• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMP ALFA CENT (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMP ALFA CENT (1)"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMP ALFA CENTAURI BANDUNG LAPORAN STUDI LAPANGAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Umum Pengelolaan Pendidikan

Dosen Pembimbing: Dr. Cicih Sutarsih, M.Pd.

Oleh

Chun Jinseo (1206778) Erma Rahmawati (1202299)

Insan Rahmat (1201945) Nita Herliani (1201951)

4A

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

(3)

ABSTRAK

Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta didik akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan di sekolah. Maka dari itu, untuk mengetahui bagaimana manajemen peserta didik di SMP Alfa Centauri dilakukanlah studi lapangan dan dari hasil data dibuatlah laporan ini. Studi lapangan ini juga dilaksanakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan.

Metode yang digunakan dalam studi lapangan ini adalah, metode wawancara dengan narasumber HUMAS SMP Alfa Centauri, Ibu Eka Nurkania R. S.Pd. Dari hasil studi lapangan di dapatlah data mengenai manajemen peserta didik di SMP Alfa Centauri. Data tersebut berisikan mengenai tata cara penerimaan peserta didik baru, adakah masa orientasi siswa baru, bagaimana pembagian kelasnya, penilaian, pembinaan ekstrakulikuler, bimbingan dan layanan khusus, serta pembinaan kedisiplinan yang diterapkan pada siswa.

Dari hasil studi lapangan dapat disimpulkan bahwa manajemen peserta didik sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui siswa itu tersendiri. Setiap sekolah memiliki tata caranya tersendiri dalam hal ini. Adapun masalah-masalah yang biasa dihadapi dalam manajemen peserta didik. Namun, hal itu tidak menggangu dalam pelayanan sekolah terhadap siswanya tersendiri.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT sang Maha Pencipta alam beserta isinya, karena atas karunia serta rahmat-Nyalah laporan hasil studi lapangan mengenai “Manajemen Peserta Didik” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan ini berisikan Manajemen Peserta Didik di SMP Alfa Centauri Bandung yang diharapkan dapat membantu baik untuk mahasiswa, dosen, masyarakat dan khususnya untuk kami para peneliti dalam memahami lebih dalam mengenai manajemen peserta didik dan cara penanganannya. Diharapkan pula dengan adanya laporan ini bisa mempermudah para mahasiswa mengetahui tata cara manajemen peserta didik yang baik dan benar. Diharapkan pula agar laporan ini dapat dimengerti oleh mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam penyelesaian laporan ini, peneliti banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, walaupun masih banyak kekurangan karena itu sepatutnya peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Ayah dan Ibu tercinta yang banyak memberikan dorongan dan bantuan baik dalam secara moral maupun spiritual

3. Ibu Dr. Hj. Cicih Sutarsih, M.Pd, selaku dosen Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan.

4. Ibu Cucun Sunaengsih, M.Pd, selaku asisten dosen Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan

5. Ibu Eka Nurkania R. S.Pd selaku Humas Sekolah Menengah Pertama Alfa Centauri Bandung, yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti dalam melakukan studi lapangan di sekolah SMP Alfa Centauri dengan lancar.

(5)

langsung yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Akhir kata kami selaku peneliti memohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya laporan ini.

Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan kami peneliti.

Bandung, Maret 2014

Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…...i

ABSTRAK...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Studi Lapangan...1

B. Tujuan Studi Lapangan...1

C. Manfaat Studi Lapangan...2

D. Lokasi dan Sumber Studi Lapangan...2

E. Pedoman Studi Lapangan...3

F. Pembagian Tugas Personalia...3

BAB II : LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen Peserta Didik...4

B. Kegiatan Manajemen...5

1. Perencanaan Terhadap Peserta Didik...6

2. Pembinaan Peserta Didik...8

3. Evaluasi Peserta Didik...10

4. Mutasi Peserta Didik...13

BAB III : DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL STUDI LAPANGAN A. Deskripsi Hasil Studi Lapangan ...14

1. Profil Lembaga...14

2. Deskripsi Hasil Studi Lapangan...15

B. Analisis Hasil Studi Lapangan...16

(7)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...27

B. Saran...27

DAFTAR PUSTAKA...28

LAMPIRAN 1. Bentuk Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru...29

2. Tata Tertib SMP Alfa Centauri...31

3. Instrumen Wawancara...38

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Studi Lapangan

Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta didik akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan di sekolah.

Tujuan dari manajemen peserta didik yaitu untuk mengatur kegiatan– kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran disekolah agar berjalan lancar, tertib, dan terartur sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Oleh karena itu dilakukanlah studi lapangan di SMP Alfa Centauri Bandung. Studi lapangan ini juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen peserta didik disekolah tersebut. Studi lapangan ini juga dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan dalam prakteknya di sekolah-sekolah.

Sebelum melakukan kegiatan apapun ada baiknya untuk menyusun kerangka atau design persiapan agar kegiatan yang akan dilakukan terarah dan berjalan lancar atau sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, begitu juga dengan kegiatan studi lapangan banyak hal yang harus dipersiapkan agar tujuan dari kegiatan itu dapat terlaksana dengan baik.

B. Tujuan Studi Lapangan

Tujuan dilaksanakannya studi lapangan ini:

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen peserta didik di SMP Alfa Centauri.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses penerimaan siswa baru di SMP Alfa Centauri.

(9)

3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan masa orientasi siswa baru di SMP Alfa Centauri.

4. Untuk mengetahui bagaimana penempatan siswa di SMP Alfa Centauri. 5. Untuk mengetahui bagaimana tata cara penilaian di SMP Alfa Centauri. 6. Untuk mengetahui bagaimana pembinaan ekstrakulikuler di SMP Alfa

Centauri.

7. Untuk mengetahui bagaimana bimbingan dan layanan khusus yang diberikan pihak sekolah terhadap siswanya.

8. Untuk mengetahui bagaimana pembinaan disiplin di SMP Alfa Centauri. C. Manfaat Studi Lapangan

Adanya manfaat studi lapangan adalah: 1. Manfaat bagi sekolah:

manfaat bagi sekolah yang menjadi objek studi lapangan kali ini diantaranya adalah sekolah mampu memberikan informasi secara lengkap dan mempublikasikannya kepada masyarakat.

2. Manfaat bagi perkuliahan:

Dapat mengurangi rasa jenuh perkuliahan yang selalu dilakukan di dalam kelas mengingat setiap mahasiswa dapat bereksplorasi dan mengimplementasikan materi di dalam kelas dilapangan sekreatif mungkin.

