• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF MAHASISWA STIKOSA AWS MENULIS STATUS ATAU MENGGANTI DISPLAY PICTURE PADA BLACKBERRY MESSENGER ( BBM )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MOTIF MAHASISWA STIKOSA AWS MENULIS STATUS ATAU MENGGANTI DISPLAY PICTURE PADA BLACKBERRY MESSENGER ( BBM )"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF MAHASISWA STIKOSA AWS MENULIS STATUS ATAU MENGGANTI DISPLAY

PICTURE PADA BLACKBERRY MESSENGER ( BBM )

OLEH

EVA MAYASARI HIDAYANTI 06.11.3163

RENDY EKA SAPUTRA 09.21.3479

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI AWS ( STIKOSA – AWS )

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitan ... 4

1.4.1. Tujuan Penelitian... 4

1.4.2. Manfaat Penelitian... 4

1.4.2.1. Manfaat Teoritis……….. 4

1.4.2.2. Manfaat Praktis……… 4

1.5. Landasan Teori... 5

1.5.1. Uses and Gratifications... 5

1.5.2. Smartphone... 5

1.6. Metode Penelitian... 8

1.6.1. Metode dan Jenis Penelitian... 8

1.6.2. Populasi…………... 8

1.6.3. Teknik Sampling... 8

1.6.4. Sampel ... 9

1.6.5. Instrumen Penelitian... 9

1.6.6. Variabel Penelitian dan Operasional Konsep………... 9

1.6.6.1. Variabel Penelitian……….. 9

1.6.6.2. Operasional Konsep………. 9

1.6.6.3. Indikator Variabel……… 10

1.6.7. Hipotesis Riset………. 11

1.6.8. Tempat dan Waktu Penelitian... 11

1.6.9. Teknik Pengumpulan Data………. 11

(3)

1.6.11. Teknik dan Analisa Data………. 12

1.6.11.1. Uji Validitas dan Reliabilitas………... 12

1.6.11.1.1. Uji Validitas……….. 12

1.6.11.1.2. Uji Reliabilitas……….. 13

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN……… 14

2.1. Stikosa AWS………... 14

2.2. BlackBerry………..…... 14

2.3. BlackBerry Messenger ( BBM )………. 15

BAB III ANALISIS DATA………..……… 17

3.1. Penyajian Data………. 17

3.2. Deskripsi Motif Responden………. 18

BAB IV KESIMPULAN………..…………. 24

4.1. Kesimpulan……… 25

4.2. Saran……….. 27

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 3.2. Identitas responden berdasarkan usia

Tabel 3.2.1. Kriteria Personal integrative needs Tabel 3.2.2. Kriteria Affective needs

(4)

Tabel 3.2.4. Kriteria Personal integrative needs Tabel 3.2.5. Kriteria Escapist needs

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi komunikasi saat ini sudah berkembang melebihi ekspektasi manusia sebelumnya. Banyak inovasi baru yang dimunculkan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan teknologi dalam berkomunikasi. Banyaknya permintaan dan naiknya kebutuhan akan informasi serta keinginan untuk mempermudah komunikasi, menjadikan perusahaan – perusahaan teknologi berlomba – lomba menciptakan terobosan baru dalam berkomunikasi. Jika dahulu hanya cukup dengan sebutan handphone atau telepon genggam, kini istilah tersebut seakan tidak cukup untuk membendung keinginan dan kebutuhan manusia. Kehadiran smartphone atau telepon pintarlah yang menjadi primadona masyarakat saat ini.

Modernisasi yang disertai industrialisasi, urbanisasi dan peningkatan pendidikan, memaksa telpon khususnya handphone menjadi sesuatu yang umum dan urgent dalam masyarakat. Awalnya, mungkin alat komunikasi ini dilihat sebagai barang mewah. Tetapi karena liberalisasi di segala bidang khususnya liberalisasi pasar, handphone tidak lagi menjadi barang mewah. Saat ini hampir setiap keluarga, mungkin setiap individu, memiliki handphone. Fenomena smartphone merupakan buah dari perkembangan teknologi dan informatika yang semakin masif. Orang sering menamakan smartphone sebagai ponsel atau handphone cerdas. Disebut cerdas karena ponsel ini memiliki kemampuan tinggi dalam pengoprasinnya. Secara sederhana smartphone diartikan sebagai alat komunikasi yang mengintegrasikan antara perangkat komputer (PC) dan handphone, ditambah dengan sistem operasi tertentu.

(6)

e-mail. Namun selain itu ada fitur andalan dari blackberry yang memang hingga saat ini belum dapat ditandingi oleh vendor telekomunikasi manapun. Yakni fitur Blackberry Messenger atau yang lazim disebut juga dengan BBM.

