07TD1010888.01
STUDI TENTANG
PENANAMAN NILAI-NILAIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MELALUI KEGIATAN CINTA ALAM ESSPALA
SMUN I PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2007
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana
Pendidikan Agama Islam Dalam Ilmu Tarbiyah
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
D E P A R T E M E N A G A M A Rl
S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A
JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706
,
323433 Salatiga 50721Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi m ated yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 24 September 2007
Penulis,
Jl. S tation 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
Drs. Abdul Syukur, M.Si
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 3 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudara Eko Saputro
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu'alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : EKO SAPUTRO
NIM : 111 02 055
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MELALUI KEGIATAN CINTA ALAM ESSPALA
SMU NEGERI I PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2007
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum, wr, wb
D E P A R T E M E N A G A M A Rl
S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A
JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706
,
323433 Salatiga 50721Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara : EKO SAPUTRO dengan Nomor Induk Mahasiswa :
111 02 055 yang berjudul : "STUDI TENTANG PENANAMAN NILAI-N1LAI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI KEGIATAN CINTA ALAM
ESSPALA SMU NEGERI I PABELAN KABUPTEN SEMARANG TAHUN
2007", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Senin, 01 Oktober
2007 yang bertepatan dengan tanggal 19 Ramadhan 1428 H dan telah diterima
sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu
Tarbiyah.
01 Oktober 2007 M Salatiga,
---19 Ramadhan 1428 H
Panitia Ujian
'segaCa s e s u a tu beCum t e n t u b e n a r, m a fia cariC ah b e b e n a ra n
i t u d e n g a n n if a i s e b e m m y a , ({a re n a m a n u s ia a d a la h
m a b h C u b y a n g b e r f ib ir ”
P e r la w a n a n A n ti P e n in d a s a n , b e la ja r t e n ta n g s o s ia l d a n te n ta n g s e m u a ilm u
p e n g e ta h u a n , a g a m a d a n y a n g la in n y a , T e r im a K a s ih B u a t K a w a n - K a w a n S e m u a
Y a n g M e n g a ja r k a n S a y a T e n t a n g B a g a im a n a M e m a h a m i A r ti S e b u a h R e v o lu s i,
S e m o g a C ita - C ita D a n A n g a n - A n g a n Y a n g T e la h L a m a K ita N a n ti- N a n tik a n
T e r w u ju d n y a A n ti D u n ia B a r a t d a n te r c ip ta n y a r a k y a t p e k e r ja d a p a t m e n ja d i s e b u a h
k e n y a ta a n .
8. D an terim a k as ih b u a t a n a k ja la n a n , buruh, p e ta n i d a n sem u a m a n u s ia y a n g b u tu h k e a d ilan dan n ila i kem anusiaan.
9 . T e r im a k a s ih b u a t b a p a k K e tu a S T A IN , b a p a k A b d u l S y u k u r M .S i, b a p a k P U K E T III,
b a p a k b id a n g k e m a h a s is w a a n , D a n b u a t s e m u a d o s e n s e r ta k a r y a w a n S T A IN
KATA PENGANTAR
£y»*Jb M *
Jika benar kita mengakui hamba Allah SWT, maka marilah kita panjatkan
puji dan syukur atas karunia dan nikmat yang kita peroleh selama ini. Namun jika
kita tidak merasa benar, maka kami berikan kesempatan untuk melaksanakan
sesuai dengan keyakinan masing-masing. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada junjungan kita, sang revolusioner sejati, Nabi Besar Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya, serta kepada mereka yang mengaku umatnya
Atas rahmat Allah dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beijudul “Studi Tentang
Penanaman Nllai-Nilai Pendidikan Agama Islam Melalui Kegiatan Cinta
Alam Esspala SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2007",
Berkenaan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima
kasih yang tulus kepada pihak yang terlibat dalam proses penulisan skripsi ini.
1. Kepada bapak Drs. Imam Sutomo M.Ag Selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Kepada bapak Drs. Abdul Syukur M.Si selaku pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan ruang dan waktu sebagai wacana diskusi
informasi dan evaluasi selama masa pendampingan penulisan skripsi ini.
3. Kepada bapak Kepala sekolah SMU Negeri I pabelan Kabupaten Semarang.
4. Kepada para pembina dan siswa-siswi organisasi cinta alam Esspala SMU
Negeri I pabelan Kabupaten Semarang.
5. Kepada keluarga tercinta Bapak sudikan yang telah memberikan dorongan
moral dan matriil kepada saya, sejak usia dini hingga dewasa.
6. Kepada kawan-kawan semua dan siapapun mereka yang memberikan
dorongan secara tulus dan ikhlas.
Salatiga, 25 September 2007
Penulis
Eko Saputro
HALAMANJUDUL... i
HALAMAN DEKLARASI... ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN MOTTO... v
HALAMAN PERSEMBAH AN... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR IS I... ix
DAFTAR TABEL... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Alasan Pemilihan Judul... 4
C. Penegasan Istilah dan Pembatasan... 5
D. Rumusan M asalah... 10
E. Tujuan Penelitian... 11
F. Metode Penelitian... 12
G. Sistematika Penulisan... 16
BAB II LANDASAN TEORI A. Penanaman Nilai Pendidikan Agama Islam pada Anak... 18
1. Penanaman Nilai Keimanan dan Cinta Alam... 18
a. Pengertian dari Nilai-Nilai... 21
b. Hubungan dari Nilai-Nilai... 21
2. Penanaman Nilai Ibadali dan Cinta Alam... 23
B. Penanaman Rasa Cinta Alam Pada Anak... 25
1. Pendidikan Kepecintaalaman... 25
2. Aksi Lingkungan... 27
a. Metode Praktek... 27
b. Metode Bimbingan... 28
c. Metode Penyadaran... 29
C. Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Pmelalui Kegiatan Cinta Alam pada Anak... 34
1. Pendidikan Keagamaan... 34
a. Pandangan Islam tentang Alam dan Manusia... 34
b. Manusia sebagai Khalifah di Bumi... 37
c. Islam dan Pendidikan Cinta Alam... 38
2. Pendidikan Sosial... 40
a. Islam Kependudukan dan Lingkungan Hidup... 41
b. Organisasi Lingkungan... 43
c. Implikasi Pendidikan Cinta Alam... 45
BAB III LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi... 50
1. Tinjauan Historis Sejarah Berdirinya SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang... 50
a. Letak Geografis... 51
b. Visi-misi SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang... 51
c. Tujuan Sekolah... 53
d. Keadaan Fasilitas... 53
2. Tinjauan Historis atau Sejarah Berdirinya Organisasi Esspala SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang. 54 a. Visi-Misi Esspala... 55
b. Kondisi Sarana Prasarana Esspala... 55
c. Keadaan Siswa Esspala... - ... 56
B. Penyajian Data... 57
dari hasil lapangan dengan menggunakan analisis deskriptifkualitatif
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 83
B. Saran-saran... 84
C. Kata penutup... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia hanya akan menjadi manusia karena pendidikan, Mendidik
berarti memanusiakan. Untuk menjadi manusia beriman, diperlukan
pendidikan.1 Manusia makhluk yang dapat dididik sesuai dengan hakekatnya
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, yang hidup sebagai makhluk individu
dan sosialis didalam masyarakat, karena mereka memiliki kemungkinan
tumbuh dan berkembang didalam keterbatasan dirinya sebagai manusia.
Manusia adalah mahluk yang bereksistensi dia tidak sekedar ada tapi
mengada, manusia adalah mahluk berfikir (homo sapiens) akal sebagai titik
tolak. Orang sangat menjunjung tinggi akal, baik akal teoritis maupun praktis.
