• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Bioteknologi dan Biolo (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Bioteknologi dan Biolo (3)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

BI OT EK N OLOGI DAN BI OLOGI T ERAPAN

(BANDENG PRESTO)

Disusun oleh:

NAMA : LASINRANG ADITIA

NIM : 60300112034

KELAS : BIOLOGI A

KELOMPOK : II (Dua)

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Bioteknologi dan Biologi Terapan dengan judul

“Bandeng Presto” yang disusun oleh:

Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60300112034 Kelas : Biologi A Kelmpok : II (dua)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

Samata-Gowa, November 2014

Kordinator Asisten Asisten

(Ariati A Ridha) (Ika Dian Rostika) 603001110 60300111021

(3)

A. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan bandeng presto.

B. Dasar Teori

Ikan bandeng merupakan suatu komoditas perikanan yang memilik rasa cukup enak dan gurih sehingga banyak digemari masyarakat. Selain itu, harganya juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. Ikan bandeng digolongkan sebagai ikan berprotein tinggi dan berkadar lemak rendah. Pada umumnya ikan bandeng diolah secara tradision antara lain dengan cara pengasapan, penggaraman, pemindangan dan presto (Susanto, 2010).

Salah satu hasil olahan ikan bandeng adalah bandeng duri lunak. Mempunyai ciri hampir sama dengan pindang bandeng, dengan kelebihan yakni tulang, duri dari ekor hingga kepalanya cukup lunak, sehingga dapat dimakan tanpa menimbulkan gangguan duri pada mulut (Arifudin, 1988).

Bandeng presto/duri lunak adalah produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku ikan utuh yang mengalami perlakuan sebagai berikut: penerimaan bahan baku, sortasi, penyiangan, pencucian, perendaman, pembungkusan, pengukusan, pendinginan, pengepakan, pengemasan, penandaan, dan penyimpanan (Purnomowati, 2006).

Bandeng presto merupakan makanan yang cukup populer dewasa ini, sehingga sudah dapat ditemui dan cukup laku dijual di pasar-pasar tradisional sampai dengan pasar swalayan. Bandeng Presto dibuat dari bandeng segar utuh, yang diolah dengan cara dibuang isi perut dan insangnya terlebih dahulu, dicuci larutan garam 3%, direndam larutan bumbu atau larutan garam secukupnya, ditiris, dibungkus daun pisang satu per satu dan selanjutnya dimasak (dikukus) didalam panci bertekanan tinggi (press cooker) selama satu jam (Irawan, 1997)

(4)

pembusuk ikan, kerasnya tulang ikan disebabkan adanya bahan organik dan anorganik pada tulang. Bahan anorganik meliputi unsur-unsur kalsium, phosphor, magnesium, khlor dan flour sedangkan bahan organik adalah serabut-serabut kolagen. Tulang menjadi rapuh dan mudah hancur bila bahan organik yang terkandung di dalamnya larut (Saparinto, 2007).

Pengolahan bandeng duri lunak secara tradisional dilakukan dengan menggunakan prinsip pemindangan. Dalam proses pemindangan, ikan diawetkan dengan cara mengukus atau merebusnya dalam lingkungan bergaram dan bertekanan normal, dengan tujuan menghambat aktivitas atau membunuh bakteri pembusuk maupun aktivitas enzim (Afrianto, 1989).

C. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:

Hari/tanggal : Rabu/19 November 2014 Waktu : 10.00-12.00 WITA

Tempat : Laboratorium Basic Lantai I Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu pisau, talenan, baskom, panci Pressure cooker, kompor, blender, sendok, wajan dan spatula. 2. Bahan

(5)

bungkus, minyak kelapa secukupnya, gula pasir secukupnya, bawang putih (Alium sativum) 2 siung, bawang merah (Alium cepa) 10 buah, garam, royco dan kecap.

E. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu sebagai berikut ini:

No Perlakuan Keterangan

1.

(6)

2.

Membersihkan ikan sampai bersih lalu membagi menjadi 2

bagian kemudian membelahnya.

