• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MARKET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MARKET"

Copied!
209
0
0

Teks penuh

(1)

RISK MANAGEMENT

AND

CAPITAL MARKET

GICI Business School w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(2)

Buku Acuan

• Tony Pramana, Manajemen Risiko Bisnis, Sinar Ilmu Publishing, 2011

• Leo J. Susilo, Manajemen Risiko berbasis ISO 31000, Jakarta: PPM Manajemen, 2011

• H. Masyhud Ali, Manajemen Risiko, Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006

• Pandji Anoraga, SE, MM, Pengantar Pasar Modal, Jakarta:

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(3)

Topik

Pembahasan

1. Pengantar Manajemen Resiko

2. Lingkup Penerapan, Prinsip-Prinsip dan Kerangka Kerja Manajemen Resiko

3. Proses Manajemen Resiko 1: Identifikasi, Analisis, Evaluasi

4. Proses Manajemen Resiko 2: Perlakuan & Monitoring

5. Resiko Perbankan saat ini

6. Resiko Pasar

7. Resiko Kredit

8. Resiko Operasional

9. Studi Kasus dan Soal-Soal

10.Prinsip Dasar Pengawasan Bank dan LPS

11.Manajemen Resiko di Pasar Modal

12.Review

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(4)

Proses Penilaian

• Pekerjaan Rumah: 10% • Quiz: 20%

• Ujian 1(essay): 30% • Ujian 2(essay): 30%

• Presentasi Kelompok: 10%

• Bonus: pertanyaan pada saat diskusi,10% • Kehadiran?

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(5)

Logistik

• Pemilihan Ketua Kelas • Tugas Ketua Kelas:

• Memastikan LCD di setiap sesi

• Pusat Informasi dan Komunikasi • Pembuatan PR boleh bekerja sama:

• Tapi hasil tidak boleh sama (untuk hasil yang sama, nilai akan dikurangi)

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(6)

Pembagian Kelompok

• Dibagi menjadi 10 kelompok, 3-4 orang per kelompok • Giliran presentasi akan diundi di setiap sesi untuk sesi

berikutnya

• Pada saat presentasi, sebutkan tugas masing-masing • Buat presentasi semenarik dan sekreatif mungkin • Lama presentasi: 15 menit (5-10 slide)

• Sesi tanya jawab: 15 menit

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(7)

PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO

SESI 1

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(8)

Visualisasi

• Bayangkan diri Anda seorang Pimpinan Perusahaan:

• Resiko apa yang dihadapi oleh perusahaan Anda?

• Apa yang bisa dilakukan untuk menangani resiko tersebut?

• Boleh bekerja dalam kelompok

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(9)

Resiko

Robert Charette:

• Berhubungan dengan kejadian di masa datang • Melibatkan perubahan

• Melibatkan pilihan dan ketidak pastian

A. Abas Salim:

• Ketidak tentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(10)

Manajemen Resiko

“Metode penanganan sistematis formal yang dipusatkan pada pengidentifikasian dan pengendalian peristiwa atau kejadian di masa datang yang memiliki kemungkinan mengakibatkan kerugian”

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(11)

Resiko yang biasa dihadapi oleh

perusahaan:

• Barang tidak terjual • Piutang tidak tertagih • Perubahan harga

• Kebakaran • Bencana alam

• Dituntut di pengadilan

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(12)

Sebab-Sebab Resiko dalam

Bisnis

Sebab

Contoh-Contoh

Internal

Permintaan pasar, harga, biaya input,

biaya tetap, ketergantungan (produk,

pelanggan, pemasok, karyawan),

piutang, properti

Eksternal

Lingkungan industri, kondisi ekonomi,

kondisi global, faktor teknologi, hukum,

persaingan usaha

Keuangan

Likuiditas, piutang, kredit usaha, modal

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(13)

Resiko yang berhubungan dengan

fungsi perusahaan:

Divisi

Jenis Resiko

Akunting

Penggelapan uang, piutang, aktiva

Keuangan

Analisa Keuntungan dan Arus Kas

Pemasaran

Tuntutan hukum terhadap produk,

distribusi

Produksi

Desain produk, kecelakaan kerja

Engineering &

Maintenance

Desain pabrik, perawatan gedung,

pabrik, dan peralatan

Personalia

Serikat Buruh

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(14)

Contoh-contoh resiko

• Kenaikan TDL atau harga BBM • Perubahan kurs mata uang

• Produk susu ditarik karena mengandung melamin

• Banjir di Cipulir, Jakarta merendam pakaian-pakaian yang dijual

• Kebakaran di Pasar Tanah Abang

• Penggelapan uang oleh karyawan (Melinda Dee)

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(15)

Manfaat Manajemen Resiko

• Mengurangi kerugian • Menjaga arus kas

• Mengurangi kesulitan membayar kewajiban

• Mengurangi kemungkinan harus mencari sumber pendanaan lain untuk menutupi kerugian (gali lubang tutup lubang)

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(16)

Pertanyaan

• Apa yang dimaksud dengan Manajemen Resiko • Resiko apa yang biasa dihadapi oleh perusahaan • Contoh-contoh resiko yang berhubungan dengan

fungsi perusahaan

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(17)

Tahapan Manajemen Resiko

Redja (2008):

• Mengidentifikasi kerugian • Menganalisa kerugian

• Memilih tehnik penanganan yang tepat (mengontrol dan membiayai resiko)

• Mengimplementasikan dan memonitor program manajemen resiko

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(18)

Prinsip Dasar Manajemen

Resiko

1. Transparansi

2. Pengukuran yang akurat

3. Informasi Berkualitas yang Tepat Waktu

4. Diversifikasi Sistem Manajemen

5. Independensi

6. Pola Keputusan yang Disiplin

7. Kebijakan

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(19)

Identifikasi Resiko

1. Laporan Keuangan

2. Kuesioner Analisis Resiko

3. Flow Chart Aliran Barang

4. Metode Interaksi: Observasi, Wawancara, Studi Dokumen

5. Inspeksi Langsung

6. Interaksi Eksternal

7. Analisis Lingkungan

8. Brainstorming

9. Pengalaman Pribadi dan Intuisi ww

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(20)