Manusia menghasilkan pengetahuan dengan menggunakan akal yang
dimilikinya dan manusia dapat berbuat baik dal am pengertian sempuma.2
Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses suatu bangsa, karena
melalui pendidikan sumber daya manusia menjadi berkualitas. Dalam dunia
pendidikan peran guru sangatlah penting, mereka mentransfer ilmu
pengetahuan pada anak didik.
Pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup
manusia, sebab di sekolah tempat mencetak sumber daya manusia yang
berkualitas dan diharapkan menjadi motor kemajuan dan kemakmuran bangsa.
1 Hadari Nawawi, Pendidikan Dalam Islam. Al-Ikhlas, Surabaya, 1993, him 101
2 Tim Dosen F1P - IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, Indonesia, 1980, him. 81
Di dalam dunia pendidikan kurangnya pendidikan tentang lingkungan
untuk ditanamkan bagi anak didik, sehingga anak didik kiirang memahami arti
pentingnya mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan alam semesta ini serta
memahami nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya, karena melihat
manusia dengan alam saling membutuhkan dalam kesehariannya. Manusia
ibarat barang tambang yang masing-masing memiliki grade quality, ada yang
berupa emas,perak, dan perunggu, bahkan ada yang lebih rendah.
Sebagai grade quality-Nya Allah, Islam memandang alam dan
manusia posisinya setara. yang melebihi keduanya hanyalah Allah Al-Muhiit,
yang melampui segalanya, yang memiliki segala hal di langit dan di bumi.
Penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam serta memahami nilai-nilai
alam semesta dalam agama, filsafat serta dalam pendidikan di sekolah kurang
di tanamkan dalam aktivitas sehari-hari, sehingga banyak anak didik yang
tidak memahami nilai-nilai melestarikan serta bertanggung jawab akan
kelestarian alam semesta ini, karena melihat manusia mempunyai tanggung
jawab sebagai khalifah di bumi.3 "Kerusakan alam di muka bumi ini
disebabkan oleh keserakahan dan kejahilan ulah tangan manusia" Q.S Arum
41” .4
Agama merupakan pondasi bagi manusia dalam memahami segala
aspek kehidupan di dunia ini, sumber di dalamnya sebagai pedoman untuk
mencari, mengerjakan serta mendapatkan manfaat dalam menjalankannya.
kegiatan seperti mendalami nilai-nilai dasar melalui pelestarian alam bisa
3 Maslikah, Harmonisasi Dan Humanisasi Lingkungan Hidup, Penerbit STAIN Press, Salatiga, 2004, him. 1
3
membangun jiwa kita sebagai khalifah f i l ’ardh atau tugas untuk menjaga
kelestarian alam di muka bumi ini. Kurangnya penanaman nilai-nilai
pendidikan dalam kegiatan yang bergelut dalam bidang kecintaalaman atau
pelestarian lingkungan hidup, yang dimana banyak anak didik yang belum
bisa mengerti dan memahami nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui
kegiatan tersebut, dan kebanyakan mereka hanya mengikuti kegiatannya tapi
belum mengerti dan memahami makna-makna serta nilai-nilai ajaran agama
yang terkandung didalamnya.
Penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan cinta
alam di organisasi yang bergelut dibidang pecinta alam merupakan suatu
wujud hubungan sosial melalui kehidupan bermasyarakat yang saling
membutuhkan satu sama lainnya, bukannya dengan sumberdaya alam yang
begitu melimpah yang ada di bumi ini, manusia menjadi egois dan bahkan
tidak peduli dengan kehidupan orang lain, mereka saling menguasai teknologi
serta sumber daya alam di bumi ini dengan keegoisan.
Berdasarkan uraian dan pemikiran tersebut, penulis ingin menganalisa
lebih jauh mengenai penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam tersebut,
dengan mengadakan penelitian di organisasi cinta alam SMU Negeri 1
Pabelan Kabupaten Semarang, dengan mengambil judul : STUDITENTANG
PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI
KEGIATAN CINTA ALAM ESSPALA SMU NEGERI 1 PABELAN
B. Alasan Pemilihan Judul
Membangun kesadaran begitu pentingnya dalam kehidupan
bermasyarakat, seperti membangun nilai-nilai sosial dalam wujud
melestarikan dan menjaga kelestarian alam, akan tetapi dalam fenomena
selama ini membangun kesadaran masyarakat untuk membangun nilai-nilai
sosial melalui konservasi lingkungan hidup kurang di pedulikan.
Pada hakikatnya eksistensi manusia dalam kehidupan ini adalah untuk
melaksanakan tugas kekhalifahan, yaitu membangun dan mengelola dunia
tempat hidupnya ini, sesuai dengan kehendak penciptanya.5
Dari oerbagai macam bentuk penelitian ilmiah tidak dapat terlepas dari
adanya sebuah analisis tentang pemilihan sebuah judul dalam skripsi, dan
dalam alasan pemilihan judul penulisan skripsi ini, penulis ingin meneliti lebih
jauh apakah terdapat adanya penanaman nilai-nilai oendidikan agama Islam
pada anak didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan
Kabupaten Semarang tahun 2007.
Masalah lingkungan hidup sebenamya telah disoroti oleh agama Islam
dalam kitab suci Al-Qur'an seperti tertera dalam surat Ar-Rum ayat 41, surat
A1 A 'raf ayat 56 dan 85, atau surat A1 Qoshos ayat 77. Masalah lingkungan
yang k'.ta hadapi adalah masalah yang di pandang dari sudut kepentingan
manusia. Masalah itu hakekatnya adalah masalah ekologi, khususnya ekologi
manusia. Masalah itu timbul karena adanya perubahan lingkungan, sehingga
5
lingkungan itu tidak sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia dan
mengganggu kesejahteraannya.6
C. Penegasan Istilah dan Pembatasannya
1. Penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam
Ialah segala usaha memelihara dan mengembangkan fitrah manusia
serta sum oer daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia
yang seutuhrya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.7 Penanaman
nilai-nilai pendidikan agama Islam merupakan suatu cara atau konsep
dalam memberikan pelajaran terhadap anak didik tentang pemahaman
nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui pengajaran tentansg
lingkungan dan manfaatnya, agar anak didik bisa memahami serta
menerapkannya dalam kehidupannya, dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya ialah nilai agama dan sosial.
Menurut Allport, agama merupakan ciri kepribadian yang
beri'ungsi secara otomatis tersendiri “Fungtionally Autonom ous” 8 Dengan
demikian semua sikap dan perilaku seseorang idealnya adalah merupakan
cerminan dari keyakinan yang berfungsi sebagai motivasi.
6 Otto soemarwoto, Indonesia dalam kancah isu lingkungan global, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992, him. 1-2
2. Esspala (SMU Negeri Satu Pecinta Alam)
Ialah suatu organisasi extra kurrikuler di dalam sekolah SMU
Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang yang bergelut dalam kegiatan
tentang kepecintaalaman.
3. C intaalam
Ialah suatu metode atau cara yang berarti usaha untuk bertujuan
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam usaha menumbuhkan
nilai-nilai dasar cinta alam.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah dalam kelndupan, wawasan
hidup seseorang, yakni sebuah gagasan, sikap, dan cita-cita hidupnya akan
terwujud apabila memiliki ketahanan hidup yakni kemampuan
ketangguhan untuk menjamin kelangsungan hidup yang jaya, sejahtera,
dan bahagia didalam suatu usaha pengelolaan hidup yang serasi, seimbang
dan selaras dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia dan sumber daya
alam disekitamya.9
Alam terbentang luas dan manusia hidup di dalamnya, dengan
panca indra dan akal yang ada padanya, manusia persaksikan alam itu
dalam segala sifat dan lakunya, ada kebesaran, keajaiban dan keindahan,
dan ada perubahan-perubahan yang tetap, kehidupan manusia itu sendiri
tidak dapat di ceraikan dengan alam itu.10 Maka apabila kita merenungi
keindahan (Estetika), cobalah rasai adanya Allah di dalam keindahan alam.