3. Manfaat bagi mahasiswa:

Selain memberi wawasan dan pengetahuan, studi lapangan ini bias merangsang mahasiswa untuk lebih aktif dalam bertanya mengenai manajemen sekolah, serta mengetahui situasi sekolah lebih terperinci.

D. Lokasi dan Sumber Studi Lapangan

(10)

2 E. Pedoman Studi Lapangan

Dalam melakukan studi lapangan ini peneliti melakukan wawancara sebagai teknik pengumpulan data studi lapangan, karena wawancara merupakan salah satu teknik yang efektif dan efisien dalam memperoleh data yang akurat.

Selain itu, peneliti juga mengacu pada pedoman penulisan karya tulis Universitas Pendidikan Indonesia dalam teknik penulisan laporan studi lapangan.

F. Pembagian Tugas dan Personalia

1. Pengurus surat izin studi lapangan : Erma Rahmawati 2. Penyusun pedoman studi lapangan : Chun Jinseo

Erma Rahmawati InsanRahmat Nita Herliani 3. Pelaksana observasi : Chun Jinseo

Erma Rahmawati InsanRahmat Nita Herliani 4. Pewawancara : Erma Rahmawati 5. Pengolah data hasil wawancara : Nita Herliani 6. Penyusun laporan studi lapangan : Chun Jinseo

(11)

3 BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Berdasarkan asal katanya, Manajemen Peserta didik merupakan penggabungan dari kata Manajemen dan Peserta Didik. Manajemen sendiri dapat diartikan secara bermacam- macam. Secara etimologis, kata Manajemen berasal dari bahasa Inggris management. Kata ini berasal dari bahasa latin, perancis dan italia yaitu manus, mano, manage/ menege dan maneggiare yang berarti melatih kuda agar dapat melangkah dan menari seperti yang dikehendaki pelatihnya. Selain itu, Andrew F. Sikula mengemukakan bahwa Manajemen umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

(12)

4

bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.

Dengan penjelasan pengertian dari Manajemen dan Peserta didik, akhirnya dapat dijelaskan bahwa manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta didik akan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan di sekolah. Sesuai dengan pendapat Knezevich (1961) yang mengartikan manajemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur. Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan dan pembinaan disiplin.

B. Kegiatan Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik meliputi beberapa kegiatan yaitu : 1. Perencanaan terhadap peserta didik

(13)

5 1. Perencanaan Peserta Didik

Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan. Khusus mengenai perencanaan peserta didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler.

Langkah yang pertama yaitu, perencanaan terhadap peserta didik, yang meliputi kegiatan;

a. Analisis kebutuhan peserta didik b. Rekruitmen peserta didik

c. Seleksi peserta didik d. Orientasi

e. Penempatan peserta didik f. Pencatatan dan pelaporan

Lebih lanjut akan dibahas satu persatu dari langkah-langkah tersebut yaitu : a. Analisis kebutuhan peserta didik yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan yang meliputi;

1. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan pertimbangan daya tampung kelas/jumlah kelas yang tersedia, serta pertimbangan rasio murid dan guru.

(14)

b. Rekruitmen peserta didik pada hakikatnya proses pencarian, menentukan peserta didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan. Langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah

6

1. Membentuk panitia penerimaan peserta didik baru yang meliputi dari semua unsur guru, tenaga TU dan dewan sekolah/komite sekolah;

2. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka. Informasi yang harus ada dalam pengumuman tersebut adalah gambaran singkat lembaga, persyaratan pendaftaran siswa baru (syarat umum dan syarat khusus), cara pendaftaran, waktu pendaftaran, tempat pendaftaran, biaya pendaftaran, waktu dan tempat seleksi dan pengumuman hasil seleksi.

c. Seleksi peserta didik merupakan kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:

1. Melalui tes atau ujian, yaitu tes psikotest, tes jasmani, tes kesehatan, tes akademik, atau tes ketrampilan;

2. Melalui penelusuran bakat kemampuan, biasanya berdasarkan pada prestasi yang diraih oleh calon peserta didik dalam bidang olahraga atau kesenian; 3. Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.

(15)

e. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas) yaitu, kegiatan pengelompokan peserta didik yang dilakukan dengan sistem kelas, pengelompokan peserta didik

7

bisa dilakukan berdasarkan kesamaan yang ada pada peserta didik yaitu jenis kelamin dan umur. Selain itu juga pengelompokan berdasar perbedaan yang ada pada individu peserta didik seperti minat, bakat dan kemampuan.

f. Pencatatan dan pelaporan peserta didik dimulai sejak peserta didik diterima di sekolah sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan tentang kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan yang optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam perkembangan peserta didik di sebuah lembaga. Adapun pencatatan yang diperlukan untuk mendukung data mengenai siswa adalah

1. Buku induk siswa, berisi catatan tentang peserta didik yang masuk di sekolah tersebut, pencatatan diserta dengan nomor induk siswa/no pokok; 2. Buku klapper, pencatatannya diambil dari buku induk dan penulisannya

diurutkan berdasar abjad;

3. Daftar presensi, digunakan untuk memeriksa kehadiran peserta didik pada kegiatan sekolah;

4. Daftar catatan pribadi peserta didik berisi data setiap peserta didik beserta riwayat keluarga, pendidikan dan data psikologis. Biasanya buku ini mendukung program bimbingan dan penyuluhan di sekolah.

2. Pembinaan Peserta Didik

(16)

a. Layanan bimbingan dan konseling

Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa agar perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam

8

bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Fungsi bimbingan disini adalah membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah lanjutannya, memilih program, lapangan pekerjaan sesuai bakat, minat, dan kemampuan. Selain itu bimbingan dan konseling juga membantu guru dalam menyesuaikan program pengajaran yang disesuaikan dengan bakat minat siswa, serta membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan bakat dan minat siswa untuk mencapai perkembangan yang optimal.

b. Layanan perpustakaan

Diperlukan untuk memberikan layanan dalam menunujang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Keberadaan perpustakaan sangatlah penting karena perpustakaan juga dipandang sebagai kunci dalam pembelajaran siswa di sekolah. Bagi siswa, perpustakaan bisa menjadi penyedia bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas cakrawala pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, membantu siswa dalam mengadakan penelitian, memperdalam pengetahuannya berkaitan dengan subjek yang diminati, serta meningkatkan minat baca siswa dengan adanya bimbingan membaca, dan sebagainya.

c. Layanan kantin

(17)

adanya kantin di dalam sekolah anak didik tidak berkeliaran mencari makanan dan tidak harus keluar dari lingkungan sekolah.

