• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Jera Hukuman Mati Menurut Yesus Kri (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Efek Jera Hukuman Mati Menurut Yesus Kri (1)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Efek Jera Hukuman Mati Menurut Yesus Kristus

Oleh: Saortua Marbun

Berharap, setidaknya begitulah – ada efek jera bila para terpidana mati dieksekusi. Orang awam bisa saja mencibir dan berkata dalam hati, ‘apakah mungkin para terpidana itu dihukum mati lalu kita berharap orang yang masih hidup akan jera?’ Terang saja, siapa pun tahu bahwa tidak mungkin seseorang yang sudah meninggal akan jera. Hanya orang hidup, yakni mereka yang sadar dan insaf yang dapat mengalami efek jera. Sebut saja seorang wanita, tersangka yang nyaris menjadi korban oleh sekelompok massa yang hendak menghakiminya. Lewat kisah ini, Yesus memberikan pencerahan tentang makna efek jera yang sesungguhnya.

Dalam Injil Yohanes tertulis, “Pagi-pagi benar Yesus berada di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:2-11)

Dari kisah ini, ada dua hal yang dapat dipetik mengenai pandangan Yesus terkait hukuman mati dan efek jera. Pertama, Yesus tidak menentang hukuman mati bagi pelaku kejahatan yang pantas dihukum mati. Wanita dalam kisah ini pantas dirajam, dihukum mati. Namun demikian, Yesus dengan anugerah memberi pembebasan, pengampunan. "Akupun tidak menghukum engkau,” kata Yesus. Kedua, Yesus memberi waktu, kesempatan berikutnya agar wanita tersebut jera, sambil berkata: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." Dalam hal ini, tentu Yesus Kristus tidak bersalah. Hukum tidak ditiadakan-Nya, Dia tidak berkompromi dengan kejahatan ketika memberikan grasi, pembebasan. Sebagai Mesias, Yesus memberi ruang agar efek jera itu, ‘ngefek’-- sang pendosa kembali ke jalan yang benar. Itu efek jera yang sejati.

Membaca kisah ini, saya teringat sebuah lagu daerah Batak Toba, berjudul, “Kamar 13” dibaca‘kamar sappulu tolu’ yang dilantunkan seorang musisi/vokalis Jack Marpaung. Lewat liriknya dikisahkan penyesalan sang narapidana, penghuni sel bernomor 13. ‘Jora ma au, jora ma au, dang ulaonku be sisongoni, molo dung bebas au sian penjara on, gabe jolma na denggan nama au.” Secara harafiah, artinya: Saya jera, saya jera. Saya tidak akan melakukan hal itu lagi, jika nanti saya bebas dari penjara ini, saya akan menjadi orang baik. Puji Tuhan, terlepas dari lirik lagunya, saat ini Jack Marpaung menjadi Pendeta.

Umat yang beriman, tentu tidak akan bergembira ketika para terpidana dieksekusi mati, disisi lain adalah tidak pantas memaksakan kehendak, ‘ngotot’ menuntut kematian orang jahat, main hakim sendiri. Umat yang percaya akan terus mendukung pemerintah selaku pemegang otoritas menegakkan hukum, seraya berharap banyak agar pemerintah meningkatkan upaya pencegahan, terapi, edukasi agar penjahat jera sebelum mati.

Harian Pos Bali Kamis 22 Januari 2015

Referensi

Dokumen terkait

Gerakan politik Yahudi untuk membangunkan sebuah negara bangsa Yahudi (kini dikenali sebagai Israel) dan menakluk dunia7. Fakta

Akan tetapi, terdapat beberapa skill dan aura yang memiliki karakteristik yang sama pada beberapa class yang berbeda, sehingga diperlukan komposisi yang tepat

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa permainan real-time strategy dalam lingkup strategi yang digunakanya dapat dimodelkan menjadi sebuah decision tree yang membantu

Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan melalui program penyediaan air minum dan

Hambatan penulisan karya ilmiah yang keempat ini sesuai dengan pendapat Budiharso (2009:59), bahwa masalah empiris yang dihadapi guru salah satunya adalah

Elemen-elemen desain yang berperan penting dalam perancangan sebuah buku antara lain: (a) Grid , yaitu elemen tak kasat mata membentuk jaringan yang terdiri dari garis horizontal

Ketika ia bernilai nol, maka itu berarti tidak terdapat penurunan amplitudo sama sekali, akan tetapi jika ia bernilai cukup besar, maka penurunan amplitudo akan

Isu yang mendominasi pada hari ini adalah Perppu tentang Keormasan sebanyak tujuh berita.. Mayoritas pemberitaan bertendensi netral sebanyak 18