Pikirkanlah, siapakah dan apakah kekuatan atau tenaga yang menyebarkan
* Moh. Soerjani, Rofiq Ahmad, Rozy Munir, Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan, Penerbit Universitas Indonesia, Ul-Press, 1987, him. 256
7
keindahan ini, sehingga tampak segala sesuatu tersusun dan teratur.
Pardanglah dia di dalam kebesaran laut dan kebesaran bukit dan gunung.
Keindahan matahari seketika terbit dan seketika terbenam. Mengandung
keajaiban keindahan alam yang luas itu akan kebesaran sang pecipta alam
semesta ini, suatu keindahan yang tidak putus-putuslah alam ini. Kita pun
bersyukur dapat mengenal akan keindahan itu dan merasa bahwa diri kita
juga sebagian dari alam, lantaran kitapun merenunginya dan menyadarinya
akan keindahan alam ini, sehingga kita merekam jiw a kita dengan berfikir
untuk melestarikan alam agar tetap teijaga keindahan serta
kelestariannya.11
Potensi-potensi yang dimiliki manusia sebagai bekal hidupnya,
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dibekali dengan berbagai
potensi fitrah yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Potensi istimewa ini
dimaksudkan agar manusia dapat mengemban dua tugas utama, yaitu
sebagai khalifatullah di muka bumi dan juga abdi Allah untuk beribadah
kepada-Nya. Manusia dengan berbagai potensi tersebut membutuhkan
suatu proses pendidikan, sehingga apa yang akan diembannya dapat
terwujud.
H.M. Arifin, dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam mengatakan
bahwa, pendidikan Islam bertujuan untuk mewujudkan manusia yang
berkepribadian muslim baik secara lahir maupun batin, mampu
mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mencari keridhaan Allah
SWT. dengan demikian, hakikat cita-cita pendidikan Islam adalah
melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, satu
sama lain saling menunjang. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan
fungsi kekhalifahan, manusia dibekali Tuhan dengan berbagai potensi.
Potensi-potensi ini diberikan Tuhan sebagai anugerah yang tidak diberikan
kepada makhluk lain, Potensi-potensi ini dalam bahasa agama disebut
fitrah.12
Agama mendorong agar kita senantiasa menjaga kelestarian alam
dengan membangun kesadaran manusia untuk mengerti dan memahami
makna-makna akan penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada
anak didik melalui kegiatan kepecintaalaman dan didalam itu terkandung
nilai agama, budaya, serta dari ilmu pengetahuan lainnya. kita bisa
memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, penanaman nilai-nilai
pendidikan agama Islam pada anak didik melalui kegiatan
kepecintaalaman mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup
manusia yang berhubungan dengan manusia, alam, serta hubungan
manusia dengan Tuhan serta menjalankan tugasnya manusia sebagai
Khalifah Fil'ard. Tuhan mengangkat manusia sebagai khalifah atau
menjadikan khalifah meliputi; pengangkatan sebagian anggota masyarakat
manusia dengan mewahyukan syariat-Nya kepada mereka untuk menjadi
khalifah, pengangkatan seluruh manusia pada posisi di atas makhluk lain
9
dengan diberi kekuatan akal.13 Kemampuan lingkungan untuk memasok
sumber daya dan untuk mengasimilasi zat pencemar serta ketegangan
sosial adalah terbatas, batas kemampuan itu disebut daya dukung.
Kecenderungan yang terjadi selama ini adalah kenaikan kualitas hidup
disertai oleh kenaikan konsumsi sumber daya alam dan pencemaran serta
naiknya ketegangan sosial. Jika kecenderungan itu terns berlangsung, pada
suatu ketika daya dukung lingkungan materi harus terlampui. Konsekuensi
ini ialah terjadinya kemerosotan kehidupan manusia. Untuk itu perlunya
kualitas hidup tidak Cuma pada materi saja, tetapi juga, agama, seni,
budaya, filsafat, dan ilmu pendidikan seperti inilah yang khas merupakan
kebutuhan hidup manusiawi.14 15 Hubungan antara manusia dengan alam
atau hubungan manusia dengan sesamanya, bukan merupakan hubungan
antara penakluk dan yang ditaklukkan atau antara tuan dengan hamba,
tetapi hubungan kebersamaan dan ketundukan kepada Allah SW T.13
Menurut Karl Marx (1818) materi mengandung arti dan nilai
praktis. Setelah dalam dialektinya menghasilkan manusia, di dalam
manusia materi berkembang lebih lanjut dan semakin mengartikan dan
menilai dirinya sendiri secara histories. Teori barn terbuktikan
kebenarannya dalam praksis hidup yang produktif, dan yang membawa
kemasyarakat sosialistis.16
13 Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quranul Majid AN-NUUR l, Pustaka, Rizki Putra, Semarang, 2000, him. 71
14 Otto Soemarwoto " Analisis Mengenai Dampak Lingkungan " Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, '.997, him. 24
15 Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Mizan, Bandung, 1994, him. 295
D. Rumusan Masalah
Melihat banyaknya kerusakan alam yang teijadi karena kemajuan
kehidupan manusia dialam semesta ini dan perkembangan teknologi yang di
dorong oleh faktor bantuan alam maka diperlukan adanya penyuluhan-
penyuluhan penyadaran manusia akan lingkungan dalam pendidikan
disekolah, keluarga dan masyarakat, agar nanti mereka memahami akan
keindahan alam.17
Dari berbagai macam bentuk penelitian ilmiah tidak dapat terlepas dari
adanya permasalahan-permasalaban yang akan dicari mengapa sebab
permasalahan itu terjadi dalam penelitian ini, dan beberapa masalah yang
timbul dalam penelitian ini akan di rumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa jauhkah anak didik dalam memahami kegiatan cinta alam
Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007.
2. Adakah penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak didik
melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten
Semarang tahun 2007.
3. Seberapa jauhkah penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada
anak didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan
Kabupaten Semarang tahun 2007.
11
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan dari penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa jauhkah anak didik dalam memahami kegiatan
cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007.
2. Untuk mengetahui adakah penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam
pada anak didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan
Kabupaten Semarang tahun 2007.
3. Untuk mengetahui seberapa jauhkah penanaman nilai-nilai pendidikan
agama Islam pada anak didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU
Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007.
Penegakan hukum lingkungan mengenai analisis dampak lingkungan
hams benar-benar ditegakkan seperti yang tercantum dalam undang-undang
lingkungan hidup dan analisis mengenai dampak lingkungan. Penegakan
hukum lingkungan mengenai dokumen amdal diberbagai sektor pembangunan
ditingkat nasional dan daerah yang telah dicetuskan oleh menteri Negara
lingkungan hidup Dr. A. Sonny Keraf 226-240, sebagai acuan hukum tentang
lingkungan yang harus di tegakkan dan bukan untuk mengayomi ketidak
adilan akan sumber daya alam.18 19
18 Undang-undang lingkungan hidup dan analisis mengenai dampak lingkungan, dilengkapi, pelestarian alam, tat a ruang, panduan penyusunan amdal, analisis mengenai dampak
F. Metode Penelitian
1. S ubyek penelitian
Subyek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk
variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan.20 21 Dalam penelitian
ini yang menjadi subyek penelitian adalah murid Esspala SMU Negeri I
Pabelan Kabupaten Semarang.
2. Informan
Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang
data penelitian. Yang menjadi informan dari penelitian ini adalah kepala
sekolah SMU, murid dan Pembina Esspala SMU Negeri I Pabelan
Kabupaten Semarang.
3. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan peneliti adalah
pendekatan kualitatif, yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau
tulisan dan perilakuyang dapat diamati dari subyek itu sendiri.25
Pendekatan kualitatif yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan
dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan dalam bentuk
kualitatif. Dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang
diteliti dalam bentuk uraian naratif.
20 Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, him. 116
13
Dalam penelitian ini dapat diperoleh gambaran tentang penanaman
nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan cinta alam Esspala
SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007.
4. Lokasi dan Waktu
a. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di organisasi Esspala SMU Negeri I
Pabelan Kabupaten Semarang dan di SMU Negeri I Pabelan Kabupaten
Semarang, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan untuk mencari
data tentang Esspala dan gambaran SMU Negeri I Pabelan serta data
tentang penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan
cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun
2007.
b. Waktu
Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 2 bulan dari
bulan agustus sampai September 2007.
5. Metode pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik, fenomena-fenomena yang diselidiki.22 pengamatan
dilakukan secara langsung dan sistematis di lapangan dengan murid
yang mengikuti kegiatan pecinta alam Esspala dan Pembina, untuk
mengetahui adanya penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam
didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan
Kabupaten Semarang tahun 2007.
b. Interview
Interview sering disebut dengan wawancara atau questioner
lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari si terwawancara.23 melakukan penggalian
data dalam proses tanya jawab kepada murid dan Pembina dengan
memberikan lembar soal atau pertanyaan tertulis serta lisan tentang
penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan cinta
alam Esspala SMU Negeri l Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007
c. Dokumentasi
Mengambil gambar dalam meneliti kegiatan-kegiatan
organisasi cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten
Semarang dengan kamera.
d. Analisis data
Untuk menganalisa data setelah data terkumpul dan diolah,
penulis menggunakan tehnik analisa deskriptif yaitu: perumusan
filsafat tersembunyi dideskripsikan sedemikian rupa sehingga terus
menerus ada referensi pada masalah konkret sedetail-detailnya.24
Dalam analisis data ada beberapa teknik yang dilakukan secara
bertaliap diantaranya:
23 Suharsimi Arikunto, Management Penetidan. RmekaCipta, 1990, him. 126.
15
a. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang
muncul dan catatan-catatan tertulis di lapangan.25
b. Penyajian data
Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pangambilan tindakan.
c. Menarik kesimpulan
Setelah peneliti melakukan reduksi data dan penyajian data maka
peneliti menarik kesimpulan terhadap data-data yang telah
terkumpul.
G. Sistematika Penulisan
1. BAGIAN MUKA (PRELIMIN AIRIS )
Bagian ini memuat halaman sampul, halaman judul, nota pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata
pengantar dan daftar isi.
2. BAGIAN ISI (BATANG TUBUH).
Agar memperoleh pemahaman yang komperensif maka penulisan skripsi
ini dibagi dalam beberapa Bab, sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini m eliputi: Latar belakang masalah, alasan pemilihan judul,
penegasan istilah dan pembatasannya, rumusan masalah, tujuan
penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan dan
daftar pustaka.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas :
A. Penanaman Nilai Pendidikan Agama Islam pada anak
1. Penanaman Nilai keimanan dan Cinta Alam
a. Pengertian dari nilai-nilai
b. Hubungan dari nilai-nilai
2. Penanaman Nilai ibadah dan Cinta Alam
B. Penanaman Rasa Cinta Alam Pada Anak
1. Pendidikan Kepecintaalaman
a. Metode praktek
b. Metode bimbingan
c. Metode penyadaran
17
C. Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam melalui
kegiatan cinta alam pada anak
1. Pendidikan Keagamaan
a. Pandangan Islam tentang alam dan manusia
b. Manusia sebagai khalifah di bumi
c. Islam dan pendidikan cinta alam
2. Pendidikan Sosial
a. Islam kependudukan dan lingkungan hidup
b. Organisasi lingkungan
c. Implikasi pendidikan cinta alam
BAB I I I : LOKASIPENELITIAN
Bab ini membahas tentang :
A. Gambaran Umum Lokasi penelitian yang meliputi :
1. Tinjauan historis Sejarah Berdirinya SMU Negeri I
Pabelan Kabupaten Semarang
a. Letak Geografis
b. Visi-misi SMU Negeri I Pabelan Kabupaten
Semarang
c. Tujuan sekolah
2. Tinjauan historis atau Sejarah Berdirinya organisasi
Esspala SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang
a. Visi-misi Esspala
b. Kondisi sarana prasarana Esspala
c. Keadaan siswa Esspala
B. Penyajian Data
BAB IV : ANAL1SIS DATA
Bab ini meliputi adanya pengelolaan data yang sudah diperoleh
dari hasil lapangan.
BAB V : PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penanamar Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Anak
1. Penanaman Nilai Keimanan dan Cinta Alam
Pe lgertian mendasar dari nilai akan di kemukakan menurut Milton
Research dan James Bank, nilai adalah :
Suatu tipe Kepercayaan yang oeraaa aalam ruang lingkup sistem kepercayaan yang dimana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas di kerjakan. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa nilai merupakan sifat yang melekat pada sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi arti (yakni manusia yang meyakini).1
Dalam kamus besar bahasa Indonesia nilai mempunyai arti
sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.2
Memasukkan, membangkitkan, atau memelihara perasaan, memelihara
c in ti kasih, memasukkan atau memberi dorongan semangat.3
Pengertian keimanan :
a. Iman menurut pengertian yang sesungguhnya ialah kepercayaan yang
meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak
dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku
dan perbuatan sehari-hari. Jadi, iman itu bukan semata-mata ucapan
1 HM. Chabib Thaha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996, him. 60
2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1994, him. 714
3 Emzul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus lengkap bahasa Indonesia, Difa Publisher, him. 791
lidah, bukan sekedar perbuatan dan bukan pula hanya merupakan
pengetahuan tentang rukun iman.
b. Sesungguhnya iman itu bukan semata-mata pernyataan seeorang
dengan lidahnya, bahwa dia orang beriman (mukmin), karena banyak
pula orang munafik (beriman p a lsu )/
Pengelolaan lingkungan hidup adalah dalam kehidupan, wawasan
hidup seseorang, yakni sebuah gagasan, sikap, dan cita-cita hidupnya akan
terwujud apabila memiliki ketahanan hidup yakni kemampuan
ketangguhan untuk menjamin kelangsungan hidup yang jaya, sejahtera,
dan bahagia didalam suatu usaha pengelolaan hidup yang serasi, seimbang
dan selaras dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia dan sumber daya
alam disekitarnya.3
Ilmu adalah lukisan atau keterangan lengkap dan konsisten tentang
fakta pengalaman dengan istilah-istilah yang sedikit atau sederhana
mungkin. Ilmu adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan, studi
dan pengalaman yang disusun dalam satu sistem untuk menentukan
hakikat dan prinsip-prinsip tentang hal yang sedang dipelaiari.
Meletakkan pola dasar pendidikan Islam disetiap perilaku, berarti
meletakkan nilai-nilai Islami yang memberi ruang lingkup keagamaan.
Nilai disini yang dimaksud adalah nilai yang diajarkan didasarkan pada
ajaran Islam. Maka sejauh mana pemahaman seorang guru terhadap ajaran 4 *
20
Islam, sejauh niana pula penggunaan materi yang disampaikan kepada
anak didik, dan sejauh itu pula ajaran agama Islam sebagai sumber nilai.
Pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan terhadap
anak didik, agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran-ajaran Islam serta menjadikannya way o f live (jalan
kehidupan).0
Nilai-nilai pendidikan Islam disetiap perilaku, berarti melahirkan
nilai-nilai Islami yang memberi ruang lingkup keagamaan. Nilai disini
yang di maksud adalah nilai yang diajarkan di dasarkan pada ajaran Islam.
