• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan best practice kepala sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan best practice kepala sekolah"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

A. PROFIL SEKOLAH 1. Data sekolah

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Amlapura b. Akreditasi : B

c. Alamat : Banjar Dinas Tinjalas, Seraya Timur, Karangasem

2. Latar belakang a. Visi

“Terwujudnya SMP Negeri 6 Amlapura Unggul Dalam Prestasi yang Berwawasan

Budaya”. Indikator:

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang relevan; 2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien; 3. Terwujudnya lulusan yang cerdas;

4. Terwujudnya ketersediaan tenaga Pendidik dan Kependidikan yang profesional; 5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang memadai;

6. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik;

7. Terwujudnya penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder; 8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

b. Misi Sekolah

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang relevan.

(2)

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

a. Mewujudkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

b. Mewujudkan pengembangan metode pembelajaran 3. Terwujudnya lulusan yang cerdas

a. Mewujudkan pengembangan kegiatan bidang akademik

4. Terwujudnya ketersediaan tenaga Pendidik dan Kependidikan yang profesional.

a. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang handal dan profesional 5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang memadai

a. Mewujudkan fasilitas sekolah yang memadai

b. Mewujudkan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan c. Mewujudkan lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala 6. Terwujudnya manajemen sekolah yang baik

a. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang baik b. Mewujudkan pengembangan administrasi sekolah

7. Terwujudnya Penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder a. Mewujudkan penyusunan RAPBS dengan melibatkan stakeholder b.Mewujudkan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

a. Mewujudkan pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran yang tepat

(3)

c. Program Rencana Pengembangan sekolah yang akan tereaslisasi (Tujuan Pengambangan sekolah)

Adapun tujuan pengembangan sekolah sampai akhir tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap 2. Menghasilkan pengembangan perangkat pembelajaran silabus dan RPP 3. Menghasilkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal

4. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

5. Menghasilkan pengembangan metode pembelajaran

6. Meningkatkan rata-rata hasil ujian nasional menjadi 7,21 pada tahun 2014/2015

7. Menghasilkan pengembangan kegiatan bidang akademik

8. Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang handal dan profesional 9. Menghasilkan fasilitas sekolah yang memadai

10. Menghasilkan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan 11. Menghasilkan lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala 12. Menghasilkan manajemen berbasis sekolah yang baik

13. Menghasilkan pengembangan administrasi sekolah

14. Menghasilkan penyusunan RKAS dengan melibatkan stakeholder 15. Menghasilkan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel

16. Menghasilkan pengembangan perangkat model-model penilaian pembelajaran yang tepat

(4)

d. Kesenjangan antara kondisi ideal yang diinginkan dengan kondisi nyata saat ini (Identifikasi Tantangan Nyata)

1. Perangkat kurikulum untuk saat ini belum lengkap dan diharapkan untuk empat tahun ke depan supaya dapat dilengkapi dengan sempurna.

2. Pengembangan perangkat pembelajaran untuk saat ini baru mncapai 60%, untuk empat tahun kedepan, diharapkan pengembangan perangkat pembelajaran dapat mencapai 68%.

3. Untuk saat ini, kurikulum muatan lokal sudah terlaksana melalui mata pelajaran budi pekerti dan bahasa bali. Untuk empat tahun kedepan, diharapkan kurikulum muatan lokal dapat ditingkatkan pengembangannya dengan menambahkan aspek karakter bangsa.

4. Untuk tahun pelajaran 2011/2012, belum semua guru melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Untuk empat tahun kedepan, diharapkan semua guru mampu melaksankan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

5. Untuk saat ini, hanya sebagian guru yang sudah mengembangkan metode pembelajaran yang variatif dalam proses pembelajaran. Untuk empat tahun kedepan diharapkan semakin banyak guru yang bisa mengembangkan metode pembelajaran yang variatif.

(5)

7. Kegiatan-kegiatan bidang akademik pada saat ini belum tersusun dan terancang dengan baik. Untuk empat tahun kedepan diharapkan terdapat rancangan yang jelas untuk pengembangan kegiatan-kegiatan akademik.