Kita dapat menggunakan Blackberry Messenger untuk berkomunikasi dengan pengguna yang mempunyai perangkat Blackberry. Layar daftar kontak dalam Blackberry Messenger terdiri atas kontak, kategori kontak, obrolan, dan grup Blackberry Messenger. Kita juga dapat mengirim pesan ke kontak kita, mengubah status dan gambar tampilan, serta mengorganisir kontak ke dalam kategori kontak. Selama obrolan, Anda dapat mengirim file seperti catatan suara dan lampiran kontak. Selain itu dalam Blackberry Mesengger kita juga bisa menuliskan pemikiran, pendapat, atau komentar kita dalam satu fitur Personal Message . dalam fitur ini kita bisa dengan mudah menuliskan pendapat – pendapat, komentar atau bahkan informasi tertentu. Karena secara otomatis fitur ini akan memunculkan notifikasi bagi pengguna perangkat blackberry yang ada dalam kontak Blackberry Messenger kita. Dari notofikasi tersebut orang – orang yang sudah ada dalam kontak BBM bisa membaca dan mengetahui informasi atau pendapat yang kita tuliskan.

Indonesia disebut - sebut sebagai salah satu negara terbesar pengguna perangkat Blackberry dan Blackberry Messenger tentunya. Hasil riset dari IDC menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna BlackBerry terbesar ketiga dunia tahun 2012. Jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia hanya kalah dari AS dan Britania Raya. Sementara itu, ABI Research melalui datanya mengungkapkan bahwa pada tahun 2012,

BlackBerry menguasai hampir 50% penjualan smartphone di Indonesia. Padahal, brand

smartphone asal Kanada tersebut hanya mampu meraih 5,3% pasar smartphone dunia. Sebagian

besar pengguna BlackBerry di Indonesia tertarik dengan fitur BlackBerry Messenger (BBM) yang memungkinkan untuk melakukan obrolan singkat (chat) secara real-time. Selain itu, hampir seluruh operator seluler di Indonesia menghadirkan paket murah khusus BlackBerry dengan harga mulai dari Rp2.000 per hari.

(7)

Keberadaan fitur “ personal message “ pada BBM ini juga sering digunakan oleh kalangan mahasiswa. Nantinya penelitian ini akan melihat motif – motif mahasiwa stikosa aws untuk menuliskan pendapatnya atau pemikirannya dalam fitur “ personal message “ pada BBM. Fitur tersebut juga lazim dikenal dikalangan masyarakat Indonesia sebagai “ recent updates “. Pengguna BBM secara real-time bisa memperbarui informasi – informasi yang baru saja dituliskan dan disebarluaskan melalui fitur tersebut. biasanya pendapat – pendapat yang dituliskan tersebut berupa informasi – informasi atau berita penting. Namun tak jarang para pengguna BBM ini juga menuliskan hal – hal lain, seperti aktivitas saat itu, pemberitahuan lokasi tempat pengguna berada, mengomentari hal – hal tertentu, mencurahkan isi hati, berkeluh kesah, mengritisi hal – hal tertentu, aktualisasi diri atau bahkan hanya ingin memunculkan pendapat – pendapat tertentu dengan maksud untuk mendapatkan balasan atau umpan balik dari pembaca status tersebut. Maka banyak sekali motif yang mungkin muncul ketika seseorang menuliskan pendapatnya pada fitur “ personal message“ BBM.

Nantinya penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif, akan melihat motif – motif yang muncul dan paling banyak digunakan oleh mahasiswa Stikosa AWS dalam menuliskan pendapart maupun pemikirannya dalam fitur “ personal message “ pada BBM atau Blackberry Messenger.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah proposal penelitian ini adalah “ Apa motif mahasiswa STIKOSA AWS menulis status atau mengganti display picture pada fitur BBM atau Blackberry Messenger ? “ 1.3. Pembatasan masalah

(8)

a. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu mencari atau menjelaskan motif menulis status atau mengganti display picture pada fitur personal message BBM atau BlackBerry Messenger

b. Media komunikasi yang diteliti adalah Smartphone ( BlackBerry )

c. Batasan orang yang diteliti adalah mahasiswa stikosa – AWS yang menggunakan smartphone BlackBerry

1.4. Tujuan dan Manfaat penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini nantinya bertujuan untuk mengetahui motif – motif yang digunakan mahasiswa stikosa aws dalam menuliskan status atau mengganti display picture pada fitur “

personal message “Blackberry Messenger atau BBM

1.4.2. Manfaat Penelitian 1.4.2.1. Manfaat Teoritis

Proposal penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atas sumbangan dalam kajian ilmu komunikasi khususnya yang berkaitan dengan Motif Mahasiswa untuk Menggunakan Ponsel Pintar di Surabaya. untuk referensi yang berguna bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2.2.Manfaat Praktis

(9)

1.5. Landasan Teori

1.5.1. Uses and Gratifications

Telepon selular dan fasilitasnya yang berkembang dalam ranah telekomunikasi ini telah menjadi lebih dai sekedar perangkat berbicara yang dapat dibawa kemana saja. Hal ini merupakan teknologi baru dalam konvergensi komunikasi dan informasi dengan berbagai layanan komunikasi interpersonal dan komunikasi massa yang luas, seperti paging, pesan singkat (SMS), pesan suara, update berita terbaru, e-mail, dan akses internet.

