• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PENANAMAN NILAI-NILAIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI KEGIATAN CINTA ALAM ESSPALA SMUN I PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI TENTANG PENANAMAN NILAI-NILAIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI KEGIATAN CINTA ALAM ESSPALA SMUN I PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2007"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

07TD1010888.01

STUDI TENTANG

PENANAMAN NILAI-NILAIPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MELALUI KEGIATAN CINTA ALAM ESSPALA

SMUN I PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2007

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana

Pendidikan Agama Islam Dalam Ilmu Tarbiyah

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

D E P A R T E M E N A G A M A Rl

S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706

,

323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi m ated yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 24 September 2007

Penulis,

(3)

Jl. S tation 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

Drs. Abdul Syukur, M.Si

DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudara Eko Saputro

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : EKO SAPUTRO

NIM : 111 02 055

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM MELALUI KEGIATAN CINTA ALAM ESSPALA

SMU NEGERI I PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2007

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum, wr, wb

(4)

D E P A R T E M E N A G A M A Rl

S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706

,

323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : EKO SAPUTRO dengan Nomor Induk Mahasiswa :

111 02 055 yang berjudul : "STUDI TENTANG PENANAMAN NILAI-N1LAI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI KEGIATAN CINTA ALAM

ESSPALA SMU NEGERI I PABELAN KABUPTEN SEMARANG TAHUN

2007", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Senin, 01 Oktober

2007 yang bertepatan dengan tanggal 19 Ramadhan 1428 H dan telah diterima

sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu

Tarbiyah.

01 Oktober 2007 M Salatiga,

---19 Ramadhan 1428 H

Panitia Ujian

(5)

'segaCa s e s u a tu beCum t e n t u b e n a r, m a fia cariC ah b e b e n a ra n

i t u d e n g a n n if a i s e b e m m y a , ({a re n a m a n u s ia a d a la h

m a b h C u b y a n g b e r f ib ir ”

(6)
(7)

P e r la w a n a n A n ti P e n in d a s a n , b e la ja r t e n ta n g s o s ia l d a n te n ta n g s e m u a ilm u

p e n g e ta h u a n , a g a m a d a n y a n g la in n y a , T e r im a K a s ih B u a t K a w a n - K a w a n S e m u a

Y a n g M e n g a ja r k a n S a y a T e n t a n g B a g a im a n a M e m a h a m i A r ti S e b u a h R e v o lu s i,

S e m o g a C ita - C ita D a n A n g a n - A n g a n Y a n g T e la h L a m a K ita N a n ti- N a n tik a n

T e r w u ju d n y a A n ti D u n ia B a r a t d a n te r c ip ta n y a r a k y a t p e k e r ja d a p a t m e n ja d i s e b u a h

k e n y a ta a n .

8. D an terim a k as ih b u a t a n a k ja la n a n , buruh, p e ta n i d a n sem u a m a n u s ia y a n g b u tu h k e a d ilan dan n ila i kem anusiaan.

9 . T e r im a k a s ih b u a t b a p a k K e tu a S T A IN , b a p a k A b d u l S y u k u r M .S i, b a p a k P U K E T III,

b a p a k b id a n g k e m a h a s is w a a n , D a n b u a t s e m u a d o s e n s e r ta k a r y a w a n S T A IN

(8)

KATA PENGANTAR

£y»*Jb M *

Jika benar kita mengakui hamba Allah SWT, maka marilah kita panjatkan

puji dan syukur atas karunia dan nikmat yang kita peroleh selama ini. Namun jika

kita tidak merasa benar, maka kami berikan kesempatan untuk melaksanakan

sesuai dengan keyakinan masing-masing. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurah kepada junjungan kita, sang revolusioner sejati, Nabi Besar Muhammad

SAW, keluarganya, sahabatnya, serta kepada mereka yang mengaku umatnya

Atas rahmat Allah dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beijudul “Studi Tentang

Penanaman Nllai-Nilai Pendidikan Agama Islam Melalui Kegiatan Cinta

Alam Esspala SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2007",

Berkenaan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima

kasih yang tulus kepada pihak yang terlibat dalam proses penulisan skripsi ini.

1. Kepada bapak Drs. Imam Sutomo M.Ag Selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Kepada bapak Drs. Abdul Syukur M.Si selaku pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan ruang dan waktu sebagai wacana diskusi

informasi dan evaluasi selama masa pendampingan penulisan skripsi ini.

3. Kepada bapak Kepala sekolah SMU Negeri I pabelan Kabupaten Semarang.

4. Kepada para pembina dan siswa-siswi organisasi cinta alam Esspala SMU

Negeri I pabelan Kabupaten Semarang.

5. Kepada keluarga tercinta Bapak sudikan yang telah memberikan dorongan

moral dan matriil kepada saya, sejak usia dini hingga dewasa.

6. Kepada kawan-kawan semua dan siapapun mereka yang memberikan

dorongan secara tulus dan ikhlas.

Salatiga, 25 September 2007

Penulis

Eko Saputro

(9)

HALAMANJUDUL... i

HALAMAN DEKLARASI... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAH AN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR IS I... ix

DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Alasan Pemilihan Judul... 4

C. Penegasan Istilah dan Pembatasan... 5

D. Rumusan M asalah... 10

E. Tujuan Penelitian... 11

F. Metode Penelitian... 12

G. Sistematika Penulisan... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Penanaman Nilai Pendidikan Agama Islam pada Anak... 18

1. Penanaman Nilai Keimanan dan Cinta Alam... 18

a. Pengertian dari Nilai-Nilai... 21

b. Hubungan dari Nilai-Nilai... 21

2. Penanaman Nilai Ibadali dan Cinta Alam... 23

B. Penanaman Rasa Cinta Alam Pada Anak... 25

1. Pendidikan Kepecintaalaman... 25

2. Aksi Lingkungan... 27

(10)

a. Metode Praktek... 27

b. Metode Bimbingan... 28

c. Metode Penyadaran... 29

C. Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Pmelalui Kegiatan Cinta Alam pada Anak... 34

1. Pendidikan Keagamaan... 34

a. Pandangan Islam tentang Alam dan Manusia... 34

b. Manusia sebagai Khalifah di Bumi... 37

c. Islam dan Pendidikan Cinta Alam... 38

2. Pendidikan Sosial... 40

a. Islam Kependudukan dan Lingkungan Hidup... 41

b. Organisasi Lingkungan... 43

c. Implikasi Pendidikan Cinta Alam... 45

BAB III LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi... 50

1. Tinjauan Historis Sejarah Berdirinya SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang... 50

a. Letak Geografis... 51

b. Visi-misi SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang... 51

c. Tujuan Sekolah... 53

d. Keadaan Fasilitas... 53

2. Tinjauan Historis atau Sejarah Berdirinya Organisasi Esspala SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang. 54 a. Visi-Misi Esspala... 55

b. Kondisi Sarana Prasarana Esspala... 55

c. Keadaan Siswa Esspala... - ... 56

B. Penyajian Data... 57

(11)

dari hasil lapangan dengan menggunakan analisis deskriptifkualitatif

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 83

B. Saran-saran... 84

C. Kata penutup... 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia hanya akan menjadi manusia karena pendidikan, Mendidik

berarti memanusiakan. Untuk menjadi manusia beriman, diperlukan

pendidikan.1 Manusia makhluk yang dapat dididik sesuai dengan hakekatnya

sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, yang hidup sebagai makhluk individu

dan sosialis didalam masyarakat, karena mereka memiliki kemungkinan

tumbuh dan berkembang didalam keterbatasan dirinya sebagai manusia.

Manusia adalah mahluk yang bereksistensi dia tidak sekedar ada tapi

mengada, manusia adalah mahluk berfikir (homo sapiens) akal sebagai titik

tolak. Orang sangat menjunjung tinggi akal, baik akal teoritis maupun praktis.

Manusia menghasilkan pengetahuan dengan menggunakan akal yang

dimilikinya dan manusia dapat berbuat baik dal am pengertian sempuma.2

Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses suatu bangsa, karena

melalui pendidikan sumber daya manusia menjadi berkualitas. Dalam dunia

pendidikan peran guru sangatlah penting, mereka mentransfer ilmu

pengetahuan pada anak didik.

Pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup

manusia, sebab di sekolah tempat mencetak sumber daya manusia yang

berkualitas dan diharapkan menjadi motor kemajuan dan kemakmuran bangsa.

1 Hadari Nawawi, Pendidikan Dalam Islam. Al-Ikhlas, Surabaya, 1993, him 101

2 Tim Dosen F1P - IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, Indonesia, 1980, him. 81

(13)

Di dalam dunia pendidikan kurangnya pendidikan tentang lingkungan

untuk ditanamkan bagi anak didik, sehingga anak didik kiirang memahami arti

pentingnya mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan alam semesta ini serta

memahami nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya, karena melihat

manusia dengan alam saling membutuhkan dalam kesehariannya. Manusia

ibarat barang tambang yang masing-masing memiliki grade quality, ada yang

berupa emas,perak, dan perunggu, bahkan ada yang lebih rendah.

Sebagai grade quality-Nya Allah, Islam memandang alam dan

manusia posisinya setara. yang melebihi keduanya hanyalah Allah Al-Muhiit,

yang melampui segalanya, yang memiliki segala hal di langit dan di bumi.

Penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam serta memahami nilai-nilai

alam semesta dalam agama, filsafat serta dalam pendidikan di sekolah kurang

di tanamkan dalam aktivitas sehari-hari, sehingga banyak anak didik yang

tidak memahami nilai-nilai melestarikan serta bertanggung jawab akan

kelestarian alam semesta ini, karena melihat manusia mempunyai tanggung

jawab sebagai khalifah di bumi.3 "Kerusakan alam di muka bumi ini

disebabkan oleh keserakahan dan kejahilan ulah tangan manusia" Q.S Arum

41” .4

Agama merupakan pondasi bagi manusia dalam memahami segala

aspek kehidupan di dunia ini, sumber di dalamnya sebagai pedoman untuk

mencari, mengerjakan serta mendapatkan manfaat dalam menjalankannya.

kegiatan seperti mendalami nilai-nilai dasar melalui pelestarian alam bisa

3 Maslikah, Harmonisasi Dan Humanisasi Lingkungan Hidup, Penerbit STAIN Press, Salatiga, 2004, him. 1

(14)

3

membangun jiwa kita sebagai khalifah f i l ’ardh atau tugas untuk menjaga

kelestarian alam di muka bumi ini. Kurangnya penanaman nilai-nilai

pendidikan dalam kegiatan yang bergelut dalam bidang kecintaalaman atau

pelestarian lingkungan hidup, yang dimana banyak anak didik yang belum

bisa mengerti dan memahami nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui

kegiatan tersebut, dan kebanyakan mereka hanya mengikuti kegiatannya tapi

belum mengerti dan memahami makna-makna serta nilai-nilai ajaran agama

yang terkandung didalamnya.

Penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan cinta

alam di organisasi yang bergelut dibidang pecinta alam merupakan suatu

wujud hubungan sosial melalui kehidupan bermasyarakat yang saling

membutuhkan satu sama lainnya, bukannya dengan sumberdaya alam yang

begitu melimpah yang ada di bumi ini, manusia menjadi egois dan bahkan

tidak peduli dengan kehidupan orang lain, mereka saling menguasai teknologi

serta sumber daya alam di bumi ini dengan keegoisan.

Berdasarkan uraian dan pemikiran tersebut, penulis ingin menganalisa

lebih jauh mengenai penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam tersebut,

dengan mengadakan penelitian di organisasi cinta alam SMU Negeri 1

Pabelan Kabupaten Semarang, dengan mengambil judul : STUDITENTANG

PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI

KEGIATAN CINTA ALAM ESSPALA SMU NEGERI 1 PABELAN

(15)

B. Alasan Pemilihan Judul

Membangun kesadaran begitu pentingnya dalam kehidupan

bermasyarakat, seperti membangun nilai-nilai sosial dalam wujud

melestarikan dan menjaga kelestarian alam, akan tetapi dalam fenomena

selama ini membangun kesadaran masyarakat untuk membangun nilai-nilai

sosial melalui konservasi lingkungan hidup kurang di pedulikan.

Pada hakikatnya eksistensi manusia dalam kehidupan ini adalah untuk

melaksanakan tugas kekhalifahan, yaitu membangun dan mengelola dunia

tempat hidupnya ini, sesuai dengan kehendak penciptanya.5

Dari oerbagai macam bentuk penelitian ilmiah tidak dapat terlepas dari

adanya sebuah analisis tentang pemilihan sebuah judul dalam skripsi, dan

dalam alasan pemilihan judul penulisan skripsi ini, penulis ingin meneliti lebih

jauh apakah terdapat adanya penanaman nilai-nilai oendidikan agama Islam

pada anak didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan

Kabupaten Semarang tahun 2007.

Masalah lingkungan hidup sebenamya telah disoroti oleh agama Islam

dalam kitab suci Al-Qur'an seperti tertera dalam surat Ar-Rum ayat 41, surat

A1 A 'raf ayat 56 dan 85, atau surat A1 Qoshos ayat 77. Masalah lingkungan

yang k'.ta hadapi adalah masalah yang di pandang dari sudut kepentingan

manusia. Masalah itu hakekatnya adalah masalah ekologi, khususnya ekologi

manusia. Masalah itu timbul karena adanya perubahan lingkungan, sehingga

(16)

5

lingkungan itu tidak sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia dan

mengganggu kesejahteraannya.6

C. Penegasan Istilah dan Pembatasannya

1. Penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam

Ialah segala usaha memelihara dan mengembangkan fitrah manusia

serta sum oer daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia

yang seutuhrya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.7 Penanaman

nilai-nilai pendidikan agama Islam merupakan suatu cara atau konsep

dalam memberikan pelajaran terhadap anak didik tentang pemahaman

nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui pengajaran tentansg

lingkungan dan manfaatnya, agar anak didik bisa memahami serta

menerapkannya dalam kehidupannya, dan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya ialah nilai agama dan sosial.

Menurut Allport, agama merupakan ciri kepribadian yang

beri'ungsi secara otomatis tersendiri “Fungtionally Autonom ous” 8 Dengan

demikian semua sikap dan perilaku seseorang idealnya adalah merupakan

cerminan dari keyakinan yang berfungsi sebagai motivasi.

6 Otto soemarwoto, Indonesia dalam kancah isu lingkungan global, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992, him. 1-2

(17)

2. Esspala (SMU Negeri Satu Pecinta Alam)

Ialah suatu organisasi extra kurrikuler di dalam sekolah SMU

Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang yang bergelut dalam kegiatan

tentang kepecintaalaman.

3. C intaalam

Ialah suatu metode atau cara yang berarti usaha untuk bertujuan

pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam usaha menumbuhkan

nilai-nilai dasar cinta alam.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah dalam kelndupan, wawasan

hidup seseorang, yakni sebuah gagasan, sikap, dan cita-cita hidupnya akan

terwujud apabila memiliki ketahanan hidup yakni kemampuan

ketangguhan untuk menjamin kelangsungan hidup yang jaya, sejahtera,

dan bahagia didalam suatu usaha pengelolaan hidup yang serasi, seimbang

dan selaras dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia dan sumber daya

alam disekitamya.9

Alam terbentang luas dan manusia hidup di dalamnya, dengan

panca indra dan akal yang ada padanya, manusia persaksikan alam itu

dalam segala sifat dan lakunya, ada kebesaran, keajaiban dan keindahan,

dan ada perubahan-perubahan yang tetap, kehidupan manusia itu sendiri

tidak dapat di ceraikan dengan alam itu.10 Maka apabila kita merenungi

keindahan (Estetika), cobalah rasai adanya Allah di dalam keindahan alam.

Pikirkanlah, siapakah dan apakah kekuatan atau tenaga yang menyebarkan

* Moh. Soerjani, Rofiq Ahmad, Rozy Munir, Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan, Penerbit Universitas Indonesia, Ul-Press, 1987, him. 256

(18)

7

keindahan ini, sehingga tampak segala sesuatu tersusun dan teratur.

