Di masa klasik Islam, yang sejak abad 2 Hijriyah s/d 9 Hijriyah, banyak lahir
ilmuwan Islam yang mengembangkan kajian ekonomi (bukan fkih muamalah), tetapi
kajian ekonomi empiris yang menjelaskan
fenomena aktual aktivitas ekonomi secara riil di masyarakat dan negara, seperti mekanisme pasar (supply and demand), public fnance,
Pemikiran ulama tentang ekonomi Islam di
masa klasik sangat maju dan cemerlang, jauh mendahului pemikir Barat modern seperti
Biography
Arab Scholar
Medieval era
Name Ibn Khaldun [Abū Zayd ‘Abdu r-Raḥman bin
Muḥammad bin Khaldūn al-Ḥaḍramī]
Birth 27 May, 1332/732 AH
Death 19 March, 1406/808 AH
School /
Tradition Ash'ari
[It was instrumental in drastically changing the direction of Islamic theology, separating its development radically from that of theology in the Christian world.]
Main Interests
Sociology, History, Historiography, Demography, Economics,
Philosophy of History, Notable
Ideas Asabiyah
Influences Al-Razi [a fundamental and enduring contributions to the felds of medicine, alchemy, and philosophy, recorded in over 184 books and articles in various felds of science.]
Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan
pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam
Ibnu Khaldun dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran
sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam,
karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah
dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823)
Selain itu dalam tugas-tugas yang
diembannya penuh dengan berbagai
peristiwa, baik suka dan duka. Ia pun pernah menduduki jabatan penting di Fes,
Granada, dan Afrika Utara serta pernah
menjadi guru besar di Universitas al-Azhar, Kairo yang dibangun oleh dinasti
Fathimiyyah. Dari sinilah ia melahirkan
Nama dan karyanya harum dan dikenal di berbagai penjuru dunia. Panjang sekali jika kita berbicara tentang biograf Ibnu Khaldun, namun ada tiga periode yang bisa kita ingat kembali dalam perjalan hidup beliau. Periode pertama, masa dimana Ibnu Khaldun
menuntut berbagai bidang ilmu pengetahuan. Yakni, ia belajar Alquran, tafsir, hadis, usul
fkih, tauhid, fkih madzhab Maliki, ilmu
Dalam semua bidang studinya mendapatkan nilai
yang sangat memuaskan dari para gurunya. Namun studinya terhenti karena penyakit pes telah melanda selatan Afrika pada tahun 749 H. yang merenggut ribuan nyawa. Ayahnya dan
sebagian besar gurunya meninggal dunia. Ia pun berhijrah ke Maroko selanjutnya ke Mesir;
Periode kedua, ia terjun dalam dunia politik dan sempat menjabat berbagai posisi penting
Setelah keluar dari penjara, dimulailah
periode ketiga kehidupan Ibnu Khaldun, yaitu berkonsentrasi pada bidang penelitian dan
penulisan, ia pun melengkapi dan merevisi
catatan-catatannya yang telah lama dibuatnya. Seperti kitab al-’ibar (tujuh jilid) yang telah ia revisi dan ditambahnya bab-bab baru di
Kitab al-i’bar ini pernah diterjemahkan dan diterbitkan oleh De Slane pada tahun 1863, dengan judul Les Prolegomenes d’Ibn
Khaldoun. Namun pengaruhnya baru terlihat setelah 27 tahun kemudian. Tepatnya pada tahun 1890, yakni saat pendapat-pendapat Ibnu Khaldun dikaji dan diadaptasi oleh
sosiolog-sosiolog German dan
Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai
sangat tinggi diantaranya, at-Ta’riif bi Ibn
Khaldun (sebuah kitab autobiograf, catatan dari kitab sejarahnya); Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-’ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan flosofs); Lubab al-Muhassal f Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang
DR. Bryan S. Turner, guru besar sosiologi di
Universitas of
Aberdeen, Scotland dalam artikelnya “The
Islamic Review & Arabic Afairs” di tahun 1970-an mengomentari tent1970-ang karya-karya Ibnu
Khaldun. Ia menyatakan, “Tulisan-tulisan sosial dan sejarah dari Ibnu Khaldun hanya
satu-satunya dari tradisi intelektual yang diterima dan diakui di dunia Barat, terutama ahli-ahli sosiologi dalam bahasa Inggris (yang menulis karya-karyanya dalam bahasa Inggris).” Salah satu tulisan yang sangat menonjol dan populer adalah muqaddimah (pendahuluan) yang
Bahkan buku ini telah diterjemahkan dalam
berbagai bahasa. Di sini Ibnu Khaldun
menganalisis apa yang disebut dengan ‘gejala-gejala sosial’ dengan metoda-metodanya yang masuk akal yang dapat kita lihat bahwa ia
menguasai dan memahami akan gejala-gejala sosial tersebut. Pada bab ke dua dan ke tiga, ia berbicara tentang gejala-gejala yang
membedakan antara masyarakat primitif dengan masyarakat moderen dan bagaimana sistem
Bab ke dua dan ke empat berbicara tentang
gejala-gejala yang berkaitan dengan cara berkumpulnya manusia serta menerangkan
pengaruh faktor-faktor dan lingkungan geografs terhadap gejala-gejala ini. Bab ke empat dan ke lima, menerangkan tentang ekonomi dalam
individu, bermasyarakat maupun negara. Sedangkan bab ke enam berbicara tentang paedagogik, ilmu dan pengetahuan serta alat-alatnya. Sungguh mengagumkan sekali sebuah
karya di abad ke-14 dengan lengkap menerangkan hal ihwal sosiologi, sejarah, ekonomi, ilmu dan
Ibnu Khaldun sangat meyakini sekali, bahwa pada
dasarnya negera-negara berdiri bergantung pada generasi pertama (pendiri negara) yang memiliki tekad dan kekuatan untuk mendirikan negara.