9 d. Layanan kesehatan

Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk dalam sebuah wadah yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sasaran utama UKS untuk meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya. Program UKS sebagai berikut:

1) Mencapai lingkungan hidup yang sehat; 2) Pendidikan kesehatan;

3) Pemeliharaan kesehatan di sekolah. e. Layanan transportasi

Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar. Penyelenggaraan transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.

f. Layanan asrama

Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, ada tujuan umum dan tujuan khusus diadakannya evaluasi:

(18)

Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta

didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan

Memungkinkan pendidik/guru menilai aktifitas/pengalaman yang didapat

10

Menilai metode mengajar yang digunakan.

b. Tujuan khusus dari evaluasi peserta didik adalah : Merangsang kegiatan peserta didik

Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik

Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan

dan bakat siswa yang bersangkutan

Untuk memperbaiki mutu pembelajaran/cara belajar dan metode mengajar.

Berdasarkan tujuan penilaian hasil belajar tersebut, ada beberapa fungsi penilaian yang dapat dikemukakan antara lain:

a. Fungsi selektif

Dengan mengadakan evaluasi, guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Evaluasi dalam hal ini bertujuan untuk : (1) memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, (2) memilih peserta didik yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya, (3) memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, (4) memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan lain-lain.

b. Fungsi diagnostic

Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, dengan melihat hasilnya guru akan dapat mengetahui kelemahan peserta didik, sehingga lebih mudah untuk mencari cara mengatasinya.

c. Fungsi penempatan

Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan peserta didik adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti kelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan.

(19)

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.

Secara garis besar ada dua macam alat evaluasi, yaitu tes dan non tes, Dalam penggunaan alat evaluasi yang berupa tes, hendaknya guru membiasakan

11

diri tidak hanya menggunakan tes obyektif saja tetapi juga diimbangi dengan tes uraian. Tes adalah penilaian yang komprehensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program.

Dalam suatu kelas, tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur keberhasilan peserta didik dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur keberhasilan peserta didik, ada tiga jenis tes, yaitu :

1. Tes diagnostik

Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kedudukan diagnosis terletak pada menemukan letak kesulitan belajar peserta didik dan menentukan kemungkinan cara mengatasinya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar.

Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah berakhir pemberian sekelompok program atau pokok bahasan. Jenis penilaian ini berfungsi untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik.

(20)

1. Remedial 2. Pengayaan

3. Percepatan/ akselerasi

12 4. Mutasi Peserta Didik

Dalam Mutasi Peserta Didik, terdapat dua macam mutasi, yaitu:

1. Mutasi Ekstern: Perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain. 2. Mutasi Intern: Perpindahan peserta didik yang berlangsung di sekolah,

(21)

13 BAB III

DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL STUDI LAPANGAN

A. Deskripsi Hasil Studi Lapangan 1. Profil Lembaga

SMP Alfa Centauri Bandung merupakan salah satu sekolah menengah pertama swasta yang berada di Kota Bandung. SMP Alfa Centauri berdiri pada tahun 2008 dan berada dibawah Yayasan Taqwa Cerdas Kreatif pimpinan Bapak H. Sony Sugema, M. BA. yang juga sebagai pemilik Lembaga Bimbingan Belajar Sony Sugema College (SSC). SMP Alfa Centauri berlokasi di Jalan Palasari No. 9 Bandung 40263.

Visi Misi SMP Alfa Centauri Bandung VISI

(22)

14 MISI

1. Mendidik dengan mengembangkan kecerdasan intelktual, emosional, dan social

2. Membentuk manusia taqwa, cerdas, kreatif

3. Mendidik dan mengkondisikan peserta didi, pendidik, tenaga kependidikan, serta pihak yang berkepentingan. Untuk jujur, taat menjalankan ibadah, hormat kepada orangtua, guru dan menolong sesama. Membimbing peserta didik untuk melanjutkan ke satuan pendidikan yang lebih tinggi

4. Memberikan layanan prima kepada peserta didik untuk meningkatkan kompetensi akademik

5. Memberikan peserta didik mengembangkan life skill, bekerja keras, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan tentuan global

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH YAYASAN TAQWA CERDAS KREATIF

SMP ALFA CENTAURI TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013

NO NAMA JABATAN

(23)

2 Ani Mulyani, S.Si Kepala Sekolah

3 Euis Masridah, S.Pd Wa.Ka.Sek.Kurikulum 4 Eka Nurkania R., S.Pd Wa.Ka.Sek. HUMAS

5 Soni Mubarok, S.Pd Wa.Ka.Sek.Sarana Prasarana 6 Kosasih, S.Pd. Wa.Ka.Sek Kepeserta didikan 7 Nuansa Bayu, M.Pd Wali Kelas VII A

8 Tata Koswara, S.Pd Wali Kelas VII B 9 Alifa Binta, S.Pd Wali Kelas VII C 10 Abdul Wahid, S.Pd.I Wali Kelas VII D 11 Petty s. Fatimah, S.Pd Wali Kelas VIII A 12 Heltin Karlita O., S.Pd Wali Kelas VIII B 13 Maryam N. Azizah, S.Pd Wali Kelas IX A 14 Herni Ponpiarni, S.Pd Wali Kelas IX B

B. Deskripsi Hasil Studi Lapangan

1. Penerimaan Peserta Didik Baru di SMP Alfa Centauri Bandung

a. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru di Alfa Centauri Bandung

Sistem penerimaan peserta didik baru di smp Alfa Centauri Bandung yaitu hanya dengan sistem test. Calon para peserta didik mengikuti beberapa test, diantaranya test Psikotest yang terdiri dari test Minat, Bakat, dan IQ, lalu test Bahasa Inggris dengan jumlah soal 40 dan test Matematika dengan jumlah soal 20.

(24)

memaksakan bersekolah di SMP Alfa Centauri, peserta didik tersebut dikategorikan sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Orang tua peserta didik yang dikategorikan ABK pun harus menandatangani beberapa perjanjian, dan peserta didik tersebut harus berkonsultasi dengan psikolog yang ada di SMP Alfa Centauri.

b. Syarat Pendaftaran Peserta Didik Baru

SMP Alfa Centauri Bandung sudah menerima calon peserta didik baru sejak semester 2, sehingga syarat administratif yang diperlukan hanya menyerahkan fotokopi akte kelahiran, fotokopi raport dan foto ukuran 3x4 sebanyak (4 lembar).

