembentuk ruang
(space) yang lain (seperti dinding atau lantai).
Ceiling Sistem Penerangan Alam terdapat pencahayaan alami,
sebagai penghemat energi listrik di siang hari. Selain itu
terdapat pajangan lampion dan Sistem Penerangan listrik
(Lampu Neon).
Fungsi ceiling antara lain:
- Pelindung kegiatan manusia merupakan fungsi dari ceiling yang utama, dengan bentuknya yang paling sederhana, ceiling sekaligus berfungsi sebagai atap.
- Sebagai pembentuk ruang, ceiling bersama-sama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang dalam.
- Sebagai skylight, di sini ceiling berfungsi untuk meneruskan cahaya alamiah ke dalam bangunan.
- Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung-gedung untuk dekorasi,
ceiling mampu mencerminkan struktur yang mendukung beban-beban. - Merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagai instalasi, docting
AC, kabel listrik, gantungan armature, loudspeaker dan lain- lain. Dibalik
ceiling terdapat rongga guna keperluan pengontrolan-pengontrolan jika terjadi kerusakan pada instalasi- instalasi.
ELEMEN PELENGKAP PEMBENTUK RUANG :
1. Pintu
Pintu dan jalan masuk memungkinkan akses fisik,
perabot, dan barang-barang untuk masuk dan keluar
bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain dalam
bangunan. Penempatan pintu berpengaruh pada sistem
sirkulasi yang dipergunakan, pengarahan atau
pembimbingan jalan. Ada empat jenis pintu dalam ruang
galeri ini :
- Pintu Masuk.
- Pintu Kelas (yang merupakan bagian dari partisi knockdown yang bisa dilepas ketika ingin menyatukan ruangan.
- Pintu ruang private area, berbentuk pintu kayu kombinasi dengan kaca. - Pintu plastik standard untuk Toilet.
2. Jendela
Tidak ada jendela dalam ruangan galeri ini.
UNSUR UTILITAS RUANG :
1. Pencahayaan
Unsur pencahayaan merupakan aspek yang sangat
penting yang dapat memberikan pengaruh luas terhadap
optimalisasi kerja dan dapat menimbulkan efek-efek
tertentu. Pencahayaan dalam ruangan galeri ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu:
Pencahayaan alami, yaitu cahaya alam dari sinar
matahari. Pencahayaan alami di galeri ini di dapat dari
ceilling secara memanjang, dinding kaca yang terdapat
ornamen teks, serta kaca-kaca yang terdapat di atas
sepanjang dinding ruangan.
Pencahayaan buatan, cahaya lampu listrik. Cahaya
buatan. Fungsinya yakni sebagai sumber penerangan
dan sebagai aksen yang dapat memberikan keindahan
pada ruangan. Jenisnya pada ruangan ini adalah
General Lighting ( pencahayaan umum ) yang dicapai
oleh lampu langit- langit, memanjang di dinding dengan
2. Penghawaan dan suhu udara.
Yang dimaksud dari penghawaan adalah suatu usaha
pembaharuan udara dalam ruang melalui penghawaan
buatan maupun penghawaan alami dengan pengaturan
sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai tujuan
kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Jumlah udara
segar yang dimaksudkan berguna untuk menurunkan
kandungan uap air di dalam udara, menghilangkan bau
keringat, gas karbondioksida. Dan jumlah/ kapasitas
udara segar tersebut tergantung dari aktivitas penghuni,
setiap tambahan jumlah sivitas, maka udara yang
dimasukkan akan lebih besar.
Di ruang galeri ini, penghawaan sangat mengandalkan
penghawaan buatan yang bersumber dari AC (Air
Conditioner). Berjenis Split AC. Karena sangat
mengandalkan AC, ini menjadi kelemahan ruangan
galeri ini, karena akan menjadi sangat panas dan
pengap kalau mati listrik.
3. Akustik
Pengendalian kebisingan suara dalam ruangan kurang
diperhatikan. Dirasakan ketika suara-suara sirene di
lalulintas terdengar sangat mengganggu ketika perkuliahan
sedang berlangsung. Padahal, Akustik/suara merupakan
suatu hal yang dapat menimbulkan efek psikis dan
emosional dalam ruang.
4. Aksesoris dan Dekorasi
Beberapa tanaman plastik.
Lampion berbentuk bualat yang digantung di ceilling.
Beberapa properti bekas pameran, ada
benda-benda lukisan, xbanner, dan sebagainya yang
digeletakkan di beberapa sudut dinding, entah
apakah ini bisa disebut sebagai bagian dari dekorasi
atau kebingungan staff untuk peletakan properti
tersebut.
5 Ruangan yang sengaja dibuat ke dalam,
yang berfungsi sebagai stand pameran.
Apabila tidak ada event pameran,
ruangan ini berfungsi layaknya gudang,
Referensi :
Ching, Francis D.K; 1996. Ilustrasi Desain Interior. Erlangga, Jakarta
Ching, Francis D.K. 1991. Arsitektur Bidang, Ruang dan Susunannya. Jakarta: Erlangga
Ching, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.
Gie, The Liang. 1981 Administrasi Perkantoran Mode rn, Jogjakarta, Nur Cahya
Graham Helen, 1990 Penyembuhan dengan warna, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Panero, Julius. 2003. Dimensi Manusia Dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.
Suptandar, Pamudji. 1995. Perancangan Tata Ruang Dalam. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti, Jakarta.
Ida Bagus Bayu Baskara , Thesis tentang Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI, Denpasar.