Langkah-Langkah Identifikasi

• Pembentukan tim

• Pengumpulan informasi

• Analisis sumber-sumber informasi • Analisis permasalahan

• Skenario alternatif

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(21)

Pengukuran Risiko

• Nilai rata-rata kerugian • Variasi nilai kerugian

• Dampak keseluruhan dari kerugian • Probabilitas kemungkinan

• Teori probabilitas

• Besarnya kerugian bila resiko terjadi

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(22)

Pekerjaan Rumah

• Jelaskan cara-cara mengukur resiko (teori probabilitas)

• Bagaimana cara mengelola resiko non-finansial

• SDM

• Operasional

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(23)

Analisis Risiko Non Finansial

• SDM

• Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Kejahatan

• Kecurangan • Pemasaran

• Kebijakan pemerintah • Pemalsuan

• Proses produksi

• Kerusakan lingkungan

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(24)

Analisis Risiko Finansial

• Biaya yang berlebihan

• Harga yang tidak menguntungkan • Pinjaman yang berlebihan

• Piutang macet • Valas

• Asuransi

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(25)

Pengelolaan Resiko

• Memahami bisnis perusahaan • Formal dan terintegrasi

• Mengembangkan infrastruktur resiko • Menetapkan mekanisme kontrol

• Menetapkan batas (limit) • Fokus pada aliran kas

• Sistem insentif yang tepat

• Mengembangkan budaya Sadar Resiko ww

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(26)

Tahap-Tahap Pengelolaan

Resiko

1. Menghilangkan Resiko

2. Meminimalkan Resiko

3. Meretensi Resiko

4. Mencegah Resiko

5. Menghindari Resiko

6. Mengganti Resiko

7. Memisahkan Resiko

8. Mengendalikan Kerugian .ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(27)

LINGKUP PENERAPAN,

PRINSIP-PRINSIP

DAN

KERANGKA KERJA MANAJEMEN

RESIKO

SESI 2

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(28)

Presentasi Kelompok

Lingkup Penerapan, Prinsip-Prinsip dan Kerangka Kerja Manajemen Resiko

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(29)

Standar Manajemen Resiko

• Australia & New Zealand: AS/NZS 4360:2004 • Canada: CAN/CSA Q850-97

• Jepang: JIS Q2001

• Amerika Serikat: NFPA 1600 dan COSO-ERM Integrated Framework

• Inggris: BS 6079-3:2000

• International Standard Organization: ISO 31000

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(30)

Corporate Governance (CG)

• Adalah suatu sistem tentang bagaimana sebuah organisasi dipimpin, diarahkan dan dikendalikan.

• Berkepentingan untuk meningkatkan kinerja organisasi demi kepentingan pemegang saham, pemangku kepentingan, dan pertumbuhan ekonomi nasional

• Berdasarkan kerangka hukum dan etika yang berlaku

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(31)

Good Corporate Governance dan

Manajemen Resiko

• Good Corporate Governance menjamin pencapaian tujuan perusahaan melalui sistem pengendalian internal

• Manajemen Resiko berperan dalam memperkuat kontrol GCG melalui sistem pengendalian internal

• Manajemen Resiko membantu pemangku jabatan membuat keputusan yang lebih baik (informed decision)

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(32)

Manajemen Resiko ISO 31000

• Memerlukan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan • Memerlukan komunikasi

• Mempertimbangkan ancaman dan peluang

• Memerlukan pemikiran yang komprehensif dan mendasar • Memerlukan pemikiran antisipatif ke depan

• Mempertimbangkan manfaat dan biaya

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(33)

Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko

1. Melindungi dan menciptakan nilai tambah

2. Adalah bagian terpadu dari proses organisasi

3. Bagian dari proses pengambilan keputusan

4. Secara khusus menangani aspek ke tidak pastian

5. Bersifat sistematik, terstruktur dan tepat waktu

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(34)

Prinsip-Prinsip Manajemen

Resiko

6. Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia

7. Disesuaikan untuk keperluan penggunanya

8. Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya

9. Transparan dan inklusif

10. Bersifat dinamis, berkesinambungan, dan tanggap terhadap perubahan

11. Menfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(35)

Aspek Struktural

• Mandat dan Komitmen

• Kebijakan Manajemen Resiko • Akuntabilitas dan kepemimpinan

• Pembentukan unit kerja manajemen resiko

• Administrator manajemen resiko pada masing-masing unit kerja

• Penyediaan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan manajemen resiko

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(36)

Aspek Operasional

• Penyusunan buku Panduan Manajemen Resiko

• Peluncuran, sosialisasi, dan pelatihan manajemen resiko • Tehnik dan metode implementasi proses manajemen resiko • Sistem pelaporan internal dan eksternal

• Monitoring dan pengukuran kinerja

• Tata usaha dan administrasi data serta informasi manajemen resiko

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(37)

Aspek Pemeliharaan

• Pendidikan dan pelatihan berlanjut • Komunikasi dan publikasi

• Review dan audit tata kelola manajemen resiko • Benchmarking

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(38)

Konteks Hukum

Indonesia

• UU no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) • Two Tier Board System – Dewan Direksi

dan Dewan Komisaris

• Keputusan diambil melalui RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris

• Direksi: melaksanakan kepengurusan serta perwakilan, untuk dan atas nama perseroan dan untuk kepentingan perseroan

• .ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(39)

Pertanyaan

• Apa yang dimaksud dengan Good Corporate Governance

• Bagaiman pengaturan Manajemen Resiko menurut UU di Indonesia

• Bagaimana pelaksanaan Manajemen Resiko oleh Direksi?

• Bagaimana pelaksanaan Manajemen Resiko oleh

Komisaris? www

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(40)

Manajemen Resiko oleh Direksi

• Menciptakan situasi yang kondusif • Menyiapkan risk governance structure

• Menetapkan bahasa dan terminologi manajemen resiko • Menyediakan sumber daya yang diperlukan

• Memastikan keselarasan program manajemen resiko dengan strategi perusahaan

• Mengartikulasikan dan mengkomunikasikan manfaat

manajemen resiko dalam pencapaian sasaran perusahaan

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(41)

McCarthy dan Flynn (2004)

• Apa yang dapat membuat perusahaan ini bangkrut atau rugi besar?