Pardanglah dia di dalam kebesaran laut dan kebesaran bukit dan gunung.

Keindahan matahari seketika terbit dan seketika terbenam. Mengandung

keajaiban keindahan alam yang luas itu akan kebesaran sang pecipta alam

semesta ini, suatu keindahan yang tidak putus-putuslah alam ini. Kita pun

bersyukur dapat mengenal akan keindahan itu dan merasa bahwa diri kita

juga sebagian dari alam, lantaran kitapun merenunginya dan menyadarinya

akan keindahan alam ini, sehingga kita merekam jiw a kita dengan berfikir

untuk melestarikan alam agar tetap teijaga keindahan serta

kelestariannya.11

Potensi-potensi yang dimiliki manusia sebagai bekal hidupnya,

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dibekali dengan berbagai

potensi fitrah yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Potensi istimewa ini

dimaksudkan agar manusia dapat mengemban dua tugas utama, yaitu

sebagai khalifatullah di muka bumi dan juga abdi Allah untuk beribadah

kepada-Nya. Manusia dengan berbagai potensi tersebut membutuhkan

suatu proses pendidikan, sehingga apa yang akan diembannya dapat

terwujud.

H.M. Arifin, dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam mengatakan

bahwa, pendidikan Islam bertujuan untuk mewujudkan manusia yang

berkepribadian muslim baik secara lahir maupun batin, mampu

mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mencari keridhaan Allah

(19)

SWT. dengan demikian, hakikat cita-cita pendidikan Islam adalah

melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, satu

sama lain saling menunjang. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan

fungsi kekhalifahan, manusia dibekali Tuhan dengan berbagai potensi.

Potensi-potensi ini diberikan Tuhan sebagai anugerah yang tidak diberikan

kepada makhluk lain, Potensi-potensi ini dalam bahasa agama disebut

fitrah.12

Agama mendorong agar kita senantiasa menjaga kelestarian alam

dengan membangun kesadaran manusia untuk mengerti dan memahami

makna-makna akan penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada

anak didik melalui kegiatan kepecintaalaman dan didalam itu terkandung

nilai agama, budaya, serta dari ilmu pengetahuan lainnya. kita bisa

memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, penanaman nilai-nilai

pendidikan agama Islam pada anak didik melalui kegiatan

kepecintaalaman mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup

manusia yang berhubungan dengan manusia, alam, serta hubungan

manusia dengan Tuhan serta menjalankan tugasnya manusia sebagai

Khalifah Fil'ard. Tuhan mengangkat manusia sebagai khalifah atau

menjadikan khalifah meliputi; pengangkatan sebagian anggota masyarakat

manusia dengan mewahyukan syariat-Nya kepada mereka untuk menjadi

khalifah, pengangkatan seluruh manusia pada posisi di atas makhluk lain

(20)

9

dengan diberi kekuatan akal.13 Kemampuan lingkungan untuk memasok

sumber daya dan untuk mengasimilasi zat pencemar serta ketegangan

sosial adalah terbatas, batas kemampuan itu disebut daya dukung.

Kecenderungan yang terjadi selama ini adalah kenaikan kualitas hidup

disertai oleh kenaikan konsumsi sumber daya alam dan pencemaran serta

naiknya ketegangan sosial. Jika kecenderungan itu terns berlangsung, pada

suatu ketika daya dukung lingkungan materi harus terlampui. Konsekuensi

ini ialah terjadinya kemerosotan kehidupan manusia. Untuk itu perlunya

kualitas hidup tidak Cuma pada materi saja, tetapi juga, agama, seni,

budaya, filsafat, dan ilmu pendidikan seperti inilah yang khas merupakan

kebutuhan hidup manusiawi.14 15 Hubungan antara manusia dengan alam

atau hubungan manusia dengan sesamanya, bukan merupakan hubungan

antara penakluk dan yang ditaklukkan atau antara tuan dengan hamba,

tetapi hubungan kebersamaan dan ketundukan kepada Allah SW T.13

Menurut Karl Marx (1818) materi mengandung arti dan nilai

praktis. Setelah dalam dialektinya menghasilkan manusia, di dalam

manusia materi berkembang lebih lanjut dan semakin mengartikan dan

menilai dirinya sendiri secara histories. Teori barn terbuktikan

kebenarannya dalam praksis hidup yang produktif, dan yang membawa

kemasyarakat sosialistis.16

13 Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quranul Majid AN-NUUR l, Pustaka, Rizki Putra, Semarang, 2000, him. 71

14 Otto Soemarwoto " Analisis Mengenai Dampak Lingkungan " Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, '.997, him. 24

15 Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Mizan, Bandung, 1994, him. 295

(21)

D. Rumusan Masalah

Melihat banyaknya kerusakan alam yang teijadi karena kemajuan

kehidupan manusia dialam semesta ini dan perkembangan teknologi yang di

dorong oleh faktor bantuan alam maka diperlukan adanya penyuluhan-

penyuluhan penyadaran manusia akan lingkungan dalam pendidikan

disekolah, keluarga dan masyarakat, agar nanti mereka memahami akan

keindahan alam.17

Dari berbagai macam bentuk penelitian ilmiah tidak dapat terlepas dari

adanya permasalahan-permasalaban yang akan dicari mengapa sebab

permasalahan itu terjadi dalam penelitian ini, dan beberapa masalah yang

timbul dalam penelitian ini akan di rumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa jauhkah anak didik dalam memahami kegiatan cinta alam

Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007.

2. Adakah penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak didik

melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten

Semarang tahun 2007.

3. Seberapa jauhkah penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada

anak didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan

Kabupaten Semarang tahun 2007.

(22)

11

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan

diatas, maka tujuan dari penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa jauhkah anak didik dalam memahami kegiatan

cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007.

2. Untuk mengetahui adakah penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam

pada anak didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan

Kabupaten Semarang tahun 2007.

3. Untuk mengetahui seberapa jauhkah penanaman nilai-nilai pendidikan

agama Islam pada anak didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU

Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007.

Penegakan hukum lingkungan mengenai analisis dampak lingkungan

hams benar-benar ditegakkan seperti yang tercantum dalam undang-undang

lingkungan hidup dan analisis mengenai dampak lingkungan. Penegakan

hukum lingkungan mengenai dokumen amdal diberbagai sektor pembangunan

ditingkat nasional dan daerah yang telah dicetuskan oleh menteri Negara

lingkungan hidup Dr. A. Sonny Keraf 226-240, sebagai acuan hukum tentang

lingkungan yang harus di tegakkan dan bukan untuk mengayomi ketidak

adilan akan sumber daya alam.18 19

18 Undang-undang lingkungan hidup dan analisis mengenai dampak lingkungan, dilengkapi, pelestarian alam, tat a ruang, panduan penyusunan amdal, analisis mengenai dampak

(23)

F. Metode Penelitian

1. S ubyek penelitian

Subyek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk

variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan.20 21 Dalam penelitian

ini yang menjadi subyek penelitian adalah murid Esspala SMU Negeri I

Pabelan Kabupaten Semarang.

2. Informan

Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang

data penelitian. Yang menjadi informan dari penelitian ini adalah kepala

sekolah SMU, murid dan Pembina Esspala SMU Negeri I Pabelan

Kabupaten Semarang.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan peneliti adalah

pendekatan kualitatif, yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau

tulisan dan perilakuyang dapat diamati dari subyek itu sendiri.25

Pendekatan kualitatif yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan

dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan dalam bentuk

kualitatif. Dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang

diteliti dalam bentuk uraian naratif.

20 Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, him. 116

(24)

13

Dalam penelitian ini dapat diperoleh gambaran tentang penanaman

nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan cinta alam Esspala

SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007.