Model ini merupakan pergeseran focus dari tujuan komunikator ke tujuan komunikasi. model ini menentukan fungsi komunikasi massa dalam melayani khalayak. Pendekatan uses and gratification untuk pertama kali dijelaskan oleh Elihu Kats dalam effendi (1959)7 dalam suatu artikel sebagai reaksinya terhadap pernyataan Bernard Berelson (1959) bahwa penelitian komunikasi tampaknya akan mati. Kats menegaskan bahwa bidang kajian yang sedang sekarat itu adalah studi komunikasi massa sebagai persuasi. Dia menunjukan bahwa kebanyakan penelitian komunikasi sampai waktu itu diarahkan kepada penyelidikan efek kampanye persuasi pada khalayak. Model uses and gratification menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.

Model ini memulai dengan lingkungan sosial (social environment) yang menentukan kebutuhan individu. Lingkungan sosial tersebut meliputi cirri-ciri afiliasi kelompok dan cirri-ciri kepribadian, dalam hal Kebutuhan individu (individual’s needs) dikategorisasikan sebagai cognitive needs, affective needs, personal integrative needs, social integrative needs, dan escapist needs. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Cognitive needs (kebutuhan kognitif)

(10)

dengan rasa ingin tahu yang sangat mendalam akan sebuah informasi atau pengetahuan yang baru, sehingga dengan adanya rasa ingin tahu tersebut guna memenuhi kebutuhan akan informasinya. Contohnya, pemenuhan akan sebuah informasi bagi para mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi terbaru demi kebutuhan mereka.

2. Affective needs (kebutuhan afektive)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional. Dengan adanya hubungan antara pengalaman mereka akan sebuah kesenangan atau estetika serta pengalaman emosional individu, maka akan terwujud sebuah pengalaman baru ketika menggunakan sebuah media guna memenuhi kebutuhan. Contohnya pengalaman – Pengalaman yang sebelumnya pernah dimiliki oleh para mahasiswa ketika mereka menggunakan sebuah media untuk melakukan sebuah komunikasi.

3. Personal integrative needs (kebutuhan pribadi secara integrative)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kebutuhan ini berhubungan dengan sebuah kepercayaan atau kredibilitas individu akan sebuah status didalam ruang lingkup setiap individu. Contohnya, Kebutuhan para mahasiswa dalam memperkuat kredibilitas dan rasa percaya diri, demi aktualisasi diri terhadapa status mereka masing-masing di setiap kelompok individu

4. Social Integrative needs (kebutuhan sosial secara integrative)

(11)

5. Escapist needs (kebutuhan pelepasan)

Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi sebuah ketegangan dengan mencari sebuah hiburan demi melepas sebuah kepenatan ataupun kebosanan pada setiap individu. Contohnya, para mahasiswa ketika ingin melepasa sebuah ketegangan ataupun kebosanan, pada umumnya pada setiap individu mencari sebuah hiburan bersifat entertainment.

Ada beberapa penggunaan media gratification yaitu :

1. Diversion (pengalihan) - melarikan diri dari rutinitas, masalah dan pelepasan emosional 2. Personal Relationship (Hubungan pribadi) – kegunaan sosial dari informasi dalam percakapan, pengganti media untuk persahabatan

3. Personal Identify or Individual Psychology (identitas pribadi atau psikologi individu) - penguatan nilai atau keyakinan, pemahaman diri, eksplorasi realitas, dan sebagainya

4. Surveillance (Pengawasan) - informasi mengenai sesuatu hal yang mungkin akan berpengaruh terhadap sesuatu atau akan membantu seseorang melakukan atau mencapai sesuatu

1.5.2. Smartphone

(12)

membuat para penggunanya dapat menggunakan smartphone tersebut layaknya sebuah komputer.

1.6. Metode Penelitian

1.6.1. Metode dan Jenis Penelitian

Peneliti akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan merujuk teori uses and gratifications khususnya spada smartphone. Dalam hal ini bukan hanya motif orang-orang dalam penggunaan teknologi komunikasi bergerak saja yang dapat diteliti, namun juga perilaku masyarakat dalam menggunakan teknologi komunikasi bergerak dari waktu ke waktu juga dapat dieksplorasi lebih mendalam (2004). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya (Kriyantono, 2009). Indikator yang dipakai kategori gratifications terkait penulisan status dan mengganti display picture pada BBM, yaitu permanent access, entertainment, social interaction, attraction, connection, dan fashion/status.

1.6.2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005 : 90). Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.

Yang menjadi populasi atau sample dari penelitian ini adalah mahasiswa stikosa - AWS yang mengikuti mata kuliah Statistik di malam hari atau kelas extention dan tentunya menggunakan smartphone BlackBerry.

(13)

Teknik penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Karena sudah ditentukan sampel yang akan dipilih adalah dari populasi mahasiswa STIKOSA AWS yang menggunakan smartphone Blackberry.