• Fokus pada perubahan apakah yang terjadi

• Uji dan bandingkan dengan apa yang telah terjadi • Menemu-kenali hubungan antar-resiko

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(42)

Pengawasan oleh Dewan

Komisaris

Untuk mengidentifikasi resiko utama:

• Siapa saja pemangku kepentingan utama dan apa kebutuhannya

• Rencana strategis perusahaan dan pelaksanaannya

• Resiko kegiatan utama, baik finansial, operasional, maupun kepatuhan pada UU

• Bagaimana toleransi resiko dibandingkan dengan kemampuan dan rencana strategis perusahaan

• Menilai profil resiko yang dilaporkan .ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(43)

Pekerjaan Rumah

• Jabarkan Kerangka Kerja Manajemen Resiko berdasarkan ISO 31000

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(44)

Kerangka Kerja Manajemen Resiko

• Seperangkat elemen kegiatan organisasi yang memberikan landasan bagi perangkat organisasi guna melakukan

perencanaan, penerapan, pemantauan, pengkajian dan perbaikan berkesinambungan terhadap manajemen resiko untuk seluruh organisasi

• Menyatu dalam strategi, kebijakan operasional, dan praktek pelaksanaan organisasi

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(45)

Perencanaan Kerangka Kerja

• Memahami Organisasi dan Konteksnya • Kebijakan Manajemen Resiko

• Integrasi ke dalam Proses Organisasi • Akuntabilitas

• Sumber Daya

• Pembuatan Mekanisme Pelaporan dan Komunikasi Internal • Pembuatan Mekanisme Pelaporan dan Komunikasi Ekternal

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(46)

Perencanaan Kerangka Kerja

Manajemen Resiko (hal 47)

Perencanaan Kerangka Kerja

Penerapan

Perbaikan secara

Mandat & Komitmen

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(47)

PROSES

MANAJEMEN RESIKO

SESI 3 & 4

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(48)

Presentasi Kelompok

Proses Manajemen Resiko (1)

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(49)

Proses Bisnis (Jacka & Keller, 2009)

Input

Transformasi

Output

Resiko

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(50)

Transformasi

Proses utama

Sales

Frontliners

Produksi

Proses pendukung

Accounting

Finance

Administration

HRD

IT

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(51)

Ukuran Resiko

• Sumber resiko

• Kemungkinan terjadinya resiko • Dampak

Manajemen Resiko:

• Menangani sumber resiko (pencegahan)

→ Quality Assurance

• Menangani dampak

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(52)

Dampak

• Kerugian finansial

• Kerusakan properti dan peralatan • Kecelakaan atau korban jiwa

• Keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(53)

Penanganan Dampak

• Diterima

• Tidak diterima

• Berbagi dengan pihak lain

• Asuransi

• Sub-contracting

• Outsourcing • Mitigasi

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(54)

RACI Matrix

Halaman 62

• R: Responsible • A: Accountable • C: Consulted • I: Informed

Langkah diikuti oleh Process Profile Worksheet (halaman 71)

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(55)

Tugas

Kelompok

• Terapkan Profile Process Worksheet di perusahaan Anda

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(56)

Monitoring menggunakan lembar

kerja profil proses

• Ukuran keberhasilan: tingkat pencapaian sasaran

• Langkah pengendalian: apakah dilaksanakan atau tidak dan bagaimana hasilnya?

• Resiko: apakah masih ada, berubah menjadi resiko lain, timbul resiko baru?

• Sasaran bisnis: tercapai atau tidak?

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(57)

ASE

SMEN

R

E

SIK

O

Proses Manajemen Resiko

MENENTUKAN KONTEKS

IDENTIFIKASI RESIKO

ANALISIS RESIKO

EVALUASI RESIKO

PERLAKUAN RESIKO KOMUNIKASI &

KONSULTASI

MONITORING & REVIEW

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(58)

Komunikasi dan Konsultasi

• Persiapan proses komunikasi • Identifikasi stakeholders

• Proses komunikasi & konsultasi internal • Proses komunikasi & konsultasi eksternal • Proses komunikasi berlanjut

RACI Matrix halaman 83

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(59)

Komunikasi yang efektif

• Nilai penting dan relevansi dari manajemen resiko yang efektif • Sasaran dan target organisasi

• Toleransi dan selera resiko yang ditetapkan organisasi (Hal 108)

• Istilah dan terminologi resiko yang dikenal dan digunakan • Akuntabilitas dari setiap pihak yang terlibat dan

berkepentingan

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(60)

Menetapkan

konteks

Menentukan batasan atau parameter internal dan eksternal

yang akan dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan resiko, menentukan lingkup kerja, dan kriteria resiko untuk proses-proses selanjutnya

• Eksternal: politik, sosial, ekonomi, budaya, keuangan, hukum, teknologi, alam – nasional, regional, internasional (Hal 100) • Internal: sasaran organisasi (sasaran strategis, sasaran bisnis,

sasaran proyek), budaya organisasi (Hal 103)

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(61)

Konteks proses manajemen resiko

• Penetapan tanggung jawab

• Penetapan lingkup kegiatan

• Penentuan tujuan, sasaran, lokasi, maupun tempat dari kegiatan, proses, fungsi, proyek, produk, jasa,

dan aktiva yang terkena kegiatan manajemen resiko

• Penentuan hubungan dari proyek atau kegiatan khusus manajemen resiko dengan kegiatan lain organisasi

• Penentuan metode untuk melakukan pegukuran resiko

• Penentuan kriteria penilaian kinerja

• Identifikasi keputusan-keputusan yang harus diambil

• Identifikasi, lingkup, atau kerangka kajian studi yang diperlukan

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(62)

Kriteria

resiko

Jenis dan sifat dari dampak yang mungkin terjadi serta bagaimana mengukurnya

• Bagaimana menetapkan kemungkinan terjadinya

• Kerangka waktu pengukuran kemungkinan dan dampak

• Bagaimana menentukan peringkat resiko

• Pada peringkat mana resiko dapat diterima atau dapat ditolerir

• Pada peringkat mana resiko memerlukan perlakuan

• Apakah kombinasi dari berbagai macam resiko perlu mendapat pertimbangan khusus

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(63)

Pertanyaan

• Dari mana kita bisa mendapatkan informasi dalam usaha mengidentifikasi resiko?

