• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berubah Menuju yang Lebih Baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Berubah Menuju yang Lebih Baik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

B U L E T I N B U L A N A N S U R A U B A I T U L A M I N D E P O K

2010

Banyak cara untuk berkaca diri atau refleksi. Salah satunya, melalui berbagi dengan orang lain. Itulah yang dilakukan pengurus dan jamaah Surau Baitul Amin (SBA); merefleksikan pelaksanaan 7 nilai dasar yayasan yang dicanangkan oleh Pimpinan Yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya (YPDKY) awal tahun 2010. Sebuah pelati-han tiga hari yang tepat berakhir pada tanggal 1 Muharram, Tahun Baru Islam 1432H (5-7/12/2010). Sebuah momen untuk berefleksi tentang fitrah sebagai manusia dan perubahan ke arah yang lebih baik.

“Tahun baru, baik itu Muharram ataupun Masehi, adalah momen baik untuk kita melakukan refleksi. Refleksi tentang cara menjadi manusia dan apa itu menjadi manusia. Yang penting adalah bahwa ibadah kita tingkatkan dari tahun ke tahun. Kita melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, sadar bahwa fitrah kita adalah untuk beribadah dan bagaimana untuk meningkatkan ibadah kita masing-masing. Dalam Surat Adz Dzariyaat ayat 56, Allah SWT berfirman: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku,” cerita Pengurus II Surau Baitul Amin, H. Akhmad Syukran Bestari, SE. MMSI.

Nama pelatihannya sepintas mirip-mirip pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo yang mempunyai julukan CR7, nama pelatihan yang dilaksanakan di kompleks SBA ini bernama R7, atau Refleksi Tujuh Nilai Dasar. Awal pelatihan, peserta pelatihan disodori sebuah cerita tentang si penguin Fred di lakon Our Iceberg is Melting. Cerita ini berdasar dari judul buku yang sama. Fabel ini bercerita tentang koloni penguin yang harus bersiap untuk merubah dirinya dan kebudayaan-nya karena gunung es tempat mereka tinggal, akan pecah dan menenggelamkan seluruh koloni. Cerita ini diakhiri dengan pertan-yaan besar ke peserta, “Apakah

saya hidup di gunung es yang sedang mencair? Atau di gunung es yang dapat mencair?”

Dengan pertanyaan yang sama Bang Arie, panggilan H. Akhmad Syukran Bestari, SE. MMSI mengingatkan peserta. Beliau menegaskan betapa kebiasaan dan kebudayaan yang seringkali menumpulkan diri. “Namun kenyataannya kita terlalu sayang pada badan kita sendiri, tidak ingin keluar dari comfort zone. Harusnya kita

Berubah Menuju yang Lebih Baik

“Ada tiga cara untuk mempelajari

kebijaksanaan. Pertama, dengan

berkaca, itu yang paling mulia.

Kedua, dengan meniru. Itu yang

paling mudah dan yang ketiga

adalah dengan pengalaman. Itu

biasanya yang terpahit.” (-Konfusius)

Tgl.

Jadwal Sholat Januari 2011 Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya

(Bersambung ke hal. 6 kol. 1)

Refleksi Muharram

Salah satu sesi di hari ketiga pelatihan Refleksi Tujuh Nilai Dasar (R7) di SBA (7/12) yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1432 Hijriyah. Tahun baru adalah momen baik untuk melakukan refleksi dan introspeksi terhadap diri sendiri.

dok. BAMGdok. BAMG

“...tujuan saya

hanya Tuhan”

Halaman

3

Iman ‘J-Rocks’

Abu Dzarr Al-Ghifari RA,

‘Robin Hood’ Yang Zuhud

Pelatihan Jurnalistik SBA:

Ubudiyah Melalui Tulisan

STMBA:

Fardhu Kifayah dan

Menolong Jamaah

Kegiatan Olahraga SBA:

Silaturrahim Ala ‘Baonk’

BKS DKI Jakarta & Banten:

Memelihara Sarana

Dzikrullah

Kisah Hikmah:

Hentikan! Aku Datang!

(2)

Sebelum masuk Islam Abu Dzarr adalah pemimpin perampok dari Ghifar yang bersama pengikutnya merampok orang-orang kaya. Hasilnya ia bagi-bagikan kepada fakir miskin. Mirip dengan kisah Robin Hood yang terkenal itu.

Keislaman Abu Dzarr bermula dari saudaranya yaitu Anis al-Ghifari yang saat itu baru pulang dari Makkah. Anis bercerita kepadanya bahwa ia bertemu dengan seorang Nabi yang menyebarkan ajaran yang mewajibkan orang kaya memberikan sebagian hartanya kepada fakir miskin. Nabi pembawa agama baru ini sangat mengecam orang yang tidak memperhati-kan orang lemah, seperti anak yatim dan fakir miskin. Berita ini memberikan daya tarik yang luar biasa pada diri Abu Dzarr.

Abu Dzarr kemudian menuju Makkah lalu terang-terangan mengucapkan kalimat syahadat di dekat Ka’bah. Padahal para sahabat lainnya masih takut menyatakan keislamannya kepada publik karena ancaman dan penganiayaan kaum musyrik Makkah terhadap kaum muslim. Benar saja, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat di depan publik, Abu Dzarr disiksa kaum musyrik Makkah sampai tubuhnya berlumuran darah.

Setelah itu, ia kembali ke kampung halamannya dan mengajak sanak sauda-ranya masuk Islam. Beberapa bulan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Abu Dzarr membawa rombongannya dari kabilah Ghifar dan Aslam ke Madinah. Mereka menyatakan sumpah setia kepada Nabi Muhammad SAW. Kesetiaan beliau terlihat ketika dalam perjalanan menuju medan Perang Tabuk melawan Kerajaan Byzantium. Pada musim panas yang sangat kering itu, keledai Abu Dzarr melemah sehingga tertinggal di belakang rombongan. Abu Dzarr kemudian mening-galkan keledainya dan memikul bawaannya dengan terseok-seok sehingga tertinggal

jauh dari rombongan Rasulullah SAW.