1.6.4. Sampel

Sampel untuk proposal penelitian ini adalah mahasiswa STIKOSA – AWS yang menggunakan smartphone BlackBerry dan menggunakan aplikasi BBM.

1.6.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 1995:134). Instrumen ini merupakan saran yang bisa diwujudkan dalam bentuk benda. Misalnya pedoman wawancara (interview guide), daftar cocok (checklist), angket (kuesioner) dan lain-lain. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket (kuesioner).

Peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa STIKOSA – AWS yang mengikuti mata kuliah Statistik di malam hari. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner juga cocok digunakan bila responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Pengertian lain dari kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Tujuan penyebaran angket untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pernyataan (Kriyantono, 2006, p.95).

(14)

Pada dasarnya variabel penelitian segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2008, p.38). Variabel adalah konsep atau konstruk yang mempunyai sifat yang berlainan (Kriyantono, 2008:20). Atau dengan kata lain, variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai (Singarimbun), 1995:25). Penelitian ini menggunakan hubungan asimetris, dimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Tipe hubungan asimetris yang digunakan adalah hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan seperti ini merupakan salah satu tipe hubungan kausal dan umumnya diteliti dalam ilmu-ilmu eksakta, psikologi, dan pendidikan (Singarimbun, 1995:53).

1.6.6.2. Operasional Konsep

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu konstruk atau variabel dengan cara memberikan arti spesifikasi kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Adapun yang bisa diukur dalam proposal penelitian ini nantinya adalah sebagai berikut :

1. Diversion (pengalihan) - melarikan diri dari rutinitas, masalah dan pelepasan emosional 2. Personal Relationship (Hubungan pribadi) – kegunaan sosial dari informasi dalam percakapan, pengganti media untuk persahabatan

3. Personal Identify or Individual Psychology (identitas pribadi atau psikologi individu) - penguatan nilai atau keyakinan, pemahaman diri, eksplorasi realitas, dan sebagainya

4. Surveillance (Pengawasan) - informasi mengenai sesuatu hal yang mungkin akan berpengaruh terhadap sesuatu atau akan membantu seseorang melakukan atau mencapai sesuatu

1.6.6.3.Indikator Variabel

(15)

indikator ini menjabarkan variabel agar mudah dipahami, dijelaskan, dan diukur. Namun demikian indikator harus sesuai dengan makna dari variabel yang akan diukur.

1.6.7. Hipotesis Riset

Dalam proposal penelitian yang mengambil rumusan masalah “ Apa motif mahasiswa STIKOSA AWS menulis status atau pemikirannya pada fitur personal message BBM atau Blackberry Messenger ? “ ini maka bisa dirumuskan hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut :

Ho : Ada kaitan antara penulisan status atau mengganti display picture BBM dan umpan balik / tanggapan dari pembaca status BBM

Ha : Tidak ada kaitan antara penulisan status atau mengganti display picture BBM dan umpan balik / tanggapan dari pembaca status BBM

1.6.8. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus STIKOSA AWS dengan periode waktu penelitian 2 minggu

1.6.9. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulksn data adalah : 1. Kuesioner

(16)

penelitian. Dengan tujuan mengungkapkan kondisi dari dalam diri subjek yang ingin diketahui. Alasan menggunakan metode kuesioner adalah :

a. Subyek adalah orang yang paling mengetahui tentang dirinya sendiri b. Jawaban yang diberikan subyek kepada peneliti adalah benar

c. Intrepretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan yang dimaksud peneliti (Hadi, 2004:177).

Selain itu, alasan lainnya adalah untuk mendapatkan data yang sesuai dengan yang diinginkan peneliti, responden bebas memberikan jawaban tanpa intervensi peneliti, dan data didapat lebih cepat dan serempak.

2. Dokumenter

Dokumenter merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data sekunder. Data sekunder adalah data yang tidak di dapat langsung dari lapangan. Data sekunder dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi kedua, seperti perpustakaan, pusat pengolahan data, internet dan lain-lain.

1.6.10.Pengukuran

(17)

1.6.11.Teknik Analisis data

1.6.11.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 1.6.11.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan suatu kuesioner. “Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur (kuesioner) yang digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur” (Singarombun, 1995:124). Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas internal. Sebab setiap bagian dari instrumen mendukung tujuan instrumen secara keseluruhan yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud.

1.6.11.1.2 Uji Reliabilitas

“Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Atau dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama” (Ardianto, 2011:189). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha. Nilai Cronbach Alpha selanjutnya dievaluasi, apabila r-Alpha > 0.60, maka alat ukur dinyatakan reliabel atau dapat dinyatakan bahwa hasil pengukuran relatif konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada waktu berlainan. Sebaliknya apabila r-Alpha < 0,60 maka alat ukur dinyatakan tidak reliabel.