• Bagaimana kita tahu bahwa informasi tersebut bisa diandalkan?

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(64)

Identifikasi

Resiko

• Apa sumber dari setiap resiko

• Apa yang mungkin terjadi yang dapat:

• Meningkatkan atau mengurangi efektivitas pencapaian sasaran/target? • Membuat pencapaian sasaran menjadi lebih / tidak efisien?

• Membuat stakeholders bertindak yang menguntungkan atau merugikan pencapaian sasaran?

• Menimbulkan manfaat tambahan?

• Apakah efeknya bagai sasaran/target organisasi

• Kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana resiko ini dapat terjadi

• Siapa yang berkepentingan atau terkena dampak?

• Apakah ada pengendalian yang dilakukan saat ini?

• Apa yang menyebabkan pengendalian yang ada saat ini tidak efektif?

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(65)

Metode Identifikasi Resiko

• Pengujian dokumen

• Analisis pemangku kepentingan

Risk RBS – Breakdown Structure (Hal 117), diperdalam dengan CRSA – Controlled Risks Self Assessment (Hal 125)

Business Process Mapping, diperdalam dengan FMEA – Failure Mode and Effect Analysis (Lampiran D)

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(66)

Controlled Risks Self Assessment

Lokakarya dengan dipandu fasilitator:

• Mengidentifikasi dan melakukan prioritas sasaran bisnis

• Melakukan asesmen dan mengelola resiko pada proses bisnis kunci

• Evaluasi terhadap kecukupan pengendalian resiko • Mengembangkan rencana perlakuan resiko

• Memastikan seluruh proses berjalan selaras dan konsisten

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(67)

Failure Mode and Effect

Analysis

1. Peninjauan Proses

2. Brainstorming

3. Daftar dampak setiap kesalahan 4. Tingkat dampak kesalahan

5. Tingkat kemungkinan terjadinya 6. Tingkat kemungkinan deteksi 7. Tingkat prioritas resiko

8. Urutan prioritas kesalahan 9. Mitigasi kesalahan

10. Hitung ulang nilai RPN

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(68)

Presentasi Kelompok

Proses Manajemen Resiko (2)

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(69)

Pekerjaan Rumah

• Jelaskan cara menganalisa resiko

• Bagaimana cara mengevaluasi resiko

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(70)

QUIZ

• Jelaskan pengukuran resiko dengan menggunakan metode kualitatif

• Jelaskan pengukuran resiko dengan menggunakan metode kuantitatif

• Bagaimana Anda menentukan peringkat resiko • Apa yang dimaksud dengan selera resiko

• Apa yang dimaksud dengan resiko tersisa

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(71)

Pengukuran Resiko

Kualitatif:

• Pengukuran nominal • Pengukuran ordinal

Kuantitatif:

• Pengukuran interval • Pengukuran rasio

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(72)

Metode Kualitatif

• Skema Pemeringkatan Resiko: expert judgment, Delphi Technique, Focus Group Discussion

• Analisis Sebab Akibat • Ishikawa Diagram

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(73)

Metode Kuantitatif

• Benchmarking

• Analisis sensitivitas • Simulasi Monte Carlo

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(74)

Metode Evaluasi Resiko

• Metode Evaluasi Kualitatif • Metode Evaluasi Kuantitatif

• Decision Tree Analysis

• Expected Monetary Value

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(75)

RESIKO PERBANKAN SAAT INI

SESI 5

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(76)

Diskusi Kelompok

• Jenis resiko apa yang dihadapi oleh dunia perbankan

• Sebutkan dan jelaskan contoh-contoh krisis

perbankan yang terjadi di Indonesia hingga saat ini

• Sebutkan dan jelaskan contoh-contoh krisis

perbankan yang terjadi di dunia internasional hingga saat ini

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(77)

Krisis perbankan di Indonesia

• Deregulasi perbankan tahun 1980an

• 1997 – hedging valas dan devaluasi, dibentuk BPPN • Bank Century

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(78)

Krisis Perbankan secara global

• 1997: Wall Street crash • 2008: Subprime Mortgage

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(79)

Presentasi Kelompok

Resiko Perbankan Saat Ini

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(80)

Bank vs. Lembaga Keuangan

Bank adalah lembaga yang diberikan ijin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan cek.

Lembaga keuangan adalah lembaga yang menawarkan produk keuangan seperti asuransi, modal ventura, dana pensiun, dll.

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(81)

Sistim Keuangan Indonesia

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

FRS/

BANK UMUM

BANK

INDONESIA

BANK PERKREDITAN RAKYAT

MODAL VENTURA

MULTIFINANCE

DEPARTEMEN

KEUANGAN

ASURANSI

KARTU KREDIT PERUSAHAAN

(82)

Dasar Hukum Perbankan Indonesia

Landasan hukum bagi industri perbankan di Indonesia adalah:

UU 23 tahun 1999 juncto UU 3

tahun 2004 tentang Bank Indonesia.

UU 7 tahun 1992 juncto UU 10 tahun

1998 tentang Perbankan.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(83)

Tujuan Bank Indonesia

Sesuai pasal 7:

Mencapai dan memelihara stabilitas

nilai Rupiah.

Dicapai dengan tiga pilar:

Menetapkan dan mengimplementasikan

kebijakan moneter.

Mengatur dan memastikan operasi dan

sistem pembayaran berjalan baik.

Mengatur dan mengawasi bank.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(84)

Jenis Bank

Menurut UU 7/1992 jo. UU10/1998: Bank Umum

Bank Perkreditan Rakyat

Perbedaannya?????????????

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(85)

Kategori Bank versi API (lama)

Dalam 10 s/d 15 tahun kedepan (sejak 9 Januari 2004), kelompok bank di Indonesia diharapkan sbb:

Bank Internasional

Bank Nasional

Bank Fokus Tertentu (Regional,

Korporasi, Retail, Lainnya)

Bank Pedesaan

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(86)

Mengapa Regulasi?