16

Untuk peserta didik yang kurang mampu, syarat tambahan yang diperlukan hanyalah Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari tingkat RT hingga Kecamatan. (Lampiran 1)

c. Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru di SMP Alfa Centauri Bandung Prosedur penerimaan peserta didik baru di SMP Alfa Centauri Bandung dimulai dengan memberikan pengumuman penerimaan peserta didik baru, pada gelombang I, disebarkan baik itu melalui brosur ataupun melalui internet dengan memasang di website SMP Alfa Centauri. Pada gelombang II SMP Alfa Centauri mengadakan seminar parenting. Setelah memberikan pengumuman, langkah selanjutnya, yaitu pembentukan panitia penerimaan calon peserta didik. Panitia terdiri dari Koordinator yang dipegang oleh Humas, lalu ada Front Desk yang dipegang oleh TU sebagai bagian pendataan dan ada tim kecil. Langkah ketiga yaitu, orang tua calon peserta didik membeli formulir lalu menyerahkan syarat-syarat administratif yang diperlukan kepada panitia dan pada hari tertentu calon peserta didik akan dipanggil untuk mengikuti test.

d. Daya Tampung

(25)

diperkirakan sekitar 60 sampai 80 peserta didik dengan jumlah 20 peserta didik dalam satu kelasnnya. Sehingga terdapat 3-4 kelas dalam satu periode.

e. Rasio Perbandingan Antara Guru dan Peserta Didik di Smp Alfa Centauri Tenaga pengajar di SMP Alfa Centauri Bandung adalah lulusan terbaik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan peruguruan tinggi negeri lainnya. Rasio perbandingan antara guru dan peserta didik di SMP Alfa Centauri adalah 1: 9, jadi dalam satu mata pelajaran memiliki dua guru, kecuali mata pelajaran yang hanya berdurasi dua jam

17

f. Hambatan Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru

Proses penerimaan peserta didik baru di SMP Alfa Centauri Bandung cukup lancar, akan tetapi ada sedikit kendala yang dialami, yaitu para peserta didik baru dan orang tua yang lupa membawa syarat-syarat administrasi tertentu.

2. Orientasi Peserta Didik Baru di SMP Alfa Centauri Bandung

Proses orientasi peserta didik baru di SMP Alfa Centauri Bandung diselenggarakan oleh kesiswaan dan bekerjasama dengan OSIS. Proses orientasi di SMP Alfa Centauri memiliki dua kegiatan, yakni kegiatan indoor dan outdoor yang berlangsung selama tiga hari. Kegiatan indoor yang berlangsung selama dua hari, para peserta didik diperkenalkan dengan tata tertib sekolah, dan pemberian materi. Pada kegiatan outdoor yang dilaksanakan pada hari terakhir masa orientasi, peserta didik diharapkan saling mengenal satu sama lain.

Masa orientasi peserta didik baru berada langsung dibawah bimbingan kesiswaan, sehingga segala sesuatu yang bertanggung jawab adalah kesiswaan. Dengan kesiswaan yang bertanggung jawab secara langsung diharapkan tidak ada hal-hal yang melanggar dalam masa orientasi tersebut.

(26)

Bandung

Peserta didik baru yang telah diterima di SMP Alfa Centauri Bandung dikelompokkan secara acak, dan dalam satu kelas terdiri dari 20 peserta didik. Pada saat nanti peserta didik memasuki kelas 8, para peserta didik di acak kembali. Begitu pula bila memasuki tingkat 9 para peserta didik kembali ditempatkan secara acak, sehingga komposisi dalam suatu kelas proporsional sehingga tidak ada kelas unggulan di SMP Alfa Centauri. Untuk para peserta didik berkebutuhan khusus (ABK) ditempatkan berdasarkan kenyamanan sosialisasinya. Namun terkadang para peserta didik berkebutuhan khusus pun ditempatkan secara acak.

18

4. Penilaian, Pencatatan, dan Pelaporan Nilai Peserta Didik di SMP Alfa Centauri Bandung

a. Proses Penilaian Peserta Didik di SMP Alfa Centauri Bandung

Proses penilaian peserta didik di SMP Alfa Centauri Bandung dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran baik melalui ulangan harian, UTS (Ujian Tengah Semester), dan UAS (Ujian Akhir Sekolah).

b. Proses Pencatatan Nilai Peserta Didik di SMP Alfa Centauri Bandung Proses pencatatan kemajuan nilai peserta didik di SMP Alfa Centauri Bandung dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran, kemudian setiap tengah semester dan akhir semester, guru menyerahkan nilai tersebut kepada Wali Kelas, lalu catatan kemajuan nilai peserta didik tersebut diserahkan kepada bagian kurikulum. Setelah, catatan kemajuan nilai tersebut diserahkan pada bagian kurikulum, bagian kurikulum akan meramu nilai tersebut hingga diperoleh hasil dari nilai akhir peserta didik. Nilai akhir tersebut dimasukan ke raport masing-masing peserta didik.

(27)

pelajaran dan apa saja yang belum dikuasai para peserta didik selama satu semester.

c. Proses Pelaporan Nilai Peserta Didik di SMP Alfa Centauri Bandung Proses pelaporan kemajuan nilai peserta didik di SMP Alfa Centauri Bandung dilaksanan setiap tiga kali dalam setahun, yakni pada setiap tengah semester, akhir semester dan akhir kenaikan kelas. Proses pelaporan tersebut dilakukan oleh wali kelas kepada orang tua peserta didik.

19

d. Program Bagi Peserta Didik yang Tidak Mencapai Indikator Penilaian Program yang dilakukan SMP Alfa Centauri Bandung bagi peserta didik yang tidak mencapai indikator penilaian adalah para peserta didik diberi banyak tugas oleh guru yang bersangkutan atau mengikuti ulangan kembali. Sehingga, guru menuliskan nilai para peserta didik menggunakan pensil terlebih dahulu, agar nilai tersebut bisa dirubah dan dikejar dengan mengerjakan tugas-tugas. Dapat dilihat bahwa masih terdapat kelonggaran dan toleransi dari pihak guru bagi para peserta didik yang tidak memenuhi indikator di SMP Alfa Centauri Bandung.

Pada saat menjelang kenaikan kelas, sekolah mengadakan rapat pleno untuk membahasa anak yang tidak mencapai indikator penilaian. Syarat agar para perserta didik naik kelas adalah maksimal peserta didik memiliki dua mata pelajaran yang boleh memiliki nilai dibawah indikator penilaian. Apabila ada tiga mata pelajaran yang dibawah indikator penilaian, peserta didik tersebut dinyatakan tidak bisa naik kelas.

e. Hambatan dalam Proses Penilaian, Pencatatan dan Pelaporan Kemajuan Nilai di SMP Alfa Centauri Bandung

(28)

hambatan yang signifikan. Namun hal yang sering menghambat adalah adanya peserta didik yang berkali-kali memiliki nilai dibawah indikator, meskipun telah diberi tugas peserta didik tersebut tetap memiliki nilai di bawah indikator. Sehingga guru tidak mentoleransi peserta didik tersebut.

5. Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Alfa Centauri Bandung a. Proses Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Alfa Centauri

Bandung

SMP Alfa Centauri Bandung memiliki 7 kegiatan ektrakurikuler yang sudah berlangsung, diantaranya desain grafis, futsal, karate, vocal, musik,

20

angklung, dan badminton. Selain itu juga ada beberapa alternatif lain, ekstrakulikuler ini berdasarkan jumlah peserta didik yang berminat, diantaranya broadcast, marching band, volley, basket dan tahfidz Alqur’an. Adapula estrakulikuler yang wajib diikuti oleh semua peserta didik, yakni renang dan pramuka.

Para pelatih ekstrakulikuler adalah para pelatif profesional dan hampir semua berasal dari luar, kecuali ekstrakulikuler desain grafis yang dilatih oleh guru TIK, serta ekstrakulikuler futsal dan renang yang dilatih langsung oleh guru olahraga.

b. Penanggung Jawab Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Alfa Centauri Bandung

(29)

c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Alfa Centauri Bandung

Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler diadakan pada hari Sabtu, karena pada hari Sabtu para peserta didik selesai lebih awal yakni, pukul 10.00. Sedangkan untuk ekstrakulikuler wajib, yakni renang dilaksanakan setiap dua minggu sekali dan pramuka setiap hari jumat.

5. Kegiatan Khusus di SMP Alfa Centauri Bandung

Menurut peneliti, ada kegiatan berbeda yang terjadi di SMP Alfa Centauri Bandung yang berbeda dengan sekolah-sekolah lain di Bandung kegiatan tersebut sesuai dengan salah satu misi SMP Alfa Centauri, yakni Taqwa.

21

Kegiatan tersebut dimulai dengan para peserta didik masuk pada pukul 06.50, setelah itu, para peserta didik melakukan shalat dhuha sampai pada pukul 07.10. Pada pukul 07.10-07.30 para peserta didik Tilawah, dan mengaji. Salah satu alasan danya kegiatan tersebut karena ada mata pelajaran Tahfidz Al-Qur’an di SMP Alfa Centauri Bandung.

6. Bimbingan dan Layanan Khusus di SMP Alfa Centauri Bandung

1. Air Conditioner (AC). Disetiap ruang kelas disediakan AC demi kenyamanan para peserta didik dalam proses belajar mengajar.

2. Closed Circuit Television (CCTV)

(30)

3. Laboraturium Komputer 4. Ruang Multimedia

5. Ruang UKS, Ruang OSIS, Ruang Pramuka 6. Lapangan upacara dan Olahraga

7. Mushola

8. Internet 24 jam (Hotspot)

9. Diskon khusus bimbel di LBB SSC unit SMP

10. Absensi finger print. Absensi dengan finger print, digunakkan untuk menginformasikan kehadiran peserta didik secara otomatis tanggal dan waktu kehadiran kepada orang tua melalui pesan singkat.

22 11. DLS (Digital Learning System)

Digital Learning System (DLS) adalah suatu terobosan terbaru dalam teknologi pembelajaran yang diterapkan oleh SMP Alfa Centauri Bandung bagi para peserta didik untuk belajar secara digital melalui pemanfaatan teknologi baik software maupun hardware, online maupun offline yang dikemas secara apik dan interaktif. Beberapa keunggulan dalam penerapan Digital Learning System adalah:

Mendorong para peserta didik dalam hal kemandirian belajar dan pendalaman materi bahan ajar, karena dapat belajar kapan saja dan dimana saja baik secara offline maupun online.

Semua materi pelajaran (berdasakan Standar Kompetensi Lulusan) sudah terintegrasi dalam suatu software, hal ini memungkinkan peserta didik dapat menyelesaikan seluruh SKL dalam waktu yang lebih singkat.

(31)

diperoleh pun akan lebih cepat, akurat dan objektif.

Peran Guru di SMP Alfa Centauri dikembalikan kepada fungsi yang sesungguhnya sebagai ‘Pendidik’ tidak hanya mengajarkan materi pelajaran untuk mencapai target kurikulum (karena semua materi sudah terintegrasi dalam DLS), namun lebih kepada pemahaman makna, pendalaman materi dan pembelajaran di dalam kehidupan nyata.

Digital Learning System bisa di akses secara online melalui Website Alfa Centauri. Digital Learning System juga mempunyai sistem secara offline dengan berbagai media interactive, seperti software S2DLS, dimana para peserta didik dapat belajar dan mengasah kemampuan melalui media digital yang diberikan. Dengan demikian para peserta didik diharapkan dapat dengan mudah menyerap

23

materi pelajaran di sekolah. Dengan metode ini maka peserta didik dapat mengurangi metode mencatat secara konvensional (media kertas), melainkan tercatat secara digital.

12. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)

BK melakukan bimbingan dengan peserta didik melalui wawancara langsung dengan para peserta didik.

13. Layanan Psikologi

SMP Alfa Centauri Bandung merupakan sekolah inklusi. Inklusi mengandung arti bahwa SMP Alfa Centauri menerima peserta didik yang memiliki IQ rendah dan tidak normal, seperti disleksia, autis.

14. Layanan Gratis SPP

(32)

mengikuti test.

7. Pembinaan Disiplin Peserta Didik

Sistem pembinaan disiplin peserta didik ditangani oleh kepeserta didikan, akan tetapi dalam pelaksanaanya dilaksanakan langsung oleh guru piket. Bagi para peserta didik yang terlambat, mereka dilarang masuk oleh guru piket dan diberi tugas seperti mengambil sampah, membaca Al-Qur’an di luar. Bila terjadi pelanggaran yang terus-menerus akan ada pemanggilan orang tua.

Pembinaan disiplin peserta didik di SMP Alfa Centauri belum terlalu mapan hal ini disampaikan langsung ole Humas SMP Alfa Centauri Bandung. Hal ini dikarenakan sekolah belum pernah melakukan studi banding kepada sekolah yang memiliki sistem disiplin yang baik.