8. Pada saat ini, dari 17 tenaga pendidik yang tersedia, hanya 5 orang yang berstatus negeri. Untuk empat tahun kedepan, sampai 2014/2015 diharapkan ke 17 guru yang ada bisa berstatus negeri

9. Fasilitas penunjang pembelajaran yang tersedia untuk saat ini baru mencapai 50%. Diharapkan dalam waktu empat tahun kedepan terdapat peningkatan fasilitas penunjang pembelajaran sebesar 20%, sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015 fasilitas pembelajaran yang tersedia menjadi 70%

10. Pada akhir tahun saat ini kelengkapan sarana belajar baru mencapai 50%. Diharapkan dalam waktu empat tahun kedepan terdapat peningkatan sarana dan prasrana sebesar 20%, sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015 sarana dan prasrana yang tersedia menjadi 70%.

11. Kondisi pada saat ini lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala belum sepenuhnya terlaksana. Diharapkan empat tahun kedepan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala bisa terwujud dengan baik.

12. Menejemen sekolah pada saat ini belum tertata dengan baik. Diharapkan empat tahun kedepan sekolah memiliki menejemen yang tertata baik yang sesuai dengan himbauan pemerintah daerah.

(6)

14. Sekolah pada tahun pelajaran 2011/2012 belum sepenuhnya melibatkan stakeholder dalam penyusunan RKAS. Pada tahun 2014/2015 diharapkan sekolah bisa melibatkan semua stakeholder dalam penyusunan RKAS.

15. Pembiayaan sekolah pada tahun pelajaran 2011/2012 hanya mencapai skala 50% atau sekitar Rp 570.000 per tahun per siswa. Untuk empat tahun kedepan diharapkan terjadi peningkatan anggaran per siswa sebesar Rp 230.000 sehingga pada tahun pelajaran 2014/2015 anggaran per siswa mencapai Rp. 800.000 atau 70%.

16. Saat ini sekolah belum memiliki perangkat model-model pembelajaran. Untuk empat tahun kedepan, sekolah diharapkan memiliki perangkat model-model pembelajaran yang cukup memadai.

17. Kurikulum muatan lokal saat ini belum sesuai dengan standar. Terdapat mata pelajaran muatan lokal yang belum miliki silabus. Untuk empat tahun kedepan, diharapkan semua mata pelajaran muatan lokal memiliki silabus.

Data Keadaan Sekolah

1. Tamatan Siswa (3 tahun terakhir )

Tahun Jumlah Target Hasil Target Jumlah Target 2008-2009 2. Prestasi yang pernah dicapai oleh Sekolah ( Akademik dan non akademik)

(7)

No

. Nama Kegiatan Tingkat Juara ke Tahun Ket.

1. Pelajaran Berprestasi

Kecamatan V 2008

4.2. Bidang Non Akademik

No

. Nama Kegiatan Tingkat Juara ke Tahun Ket. 1.

2. 3. 4. 5.

Lomba Gerak Jalan Lomba Gerak Jalan Lomba Gerak Jalan Lomba Gerak Jalan Lomba Gerak Jalan

Kecamatan

3. Angka Mengulang siswa (3 tahun terakhir) Tahun

Pelajaran

Kelas / Jumlah

Jml Ke

t

VII VIII IX

- - -

-4. Kondisi Siswa Tahun Pelajaran

Kelas / Jumlah Jm

l

PSB

VII VIII IX

(8)

.

5. Jumlah Rombongan Belajar Tahun

Pelajaran

Kelas / Jumlah

Keterangan

VII VIII IX Jumlah

2008 / 2009 6. Keadaan Guru Tahun Pelajaran 2011 / 2012

(9)

D-3

7. Keadaan Pegawai Tata Usaha / Staf Tata Usaha

Ijasah Tertinggi Pegawai Tetap

Pegawai Tidak Tetap

8. Sarana Prasarana

1. Tanah = Luas : 6000 m2

(10)

4.

Tempat Sembahyang ( Pura)

Kopsis

Kantin Sekolah Warintek Ruang Ganti Gudang

Kepala Sekolah Tata Usaha

Kamar Mandi / WC Guru Kamar mandi / WC Siswa Ruang Guru

Ruang OSIS

Rumah Penjaga Sekolah Tempat Sepeda Guru Tempat Sepeda Siswa Ruang Sirkulasi

(11)

. Judul Buku

1. 2. 3.

