• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan

By:

Wiza Pitri Yeni*

Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons**

Septya Suarja, M.Pd **

*Student

** lecturers

Program Studi Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

This research was background by the student who doesn’t have motivation to study, there was student who always bother their friends while studying, and there was student who answered teacher question with joke. The purpose of this research was to describe:1) The role counselor in increasing intrinsic left student in studying. 2) The role counselor in increasing extrinsic motivation of left student in studying. This research was descriptive quantitative research which was done by interview method through left student key and additional informant of BK student in SMA 2 Solok Selatan. The data was collected through interview guide and documentation studying which were data reduction, data served, and conclusion. The result shows that the role counselor in increasing student motivation in studying left student :1. The role counselor in increasing intrinsic left student, where the counselor has already increased them. It was seen in attendance and tasks which was done by those students, and there was already want of left student by serious studying. 2. The role counselor in increasing extrinsic left student, there was push of counselor to student so that student can be motivated and have spirit to join the lesson at school.

Based on the result of research, it was recommended that student have high motivation to study so that student was not left behind again.

Keyword: The role counselor, studying motivation, left class, left student.

Pendahuluan

Salah satu tujuan pendidikan adalah mampu menghasilkan lulusan yang bermutu dan profesional serta salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Pendidikan merupakan kegiatan manusia untuk mengembangkan potensi dan mencapai perwujudan manusia seutuhnya.Sejak individu dilahirkan, secara langsung berhubungan dengan dunia sekitarnya.

Kehidupan individu tidak terlepas dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Sejalan dengan perkembangan usia, manusia mulai belajar untuk mengenal lingkungan dan diri sendiri untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan

keterampilan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki, salah satunya melalui pendidikan formal di sekolah.

MenurutIskandar (2009:181)

“Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman bagi peserta didik”. Motivasi ini timbul karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar peserta didik sehingga sungguh- sungguh untuk belajar dan termotivasi auntuk mencapai prestasi.

SelanjutnyaDjamarah (2008:149)

“Mengemukakan motivasi belajar terdiri dari 2 macam yaitu: (1) motivasi

1

(3)

instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang lain, (2) motviasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena rangsangan atau bantuan dari orang lain”.

Peran guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada umumnya diartikan sebagai suatu tindak kegiatan dari seseorang dalam hidup bermasyarakat, dimana memiliki suatu kedudukan sosial diantara masyarakat lainnya.Peranannya dipandang sebagai orang yang mampu membawa visi dan misi masyarakat dengan hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang dimilikinya.Menurut Kamus Besar Indonesia (2007:854)

“Peranan adalah tindakan yang dilakukan seseorang”.

Menurut Abdurahman (2012:73)

“Peran guru BK adalah menyusun rancangan program identifikasi, asesmen, dan pembelajaran anak bekesulitan belajar, berpartisifasi dalam penjaringan dan evaluasi anak berkesulitan belajar, berkonsultasi dengan para ahli yang terkait dan menginterpretasikan laporan mereka, melaksanakan tes, baik dengan tes formal maupun informal, berpartisifasi dalam penyusunan program pendidikan yang diindividualkan”.

Peserta didik tinggal kelas merupakan salah satu masalah yang terjadi di dalam dunia pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).Hal ini disebabkan oleh berbagai hal mulai dari nilai yang tidak mencapai nilai rata-rata yang telah ditentukan sebelumnya sampai dengan prestasi belajar.

Menurut Prihatin (2011:1999)

“Peserta didik dinyatakan tidak dapat naik kelas jika belum memenuhi nilai rata-rata”.

Berdasarkan hasil observasi terlihat adanya peserta didik yang kurang mempunyai motivasi dalam belajar dan hasil wawancara dengan guru BK dan guru mata pelajaran di ditemukan permasalahan yaitu kurangnya motivasi belajar peserta didik akibatnya ada peserta didik tinggal kelas. Kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajarnya yang kurang baik

seperti nilai tugas dan hasil rapor yang rendah.