APAKAH DAHULU TIDAK ADA MANAJEMEN RESIKO?

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(87)

Basel Accord I

Manajemen resiko di dunia perbankan internasional dimulai dengan dikeluarkannya Basel Accord I oleh BIS.

BIS atau Bank for International Settlement didirikan pertama kali oleh 11 Bank Sentral dari negara ekonomi maju, yaitu

Jerman, Jepang, Belanda, Belgia, Italia, Inggris, Swiss, Swedia, Perancis, Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, dan Luxemburg.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(88)

Basel Accord I …

Continued

Basel I (1988):

Hanya mencakup resiko kredit.

Mengenal berbagai multiplier atau

risk weighted atau di Indonesia

disebut bobot resiko dari ATMR.

Target capital ratio adalah 8%.

www

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(89)

Basel Accord II

Pilar 1: Minimum Capital Requirements

Penghitungan modal minimum yang dibutuhkan bank sesuai dengan alokasi modal berdasarkan sensitivitas resiko yang dihitung sesuai jenis resiko, yaitu Resiko Kredit, Resiko Pasar, dan Resiko Operasional.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(90)

Basel Accord II

Pilar 2: Supervisory Review Process

Fungsi pengawas bank adalah melakukan validasi metode yang digunakan untuk menghitung kecukupan modal.

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(91)

Basel Accord II

Pilar 3: Market Discipline

Sebagai institusi yang berdasarkan kepercayaan, banks diminta memberikan informasi yang benar kepada

nasabah yang berfungsi sebagai panduan handal untuk pengambilan keputusan oleh nasabah/investor.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(92)

Manajemen Resiko versi BI

PBI no.5/8/PBI/2003 tentang Manajemen Resiko di Bank Umum.

Ada 8 jenis resiko:

Resiko Kredit Resiko Hukum

Resiko Pasar Resiko Kepatuhan

Resiko Operasional Resiko Strategik

Resiko Likuiditas Resiko Reputasi

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(93)

Sertifikasi Manajemen Resiko

PBI no.a/b/PBI/200x tentang Sertifikasi Manajemen Resiko di Bank Umum.

Siapa saja yang harus mengikuti?

Dewan Komisaris

Dewan Direksi

Seluruh Officer pada setiap level

ww

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(94)

Tahapan Sertifikasi MR

Level 1: Resiko dan Regulasi perbankan; Pengantar Resiko Pasar, Resiko Kredit, dan Resiko Operasional;

Pengawasan, Pengungkapan, dan Governance.

Level 2: Pengelolaan dan Regulasi Resiko Pasar dan Resiko Treasuri; Pengelolaan dan Regulasi Resiko Kredit dan Resiko Operasional.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(95)

Tahapan Sertifikasi MR

Level 3: Pengaturan dan Manajemen Resiko Pasar dan Resiko Tresuri; Pengaturan dan Manajemen Resiko Kredit dan Resiko Operasional; Pengaturan dan

Pengawasan.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(96)

Pertanyaan

• Bagaimana resiko di dunia perbankan berbeda dengan resiko di industri lain?

• Resiko apa saja yang dihadapi oleh dunia perbankan?

• Pendekatan apa yang digunakan dalam mengelola resiko perbankan?

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(97)

Mengapa diperlukan regulasi

perbankan?

• Regulasi bank diperlukan karena adanya resiko yang melekat pada aktivitas operasional bank.

• Bank menawarkan produk yang digunakan oleh nasabah individual maupun nasabah perusahaan – berkaitan dengan uang.

• Kegagalan sebuah bank, baik secara partial maupun total, akan mempengaruhi seluruh ekonomi yang disebut “systemic risk”.

Systemic risk adalah resiko bahwa kegagalan bank dapat menyebabkan kerusakan pada ekonomi lebih dari sekedar dampak langsungnya ke karyawan, pelanggan, dan pemegang saham.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(98)

Regulasi Perbankan

• Bank tidak secara bebas menentukan struktur modal (Capital structure).

Capital structure menunjukkan cara bank mengalokasikan sumber pendanaan, biasanya melalui kombinasi penerbitan saham,

obligasi, atau pinjaman.

• Capital structure dari bank ditentukan oleh pengawas bank yang menentukan kebutuhan modal minimum (minimum capital

requirement), dan likuiditas minimum yang harus disediakan, serta jenis dan struktur kredit.

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(99)

Kecukupan Modal:

• Jika bank memiliki cukup capital (modal) – bank memiliki

cadangan yang cukup untuk memenuhi kemungkinan rugi. Jika bank memiliki cukup likuiditas, bank memiliki sumber

keuangan yang cukup untuk membiayai aset dan memenuhi kewajiban-nya saat jatuh tempo.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(100)

Solvency & Liquidity

• Solvent:

Aktiva lebih besar daripada Kewajiban • Liquid:

Memiliki dana tunai yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(101)

RESIKO PASAR

SESI 6

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(102)

Presentasi Kelompok

Resiko Pasar

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(103)

Resiko Pasar (Market Risk)

Resiko Pasar adalah resiko kerugian pada posisi on- dan off-balance sheet yang timbul karena pergerakan harga pasar. • Resiko Pasar adalah kelompok resiko yang berasal dari

perubahan suku bunga, nilai tukar, harga pasar untuk saham dan komoditas.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(104)

Risiko pasar berasal dari:

Traded market risk – dimana bank secara aktif berpartisipasi pada perdagangan instrumen di pasar, seperti bond, yang nilainya

dipengaruhi oleh perubahan market rate

Interest rate risk in the banking book – dimana bank terekspos pada risiko dari perubahan market rate karena struktur dari bisnisnya,

misalnya pada aktivitas lending dan deposit taking.

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(105)

Traded market risk

• Adalah resiko kerugian nilai investasi yang berhubungan dengan jual beli instrumen finansial yang dilakukan secara terus menerus, dengan motif memperoleh profit.