Ketika rombon-gan Rasulullah SAW sedang beristirahat, seorang sahabat melihat kepulan debu jauh di belakang. Rasu-lullah SAW dan rombongan berharap itu Abu Dzarr, karena ia tak terlihat di antara rombongan. Begitu tiba di hadapan Rasulullah SAW, ia roboh. Bibirnya kering kehausan. Setelah diberi air minum dan siuman, kantong airnya ditemukan masih penuh dengan air. Ketika Rasulullah SAW bertanya, mengapa ia tidak meminumnya, ia menjawab, “Di tengah perjalanan aku menemukan mata air. Lalu aku minum sedikit dan merasakan kenikmatan luar

biasa. Setelah itu aku bersumpah, tidak akan minum lagi sebelum Nabi meminum-nya terlebih dahulu.” Tampak perasan haru di wajah Nabi Muhammad SAW. Kemudian seperti memandang jauh ke depan Beliau berkata, “Engkau datang sendirian, engkau hidup sendirian, dan engkau akan mati dalam kesendirian, tetapi serombongan orang yang saleh dari Irak kelak akan mengurus pemakamanmu.”

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Dzarr merupakan salah seorang sahabat yang memperkuat pasukan Muslim. Ia juga termasuk di antara pasukan Amr ibn As yang melakukan penaklukan Mesir pada masa Khalifah Umar ibn

Khatab. Atas partisipasinya, ia dan rekan-rekannya mendapatkan sebidang tanah di Fusthath, Mesir. Namun jatah tanah itu ia tinggalkan dan memilih bermukim di Hijaz. Bersama Miqdad ibn Amr dan Salman al-Farisi, ia menjadi ksatria dalam pasukan Ali ibn Abi Talib.

Dalam suatu kunjungan ke Damaskus pada 32 H/652 M, Abu Dzarr menyaksikan Gubernur Mu’awiyah ibn Abu Sufyan mem-bangun istana gubernur yang sangat megah. Abu Dzarr berkata kepada Mu’awiyah, “…kalau engkau membangun istana dengan hartamu, itu berlebih-lebihan. Kalau engkau membangun dengan harta rakyat, engkau berkhianat.”

Karena teguran yang pedas itu, Abu Dzarr ditangkap dan dikirim kepada Khalifah Utsman bin Affan di Madinah. Oleh Khalifah Utsman, Abu Dzarr beserta keluar-ganya dibuang ke Rabadzah, sebuah padang gersang jauh di luar kota Madinah.

Dalam perjalanan menuju pembuangan itu, Ali ibn Abi Thalib, sahabatnya yang turut mengan-tarnya di samping para petugas berkata, “Wahai Abu Dzarr, engkau takut kepada mereka karena dunianya. Mereka takut kepada engkau karena keyakinanmu.”

Kematian Abu Dzarr di Rabadzah persis seperti yang diprediksi oleh Rasulullah SAW, yaitu dalam keadaan sendirian. Sebelum Abu Dzarr wafat, istrinya terlebih dahulu meninggal dunia. Ketika menjelang ajal, ia berpesan kepada anaknya, “Pergilah ke atas bukit, di sana ada orang Irak yang akan mengurus penguburanku. Sampaikan kepada mereka jangan kafani aku dengan kain kafan yang dibeli dari upah pegawai pemerin-tah.” Sejenak setelah anaknya beranjak pergi, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Di kalangan sufi, Abu Dzarr dipandang sebagai perintis gaya hidup sufi. Sepanjang hidupnya ia memilih hidup dalam kefakiran meskipun punya peluang untuk hidup kaya. Di kalangan ahli hadits, Abu Dzarr dikenal sebagai periwayat hadis. Ia meriwayatkan 281 hadis Nabi Muhammad Rasulullah SAW, yang mana 31 hadis diantaranya diriwayatkan Bukhari dan Muslim dalam kitab Sahih-nya. (BAM)

---Referensi: Ensiklopedi Tasawuf, Tim UIN Syarif Hidayatullah, Penerbit Angkasa (2008)

http://facebook.com/mozaiksurau

http://twitter.com/baitulamin

http://blog.baitulamin.org

Tasawuf Dalam Islam

Artikel dan informasi seputar kegiatan kesurauan, Islam dan Tasawuf berupa soft copy dapat dikirimkan disertai data diri pengirim ke Kontak Redaksi yang tertulis diatas. Redaksi berhak untuk mengedit isi artikel atau tidak menerbitkan artikel yang telah dikirimkan. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs web: http://media.baitulamin.org

Penanggung Jawab H. Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI | Pemimpin Umum

Drs. H. Tugirin Yusuf Sonokarto, MM | Pemimpin Redaksi M. Reza Hoesin, SE, MM | Kontak Redaksi

Kampus Baitul Amin, Jl. Curug Raya No. 35, Curug, Bojongsari, Depok 16517, Email:

mozaik@baitulamin.org | Kontak Iklan dan Sirkulasi: 0816103035, Email: iklan@baitulamin.org

w w w. b a i t u l a m i n . o rg

Abu Dzarr berasal dari daerah Ghifar, sebuah

perkam-pungan di antara kota Makkah dan Yatsrib (Madinah).

Penduduknya adalah orang-orang Badui, yang dikenal

sebagai para penunggang kuda yang sangat tangkas.

Pada zaman jahiliah, penduduk Ghifar sering merampok

kafilah-kafilah pedagang yang lewat di daerahnya.

Abu Dzarr Al-Ghifari RA,

‘Robin Hood’ Yang Zuhud

Sisa kota Rabadzah dimana Abu Dzarr Al Ghifari RA menghabiskan sisa hidupnya. Rabadzah yang terletak 200 km sebelah timur Mekkah adalah salah satu kota transit rute haji dari Irak. Rabadzah mulai dikenal pada abad ke-7, mencapai puncaknya pada abad ke-9. Kota ini kemudian mulai ditinggalkan pada abad ke-10 setelah perubahan jalur haji karena masalah keamanan. Penggalian arkeologi dimulai pada tahun 1979 dan menemukan sisa-sisa ini.

dok. alsahra.or

(3)

Demikian semangat Imam Al Ghazali ketika ia “mencari” kebenaran yang dikutip dari buku Tasawuf dan Tarekat Naqsya-bandiyah Pimpinan Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya, karangan Prof. Dr. KH. Djamaan Nur.

Diantara pengagum Al Ghazali, adalah Iman Taufik Rachman. Bagi banyak

anak muda namanya tidak asing lagi. Bang Iman, demikian nama

panggilan-nya di lingkungan Surau Baitul Amin (SBA), Bojongsari, Depok, adalah votaris, alias vokalis sekaligus gitaris, kelompok musik J-Rocks.

Seperti halnya semangat mencari dan mengenal Tuhan yang pantang menyerah dari Al-Ghazali diatas tadi, Bang Iman juga mengalami fase pencarian untuk menemukan cara menjalankan kehidupan ber-Islamnya.

“ M o m e n n y a saat saya

masih di SMA dan banyak meng-habiskan waktu di jalanan. Saat itu saya jarang pulang ke rumah. Saya sering

bertanya, dimanakah jalan yang benar? Beruntunglah saya karena bertemu dengan teman yang aktif di Surau,” ungkapnya menga-wali pembicaraan dengan

Mozaik.

Berawal dari perke-nalannya tersebut, rasa

penasaran dan keingintahuan tentang SBA terus tumbuh. Selanjutnya, pria kelahiran 19 Juli 1982 ini selalu berusaha untuk datang dan beribadah di SBA. “Setelah saya pelajari dan menanyakan ke keluarga, saya mendapatkan dukungan mereka. Ternyata apa yang diajarkan sama dengan latar belakang keluarga saya, khususnya nenek saya, yang juga mendalami tasawuf dan mengamalkan tarekat. Sejak saat itu saya semakin yakin dan tujuan saya hanya Tuhan,” ungkap-nya. Adalah sejak tanggal 5 Oktober 2000, ia tercatat sebagai jamaah Surau Baitul Amin Sawangan.

Bersyukur dan Istiqomah

Seiring dengan waktu, karir bermusik ia lakoni. Pada tahun 2001, Bang Iman mendengar kabar bahwa band Funky Kopral mengadakan audisi untuk mencari gitaris. Ia mengikutinya dan kemudian terpilih. Selama dua tahun bersama kelompok musik ini, bakat seni musiknya tersalur dan berbagai pengalaman tampil di panggung pun ia dapatkan.

Selepas karirnya bersama band

Funky Kopral, Bang Iman bersama kawan-kawan SMA-nya kemudian merintis mendirikan band yang dikelola mereka sendiri. Pada tanggal 9 November 2003, berdirilah kelompok band J-Rocks dengan Sony sebagai gitaris, Wima sebagai bassist, Anton sebagai drummer, dan Bang Iman sebagai vokalis sekaligus gitaris. Mulailah mereka tampil. Awalnya sebagai band

cover, yang memainkan lagu-lagu

Profil Jamaah SBA: Iman Taufik Rachman

Iman ‘J-Rocks’ Mencari Tuhan

“Semua kegelapan harus aku tembus, semua kerumitan harus aku hadapi,

dan aku senantiasa menyelidiki benar-benar setiap aqidah dan setiap

golongan, aku berusaha sekeras-kerasnya untuk mengungkapkan semua

rahasia mazhab/golongan/aliran pada masing-masingnya, agar aku dapat

membedakan mana yang benar dan mana palsu, mana yang mengikuti

sunnah dan mana pula yang bid’ah (tidak mengikuti sunnah).”

Tak hanya melalui musiknya, semangat positif dan ajakan untuk selalu berbuat kebaikan juga sampaikan J-Rocks kepada J-Rockstars, sebutan bagi fans mereka. Melalui website http://www.j-rocks.co.id, dan media sosial (Twitter: @jrocks1spirit dan Facebook: JRocks.Official) J-Rocks berkomuni-kasi dengan penggemarnya yang kini mencapai kisaran 1,3 juta orang dari seluruh penjuru nusantara dan negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dan Jepang, negara dimana J-Rocks pernah merekam salah satu video klipnya.

“Semangat yang dikumandangkan J-Rocks via website interaktif J-Rocks, akun Twitter dan Facebook mereka adalah semangat kebersa-maan. Intinya adalah untuk mengajak masyarakat luas untuk berbuat sesuatu yang baik,” jelas Bang Yoga Anggoro dari Visionsaga (http://www.visionsaga.com), tim manajemen website J-Rocks. Pesan-pesan tentang semangat bersama yang positif dan optimis ini kesemuanya dikemas dalam istilah “#1spirit” yang kerap pula disuarakan Bang Iman sendiri via @imanine, namanya di jaringan Twitter.

(Bersambung ke hal. 7 kol. 1)

Para personil J-Rocks (dari kiri ke kanan) Sony, Iman, Wima dan Anton, berfoto di depan gedung The Beatles Story Exhibition, Inggris. J-Rocks adalah band Indonesia pertama yang rekaman di Abbey Road, Inggris, studio rekaman bagi band legendaris The Beatles.

Satu Semangat =

1Spirit

(4)

Baitul Amin Media Group (BAMG), yang saat ini mengelola tiga media komu-nikasi, yaitu situs internet www.baitulamin.org, Flight (Fifas Highlight) dan buletin bulanan Mozaik Surau yang sedang Anda baca, pada Sabtu dan Minggu tanggal 11 dan 12 Desember 2010 lalu menyelenggarakan pelatihan jurnalistik bagi jamaah SBA dan tempat-tempat wirid lainnya yang bernaung dibawah Yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya (YPDKY).

BAMG sendiri adalah kepanitiaan induk yang mengelola kegiatan ubudiyah atau partisipasi jamaah aktivis Surau Baitul Amin Sawangan (SBA) di bidang komuni-kasi media, sementara SBA berada dibawah naungan YPDKY yang berkantor pusat di Komplek Universitas Pembangu-nan Panca Budi, Jl. Jend. Gatot Subroto, Medan, dan kini menaungi lebih dari 600 surau/halaqah dan beberapa institusi pendidikan yang tersebar di Indonesia, Malaysia dan Amerika Serikat.

Partisipasi jamaah SBA di bidang komunikasi media dalam BAMG bertujuan mem-berikan kontribusi bagi kema-juan Surau dan Yayasan yang membawahinya melalui pewartaan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh Islam dan diimplementasikan melalui ajaran Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah.

“Media-media ini adalah lahan untuk berkarya. Apabila ada jamaah yang mempunyai kemampuan untuk menulis atau bercerita dengan rujukan yang benar, tentu dapat selan-jutnya bergabung di BAMG,” jelas Bang Arie, panggilan bagi Pengurus II SBA, H. Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI

saat membuka pelatihan yang bertajuk SCriPt, singkatan dari School of Creative Writing and Publication. Dalam menjalankan tugas-tugas BAMG sebagai penyampai informasi kepada pengunjung situs dan pembaca, Bang Arie menyam-paikan, “Sebagai jurnalis sebaiknya tetap memegang teguh nilai-nilai kebaikan yang ada dalam Islam. Media memiliki kekuatan yang besar dalam mempengaruhi pola pikir atau sudut pandang masyarakat tentang sebuah peristiwa atau berita. Oleh sebab itu, dalam memberitakan sesuatu

haruslah dilakukan dengan bijaksana, berimbang dan jujur. Nilai-nilai yang harus dipegang oleh seorang jurnalis, semua ada rujukannya di dalam Al Quran dan Al Hadist.”

Sejalan dengan pesan beliau terse-but, pelatihan Script ini bertemakan ‘Berkarya Menuju Jurnalistik Islami yang Santun dan Mencerahkan,’ dengan

menyajikan materi rujukan dari Al Quran dan Hadist, dipandu oleh Abang Rahman Hidayat SE.Ak. Tujuannya, memfasilitasi peserta mencari nilai-nilai jurnalistik yang sesuai nilai-nilai Islami.

Mencari suasana yang berbeda setelah materi ini, panitia mengganti suasana kelas dengan sesi materi cara dan tip menulis yang diadakan di tempat parkir motor. Diatas karpet yang digelar, Kak Dyah Agustine, yang pernah berpro-fesi sebagai jurnalis radio mengajak lima puluh lebih peserta untuk berfikir bahwa

menulis itu mudah. “Inspirasi menulis itu dapat di ambil dari foto, dari kejadian, atau dari apapun yang bisa kita lihat,” ujarnya.

Satu gambar ungkap seribu kata Foto yang baik dapat melengkapi suatu tulisan dan memperkuat pesan yang disampaikan. Karenanya, tim panitia pelatihan mengundang Ibu Adek L. Berry, seorang jurnalis foto yang bekerja di kantor berita Agence France Presse (AFP), kantor berita Perancis. Berbagi pengala-man yang meliput ratusan bahkan mung-kin ribuan kejadian penting di berbagai belahan dunia sepuluh tahun karirnya sebagai pewarta foto, ia memulai dengan cerita tentang pengetahuan ilmu-ilmu fotografi dan proses kerja seorang photo journalist. “Tugas dari wartawan foto dan wartawan yang menulis artikel pada dasarnya adalah sama. Yaitu menjadi jembatan antara peristiwa atau berita, kepada masyarakat dengan penuh kejuju-ran,” ujarnya. “Bedanya, wartawan biasa atau wartawan tulis menggambarkan berita dengan kata-kata, sementara wartawan foto dituntut untuk dapat meng-hasilkan foto yang menceritakan keadaan saat itu,” lanjutnya. Menjawab pertanyaan abang dan kakak para peserta pelatihan, Ibu Adek memberikan tips dan saran untuk membuat berita foto. “Berita foto yang baik tidak tendensius. Bagaimana disampaikan serta bagaimana cara menyampaikannya,” paparnya.

Semangat tinggi

Walaupun sebagian besar peserta tidak memiliki latar belakang dalam dunia tulis menulis atau jurnalistik, antusiasme untuk belajar terlihat sangat tinggi. Bang Ekel yang datang dari Surau Baitul Amin, Pontianak, mengatakan harapannya, “Semoga pelatihan seperti ini dibuat berkala. Tidak hanya setahun satu kali, tapi setahun dua kali. Dan, jangan lupa untuk mengun-dang jema’ah dari Baitul Amin Pontianak,” ujarnya sumringah di akhir pelatihan kepada Mozaik.

Dengan semangat yang demikian besar dari peserta, Insya Allah BAMG dapat terus berkembang sebagai wadah untuk berubudiyah bagi jama’ah surau-surau YPDKY. Sejalan dengan karya yang kita buat, marilah kita mengingat pesan Pengurus II SBA, tentang menulis dan menyampaikan suatu keterangan, bahwa, “Sebaiknya, dalam membuat berita, janganlah kita berprasangka atau speku-lasi tentang sesuatu yang belum tentu terjadi. Sebaiknya, juga membuat berita yang menyejukkan hati, tidak mengadu domba dan menyaring berita mana yang sebaiknya diberitakan atau tidak.” (RT/DA)

“Surau (Baitul Amin – red) itu ibarat pasar, maksudnya apapun yang kita

punya untuk didagangkan, pasti ada pembelinya,” demikian cerita Bang

Aminul Ngibat, seorang Anshor (anak surau) kepada Mozaik beberapa

waktu lalu. Maksudnya, apapun kemampuan atau keahlian yang kita miliki

dapat kita pergunakan sebagai sarana untuk berkarya dan berubudiyah di

Surau Baitul Amin (SBA).

Ubudiyah Melalui Tulisan

Pelatihan Jurnalistik SBA

Kak Dyah Agustine, anggota tim jurnalistik Surau Baitul Amin (SBA) yang juga mantan penyiar radio sedang memandu sesi sharing Teknik Menulis I di hadapan para peserta SCriPt - School of Creative Writing & Publication di SBA (12/12).

(5)

datang dari kawasan Rumpin, Sawangan dan Pondok Gede.

Silaturrahim dan Saling Menolong Sesuai dengan AD/ART yang telah disetujui oleh Pengurus SBA, STMBA berazaskan Al Quran, Hadits, Ijma Ulama serta 7 Nilai Dasar Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY). Sementara itu, tujuannya adalah, pertama, untuk mem-bantu jamaah Tarekat Naqsyabandiyah YPDKY dalam membantu pelaksanaan dan penyelesaian fardhu kifayah. Tujuan kedua STMBA adalah untuk menguatkan tali silaturrahim antar sesama jamaah sebagaimana diungkapkan Bang H. Wafi. “Harapan kami, anggota lama STMBA

d a p a t mendaftarkan ulang dirinya, dan bagi yang belum menjadi anggota dapat mendaftarkan diri. Menjadi a n g g o t a berarti kita m e n j a l i n s i l a t u r r a h i m yang lebih banyak dan saling tolong m e n o l o n g d e n g a n j a m a a h lainnya. Iuran yang di bayar-kan setiap bulannya pun tidak lain sebagai wujud dari saling tolong menolong di saat satu anggota terkena kemalangan, khususnya kematian.”

Saat ini, pengurus STMBA tengah mengupayakan perluasan tanah makam Baitul Amin. “Minat jamaah untuk membeli kavling makam cukup tinggi dibandingkan dengan kavling yang kini tersedia,” ungkap Kak Dyah Agustine. (DA)

Bestari, SE.MMSi. Hal terkait disam-paikan oleh Bang H. Wafi. “Dengan penting-nya fardhu kifayah, harapan kami peserta pelatihan siap mengap-likasikan. Tak sekedar tahu tapi mau melak-sanakan pengetahuan yang telah didapatnya.” Pelatihan ini merupakan kegiatan pelatihan yang pertama yang dilakukan STMBA untuk periode 2010. Walau demikian, antusiasme dari peserta

sangat tinggi, diikuti lebih dari 40 peserta yang aktif dan tampak serius dalam diskusi dan mengajukan berbagai pertan-yaan.

Rencana tanah makam yang asri diwujudkan melalui bentuk kerja bakti hampir setiap minggu. Kerja bakti ini awalnya hanya diikuti oleh pengurus STMBA, namun lambat laun diikuti pula oleh beberapa jamaah lain, bahkan yang Menurut Abang H. Wafi Asnawi,

Ketua STMBA, tanah makam Baitul Amin yang terletak di Jalan Raya Curug, persis di seberang jalan masuk menuju Surau Baitul Amin (SBA) akan dijadikan lebih indah dan asri. Dengan demikian, para ahli waris diharapkan merasa nyaman saat memakamkan dan mengunjungi makam keluarganya. “Semua yang dilakukan STMBA hanya berdasarkan bagaimana berbuat baik dan melayani jamaah dengan baik,” ungkap Kak Dyah Agustine, Sekre-taris STMBA. Keseriusan itu tampak pada program program yang sudah di buatnya. Salah satunya, hari Minggu, 28 November lalu diadakan pelatihan fardhu kifayah bagi jamaah untuk mempelajari tentang mengurus jenazah, mulai memandikan hingga mengkafani, dengan Kyai Somad dari Brebes sebagai narasumber.

“Tugas STMBA adalah menolong orang, melakukan ketentuan-ketentuan syariat. Proses fardhu kifayah betul-betul dipelajari, kita fokuskan. Hal yang paling membingungkan adalah saat keluarga meninggal. Menolong orang melalui dalam proses itulah yang dibutuhkan. Intinya membantu jamaah,’’ pesan Pengurus II Surau Baitul Amin H. Akhmad Syukran

Pelatihan fardhu kifayah yang diselenggarakan oleh STMBA di SBA (28/11). Membantu jamaah dalam pelaksanaan dan penyelesaian fardhu kifayah merupakan tujuan pertama keberadaan STMBA.

dok. BAMG

Menjadikan taman peristirahatan yang abadi indah

dan segar. Itulah salah satu impian dan angan-angan

dari pengurus Serikat Tolong Menolong Baitul Amin

(STMBA) periode 2010-2015. Selain melakukan

pembenahan dalam pelayanan pengurusan jenazah

disaat pemakaman, kegiatan STMBA juga mencakup

memberikan pelayanan di bidang pemakaman yang

nyaman dan indah.

Fardhu Kifayah dan

Menolong Jamaah

Serikat Tolong Menolong Baitul Amin (STMBA)

w w w . x a n t e n a v i c i . c o m Contact Person: Jajang Hernandar 08161312333

...Dan

tolong-menolonglah

kamu dalam

kebajikan dan

takwa,

dan jangan

tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan

pelanggaran...

Mari bergabung menjadi anggota Serikat Tolong Menolong Baitul Amin (STMBA) untuk

menguatkan tali silaturrahim serta saling

membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian fardhu kifayah sesuai ketentuan syariat Islam.

Informasi Pendaftaran:

Sekretariat STMBA, Kantor Terpadu Surau Baitul Amin Jl. Curug Raya No. 35, Kel. Curug, Kec. Bojongsari, Depok Tel. 082 111 520 635, (021) 36044535

Kutipan terjemahan QS. Al Maaidah 2

TABUNGAN

2in1

Asuransi yang memberikan dua

keuntungan sekaligus yaitu

Tabungan + Proteksi

Keterangan selengkapnya hubungi: 081311618836

(6)

Di Surau Baitul Amin (SBA), tradisi silaturrahim juga dilaksanakan dalam bentuk-bentuk lain. Yang secara rutin dilakukan dalam beberapa waktu terakhir adalah pelatihan-pelatihan; dari Sufi Think-ing, Bisnis Islami, ParentThink-ing, Jurnalistik dan sebagainya. Tak ketinggalan, forum-forum diskusi yang dilakukan tiap bulan-nya. Semua merupakan ajang untuk menjalin dan membangun silaturrahim dan berbagi dengan sesama jamaah maupun dengan masyarakat sekitar, seperti halnya saat perayaan Kemerdekaan Indonesia dan Idul Adha, dimana SBA menerima dan menyalurkan daging kurban kepada panti-panti asuhan dan fakir miskin di kawasan Jakarta, Depok, Parung dan sekitarnya.

Persahabatan dari Tenis Meja Berbeda kegiatan olahrag-anya tidak berarti kurangnya keceriaan yang dirasakan. Dari pertemuan Mozaik dengan anggota Persatuan Tenis Meja 215 yang berkunjung ke SBA beberapa waktu lalu, dapat terasa kesan kebersamaan yang menyenangkan. Saat ada latihan bersama di SBA, November lalu, Bapak Dewa Putu Semara Daya dari PTM 215 yang tempat pusat latihannya ada di Cipadu, Larangan, Tangerang, mengaku, “Saya tidak mengira kalau di sini betul-betul apa adanya. Biasanya kalau sparring partner tuan

rumah mengambil orang ‘cabutan’ dari klub atau tempat lain yang lebih jago. Tetapi, disini tidak.” Pak Dewa mengaku cepat merasa akrab seperti halnya sahabat dengan para ‘lawan latihannya’ di SBA. “Meskipun baru ketemu rasanya sudah seperti kenal lama.”

Persatuan Tenis Meja (PTM) di Surau

Baitul Amin sendiri bernama ‘PTM Baonk’; kepanjangannya adalah Baitul Amin

Pimponk. Ketuanya adalah Pengurus II SBA, Abangda H. Akhmad Syukran Bestari, SE. MMSI, yang akrab dengan panggilan Bang Arie. Silaturrahim, menu-rut beliau, adalah hal yang paling penting dalam latihan bersama tenis meja ini.

Mencerminkan sifat rendah hatinya, Pak Dewa mengatakan akan menggali

kepandaian dari PTM Baonk dalam bermain tenis meja di SBA. Padahal, PTM 215 ini sudah 6 tahun berdiri sedangkan PTM Baonk baru berdiri setahun belakan-gan ini. Beliau menambahkan bahwa PTM Baonk sudah memiliki semua termasuk tempat latihan yang cukup layak, serta segala infrastruktur lain yang tidak banyak di punyai oleh PTM lain. “Yang paling penting untuk olah raga pingpong ini adalah penguasaan teknis, bukan sekedar pukulan. Langkah dan posisi badan juga penting. Selain itu, yang penting tentunya adalah motivasi,” ujarnya.

Abang Saryono, pemain PTM Baonk berpendapat, “Enak kalau main dengan pemain luar, karena bisa mempelajari

teknik-teknik baru. Dan, jadi lebih semangat.” Sebelumnya, PTM Baonk juga pernah kedatangan PTM Andika yang berasal dari daerah Pancoran Mas Mampang Depok, untuk berlatih bersama di SBA.

Dalam suasana penuh keakraban, tak segan segan pemain PTM Baonk meminta tips pukulan ke pemain PTM 215, menyapa akrab kepada mereka yang lebih tua dengan panggilan ‘babe’. Jelas sekali, hubungan yang apa adanya dan tanpa ‘jaga image’, atau ‘jaim’ terbukti cepat mengakrabkan dan mempererat hubungan semua yang ada saat itu, baik pemain maupun para supporter yang menonton dan memberi-kan semangat. (DA)

Baitul Amin juga punya klub sepakbola! Simak Mozaik edisi mendatang.

Silaturrahim Ala ‘Baonk’

Kegiatan Olahraga di SBA

harus memilah mana yang cocok dan sesuai dengan budaya kita dan hal itu yang sering kita lupakan.” Beliau menjelas-kan bahwa bagi seorang muslim, acuan-nya adalah Al Quran dan Hadits.

Kak Suzie Ayesha, putri Pendiri Yayasan, di kesempatan yang sama juga menyinggung tentang budaya. “Sebena-rnya dalam kehidupan di dunia ini, petun-juk sudah jelas (Al Quran dan Hadist –

red)? Kadang kita masih terikat dengan budaya.” Maksud beliau, adalah kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan Islam.

Salah satu yang ingin dicapai di Pelatihan R7 ini adalah sebuah parameter atau patokan pribadi untuk berubah. Mekanisme alias cara yang digunakan adalah focus group discussion. Para peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Tiap anggota kelompok mereka

diminta terbuka dalam pelaksanaan 7 nilai dasar yayasan. Sebagai contoh nilai dasar pertama tentang sholat, maka masing masing anggota kelompok menceritakan pengalamannya tentang shalatnya. Untuk masalah shalat ini, tepat waktu bukanlah hal yang mudah.

Kemudian mereka masing-masing saling berbagi solusi satu sama lainnya. Refleksi dan masukan itu sebagai dasar untuk membuat komitmen pribadi. Komit-men itu antara lain membuat kesepakatan

untuk saling mengingatkan waktu sholat tepat waktu. Peserta banyak yang konsisten dengan komitmen itu. Tak heran kalau menjelang subuh banyak SMS atau telpon untuk mengingatkan waktu sholat. Bang Arie salah satu yang rajin. Ini salah satu SMS beliau ”Kebenaran yang sebenarnya adalah kebenaran Allah SWT. Bagaimana bisa memperoleh kebenaran apabila tidak mau mengenalNya dengan jalan yang diperintahkanNya? Sholat dan berdzikir yuk.” (NAV/DA/RH)

Berubah Menuju Yang...

(Sambungan dari hal. 1)

Silaturrahim sering diartikan sebagai kunjung-mengunjungi, ke rumah sanak

saudara di saat adanya acara-acara seperti perayaan lebaran, pesta

perkawinan, ulang tahun, arisan dan sebagainya. Namun sebenarnya

makna silaturrahim sangatlah luas.

Latihan tenis meja bersama PTM Baonk dan PTM 215 di Surau Baitul Amin (SBA), Depok (6/11). Kegiatan olahraga seperti ini merupakan salah satu ajang silaturrahim di SBA.

Segenap Pengurus dan Anshor Surau Baitul Amin, Depok

m e n g u c a p k a n :

Semoga Tahun Baru ini menjadi momen untuk refleksi diri

dan memberikan semangat baru kita semua untuk

meningkatkan Iman dan Taqwa.

Selamat Tahun Baru Islam 1432 Hijriyah

& Selamat Tahun Baru Masehi 2011

(7)

terkenal dari kelompok musik lain. Nama “J-Rocks” tidak hanya beraso-siasi dengan Japanese Rock; genre musik yang mereka bawakan, tapi huruf “J” juga bermakna “jujur” atau tidak jaim dalam bermusik. J-Rocks memainkan musik yang benar-benar mereka inginkan, sesuai dengan jiwanya. ‘Kejujurannya’ dalam bermusik ini kemudian mengantar-kan J-Rocks menjadi Juara 1 Nescafe Get Started tahun 2004. Prestasi itulah yang membuatnya berkelil-ing berbagai kota di

nusantara serta mulai dikenal sebagai salah satu kelompok musik rock papan atas di Indonesia, dan mencatatkan diri sebagai band Indonesia pertama yang rekaman di studio legendaris Abbey Road, Inggris.

Sebagai ikhwan di Surau Baitul Amin, Bang Iman berusaha untuk beristiqomah, dengan terus menjalankan ibadah di Surau dan berusaha menjalankan 7 Nilai Yayasan[1] untuk mencapai akhlak yang

mulia (akhlakul karimah). Untuk selalu mengingat-Nya dan agar tidak terombang ambing gaya hidup duniawi, Bang Iman berusaha meluangkan waktu beribadah berjamaah di SBA pada hari Senin dan Kamis, sebagaimana diungkapkannya kepada Bang Jajang Hernandar dari

Mozaik.

“Bagi saya semua yang didapatkan adalah anugerah-Nya. Ketika harus konser diluar daerah sekalipun, kalau saatnya sholat, saya berusaha untuk melak-sanakannya. Juga untuk duduk berdzikir, menghadapkan diri kehadirat Allah SWT,”

ujar Bang Iman, bersahaja. Ia bercerita, bahwa ia percaya segala sesuatunya diciptakan oleh Tuhan. Ia merasa bersyu-kur atas anugerah bakat dan kesempatan bermusik, dan bertekad untuk tidak akan menyia-nyiakannya. Sebagai musisi, Bang Iman memang mumpuni; saat ini

tak banyak band di Indonesia yang vokalisnya

merang-kap sebagai gitaris.

Selain piawai dalam bermain gitar

dan bernyanyi, Bang Iman mumpuni

dalam bermain

keyboard dan piano. Ia juga yang menciptakan sebagian besar lagu-lagu di album perdana J-Rocks. Sebagai bagian dari berbuat baik dalam bermusik, ia berusaha agar lirik-liriknya juga mengandung ajakan atau spirit untuk bersyukur, tetap optimis, tidak mengeluh menghadapi apapun juga. Contohnya dalam petikan lirik lagu “Ceria” berikut ini.

“Ingin kubuka lembar baru/ Untuk meneruskan hidupku/ Tak mau lagi

kesedihan/ Selimuti diriku” “Semua orang ingin bahagia/ Menjalani hidup di dunia ini/ Ingin kubukakan jawaban/ Misteri dan senang

sejati”

Kepada pembaca Mozaik, Bang Iman mengajak untuk terus berbuat baik kapanpun dan dimanapun. “Terus berbuat baik tentang apa saja terhadap siapa saja,” ujarnya tersenyum mengakhiri pembicaraan. (JH)

---[1] Tentang 7 Nilai Dasar Yayasan dapat dilihat di Mozaik Surau edisi 6/2010 halaman 2.

Iman ‘J-Rocks’ Yang...

(Sambungan dari hal. 3)

Bang Iman - vokalis J-Rocks - menyajikan hiburan gratis bagi jamaah Surau Baitul Amin pada sebuah kesempatan di akhir tahun 2007. Agar selalu ingat kepada-Nya dan tidak terombang ambing gaya hidup duniawi, Bang Iman berusaha untuk meluangkan waktu beribadah dan beraktifitas ubudiyah di Surau Baitul Amin.

dok. BAMGdok. BAMG

Melayani pembuatan 3D Impression dari gambar draft bangunan. Juga melayani pembuatan video profile, disain grafis, dll. Hubungi 085781336980 & 021-93895967, www.mitrakreatif.com. Twitter @ajoull.

---Ingin Bantu Penerbitan Mozaik Surau?

Silahkan pasang iklan baris seharga hanya Rp.10.000/baris dan iklan display mulai dari Rp.125.000/spot. Keterangan selengkapnya hubungi Sdr. Evit, telp. 0816103035, email: iklan@baitulamin.org.

---Cukup dengan menyumbang minimal Rp.10.000,-/tahun, versi elektronik (PDF) Mozaik Surau akan langsung dikirimkan ke alamat email anda. Keterangan selengkapnya silahkan hubungi: iklan@baitulamin.org, atau kunjungi: http://media.baitulamin.org.

Informasi dalam iklan baris

di bawah ini mungkin ada yang bermanfaat untuk anda

BACA

INI JUGA

by Email

http://media.baitulamin.org

www.ibuzainab.tk

TAMAN PUSPASARI

Herbal Steam & Body Treatment

Jl. Harun Raya No. 12, Rawabelong Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (021) 5325394, 08158911292

bebe&kal

B A T I K

BebeKal Batik bebeandkal@gmail.com

Penampilan makin cantik dan menarik dengan busana ready stock & custom made

(8)

Badan Kerjasama Surau (BKS) DKI Jakarta & Banten dibentuk sebagai kepanjangan tangan dari Badan Koordinasi Kesurauan (BKK) lembaga Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya (YPDKY) yang didirikan untuk memben-tuk hubungan antar surau di tingkat pusat dan berkedudukan di Medan. Sementara itu, di tingkat propinsi dibentuk Badan Kerjasama Surau (BKS), dengan visinya untuk

menjadi institusi Pusat Pengembangan Pemahaman Islam secara Kaffah yang berlandas pada paradigma Tauhid (akidah), Syariat (Fiqih) dan Akhlakul Karimah.

Untuk mewujudkan visi ini, BKS DKI Jakarta & Banten mencanangkan misi yang cakupannya cukup luas. Pertama, untuk mengembangkan dan meningkat-kan kualitas pemahaman dan

peng-hayatan terhadap Tauhid (Akidah), Syariat (Fiqih) dan Akhlakul Karimah; untuk memelihara dan melestarikan kemurnian ajaran Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidi-yah. Disamping itu, misinya adalah pula untuk memelihara/mengembangkan sarana ibadah dan pelayanan dalam pelaksanaan dzikrullah dan secara berkelanjutan mensosialisasikan kebijakan dan program BKK.

Untuk periode 2010-2013 BKS DKI Jakarta & Banten diketuai oleh DR. H. Ahmad Qadri Ramadhany, SH, MM. Beliau berprofesi sebagai konsultan dan tenaga pendidik perguruan tinggi di lingkungan Kopertis III, dan adalah Ketua Dewan Riset Daerah Banten.

Dalam menjalankan peran dan tugas-nya, BKS DKI Jakarta & Banten mempun-yai kesekretariatan yang dipimpin oleh Ir.

Budi Rachmat Kurni-awan Kardian, MM., seorang profesional yang menjabat sebagai General Manager Divisi Gedung PT Hutama Karya. Sekretariat ini juga dilengkapi fungsi bendahara yang merangkap Pembantu Umum, dan dibagi kedalam sejumlah perbidan-gan, yaitu: Bidang Manajemen dan P e r e k o n o m i a n ,

Hukum dan Perijinan, Peramalan dan Ibadah dan sejumlah Staf Khusus. Berperan sebagai mitra dan berfungsi sebagai badan yang memberikan masukan serta konsultasi, BKS bekerja sama dengan para Pengurus surau dan tempat wirid, atau alkah.

Apa saja yang menjadi fokus dari BKS dalam periode kepengurusannya di tahun 2010 hingga 2013? Simak Mozaik Surau edisi mendatang! (UE)

Memelihara Sarana Dzikrullah

Badan Kerjasama Surau (BKS) DKI Jakarta & Banten

Surau Baitul Amin (SBA) adalah salah satu dari 600 lebih surau/halaqah

naungan YPDKY yang tersebar di Indonesia, Malaysia dan Amerika Serikat.

Dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan bagi jamaah serta

masyarakat lingkungan Surau dan alkah yang ada, bagaimanakah

pengelolaan dan koordinasi dilakukan? Mari kita tengok tulisan berikut ini.

Dalam suatu perselisIhan di kalangan anak muda, terjadilah peristiwa perkela-hian yang mengakibatkan kematian pada seorang anak muda yang lain. Keluarga korban menuntut pengadilan seadil-adilnya. Maka, dibawalah pemuda pembunuh ini kepada Khalifah Umar ibn Khattab. Setelah bersidang, Amirul mukminin menjatuhkan vonis hukuman mati bagi pemuda pembunuh tersebut, dan eksekusinya lima hari ke depan setelah pelaksanaan shalat Jum’at.

Setelah vonis dijatuhkan, dan masih dalam persidangan, sang pemuda mendapatkan kabar bahwa bapaknya yang tinggal di luar kota telah meninggal dunia. Menerima kabar itu, ia meminta izin untuk mengurus jenazah orang tuanya itu, serta segala urusan yang terkait utang-piutang almarhum. Sidang mensyaratkan adanya jaminan, yakni apabila sang pemuda tidak kembali maka orang yang menjadi jaminan itulah yang akan dipeng-gal kepalanya. Karena sang pemuda tidak memiliki sanak saudara yang tinggal di Madinah dan tidak seorang pun berani menjadi jaminan baginya, maka majulah Abu Dzarr al-Ghifari. Ia menawarkan diri

sebagai jaminan si pemuda itu. Karenanya sang pemuda mem-peroleh izin untuk pergi mengurus orang tuanya yang meninggal dunia.

Beberapa hari berselang dan shalat Jum’at pun telah usai tanda eksekusi mati akan dilaksanakan. Sang pemuda belum menampak-kan batang hidungnya dan sebagian umat yang datang meratapi nasib Abu Dzarr yang akan dieksekusi mati karena kerelaannya menjadi jaminan.

Menjelang detik-detik pelaksanaan eksekusi, dari jarak yang masih jauh, tampak seorang yang sedang memacu kudanya seraya berteriak keras, “Henti-kan! Aku datang!”

Ternyata, teriakan itu datang dari sang pemuda pembunuh itu. Orang-orang yang hadir lega karena Abu Dzarr batal dieksekusi. Sebagian lainnya tak sabar dan segera menanyakan kepada pemuda tadi mengapa ia tak lari keluar negeri untuk menyelematkan diri dari hukuman. Sang pemuda menjawab, “Seorang muslim harus menepati janji.”

Kepada Abu Dzarr orang bertanya, “Mengapa Anda mau merelakan sebagai pengganti sehingga nyaris mengorbankan nyawa Anda sendiri?” Abu Dzarr menjawab, “Seorang muslim harus mau menolong orang lain.”

Menyaksikan peristiwa itu, keluarga korban maju ke hadapan Khalifah untuk membatalkan tuntutannya, sembari mengatakan, “Seorang muslim harus mau memaafkan kesalahan.” (BAM)

---Dikutip dari Puncak Baghdad Sejarah Dunia Versi Islam, karya Tamim Ansary, Penerbit Zaman (2010)

Kisah Hikmah: Abu Dzarr Al Ghifari RA

Hentikan! Aku Datang!

Sebagian pengurus BKS DKI Jakarta & Banten berfoto bersama dalam sebuah rapat kerja di SBA. Dalam perannya sebagai mitra dan berfungsi sebagai badan yang memberikan masukan serta konsultasi, BKS bekerja sama dengan para Pengurus surau dan tempat wirid, atau halaqah.

dok. BAMGdok. BAMG

Susah nyariin proyek buat algojo kalo semua orang berakhlak

BAIK. Mendingan jadi tukang jagal sapi aja... Mau gak?

image: wor

Gambar

gambar draft bangunan. Juga melayani

Referensi

Dokumen terkait

B. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mengetahui Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan dengan mengaplikasikannya dalam pembuatan Es Krim

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan sistem penjualan padi yang berlaku di daerah penelitian, (2) Menganalisis tingkat pendapatan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Hubungan auditor internal dengan dapartemen yang diperiksa berlaku hanya pada saat dilakukan audit, bukan sebagai mitra dalam melaksanakan tugas lainnya.. Setiap

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatan hasil belajar

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Tujuan dari penulisan ini adalah mengkaji tentang keterkaitan antara matematika dan budaya khususnya rumah adat Palembang yaitu rumah Limas dimana

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Probolinggo Tahun 2005- 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Daerah, adalah dokumen perencanaan pembangunan