Analisis Aktor Politik dalam Pelaksanaan Pemerintahan Gus Dur (1999-2001)
Di antara beberapa kabinet presiden Indonesia, pemerintahan presiden Gus Dur merupakan
masa pemerintahan yang paling cepat dan penuh dengan gejolak politik sejak masa dilantik
sampai masa akhir kekuasaannya. Tampilnya Gus Dur menjadi presiden menjadi harapan rakyat
untuk membawa Indonesia keluar dari krisis menuju sebuah negara yang demokratis dan
berkeadilan sosial. Pada sisi lain, fragmentasi politik masa transisi antara orde lama dengan masa
tumbuhnya reformasi bergejolak menghadirkan gesekan politik yang begitu kuat baik kekuatan
lama di orde baru dengan kekuatan baru reformasi. Dua hal di atas, di samping faktor
kepemimpinan yang dibawanya merupakan faktor penting dalam memutuskan berbagai
pelaksanaan pemerintahan Gus Dur selama menjadi presiden, tentunya dengan berbagai apresiasi
positif bagi percepatan agenda reformasi dan juga reaksi negatif hingga terjadinya pemakzulan.
Paling tidak, penulis menganalisis ada beberapa faktor yang saling berkaitan dengan
pelaksanaan pemerintahan era Gus Dur. Pertama, kepribadian Gus Dur yang teguh terhadap
prinsip, dan tidak kenal kompromi, apapun yang tidak sesuai kompromi dengan segera dirubah.
Hal yang paling kentara dalam sikap ini terjadi pada kebijakan perombakan sampai 4 kali.
Kedua, bertempurnya kekuatan lama dan kekuatan baru. Hal ini misalnya terjadi pada reaksi
atas kebijakan Gus Dur, misalnya respon Gus Dur atas reshuffle kabinet, liquidasi departemen
penerangan dan departemen social, pencabutan tap MPR tentang larangan marxisme-leninisme
dan larangan PKI, serta maklumat presiden. Hal ini menjadi sangat relevan untuk diteliti,
mengingat banyak pelaksanaan roda pemerintah yang kontraproduktif dengan iklim politik yang
berkembang, baik di antara sesama kabinet, parlemen, maupun masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
pemerintahan Gus Dur” dengan rumusan masalah yaitu Bagaimana aktor politik mempengaruhi
pelaksanaan pemerintahan Gus Dur.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan
menganalisis aktor politik dalam pelaksanaan pemerintahan Gus Dur.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif. Metode tersebut diambil karena peneliti ingin memberikan gambaran,
mencatat, serta menganalisis mengenai hubungan antara aktor politik yang ada di parlemen dan