Traded market risk terjadi karena bank bermaksud memperoleh laba disamping risiko yang diambil.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(106)

General market risk

• Resiko gejolak suku bunga • Resiko perubahan nilai saham • Resiko gejolak nilai tukar valas • Resiko perubahan nilai komoditas

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(107)

Trading

• Valas

• Pinjaman antar bank • Obligasi

• Saham

• Komoditas

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(108)

Media derivatif

• Swap • Hedging • Forwards • Futures • Options

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(109)

Penyebab gejolak harga pasar

• Faktor fundamental ekonomi

• Peristiwa besar dalam ekonomi dan politik • Campur tangan Bank Sentral

• Kekuatan Permintaan dan Penawaran • Likuiditas pasar

• Kegiatan arbitrase

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(110)

Interest rate risk in the banking

book

• Bank menghadapi problem mengelola resiko yang terjadi sebagai konsekuensi bisnis alaminya sebagai lembaga

intermediari, yang dihasilkan dari bisnis yang dilakukan bank dengan nasabahnya.

• Untuk menghindari posisi trading yang tidak menguntungkan, Bank perlu melakukan lindung nilai antara funding dan

lending rate (proses yang disebut hedging), melindungi nilai baik deposit maupun loan.

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(111)

Contoh soal:

• Bank Gicideh memberi kredit dengan bunga 15% pertahun dan membayar bunga tabungan sebesar 6% kepada nasabahnya. Apakah menguntungkan?

• Bank Gicideh menerima pembukaan deposito nasabah Rp 100 juta untuk jangka waktu 1 tahun dan memberi bunga 5%. Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli valas dengan kurs Rp9,100. Satu tahun kemudian kemudian kurs turun menjadi Rp 8,900. Berapa keuntungan atau kerugian bank?

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(112)

SOAL UJIAN TENGAH

SEMESTER

1. Jelaskan cara mengukur probabilitas resiko untuk sebuah pabrik di Jl. Raya Bogor yang memiliki 2 buah gudang – satu di Cimanggisdan satu di Jonggol. Selain kebakaran, gudang di Jonggol juga memiliki kemungkinan banjir.

2. Terapkan Process Profile Worksheet di divisi perusahaan tempat Anda bekerja.

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(113)

SOAL UJIAN TENGAH

SEMESTER

3. Jelaskan konsep berikut dalam kaitannya dengan Manajemen Resiko:

• Quality Assurance

• Compliance

• Audit

4. Jelaskan konsep berikut:

• Delphi Technique

• Ishikawa Diagram

• Decision Tree Analysis ww

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(114)

SOAL UJIAN TENGAH

SEMESTER

5. Jelaskan penerapan Manajemen Resiko perbankan menurut Basel Accord 1 dan 2

6. Jika Bank Gicideh berhasil memobilisasi tabungan nasabah sejumlah Rp 5 milyar dan menyalurkan kredit sejumlah Rp 7 milyar, apakah bank tersebut solvent?

7. Bank Gicideh menerapkan strategi menginvestasikan

dananya dengan membeli obligasi (ORI) yang jatuh tempo 5 tahun. Apakah strategi ini cukup aman?

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(115)

SELAMAT

BEKERJA!

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(116)

Tugas

• Apa yang dimaksud dengan CAMELS? • Apa yang dimaksud dengan KPMM?

• Bagaimana ketentuan Bank Indonesia dalam penilaian tingkat kesehatan Bank Umum?

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(117)

Pekerjaan Rumah

(Kelompok)

• Jabarkan Matriks Perhitungan / Analisis CAMELS berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia (Hal 530-582)

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(118)

RESIKO KREDIT

SESI 7

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(119)

Presentasi Kelompok

Resiko Kredit

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(120)

Resiko Kredit

• Adalah resiko kerugian yang berhubungan dengan kemungkinan suatu pihak akan gagal memenuhi kewajibannya.

• Resiko pertama adalah peminjam tidak akan membayar hutangnya (kredit macet).

• Resiko lain diantaranya:

• Issuer bond yang dibeli bank, tidak membayar kupon dan pokok obligasi.

• Partner gagal membayar kewajiban dalam kontrak derivatif .ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(121)

Resiko Kredit:

• Untuk banyak bank, resiko kredit adalah resiko terbesar yang ada pada bank. Biasanya margin yang dikenakan untuk

mengcover resiko kredit relatif kecil dibandingkan dengan

jumlah yang dipinjamkan, sehingga kerugian kredit bisa secara cepat menghabiskan modal bank.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(122)

Mengelola Resiko Kredit

• Grading model (credit scoring)

• Portfolio management dari loan

• Securitization

• Agunan

• Pemantauan arus kas

• Remedial

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(123)

Grading models

• Basel II secara khusus memasukan grading model sebagai bagian dari kerangka pengukuran resiko kredit.

• Credit grading model memberikan perkiraan kemungkinan default (probability of default – PD).

• Bank tidak menaruh portfolio kredit mereka pada kredit dengan kualitas buruk (probability of default yang tinggi).

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(124)

The 5C Principles

Penilaian kredit yang didasarkan pada: • Character

• Capital • Capacity • Collateral

• Condition of Economy

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(125)

Rasio

Keuangan

Kinerja operasional perusahaan:

• Return on Equity (ROE): earning after taxes dibagi modal

• Return on Investment (ROI): sales dibagi fixed assets

• Kemampuan membayar hutang:

• Operating profit plus depreciation dibagi kewajiban pembayaran bunga dan pelunasan angsuran pokok pinjaman

• Struktur modal perusahaan:

• Long term debt dibagi modal perusahaan

• Likuiditas

• Current Ratio = Current Assets dibagi Current Liabilities

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(126)

Contoh-contoh grading models

• Perusahaan Maju Mundur mencatat EBIT sebesar Rp 300 juta untuk tahun 2011. Jumlah assetnya adalah sebesar Rp 2

milyar. Berapa Return on Investment?

• Jika modal adalah sebesar Rp 1 milyar, berapa Return on Equity?