4. Lokasi dan Waktu

a. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di organisasi Esspala SMU Negeri I

Pabelan Kabupaten Semarang dan di SMU Negeri I Pabelan Kabupaten

Semarang, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan untuk mencari

data tentang Esspala dan gambaran SMU Negeri I Pabelan serta data

tentang penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan

cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang tahun

2007.

b. Waktu

Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 2 bulan dari

bulan agustus sampai September 2007.

5. Metode pengumpulan data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan

sistematik, fenomena-fenomena yang diselidiki.22 pengamatan

dilakukan secara langsung dan sistematis di lapangan dengan murid

yang mengikuti kegiatan pecinta alam Esspala dan Pembina, untuk

mengetahui adanya penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam

(25)

didik melalui kegiatan cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan

Kabupaten Semarang tahun 2007.

b. Interview

Interview sering disebut dengan wawancara atau questioner

lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari si terwawancara.23 melakukan penggalian

data dalam proses tanya jawab kepada murid dan Pembina dengan

memberikan lembar soal atau pertanyaan tertulis serta lisan tentang

penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui kegiatan cinta

alam Esspala SMU Negeri l Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2007

c. Dokumentasi

Mengambil gambar dalam meneliti kegiatan-kegiatan

organisasi cinta alam Esspala SMU Negeri 1 Pabelan Kabupaten

Semarang dengan kamera.

d. Analisis data

Untuk menganalisa data setelah data terkumpul dan diolah,

penulis menggunakan tehnik analisa deskriptif yaitu: perumusan

filsafat tersembunyi dideskripsikan sedemikian rupa sehingga terus

menerus ada referensi pada masalah konkret sedetail-detailnya.24

Dalam analisis data ada beberapa teknik yang dilakukan secara

bertaliap diantaranya:

23 Suharsimi Arikunto, Management Penetidan. RmekaCipta, 1990, him. 126.

(26)

15

a. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang

muncul dan catatan-catatan tertulis di lapangan.25

b. Penyajian data

Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pangambilan tindakan.

c. Menarik kesimpulan

Setelah peneliti melakukan reduksi data dan penyajian data maka

peneliti menarik kesimpulan terhadap data-data yang telah

terkumpul.

(27)

G. Sistematika Penulisan

1. BAGIAN MUKA (PRELIMIN AIRIS )

Bagian ini memuat halaman sampul, halaman judul, nota pembimbing,

halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata

pengantar dan daftar isi.

2. BAGIAN ISI (BATANG TUBUH).

Agar memperoleh pemahaman yang komperensif maka penulisan skripsi

ini dibagi dalam beberapa Bab, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini m eliputi: Latar belakang masalah, alasan pemilihan judul,

penegasan istilah dan pembatasannya, rumusan masalah, tujuan

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan dan

daftar pustaka.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas :

A. Penanaman Nilai Pendidikan Agama Islam pada anak

1. Penanaman Nilai keimanan dan Cinta Alam

a. Pengertian dari nilai-nilai

b. Hubungan dari nilai-nilai

2. Penanaman Nilai ibadah dan Cinta Alam

B. Penanaman Rasa Cinta Alam Pada Anak

1. Pendidikan Kepecintaalaman

(28)

a. Metode praktek

b. Metode bimbingan

c. Metode penyadaran

17

C. Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam melalui

kegiatan cinta alam pada anak

1. Pendidikan Keagamaan

a. Pandangan Islam tentang alam dan manusia

b. Manusia sebagai khalifah di bumi

c. Islam dan pendidikan cinta alam

2. Pendidikan Sosial

a. Islam kependudukan dan lingkungan hidup

b. Organisasi lingkungan

c. Implikasi pendidikan cinta alam

BAB I I I : LOKASIPENELITIAN

Bab ini membahas tentang :

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian yang meliputi :

1. Tinjauan historis Sejarah Berdirinya SMU Negeri I

Pabelan Kabupaten Semarang

a. Letak Geografis

b. Visi-misi SMU Negeri I Pabelan Kabupaten

Semarang

c. Tujuan sekolah

(29)

2. Tinjauan historis atau Sejarah Berdirinya organisasi

Esspala SMU Negeri I Pabelan Kabupaten Semarang

a. Visi-misi Esspala

b. Kondisi sarana prasarana Esspala

c. Keadaan siswa Esspala

B. Penyajian Data

BAB IV : ANAL1SIS DATA

Bab ini meliputi adanya pengelolaan data yang sudah diperoleh

dari hasil lapangan.

BAB V : PENUTUP

(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penanamar Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Anak

1. Penanaman Nilai Keimanan dan Cinta Alam

Pe lgertian mendasar dari nilai akan di kemukakan menurut Milton

Research dan James Bank, nilai adalah :

Suatu tipe Kepercayaan yang oeraaa aalam ruang lingkup sistem kepercayaan yang dimana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas di kerjakan. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa nilai merupakan sifat yang melekat pada sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi arti (yakni manusia yang meyakini).1

Dalam kamus besar bahasa Indonesia nilai mempunyai arti

sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.2

Memasukkan, membangkitkan, atau memelihara perasaan, memelihara

c in ti kasih, memasukkan atau memberi dorongan semangat.3

Pengertian keimanan :

a. Iman menurut pengertian yang sesungguhnya ialah kepercayaan yang

meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak

dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku

dan perbuatan sehari-hari. Jadi, iman itu bukan semata-mata ucapan

1 HM. Chabib Thaha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996, him. 60

2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1994, him. 714

3 Emzul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus lengkap bahasa Indonesia, Difa Publisher, him. 791

(31)

lidah, bukan sekedar perbuatan dan bukan pula hanya merupakan

pengetahuan tentang rukun iman.

b. Sesungguhnya iman itu bukan semata-mata pernyataan seeorang

dengan lidahnya, bahwa dia orang beriman (mukmin), karena banyak

pula orang munafik (beriman p a lsu )/

Pengelolaan lingkungan hidup adalah dalam kehidupan, wawasan

hidup seseorang, yakni sebuah gagasan, sikap, dan cita-cita hidupnya akan

terwujud apabila memiliki ketahanan hidup yakni kemampuan

ketangguhan untuk menjamin kelangsungan hidup yang jaya, sejahtera,

dan bahagia didalam suatu usaha pengelolaan hidup yang serasi, seimbang

dan selaras dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia dan sumber daya

alam disekitarnya.3

Ilmu adalah lukisan atau keterangan lengkap dan konsisten tentang

fakta pengalaman dengan istilah-istilah yang sedikit atau sederhana

mungkin. Ilmu adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan, studi

dan pengalaman yang disusun dalam satu sistem untuk menentukan

hakikat dan prinsip-prinsip tentang hal yang sedang dipelaiari.

Meletakkan pola dasar pendidikan Islam disetiap perilaku, berarti

meletakkan nilai-nilai Islami yang memberi ruang lingkup keagamaan.

Nilai disini yang dimaksud adalah nilai yang diajarkan didasarkan pada

ajaran Islam. Maka sejauh mana pemahaman seorang guru terhadap ajaran 4 *

(32)

20

Islam, sejauh niana pula penggunaan materi yang disampaikan kepada

anak didik, dan sejauh itu pula ajaran agama Islam sebagai sumber nilai.

Pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan terhadap

anak didik, agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran-ajaran Islam serta menjadikannya way o f live (jalan

kehidupan).0

Nilai-nilai pendidikan Islam disetiap perilaku, berarti melahirkan

nilai-nilai Islami yang memberi ruang lingkup keagamaan. Nilai disini

yang di maksud adalah nilai yang diajarkan di dasarkan pada ajaran Islam.

Maka sejauh mana pemahaman dari seorang guru terhadap ajaran agama

Islam, dan sejauh itu pula penggunaan materi yang disampaikan kepada

anak didik, dan sejauh itu pula ajaran agama Islam sebagai sumber nilai.

Dalam pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang

bermutu, maka harus memilih nilai-nilai yang dipa'ndang perlu bagi

perkembangan anak (murid). Guru berperan sebagai pemilih dan penentu

nilai yang akan diterapkan dalam pendidikan didalam dan pendidikan

diluar sekolah, seperti pendidikan melalui kegiatan cinta alam.