24

Dalam melaksanakan pembinaan disiplin peserta didik, pelaksanaannya ada di bagian kesiswaan dan tidak ada pembimbing khusus. Namun, semuanya diharapkan ikut bertanggung jawab dengan porsinya masing-masing. Termasuk para peserta didik diharapkan mengikuti semua tata tertib yang ada di SMP Alfa Centauri. (Lampiran 2)

B. ANALISIS HASIL STUDI LAPANGAN

Metode yang digunakan untuk menganalisis hasil studi lapangan ini adalah analisis SWOT. Analisis SWOT ini bertujuan untuk mengetahui Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (Kesempatan) dan Threat (Tantangan) manajemen peserta didik di SMP Alfa Centauri Bandung. Adapun hasil dari analisis tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan (Strength)

(33)

dilihat dari kemampuan sumber daya yang potensial dan kelengkapan instrumen yang digunakan dalam proses manajemen peserta didik yang sesuai dengan teori yang telah dipaparkan pada BAB II. Dalam aspek kemampuan sumber daya yang potensial, contohnya adalah pendidik yang kompeten dan tenaga kependidikan yang mendukung. Sementara itu, dalam aspek kelengkapan instrument proses manajemen perserta didik contohnya adalah lengkapnya fasilitas dan layanan sekolah yang diberikan kepada peserta didik, adanya perincian sistem penilaian, pencatatan dan pelaporan serta adanya pembinaan peserta didik yang intensif. Dalam aspek teknologi, proses pembelajarannya pun sudah memanfaatkan teknologi dengan baik, yakni bisa terlihat dengan adanya berbagai program, seperti Digital Learning System dan adanya CCTV yang bisa diakses oleh para orang tua untuk mengetahui kegiatan peserta didik. Juga adanya kegiatan yakni

25

Solat dhuha, baca alqur’an dan menghapalnya, kegiatan tersebut dilakukan di SMP Alfa Centauri guna mewujudkan misi sekolah yakni, menjadikan siswa/siswinya bertaqwa.

Kekuatan lain dari SMP Alfa Centauri ini, yang jarang dimiliki sekolah lain yaitu, SMP Alfa Centauri merupakan sekolah inklusi, yakni menerima siswa yang memiliki kekurangan IQ.

b. Kelemahan

Kelemahan dalam manajemen peserta didik yang terdapat di SMP Alfa Centauri adalah kedisiplinan siswa yang masih kurang diterapkan, masih banyak guru yang memberikan toleransi terhadap para siswanya.

c. Kesempatan

(34)

bisa melanjutkan pendidikan kejenjang yang terbaik.

d. Tantangan

Secara umum, pihak sekolah tidak memiliki tantangan yang berarti karena dilihat dari jumlah peserta didik tiap kelas bisa dikatakan sangat ideal yakni sebanyak 20 siswa, sehingga program kegiatan belajar pun bisa berjalan dengan baik.

26

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah. Dalam manajemen peserta didik terdapat beberapa hal utama seperti mengenai tata cara penerimaan peserta baru, adakah masa orientasi siswa baru, bagaimana pembagian kelasnya, penilaian, pembinaan ekstrakulikuler, bimbingan dan layanan khusus, serta pembinaan kedisiplinan yang diterapkan pada siswa.

(35)

B. Saran

Bagi sekolah:

Dalam manajemen peserta didik diharapkan sekolah bisa mempertahankan kualitas dan keunggulannya. Diharapkan pula agar sekolah bisa lebih meningkatkan diri dalam manajemen peserta didik khususnya.

Bagi pembaca:

Proses manajemen peserta didik di SMP Alfa Centauri Bandung dapat dijadikan tuntunan dan acuan untuk pembangun sekolah yang lebih baik, khususnya dalam bidang manajemen peserta didik.

27

DAFTAR PUSTAKA

Minarti, S. (2011). Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Suharsimi, A. (1986). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali

Suharsimi, A. (1993). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suryosubroto, B. (2004). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Indonesia. (ed.) Riduwan. (2011). Manajemen Pendidikan. Bandung: AlfaBeta

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(36)

28 LAMPIRAN

1. Bentuk Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru

PPDB GELOMBANG 2 DAN 3 TAHUN AJARAN 2014/2015 Administrasi

1. Mengisi Formulir pendaftaran 2. Mengisi Lembar observasi siswa 3. Mekengkapi Persyaratan :

o Fotokopi Akte Kelahiran o Fotokopi ijazah

o Fotokopi Raport

(37)

o Surat Keterangan bahwa calon peserta didik adalah siswa kelas 7 atau 8 di sekolah asal

o Surat Keterangan dari Dinas Pendidikan Kota asalbagi siswa pindahan dari luar kota

o Surat Keterangan dari Depag untuk siswa pindahan dari MTS o Fotokopi Raport

o Foto ukuran 3x4 sebanyak (4 lembar)

5. Mengikuti Psikotes dan Tes akademik pelajaran Matematika & Bahasa Inggris

6. Bila calon siswa diketahui ABK baik pada saat mendaftar ataupun setelah berlangsung proses KBM, maka bersedia memenuhi ketentuan untuk

Pendaftaran Januari s/d 22 Maret 2014 Maret s/d 24 Mei 2014 Pengembalian Formulir 22 Maret 2014 Pukul

13.00

Pengumuman Hasil Senin, 24 Maret 2014 Senin, 26 Mei 2014 Daftar Ulang 24 Maret 2014 – 1 April

2014

26 Mei -3 Juni 2014

BIAYA

(38)

18.500.000,-SPP Rp.

650.000,-MPLS Rp.

300.000,-Kegiatan 1 Tahun (Kls VII)*)

Rp.

1.650.000,-Catatan:

Ada biaya tambahan Program Khusus bagi siswa ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

*) Kegiatan 1 tahun dapat dibayarkansekaligus atau diangsur satu semester Ada program SKTM dengan kuota 20%. Pada saat pengambilan formulir melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu dariTingkat RT s.d Tingkat Kecamatan.

Layanan Pendaftaran:

1. Senin - Jum'at : Pukul 08.00 - 15.00 WIB 2. Sabtu : Pukul 08.00 - 12.00 WIB

30 2. Tata Tertib SMP Alfa Centauri Bandung

KEPUTUSAN KEPALA SMP ALFA CENTAURI BANDUNG TENTANG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK

_____________________________________________________________ BAB I

Kewajiban-kewajiban Siswa Pasal 1

Kehadiran siswa

(39)

mengikuti pelajaran seijin guru Piket

3. Pukul 07.05 siswa tidak diperbolehkan masuk / mengikuti pelajaran dan akan diberikan ijin masuk pada jam berikutnya setelah mendapat surat ijin dari guru Piket ; sambil menunggu pergantian jam,siswa mendapat tugas khusus dari guru piket atau BK.