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(127)

Menilai resiko kredit untuk

perusahaan

• Kemampuan melunasi pinjaman • Financial strength:

• Earnings (EBIT), Debt to Equity Ratio, Current Ratio • Analisa kredit perusahaan

• Neraca, Laba Rugi, Laporan Arus Kas, laporan perpajakan • Rasio Keuangan

• Net income, ROI, ROE, cash flow projection

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(128)

Manajemen portofolio kredit

• Bank mengukur resiko kredit pada portfolio untuk memastikan pinjaman tidak terkonsentrasi pada satu industri atau satu

area geografis.

• Dengan demikian portfolio bank terdiversifikasi dengan baik, yang berarti risiko systematic default lebih rendah.

• Analisa ini disebut cohort analysis dan berlaku untuk pinjaman tingkat perusahaan ataupun perorangan.

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(129)

Sekuritisasi

• Satu teknik yang digunakan bank untuk memperkecil resiko adalah mem ”package” dan menjual portfolio kredit sebagai sekuritas, yang disalurkan pada investor. Proses ini disebut sekuritisasi.

• Sekuritisasi memungkinkan bank mengurangi potensi resiko yang menurut analisis adalah paling beresiko, atau segment yang

memiliki konsentrasi resiko yang tinggi.

• Sekuritisasi memungkinkan bank memperoleh dana dihasilkan dari penjualan aset dan menginvestasikan pada aset lainnya dengan risiko yang lebih rendah.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(130)

Agunan (collateral)

Agunan adalah aset yang dijaminkan (pledged) oleh peminjam sebagai agunan, dengan tujuan untuk mengamankan kredit, dimana apabila debitur gagal bayar, agunan dapat disita untuk membayar kredit tersebut.

• Agunan mempunyai peran penting dalam kebijakan kredit bank. Bentuk agunan dapat berupa kas (yang paling aman), dan yang lebih umum berupa tanah/ rumah.

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(131)

Pemantauan arus kas

• Banyak bank yang memiliki pengalaman buruk akibat tingkat default yang tinggi berpendapat bahwa apabila bank

mempunyai reaksi yang cepat terhadap situasi yang

memburuk, bank dapat mengurangi masalah secara signifikan.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(132)

Bank menurunkan resiko

kreditnya dengan:

• Membatasi eksposur kredit (disebut exposure at default – EAD).

• Memastikan bahwa nasabah bereaksi cepat terhadap perubahan keadaan.

• Banyak credit model yang memberi

perhatian khusus bagi arus kas perusahaan

dan individu, yang terefleksi dari bank .ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(133)

Recovery Management (Remedial)

Pengelolaan kredit bermasalah secara efisien dapat

menghasilkan recovery yang signifikan. Mereka

mendirikan departemen yang ditugaskan secara

khusus untuk mengelola recovery sebagai bagian

penting dari proses pengelolaan resiko kredit.

Loss given default (LGD) adalah perkiraan kerugian

yang diderita bank jika default terjadi. Penentuan

dan pengelolaan LGD memainkan peran penting

dalam menghitung modal untuk mengcover resiko

kredit.

Nilai dari LGD langsung ditentukan oleh bank

mengenai seberapa besar yang bisa di-recover dari

pinjaman yang bermasalah.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(134)

RESIKO OPERASIONAL

SESI 8

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(135)

Presentasi Kelompok

Resiko Operasional dan Resiko Lainnya

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(136)

Resiko Operasional

• Definisi menurut Basel II:

Adalah resiko kerugian akibat kegagalan proses internal, akibat faktor manusia dan sistem, atau akibat kejadian eksternal.

• Resiko Operasional terutama berhubungan dengan masalah yang dihasilkan oleh kegagalan proses di dalam bank. Namun resiko operasional mempengaruhi semua bisnis, bukan hanya bank.

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(137)

Resiko Operasional

Basel I:

• Proses internal

• Manusia (people risk)

• Sistem (systems risk)

• Kejadian eksternal (external risk)

• Resiko yang berkaitan dengan hukum (legal risk)

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(138)

Penyebab lain Resiko Operasional

• Otomatisasi

• Ketergantungan pd teknologi

• Outsourcing

• Terorisme

• Meningkatnya globalisasi

• Insentif dan trading

• Kenaikan nilai dan volume transaksi

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(139)

Resiko Operasional menurut

Basel II

• Faktor manusia, manajemen yang buruk dan supervisi yang

tidak cukup

• Masalah kriminal, fraud, pencurian uang, dan ‘rogue trader’

• Masalah relationship dan nasabah

• Struktur fixed cost, kurangnya sumber daya, teknologi, dan aset fisik

• Compliance dan legal/regulatory

• Informasi

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(140)

Contoh-contoh:

• Kegagalan rekonsiliasi pembayaran yang dibuat dan diterima dari bank lain

• Trader atau staf back office Keliru memasukan transaksi, yang

menyebabkan kesalahan dalam menentukan posisi pasar dan timbul masalah pada rekonsiliasi posisi bank.

• Kegagalan menyeimbangkan debet dan kredit

• Kegagalan sistem transaksi utama setelah implementasi upgrade sistem komputer

• Kejadian eksternal seperti kegagalan listrik PLN atau banjir.

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(141)

Tugas

Berikan contoh-contoh untuk Resiko Operasional di bawah ini:

• Proses internal

• Manusia

• Sistem

• Kejadian eksternal

• Resiko yang berkaitan dengan hukum

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(142)

Resiko - Proses Internal

• Dokumentasi – tidak memadai, tidak mencukupi atau salah • Kurang adanya sistim pengawasan

• Kesalahan marketing

• Kesalahan dalam menjual (misselling) • Pencucian uang (money laundering)

• Laporan tidak akurat atau tidak cukup (contoh. Laporan BI) • Kesalahan transaksi (transaction error)

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(143)

Proses Internal

• Dengan melakukan kaji ulang (Review) dam meningkatkan proses internal bank sebagai bagian dari manajemen resiko operasional dapat meningkatkan efisiensi bank.