Buku Koleksi Jumlah Referensi Buku Paket

134 5 23

134 10 2025

Jumlah 162 2170

B. PENGKONDISIAN

1. PENYEDIAAN SARANA

1.1 Sarana pendukung pendidikan dan lingkungan cukup menunjang untuk ketercapaian sarana, diantaranya:

1.1.1 Pemasangan majalah dinding

1.1.2 Ada pajangan tentang gemar membaca 1.1.3 Ada tiang bendera di halaman depan sekolah 1.1.4 Penataan taman dan halaman depan

1.1.5 Penataan gudang-gudang

1.1.6 Adanya program pembinaan yang berkelanjutan dalam memelihara daya dukung sarana dan lingkungan

(12)

1.2 Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan berwawasan lingkungan dengan rincian sebagai berikut:

1.2.1 Mengusahan ketersediaan media pembelajaran yang memadai dan relevan 1.2.2 Menciptakan iklim pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan

1.2.3 Memberdayakan usaha-usaha kecil di sekolah untuk menndapatkan income (masukan tambahan)

2. KETELADANAN

Merupakan prilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan peserta didik dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin, kebersihan dan kerapian, kasih sayanga, kesopanan, perhatian, jujur dan kerja keras.

Contoh kegiatan keteladanan: 2.1 Religius

a. Sembahyang bersama guru, tenaga kependidikan, dan siswa di halaman sekolah b. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa, ketika berdoa maka guru member

contoh dengan berdoa khusuk sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak. 2.2 Kedisiplinan

a. Jam 07.00 semua guru sudah ada di sekolah menyambut siswa belajar

(13)

c. Menjaga kebersihan d. Berbicara yang sopan e. Mengucapkan terima kasih f. Meminta maaf

g. Menghargai pendapat orang lain 2.3 Kejujuran

a. Pendidik memberikan penilaian secara objektif b. Pendidik menepati janji kepada peserta didik 2.4 Cinta tanah air

Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara dan peringatan hari besar keagamaan bersama peserta didik.

3. PENGAHARGAAN DAN PEMBERDAYAAN

Bentuk penghargaan yang diberikan pihak sekolah kepada peserta adalah dalam lomba kebersihan taman dan lomba kebersihan kelas. Penilaian taman dan kelas dilakukan setiap akhir semester dan yang mendapat juaradiberikan piala berglir dan hadiah tetap seperti sapu, kain pel, serok, tong sampah. Hadiah ini diserahkan pada saat pembagian raport.

Adapun bentuk terapan itu dilakukan sebagai berikut:

1. Pada pukul 07.15 semua siswa harus berada di sekolah dengan toleransi 15 menit. Siswa pulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bagi siswayang melanggar diberikan sanksi berupa membersihkan lingkungan sekolah.

(14)

3. Kerapian dan kebersihan pakaian dicek setiap hari oleh seluruh guru, diawali oleh guru jam pertama. Siswa yang tidak berpakaian rapi diminat merapikannyadan diberitahu cara berpakaian rapi (kreteria rapi yaitu baju dimasukkan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki dan sepatu yang ditentukan)

4. Kerapian rambut dicek setia hari oleh guru, panjang ukuan rambut tidak boleh kena telinga dan kerah baju. Apabila ditemukan siswa yang rabutnya tidak sesuai denagn aturan yang ditetaokan, siswa yang bersangkutan untuk mencukur rambut dan diberi tenggang waktu tiga hari, sekiranya masih membandel, rambut yang bersangkutan akan dipoting oleh guru atau petugas yang ditunjuk oleh sekolah. 5. Memberikan sanksi pada siswa yang punya kebiasaan membuang sampah

sembarangan.