Adanya peserta didik yang merasa tidak dihargai oleh guru sehingga peserta didik merasa malas untuk mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut dapat terlihat dari catatan yang tidak lengkap, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering keluar ketika jam pelajaran berlangsung, sering mengganggu teman ketika belajar, meribut dalam kelas, menjawab pertanyaan guru dengan gurauan dan peserta didik yang tinggal kelas sering tidak menghargai guru yang sedang mengajar di kelasnya dan sering berbuat sesuka hati.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka fokus masalah dari penelitian ini adalah:

1. Peran guru BK dalam meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik tinggal kelas dalam belajar di SMA Negeri 2 Solok Selatan.

2. Peran guru BK dalam meningkatkan motivasi ekstrinsik peserta didik tinggal kelas dalam belajar di SMA Negeri 2 Solok Selatan.

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana peran guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan?

Tujuan dalam penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mendeskripsikan:

1. Peran guru BK dalam meningkatkan motivasi instrinsik peserta didik tinggal kelas dalam belajar di SMA Negeri 2 Solok Selatan.

2. Peran guru BK dalam meningkatkan motivasi ekstrinsik peserta didik tinggal kelas dalam belajar di SMA Negeri 2 Solok Selatan.

Metode Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan pada bulan Januari

(4)

2016.Tempat atau lokasi untuk melakukan penelitian adalah SMA Negeri 2 Solok Selatan.Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah masalah yang ditemukan berada di SMA Negeri 2 Solok Selatan.

Penelitian ini menggunakan penelitiankualitatif yang menghasilkan data deskriptif.Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain.

Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2012:6).

Menurut Iskandar (2008:213)

“Informan penelitian merupakan subjek yang memberikan informasi tentang fenomena-fenomena situasi sosial yang berlaku di lapangan”.Informan penelitian merupakan subjek yang memiliki hubungan karakteristik dengan situasi sosial (setting social) yang diteliti.

Informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

Menurut Martono (2012:79 “Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu kita memilih orang sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan topik penelitian”. Informan kunci dari penelitian ini adalah peserta didik.Sedangkan informan tambahan dari penelitian ini adalah guru BK, wali kelas.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Menurut Yusuf (2005:278) wawancara (interview) adalah “Suatu kejadian atau proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung”.

MenurutMiles dan Huberman (Sugiyono 2013:430) menjelaskan aktivitas analisis data dalam penelitian kualitatif ada tiga tahapan, yaituReduksi Data (Data Reduction), Penyajian Data (Display Data), dan Penarikan Kesimpulan (Verifikasi).

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka terlihatlah peran guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas yaitu sebagai berikut:

1. Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi InstrinsikPeserta Didik Tinggal Kelas dalam Belajar.

a. Perhatian dalam belajar disini guru BK telah berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas dengan cara memberikan layanan informasi tentang pentingnya belajar. Guru BK mengecek kehadiran peserta didik tinggal kelas dan menanyakan tentang tugas-tugas sekolah apa sudah di kerjakan belum. Peserta didik tinggal kelas merasa diperhatikan oleh guru BK dan di beri motivasi dan dukungan supaya belajar dengan sungguh-sungguh.

b. Minat dalam belajar guru BK telah memberikan semangat dan motivasi kepada peserta didik tinggal kelas dengan memberikan layanan informasi tentang minat belaja. Peserta didik tinggal kelas belajar dengan sungguh-sungguh c. Ketekunan dalam belajar guru BK

sudah memberikan semangat dan motivasi kepada peserta didik tinggal kelas sehingga peserta didik tinggal kelas mempunyai ketekunan dalam belajar.

2. Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Ekstrinsik Peserta Didik Tinggal Kelas dalam Belajar.

a. Belajar memenuhi kewajibanguru BK telah memberikan motivasi kepada peserta didik tinggal kelas sehingga peserta didik tinggal

kelas bisa memenuhi

kewajibannya dalam belajar.

b. Belajar memperoleh hadiah guru BK telah berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas dengan memberikan motivasi kepada peserta didik tinggal kelas sehingga peserta didik tinggal kelas termotivasi untuk belajar.

c. Belajar memperoleh pujian guru BK dan satu orang wali kelas dapat

(5)

disimpulkan bahwa peran guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas telah terlihat karena peserta didik tinggal kelas telah bersungguh- sungguh dalam belajar dan hasil belajar peserta didik tinggal kelas sudah baik dan peserta didik tinggal kelas juga bersungguh-sungguh dalam belajar.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang peran guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran guru BK dalam meningkatkan motivasi instrinsik peserta didik tinggal kelas dalam belajar.