3. Mengupas kulit bawang merah, sereh, bawang putih, jahe, lengkuas dan bumbu lainnya.

4. Memblender semua bahan sampai halus.

5. Menumis bumbu yang telah dihaluskan lalu memberi saus

tomat, daun salam, garam, royco, kecap, dan saus lombok

(7)

6.

Melumuri ikan dengan bumbu yang telah ditumis dan membungkusnya dengan daun

pisang.

7.

Memasak ikan yang telah dilumuri bumbu di panci

Pressure Cooker.

F. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

No Nama Gambar

1. Bandeng Presto

G. Pembahasan

(8)

yang banyak terdapat dalam daging ikan bandeng. Untuk mengatasi gangguan tulang-tulang ini, ada suatu cara pengolahan khusus yang produknya disebut bandeng duri lunak sedangkan cara pembuatan bandeng presto pada saat praktikum yaitu pembuatan bandeng presto diawali dengan menyiangi ikan, memotong ikan menjdi dua bagian, lalu dicuci sampai bersih. Menghaluskan bumbu-bumbu kemudian menumisnya hingga matang. Melumuri ikan dengan bumbu-bumbu yang sudah ditumis kemudian diatur kedalam panci

pressurecooker kemudian memasak ikan sampai benar-benar tulangnya lunak dengan selang waktu 1 jam.

(9)

H. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah pembuatan bandeng presto diawali dengan menyiangi ikan, memotong ikan menjdi dua bagian. Melumuri ikan dengan bumbu-bumbu yang sudah ditumis kemudian diatur ke dalam panci

pressure cooker kemudian memasak ikan selama waktu 1 jam.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto dan Liviawati. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: Kanisius, 1989.

Arifudin, R. Bandeng Presto dalam Kumpulan Hasil Penelitian Teknologi Pasca Panen . Semarang: Universitas Diponegoro, 1988.

Irawan, A. Pengawetan Ikan dan Hasil Perikanan. Solo: Penerbit Aneka. 1997. Purnomowati. Bandeng Duri Lunak. Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Saparinto, Cahyo. Membuat aneka olahan bandeng. Jakarta: Penebar Swadaya, 2007.

(10)

RINCIAN ANGGARAN PEMBUATAN BANDENG PRESTO

No. Nama Bahan Banyaknya Harga Jumlah

1. Ikan bandeng 15 ekor Rp. 105.000 Rp. 105.000

2. Saus tomat 1 bungkus Rp. 5.000 Rp. 5.000

3. Bawang putih 1 paket Rp. 5.000 Rp. 5.000

4. Sereh 1 paket Rp. 6.000 Rp. 6.000

5. Tissue 1 paket Rp. 3.000 Rp. 3.000

6. Jahe 5 paker Rp. 5.000 Rp. 5.000

7. Kunyit 1 paket Rp. 6.000 Rp. 6.000

8. Daun salam 1 paket Rp. 5.000 Rp. 5.000

9. Kemiri 1 paket Rp. 10.000 Rp. 10.000

10. Gula pasir 1 paket Rp. 5.000 Rp. 5.000

11. Daun pisang 1 bungkus Rp. 5.000 Rp. 5.000

12. Minyak goreng 1 paket Rp. 7.000 Rp. 7.000

13. Bawang merah 1 paket Rp. 6.000 Rp. 6.000

14. Lengkuas 1 paket Rp. 10.000 Rp. 10.000

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Jika jumlah persediaan bahan baku lebih besar daripada (>) jumlah kebutuhan bahan baku suatu komponen yang akan diproduksi, maka proses produksi tersebut dapat dilakukan,

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Batang Tahun 2015.. merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan

Penggunaan Buku Catatan Interaktif Untuk Menilai Kemampuan Literasi Kuantitatif Siswa Pada Materi Ekosistem Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sebagai pengampu mata kuliah pendahuluan fisika inti memberikan perkuliahan yang sudah dilakukan selama ini yaitu di awal perkuliahan memberikan silabus yang berisikan

|jejakseribupena.com, Soal dan Solusi Simak UI Matematikan Dasar, 2011

Model Penelitian

menggunakan mode gambar RGB untuk mendeteksi perubahan gerak dari telapak. tangan, dan komponen yang terakhir adalah tampilan atau animasi dimana