C. PERENCANAAN

1. Program yang akan dilaksanakan

Perencanaan pendidikan karakter bangsa di satuan pendidikan, orang tua, siswa dan masayarakat sekitar. Prosedur perencanaan pelaksanaan program dan pengembangan dan mengintegrasikan pendidikan karakter di sekolah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Melaksanakan sosialisasi pendidikan karakter dan melakukan komitmen bersama antar

seluruh komponen warga sekolah (tenaga pendidik dan kependidikan serta komite sekolah)

(15)

c. Melakukan analisa terhadap kondisi sekolah (internal dan eksternal) yang dikaitkan dengan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan di sekolah. Hal ini dilakukan untuk menetapkan nilai-nilai dan indikator keberhasilan yang diprioritaskan, sumber daya, sarana yang diperlukan, serta prosedur penilaian keberhasilan.

d. Menyususn rencana sekolah berkaitan dengan penetapan nilai pendidikan karakter. e. Membuat progam pelaksanaan pendidikan karakter yang berisi:

 Pengintegrasian melalui pembelajaran

 Penyusunan mata pelajaran muatan local

 Penjadwalan dan penambahan jam belajar di sekolah

f. Melakukan pengkondisian seperti:  Penyediaan sarana

 Keteladanan

 Penghargaan dan pemberdayaan

2. Jadwal

Adapun jadwal pelaksanaan program pendidikan karakter di satuan pendidikan adalah sebagai berikut:

No Program Jadwal Pelaksanaan

1 Melaksanakan sosialisasi pendidikan karakter dan melakukan komitmen bersama antar seluruh komponen warga sekolah (tenaga pendidik dan kependidikan serta komite sekolah)

Setiap awal semester pada seiap tahun pelajaran

2 Membuat komitmen dengan semua stakeholder (seluruh warga sekolah, orang tua siswa, komite, dan tokoh masyarakat setempat) untuk mendukung pelaksanaan pendidkan karakter

Setiap awal tahun pelajaran

3 Melakukan analisa terhadap kondisi sekolah (internal dan eksternal) yang dikaitkan dengan

(16)

No Program Jadwal Pelaksanaan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan di

sekolah. Hal ini dilakukan untuk menetapkan nilai-nilai dan indikator keberhasilan yang diprioritaskan, sumber daya, sarana yang diperlukan, serta prosedur penilaian keberhasilan. 4 Menyususn rencana sekolah berkaitan dengan

penetapan nilai pendidikan karakter

Setiap awal semester pada seiap tahun pelajaran

5 Membuat progam pelaksanaan pendidikan karakter yang berisi:

 Pengintegrasian melalui pembelajaran  Penyusunan mata pelajaran muatan local  Penjadwalan dan penambahan jam belajar

di sekolah

Setiap awal tahun pelajaran

6 Melakukan pengkondisian seperti:  Penyediaan sarana  Keteladanan

 Penghargaan dan pemberdayaan

Sepanjang pelaksanaan program

D. PELAKSANAAN PROGRAM KARAKTER BANGSA 1. PENGINTEGRASIAN MELALUI PEMBELAJARAN

(17)

Pelaksanaan pengintegrasian melalui pembelajaran terlihat pada dokumentasi berikut:

Kegiatan belajar mengajar di kelas

(18)

Dokumentasi di atas memperlihatkan proses belajar pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter. Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa diintegrasikan dalam seiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Integrasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Dengan ditanamkannya nilai dan budaya karakter bangsa melalui pengintegrasian dalam proses pembelajaran, maka diharapkan siswa bisa memiliki karakter sesuai dengan harapan.

2. MENYUSUN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL

Nilai-nilai pengintegrasian dijabarkan pada mata pelajaran termasuk mata pelajaran muatan lokal. Untuk mata pelajaran muatan lokal yang dipilih di SMP Neger 6 Amlapura adalah budi pekerti dan bahasa bali. Muatan lokal Budi Pekerti dan bahasa Bali sudah mengintegrasikan nilai-niali karakter bangsa meliputi peduli pada nilai lingkungan, sehat, religi, dan disiplin. Nilai-nilai tersebut dituangkan ke dalam indikator dan kegiatan pembelajaran pada silabus dan RPP.

3. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PENGEMBANGAN DIRI

Kegiatan ekstrakurikuler diri yang dilakukan di SMP Negeri 6 Amlapura adalah sebagai berikut.