4. Apabila siswa tidak masuk sekolah karena sakit , atau ijin harus mengirimkan surat ijin yang sah dari orang tua / wali murid pada hari itu juga atau lewat telpon sekolah.

5. Jumlah hari hadir selama satu Semester sekurang-kurangnya 90% hari efektif sekolah , dan apabila tidak terpenuhi maka dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk penentuan kenaikan kelas.

6. Apabila siswa akan meninggalkan sekolah sebelum jam belajar sekolah berakhir oleh karena sakit atau ijin keperluan lain, harus minta ijin kepada semua guru Bidang Studi yang ditinggalkan, dan baru boleh meninggalkan sekolah setelah mendapat surat ijin meninggalkan sekolah dari guru Piket. 7. Wajib mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak jam pertama hingga jam terakhir, serta pulang secara bersama-sama setelah tanda bel pelajaran terakhir dibunyikan, dan berada di lingkungan sekolah maksimal pk 15.00,

31

kecuali ada kegiatan setelah mendapat ijin tertulis dari pihak sekolah yang akan dicatat di Buku Ijin Kegiatan.

8. Ijin tertulis untuk mengadakan kegiatan diluar waktu yang ditentukan menjadi Pegangan bagi staf keamanan (satpam). Satpam berhak “memulangkan” siswa yang namanya tidak tercantum dalam Buku Ijin Kegiatan.

9. Berada di dalam kelas pada jam-jam kegiatan belajar mengajar dan tetap berada di lingkungan halaman sekolah pada saat jam istirahat.

Pasal 2

Pakaian seragam sekolah

(40)

2. Mengenakan pakaian seragam batik pada hari Kamis

3. Mengenakan pakaian seragam Pramuka lengkap dengan atributnya pada hari Jumat. Mengenakan kerudung berwarna coklat bagi siswi yang berkerudung. 4. Pada hari Sabtu boleh mengenakan pakaian bebas yang rapi dan sopan. 5. Bersepatu hitam dan berkaos kaki putih SMP Alfa.

6. Mengenakan ikat pinggang yang telah ditentukan oleh sekolah 7. Potongan dan bahan pakaian seragam serta atribut sesuai dengan ketentuan/model yang telah ditetapkan oleh sekolah , antara lain : a. Siswa : celana tidak gembyong dan atau tidak berujung pensil.

b. Siswi : rok panjang, kemeja lengan panjang dan tidak ketat, untuk yang berkerudung menggunakan kerudung putih (senin-kamis).

8. Pakaian seragam dalam keadaan bersih dan rapi (tidak kotor/lusuh). 9. Baju bagian bawah dimasukan pada celana/rok sehingga tampak ikat \ pinggangnya, kecuali seragam batik.

10. Mengenakan topi sekolah saat Upacara bendera.

11. Tidak mengenakan jaket di lingkungan sekolah (jaket disimpan di meja piket), kecuali ada ijin dari piket.

12. Tidak diperbolehkan memakai kaos dalam selain singlet putih.

32 Pasal 3

Lingkungan sekolah

1. Ikut menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah. 2. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

3. Membersihkan ruangan kelas setiap hari oleh petugas Piket Kelas masing- masing.

4. Tidak melakukan corat-coret baik di dinding maupun meja belajar. 5. Ikut menjaga kelestarian tanaman sekolah.

6. Tidak merusak sarana /prasarana yang ada di sekolah Pasal4

(41)

1. Menghormati Kepala sekolah , guru dan karyawan sekolah 2. Bersikap sopan dan santun kepada semua warga sekolah.

3. Bagi siswa putri tidak berdandan secara mencolok dan tidak mengenakan perhiasan secara berlebihan.

4. Rambut diatur secara rapi tidak dicat dan untuk siswa putra tidak berambut gondrong.

5. Bagi siswa putra tidak mengenakan perhiasan/assesori yang tidak selayaknya Dikenakan (gelang, kalung atau tindik).

6. saling menghormati,berbicara secara santun terhadap guru, karyawan dan teman-teman sekolah.

7. Menjaga keamanan dan ketertiban selama di sekolah maupun sepulang sekolah. Pasal 5

Administrasi Sekolah.

1. Menyelesaikan pembayaran keuangan sekolah tepat waktu sesuai ketentuan. 2. Meminjam dan mengembalikan buku-buku Perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh Perpustakaan.

3. Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah secara benar sesuai dengan pengunaannya.

33 Pasal 6

Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Pengembangan Diri

1. Wajib mengikuti ekstrakurikuler/Pengembangangan Diri sekurang-kurangnya satu jenis Kegiatan Ekstra Kurikuler /Pengembangan Diri bagi kelas VII dan kelas VIII.

2. Wajib mengikuti kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah. BAB II

Larangan-larangan Pasal 1

(42)

2. Berkeliaran atau berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar

3. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar maupun istirahat

4. Membawa uang saku secara berlebihan.

5. Bertingkah/berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan sekolah.

6. Berpacaran di lingkungan sekolah baik pada saat jam-jam sekolah maupun di luar jam sekolah.

7. Membawa senjata tajam atau sejenisnya, yang diperkirakan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

8. Berkelahi diantara sesama siswa Alfa Centauri maupun siswa/orang lain. 9. Merokok.

10. Mengambil barang –barang baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya

11. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme.

12. Membawa buku bacaan / kaset Video ataupun HP yang memuat Video pornografi .

34

13. Membawa/mengkonsumsi/mengedarkan obat-obat terlarang (Narkoba) maupun minuman keras , baik di sekolah maupun di luar sekolah. 14. Pelecehan Seksual dan perbuatan tidak senonoh.

15. Membawa kendaraan bermotor.

(43)

larangan-larangan

seperti tersebut di atas , maka akan diberikan Sanksi oleh sekolah berupa : 1. Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung.

2. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik. 3. Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran. 4. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat

Pasal 2

Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat Katagori ringan :

1. Tidak mematuhi kewajiban sebagaimana Bab I Kewajiban-kewajiban Siswa 2. Melanggar Larangan –larangan sebagaimana Bab II pasal 1

3. Penindakan langsung dapat berupa hukuman pembinaan yang bersifat

mendidik, seperti menghapal surat atau doa dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat KBM berlangsung.

4. Peringatan lisan kemudian dicatat di Buku Piket.

35

Pasal 3

Pemanggilan orang tua / wali Peserta didik

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan bersama antara guru Piket, BK dan wali kelas

1. Telah melanggar kewajiban sebagaimana Bab I berulang kali.

2. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab II pasal 1 nomor 1 – 6 berulang kali.

3. Melanggar larangan-larangan sebagaimana Bab II pasal 1 nomor 7 – 16.

4. Tidak mengindahkan peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung berulang kali.

(44)

dilakukan melalui telpon atau sarana komunikasi lainnya.

6. Pada pemanggilan orang tua/wali dibuat surat pernyataan/janji siswa yang diketahui orangtua/wali

Pasal 4

Skorsing tidak boleh mengikuti pelajaran

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat peringatan Keras :

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab III pasal 2 dan pasal 3.

2. Melanggar Larangan –larangan sebagaimana Bab III pasal 2 dan pasal 3 secara berulang.

3. Melanggar tahapan-tahapan pembinaan yang telah dilakukan : Peringatan secara lisan d a n Pemanggilan orang tua / wali peserta didik.

Pasal 5

Dikeluarkan dari sekolah dengan Tidak hormat

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat dan Kategori amat sangat berat :

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab III pasal 2,

36

pasal 3 dan pasal 4 dan diindikasikan sudah tidak memungkinkan dilakukan pembinaan.

2. Berbuat onar dan mengganggu Stabilitas sekolah. BAB IV

Mekanisme Penanganan Kasus Pasal 1

Kasus Pelanggaran Tata tertib peserta didik

1. Setiap guru / karyawan berhak melakukan Peringatan secara lisan dan bila perlu penindakan langsung kepada setiap siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib peserta didik.

(45)

penindakan langsung terhadap siswa , untuk segera melaporkan kepada guru Piket, Wali Kelas / guru BK berkaitan dengan pelanggaran tata tertib peserta didik yang dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

3. Setiap laporan pelanggaran dicatat di buku kasus oleh guru Piket.

4. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik yang melakukan pelanggaran dilakukan oleh Wali kelas atau guru BK dan diketahui oleh Wakasek Kesiswaan. 5. Dalam hal sanksi berat dan sangat berat, siswa dikeluarkan dari sekolah dengan Tidak hormat dilakukan setelah melalui rapat dewan guru.

Pasal 2 Kasus pribadi

1. Kasus pribadi dimaksudkan sebagai kasus bukan bersifat pelanggaran Tata Tertib Peserta didik

2. Penanganan dilakukan oleh Wali Klas, Guru BK dan orang tua / wali peserta didik

37 BAB V Penutup

1. Peraturan sekolah ini diberlakukan sejak tanggal ditetapkan

2. Hal-hal yang belum diatur pada Peraturan sekolah ini akan diatur kemudian

Ditetapkan : di Bandung Tanggal 7 Juli 2011 Kepala Sekolah

(46)

3. Instrumen Wawancara Observasi Penerimaan Siswa Baru

1. Kriteria apa saja yang harus dipenuhi dalam penerimaan siswa baru? 2. Bagaimana sistem penerimaan siswa baru disekolah ini?

3. Berapa daya tamping kelas dan rasio perbandingan antara siswa dan guru? 4. Apakah ada pembentukan panitia dalam penerimaan siswa baru? Jika iya

bagaimana susunannya?

5. Bagaimana prosedur yang dilakukan sekolah dalam mempersiapkan penerimaan siswa baru?

6. Adakah kendala yang dihadapi dalam penerimaan siswa baru? Orientasi Siswa Baru

1. Apakah sekolah mengadakan kegiatan orientasi siswa? 2. Jika ada, sistemnya seperti apa dan berapa lama?

3. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam MOS tersebut?

4. Apakah kegiatan tersebut dipantau secara langsung oleh pihak sekolah? 5. Apakah ada complain baik itu dari siswa atau orang tua?

6. Apakah ada hambatan dalam pelaksanaan MOS?

38 Penempatan Kelas

1. Bagaimana sistem penempatan kelas peserta didik? 2. Apakah ada hambatan dalam penempatan kelas?

3. Apakah disekolah ini memiliki kelas unggulan atau akselerasi? Penilaian

1. Bagaimana proses dalam system penilaian? 2. Intrumen apa yang digunakan dalam penilaian? 3. Kapan dilaksanakannya proses penilaian?

(47)

6. Hambatan apa yang sering dihadapi dalam proses penilaian? Pembinaan Ekstrakulikuler

1. Ekstrakuikuler apa saja yang ada disekolah ini? 2. Siapa yang membina kegiatan ekstrakulikuler?

3. Apakah ada ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh semua siswa? 4. Kegiatannya dilakukan hari apa saja? Dikhususkan atau tergantung

ekstrakulikuler?

Bimbingan dan Layanan Khusus

1. Layanan ap asaja yang diberikan sekolah kepada peserta didik? 2. Bagaimana proses bimbingan khusus kepada peserta didik? 3. Siapa saja yang bertanggungjawab?

4. Apakah bimbingan dan layanan tersebut diberikan secara merata? 5. Bagaimana pelayanan kepada peserta didik yang kurang mampu? Bimbingan Disiplin

1. Bagaimana pembinaan disiplin peserta didik di sekolah ini? 2. Apakah ada pembimbing khusus? Siapa?

3. Langkah apa saja yang sudah ditempuh dalam pembinaan disiplin?

39

4. Proses Wawancara Observasi Manajemen Peserta Didik Di Smp Alfa Centauri Bandung

(48)
(49)
(50)

Referensi

Dokumen terkait

Setiap guru / karyawan yang telah melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung terhadap siswa , untuk segera melaporkan kepada Wali Kelas / guru BK berkaitan

Peserta didik wajib melaporkan kepada guru piket tentang tindakan-tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh temannya ataupun pihak luar, seperti berbuat gaduh di

Setiap guru/pegawai yang telah melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung terhadap siswa, untuk segera melaporkan kepada Wali Kelas/guru BP/BK

Mendapatkan point – 12 dari isi pelanggaran ini alat komunikasi / barang elektroniknya di sita oleh guru yang menyita dan diberikan ke wali kelas serta orang

1. Guru membuka kelas dengan menyapa, memberi salam, dan menanyakan kondisi peserta didik. Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk mengisi daftar hadir.

Setiap guru / karyawan yang telah melakukan Peringatan secara lisan dan penindakan langsung terhadap siswa , untuk segera melaporkan kepada Wali Klas / guru BP/BK berkaitan

Setiap guru/ karyawan yang telah melakukan peringatan secara lisan dan penindakan langsung terhadap peserta didik, segera melaporkan kepada Wali Kelas/ guru BK yang berkaitan dengan

c. Wali kelas mencatat/menandai dibuku pembinaan bahwa peserta didik sudah ditetapkan dikembalikan kepada orang tua. Apabila Peserta Didik langsung melakukan pelanggaran berat