(18)

BAB II

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1. STIKOSA – AWS

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya (STIKOSA-AWS) merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia. Dengan fokus pendidikan komunikasi, STIKOSA-AWS merupakan salah satu "kawah candradimuka" para praktisi di bidang juralistik, penyiaran dan pertelevisian di Indonesia. Banyak lulusan STIKOSA-AWS yang telah menjadi praktisi profesional di beberapa lembaga pers dan penerbitan di Indonesia. Stikosa AWS terletak di jalan Nginden Intan Timur I/18 Surabaya Jawa Timur.

Stikosa AWS memiliki 3 program studi yang bisa dipilih mahasiswa, yakni Jurnalistik, Broadcasting dan Public Relations.

2.2. BlackBerry

BlackBerry merupakan produk ponsel yang dihasilkan oleh Research In Motion atau RIM. Namun kini RIM telah resmi mengganti namanya menjadi BlackBerry. BlackBerry juga merupakan sebuah layanan yang dihasilkan oleh operator telekomunikasi. Blackberry memiliki sejumlah fitur andalan, diantaranya push email, blackberry messenger, browsing internet. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan di Kanada, yaitu Research In Motion. Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel menjadi sebuah terobosan baru dalam komunikasi. Sementara itu Blackberry masuk ke Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator selular Indosat.

Indosat menyediakan layanan BlackBerry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server. Beberapa waktu kemudian menyusul operator – operator lainnya juga mendukung layanan untuk menggunakan fitur – fitur pada BlackBerry ini.

(19)

2.3. BlackBerry Messenger ( BBM )

Salah satu fitur andalan Blackberry adalah BlackBerry Messenger atau BBM. BlackBerry Messenger adalalah program pengirim pesan instan yang disediakan untuk para pengguna smartphone BlackBerry. Aplikasi ini menagdopsi kemampuan fitur ataua ktivitas yang populer di kalangan pengguna perangkat telepon genggam. Layanan blackberry messenger ini dibuat khusus bagi pemilik Blackberry untuk berkomunikasi antarpengguna.

Cara yang digunakan untuk bhsia saling berkomunikasi antarpemilik perangkat adalah dengan menggunakan ketersediaan Personal Identification Number atau PIN. PIN ini keberadaannya eksklusif karena hanya ada satu PIN untuk satu BlackBerry. Sehingga tidak akan ada PIN yang sama antarpengguna BlackBerry yang lain.

Blackberry Messenger dapat menampilkan kontak dan personal messages atau di

Indonesia lazim disebut dengan status dari masing – masing pengguna. Selain menggunakan PIN untuk bisa saling berkomunikasi, bisa juga menggunakan alamat email untuk menambahkan kontak teman sehingga bisa saling berkomunikasi. Dengan ini pengguna bisa dengan leluasa, kapanpun dan berapa kalipun mengganti status atau bahkan mengganti display picture yang kita sukai. Karena status dan foto yang kita unggah akan secara real-time bisa dilihat oleh pengguna lainnya.

Dalam Blackberry messenger pengguna juga dapat membuat percakapan grup. Pengguna dapat melakukan percakapan dengan beberapa orang dalam waktu yang bersamaan. Untuk membuat satu grup percakapan, pengguna harus mengundang beberapa kontak untuk ikut bergabung dalam percakapan grup tersebut. dengan fitur Blackberry Messenger Group ini pengguna juga dapat mengomentari beberapa item yang telah dibagi sebelumnya.

(20)
(21)

BAB III ANALISIS DATA

3.1. Penyajian Data

Dalam bab III ini, peneliti akan menyajikan analisis data dari hasil kuisoner tentang “ Motif Mahasiswa Stikosa AWS Menulis Status atau Mengganti Display Picture pada fitur BlackBerry Messenger atau BBM. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Desember 2013. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 30 orang dari 100 mahasiswa Stikosa AWS dengan rentang usia 18 – 26 tahun.

Dalam penelitian ini deskripsi responden dapat diidentifikasi sebagai berikut : Tabel 3.1

Identitas responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent

Laki - Laki 14 46,67 %

Perempuan 16 53,33 %

Total 30 100 %

Sumber : Kuisioner 20 Desember 2013

Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 46, 67 % responden berjenis kelamin laki- laki. Sedangkan sisanya yakni 53,33 % berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Stikosa AWS yang memiliki handset atau smartphone BlackBerry berjenis kelamin perempuan.

Tabel 3.1.1.

Identitas responden berdasarkan usia

Usia Frequency Percent

18 Tahun 1 0,03 %

19 Tahun 1 0,03 %

(22)

21 Tahun 13 0,44 %

22 Tahun 4 0,13 %

23 Tahun 2 0,07 %

24 Tahun 5 0,17 %

25 Tahun 1 0,03 %

26 Tahun 2 0,07 %

Total 30 100 %

Sumber : Kuisioner 20 Desember 2013

Berdasarkan tabulasi diatas, mahasiswa Stikosa AWS yang menggunakan smartphone BlackBerry dan menggunakan fitur BlackBerry Messenger atau BBM paling banyak berusia 21 Tahun dengan presentasi 0, 44 %. Sementara pengguna BlackBerry dan BBM di rentang usia 18, 19, 20 dan 25 tahun masing – masing 1 orang dengan presentase 0,03 %. Untuk usia 23 dan 26 tahun masing – masing dimiliki oleh 2 orang responden. Responden dengan usia 22 tahun berjumlah 4 orang, dan responden dengan usia 24 tahun berjumlah 5 orang. Maka total responden berdasarkan usia ini adalah 30 orang.

