• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Bahasa Indonesia Semantik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Struktur Bahasa Indonesia Semantik"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Hakikat Semantik

• Semantik berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda) yang berarti tanda atau lambang. Kata kerjanya semaino yang berarti menandai atau melambangkan.

• Kata semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan di bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda dengan hal yang ditandai.

(3)

MAKNA, INFORMASI, MAKSUD

• Menurut Ferdinand de Saussure, setiap tanda linguistik memiliki dua unsur, yakni yang diartikan (signifie) dan yang mengartikan (signifiant).

• Signifie merupakan konsep atau makna dari suatu tanda, sedangkan signifiant merupakan bunyi-bunyi yang terbentuk dari fonem-fonem bahasa yang bersangkutan.

(4)

• Dengan demikian, kata-kata yang memiliki referen disebut sebagai kata yang bermakna referensial,

sedangkan kata yang tidak memiliki referen disebut sebagai kata yang tidak bermakna referensial

• Bagaimana dengan referen kata kaki dalam kaki gunung, kaki meja? Verhaar mengungkapkan bahwa referen kata kaki tetap kaki sebagai anggota tubuh.

(5)

• Pada dasarnya, antara makna dan informasi merupakan dua hal yang berbeda. Makna merupakan gejala dalam ujaran (utterance-internal phenomenon), sedangkan informasi

merupakan gejala dalam ujaran (utterance-external

(6)
(7)

TIGA PANDANGAN FILOSOFIS

Realisme beranggapan bahwa manusia selalu memiliki jalan pikiran tersendiri terhadap duania luar dan menusia selalu memberi gagasan tertentu terhadap dunia luar sehingga antara makna dan wujud dimaknai memiliki hubungan yang hakiki.

Konseptualis beranggapan bahwa makna dan kata dapat dilepaskan dari dunia luar karena pemakaian sepenuhnya ditentukan oleh adanya asosiasi (gambaran dalam angan-angan) dan konseptualisasi pemakainya.

(8)

Aspek Makna

Aspek makna dalam hal ini dibedakan dengan aspek sebagai kategori gramatikal sebuah verba yang biasanya mengungkapkan lama dan jenis kegiatan. Oleh karena itu, aspek makna yang dimaksud di sini lebih cederung mengarah kepada aspek makna tertentu dalam hubungannya dengan pemakaian bahasa pada konteks situasi dan sosial tertentu.

(9)

• Aspek makna pengertian disebut juga tema karena ketika seseorang berbicara menggunakan kata-kata yang mengandung ide atau pesan tertentu. Perhatikan contoh berikut:

Hari ini hujan Hari ini mendung

Ketika komunikasi berjalan dengan tema di atas, tentu terdapat unsur pembicara dan pendengan dalam ragam lisan, unsur penulis dan pembaca pada ragam tulisan yang memiliki pengetahuan atau pengertian yang sama terhadap satuan-satuan: hari, ini, hujan, dan

(10)

Aspek makna perasaan berhubungan dengan sikap pembicara terhadap situasi pembicaraan,

misalnya perasaan sedih, gembira, panas, dingin, dan lain-lain. Pernyataan dalam bentuk bahasa yang sesuai untuk megungkapkan situasi-situasi seperti itu disebut mengandung makna aspek perasan.

Aspek makna nada merupakan aspek makna yang mengungkapkan sikap pembicara

terhadap mitra wicara dalam komunikasi lisan atau sikap penyair/penulis terhadap pembaca dalam komunikasi tulisan.

(11)

Aspek makna nada ini berhubungan dengan aspek makna perasaan, karena jika kita jengkel terhadap seseorang maka sikap kita akan berlainan dan hal itu mempengaruhi pula pilihan kata yang sesuai dengan nadanya.

Aspek makna tujuan menekankan bahwa apa yang kita ungkapkan dalam bentuk tuturan itu mengandung tujuan tertentu, misalnya dengan mengatakan penipu kau bertujuan agar mitra wicara merubah kelakuannya yang tidak

diinginkan tadi.

Ada beberapa jenis sifat-sifat pernyataan yang bisa

digunakan dalam mengungkapkan aspek makna tujuan ini, antara lain:

#deklaratif > Pemeliharaan kesehatan dapat menunjang program pemerintah di dalam memelihara lingkungan dan meningkatkan taraf kehidupan bangsa

(12)

# Imperatif > Halaman-halaman rumah di tiap tempat

agar ditanami dengan apotek hidup

# Naratif > Manusia hidup panjang dengan memelihara kesehatan dan memeperhatikan sikap pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup sehat

# Politis > Rakyat bersatu, negara maju

(13)

JENIS-JENIS SEMANTIK

• Bagian-bagian dari tataran analisis yang mengandung makna menurut Verhaar (1978) sebagai berikut:

Semantik bahasa=> 1. tatabahasa gramatikal = a.

sintaksis= fungsi kosong dari arti, katagori dan peran semantik gramatikal; b. morfologi=semantik

gramatikal. 2. fonemik(tidak ada semantik tetapi

(14)

• Kalau yang menjadi objek kajiannya adalah leksikon, jenis semantiknya adalah semantik leksikal.