Sudah adanya peran dari guru BK untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas dengan memberikan layanan BK kepada peserta didik tinggal kelas tersebut sehingga peserta didik tinggal kelas mempunyai semangat untuk belajar dan lebih meningkatkan lagi cara belajar sehingga peserta didik tinggal kelas tidak ada lagi yang tinggal kelas.

2. Peran guru BK dalam meningkatkan motivasi ekstrinsik peserta didik tinggal kelas dalam belajar.

Sudah adanya peran dari guru BK untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas dengan memberikan layanan BK kepada peserta didik tinggal kelas sehingga peserta didik tinggal kelas termotivasi untuk belajar dan bersungguh-sungguh dalam belajjar.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait sebagai berikut :

1. Peserta Didik

Kepada peserta didik tinggal kelas diharapkan agar lebih giat lagi dalam belajar dan mempunyai motivasi untuk belajar dan bersungguh-sungguh lagi dalam belajar sehingga peserta didik tidak ada lagi yang tinggal kelas.

2. Guru BK

Kepada guru BK agar lebih meningkatkan motivasi peserta didik tinggal kelas dan memberikan perhatian khusus kepada peserta didik tinggal kelas agar peserta didik tinggal kelas bersemangat dan sungguh- sungguh dalam belajar.

3. Pengelola Program Studi BK

Sebagai bahan masukan untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan kualitas calon guru BK terutama peran guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik tinggal kelas.

4. Wali kelas

Diharapkan kepada wali kelas agar lebih memperhatikan peserta didik tinggal kelas sehingga peserta didik tinggal kelas merasa nyaman dan mempunyai keinginan untuk belajar.

5. Orang Tua

Diharapkan kepada orang tua peserta didik tinggal kelas agar lebih memperhatikan lagi cara belajar peserta didik tinggal kelas ketika sedang dirumah.

6. Peneliti Selanjutnya

Melalui penelitian ini diharapkan bisa menjadi pedoman dan acuan untuk meneliti lebih lanjut khususnya mengenai peran guru BK dalam meningkatkan motivasi peserta didik tinggal kelas.

Kepustakaan

Djamarah Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Iskandar. 2008. Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan.

Ciputat-cipayung. Gaung Persada (GP) Press.

Kamus Besar Indonesia/ Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Edisi Kelima. 2007. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Patilima, Hamid. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian

Pendidikan (Pendekatan

(6)

kuantitatif,Kualitatif , dan R&D).

Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut & Nila Kusmawati.

2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Syamsudin, Abin.2001. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yusuf, A Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SMA NEGERI 2

SOLOK SELATAN

(7)

JURNAL

Oleh :

WIZA PITRI YENI NPM: 11060047

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

Referensi

Dokumen terkait

Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kedisplinan peserta didik.. BAB IV : Analisis upaya guru pendidikan agama Islam dalam mendisplinkan peserta didikPada

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran guru BK yang dilakukan dengan pemberian layanan bimbingan kelompok yang selama ini diberikan oleh guru BK kepada

1) Adanya keinginan dari guru BK (peneliti) untuk meningkatkan kekompakan peserta didik dalam pemberian layanan informasi pada siklus II sehingga hasil yang diinginkan

Berdasarkan data yang dikumpulkan mengenai kerjasama guru BK dan wali kelas dalam pengadministrasian kegiatan BK terkait dengan membuat catatan kejadian peserta

Tahap Pembinaan Hasil temuan yang peneliti lakukan melalui wawancara di lapangan bahwa hal yang perlu dilakukan guru BK adalah Guru BK dapat memberikan contoh yang baik kepada peserta

Peran Guru BK dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosi Peserta Didik dengan memberikan Pemahaman tentang Cara Mengembangkan Kecerdasan Emosi Berdasarkan hasil pengolahan data peran

Persepsi Guru BK tentang Karakteristik Peserta Didik pada Latar Belakang seperti Kultural Lokal, Status Sosial, Status Ekonomi dan Agama dalam Layanan Konseling Perorangan Berdasarkan

Upaya Guru BK mengatasi kecemasan peserta didik dalam belajar dengan identifikasi yaitu guru BK memberikan contoh- contoh pribadi nyata dengan menyontohkan diri sendiri agar peserta