3.2. Deskripsi Motif Responden

(23)

Tabel 3.2.1

Kriteria Personal integrative needs

1. Setiap  satu  hari  saya  menulis  status  atau  mengganti  display  picture  pada  BBM  

RATING   FREQUENCY   PERCENT  

SS   2   0,07  %  

S   10   0,33  %  

RG   7   0,23  %  

TS   6   0,2  %  

STS   5   0,17  %  

TOTAL   30   100  %  

Keterangan : SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), RG ( Ragu – Ragu ), TS ( Tidak Setuju ), STS

( Sangat Tidak Setuju )

Pada pernyataan pertama kuisioner yang masuk dalam kriteria Personal integrative needs terlihat responden dengan jumlah 10 orang memilih rating Setuju. Untuk 23kriteria Sangat Setuju, hanya dua ( 2 ) orang responden yang memilih motif ini dalam menulis status dan mengganti display picture. Responden yang masih ragu – ragu akan pernyataan pertama ini berjumlah 7 ( tujuh ) orang. Sementara 6 ( enam ) orang memilih tidak setuju akan pertanyaan nomor satu ini. Dan 5 ( lima ) orang ternyata Sangat Tidak Setuju akan pernyataan ini.

Tabel 3.2.2 Kriteria Affective needs

2. Saya   menulis   status   atau   mengganti   display   picture   karena   sesuai   dengan   keadaan  atau  situasi  pada  saat  itu  

RATING   FREQUENCY   PERCENT  

SS   4   0,13  %  

S   14   0,47  %  

RG   6   0,20  %  

TS   4   0,13  %  

STS   2   0,07  %  

TOTAL   30   100  %  

Keterangan : SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), RG ( Ragu – Ragu ), TS ( Tidak Setuju ), STS

(24)

Untuk pernyataan nomor 2 ini, sebanyak 14 responden memilih setuju. 6 ( enam ) orang masih ragu – ragu akan pilihannya, 4 ( empat ) orang memilih sangat setuju dan 4 ( empat ) lainnya tidak setuju akan pernyataan nomor 2 ini. Sedangkan yang memilih sangat tidak setuju akan pernyataan ini berjumlah 2 ( dua ) orang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Stikosa AWS memiliki motif menulis status atau mengganti display picture karena memang sesuai dengan keadaan atau situasi di sekitarnya pada saat itu. Kedekatan atau proc\ximity antara pengguna BBM dan lingkungan bisa memunculkan motif seseorang untuk menuliskan pendapatnya pada kolom personal message dan akan mengunggahnya dalam bentuk foto agar lebih meyakinkan teman – teman yang ada dalam kontak BBM miliknya.

Tabel 3.2.3

Kriteria Cognitive needs

3. Saya  menulis  status  atau  mengganti  display  picture  untuk  memberi  informasi   pada  teman  –  teman  di  kontak  BBM  Saya  

RATING   FREQUENCY   PERCENT  

SS   3   0,10  %  

S   14   0,47  %  

RG   7   0,23  %  

TS   4   0,13  %  

STS   2   0,07  %  

TOTAL   30   100  %  

Keterangan : SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), RG ( Ragu – Ragu ), TS ( Tidak Setuju ), STS

( Sangat Tidak Setuju )

(25)

Tabel 3.2.4

Kriteria Personal integrative needs

4. Saya  menulis  status  atau  mengganti  display  picture  untuk  aktualisasi  diri  atau   memamerkan  hal  tertentu  pada  teman  –  teman  di  kontak  BBM  

RATING   FREQUENCY   PERCENT  

SS   2   0,07  %  

S   9   0,30  %  

RG   8   0,27  %  

TS   9   0,30  %  

STS   2   0,07  %  

TOTAL   30   100  %  

Keterangan : SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), RG ( Ragu – Ragu ), TS ( Tidak Setuju ), STS

( Sangat Tidak Setuju )

Terlihat pada hasil frekuensi yang muncul untuk pernyataan nomor 4 ini, ada 9 orang memilih setuju sedangkan 9 orang juga tidak setuju akan pernyataan ini. 2 ( dua ) orang sangat setuju dan 2 ( dua ) lainnya sangat tidak setuju. Dan ternyata 8 ( delapan ) orang menganggap dirinya belum mengetahui atau masih ragu akan motif untuk aktualisasi diri ini. ini berarti sebagian setuju bahwa dirinya menulis status atau mengganti display picture untuk aktualisasi diri dan sebagian lainnya tidak setuju bahwa jika disebut menggunakan BBM untuk aktualisasi diri atau pamer akan sesuatu .