Adapun macam-macam nilai yang terdapat dalam kegiatan cinta

alam disekolah antara lain :

a. Nilai materi

b. Nilai kepedulian

c. Nilai estetika 6

(33)

d. Nilai spiritual

e. Nilai sosial

a. Pengertian dari nilai-nilai

1) Nilai materi

Adalah Menanamkan materi-materi yang mencakup tentang

lingkungan hidup pada anak.

2) Nilai kepedulian

Adalah sebagai rasa kepedulian kita akan kelestarikan alam

3) Nilai estetika

Mempelajari ilmu-ilmu tentang pengetahuan alam yang ada

dibumi ini sebagai wawasan tentang ilmu alam.

4) Nilai spiritual

Adalah nilai tentang keimanan manusia akan alam sebagai ciptaan

Allah swt, karena kebersiham adalah sebagian dari iman.

5) Nilai sosial

Adalah upaya untuk memanfaatkan serta melestarikan sumber

duya alam dengan seksama atau dalam artian untuk menggunakan

sumber daya alam dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan

bersama manusia lainnya.

b. Hubungan dari nilai-nilai

1) Hubungan nilai materi dengan nilai kepedulian adalah

(34)

22

yang telah dipelajari sebagai rasa kepedulian kita sebagai manusia

untuk melestarikan alam.

2) Hubungan dari nilai kepedulian dengan nilai estetika adalah

mempelajari ilmu-ilmu tentang estetika atau mempelajari ilmu-

ilmu tentang pengetahuan alam karena dengan rasa kepedulian ini

manusia ingin mencari pengetahuan mengenai kehidupan yang

terjadi di alam semesta ini.

3) Hubungan dari nilai estetika dengan nilai spiritual adalah sebagai

rasa keimanan dan keyakinan bahwa apa-apa yang terdapat di alam

kehidupan ini adalah ciptaan Allah SWT, dan manusia sebagai abdi

Tuhan bertugas untuk melestarikan dan bertanggung jawab akan

kelestarian alam.

4) Hubungan dari nilai estetika dengan nilai sosial adalah bahwasanya

kita sebagai manusia berupaya untuk mempelajari ilmu tentang

estetika atau ilmu tentang alam, yang di mana kita mempelajarinya

dengan orang lain, dan tujuan dari mempelajari ilmu estetika ini

karena manusia mempunyai daya pikir untuk mempelajari hal-hal

yang terjadi di bumi ini dengan keterbatasan daya pikirannya dan

ketika manusia kemampuan berpikirnya sudah terbatas maka

manusia meyakini ciptaan di bumi ini yang mengetahui dan yang

(35)

2. Penanaman Nilai ibadah dan Cinta Alam

Menurut ajaran Islam fungsi dasar manusia beribadah, yang

memiliki konsep pengertian lebih luas dibanding dengan mengabdi atau

melayani. Setiap muslim selalu berfikir bahwa beribadah adalah kepatuhan

kepada Allah didalam segala segi kehidupan, ibadah bukan hanya berarti

shalat, berpuasa, memberi zakat, dan melaksanakan haji saja, tetapi juga

semua aspek kehidupan. seperti : makan, tidur, belajar, mempelajari alam

semesta, penyelidikan ilmiah, berusaha melakukan kegiatan olahraga dan

pengetahuan termasuk didalamnya juga adalah mencari nafkah bagi

keperluan hidup keluarga, semua upaya dan kegiatan manusia, sepanjang

diniatkan untuk mencari keridhaan Allah, maka hal tersebut dinamai

ibadah.7

Allah mengirim wahyu petunjuk untuk mengaktifkan akal pikir

manusia dan meluruskan imannya serta pedoman dalam beribadah melalui

kitab-kitab suci yang dibawa oleh para nabi dan Rasul-Nva. Di dalam Al-

Quran, manusia diperintahkan untuk mempelajari alam semesta secara

ilmiah dan memanfaatkan-Nya sebagai sarana ibadah serta pemenuhan

bagi keperluan dan kesejahteraan hidupnya.

Untuk maksud itu manusia di wajibkan menggunakan akal pikir

dan iman secara terpadu sehingga dapat terhindar dari bahaya keangkara

murkaan hawa nafsu dan keserakahan yang dapat menghancurkan dirinya

sendiri.

(36)

24

Penanaman nilai ibadah dan cinta alam dalam penelitian ini adalah

bagaimana perilaku keimanan anak didik sesuai dengan tuntunan agama

sebagai b e rik u t:

a. Taat dan melaksanakan ibadah.

b. Membiasakan untuk selalu menjaga kebersihan.

c. Rajin mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan.

d. Bergaul dengan baik terhadap sesame manusia.

Manusia adaiah sejenis mahluk hidup, karena itu manusia juga

berinteraksi dengan alam lingkungannya. Manusia mempengaruhi

lingkungan hidupnya, atau dia juga mengusahakan sumber daya alam

lingkungannya untuk mempertahankan jenisnya, dan sebaliknya manusia

di pengaruhi oleh lingkungannya. Tidak berbeda dengan

organisme/mahluk hidup lainnya, manusia bersama dengan lingkungan

hidupnya merupakan suatu ekosistem.8

Manusia komponen lingkungan yang dominan, Lingkungan hidup

manusia juga terdiri dari unsur-unsur biotik dan abiotik. Intreraksi antara

manusia dengan lingkungan hidupnya, tidak hanya ditentukan oleh jenis

dan jumlah benda hidup dan mati dari lingkungan alam. melainkan juga

oleh kondisi dan sifat benda biotik dan abiotik itu.

Di samping itu kelakuan dan tingkat kebudayaan manusia sangat

ikut menentukan bentuk dan intensitas interaksi antara manusia dan alam

lingkungannya.

* R. Soedjiran Resosoedarmo, Kuswata Kartawinata, Aprilani Soegiarto, Pen^antar Ekologi,

(37)

Di dalam kesatuan ekosistem, kedudukan manusia adalah sebagai

bagian dari unsur-unsur lain yang tidak mungkin terpisahkan. Karena itu

seperti halnya dengan organisme lainnya, kelangsungan hidup manusia

tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya. Untuk menjaga

terjaminnya kelestarian ekosistem, faktor manusia adalah sangat dominan.

Manusia harus dapat menjaga keserasian hubungan timbal balik antara

manusia dengan lingkungannya, sehingga keseimbangan ekosistem tidak

terganggu. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya dapat

mengakibatkan tiga kemungkinan kepada tiga kemungkinan kepada

kualitas lingkungannya, yaitu deteriorasi, tetap lestari, dan memperbarui.

B. Penanaman Rasa Cinta Alam Pada Anak

1. Pendidikan kepecintaalaman

Bertumpuknya persoalan lingkungan hidup yang ada dibumi

tempat kita berpijak, telah menimbulkan keprihatinan sendiri terhadap

nasib bumi inidan seluruh penghuninya. Akan sekedar prihatin, mengutuk,

menyesali saja tidaklah cukup dan tidak akan merubah keadaan. Oleh

karenanya, pendidikan yang mencoba menyadarkan anak didik melalui

kepedulian terhadap lingkungan hidup yang berkutat. dengan wacana-

wacana tentang lingkungan hidup yang memenuhi isi kepala dari anak

didik.

Seiring dengan proses industrialisasi yang pesat dalam tubuh

(38)

26

bumi ini, termasuk Indonesia, kerusakan alam terjadi dengan begitu

cepatnya. Kelangsungan hidup para penghuni bumi telah dikalahkan oleh

kepentingan segelintir orang kaum pemilik modal yang berkuasa diatas

penderitaan jutaan manusia, yang terus menerus mengejar keuntungan dari

hasil mengeruk kekayaan alam. Tujuan sesaat dari para penguasa ini

ternyata juga telah merasuki pikirn banyak orang (mungkin juga kita). Kita

sering hanya memikirkan apa yang akan kita dapat hari ini. Kita tidak

pernah melihat apa yang akan kita hadapi dimasa depan, jika alam dan

lingkungan hidup kita hancurkan untuk kepentingan hari ini.