• Dalam semantik leksikal ini diselidiki makna yang ada dari masing-masing leksem bahasa tersebut. Oleh karena itu, makna yang ada pada leksem-leksem

disebut makna leksikal.

• Leksem adalah istilah yang lazim digunakan dalam studi semantik untuk menyebut satuan-satuan

bermakna.

(15)

digunakan dalam studi morfologi dan sintaksis yang lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal bebas terkecil.

Sebagai satuan semantik, leksem dapat berupa sebuah kata dan juga berupa gabungan kata, seperti meja

hijau, bertekuk lutut.

 Dalam studi morfologi, sering diartikan sebagai

satuan abstrak yang setelah melalui proses morfologi akan membentuk kata, misalnya ANGKAT

(16)

Tataran garamatikal digolongkan menjadi dua, yakni morfologi dan sintaksis. Satuan-satuan morfologi

meliputi kata dan morfem, sedangkan satuan-satuan kalimat meliputi frasa, kalausa, dan kalimat.

Keseluruhan satuan-satuan tersebut seluruhnya mengandung makna.

Secara tersendiri, terdapat pula istilah semantik

sintaktikal yang sasarannya tertumpuh pada hal-hal yang berkaitan dengan sintaksis.

(17)

katagori gramatikal, dan peran gramatikal.

Fungsi gramtikal berupa kotak-kotak kosong yang diberi nama subjek, predikat, objek, keterangan, pelengkap yang keseluruhannya tidak bermakna

karena berupa kotak kosong atau tempat yang kosong.

Yang memiliki makna adalah pengisi kotak-kotak itu yang disebut katagori, seperti nomina, verba,

adjektiva, dan sebagainya.

(18)

Leksikal dan memiliki peran gramatikal, seperti peran agentif, pasien, objek, benefaktif, lokatif, instrumental, dan sebagainya.

 Adapun masalah-masalah yang terkait dengan

semantik dan bukan termasuk semantik gramatikal, seperti topikalisasi kalimat. Verhaar (1978:126)

memberi wadah sendiri yang disebut semantik

(19)

 Ada juga satu jenis semantik yang lain, yakni

semantik maksud. Semantik ini berkenaan dengan pemakaian bentuk-bentuk gaya bahasa, seperti

metafora, ironi, litotes, dan sebagainya.

 Apakah seluruh maksud yang berbeda dengan makna ujaran yang kita ungkap termasuk semantik maksud?

 Menurut Verhaar, selama masih menyangkut

(20)

Pertanyaannya kasar. Hal itu tidak termasuk semantik maksud.

 Semantik maksud yang diungkapkan Verhaar sama dengan semantik pragmatik yang dikemukakan

pakar lain dan lazim diartikan sebagai bidang studi yang mempelajari makna sesuai dengan

(21)

PENAMAAN DAN PENDIFINISIAN

Secara kontenporer kita dapat menelusuri sebab-sebab atau hal-hal yang melatarbelakangi penamaan atau penyebutan terhadap sejumlah kata yang ada dalam leksikon bahasa Indonesia. Berikut akan dibicarakan beberapa di antaranya.

1. Peniruan Bunyi (Anomatope)

Di dalam bahasa Indonesia, terdapat sejumlah kata yang terbentuk dari hasil peniruan buyi, misalnya cecak, tokek, meong, gukguk.

(22)

menggonggong, berkotek, mendesis, meringkik, berdering, mencicit, dan sebagainya.

2. Penyebutan Bagian

Dalam bidang Sastra terdapat istilah pars pro toto = gaya bahasa yang menyebutkan bagian dari suatu benda atau hal padahal yang dimaksud keseluruhan benda itu. Adapun yang lain, yakni totem pro parte = keseluruhan untuk sebagian.

3. Penyebutan Sifat Khas

(23)

4. Penemu dan Pembuat

Banyak nama yang lahir berdasarkan nama penemu dan

pembuatnya. Kata-kata yang dimaksud, seperti kondom = Dr. Condom, mujair yang mula-mula ditemukan oleh seorang

petani bernama Mujair di Kediri, Jawa Timur, volt dari nama penciptanya seorang ahli fisika bangsa Italia, bayangkara dari nama pasukan pengawal kerajaan pada zaman Majapahit,

laksamana nama seorang tokoh dalam cerita Ramayana,

(24)

5. Tempat Asal

Magnet berasal dari nama suatu tempat yakni Magnesia,

burung kenari dari nama pulau Kenari di Aprika, sarden dari nama pulau Sardenia di Italia.