Tabel 3.2.5 Kriteria Escapist needs

5. Saya     menulis   status   atau   megganti   display   picture   pada   BBM   sebagai   pengalihan  diri  dari  kebosanan  atau  rutinitas  

RATING   FREQUENCY   PERCENT  

SS   4   0,13  %  

S   12   0,40  %  

RG   10   0,33  %  

TS   3   0,10  %  

STS   1   0,03  %  

TOTAL   30   100  %  

Keterangan : SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), RG ( Ragu – Ragu ), TS ( Tidak Setuju ), STS

(26)

Sebanyak 12 orang setuju akan motif untuk pengalihan diri dari kebosanan atau rutinitas. Hal ini menunjukkan juga bahwa kejenuhan akan sesuatu atau rutinitas memacu seseorang khususnya mahasiswa Stikosa AWS untuk menuliskan status atau mengganti display picture. Dengan melakukan hal tersebut ada sedikit pelepasan emosi dan pelepasan sedikti beban akan kewajiban – kewajiban yang dilakukan pada saat itu. Sementara itu sebanyak 10 ( sepuluh ) orang masih ragu – ragu apakah status – status dan foto yang diunggah tersebut adalah sebagai bentuk pengalihan diri dari rutinitas atau melarikan diri dari rasa bosan yang dialami. 4 orang memilih sangat setuju, 3 orang tidak setuju dan 1 orang memilih sangat tidak setuju.

Tabel 3.2.6

Kriteria Social Integrative needs

6. Saya  menulis  status  atau  mengganti  display  picture  untuk  berkomunikasi  atau   mengobrol  dengan  teman  –  teman  di  kontak  BBM  

RATING   FREQUENCY   PERCENT  

SS   2   0,07  %  

S   13   0,43  %  

RG   6   0,20  %  

TS   6   0,20  %  

STS   3   0,10  %  

TOTAL   30   100  %  

Keterangan : SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), RG ( Ragu – Ragu ), TS ( Tidak Setuju ), STS

( Sangat Tidak Setuju )

(27)

3.2.7

Kriteria Personal integrative needs

7.  Saya   menulis   status   atau   mengganti   display   picture   untuk   memberitahukan   pada  teman  –  teman  kontak  BBM  saya  tentang  isi  hati  atau  kondisi  saya  saat   itu  

RATING   FREQUENCY   PERCENT  

SS   2   0,07  %  

S   5   0,17  %  

RG   13   0,43  %  

TS   8   0,27  %  

STS   2   0,07  %  

TOTAL   30   100  %  

Keterangan : SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), RG ( Ragu – Ragu ), TS ( Tidak Setuju ), STS

( Sangat Tidak Setuju )

Salah satu motif menuliskan status atau mengganti display picture adalah untuk memberitahukan akan isi hati atau yang sedang dialami saat itu. dan ternyata 13 orang ragu – ragu akan dirinya termasuk yang menggunakan status dan foto untuk memberitahu keadaan mereka saat itu. 8 orang ternyata tidak setuju akan hal ini. hanya 2 dan 5 orang saja yang sangat setuju dan setuju akan pernyataan ini. dan 2 orang sangat tidak setuju dan menganggap dirinya tidak melakuka hal tersebut untuk memberitahukan kondisinya saat itu.

Tabel 3.2.8 Kriteria Affective needs

8. Saya  menulis  status  atau  mengganti  display  picture  sekadar  iseng  atau  tanpa   alasan  

RATING   FREQUENCY   PERCENT  

SS   7   0,23  %  

S   8   0,27  %  

RG   9   0,30  %  

TS   3   0,10  %  

STS   3   0,10  %  

TOTAL   30   100  %  

Keterangan : SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), RG ( Ragu – Ragu ), TS ( Tidak Setuju ), STS

(28)
(29)

BAB IV KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan pada mahasiswa Stikosa AWS terkait dengan motif mahasiswa Stikosa AWS menulis status atau mengganti display picture pada BlackBerry Messenger atau BBM adalah sebagai berikut,

1. Secara umum mahasiswa Stikosa AWS masih dalam rentang usia 21 tahun

2. Secara umum mahasiswa Stikosa AWS menulis status atau mengganti display picture setiap hari pada fitur BBM. Hal ini merupakan representasi dari motif kebutuhan personal secara integratif. Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri 3. Secara umum mahasiswa Stikosa AWS menulis status atau mengganti display picture

sesuai dengan keadaan atau situasi pada saat personal tersebut berada. Ini merupakan kebutuhan secara afektif. Afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif ini mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Hal ini juga berkaitan dengan pengalaman masing – masing individu khususnya mahasiwa yang menggunakan fitur pada BlackBerry Messenger. Dengan adanya hubungan antara pengalaman mereka akan sebuah kesenangan atau estetika serta pengalaman emosional individu, maka akan terwujud sebuah pengalaman baru ketika menggunakan sebuah media guna memenuhi kebutuhan.