Sistem Pendidikan yang digunakan untuk menghasilkan manusia

unggul meliputi:

Pemberian porsi yang memadai kepada pendidikan agama, etika,

dan moral agar mampu mewarnai pola pikir dan pola tindak para peserta

Memperhatikan, memanfaatkan, dan rnengembangkan indigeneous

knowledge, agar mampu menghasilkan IPTEK dan pola pemanfaatan

sumber daya alam serta sistem sosial budaya yang akrab dan sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi lingkungan lokal, Penerapan konsep pendidikan

seumur hidup (life long education) yang mengikutsertakan dunia usaha

dalam pemberdayaan sumber daya manusia melalui pelatihan di

lingkungan kerja berdasarkan undang-undang.

Peningkatan mutu proses pendidikan yang menekankan

(39)

keberlanjutan pembangunan di dalam keluarga bangsa dan bangsa-bangsa

yang beraneka ragam kebudayaan dan agamanya tetapi dipersatukan oleh

kemanusiaan yang universal yang menjunjung hak-hak asasi kemanusian

di dalam negera hukum. Desentralisasi, individualisasi, dan kastomisasi

proses pendidikan (individualized and customized education) untuk

menghasilkan luaran pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan lokal,

berperan aktif dalam pembentukan dan pengembangan identitas

masyarakat lokal lingkungan, yang diperlukan bagi pengembangan

manusia unggul adalah lingkungan yang memiliki kondisi sosial-politik,

sosial-ekonomi, dan sosial-budaya yang kondusif yang didukung oleh

sistem hukum yang responsif dan sistem hankam yang tangguh.9

2. Aksi Lingkungan

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mendidik

anak dalam rangka pe lanaman rasa cinta alam dengan aksi lingkungan

pada anak didik, yaitu antara lain :

a. Metode Praktek

Metode praktek atau belajar dengan praktek adalah salah satu

diantara metode muthakir yang diserukan oleh pendidikan modern.

Maka pendidikan Islam bukan diberikan secara teori saja, akan tetapi

dilakukan pula dengan cara praktek. Pembentukan akhlak dan rohani

seseorang tidaklah cukup dengan sekedar nasehat, tetapi memerlukan

praktek nyata, sehingga akhlak mulia dapat terbentuk dalam pribadinya

(40)

28

dan hubungan yang harmonis sesama manusia dapat terjalin dengan

baik.10

Dalam metode praktek anak didik dituntut untuk mempraktekan

ajaran-ajaran yang telah diperolehnya dari pelajaran tentang

lingkungan, dan harapan dari pendidik bisa terciptanya manusia-

manusia yang benar-benar bisa melestarikan lingkungan. Dari metode

ini diharapkan natinya anak didik bisa mempraktekan dari teori-teori

yang telah di ajarkan melalui pendidikan dan bisa menjadi modal untuk

disosialisasikan dalam kehidupan di masyarakat.

Dari metode ini, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan

dalam pembangunan koalisi kita. Aktivitas koalisi harus selalu

menggabungkan antara teori dengan praktek, karena teori tanpa praktek

adalah onani, dan praktek tanpa teori adalah aborsi.

b. Metode Bimbingan

Membimbing dalam artian mengarahkan anak dan sebagai

acuan dalam pembahasan tentang bimbingan dalam memahami nilai-

nilai pendidikan yang terkandung dalam kegiatan cinta alam serta

kaitanya dengan kemampuan siswa menyesuaikan diri disekolah dan di

alam bebas, perlu penulis kemukakan beberapa batasan pengertiannya :

Menurut Prajitno pengertian bimbingan sebagai berikut :

Bimbingan merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam

(41)

rangka upaya m eneirukan pribadi mengenal lingkungan dan

merencanakan masa depan.11

Bimbingan dalam kontek di atas lebih merujuk pada upaya

membantu anak untuk menjadi manusia yang dewasa dalam pengertian

laas, dalam arti tidak dibatasi dalam bidang-bidang tertentu dan tidak

di dasarkan timbulnya kesulitan pada diri anak.

Menurut pendapat Miller : Bimbingan adalah proses bantuan

terhadap individu untuk mencapai penanaman diri dan pengarahan diri

yang di butuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum

kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat.12

Membimbing anak dalam memahami nilai-nilai pendidikan

agama Islam melalui kegiatan cinta alam merupakan bimbingan anak

didik dalam pengarahan serta penyuluhan yang lebih kepsikologis bagi

anak didik.

c. Metode Penyadaran

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dibekali

dengan berbagai potensi fitrah yang tidak dimiliki makhluk lainnya.

Potensi istimewa ini dimaksudkan agar manusia dapat mengemban dua

tugas utama, yaitu sebagai khalifatullah di muka bumi dan juga abdi

Allah untuk beribadah kepada-Nya.

Manusia dengan berbagai potensi tersebut membutuhkan suatu

proses pendidikan, sehingga apa yang akan diembannya dapat

11 Prayitno, Dkk, Pelayanan Bimbingan dan Konseling, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta, 1998, hlm.23

(42)

30

tnw ujud. Pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dengan

psikologi. Pendidikan merupakan suatu proses panjang untuk

mengaktualkan seluruh potensi diri manusia sehingga potensi

kemanusiaannya menjadi aktual. Dalam proses mengaktualisasi diri

tersebut diperlukan pengetahuan tentang keberadaan potensi, situasi

dan kondisi lingkungan yang tepat untuk mengaktualisasikannya.

Pengetahuan tentang diri manusia dengan segenap permasalahannya

akan dibicarakan dalam psikologi umum. Dalam hal pendidikan Islam

yang dibutuhkan psikologi Islami, karena manusia memiliki potensi

luhur, yaitu fitra h dan ruh yang tidak terjamah dalam psikologi umum

(Barat).

Berdasarkan uraian diatas, maka sudah selayaknya dalam

pendidikan Islam memiliki landasan psikologis yang berwawasan

kepada Islam, dalam hal ini dengan berpandu kepada Al-Quran dan

Hadits sebagai sumbernya, sehingga akhir dari tujuan pendidikan Islam

dapat terwujud dan menciptakan insan kamil bahagia di dunia dan

akhirat, serta berupaya senantiasa mengarahkan manusia agar

senantiasa menjaga kelestarian alam dimuka bumi ini.

"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”. (QS: Al-Baqarah : 12)

Menanamkan kesadaran memang tidak begitu mudah, tetapi

usaha yang membangun agar anak didik bisa sadar dan peduli akan

(43)

1) Melakukan pendidikan lingkungan hidup, pendidikan ini dilakukan

secara sistematis dan berkelanjutan untuk memperdalam

pemahaman terhadap berbagai persoalan lingkungan, serta

meningkatkan kesadaran dan komitmen. Kurikulum dan metode

pendidikannya disesuaikan dengan kondisi obyektif yang tentunya

terus berkembang.

2) Melakukan diskusi teori-teori tentang lingkungan, ini penting agar

tidak terjadi kedogmatisan, sehingga pengetahuan aktivis

lingkungan semakin bertambah.

3) Melakukan aksi tentang lingkungan, menanam pohon

(penghijauan), membuang sampah pada tempatnya, menjaga

kebersihan lingkungan sekitar dan menyadarkan agar selalu

melestarikan alam.

Air, tanah, tumbuh-tumbuhan, he wan, dan udara adalah bagian dari

isi bumi atau sumber daya alam untuk kehidupan manusia. Tuhan

menciptakan bumi dan seisinya untuk memfasilitasi kebutuhan manusia

dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dimuka bumi ini dan

manusia diciptakan diplanet bumi untuk menjaga serta memanfaatkan

sumber daya alam dengan manusia lainnya agar digunakan sebaik-

baiknya.