Maka sejauh mana pemahaman dari seorang guru terhadap ajaran agama
Islam, dan sejauh itu pula penggunaan materi yang disampaikan kepada
anak didik, dan sejauh itu pula ajaran agama Islam sebagai sumber nilai.
Dalam pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang
bermutu, maka harus memilih nilai-nilai yang dipa'ndang perlu bagi
perkembangan anak (murid). Guru berperan sebagai pemilih dan penentu
nilai yang akan diterapkan dalam pendidikan didalam dan pendidikan
diluar sekolah, seperti pendidikan melalui kegiatan cinta alam.
Adapun macam-macam nilai yang terdapat dalam kegiatan cinta
alam disekolah antara lain :
a. Nilai materi
b. Nilai kepedulian
c. Nilai estetika 6
d. Nilai spiritual
e. Nilai sosial
a. Pengertian dari nilai-nilai
1) Nilai materi
Adalah Menanamkan materi-materi yang mencakup tentang
lingkungan hidup pada anak.
2) Nilai kepedulian
Adalah sebagai rasa kepedulian kita akan kelestarikan alam
3) Nilai estetika
Mempelajari ilmu-ilmu tentang pengetahuan alam yang ada
dibumi ini sebagai wawasan tentang ilmu alam.
4) Nilai spiritual
Adalah nilai tentang keimanan manusia akan alam sebagai ciptaan
Allah swt, karena kebersiham adalah sebagian dari iman.
5) Nilai sosial
Adalah upaya untuk memanfaatkan serta melestarikan sumber
duya alam dengan seksama atau dalam artian untuk menggunakan
sumber daya alam dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan
bersama manusia lainnya.
b. Hubungan dari nilai-nilai
1) Hubungan nilai materi dengan nilai kepedulian adalah
22
yang telah dipelajari sebagai rasa kepedulian kita sebagai manusia
untuk melestarikan alam.
2) Hubungan dari nilai kepedulian dengan nilai estetika adalah
mempelajari ilmu-ilmu tentang estetika atau mempelajari ilmu-
ilmu tentang pengetahuan alam karena dengan rasa kepedulian ini
manusia ingin mencari pengetahuan mengenai kehidupan yang
terjadi di alam semesta ini.
3) Hubungan dari nilai estetika dengan nilai spiritual adalah sebagai
rasa keimanan dan keyakinan bahwa apa-apa yang terdapat di alam
kehidupan ini adalah ciptaan Allah SWT, dan manusia sebagai abdi
Tuhan bertugas untuk melestarikan dan bertanggung jawab akan
kelestarian alam.
4) Hubungan dari nilai estetika dengan nilai sosial adalah bahwasanya
kita sebagai manusia berupaya untuk mempelajari ilmu tentang
estetika atau ilmu tentang alam, yang di mana kita mempelajarinya
dengan orang lain, dan tujuan dari mempelajari ilmu estetika ini
karena manusia mempunyai daya pikir untuk mempelajari hal-hal
yang terjadi di bumi ini dengan keterbatasan daya pikirannya dan
ketika manusia kemampuan berpikirnya sudah terbatas maka
manusia meyakini ciptaan di bumi ini yang mengetahui dan yang
2. Penanaman Nilai ibadah dan Cinta Alam
Menurut ajaran Islam fungsi dasar manusia beribadah, yang
memiliki konsep pengertian lebih luas dibanding dengan mengabdi atau
melayani. Setiap muslim selalu berfikir bahwa beribadah adalah kepatuhan
kepada Allah didalam segala segi kehidupan, ibadah bukan hanya berarti
shalat, berpuasa, memberi zakat, dan melaksanakan haji saja, tetapi juga
semua aspek kehidupan. seperti : makan, tidur, belajar, mempelajari alam
semesta, penyelidikan ilmiah, berusaha melakukan kegiatan olahraga dan
pengetahuan termasuk didalamnya juga adalah mencari nafkah bagi
keperluan hidup keluarga, semua upaya dan kegiatan manusia, sepanjang
diniatkan untuk mencari keridhaan Allah, maka hal tersebut dinamai
ibadah.7
Allah mengirim wahyu petunjuk untuk mengaktifkan akal pikir
manusia dan meluruskan imannya serta pedoman dalam beribadah melalui
kitab-kitab suci yang dibawa oleh para nabi dan Rasul-Nva. Di dalam Al-
Quran, manusia diperintahkan untuk mempelajari alam semesta secara
ilmiah dan memanfaatkan-Nya sebagai sarana ibadah serta pemenuhan
bagi keperluan dan kesejahteraan hidupnya.
Untuk maksud itu manusia di wajibkan menggunakan akal pikir
dan iman secara terpadu sehingga dapat terhindar dari bahaya keangkara
murkaan hawa nafsu dan keserakahan yang dapat menghancurkan dirinya
sendiri.
24
Penanaman nilai ibadah dan cinta alam dalam penelitian ini adalah
bagaimana perilaku keimanan anak didik sesuai dengan tuntunan agama
sebagai b e rik u t:
a. Taat dan melaksanakan ibadah.
b. Membiasakan untuk selalu menjaga kebersihan.
c. Rajin mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan.
d. Bergaul dengan baik terhadap sesame manusia.
Manusia adaiah sejenis mahluk hidup, karena itu manusia juga
berinteraksi dengan alam lingkungannya. Manusia mempengaruhi
lingkungan hidupnya, atau dia juga mengusahakan sumber daya alam
lingkungannya untuk mempertahankan jenisnya, dan sebaliknya manusia
di pengaruhi oleh lingkungannya. Tidak berbeda dengan
organisme/mahluk hidup lainnya, manusia bersama dengan lingkungan
hidupnya merupakan suatu ekosistem.8
Manusia komponen lingkungan yang dominan, Lingkungan hidup
manusia juga terdiri dari unsur-unsur biotik dan abiotik. Intreraksi antara
manusia dengan lingkungan hidupnya, tidak hanya ditentukan oleh jenis
dan jumlah benda hidup dan mati dari lingkungan alam. melainkan juga
oleh kondisi dan sifat benda biotik dan abiotik itu.
Di samping itu kelakuan dan tingkat kebudayaan manusia sangat
ikut menentukan bentuk dan intensitas interaksi antara manusia dan alam
lingkungannya.
* R. Soedjiran Resosoedarmo, Kuswata Kartawinata, Aprilani Soegiarto, Pen^antar Ekologi,
Di dalam kesatuan ekosistem, kedudukan manusia adalah sebagai
bagian dari unsur-unsur lain yang tidak mungkin terpisahkan. Karena itu
seperti halnya dengan organisme lainnya, kelangsungan hidup manusia
tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya. Untuk menjaga
terjaminnya kelestarian ekosistem, faktor manusia adalah sangat dominan.
Manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya, sehingga keseimbangan ekosistem tidak
terganggu. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya dapat
mengakibatkan tiga kemungkinan kepada tiga kemungkinan kepada
kualitas lingkungannya, yaitu deteriorasi, tetap lestari, dan memperbarui.
B. Penanaman Rasa Cinta Alam Pada Anak
1. Pendidikan kepecintaalaman
Bertumpuknya persoalan lingkungan hidup yang ada dibumi
tempat kita berpijak, telah menimbulkan keprihatinan sendiri terhadap
nasib bumi inidan seluruh penghuninya. Akan sekedar prihatin, mengutuk,
menyesali saja tidaklah cukup dan tidak akan merubah keadaan. Oleh
karenanya, pendidikan yang mencoba menyadarkan anak didik melalui
kepedulian terhadap lingkungan hidup yang berkutat. dengan wacana-
wacana tentang lingkungan hidup yang memenuhi isi kepala dari anak
didik.
