• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM PURWOKERTO 2014 LANDASAN TEORI - LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM PURWOKERTO 2014 LANDASAN TEORI - LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA 2"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA

“DATA DALAM TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI”

Disusun Oleh :

Nama : Slamet Heriyanto NIM : 12.12.0269

Kelas : SI 12 E

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM PURWOKERTO

2014

(2)

A. Latar Belakang

Tabel distribusi frekuensi adalah susunan data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas-kelas atau kategori tertentu. Dikenal dua bentuk distribusi frekuensi menurut pembagian kelasnya, yaitu distribusi frekuensi kualitatif (kategori) dan distribusi frekuensi kuantitatif (bilangan).

Pada distribusi frekuensi kualitatif pembagian kelasnya didasarkan pada kategori tertentu dan banyak digunakan untuk data berskala ukur nominal. Sedangkan kategori kelas dalam tabel distribusi frekuensi kuantitatif, terdapat dua macam, yaitu kategori data tunggal dan kategori data berkelompok (bergolong).

B. Distribusi Frekuensi

Raw data adalah sekumpulan data kasar yang belum diatur secara numerik. Array data adalah data sudah diatur secara numerik. Misalnya data yang sudah diurutkan dari kecil ke yang lebih besar atau sebaliknya.

Contoh raw data : Nilai ujian Statistika dari 28 orang mahasiswa adalah: 7 7 6 5 8 6 7 8 7 6 9 5 5 6 6 7 6 6 4 4 3 6 8 7 6 5 6 6.

Contoh arry data : Dari raw data diatas dapat disusun dari nilai ujian terkecil sampai terbesar menjadi array data sebagai berikut:

3 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 8 8 8 9. Penyusunan data mentah (raw data) menjadi array data merupakan cara penyajian data yang paling sederhana. Cara penyajian data yang dipandang lebih baik misalnya dengan menyusun data menjadi suatu distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi dapat berupa tabel atau gambar/diagram.

(3)

Distribusi frekuensi kuantitatif adalah susunan data yang sudah disusun menurut urutan besar atau kecilnya dalam kelompok-kelompok atau kelas-kelas. Distribusi kualitatif adalah susunan data menurut sifat atau kualitasnya dalam kelompok-kelompok atau kelas-kelas.

Distribusi frekuensi dapat juga disajikan dalam bentuk grafik (peta batang), yang biasa disebut sebagai Histogram. HISTOGRAM terdiri dari persegi panjang yang alasnya merupakan panjang kelas interval, sedangkan tingginya sama dengan frekuensi masing-masing kelas interval. Bentuk cara penyajian yang lain adalah dengan grafik poligon. Poligon ini dibuat dengan cara menghubungkan titik-titik tengah dari setiap puncak batang dari histogram dengan garis lurus. Biasanya ditambah dua segmen garis lain yang menghubungkan titik tengah ujung batang pertama dan terakhir dengan titik tengah kelas yang paling ujung dimana frekuensinya bernilai nol. Distribusi frekuensi juga disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, atau distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.

Tabel distribusi frekuensi adalah susunan data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas-kelas atau kategori tertentu. Cara membuat data menjadi distribusi frekuensi yang berupa kelas-kelas dengan interval tidak ada ketentuan yang baku atau mengikat. Tetapi yang penting distribusi yang dibentuk jumlah kelasnya tidak terlalu sidikit dan tidak terlalu banyak, sehingga tampak menarik. Yang dianggap tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Sedikit tidak ada pedoman yang pasti, tetapi umumnya banyaknya kelas diambil antara 5 sampai 15 kelas. Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan pedoman antara lain :

(4)

k :banyaknya kelas

n : banyaknya data yang akan disusun.

 Menghitung lebar masing-masing kelas. Jika menggunakan lebar kelas yang sama untuk semua kelas, maka lebar kelas kurang lebih :

c = ( r ) / ( k ) c : lebar kelas

r : range k : banyaknya kelas.

 Menentukan interval masing-masing kelasnya dan menyusunnya mulai dari interval terkecil sampai terbesar. Jangan sampai interval kelas ini terjadi overlaping. Untuk itu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain diberi jarak (gap) sekecil mungkin, sehingga tidak ada satu datapun yang masuk ke dalam gap tersebut.

 Cara lain adalah dengan menentukan lebih dulu interval kelas atau lebar kelas, baru kita hitung banyaknya kelas, dengan rumus :

k = ( r ) / ( c )

k : banyaknya kelas (jika hasilnya pecahan, dibulatkan). r : range

c : lebar kelas.