Di Negara Indonesia sumber daya alam begitu melimpah dan telah

diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi :

(44)

32

dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemakmuran dan kebutuhan hajat

hidup orang banyak diseluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

Apakah undang-undang yang mengatur tentang lingkungan bisa di

jadikan sebagailandasan hukum ataukah sebagai simbolik atau sebagai alat

pemanfaatan sumber daya alam bagi orang-orang yang mempunyai

kepentingan untuk menguras habis sumber daya alam di seluruh Negara

Indonesia. Melihat kerusakan alam yang semakin menjadi-jadi di negara

Indonesia yang menyebabkan banjir bandang, tanah longsor, limbah

pabrik yang sudah tidak bisa ditolelir lagi karena nembuangannya di

sungai-sungai yang menyebabkan bau tidak sedap, penyakit kulit yang

berimbas kepada manusia dan kerusakan sumber daya air serta lingkungan

disekitamya.

Banjir yang menenggelamkan beberapa kota di Indonesia pada

musim hujan tahun ini misalnya, merupakan indikasi ketidakseimbangan

siklus hidrologi. Penebangan beberapa vegetasi tanaman dan

penggundulan hutan di daerah hulu sebagai penahan aliran air hujan

meningkat yang mengakibatkan turunnya laju resapan air ke dalam tanah

sehingga volume air larian atau limpasan meningkat maka terjadilah

banjir.

Penggundulan hutan yang sering terjadi juga mempengaruhi

terhadap kelangkaan air, ini mulai nampak pada daerah-daerah yang

(45)

terjadi bukan karena volume air di bumi berkurang atau menyusut karena

air mengikuti hukum kekekalan massa (tidak dapat berkurang maupun

bertambah). Oleh karena itu dalam daur air (siklus hidrologi) jum lah air

statis. Tapi seperti telah dijelaskan di atas bahwa resapan air yang masuk

ke dalam tanah pada musim penghujan sebagai mata air relatif sedikit

akibatnya debit air dari mata airpun sedikit.

“W aterfor life ’ (air sebagai sumber kehidupan), tema ini agaknya

tepat untuk diangkat sebagai tema utama untuk bumi disamping tema-tema

yang lain, mengingat kelestarian sumber daya air semakin terancam krisis,

baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Krisis air yang teijadi tak

lepas dari ulah manusia sebagai peran utama dalam kehidupan, walaupun

juga ada faktor lain penyebab krisis air. Tapi prosentase ini lebih kecil

dibsnding aktivitas manusia yang eksploitatif terhadap alam.

Manusia diciptakan oleh tuhan diplanet bumi ini untuk menjaga serta

memanfaatkan sumber daya alam dengan keadilan serta sebaik-baiknya agar

(46)

34

C. Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Melalui Cinta Alam

Pada Anak

1. Pendidikan Keagamaan

Kepercayaan Keagamaan berasal daari kata "agama" yaitu prinsip

kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariah tertentu.13 Sedangkan

keberagamaan berarti sifat yang berhubungan dangan agama.

a. Pandangan Islam Tentang Alam dan Manusia

Manusia adalah mahluk Allah SWT yang terdiri dari kesatuan

unsur jasm ani dan rohani, manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak

lain bertugas untuk menyembah dan mengelola serta kemakmuran

bumi agar manusia dapat hidup sejahtera lahir dan batin.

Untuk mengemban tugas-tugas tersebut, manusia diberi status

yang terhormat yaitu sebagai khalifah dibumi, lengkap dengan

kerangka dan program kerjanya, secara simbolis firngsi dan kerangka

kerja itu di nyatakan Allah SWT pada proses penciptaan Adam AS :

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" (QS.2:39) "Dan Sekaligus menegas*<an manusia untuk memakmurkan bumi" (Q S .ll : 61).14

Menurut ajaran Islam fungsi dasar manusia beribadah, yang

memiliki konsep pengertian lebih luas dibanding dengan mengabdi

atau melayani. Setiap muslim selalu berfikir bahvva beribadah adalah

kepatuhan kepada Allah didalam segala segi kehidupan, ibadah bukan

hanya berarti shalat, berpuasa, memberi zakat, dan meiaksanakan haji

n Kamus. op cit. him. 22

(47)

saja, tetapi juga semua aspek kehidupan, seperti : makan, tidur, belajar,

mempelajari alam semesta, penyelidikan ilmiah, berusaha melakukan

kegiatan olahraga dan pengetahuan termasuk didalamnya juga adalah

mencari nafkah bagi keperluan hidup keluarga, semua upaya dan

kegiatan manusia, sepanjang diniatkan untuk mencari keridhaan Allah,

maka hal tersebut dinamai ibadah.15

Al-Quran sendiri menyatakan bahwa, tujuan penciptaan

manusia dan jin di jagad raya ini, semata-mata hanya untuk beribadah

kepada-Nya (Al-Quran 51:56). Manusia lebih luhur dibanding Jin, dan

diangkat sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi. Tugas sebagai

wakil Allah ini bukanlah monopoli para Rasul dan Nabi yang memang

dikirim untuk menuntun manusia, atau juga bukan hanya untuk raja,

gubemur, atau pejabat tinggi yang dipilih atau ditunjuk untuk

mengurus persoalan bahasanya, ini adalah misi yang di bebankan bagi

semua manusia. Setiap pribadi bertanggung jaw ab bagi manusia dan

mahluk lain yang ada dalam lingkup pengaruhnya.

Salah satu implikasi terpenting dari kekhalifaiian manusia di

muka bumi ini adalah pentingnya kemampuan untuk memahami alam

semesta tempat ia hidup dan menjalankan tugasnya. Manusia memiliki

kemungkinan untuk hal itu dikarenakan kepadanya dianugerahi Allah

berbagai potensi yang terkandung. Di samping itu, alam semesta ini

beserta apa-apa yang ada di dalamnya adalah ciptaan Allah swt untuk

(48)

36

kepentingan umat manusia secara keseluruhan. Di dalam Al-Quran

Allah berfirman :

"Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu" (QS. Al-Baqarah : 29)

"Dia-lah Allah yang menjadikan bumi menyenangkan bagi kalian, maka hendaklah kalian berkelana di semua pelosoknya dan makanlah dari rizki Allah. Dan (ingatlah) bahwa kepada-Nya kalian (akan kembali) setelah dibangkitkan (dari kubur)". (QS. Al-Mulk : 19).16

"Karenanya, merupakan tanggung jawab umat manusia untuk mengolah dan memanfaatkan seluruh sumber-sumbcr yang tersedia di alam ini guna memenuhi keperluan hidupnya. Dan ia akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sebagaimana Allah menegaskan: "Setiap orang bertanggung jaw ab atas apa yang telah diperbuatnya" (QS. A l-M uddatstsir: 38).

Dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-

Nya, manusia telah mengerjakan tugasnya hidup di dunia dan

melaksanakan tujuan-tujuan Allah yang telah menciptakan manusia

hidup di bumi ini. Karena manusia adalah mahluk yang termulia

dibumi ini, maka segala sesuatu memang disediakan untuknya diantara

tugas sekunder manusia, yaitu memanfaatkan alam dan tenaga yang

dikandungnya guna memenuhi keperluan dan kebutuhannya serta

teman-temannya.