Adapun contoh pengitegrasian pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 6 Amlapura adalah sebagai berikut:

Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang

ditanamkan Strategi

A. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. KIR Komunikatif

Rasa Ingin Tahu Kerja Keras

(19)

Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang

ditanamkan Strategi

Senang Membaca Menghargai Prestasi Jujur

ilmiah

Publikasi ilmiah secara internal

2. Mejejaitan Disiplin Jujur

Peduli budaya Peduli sosial

Semangat kebangsaan

Pembinaan rutin

Berkompetisi internal dan eksternal

3. Kebun Disiplin

Kebersihan

Kesehatan lingkungan Tanggung Jawab Kerja Keras Kerja Sama Peduli lingkungan

Pembinaan rutin

Kegiatan rutin pada hari sabtu.

4. Volly Disiplin

Sportivitas

Menghargai prestasi Kerja keras

Cinta damai Jujur

Latihan rutin

Perlombaan Olahraga Sparing Partner Berkompetisi

5. Perisai Diri Disiplin Sportivitas

Menghargai prestasi Kerja keras

Cinta damai Jujur

Latihan rutin

Perlombaan Olahraga Sparing Partner Berkompetisi

6. Wirama Disiplin

Jujur

Peduli Budaya Peduli Sosial

Latihan rutin

Mengikuti vocal Group Pegelaran seni

(20)

Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang

ditanamkan Strategi

Jujur

Peduli Budaya Cinta tanah air

Semangat kebangsaan Peduli Sosial

Mengikuti kompetisi Pegelaran seni

Pelaksanaan program karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler ditunjukkan pada dokumentasi berikut:

(21)

Pelaksanaan ekstra mejejaitan

(22)

Pelaksanaan ekstra volly

Pelaksanaan ekstra wirama

(23)

Dokumentasi di atas menunjukkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sekaligus menumbuhkan aspek-aspek karakter dalam diri siswa. Kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Mejejaitan, Volly, Perisai Diri (PD), Wirama, Tari, dan Kebun dilaksanakan sebagai salaha satu program sekolah yang memberikan keahlian tertentu bagi siswa. Pelaksanaan ekstrakurikuker juga dijadikan sebagai ajang untuk mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Adapun nilai-nilai karakter yang diharapkan dimiliki siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler adalah komunikatif, rasa ingin tahu, kerja keras, senang membaca, menghargai prestasi, jujur, disiplin, jujur, peduli budaya, peduli sosial, semangat kebangsaan, kebersihan, kesehatan lingkungan, tanggung jawab, kerja sama, sportivitas, cinta damai, peduli lingkungan.

Program pengembangan diri merupakan program pendidikan karakter di sekolah melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari hari sekolah. Adapun kegiatan yang termasuk ke dalam program pengembangan diri adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan rutin sekolah

(24)

Gambar di atas menunjukkan kegiatan pengarahan dari guru sebelum siswa melakukan kegiatan pembersihan pada hari sabtu pagi. Adapun nilai-nilai karakter yang diharapkan tertanam pada siswa melalui kegiatan ini adalah bertanggung jawab, peduli lingkungan, kerja keras dan peduli social

2. Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saait itu juga. Kegiatan ini dilakukan pada saat guru dan tenaga kependidikan mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Adapun contoh kegiatan ini misalnya ketika guru dan tenaga kependidikan menemukan siswa yang membuang sampah sembarangan langsung diberikan pemahaman tentang pentingnya kebersihan pada siswa tersebut, dan langsung diajak memungut sampah tersebut dan selanjutnya dibuang di tong sampah.

3. Keteladanan

Keteladanan merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapakan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan

(25)

nilai–nilai budaya dan karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Yang termasuk keteladanan yang sudah dilaksanakan di SMP Negeri 6 Amlapura adalah berpakaian rapi, bekerja keras, bertutur kata sopan, perhatian terhadap peserta didik, jujur dan menjaga kebersihan.

4. PENJADWALAN DAN PENAMBAHAN JAM BELAJAR DI SEKOLAH

Sekolah menyusun dokumen KTSP yang sudah mengandung nilai-nilai karakter budaya bangsa, kewirausahaan dan ekonomi kreatif agar setiap komponen yang dikembangkan di dalam kurikulum memiliki koridor yang jelas dan setiap komponen yang ada di dalam kurikulum memiliki persepsi yang sama dan sinergi dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan masing-masing satuan pendidikan yang merupakan kesepakan bersama oleh seluruh unsure satuan pendidikan sehingga pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menjadi lebih baik dan bermasyarakat.

