• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ahmad Ainul Chadliq MAKALAH SOSIOLOGI PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ahmad Ainul Chadliq MAKALAH SOSIOLOGI PE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ahmad Ainul Chadl iq

Senin, 22 April 2013

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN DAN RUANG LINGKUPNYA

MAKALAH

SOSIOLOGI PENDIDIKAN DAN RUANG LINGKUPNYA Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampu :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEMESTER II

SEKOLAH TIGGI AGAMA ISLAM MATHALI’UL FALAH (STAIMAFA) JL. RAYA PATI-TAYU KM. 20 PURWOREJO MARGOYOSO PATI

TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Dinamika perubahan didalam masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat sangat cepat, maju dan memperlihatkan adanya gejala desintegratif.

Perubahan sosial yang sangat itu meliputi berbagai bidang kehidupan, dan merupakan masalah bagi semua institusi soaial, seperti: industri, agama, perekonomian, pemerintahan, keluarga, perkumpulan-perkumpulan dan pendidikan. Masalah sosial dalam masyarakat itu juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Jadi yang ,elatar belakangi timbulnya sosiologi pendidikan adalah perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat yang begitu cepat.

Perubahan sosial itu menimbulkan cultural lag. Cultural lag ini merupakan sumber masalah-masalah sosial dalam masyarakat masalah-masalah-masalah-masalah itu dialami oleh dunia pendidikan.

semuanya berawal dari mimpi kont en t erbaru

Seruput an kopi panas

Seruput an kopi panas

Tasbi h Sang Pencari Ilmu

► Desember (1)

(2)

Lembaga-lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya. Kemudian ahli-ahli sosiologi menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk memecahkan masalah itu, maka lahirlah sosiologi pendidikan.

Pada pembahasan dimakalah ini yaitu konsep sosiologi pendidikan serta ruang lingkupnya, akan membahas pengertian dari sosiologi pendidikan.

2. Rumusan Masalah

1) Pengertian sosiologi pendidikan

2) Tujuan sosiologi pendidikan

3) Ruang lingkup sosiologi pendidikan

3. Tujuan Masalah

1) Mengetahui pengertian sosiologi pendidikan

2) Mengetahui tujuan sosiologi pendidikan

3) Mengetahui ruang lingkup sosiologi pendidikan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian sosiologi pendidikan

Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Pada awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya sendiri, demikian pula pendidikan. Dengan adanya perkembangan masyarakat yang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan, memerlukan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, demikian pula kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan masyarakat yang sangat kompleks memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks pula, salah satunya adalah sosiologi pendidikan.

Didalam pendidikan tidak akan terlepas dari yang namanya hubungan-hubungan sosial, seperti: pendidik dengan anak didik, pendidik dengan pendidik, anak didik dengan anak didik, pegawai dengan anak didik, pegawai dengan pendidik, pegawai dengan pegawai. Maka dibutuhkanlah sebuah ilmu untuk mengatur masalah-masalah yang timbul dari hubungan atau pergaulan tersebut.

Sebelum kita membicarakan approach individual sebagai salah satu cara pendekatan terhadap tingkah laku manusia, maka akan dibicarakan lebih dahulu konsepsi atau pengertian daripada sosiologi pendidikan atau sosiologi paedagogika dan sedikit tentang posisi ilmiahnya.

Ditinjau dari segi etimologinya istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan yaitu sosiologi dan pendidikan maka sepintas saja telah jelas bahwa didalam sosiologi pendidikan itu yang menjadi masalah sentralnya adalah aspek-aspek sosiologi didalam pendidikan.[1]

Menurut Moh. Padil triyo Supriyatno, beliau menyimpulkan bahwa yang dinamakan sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha untuk mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.[2]

Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sosiology” dikatakan bahwa: sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.[3]

Menurut Drs. H. Abu ahmadi dalam bukunya yang berjudul sosiologi pendidikan, mengatakan bahwa sosiologi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1) Sosiologi umum, tugasnya menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum.

2) Sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum tugasnya menyelidiki

suatu aspek kehidupan sosio-kultural secara mendalam.[4] Misalnya:  Sosiologi masyarakat desa

 Sosiologi masyarakat kota

(3)

 Sosiologi hukum

 Sosiologi pendidikan dan sebagainya.

Jadi sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus. Menurut F.G robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan.[5] Yang termasuk dalam pengertian struktur ini ialah teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya itu dengan tata sosial masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud dengan dinamika, ialah proses sosial dan kurtural, proses perkembangan kepribadian, dan hubungan semuanya itu dengan proses pendidikan.

B. TUJUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Setiap kegiatan pendidikan adalah bagian dari proses menuju tercapainya suatu tujuan dimana setiap tujuan pendidikan disesuaikan dengan tuntutan masyarakat dan kebutuhan dunia kerja.

Tujuan pendidikan nasional tercantum dalam undang-undang pendidikan No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan nasional bersifat idealis sebagai pedoman dalam merumuskan tujuan pendidikan diseluruh indonesia.

Francis Brown mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memperoleh dan mengorganisasi pengalaman. S. Nasution mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Dari beberapa pendapat ini dapat dirumuskan sebuah konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan, yaitu [6]:

1. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi anak,baik dalam keluarga

maupun masyarakat.

2. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial.

3. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis status pendidikan dalam masyarakat.

4. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis partisipasi orang berpendidikan dalam kegiatan

sosiologi.

5. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk membantu menemukan tujuan pendidikan.

6. Menurut FG.Payne, sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam

pendidikan saja, melainkan juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum, srategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya.

Tujuan sosiologi pendidikan di Indonesia diselaraskan dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pembangunan Indonesia modern. Sedangkan tujuan sosiologi pendidikan di Indonesia adalah :

1. Berusaha memahami peranan sosiologi dari pada kegiatan sekolah tehadap masyarakat, terutama

apabila sekolah ditinjau dari segi kegiatan intelektual.

2. Untuk memahami seberapa jauh guru dapat membina kegiatan sosial anak didiknya untuk

mengembangkan kepribadian anak.

3. Untuk mengetahui pembinaan ideologi Pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia di lingkungan

pendidikan dan pengajaran.

4. Untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya agar pendidikan

mempunyai kegunaan praktis di masyarakat dan negara.

5. Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak.

6. Memberi sumbangan yang positif terhadap perkembangan ilmu pendidikan.

7. Memberi pegangan terhadap penggunaan prinsip-prinsip sosiologi untuk mengadakan sosialisasi

sikap dan kepribadian anak didik.[7]

C. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Memperbincangkan ruang lingkup sosiologi bisa ditinjau dari dua pendekatan. Pertama, pendekatan tujuan sosiologi pendidikan.

Kedua, pendekatan pemakaian istilah atau pengertian sosiologi pendidikan.

(4)

Secara logis, sebenarnya rumusan tujuan sosiologi pendidikan berdasarkan hakikat dari sosiologi pendidikan itu sendiri. Karena cakupan sosiologi terlalu luas, maka sangatlah tepat apabila digunakan dua pendekatan tersebut.

Pendekatan pertama, ruang lingkup berdasarkan tujuan sosiologi pendidikan, sehingga dapat disusun sebagai berikut:

1. Sosiologi untuk guru

2. Sosiologi sekolah

3. Sosiologi mengajar

Kemudian pokok-pokok pikiran sosiologi diatas dikembangkan guna memenuhi tujuan sosiologi pendidikan, maka ruang lingkupnya mencakup:

1. Pengantar, meliputi:

d. Proses belajar mengajar dikelas menurut kacamata sosiologis

e. Kedisiplinan dan tata aturan

f. Guru dan masyarakat

g. Sosiologi dan nilai.[8]

Pendekatan kedua, ruang lingkup sosiologi pendidikan berdasarkan pada pengertian atau istilah sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan merupakan terjemahan dari istilah-istilah disiplin ilmu sosial dan pendidikan yang berkembang di Barat. Ada beberapa istilah yang pernah dipakai dalam sosiologi pendidikan antara lain:

1.Social foundation of education (yayasan social pendidikan) 2.Educational sociology (sosiologi pendidikan)

3.Social education (pendidikan sosiologi) 4.School and society (sosial dan pendidikan) 5.Community relation (relasi komunikasi)

Di Indonesia memakai sosiologi pendidikan sebagai terjemahan dari educational sociologi. Pemakaian istilah ini ternyata mempunyai konsekuensi logis tterhadap ruang lingkup sosiologi pendidikan. Menurut ST.Vembriarto ada tiga kelompok pandangan para ahli dalam merumuskan kajian sosiologi pendidikan. Pertama,golongan yang terlalu menitikberatkan pandangan pendidikan daripada pandangan sosialnya,Kedua,golongan yang terlalu menitikberatkan pandangan sosiologi daripada pendidikan. Ketiga,golongan yang menitikberatkan pada teori belaka.Oleh karena itu penyelidikan dan pengembangan sosiologi pendidikan selalu berpusat pada masalah-masalah, mana yang dianggap penting,benar,dan harus diterapkan dalam menyusun ruang lingkup sosiologi pendidikan.[9]

Dalam pengembangan pendidikan yang lebih prospektif, sosiologi pendidikan sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan. Dengan demikian, maka sosiologi pendidikan dalam kurikulum telah mempunyai tujuan kurikuler dan standar kompetensi. Dalam menyusun ruang lingkup sosiologi pendidikan tidak boleh terlepas dari tujuan sosiologi pendidikan itu sendiri. Dalam silabus mata kuliah, tujuan sosiologi pendidikan adalah agar mahasiswa mengerti, memahami, dan mengaplikasikan seluruh konsep, teori dan aplikasi sosiologi pendidikan untuk dapat mengembangkan pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Berdasarkan tujuan sosiologi pendidikan tersebut, maka ruang lingkup sosiologi

(5)

pendidikan mencakup:

1.Konsep dasar sosiologi pendidikan

2.Tujuan,pendekatan,dan signifikansi sosiologi pendidikan 3.Sejarah dan tokoh sosiologi pendidikan