Hubungan manusia terhadap alam adalah sebagai pemanfaat,

dan bukan sebagai saingan, disamping tugas manusia yaitu beribadah,

dan tugas sekundemya adalah memanfaatkan alam, maka tugas

manusia yang lain adalah bekeija, mengajar dan belajar, mewujudkan

(49)

keadilan, memerintah sesuai dengan hukum Allah, dan bertindak

sebagai wakilnya dimuka bumi. Misalnya, Islam mengajak manusia

untuk menggunakan sumber daya materi dan insani semata-mata untuk

melahirkan keadilan, kebajikan dan perdamaian, yang membuat

pelaksanaan fiingsinya menjadi mudah.

b. Manusia Sebagai Khalifah Di Bumi

Menurut Al-Quran, manusia menempati posisi istimewa dan

yang paling luhur dialam jagat raya ini, manusia adalah wakil tuhan

dimuka bumi, sebagaimana telah dinyatakan dalam Q.S Al-Baqarah

(2 ): 30 :

"Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu berkata kepada malaikat,

sesungguhnya aku akan menjadikan seseorang khalifah di muka bum i"

Kata khalifah di ambil dari kata kerja khalafa yang

berarti "mengganti dan melanjutkan" dalam hal ini yang dimaksud

dengan khalifah adalah person yang menggantikan person lain, ini

menjelaskan bagaimana kepemimpinan dalam rumusan Islam diberi

titel khalifah. Konsep khalifah adalah "manusia harus menganggap

.;esama mahluk sebagai ciptaan dan wakil manusia di muka bum i.18

Dan sebagai khalifah mereka juga harus bertanggung jaw ab atas

kepercayaannya, pemanfaatan sumber daya yang tidak benar dengan

(50)

38

cara pencabutan hak-hak mahluk Allah lainnya serta penguasaan alam

untuk kepentingan mereka sendiri-sendiri, ini termasuk mengkhianati

kepercayaan Allah tersebut. Jadi idealnya manusia dengan segala

kerendahan hati sebagai khalifah Allah, bukan orang yang

menganggap dirinya sombong, duduk sendiri, yang menentang seluruh

musuh-musuhnya, menyembuhkan rahasia alam dari diri sendiri dan

memperkosa kebenaran pada alam sebagai khalifah, manusia harus

mendekati alam adalah sesuatu yang suci, sesama mahluk ciptaan

Allah SWT sebagai teman dan bukan musuh, sesuatu yang harus

dihormati dan dipelihara, bukan untuk di eksploitasi dan di rusak.

Karena semua itu nerupakan suatu ibadah, pengabdian yang dapat di

referensikan dengan pelaksanaan menuju keridhaan Allah SW T.19

c. Islam dan Pendidikan Cinia Alam

Hubungan yang erat antara Islam dan pendidikan dapat kita

rasakan saat kita membaca wahyu pertama yang disampaikan

’•asulullah saw, yang mengandung perintah "membaca" kepada beliau

secara berulang-ulang (QS. 96 : 1-5). Perintah pengulangan untuk

membaca memaknakan perlunya manusia belajar yang berarti juga

menekankan pentingnya masalah ilmu dan pendidikan.20

Membaca secara terminologi tidak hanya diartikan sebagai

proses membaca dari ayat-ayat Tuhan textual, tetapi juga menekankan

kepada manusia agar juga "membaca" ayat-ayat Tuhan yang

19 Ibid, Him. 40

(51)

kontekstual, "membaca" alam, "membaca" kehidupan, "membaca" diri

sendiri, bahkan "membaca" hasil ciptaannya sendiri, seperti teknologi.

Dalam proses "membaca" inilah berlangsung proses pembelajaran.

Manusia dituntut untuk bclajar sehingga menjadi "tahu". Tahu untuk

menguak alam, kehidupan, serta mampu mengeksplorasi serta

memanfaatkannya demi kehidupan yang baik dimuka bumi ini, dan

"tahu” bahwa itu semua dilakukan sebagai realisasi ibadah kepada

Tuhan.

Islam mengagungkan pencarian dan pencari ilmu memiliki

nilai sama dengan ibadah yang bersifat ritual. Kemuliaan, yang

diberikan kepada orang berilmu sangatlah beralasan karena hanya

orang yang berilmu yang bisa memanfaatkan alam ini. Ilmu

pengetahuan merupakan pra-sarat utama untuk mewujudkan salah satu

tujuan diciptakannya alam ini, yaitu untuk manfaat manusia. Tetapi

ilmu pengetahuan itu diberikan Allah kepada manusia sendiri dalam

usaha memahami alam ray a ini. Proses pendidikan yang

memperkembangkan daya-daya manusia, membuat manusia tidak

hanya hidup "dengan" alam, menguak dan memanfaatkan alam demi

kehidupannya, sebab Allah telah "menundukkan" segala yang ada

dilangit dan dibumi ini, memang untuk manusia. Tetapi yang harus

disadari bahwa Islam memandang alam sebagai mahluk yang pada

intinya merupakan sebagai pendamping kehidupan manusia dalam

(52)

40

agung dari Tuhan harus dapat memantaatkan alam dengan

mencerminkan keharmonisan dirinya dengan Tuhan sang maha

oencipta. Sebab tidaklah mungkin disetiap saat, manusia yang

menyatakan dirinya sebagai wakil Tuhan dengan mengandalkan

kecanggihan hasil karyanya, dalam prakteknya tidak lagi

mencerminkan wakil Tuhan yang sesungguhnya. Ia bisa berlaku

semena-mena dengan kerakusannya mengeksploitasi sumber daya

alam secara besar-besaran tanpa melihat kepentingan orang banyak.

Islam menganjurkan agar kita senantiasa melestarikan dan

mencari nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan ini, dengan

senantiasa mencintai alam, manusia sudah menunjukkan dirinya

sebagai khalifah dibumi ini atau sebagai wakil Tuhan yang peduli dan

tanggung jaw ab atas pelestarian lingkungan sumberdaya alam.

2. Pendidikan sosial

Sosial adalah segala sesatu yang mengenai atau berkaitan dengan

masyarakat. Dan diantara aspek-aspek sosial meliputi tingkah laku,

kebutukan materi, aturan-aturan.

Yang penulis maksud di sini adalah suatu hal yang mengikat tak

hanya dipandang baik atau buruk, benar atau salah, akan tetapi dilihat dari

segi essensi secara obyektif oleh masyarakat luas.

Dalam kamus besar sosial diartikan sebagai suka memperhatikan

kepentingan umum (suka menolong).21

(53)

Jadi nilai-nilai sosial yang terdapat dalam penanaman nilai-nilai

pendidikan agama Islam melalui cinta alam pada anak adalah sebagai

berikut :

a. Mengikat tali persaudaraan.

b. Melatih disiplin.

c. Mencegah perbuatan keji dan mungkar.

d. Kebersamaan.

e. Tolong menolong.

f. Saling menghargai.

g. Menjaga kebersihan.

h. Tidak menganggap rendah sesama teman.

i. Ingin mengikuti kegiatan sosial.

a. Islam Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Dalam memelihara kebersihan lingkungan agama Islam juga

memerintahkan supaya umat Islam selalu membersihkan

lingkungannya, biar tidak jorok seperti orang-orang Yahudi, yang

kenyataannya sekarang orang Yahudi lebih baik dan lebih maju.22

Manusia diciptakan dengan mengemban tugas sebagai khalifah

Allah c.i bumi, ia di karuniai kemampuan yang sangat istimewa yaitu,

kekuatan dan kemampuan akal pikir yang membedakannya dari

binatang. Sudah sepantasnya bila akal pikir ini beriman kepada sang

Gambar

gambar dalam
TABELIIDATA TENTANG PERLENGKAPAN KEGIATAN ADMINISTRASI SMU
DATA TENTANG KEADAAN SISWATABEL V
PRESTASI YANG PERN AH DICAP AIOLEH SEKOLAHTABEL VI
+6

Referensi

Dokumen terkait

Nilai rata-rata uji hedonik petis limbah ikan pindang dengan penambahan tinta cumi-cumi (Loligo sp) yang berbeda tersaji pada Tabel 1. 1) Aroma.. Aroma merupakan salah

Pada variabel kepribadian tahan banting (hardiness) sebagai variabel yang memodersi hubungan antara religiositas dengan intensi turnover pada penelitian ini tidak memiliki

Jika teori “ behavior” diterapkan dalam peristiwa yang terjadi di Kalkuta maka ibu Teresa bisa menjadi manusia yang baik karena memiliki lingkungan hidup penuh belas

● Sabtu, 16 Januari 2021 masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan beberapa sungai antara lain Sungai Balangan dan Pitap meluap.. ● Saat ini berbagai elemen

Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh Dwityanto dan Amalia (2012) berjudul Hubungan Antara Kohesivitas Kelompok dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan. Topik

Dari keseluruhan jumlah sampel perusahaan, 1 perusahaan ditahun 2015 dan 3 perusahaan ditahun 2016 yang tidak diikutsertakan dalam penelitian karena perusahaan tidak

Metode yang digunakan adalah library research dengan analisis fuzzy sugeno untuk menentukan dan menghitung kebutuhan kalori pada wanita remaja dengan mempresentasikan

Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen