• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN keuangan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN keuangan (1)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS 1

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas, pada mata

kuliah Manajemen Peningkatan Mutu).

Dosen Pengampu : Dr. M. Hosnan,Dip.Ed.,MPd.

Disusun Oleh Kelompok 6

H.M Syamsudin Cecep Hilman Ahmad Jubaeri

Pascasarjana (S2)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)

SISTEM INFOMASI MANAJEMEN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh masyarakat sekarang ini sudah

menjadi biasa, tidak lagi menjadi impian yang sulit diwujudkan, termasuk pemanfaatannya di

dunia pendidikan. Mengingat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk dunia

pendidikan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan, diperlukan pemasyarakatan sekaligus

implementasi sistem informasi manajemen pendidikan yang tepat agar pelaksanaan dan

pemanfaatannya optimal sesuai dengan kepentingan dan sasaran dunia pendidikan.

Zulkifli Amsyah menyatakan Berkembangnya teknologi informasi

dan komunikasi telah membuka kemungkinan-kemungkinan kegiatan yang sebelumnya sulit

atau bahkan tidak bisa dilakukan, saat ini dengan mudah bisa dilakukan, misalnya kegiatan

berkirim informasi ataupun kegiatan-kegiatan pendidikan secara online. implementasi

tekno-logi informasi dan komunikasi beserta komponen infra strukturnya benar-benar telah

menandai terjadinya revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan

dalam sistem organisasi dapat di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan efisien.

bahwa Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak jaringan, sekarang lebih

meningkatkan efiiensi, produktivitas, dan kecepatan pekerjaan dan pelayanan

pelanggan. Diabad teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini segala macam bentuk

teknologi informasi dan komunikasi dapat diperoleh dengan cara yang relatif mudah dengan

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang ringkas dan canggih, dilihat

dari trendperkembangan software dan hardware.

Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan idealnya adalah bagaimana para

pengambil keputusan bidang pendidikan misalnya, berapa jumlah sumber daya manusia

pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum

perkembangan lembaga pendidikan, yang dapat memperbaiki proses manajemen pendidikan

masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan penggunaan dan

pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

pendidikan itu sendiri.

Kedua bidang ini saling membutuhkan satu sama lain. Dalam menggambarkan

(3)

sistem informasi manajemen pendidikan, sekaligus sistem informasi manajemen pendidikan

sebagai penentu proses manajemen pendidikan.

Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada bidang Komputerisasi

telah menunjukkan bahwa perkembangan tersebut dapat membantu memecahkan masalah

pada proses implementasi sistem informasi manajemen pendidikan. Menurut

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Implementasi sistem informasi manajemen pendidikan adalah sebagai pendukung

kegiatan fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating, controlling dalam rangka

menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi

pendidikan. dalam rangka untuk menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi

operasional dalam organisasi pendidikan.

Mencermati berbagai fenomena dari perkembangan sistem informasi manajemen

pendidikan dan pemanfaatannya di dalam dunia pendidikan saat ini maka bagaimana

seharusnya pihak-pihak terkait mengantisipasi perkembangan sistem informasi manajemen

pendidikan serta pemanfaatannya tanpa kehilangan kontrol dan landasan organisasi

pendidikan yang antara lain menyangkut efektivitas dan efisiensinya.

B. Rumusan Masalah

Berawal dari deskripsi latar belakang masalah di atas maka yang menjadi pokok

permasalahan yang akan dijadikan kajian utama dalam makalah ini adalah

bagaimanaimplementasi sistem informasi manajemen pendidikan? Untuk mengkaji pokok

permasalahan tersebut maka penulis mem-breakdawn ke dalam beberapa submasalah yaitu:

1. Bagaimana bentuk implementasi sistem informasi manajemen pendidikan?

2. Bagaimana dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan terhadap

etika dan sosial?

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Seiring majunya peradaban dunia dan dinamika kehidupan penduduk bumi yang

cenderung vertikal, tidak jarang menimbulkan gejolak kehidupan sosial. Permasalahan sosial

selalu timbul setiap saat dikarenakan sangat cepatnya arus globalisasi. Sarlito W. Sarwono,

menyatakan bahwa:

Maju dan berkembangnya peradaban dunia juga mempengaruhi alat pendukungnya,

diantaranya adalah teknologi komunikasi yang penggunaanya sebagai alat bantu untuk

memproses dan mentransfer perangkat data informasi yang dibutuhkan, teknologi komunikasi

pula sebagai sebab masuknya norma dan nilai baru dari luar yang pada gilirannya norma dan

nilai baru ini masuk ke dalam lingkungan kehidupan keluarga dan masyarakat.

Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperlukannya reformasi pendidikan yang

berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia

pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan

perangkat komputer, yang dapat di aplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk

meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan

Sistem informasi manajemen marupakan sistem operasional yang malaksanakan

beraneka-ragam fungsi untuk menghasilkan luaran yang berguna bagi pelaksanaan operasi

dan manajemen organisasi yang bersangkutan. Penerapan sistem informasi manajemen pada

kehidupan sehari-hari kini makin banyak dijumpai. Selain seperti pada bisnis, perbankan,

pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia pendidikan (SIMDIK) pun sistem informasi

manajemen serta teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah

berjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperolehinformasi dari berbagai

penjuru dunia dalam hitungan detik, yang pada “zamanbatu“ dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin, kini telah menjadi kenyataan.

Implementasi pendidikan di masa mendatang akan mengalami perubahan paradigma

secara mendasar, khususnya yang disebabkan oleh aplikasi teknologi infrmasi yang

mempercepat transfer ilmu pengetahuan. Jenis teknologi yang secara langsung berpengaruh

kuat pada pelaksanaan pendidikan adalah komunikasi TV, radio, komputer, jaringan internet,

(5)

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah banyak memanfaatkan

informa-si tersebut. Dengan Teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses

pembelajaran dan pengelolaan sekolah lainnya. Dalam pemanfaatan teknologi informasi

diharapkan tingkat daya pikir serta kreativitas guru dan peserta didik serta masyarakat dapat

berkembang. Pada proses pengelolaan sekolah yang modern berbasis teknologi informasi

semakin banyak sekolah yang menerapkan Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIM

Sekolah), baik yang merancang sendiri, dari pemerintah maupun dikerjakan secara

profesional oleh tenaga ahli.

Penggunaan sistem informasi manajemen sekolah tidak hanya sebagai proses

otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan

kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi akan berjalan

dengan efisien, terukur dan fleksibel.

Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang berhasil

mengembangkan teknologi informasi dalam mendukung proses pembelajarannya, baik di

dalam maupun di luar negeri sehingga dapat mengadopsi pola pembelajaran yng lebih

mudah, cepat, memiliki nilai tambah serta inovatif dalam mencari formulasi baru untk

memberikan tambahan ilm maupun keterampilan bagi peserta didiknya. Sekolah yang

melakukan pelayanan terhadap siswa merupakan institusi yang sangat membutuhkan

kehadiran teknologi informasi sebagai pendukung peningkatan kualitas pelayanan.

Sistem informasi manajemen Sekolah dapat dikatakan berjalan apabila semua

komponen sekolah dapat menggunakan dan memanfaatkan sistem itu sendiri. Sebagai contoh

ada suatu sistem informasi sekolah lengkap dan terpadu yaitu Integrated

School information System (I-SIS) yang memiliki fasilitas terpadu atau terintegrasi jadi satu

mulai dari database peserta didik, guru, Bimbingan dan Konseling, kartu pelajar barcode,

absensi siswa, guru pegawai, nilai (ulangan, UTS, UAS, try out dll) Rapor otomatis,

pembayaran, SMS Gateway. Selain itu I-SIS juga bisa terhubung dengan Scanner LJK bila

ulangan atau ujian menggunakan lembar jawaban komputer maka scanner akan otomatis

mengirim nilai ke database sistem, untuk absensi siswa, guru dan pegawai dapat

menggunakan sidik jari yang otomatis terlapor ke wali siswa bila siswa bolos atau alpha.

Manfaat untuk guru bidang studi nilai akan diolah otomatis tinggal memasukan rumus sesuai

keinginan masing-masing guru, ledger dan rapor juga otomatis tinggal print.

Aplikasi SMS Gateway sistem atau biasa disebut SMS Smart School ini juga mudah

karena dikelola sendiri oleh sekolah jadi biaya akses lebih murah dan mudah dipantau.

(6)

misalnya : nilai (ulangan, Ujian, Try out, Unas), absensi siswa, pelanggaran disiplin,

pembayaran, data guru dan informasi sekolah lainnya. Selain terkirim otomatis wali murid

juga bisa mengirim permintaan info sekolah melalui SMS. Dengan SMS ini guru juga bisa

mengirim tugas rumah atau soal melalui SMS, Kepala sekolah bisa memantau aktivitas di

sekolah melalui handphone. Dalam sistem ini juga dilengkapi aplikasi perpustakaan, piket,

bel sekolah dan lain-lainnya. Waktu yang dibutuhkan implementasi I-SIS sampai berjalan

hanya 3 hari termasuk trainingdan pelatihan. Gambaran di atas adalah sebuah sistem

informasi manajemen sekolah yang saat ini sangat diperlukan dalam pengelolaan sekolah

yang modern berbasis teknologi informasi yang sangat bermanfaat untuk efisiensi kerja,

meningkatan mutu pembelajaran maupun efisiensi biaya.

Pada pelaksanaan implementasi sistem informasi manajemen sekolah, suatu sistem

dapat dikatakan berjalan baik dan normal apabila semua komponen sekolah mulai guru,

bimbingan konseling, tata usaha, bendahara dan juga kepala sekolah bisa menggunakan dan

memanfaatkan fasilitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan tidak tergantung

pada administrator sekolah.

Manajemen pendidikan merupakan sekumpulan fungsi untuk menjamin

Efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, melalui perencanaan, pengambilan keputusan,

perilaku kepemimpinan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan koordinasi personil,

penciptaan iklim organisasi yang kondusif, serta penentuan pengembangan fasilitas untuk

memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat di masa depan. Sehingga dapat dikatakan bahwa

manajemen pendidikan pada hakikatnya adalah menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang

melakukan kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang

didaya-gunakan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu cabang ilmu

manajemen pendidikan yang mempelajari penataan sumber daya manusia, kurikulum,

fasilitas sumber belajar, dana serta upaya mencapai tujuan lembaga secara dinamis.

Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan terdiri atas unsur input, proses dan

output.

Apabila unsur-unsur tersebut diterapkan pada sekolah, maka akan terlihat sebagai

berikut :

1. Input terdiri atas kurikulum,kesiswaan,kepegawaian, sarana dan prasarana, hubungan

sekolah dengan masyarakat, keuangan, marketing dan sim biodata smk ;

2. Proses dapat dilakukan dengan Manual dan bantuan computer. Proses manual dengan

(7)

kondisi tertentu, yaitu : adanya struktur organisasi dan prosedur yang pasti, tersedia

data, adanya pengelolaan dan pemeliharaansystem;

3. Output merupakan informasi yang disajikan untuk pimpinan (kepala sekolah) atau

pihak lain yang membutuhkan sebagai bahan dalam membuat atau mengambil

keputusan.

Proses penerapan pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan

berbasis computer, harus di ketahui bagaimana proses dan alur penanganan informasi di

sekolah, yaitu :

a. Proses perencanaan data, menetapkan tujuan, jenis data dan waktu

b. pengumpulan data;

c. Proses pengorganisasian data, menentukan tugas dan ruang lingkup data yang

ditangani oleh sekolah ;

d. Proses pengumpulan dan penyiapan data, menentukan metode , menentukan

e. sumber data, dan menyusun pengumpulan data, serta pelaksanaan pengumpulan data;

f. Proses pengolahan data, menentukan format sajian, menyesuaikan permintaan

informasi dan mengamankan informasi;

g. Proses penyajian laporan, menganalisis dan menginterprestasikan hasil olahan

h. data serta mengamankan hasilnya.

Untuk melihat sampai sejauh mana proses implementasi Pengelolaan sistem informasi

manajemen pendidikan, sebagai kepala sekolah mempunyai beberapa kriteria dalam

menjalankan sistem informasi manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut :

1) Dapat menentukan pendekatan yang tepat dalam merencanakan sistem Informasi

manajemen pendidikan di sekolahnya.

2) Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan secara efektif dan efisien oleh

kepala sekolah ditunjukkan dengan kemampuan: mengumpulkan data secara

komprehensif sesuai dengan kebutuhan, mampu mengolah data dengan menjadi

informasi yang tepat, mampu menggunakan sistem informasi manajemen pendidikan

sebagai hasil olahan dalam mengambil keputusan.

Dalam pelaksanaan administrasi sistem informasi digunakan beberapa Macam

administrasi yaitu administrasi ketatausahaan, administrasi guru dan pengajaran. Pengelolaan

dan pelaksanaan SIMDIK telah banyak membantu, memperlancar dan mempermudah

pelaksanaan administrasi ketatausahaan di sekolah. Hal ini disebabkan karena segala

(8)

dapat memperlancar kegiatan akademik, tersedianya informasi yang dibutuhkan, secara cepat

dan tepat, pekerjaan akan lebih efektif dan efisien.

Kriteria atau ukuran keberhasilan manjemen pendidikan adalah produktivitas

pendidikan, yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas dan pada proses, suasana

atau efisiensi. Kriteria keberhasilan memerlukan proses manajemen pendidikan, minimal

meliputi perilaku manusia dalam berorganisasi.

Perilaku manusia dalam berorganisasi dapat dinyatakan dalam bentuk perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan atau pengendalian termasuk memimpin.

Organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan karir-karir

sumber daya manusia, memerlukan manajer yang mampu merencanakan, melaksanakan,

memimpin dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ada tiga hal penting yang perlu dicermati dari definisi tersebut antara lain proses,

pendayagunaan seluruh sumber organisasi dan pencapaian tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

Dalam manajemen pendidikan, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena

disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia

manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki

pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan

oleh pimpinan harus berpegang beberapa prinsip, yaitu :

1) Prinsip pengarahan pada tujuan ;

2) Prinsip keharmonisan dengan tujuan ;

3) Prinsip kesatuan komando.

Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum. Pemimipin melimpahkan

sebagian dari wewenang yang di milikinya kepada bawahan melalui Job Discription (jabaran

tugas) pada masing-masing personil. Secara praktis fungsi Actuating ini merupakan usaha

untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan

organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi actuating tidak terlepas dari

fungsimanajemen melalui penentuan masalah, penetapan tujuan, penetapan tugas dan sumber

daya penunjang, menggerakkan dan mengarahkan, memiliki keberhasilan sumber daya

manusia.

B. Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan terhadap etika dan sosial

Meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin besar, terutama

(9)

teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banyak keuntungan, salah satu

manfaatnya bahwa informasi dapat dengan mudah diperoleh dan pengambilan keputusan

dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas, namun di sisi lain

perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer menimbulkan masalah baru.

Melihat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat serta penggunaannya

yang sangat banyak diminati khususnya oleh organisasi pendidikan memunculkan beberapa

dampak positif dan negatif. Menurut Eti Rochaety dampak positif diterapkannya teknologi

informasi pada organisasi pendidikan adalah kinerja organisasi lebih efisien karena teknologi

informasi dapat menghapus posisi penyambung komunikasi dari dua tempat yang

berkepentingan, juga menghapuskan batas waktu untuk operasi internasional. Selain itu

peserta didik atau mahasiswa bisa melaksanakan pembelajaran dengan berbasis internet yang

biasa disebut dengan e-learning sehingga pembelajarannya lebih praktis dan hasil atau mutu

dari pembelajarannya tidak kalah bagus dengan pembelajaran klasikal.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negatif yang dimunculkan dari

diterapkannya teknologi informasi ini di organisasi pendidikan adalah terjadinya

pengurangan tenaga kerja karena pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia sudah

tergantikan oleh teknologi inforasi yang berkembang. Hal ini akan menyebabkan

bertambahnya angka pengangguran.

Secara umum perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi

individu, bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika

penggunaannya misalnya; pemanfaatan teknologi komputer dengan mudah dapat mengakses

data dan informasi dengan cara yang tidak sah, belum lagi ada sebahagian orang yang

memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar

untuk kesenangan atau hobi, adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk

melakukan tindakan kriminal.

Bukan suatu hal yang baru bila kita mengamati bahwa dengan kemajuan teknologi,

semakin meningkat pula kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi ini. Kejahatan

yang di maksud tersebut adalah salah satu dampak teknologi informasi terhadap etika dan

sosial seperti kriminalitas ataupun penipuan.

Dari berbagai uraian di atas, penulis dapat menarik suatu gambaran bahwa teknologi

informasi yang berkembang cepat membawa dua dampak yaitu positif dan negatif. Namun,

terlepas dari dampak tersebut, terlihat bahwa berbagai organisasi khususnya organisasi

pendidikan menyambut dengan baik perkembangan teknologi informasi. Hal ini dapat

(10)

informasi. Keputusan yang diambil oleh sekolah dan perguruan tinggi dalam menerapkan

teknologi informasi memang sangat baik apabila disesuaikan dengan kondisi dari sekolah

atau universitas karena memang banyak sekali manfaat serta dampak postif yang diperoleh

dari penerapan teknologi informasi. Namun, sekolah dan universitas juga harus

mempersiapkan strategi untuk menghadapi dampak negatif dari penerapan teknologi

informasi yaitu pengurangan tenaga kerja yang nantinya berimbas pada meningkatnya angka

pengangguran. Untuk itu, diperlukan suatu strategi untuk mengatasi maslah tersebut. Salah

satu caranya adalah memadukan antara teknologi informasi dengan sumber daya manusia

agar tidak terjadinya peningkatan pengangguran.

Penghematan waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat penerapan teknologi

informasi tersebut akan memberikan kesempatan kepada guru dan pengurus sekolah untuk

meningkatkan kualitas komunikasi dan pembinaan kepada siswa. Dengan demikian siswa

akan merasa lebih dimanusiakan dalam upaya mengembangkan kepribadian dan

pengetahuannya.

C. Hasil Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidkan

Teknologi informasi sekarang ini berkembang begitu pesatnya sehingga implementasi

teknologi informasi dan komunikasi beserta komponen infra strukturnya benar-benar telah

menandai terjadinya revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan dalam

sistem organisasi dapat di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan efisien.

Pemanfaatan sistem informasi manajemen khususnya dalam bidang pendidikan sudah

sangat diperlukan dalam pengelolaan, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik,

akademik kepegawaian, administrasi pelaporan dan masih banyak lagi bidang-bidang lain

yang membutuhkan layanan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Kebutuhan aplikasi

database yang dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolah dan

komite-komite pengajaran dan pembelajaran, juga mengangkat kebutuhan untuk menjadikan

laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada instansi terkait seperti laporan-laporan ke Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke Kementrian Pendidikan Nasional.[

Mengingat peran sistem informasi manajemen yang begitu penting sangat diperlukan

oleh suatu lembaga/satuan pendidikan. Upaya dan usaha menerapkan IT dalam menunjang

kelancaran kinerjanya, dengan kondisi semacam itu seluruh tenaga kependidikan dan

pendidik terus melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki sistem-sistem yang sudah ada.

Teknologi informasi juga merupakan salah satu senjata pesaing. Hal ini tidak dapat

(11)

dalam aktivitas operasional lembaga pendidikan, bahkan untuk menjadi pilihan masyarakat

saat ini, lembaga pendidikan harus memiliki sperangkat teknologi informasi yang memadai

Dalam rangka memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang

menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman

yang selalu berubah. Sebuah komitmen terhadap kualitas pendidikan. Terkait dengan visi

tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan

landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Pergeseran paradigma proses pendidikan,

yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses

pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, agar efektif dan efisien

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses.

Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya

proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Implementasi sistem informasi

BIOSMK di sekolah merupakan upaya yang sudah seharusnya dilakukan. Sesuai dengan

standar isi pendidikan yaitu sistem informasi manajemen pendidikan (SIM) BIOSMK untuk

mendukung proses manajemen pendidikan. Pimpinan sebuah lembaga pendidikan (kepala

sekolah) pada dasarnya adalah pengolah informasi. Seorang pimpinan harus memiliki

kapabilitas untuk memperoleh, menyimpan, mengolah, mengambil kembali, serta menyajikan

informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan yang dapat

dipertanggung jawabankan secara moral.

Menurut Kenneth Promozic dalam gelombang inovasi teknologi di bagi dalam

beberapa tahapan yaitu:

1. Reducing cost

Pertimbangan dalam tahapan ini, teknologi informasi dikaitkan dengan urusan

administratif yang bertujuan mengurangi biaya. Contohnya penggunaan komputer sebagai

pengganti mesin tik. Komputer jauh lebih unggul dibandingkan dengan mesin tik ditinjau

dari kecepatan, kerapian, penggunaan kertas, dan sebagainya. Selain itu juga komputer

dapat menyimpan data dalam bentuk softcopy yang lebih tahan lama dibandingkan kertas

secara fisik. Perusahaan menitikberatkan pada perspektif efisiensi (cheaper, faster, and

(12)

2. Leveraging Investment:

Tahapan kedua, teknologi informasi dipandang sebagai aset yang menguntungkan

dibandingkan dengan teknologi serupa atau dengan kata lain memiliki value

added Perbandingan ini diukur dari segi keuangan, misalkan pengiriman surat dengan

email jauh lebih murah dibandingkan dengan pengiriman surat secara manual yang

membutuhkan waktu lebih lama dan mahal atau sama halnya dengan komunikasi

menggunakan telephone untuk interlokal atau internasional jauhh lebih mahal jika

dibandingkan berkomunikasi melalui chatting atau internet (VOIP).

3. Enhancing products and services

Tahapan ketiga terjadi ketika sebuah teknologi dapat memberikan kontribusi

signifikan dalam proses penciptaan produk dan jasa, sehingga menambah nilai dan

kualitas dari produk dan jasa yang ditawarkan. Ukuran yang sering digunakan adalah

perubahan dalam market share. Sebagai contoh adanya dengan adanya call center secara

online bagi para pelanggan yang ingin menyampaikan komplain atau menanyakan

informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan. Fasilitas ini tentu saja menjadi faktor

penentu ketika para pelanggan membeli produk dan jasa.

4. Enhancing executive decision making:

Seiring dengan perkembangan perusahaan dan dinamika pasar, maka top

manajemen perusahaan membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dan

berkualitas. Kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi dan terakhir

menjadiknowledge merupakan faktor yang fundamental untuk tetap unggul di kancah

persaingan. Oleh karenanya perusahaan mulai menerapkan konsep manajemen modern

untuk memperbaiki kinerja perusahaan sepertibusiness process reengenering, balanced

scorecard, six sigma, total quality management, dsb. Peranan teknologi infornasi disini

sebagai enabler dimulai dari proses pengumpulan data, pengolahan, integrasi, pelaporan,

analisa, dan sampai kepada pengambilan keputusan.

5. Reaching the customer

Tahapan kelima teknologi informasi dipandang telah menjadi alat untuk

mendapatkan pelanggan. Biasanya ini terjadi pada perusahaan penyedia jasa, teknologi

informasi diekploitasi secara maksimal 24 jam x 7 hari dan menembus batas ruang dan

batas waktu (ubiquitous).Teknologi informasi menjadi penghubung antara perusahaan

dengan pelanggan, lihat saja internet banking, mobile banking, home shopping,

(13)

Menurut Budi Sutedjo dalam Eti Rochaety bahwa gelombang teknologi informasi

yang berbasis internet berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Gelombang pertama, pemanfaatan TI difokuskan untuk meningkatkan

prouktivitas dan memperkecil biaya.

2. Gelombang kedua, TI difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan

peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer.

3. Gelombang ketiga, TI difokuskan untuk menghasilkan keuntungan melalui

pembangunan program sistem informasi.

4. Gelombang keempat, TI difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan

dari data kualitatif.

5. Gelombang kelima, TI difokusakan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui

pengembangan jaringan internet.

6. Gelombang keenam, TI mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless).

Sistem tersebut dapat memungkinkan seseorang mengakses internet melalui komputer

(14)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bentuk implementasi sistem informasi manajemen pendidikan makin banyak dijumpai,

selain seperti pada bisnis, perbankan, pemerintahan, ataupun perhotelan. Dalam dunia

pendidikan (SIMDIK) pun sistem informasi manajemen serta teknologi informasi

sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

mengembangkan sistem informasi manajemennya agar mampu mengikuti perubahan

zaman.

2. Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan meiliki beberapa

dampakyang signifikan, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah kinerja

organisasi dengn tersedianya informasi yang dibutuhkan, secara cepat dan tepat,

pekerjaan akan lebih efektif dan efisien. Sedangkan dampak negatif terjadinya

pengurangan tenaga kerja karena pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia

sudah tergantikan oleh teknologi informasi yang berkembang.

3. Hasil implementasi (SIMDIK) tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi dalam aktivitas operasional

lembaga pendidikan, bahkan untuk menjadi pilihan masyarakat saat ini, lembaga

pendidikan harus memiliki seperangkat teknologi informasi yang memadai.

B. Implikasi

Dalam setiap langkah dan tindakan sudah seharunya kita sesuaikan dengan pola

hidup yang mampu beradaptasi di zaman yang modern seperti sekarang baik berteknologi

maupun secara berbudaya, sudah seharunya kita sama-sama menjaga etika yang punya

(15)

DAFTAR PUSTAKA

B. Davis, Gordon. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Cet. IX; Jakarta: Pustaka

Binaman Pressindo, 1998.

Nugroho, Eko. Online;

http://sastramasalahkita.blogspot.com/2012/03/sudah-saatnya-pemanfaatan-sistem.html. Diakses 3 Desember 2013.

M. Hosnan dan SuherlanKamus Profesional Guru , Jakarta: 2011

Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pembelajaran Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

(16)

TUGAS 2

MENCIPTAKAN DISIPLIN SEKOLAH

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas, pada mata

kuliah Manajemen Peningkatan Mutu).

Dosen Pengampu : Dr. M. Hosnan,Dip.Ed.,MPd.

Disusun Oleh Kelompok 6

H.M Syamsudin Cecep Hilman Ahmad Jubaeri

Pascasarjana (S2)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(17)

MENCIPTAKAN DISIPLIN SEKOLAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama

untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan

baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik

pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada,

sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada

merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi

hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga

perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena perawat/bidan tidak

dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan

yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain

memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang

sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur

atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan

kepada staf melalui diskusi aktif.

Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang

diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu

diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan

indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan

prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.

B. PERMASALAHAN

Adapun permasalahan dalam penegakan disiplin di sekolah antara lain:

1. Kemalasan

2. Tidak menghargai waktu

3. Slalu menunda

(18)

Tujuan dari disiplin sekolah supaya siswa dapat menyadari betapa sungguh disiplin itu

penting dalam perkembangan pribadi serta masa depan yang bersangkutan. Oleh karena

itu diharapkan dapat memberikan motivasi lebih baik dan siswa dapat menjalankan segala

(19)

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kedisiplinan Belajar Siswa Dalam Proses Pendidikan

Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan

bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono (1993: 208) disiplin artinya

adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain

sebagainya. Sedangkan pengertian siswa adalah pelajar atau anak (orang) yang melakukan

aktifitas belajar ( Ibid: 849). Dengan demikian disiplin siswa adalah ketaatan (kepatuhan)

dari siswa kepada aturan, tata tertib atau norma di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan

belajar mengajar.

Dari pengertian tersebut, kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan)

siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang

meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian,

kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas

siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah,

yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah.

Salah satu pengertian pendidikan yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara

(1980 dalam Mikarsa, 2004:2) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya

memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan

dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.

Dalam Dictionary of Education dikemukakan bahwa pendidikan adalah (1) proses

dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk dan tingkah laku

lainnya di dalam masyarakat di mana dia hidup (2) proses sosial dimana sesorang diharapkan

pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah),

sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

kemampuan individu yang optimum.

G. Thomson (1957 dalam Mikarsa, 2004: 1.2) menyatakan bahwa pendidikan adalah

pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap

dalam kebiasaan-kebiasaan pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. Sedangkan Crow and

Crow (1960 dalam Mikarsa, 2004) menyatakan bahwa “harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan

keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga dia memperoleh kepuasan

(20)

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diberikan beberapa ciri atau unsur umum

dalam pendidikan yaitu :

1. Pendidikan harus memiliki tujuan, yang pada hakekatnya adalah pengembangan

potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun warga-negara

atau negara lainnya.

2. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan upaya yang disengaja

dan terencana yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran, dan pelatihan.

3. Kegiatan tersebut harus diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan

(21)

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEDISIPLINAN

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.

Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk

menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk

menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN

Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.

 Diri sendiri

 Keluarga

 Pergaulan di Lingkungan

C. MANFAAT KEDISIPLINAN SISWA

Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam

menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat

sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang

kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.

D. PELAKSANAAN KEDISIPLINAN DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH

Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari dalam diri siswa. Karena tanpa sikap

kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya

hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah.

1. datang ke sekolah tepat waktu;

2. rajin belajar;

3. mentaati peraturan sekolah;

4. mengikuti uapacara dengan tertib;

5. mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu

6. melakukan tugas piket sesuai jadwalnya;

7. memotong rambut jika kelihatan panjang;

(22)

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di sekolah itu sangat

diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur

mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat penting bagi stabilitas

kegiatan belajar mengajar. Selain itu sikap disiplin sangat diperlukan untuk di masa depan

bagi pengembangan watak dan pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat

diandalkan bagi seluruh pihak.

Secara umum cara merancang kedisiplinan sekolah bisa dengan cara:

1. penyusunan rancangan harus melibatkan guru, staf administrasi, wakil siswa, dan wakil

orang tua siswa, dengan ikut menyusun diharapkan mereka merasa bertanggunggjawab

atas kelancaran pelaksanaannya,

2. rancangan harus sesuai dengan misi dan tujuan sekolah. Artiya, disiplin yang

dirancang harus dijabarkan dari tujuan sekolah.

3. Rancangan harus singkat dan jelas, sehingga mudah dipahami. Jika rancangan cukup

panjang maka perlu dibuat rangkumannya.

4. Rancangan harus membuat secara jelas daftar perilaku yang dilarang berserta

sangsinya. Sangsi yang diterapkan harus yang bersifat mendidik dan telah disepakati

oleh siswa, guru, dan wakil orang tua siswa.

5. Peraturan yang rela disepakati oleh siswa, guru dan orang tua siswa.

6. Kegiatan yang terkait dengan aktivitas siswam harus diarahkan dalam pembentukan

disiplin sekolah.

B. Rekomendasi

Oleh karena itu, marilah kita hidup berdisiplin. Agar kelak, kita dapat menjadi panutan

setiap orang dan bisa diandalkan. Jika tidak dari sekarang kita membiasakan untuk

berdisiplin, kapan lagi kita bisa merubah dunia ini?. Semoga makalah ini bermanfaat dan

dapat menjadi pedoman untuk menjadi lebih baik bagi para pembaca khususnya guru dan

(23)

Daftar Pustaka

M. Hosnan dan SuherlanKamus Profesional Guru , Jakarta: 2011

Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah Menngah

Umum. Surakarta; PT. Pabelan.

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar maslahat dan keadilan pula teks ayat itu juga dapat diterapkan dengan merujuk pada maslahat jika suatu masyarakat memberlakukan secara tekstual 2 : 1 dengan catatan

Dengan bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar terutama dari guru pamong serta dosen pembimbing untuk kemajuan dan keberhasilan dalam

Meristem primer yaitu meristem yang berasal dari sel – sel embrio , misalnya terdapat pada ujung akar yang biasanya disebut dengan titik tumbuh apikal sehingga mampu tumbuh

Bagi tenaga kesehatan dokter, Ikatan Dokter Indonesia yang mendapat amanah untuk menyusun standar profesi bagi seluruh anggotanya, dimulai dari standar etik (Kode Etik

Luas Lahan, Frekuensi Panen, Jumlah Produksi, Jumlah Biaya Produksi, Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Penerimaan dan Tingkat Pendapatan Usahatani Cabai Merah dengan Sistem

usahatani cabai merah dengan sistem pengelolaan biasa di daerah penelitian. 2) Untuk mengidentifikasi luas lahan, frekuensi panen, jumlah produksi, jumlah. biaya produksi,

Di tahun1686 Thomas Savery membikin paten sebuah mesin uap yang digunakan untukmemompa air, dan di tahun 1712, seorang Inggris Thomas Newcomen, membikinpula paten barang serupa

Oleh karena itu petani harus jeli dalam sistem mengelola usahatani cabai merah, karena sistem pengelolaan sangat mempengaruhi hasil produksi dan pendapatan petani.Penelitian