• Kesalahan dapat timbul apabila proses terlalu rumit, tidak terorganisir dengan baik atau mudah untuk dilakukan

manipulasi, yang menunjukkan praktek bisnis yang tidak efisien.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(144)

Resiko - SDM

• Masalah kesehatan dan keamanan (health and safety issues)

• Perputaran pegawai yang tinggi (high staff turnover)

• Internal fraud

• Perselisihan perburuhan (labor disputes)

• Pelaksanaan manajemen yang kurang baik (poor management practices)

• Kurang melakukan pelatihan karyawan (poor staff training)

• Terlalu mengandalkan karyawan kunci (over reliance on key staff)

• Trader yang tidak bertanggung jawab (rogue trader)

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(145)

Resiko Kegagalan Sistem

Kerusakan data (data corruption)

Kesalahan data entry

Kurang pengawasan terhadap perubahan (inadequate change

control)

Kurang adanya pegawasan proyek (inadequate project

control)

Kesalahan program

Terlalu tergantung pada teknologi

‘black box’–

terlalu yakin

bahwa model matematis dalam sistim sudah pasti betul

Gangguan pelayanan

Baik sebagian maupun kegagalan total

Keamanan sistim misalnya virus computer dan hacking

Kesesuaian sistim (system suitability)

Menggunakan sistim baru yang belum diuji coba (use of new

untried technology)

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

m

(146)

Resiko

Eksternal

• Events pada bank lain yang berdampak luas pada industri bank

• External fraud dan pencurian

• Kebakaran

• Bencana alam

• Kegagalan dalam perjanjian outsourcing

• Implementasi dari regulasi baru

• Huru hara dan demonstrasi masa

• terrorisme

• Ganguan pada sistim transportasi, sehingga pegawai sulit sampai di kantor

• Gangguan seperti misalnya PLN .ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(147)

Resiko berkaitan

Hukum

• Resiko ketidakpastian melakukan tindakan hukum, atau ketidakpastian bahwa kontrak tidak mempunyai kepastian interpretasi dari sisi hukum atau regulasi.

• Legal risk bervariasi pada berbagai negara dan pada umumnya bertambah besar yang merupakan akibat dari:

• Ketentuan know-your-customer (KYC) untuk memerangi terrorisme

• Ketentuan Proteksi data untuk melindungi informasi nasabah yang sering digunakan untuk keperluan marketing

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(148)

Pengukuran Resiko

Operasional

Kejadian Resiko Operasional diukur berdasarkan: • Frequency – seberapa sering terjadinya event • Impact – jumlah kerugian akibat terjadinya event

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(149)

Pengukuran Resiko

Operasional

Kategori Resiko:

• Low Frequency / Low Impact • Low Frequency / High Impact • High Frequency / Low Impact • High Frequency / High Impact

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(150)

Manajemen Resiko

Operasional

Secara umum usaha pengendalian Resiko Operasional difokuskan pada:

• Low Frequency / High Impact (LFHI) • High Frequency / Low Impact (HFLI)

Event low frequency/low impact diabaikan karena biaya pengelolaan lebih besar dari kerugian yang ditimbulkan.

Event High frequency/high impact dinilai tidak relevan karena kalau ada even semacam ini, tentunya bank sudah berhenti

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(151)

Manajemen Resiko

Operasional

• Low Frequency / High Impact (LFHI)

• Merupakan tantangan yang besar bagi bank. Event ini paling sedikit dimengerti dan sulit untuk diprediksi. Selanjutnya, kejadian ini

dapat menimbulkan kerugian besar dan dapat membawa bank menjadi insolvent.

• High Frequency / Low Impact (HFLI)

• Dikelola dengan cara meningkatkan efisiensi bisnis bank. Kejadian seperti ini mudah dimengerti dan biasanya digolongkan sebagai biaya untuk melakukan bisnis.

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(152)

Expected Loss vs Unexpected

Loss

• Dalam menghitung kebutuhan modal untuk resiko operasional, bank harus mendasarkan perhitungannya pada expected loss dan

unexpected loss.

Expected loss adalah kerugian yang ada dalam bank melakukan aktivitas bisnis secara normal, yaitu bagian dari biaya dalam menjalankan bisnis.

Unexpected loss adalah kerugian yang menyimpang dari perkiraan. Kerugian tersebut timbul dari kondisi ekstrim sesuai asumsi bank yang walaupun jarang terjadi, tapi bisa terjadi (Low Frequency / High

Impact).

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

(153)

Expected Loss

• Beberapa kerugian “expected losses” sudah termasuk dalam struktur pricing dari produk bank

• Bank menggunakan metode statistik untuk memprediksi expected losses:

• Menghitung mean (rata-rata) dari kerugian aktual selama periode waktu tertentu

• Menggunakan data historis dan atas dasar pengalaman memprediksi kerugian yang akan datang

w

w

w

.ah

mad

su

b

agy

o

.c

o

Referensi

Dokumen terkait

Atmosfer dari planet merkurius terdiri dari gas natrium dan kalium yang sangat tipis sehingga kadang-kadang dikatakan bahwa planet ini tidak memiliki atmosfer.. Jarak

Hasil analisis belum menunjukkan pengaruh yang signifikan antara kebiasaan olahraga, kebiasaan makan (pola makan), kebiasaan sarapan pagi, dan kebiasaan jajan

Penyebaran Tanah masam di Indonesia berdasarkan Ordo tanah Dudal dan Soepraptohardjo dan analog Soil Taxonomy (Pusat Penelitian Tanah, 1981). Pulau Ordo Tanah yang tergolong

Salah satu pola hutan rakyat yang sudah marak dikembangkan adalah hutan rakyat berbasis pohon sengon ( Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen).Maraknya pengembangan

Apabila pihak Penyedia Jasa yang diundang tidak hadir pada waktu yang ditentukan di atas tanpa pemberitahuan secara resmi, kami anggap pihak penyedia jasa MENGUNDURKAN

SERUM, DENGAN VOLUME INFARK DAN OUTCOME PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK AKUT” dan setelah mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai segala sesuatu yang. berhubungan

Bagi Puskesmas Wirobrajan diharapkan lebih ditingkatkan kerjasama dengan pemerintah setempat, kelompok-kelompok atau dasawisma, atau dengan posyandu setempat untuk

tentang nilai-nilai pendidikan agama Islam oleh anak didik dalam kegiatan cinta alam. dan menumbuhkan bakat-minat dalam olahraga alam bebas serta wacana