• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Ilmiah Dan Depi Ermawati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Ilmiah Dan Depi Ermawati"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PEMERINTAH DALAM MEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Depi Ermawati (depiermawat@yahoo.com) Universitas Terbuka

Abstrak

Studi ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah dalam perkembangan perekonomian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain itu, juga untuk mengetahui sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah dalam memajukan perekonomian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat guna mencapai hasil yang optimal, serta mengetahui dampak postif dan dampak negatif dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dari para informan dan diolah secara kualitatif. Jadi peran pemerintah sangat penting dalam merancang dan menghadapi masalah pembangunan perekonomian, peranan pemerintah untuk melakukan pembangunan ekonomi khususnya merupakan kunci menuju masyarakat yang lebih makmur, Karena pemerintah harus mempunyai sasaran utama bagi rakyatnya terutam yang berkenaan dengan upaya meningkatkan taraf hidup atau tingkat kemakmuran rakyatnya.

Kata Kunci : Pemerintah, Masyarakat, Dan Ekonomi Pembangunan

Latar Belakang

(2)

oleh pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tentunya terdapat tujuan-tujuan yang akan dicapai nantinya. Salah satu tujuan-tujuan pembangunan yang ingin dicapai adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang direfleksikan dalam nilai-nilai inti pembangunan yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan kemampuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Pemerintah mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah maupun sektor swasta. Seperti yang tercantum dalam UUD Pasal 33 Ayat 1,2 dan 3. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian.

Gambaran Keadaan

Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada 00 530 - 010 41' lintang selatan dan 1030 23' - 1040 21 bujur timur, dengan luas wilayah 5.503 Km2. Kabupaten Tanjung Jabung Barat berbatasan dengan Provinsi Riau di sebelah utara, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi di sebelah selatan, Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muara Jambi di sebelah barat, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur disebelah timur. Secara administratif, kabupaten ini terbagi menjadi 5 kecamatan dengan Kuala Tungkal sebagai ibukota kabupaten. Letak kabupaten ini dapat dikatakan sebagai pintu gerbang Provinsi Jambi karena letaknya di Kawasan Pantai Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memiliki luas wilayah 5.503 km2 yang terdiri dari 28.763 Ha berupa daerah pasang surut memiliki potensi perikanan dan kelautan yang luasnya mencapai 9.250 km2 yang terdiri dari Perairan umum / laut yang dapat dieksploitasi secara optimal sejalan dengan koridor Pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Visi dan Misi Kabupaten Tanjung Jabung Barat 1. Visi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

(3)

2. Misi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

a. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas melalui peningkatan investasi, optimalisasi sumber daya alam, peningkatan daya saing agribisnis, perdagangan dan jasa serta pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah.

b. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan jangkauan layanan pendidikan serta layanan kualitas kesehatan yang prima.

c. Mewujudkan peningkatan kualitas dan jangkauan infrastruktur dasar sehingga dapat mempercepat perkembangan wilayah, peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. d. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan

kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja.

e. Mewujudkan tatanan sosial yang berakhlak mulia, tentram dan demokratis melalui partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

f. Mewujudkan tatanan pemerintahan yang tertib, bersih dan mampu menjadi pelayan masyarakat.

PEMBAHASAN

(4)

Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki fungsi utama atau main functions, antara lain yaitu sebagai berikut: 1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat

waktu.

2. Meningkatkan produktivitas, baik itu berupa barang maupun jasa. 3. Menginginkan hasil kerja yang lebih berkualitas, berbobot dan terjamin. 4. Lebih memudahkan/sederhana dalam gerak para pengguna atau pelaku. 5. Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.

6. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan. 7. Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang

mempergunakannya.

Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana yang dimaksud di atas berikut ini akan diuraikan istilah sarana kerja/fasilitas kerja yang ditinjau dari segi kegunaan menurut Moenir (2000:120) membagi sarana dan prasarana sebagai berikut :

1. Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang gunanya atau menghasilkan barang dengan setengah jadi fungsinya.

2. Perlengkapan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat pembantu tidak langsung dalam produksi, mempercepat proses, membangkit dan menambah kenyamanan dalam pekerjaan atau dengan kata lain, sebagai alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan.

3. Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu kelancaran gerak dalam pekerjaan, misalnya mesin ketik, mesin pendingin ruangan, mesin absensi, dan mesin pembangkit tenaga.

(5)

dicarikan jalan keluarnya. Hal ini yang menjadi dasar penelitian yang akan dilakukan.

Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. 2. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan

yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.

3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.

4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.

5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.

2. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur jalannya sistem perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang perekonomian itu dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam sistem perekonomian modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:

(6)

2. Peranan distribusi 3. Peranan stabilisasi

1. Peranan Alokasi

Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal penyediaan barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barang-barang umum atau disebut juga barang-barang publik. Karena dalam sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta. Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.

Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barang-barang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu maupun kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat dipuaskan oleh mekanisme pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan dan keamanan, serta keadilan.

2. Peranan Distribusi

(7)

masalah keadilan ini juga tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri, karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam masyarakat.

Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang kaya dan rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan miskin. Secara tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintah, misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana (RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah mewah, untuk golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani, dan lain sebagainya.

3. Peranan Stabilisasi

Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti pengangguran, stagflasi, dll.

(8)

failure) seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang merugikan maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian suatu daerah. Peranan ini dapat dilakukan dalam bentuk intervensi secara laungsung maupun tidak langsung.

1. Intervensi Pemerintah secara Langsung a. Penetapan Harga Minimum (floor price)

Penetapan harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar. Namun, mekanisme penetapan harga seperti ini sering mendorong munculnya praktik pasar gila, yaitu pasar yang pembentukan harganya di luar harga minimum.

b. Penetapan Harga Maksimum (ceiling price)

Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tariff angkutan atau transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum juga mendorong terjadinya pasar gelap.

2. Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung

(9)

pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Dalam proses penetapan pajak Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.

PENUTUP A. Kesimpulan

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumber daya yang ada dan membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan didaerah tersebut. Dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut pemerintah perlu memperhatikan hal-hal penting yang harus dilakukan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar guna memperoleh hasil yang optimal sehigga tercapainya tujuan dari pembangunan perekonomian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

B. Saran

(10)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hadi, Setia dan Anwar Effendi, 1996, “Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan”. Prisma. No. Khusus 25 Tahun (1971-1996) Tahun XXV. 1996 2. Harsasto, Priyatno, dkk.2011. “Ekonomi Pemerintahan”. Jakarta : Universitas

Terbuka.

3. http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/03/25/peranan-pemerintah-dalam-perekonomian-448992.html

Referensi

Dokumen terkait

Difinisi operasional Yang dimaksud pengenalan adalah pengetahuan seseorang (dalam hal ini siswa SMA) dengan jelas ciri-cirinya terhadap sesuatu (dalam hal ini Univeraitas

Dalam mengajar dan mendidik siswa diperlukan suatu metode yang baik dan tepat, yaitu suatu metode yang telah disesuaikan dengan kurikulum agar tujuan belajar mengajar yang

Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal

1) Mengamati dan menentukan bagian novel Purnama Kingkin yang berhubungan dengan rumusan masalah penelitian dengan berpedoman pada teori psikoanalisis Sigmund Freud..

Diisi dengan jumlah seluruh pegawai di Kantor Pusat, Kantor Divisi Regional, dan Kantor Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Nama Aktuaris.. Diisi

Risiko bahwa prosedur yang dilaksanakan auditor untuk menekan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima, tidak akan mendeteksi salah saji yang bisa material, secara

bahwa sehubungan dengan maksud huruf a tersebut di atas, agar pelaksanaan kegiatannya dapat berjalan lancar, tertib, terkoordinasi, berdaya guna, dan berhasil guna

Hal utama yang seharusnya menjadi perhatian oleh Pemerintah adalah bahwa pada saat ini ekspektasi masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas sangat