6. Bahan

Kata goni berasal dari nama serat di dalam tumbuh-tumbuhan,

kaca adalah nama bahan. Benda lain yang terbuat dari kaca disebut kaca, misalnya kaca mata, perak sebagai nama bahan kemudian muncul uang perak.

7. Keserupaan

Kaki gunung, kaki meja, kaki kursi. Dalam hal ini, kata kaki memiliki keserupaan makna yakni sebagai penopang tubuh.

(25)

8. Pemendekan

Abri dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, KONI = komite olahraga nasional Indonesia, dll.

9. Penamaan Baru

Pariwisata mengganti torisme, suku cadang mengganti

onderdil, darmawisata mengganti piknik. Penggantinya lebih nasionalis.

10. Peristilahan

(26)

11. Pendifinisian

Difinisi yang dibuat oleh manusia digolongkan menurut taraf kejelasannya. Taraf paling rendah disebut difinisi sinonimis. Ketidakjelasan yang dimaksud dalam hal ini karena difiinisi yang diberikan bersifat putar balik, misalnya antara ayah

(27)

Adapun difinisi lain, yakni difinisi oprasional/batasan= difinisi ini digunakan untuk membatasi konsep yang digunakan dalam suatu tulisan atau pembicaraan, misalnya: 1) Yang dimaksud dengan air dalam tulisan ini adalah cairan untuk keperluan hidup sehari-hari; 2. Yang dimaksud dengan air dalam tulisan ini adalah segala zat cair yang terdapat dalam

tumbuh-tumbuhan baik yang terdapat di dalam batang (seperti air tebu), maupun yang terdapat di dalam buah.

Adapun difinisi lain, yakni difinisi oprasional/batasan= difinisi ini digunakan untuk membatasi konsep yang digunakan dalam suatu tulisan atau pembicaraan, misalnya: 1) Yang dimaksud dengan air dalam tulisan ini adalah cairan untuk keperluan hidup sehari-hari; 2. Yang dimaksud dengan air dalam tulisan ini adalah segala zat cair yang terdapat dalam

(28)

Jenis Makna

Misalnya: kata amplop yang pada konstruksi tertentu mengandung makna denotatif (kognitif), pada konstruksi tertentu dapat mengandung makna konotatif. Perhatikan contoh berikut:

Saya membeli amplop di warung.

Beri saja dia amplop, persoalannya akan beres.

(29)

Semantik Leksikal merupakan bidang Semantik yang meneliti makna leksikal menurut azas-azas dinamis leksikologi. Makna leksikal dalam diskripsi Linguistik lazimnya ditandai dengan tanda petik tunggal, misanya kita mengatakan kata rumah memiliki makna ‘rumah’. Oleh karena itu, makna leksikal sebenarnya merupakan makna dari satuan terkecil sebuah leksikon.

(30)

Makna refrensial lazimnya dipandang sebagai sifat kata. Misalnya kata roti memiliki makna tertentu, akan tetapi selain dari makna tersebut, kata roti memiliki sifat yang namanya referensi, yaitu kemapuan kata roti untuk mengacu pada benda tertentu atau referen.

Istilah referensi membawa dua arti yang agak berbeda, yakni referensi ekstralingual seperti contoh di atas, karena referen dari kata roti adalah sesuatu di luar bahasa dan referensi intralingual, karena referensi tadi menujuk sesuatu yang ada di dalam tuturan, misalnya Roti yang kita beli kemarin, saya sudah memakannya. Kata ganti nya pada kata memakannya bereferensi pada kata roti

(31)

Selain penunjukan yang bersifat anaforis tadi, dijumpai pula penunjukan yang bersifat kataforis yakni penunjukan pada teks yang mengikutinya, misalnya kata orang dalam klausa orang yang mendaptarkan diri harus membawa kartu penduduk.

Ektoforis

(Ekstralingual)

(Semantik leksikal hampir seluruhnya) Referensi

Endoforis

(Intralingual)

(32)

Makna denotasi adalah referensi pada suatu yang ekstralingual menurut makna kata yang bersangkutan.

• Makna konotasi adalah makna yang dapat muncul pada penutur akibat penilaian afektif (perasaan) atau emosional. Misalnya denotasi kata penjara adalah kemampuan kata tersebut untuk mereferensi pada sebuah penjara. Sedangkan konotasi kata penjara

(33)

Makna Komponensial > makna suatu kata dalam hubungannya dengan makna yang lain.

Misalnya penamaan seorang anak dengan kata anak

memiliki hubungan yang sestematis dengan kata-kata

bapak, ibu, adik, kakak, keluarga, dan lain-lain.