4. Secara umum, mahasiswa Stikosa AWS menggunakan Blackberry Messenger, dalam hal ini adalah menulis status dan mengganti display picture adalah sebagai saran menyampaikan informasi pada teman yang ada dalam kontak BBM masing – masing individu. Ini merupakan motif secara kognitif. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuasakan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita

(30)

menggunakan blackberry khususnya ketika mengganti status atau display picture. Namun sebagian mahasiswa lainnya tidak menggunakan motif tersebut ketika menuliskan status atau mengganti display picture.

6. Mayoritas mahasiswa Stikosa AWS menulis status atau mengganti display picture untuk melarikan diri dari kebosanan atau rutinitas yang sedang dijalani. Dalam presentase terlihat bahwa secara umum, masing – masing individu melakukan hal ini dengan alasan tersebut. Kebutuhan ini berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi sebuah ketegangan dengan mencari sebuah hiburan demi melepas sebuah kepenatan ataupun kebosanan pada setiap individu.

7. Dalam tabel dinyatakan bahwa, secara umum mahassiwa stikosa AWS ini menuliskan status atau mengganti display picture digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi atau mengobrol dengan teman – teman yang ada dalam kontak blackberry messenger atau BBM nya. Ini menjadi fenomena tersendiri di Indonesia khususnya bagi mahasiwa Stikosa AWS. Motif ini termasuk dalam kebutuhan social secara integrtif. Artinya motif ini menjadi representasi mahasiswa Stikosa AWS dalam bersosialisai dengan sesamanya. 8. Secara umum, mahasiswa Stikosa AWS masih ragu – ragu atau belum bisa memastikan tentang motif menuliskan status atau mengganti display picture sebagai sarana untuk menunjukkan isi hati atau menceritakan kondisi dan keadaan pribadinya kepada teman – teman yang ada dalam kontak BBM nya.

9. Ragu – ragu atau belum memastikan juga menjadi pilihan mahasiwa Stikosa AWS secara umum untuk motif menulis status dan mengganti display picture dengan alasan iseng atau tanpa alasan apapun. Ini artinya meskipun mahasiwa Stikosa AWS menulis atau mengganti display picture tanpa maksud dan tujuan apapun, mahasiwa Stikosa AWS belum bisa memastikan tentang motif atau tujuan dari perilaku tersebut. Meski demikian ini juga merupakan kebutuhan secara afektif masing – masing mahasiwa Stikosa AWS. 10.Dengan demilkian motif mahasiswa stikosa AWS dalam menulis status atau mengganti

(31)

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dilakukan sebelumnya, maka bisa direkomendasikan hal – hal sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa Stikosa AWS

Hendaknya menuliskan status atau mengganti display picture pada BBM difungsikan sebagaimana mestinya. Bukan menjadi sarana untuk mengobrol atau saling berkomunikasi antarteman dalam BBM, karena sebenarnya sudah ada fitur chats dalam BBM yang memang sejatinya digunakan untuk berkomunikasi, bertukar informasi, mengirim pesan, data atau dokumen – dokumen lainnya.

Selain itu jangan terlalu menjadikan status BBM atau mengganti display picture sebagai media untuk memberitahukan isi hati atau kejadian – kejadian yang sedang dilalui, karena bisa saja memunculkan persepsi berbeda atau bahkan memunculkan niatan tidak baik dari orang lain.

Jika menuliskan status atau mengganti display picture sebagai sarana untuk mengalihkan rutinitas atau kebosanan, hendaknya tidak dilakukan secara sering, karena mungkin saja justru bisa menghambat aktivitas atau malah menjadikan aktivitas yang sebenarnya malah terbengkalai.

Gambar

Tabel 3.1.  Identitas responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3.1
Tabel 3.2.2
Tabel 3.2.3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Definisi lain menyatakan bahwa kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan

Hasil penelitian ini adalah dalam Corporate Culture ( nilai perusahaan ) ditemukan adanya nilai - nilai yang mengcu pada pemahaman laba secara abstrak, yaitu adanya rasa

Pasti ada faktor lain yang juga cukup memberikan sumbangan besar pada kesiapan mahasiswa tingkat akhir dalam menghadapi dunia kerja, selain daripada konsep diri

Dalam perbincangan sebelumnya kita banyak mengulas tentang fakta dan kecenderungan sentral, yang kemudian memperbincangkan proses variabilitas. Dalam konteks ini

Dari hasil kegiatan pelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang kekerasan dalam pacaran serta perbedaan pengetahuan antara remaja putra dan putri

Dari perbedaan pendapat para ahli tentang variasi ketebalan lapisan porselen yang berbeda-beda baik lapisan opak, lapisan dentin maupun lapisan enamel dalam mencapai kesesuaian

Konsep Ekohidrolika pada pengelolaan sungai dapat meningkatkan nilai dan fungsi ekosistem riparian sehingga keberlanjutan sungai dan peranannya dalam penyediaan sumber daya air