Seiring dengan proses industrialisasi yang pesat dalam tubuh
26
bumi ini, termasuk Indonesia, kerusakan alam terjadi dengan begitu
cepatnya. Kelangsungan hidup para penghuni bumi telah dikalahkan oleh
kepentingan segelintir orang kaum pemilik modal yang berkuasa diatas
penderitaan jutaan manusia, yang terus menerus mengejar keuntungan dari
hasil mengeruk kekayaan alam. Tujuan sesaat dari para penguasa ini
ternyata juga telah merasuki pikirn banyak orang (mungkin juga kita). Kita
sering hanya memikirkan apa yang akan kita dapat hari ini. Kita tidak
pernah melihat apa yang akan kita hadapi dimasa depan, jika alam dan
lingkungan hidup kita hancurkan untuk kepentingan hari ini.
Sistem Pendidikan yang digunakan untuk menghasilkan manusia
unggul meliputi:
Pemberian porsi yang memadai kepada pendidikan agama, etika,
dan moral agar mampu mewarnai pola pikir dan pola tindak para peserta
Memperhatikan, memanfaatkan, dan rnengembangkan indigeneous
knowledge, agar mampu menghasilkan IPTEK dan pola pemanfaatan
sumber daya alam serta sistem sosial budaya yang akrab dan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi lingkungan lokal, Penerapan konsep pendidikan
seumur hidup (life long education) yang mengikutsertakan dunia usaha
dalam pemberdayaan sumber daya manusia melalui pelatihan di
lingkungan kerja berdasarkan undang-undang.
Peningkatan mutu proses pendidikan yang menekankan
keberlanjutan pembangunan di dalam keluarga bangsa dan bangsa-bangsa
yang beraneka ragam kebudayaan dan agamanya tetapi dipersatukan oleh
kemanusiaan yang universal yang menjunjung hak-hak asasi kemanusian
di dalam negera hukum. Desentralisasi, individualisasi, dan kastomisasi
proses pendidikan (individualized and customized education) untuk
menghasilkan luaran pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan lokal,
berperan aktif dalam pembentukan dan pengembangan identitas
masyarakat lokal lingkungan, yang diperlukan bagi pengembangan
manusia unggul adalah lingkungan yang memiliki kondisi sosial-politik,
sosial-ekonomi, dan sosial-budaya yang kondusif yang didukung oleh
sistem hukum yang responsif dan sistem hankam yang tangguh.9
2. Aksi Lingkungan
Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mendidik
anak dalam rangka pe lanaman rasa cinta alam dengan aksi lingkungan
pada anak didik, yaitu antara lain :
a. Metode Praktek
Metode praktek atau belajar dengan praktek adalah salah satu
diantara metode muthakir yang diserukan oleh pendidikan modern.
Maka pendidikan Islam bukan diberikan secara teori saja, akan tetapi
dilakukan pula dengan cara praktek. Pembentukan akhlak dan rohani
seseorang tidaklah cukup dengan sekedar nasehat, tetapi memerlukan
praktek nyata, sehingga akhlak mulia dapat terbentuk dalam pribadinya
28
dan hubungan yang harmonis sesama manusia dapat terjalin dengan
baik.10
Dalam metode praktek anak didik dituntut untuk mempraktekan
ajaran-ajaran yang telah diperolehnya dari pelajaran tentang
lingkungan, dan harapan dari pendidik bisa terciptanya manusia-
manusia yang benar-benar bisa melestarikan lingkungan. Dari metode
ini diharapkan natinya anak didik bisa mempraktekan dari teori-teori
yang telah di ajarkan melalui pendidikan dan bisa menjadi modal untuk
disosialisasikan dalam kehidupan di masyarakat.
Dari metode ini, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan
dalam pembangunan koalisi kita. Aktivitas koalisi harus selalu
menggabungkan antara teori dengan praktek, karena teori tanpa praktek
adalah onani, dan praktek tanpa teori adalah aborsi.
b. Metode Bimbingan
Membimbing dalam artian mengarahkan anak dan sebagai
acuan dalam pembahasan tentang bimbingan dalam memahami nilai-
nilai pendidikan yang terkandung dalam kegiatan cinta alam serta
kaitanya dengan kemampuan siswa menyesuaikan diri disekolah dan di
alam bebas, perlu penulis kemukakan beberapa batasan pengertiannya :
Menurut Prajitno pengertian bimbingan sebagai berikut :
Bimbingan merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam
rangka upaya m eneirukan pribadi mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan.11
Bimbingan dalam kontek di atas lebih merujuk pada upaya
membantu anak untuk menjadi manusia yang dewasa dalam pengertian
laas, dalam arti tidak dibatasi dalam bidang-bidang tertentu dan tidak
di dasarkan timbulnya kesulitan pada diri anak.
Menurut pendapat Miller : Bimbingan adalah proses bantuan
terhadap individu untuk mencapai penanaman diri dan pengarahan diri
yang di butuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum
kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat.12
Membimbing anak dalam memahami nilai-nilai pendidikan
agama Islam melalui kegiatan cinta alam merupakan bimbingan anak
didik dalam pengarahan serta penyuluhan yang lebih kepsikologis bagi
anak didik.
c. Metode Penyadaran
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dibekali
dengan berbagai potensi fitrah yang tidak dimiliki makhluk lainnya.
Potensi istimewa ini dimaksudkan agar manusia dapat mengemban dua
tugas utama, yaitu sebagai khalifatullah di muka bumi dan juga abdi
Allah untuk beribadah kepada-Nya.
Manusia dengan berbagai potensi tersebut membutuhkan suatu
proses pendidikan, sehingga apa yang akan diembannya dapat
11 Prayitno, Dkk, Pelayanan Bimbingan dan Konseling, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta, 1998, hlm.23
30
tnw ujud. Pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dengan
psikologi. Pendidikan merupakan suatu proses panjang untuk
mengaktualkan seluruh potensi diri manusia sehingga potensi
kemanusiaannya menjadi aktual. Dalam proses mengaktualisasi diri
tersebut diperlukan pengetahuan tentang keberadaan potensi, situasi
dan kondisi lingkungan yang tepat untuk mengaktualisasikannya.
Pengetahuan tentang diri manusia dengan segenap permasalahannya
akan dibicarakan dalam psikologi umum. Dalam hal pendidikan Islam
yang dibutuhkan psikologi Islami, karena manusia memiliki potensi
luhur, yaitu fitra h dan ruh yang tidak terjamah dalam psikologi umum
(Barat).
Berdasarkan uraian diatas, maka sudah selayaknya dalam
pendidikan Islam memiliki landasan psikologis yang berwawasan
kepada Islam, dalam hal ini dengan berpandu kepada Al-Quran dan
Hadits sebagai sumbernya, sehingga akhir dari tujuan pendidikan Islam
dapat terwujud dan menciptakan insan kamil bahagia di dunia dan
akhirat, serta berupaya senantiasa mengarahkan manusia agar
senantiasa menjaga kelestarian alam dimuka bumi ini.
"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”. (QS: Al-Baqarah : 12)
Menanamkan kesadaran memang tidak begitu mudah, tetapi
usaha yang membangun agar anak didik bisa sadar dan peduli akan
1) Melakukan pendidikan lingkungan hidup, pendidikan ini dilakukan
secara sistematis dan berkelanjutan untuk memperdalam
pemahaman terhadap berbagai persoalan lingkungan, serta
meningkatkan kesadaran dan komitmen. Kurikulum dan metode
pendidikannya disesuaikan dengan kondisi obyektif yang tentunya
terus berkembang.
2) Melakukan diskusi teori-teori tentang lingkungan, ini penting agar
tidak terjadi kedogmatisan, sehingga pengetahuan aktivis
lingkungan semakin bertambah.