Katakanlah sistem kekerabatan yang sepsrti adik, kakak

(34)

• Makna Kontekstual > makna kata sesuai dengan

pemakaiannya. Misalnya: ketika kita memakai kata

mimbar dalam referensinya tehadap sebuah mimbar sebagai makna harafiah dari kata tadi. Pada sisi lain kata

mimbar tadi dapat pula digunakan dalam makna kiasan seperti tampak pada ungkapan kebebasan mimbar. Pada contoh terakhir tadi kata mimbar tidak lagi bereferensi terhadap sebuah mimbar akan tetapi lebih bereferensi terhadap sebuah kebebasan berbicara di depan umum.

(35)

Relasi Makna

• Polisemi merupakan suatu bentuk bahasa yang mengandung makna lebih dari satu, misalnya frasa orang tua yang dapat bermakna; (1) Ayah dan Ibu, (2) orang yang sudah tua, dan (3) orang yang dituakan atau dihormati.

(36)

•Homonim berasal dari bahasa Yunani Kuno anoma ‘nama’ dan homo

‘sama’.Secara Semantik, Verhaar (1978) mengungkapkan bahwa homonim merupakan ungkapan (berupa kata, frasa, atau kalimat) yang bentuknya sama dengan ungkapan lain (kata, frasa, atau kalimat) tetapi memiliki makna yang tidak sama. Misalnya : antara kata bisa yang ‘racun’ dengan

bisa ‘dapat, baku ‘standar’ dengan baku ‘ saling’, bandar ‘pelabuhan’ dengan bandar ‘pemegang uang dalam perjudian’.

Homonim dengan polisemi memiliki perbedaan pada derajat kesamaan makna.

Contoh polisemi:

Jangan berdiri di jalan masuk!

(37)

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya homonim, yakni : (1) kata-kata atau bentuk-bentuk yang berhomonim tadi berasal dari dialek atau bahasa yang berlainan, misalnya kata bisa ‘racun’ berasal dari bahasa Melayu, sedangkan kata bisa ‘sanggup’ berasal dari bahasa Jawa, (2) kata-kata yang berhomonim tadi muncul karena adanya proses morfologi, misalnya : kata mengukur ‘memarut’ dengan mengukur

(38)

Homonim selain terjadi dalam tataran kata juga terjadi dalam tataran frasa maupun kalimat, misalnya : cinta anak ‘cinta terhadap anak’ dengan cinta anak ‘cinta anak terhadap…’, isteri lurah yang baru itu cantik ‘isteri lurah yang baru diangkat itu cantik’, isteri lurah yang baru itu cantik ‘isteri baru dari lurah itu cantik’.

Secara garis besar, homonim dibedakan menjadi dua macam, yakni: (1) homofon dan (2) homograf. Homofon adalah dua kata yang memiliki makna dan bentuk penulisan yang berbeda akan tetapi dilafalkan dengan bunyi yang sama, misalnya anatara sah dan syah, syarat dan

sarat, antara bang dan bank.

Pada sisi lain, homograf merupakan dua kata yang memiliki perbedaan makna dan cara pelafalan akan tetapi memiliki kesamaan dalam cara penulisan, misalnya antara tahu ‘sesuatu makanan’ dengan tahu

(39)

Hiponim berasal dari bahasa Yunani Kuno anoma ‘nama’ dan hypo

‘di bawah. Verhaar, (1993) mengungkapkan bahwa secara semantis, hiponim merupakan ungkapan (kata, frasa, atau kalimat) yang meknanya dianggap merupakan bagian dari ungkapan lain. Ungkapan yang maknanya menjadi bagian dari ungkapan lain

disebut hiponim sedangkan ungkapan yang membawahi makna

hiponim tadi disebut superordinat. Perhatikan contoh berikut

.

Warna

hijau kuning merah ungu putih biru

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Saya adalah mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian dengan judul Analisis Atribut Asosiasi yang Membentuk

Bila sebuah benda logam bermuatan positif disentuhkan dengan benda logam lain yang tidak bermuatan (netral), maka elektron-elektron bebas dalam logam yang netral akan ditarik

Metode peramalan high-order fuzzy logical relationship (Chen dan Chen, 2011) dapat menyelesaikan permalahan TAIEX, sedangkan pada penelitian Chen dan Chen (2015)

Pengaruh kenaikan konsentrasi HPMC terhadap daya sebar adalah sebesar 100% yang dilihat dari nilai koefisien determinan ( R-square ). Hubungan antara kedua variabel

Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

Dari masalah yang telah diuraikan, perlu dibuat solusi yang dapat menangani kurang efisienya proses pendaftaran yang membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 hari

Thank you for using www.freepdfconvert.com service!. Only two pages

Dapat diambil contoh pendidikan sebagai praktek bisnis yaitu bila suatu pihak/pihak swasta mendirikan sekolah yang sangat bagus dengan fasilitas