 Akhirnya kita hitung frekuensi masing-masing kelas, dengan cara memeriksa setiap data masuk kelas interval yang mana.

(5)

A. Berikut ini adalah nilai frekuensi yang telah diurutkan :

1. Buka SPSS kemudian klik Variabel View 2. Ketikan NILAI pada kolom Name baris 1 3. Pilih Numeric pada kolom Type baris 1 4. Pilih angka 8 pada kolom Width baris 1 5. Pilih angka 0 pada kolom Decimal

6. Ketikkan Nilai Statistica pada kolom Label baris 1 7. Lihat screenshot dibawah ini

8. Lalu klik Data View

9. Masukkan Nilai Statistika yang ada pada latihan kedalam tabel Data View

(6)

11. Setelah Nilai Statistika selesai dimasukkan, maka langkah selanjutnya klik pada tool Analyze, pilih Decriptive Statistics, lalu pilih Frequencies

12. Lihat screenshot dibawah ini

13. Kemudian akan muncul Window Frequencies seperti pada screenshot dibawah ini pindah Nilai Statistika dari kiri ke kanan (Variable(s)), lalu klik Statistics

(7)
(8)
(9)

16. Setelah itu kembali ke Variable View dan tambah Kelas lalu pada Value pilih Add dan akan muncul seperti screenshot dibawah ini

(10)

18. Setelah itu kembali ke Data View dan masukkan angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, sesuai dengan urutan Value Labels yang kita buat tadi. Lihat screenshot dibawah ini

(11)

20. Pilih Frequeinces

21. Pindahkan Kelas Interval dari kiri ke kanan (Variable(s)) 22. Lalu klik Chart, lihat screenshot dibawah ini

(12)

24. Kemudian klik Continue dan klik Ok, maka akan muncul output seperti screenshot dibawah ini :

SORT CASES BY NILAI (A). FREQUENCIES VARIABLES=NILAI KELAS /STATISTICS=RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM /HISTOGRAM NORMAL /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Nilai Statistica Kelas Interval

N Valid 80 80

Missing 0 0

Mean 76.10 9.61

Median 77.50 10.00

Mode 70a 9

Range 64 13

Minimum 35 1

Maximum 99 14

Sum 6088 769

(13)

13

Nilai Statistica

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(14)
(15)

Histogram

(16)

PENJELASAN

Dari daftar tersebut, kita bisa mengetahui bahwa mahasiswa yang mengikuti ujian ada 80 (delapan puluh), sedangkan kelas nilai yang paling banyak diperoleh oleh mahasiswa adalah sekitar 71 (tujuh puluh satu) sampai 75 (tujuh puluh lima), yaitu 14 (empat belas mahasiswa), dan seterusnya.

Referensi

Dokumen terkait

1) Karakteristik input Unit Hemodialisis di RS H1 dan RS H2 yaitu jumlah perawat dan jumlah mesin di RS H1 lebih banyak daripada di RS H2, sedangkan karakteristik out- put

Azotobacter juga merupakan bakteri pemfiksasi nitrogen yang dapat meningkatkan kadar nitrogen di tanah (Madigan dan Martinko, 2006), sehingga sangat berpotensi untuk

Oleh karena itu, pada hari Senin, Selasa, Rabu tanggal 20, 21 dan 22 September 2010, Himpunan Mahasiswa (HIMA) PGSD UPP Tegal menyelenggarakan kegiatan Pengenalan

Because data is populated with values for each row of data in the input file and the INSERT statement is executed for each row of data in the input file, these lines of

Kinerja bank Himpunan Saudara dari perspektif pelanggan adalah cukup baik, berdasarkan indikator dari pangsa pasar, retensi, dan akuisisi pelanggan yang cukup

Apabila kita melihat masyarakat di negeri ini, nampaknya alat yang diajarkan oleh al-Quran “saling mengenal” belum dimiliki oleh masing- masing pihak, sehingga

Manfaat lain dari xylitol yaitu meningkatkan faktor protektif pada saliva, menstabilkan kadar insulin dan hormon, menjaga kesehatan gigi dan gusi, merangsang laju aliran

Semua transaksi diatas akan terrekam pada hardisk yang berada pada admin dari operator yang jaga di pos masuk, jumlah kendaraan yang masuk, denda yang ada dan