3) Melakukan aksi tentang lingkungan, menanam pohon
(penghijauan), membuang sampah pada tempatnya, menjaga
kebersihan lingkungan sekitar dan menyadarkan agar selalu
melestarikan alam.
Air, tanah, tumbuh-tumbuhan, he wan, dan udara adalah bagian dari
isi bumi atau sumber daya alam untuk kehidupan manusia. Tuhan
menciptakan bumi dan seisinya untuk memfasilitasi kebutuhan manusia
dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dimuka bumi ini dan
manusia diciptakan diplanet bumi untuk menjaga serta memanfaatkan
sumber daya alam dengan manusia lainnya agar digunakan sebaik-
baiknya.
Di Negara Indonesia sumber daya alam begitu melimpah dan telah
diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi :
32
dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemakmuran dan kebutuhan hajat
hidup orang banyak diseluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Apakah undang-undang yang mengatur tentang lingkungan bisa di
jadikan sebagailandasan hukum ataukah sebagai simbolik atau sebagai alat
pemanfaatan sumber daya alam bagi orang-orang yang mempunyai
kepentingan untuk menguras habis sumber daya alam di seluruh Negara
Indonesia. Melihat kerusakan alam yang semakin menjadi-jadi di negara
Indonesia yang menyebabkan banjir bandang, tanah longsor, limbah
pabrik yang sudah tidak bisa ditolelir lagi karena nembuangannya di
sungai-sungai yang menyebabkan bau tidak sedap, penyakit kulit yang
berimbas kepada manusia dan kerusakan sumber daya air serta lingkungan
disekitamya.
Banjir yang menenggelamkan beberapa kota di Indonesia pada
musim hujan tahun ini misalnya, merupakan indikasi ketidakseimbangan
siklus hidrologi. Penebangan beberapa vegetasi tanaman dan
penggundulan hutan di daerah hulu sebagai penahan aliran air hujan
meningkat yang mengakibatkan turunnya laju resapan air ke dalam tanah
sehingga volume air larian atau limpasan meningkat maka terjadilah
banjir.
Penggundulan hutan yang sering terjadi juga mempengaruhi
terhadap kelangkaan air, ini mulai nampak pada daerah-daerah yang
terjadi bukan karena volume air di bumi berkurang atau menyusut karena
air mengikuti hukum kekekalan massa (tidak dapat berkurang maupun
bertambah). Oleh karena itu dalam daur air (siklus hidrologi) jum lah air
statis. Tapi seperti telah dijelaskan di atas bahwa resapan air yang masuk
ke dalam tanah pada musim penghujan sebagai mata air relatif sedikit
akibatnya debit air dari mata airpun sedikit.
“W aterfor life ’ (air sebagai sumber kehidupan), tema ini agaknya
tepat untuk diangkat sebagai tema utama untuk bumi disamping tema-tema
yang lain, mengingat kelestarian sumber daya air semakin terancam krisis,
baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Krisis air yang teijadi tak
lepas dari ulah manusia sebagai peran utama dalam kehidupan, walaupun
juga ada faktor lain penyebab krisis air. Tapi prosentase ini lebih kecil
dibsnding aktivitas manusia yang eksploitatif terhadap alam.
Manusia diciptakan oleh tuhan diplanet bumi ini untuk menjaga serta
memanfaatkan sumber daya alam dengan keadilan serta sebaik-baiknya agar
34
C. Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Melalui Cinta Alam
Pada Anak
1. Pendidikan Keagamaan
Kepercayaan Keagamaan berasal daari kata "agama" yaitu prinsip
kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariah tertentu.13 Sedangkan
keberagamaan berarti sifat yang berhubungan dangan agama.
a. Pandangan Islam Tentang Alam dan Manusia
Manusia adalah mahluk Allah SWT yang terdiri dari kesatuan
unsur jasm ani dan rohani, manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak
lain bertugas untuk menyembah dan mengelola serta kemakmuran
bumi agar manusia dapat hidup sejahtera lahir dan batin.
Untuk mengemban tugas-tugas tersebut, manusia diberi status
yang terhormat yaitu sebagai khalifah dibumi, lengkap dengan
kerangka dan program kerjanya, secara simbolis firngsi dan kerangka
kerja itu di nyatakan Allah SWT pada proses penciptaan Adam AS :
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" (QS.2:39) "Dan Sekaligus menegas*<an manusia untuk memakmurkan bumi" (Q S .ll : 61).14
Menurut ajaran Islam fungsi dasar manusia beribadah, yang
memiliki konsep pengertian lebih luas dibanding dengan mengabdi
atau melayani. Setiap muslim selalu berfikir bahvva beribadah adalah
kepatuhan kepada Allah didalam segala segi kehidupan, ibadah bukan
hanya berarti shalat, berpuasa, memberi zakat, dan meiaksanakan haji
n Kamus. op cit. him. 22
saja, tetapi juga semua aspek kehidupan, seperti : makan, tidur, belajar,
mempelajari alam semesta, penyelidikan ilmiah, berusaha melakukan
kegiatan olahraga dan pengetahuan termasuk didalamnya juga adalah
mencari nafkah bagi keperluan hidup keluarga, semua upaya dan
kegiatan manusia, sepanjang diniatkan untuk mencari keridhaan Allah,
maka hal tersebut dinamai ibadah.15
Al-Quran sendiri menyatakan bahwa, tujuan penciptaan
manusia dan jin di jagad raya ini, semata-mata hanya untuk beribadah
kepada-Nya (Al-Quran 51:56). Manusia lebih luhur dibanding Jin, dan
diangkat sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi. Tugas sebagai
wakil Allah ini bukanlah monopoli para Rasul dan Nabi yang memang
dikirim untuk menuntun manusia, atau juga bukan hanya untuk raja,
gubemur, atau pejabat tinggi yang dipilih atau ditunjuk untuk
mengurus persoalan bahasanya, ini adalah misi yang di bebankan bagi
semua manusia. Setiap pribadi bertanggung jaw ab bagi manusia dan
mahluk lain yang ada dalam lingkup pengaruhnya.
Salah satu implikasi terpenting dari kekhalifaiian manusia di
muka bumi ini adalah pentingnya kemampuan untuk memahami alam
semesta tempat ia hidup dan menjalankan tugasnya. Manusia memiliki
kemungkinan untuk hal itu dikarenakan kepadanya dianugerahi Allah
berbagai potensi yang terkandung. Di samping itu, alam semesta ini
beserta apa-apa yang ada di dalamnya adalah ciptaan Allah swt untuk
36
kepentingan umat manusia secara keseluruhan. Di dalam Al-Quran
Allah berfirman :
"Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu" (QS. Al-Baqarah : 29)
"Dia-lah Allah yang menjadikan bumi menyenangkan bagi kalian, maka hendaklah kalian berkelana di semua pelosoknya dan makanlah dari rizki Allah. Dan (ingatlah) bahwa kepada-Nya kalian (akan kembali) setelah dibangkitkan (dari kubur)". (QS. Al-Mulk : 19).16
"Karenanya, merupakan tanggung jawab umat manusia untuk mengolah dan memanfaatkan seluruh sumber-sumbcr yang tersedia di alam ini guna memenuhi keperluan hidupnya. Dan ia akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sebagaimana Allah menegaskan: "Setiap orang bertanggung jaw ab atas apa yang telah diperbuatnya" (QS. A l-M uddatstsir: 38).
Dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya, manusia telah mengerjakan tugasnya hidup di dunia dan
melaksanakan tujuan-tujuan Allah yang telah menciptakan manusia
hidup di bumi ini. Karena manusia adalah mahluk yang termulia
dibumi ini, maka segala sesuatu memang disediakan untuknya diantara
tugas sekunder manusia, yaitu memanfaatkan alam dan tenaga yang
dikandungnya guna memenuhi keperluan dan kebutuhannya serta
teman-temannya.
Hubungan manusia terhadap alam adalah sebagai pemanfaat,
dan bukan sebagai saingan, disamping tugas manusia yaitu beribadah,
dan tugas sekundemya adalah memanfaatkan alam, maka tugas
manusia yang lain adalah bekeija, mengajar dan belajar, mewujudkan
keadilan, memerintah sesuai dengan hukum Allah, dan bertindak
sebagai wakilnya dimuka bumi. Misalnya, Islam mengajak manusia
untuk menggunakan sumber daya materi dan insani semata-mata untuk
melahirkan keadilan, kebajikan dan perdamaian, yang membuat
pelaksanaan fiingsinya menjadi mudah.
b. Manusia Sebagai Khalifah Di Bumi
Menurut Al-Quran, manusia menempati posisi istimewa dan
yang paling luhur dialam jagat raya ini, manusia adalah wakil tuhan
dimuka bumi, sebagaimana telah dinyatakan dalam Q.S Al-Baqarah
(2 ): 30 :
"Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu berkata kepada malaikat,
sesungguhnya aku akan menjadikan seseorang khalifah di muka bum i"
Kata khalifah di ambil dari kata kerja khalafa yang
berarti "mengganti dan melanjutkan" dalam hal ini yang dimaksud
dengan khalifah adalah person yang menggantikan person lain, ini
menjelaskan bagaimana kepemimpinan dalam rumusan Islam diberi
titel khalifah. Konsep khalifah adalah "manusia harus menganggap
.;esama mahluk sebagai ciptaan dan wakil manusia di muka bum i.18
Dan sebagai khalifah mereka juga harus bertanggung jaw ab atas
kepercayaannya, pemanfaatan sumber daya yang tidak benar dengan
38
cara pencabutan hak-hak mahluk Allah lainnya serta penguasaan alam
untuk kepentingan mereka sendiri-sendiri, ini termasuk mengkhianati
kepercayaan Allah tersebut. Jadi idealnya manusia dengan segala
kerendahan hati sebagai khalifah Allah, bukan orang yang
menganggap dirinya sombong, duduk sendiri, yang menentang seluruh
musuh-musuhnya, menyembuhkan rahasia alam dari diri sendiri dan
memperkosa kebenaran pada alam sebagai khalifah, manusia harus
mendekati alam adalah sesuatu yang suci, sesama mahluk ciptaan
Allah SWT sebagai teman dan bukan musuh, sesuatu yang harus
dihormati dan dipelihara, bukan untuk di eksploitasi dan di rusak.
Karena semua itu nerupakan suatu ibadah, pengabdian yang dapat di
referensikan dengan pelaksanaan menuju keridhaan Allah SW T.19
c. Islam dan Pendidikan Cinia Alam
Hubungan yang erat antara Islam dan pendidikan dapat kita
rasakan saat kita membaca wahyu pertama yang disampaikan
’•asulullah saw, yang mengandung perintah "membaca" kepada beliau
secara berulang-ulang (QS. 96 : 1-5). Perintah pengulangan untuk
membaca memaknakan perlunya manusia belajar yang berarti juga
menekankan pentingnya masalah ilmu dan pendidikan.20
Membaca secara terminologi tidak hanya diartikan sebagai
proses membaca dari ayat-ayat Tuhan textual, tetapi juga menekankan
kepada manusia agar juga "membaca" ayat-ayat Tuhan yang
19 Ibid, Him. 40
kontekstual, "membaca" alam, "membaca" kehidupan, "membaca" diri
sendiri, bahkan "membaca" hasil ciptaannya sendiri, seperti teknologi.
Dalam proses "membaca" inilah berlangsung proses pembelajaran.
Manusia dituntut untuk bclajar sehingga menjadi "tahu". Tahu untuk
menguak alam, kehidupan, serta mampu mengeksplorasi serta
memanfaatkannya demi kehidupan yang baik dimuka bumi ini, dan
"tahu” bahwa itu semua dilakukan sebagai realisasi ibadah kepada
Tuhan.
Islam mengagungkan pencarian dan pencari ilmu memiliki
nilai sama dengan ibadah yang bersifat ritual. Kemuliaan, yang
diberikan kepada orang berilmu sangatlah beralasan karena hanya
orang yang berilmu yang bisa memanfaatkan alam ini. Ilmu
pengetahuan merupakan pra-sarat utama untuk mewujudkan salah satu
tujuan diciptakannya alam ini, yaitu untuk manfaat manusia. Tetapi
ilmu pengetahuan itu diberikan Allah kepada manusia sendiri dalam
usaha memahami alam ray a ini. Proses pendidikan yang
memperkembangkan daya-daya manusia, membuat manusia tidak
hanya hidup "dengan" alam, menguak dan memanfaatkan alam demi
kehidupannya, sebab Allah telah "menundukkan" segala yang ada
dilangit dan dibumi ini, memang untuk manusia. Tetapi yang harus
disadari bahwa Islam memandang alam sebagai mahluk yang pada
intinya merupakan sebagai pendamping kehidupan manusia dalam
40
agung dari Tuhan harus dapat memantaatkan alam dengan
mencerminkan keharmonisan dirinya dengan Tuhan sang maha
oencipta. Sebab tidaklah mungkin disetiap saat, manusia yang
menyatakan dirinya sebagai wakil Tuhan dengan mengandalkan
kecanggihan hasil karyanya, dalam prakteknya tidak lagi
mencerminkan wakil Tuhan yang sesungguhnya. Ia bisa berlaku
semena-mena dengan kerakusannya mengeksploitasi sumber daya
alam secara besar-besaran tanpa melihat kepentingan orang banyak.
Islam menganjurkan agar kita senantiasa melestarikan dan
mencari nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan ini, dengan
senantiasa mencintai alam, manusia sudah menunjukkan dirinya
sebagai khalifah dibumi ini atau sebagai wakil Tuhan yang peduli dan
tanggung jaw ab atas pelestarian lingkungan sumberdaya alam.
2. Pendidikan sosial
Sosial adalah segala sesatu yang mengenai atau berkaitan dengan
masyarakat. Dan diantara aspek-aspek sosial meliputi tingkah laku,
kebutukan materi, aturan-aturan.
Yang penulis maksud di sini adalah suatu hal yang mengikat tak
hanya dipandang baik atau buruk, benar atau salah, akan tetapi dilihat dari
segi essensi secara obyektif oleh masyarakat luas.
Dalam kamus besar sosial diartikan sebagai suka memperhatikan
kepentingan umum (suka menolong).21
Jadi nilai-nilai sosial yang terdapat dalam penanaman nilai-nilai
pendidikan agama Islam melalui cinta alam pada anak adalah sebagai
berikut :
a. Mengikat tali persaudaraan.
b. Melatih disiplin.
c. Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
d. Kebersamaan.
e. Tolong menolong.
f. Saling menghargai.
g. Menjaga kebersihan.
h. Tidak menganggap rendah sesama teman.
i. Ingin mengikuti kegiatan sosial.
a. Islam Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Dalam memelihara kebersihan lingkungan agama Islam juga
memerintahkan supaya umat Islam selalu membersihkan
lingkungannya, biar tidak jorok seperti orang-orang Yahudi, yang
kenyataannya sekarang orang Yahudi lebih baik dan lebih maju.22
Manusia diciptakan dengan mengemban tugas sebagai khalifah
Allah c.i bumi, ia di karuniai kemampuan yang sangat istimewa yaitu,
kekuatan dan kemampuan akal pikir yang membedakannya dari
binatang. Sudah sepantasnya bila akal pikir ini beriman kepada sang