4.Teori sosiologi pendidikan 5.Pengembangan sosial peserta didik 6.Sosiologi bagi guru

7.Sekolah dan masyarakat 8.Sekolah dan tata social

9.Sosialisasi di sekolah,keluarga dan masyarakat 10.Hubungan guru,murid dan masyarakat 11.Organisasi sekolah

12.Sosiologi dan kurikulum

13.Proses belajar mengajar dari sudut sosiologi 14.Kebudayaan sekolah,masyarakat dan keluarga 15.Pola interaksi sekolah,keluarga,dan masyarakat 16.Pengaruh sekolah terhadap masyarakat 17.Institusi masyarakat

18.Pendidikan multi cultural.[10]

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan

Pengertian dari sosiologi pendidikan adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha untuk mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.

Sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus. Menurut F.G robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan.

Sedangkan tujuan ilmu sosiologi pendidikan adalah :

1. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi

anak,baik dalam keluarga maupun masyarakat.

2. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan

kemajuan sosial.

3. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis status pendidikan

dalam masyarakat.

4. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis partisipasi orang

berpendidikan dalam kegiatan sosiologi.

5. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk membantu menemukan tujuan

pendidikan.

6. Menurut FG.Payne, sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari

masalah-masalah sosial dalam pendidikan saja, melainkan juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum, srategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya.

Adapun ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah sangat banyak sekali dan telah diuraikan diatas. Secara garis besar ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah segala aspek sosiologi yang berhubungan dengan pendidikan.

Adapun salah satu fungsi sosiologi pendidikan diindonesia, ialah memantapkan pancasila sebagai universals (corevalues) yang menjadi dasar integrasi nasional.

2. Daftar pustaka

Ahmadi, Abu, sosiologi pendidikan,cet. II,Jakarta: RINEKA CIPTA, 2007

Supriyatno, Moh. Padil triyo, sosiologi pendidikan,cet.II,Malang:UIN-Maliki Press, 2010 Gunawan, Ary H, Sosiologi pendidikan, suatu analisis Sosiologi tentang pelbagai Problem

(6)

Post ing Lebih Baru Beranda Post ing Lama

Langganan: Poskan Koment ar (At om) Diposkan oleh hadzi q ahmad di 23. 25 pendidikan, jakarta: Rineka Cipta, 2000

[1] Abu Ahmadi , sosi ologi pendidi kan,cet . II(Jakar t a: RINEKA CIPTA, 2007), hal: 5

[2] Moh. Padi l t riyo supr iyat no, sosiol ogi pendi dikan,cet . II, (Malang: UIN-Mali ki Press, 2010), hal: 6 [3] Abu Ahmadi , i bid, hal. 1-2

[4] Moh. Padi l t riyo supr iyat no, Ibi d hal : 3 [5] Ibid. Hal : 3

[ 6] Ary H. Gunawan,sosiologi,ibid,50-53

[ 7] Abu Ahmadi,Sosiologi,Ibid,19-20

[8] Moh. Padi l t riyo supr iyat no, i bi d, Hal: 30

[9] Moh. Padil dan Triyo Suprayitno, ibid, Hal: 32

[ 10]Moh. Padil dan Triyo Suprayitno, ibid, Hal:35

Rekomendasikan ini di Google

Beri komentar sebagai: Select profile...

Publikasikan

Publikasikan PratinjauPratinjau

Masukkan komentar Anda... 4 komentar:

RA AL Huda Gg Baru Lingkungan III Tumaninah Kuala 19 Sept ember 2013 05. 09

t hank ea

Balas

hadziq ahmad 24 Sept ember 2013 19. 39

ea sama2

Balas

Loredo Pr asetyawan 20 Maret 2014 01. 59

Makasi h. .

Balas

zulkifli ij ul 16 April 2014 05. 41

sangat bagus art i kelnya. .

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Julita (2004) yang menemukan bahwa hanya jaminan dan empati sebagai dimensi kualitas pelayanan yang berpengaruh

Namun perlu diketahui pula bahwa batasan atau standar yang digunakan dalam pengiriman pada umumnya, yaitu ± 52 jam sehingga penambahan pasir sebesar 62,5 gram (efisiensi bobot)

Atikah H.R., 2013, Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Putri Harapan Desa Jatigunung Kecamatan Tulakan , IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security,

Dengan bernyanyi, siswa dapat menyanyikan lagu dengan memerhatikan ketepatan nada dan tempo dengan penuh percaya diri.. Mengidentifikasi usaha-usaha pelestarian

Baumrind (1966 dalam Sunarti 2004) mengatakan bahwa pola asuh demokrasi adalah pola pengasuhan dimana orangtua senantiasa mengontrol perilaku anak, namun kontrol

Ruang lingkup penelitian dengan judul “ Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numberd heads together (NHT) berbasis masalah kontekstual terhadap hasil belajar matematika

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 terkait konten-konten kimia yang berhubungan dengan konteks nanose- lulosa

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)