Lalu, disusul oleh generasi ke dua yang
menikmati kestabilan dan kemakmuran yang
ditinggalkan generasi pertama. Kemudian, akan datang generasi ke tiga yang tumbuh menuju ketenangan, kesenangan, dan terbujuk oleh
Ibnu Khaldun menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan dan tidak meremehkan akan sebuah sejarah. Ia adalah seorang peneliti yang tak kenal lelah dengan dasar ilmu dan pengetahuan yang luas. Ia selalu memperhatikan akan komunitas-komunitas masyarakat. Selain seorang pejabat
penting, ia pun seorang penulis yang produktif. Ia menghargai akan tulisan-tulisannya yang telah ia buat. Bahkan ketidaksempurnaan dalam
Karena pemikiran-pemikirannya yang briliyan
Ibnu Khaldun dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam. Dasar
pendidikan Alquran yang diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu Khaldun mengerti tentang Islam, dan giat mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. Sebagai Muslim dan hafdz Alquran, ia
menjunjung tinggi akan kehebatan Alquran. Sebagaimana dikatakan olehnya, “Ketahuilah
bahwa pendidikan Alquran termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. Oleh kerena itu pendidikan Alquran dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Pengajaran Alquran pun patut diutamakan
Menurut Agustianto (2011) Di antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu Khaldun merupakan
salah satu ilmuwan yang paling menonjol.
Ibnu Khaldun sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia
bukan saja Bapak sosiologi tetapi juga Bapak ilmu Ekonomi, karena banyak teori
Bapak Ekonomi
Artinya, ia lebih dari tiga abad mendahului para pemikir Barat modern tersebut.
Muhammad Hilmi Murad secara khusus
telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul Abul Iqtishad : Ibnu Khaldun. Artinya Bapak Ekonomi : Ibnu Khaldun.(1962) Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu
Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di
dunia Barat masih bersifat normatif, adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan
adapula dari perspektif flsafat. Karya-karya tentang ekonomi oleh para imuwan Barat,
seperti ilmuwan Yunani dan zaman Scholastic bercorak tidak ilmiah, karena pemikir zaman pertengahan tersebut memasukkan kajian
Ibnu Khaldun mengkaji problem ekonomi masyarakat dan negara secara empiris. Ia menjelaskan fenomena ekonomi secara
aktual. Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy, menuliskan poin-poin penting dari materi
Ibnu Khaldun has a wide range of discussions on
economics including the subject value, division of labour, the price system, the law of supply and demand, consumption and production, money, capital formation, population growth,
macroeconomics of taxation and public
expenditure, trade cycles, agricultural, industry and trade, property and prosperity, etc. He
discussses the various stages through which
(Ibn Khaldun membahas aneka ragam masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran tentang tata nilai, pembagian kerja, sistem harga, hukum
penawaran dan permintaan, konsumsi dan produksi, uang, pembentukan modal, pertumbuhan penduduk, makro ekonomi dari pajak dan pengeluaran publik, daur perdagangan, pertanian, indusrtri dan
Sejalan dengan Shiddiqy Boulokia dalam tulisannya Ibn
Khaldun: A Fourteenth Century Economist”, menuturkan :
Ibnu Khaldun discovered a great number of
fundamental economic notions a few centuries before their oficial births. He discovered the virtue and the necessity of a division of labour before Smith and the
principle of labour value before Ricardo. He elaborated a theory of population before Malthus and insisted on the role of the state in the economy before Keyneys. But
much more than that, Ibnu Khaldun used these concepts to build a coherent dinamics system in which the
(Ibn Khaldun telah menemukan sejumlah besar ide
dan pemikiran ekonomi fundamental, beberapa abad sebelum kelahiran ”resminya” (di Eropa). Ia
menemukan keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja sebelum ditemukan Smith dan
prinsip tentang nilai kerja sebelum Ricardo. Ia telah mengolah suatu teori tentang kependudukan sebelum Malthus dan mendesak akan peranan negara di dalam perekonomian sebelum Keynes. Bahkan lebih dari itu, Ibn Khaldun telah menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk membangun suatu sistem dinamis yang mudah dipahami di mana mekanisme ekonomi telah
Lafter, penasehat economi president Ronald
Reagan, yang menemukan teori Lafter Curve,
berterus terang bahwa ia mengambil konsep Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun mengajukan obat resesi ekonomi, yaitu mengecilkan pajak dan
meningkatkan pengeluaran (ekspor) pemerintah. Pemerintah adalah pasar terbesar dan ibu dari semua pasar dalam hal besarnya pendapatan dan penerimaannya. Jika pasar pemerintah mengalami penurunan, maka adalah wajar jika pasar yang
Referensi
http://jacksite.wordpress.com/2007/04/17/ biograf-ibnu-khaldun/
www.agustianto.com
http://www.pkesinteraktif.com/edukasi/opini/ 2866-ibnu-khaldun--bapak-ekonomi.html
http://www.scribd.com/doc/12831325/
Pemikiran-Sosiologi-Ibnu-Khaldun-Dan-Karl-Marx-Sebuah-Per-Banding-An