Untuk penjadwalan dan penambahan jam belajar di sekolah diatur sesuai dengan hasil rapat dewan guru dan berpedoman pada kesepakatan MKKS di kabupaten di mana untuk penjadwalan muatan loka diatur sebagai berikut:

a. Untuk mata pelajaran muatan lokal bahasa bali dialokasikan waktu 2 jam dalam satu minggu.

b. Untuk mata pelajaran budi pekerti dialokasikan waktu 1 jam setiap satu minggu. Kedua mata pelajaran tersebut dijadwalkan dalam daftar pelajaran yang ada di kelas. E. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

(26)

perencanaan, kurikulum, dan pelaksanaan semua kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan karakter yaitu:

1. Mengimplemetasikan program pengembangan diri berkaitan dengan pengembangan nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah

2. Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung implementasi pengembangan nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa.

3. Implementasi nilai dalam pembelajaran

4. Ketercapaian rencana sekolah berkaitan dengan penerapan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa

5. Penilaian penerapan nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa pada pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik

6. Membandingkan kondisi awal dengan kondisi akhir dan merancang program lanjutan

Dari penilaian dan tindak lanjut ini diharapkan untuk nilai disiplin yang diprioritaskan, sebelumnya belum terimplementasikan dalam kehidupan sekolah sekarang telah nampak dalam budaya sekolah, diantaranya disiplin untuk datang dan masuk kelas tepat waktu. Dalam kehadiran di kegiatan lainnya juga ada perubahan kehadiran seperti kehadiran dalam ikut bakti social, upacara bendera, suka duka, dan kegiatan lainnya di sekolah adanya suatu perubahan yang cukup signifikan.

F. PENUTUP

(27)

serangkaian kegiatan pngembangan diri yang dilakukan di kelas dan di luar sekolah. Pembiasaan dalam kehidupan, seperti religious, jujur, disiplin, toleransi, kerja keras, cinta damai, tanggung jawab, dan sebagainya perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa.

Pendidikan karakter bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih pada upaya penanaman nilai nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri, maupun budaya sekolah. Begitu pula melalui program pengembangan diri seperti kegiatan rutin di sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembanan pendidikan karakter ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah.

Demikian yang dapat ditulis mengenai pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMP Negeri 6 Amlapura. Selanjutnya, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati pelaksana pedidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya, kualitas peserta didik yang memiliki akhlak mulia sebagai pencerminan bangsa yang berbudi luhur juga dapat diwujudkan.

SUMBER BAHAN

Kemendiknas. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta Kemendiknas. 2010. Buku Induk Pembangunan karakter. Jakarta

(28)

Pusat Kurikulum. 2010. Bantuan Teknis Profesional Tim Pengembang Kurikulum di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota. Jakarta

Gambar

Gambar di atas menunjukkan kegiatan pengarahan dari guru sebelum siswa melakukan

Referensi

Dokumen terkait

pendidikan karakter dilakukan secara terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran. Integrasi yang dimaksud meliputi pemuatan nilai-nilai ke dalam substansi pada semua. mata pelajaran

“Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum yang Diimplementasikan Melalui Pengintegrasian dalam Pembelajaran Pada Setiap Mata Pelajaran”. Diakses dari

Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada setiap mata pelajaran dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai pada peserta didik akan pentingnya pendidikan karakter,

Implementasi Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Perkuliahan dan Pengembangan Kultur Universitas Tahun I ( 2010):5. *Pengintegrasian Pendidikan Karakter ke dalam 18 mata

Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai strategi pengintegrasian. Anik Ghufron berpendapat bahwa pengintegrasian nilai-nilai

Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah pengenalan nilai- nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian

a. Model Terintegrasi dalam Mata pelajaran. Penanaman nilai anti korupsi dalam pendidikan anti korupsi juga dapat disampaikan secara terintegrasi dalam semua mata

Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan pemuatan nilai-nilai karakter dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan dalam