• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

April 2018 | Vol. 3 | No. 1 | ISSN : 2541-2647 Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN KABEL RG 6 DENGAN

MENGGUNAKAN

METEODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANING

(MRP

) DAN

VENDOR MANAGED INVENTORY (VMI)

STUDI KASUS

PT. BARELANG VISION

Nandar Cundara Abdurahman*1, Sanusi2, Muh. Wahyu Ar

1,2,3Jln. Teuku Umar Lubuk Baja, Telp 0778 425 391 Fax 458394 Batam 29432 1,2,3Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam

e-mail: *1nandar@stt-ibnusina.ac.id, 2sanusi@stt-ibnusina.ac.id, 3

1310128425050@stt-ibnusina.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian persediaan bahan baku yang diterapkan oleh PT.Barelang Vision sudah optimal dalam menekan biaya produksi, dan untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis terhadap bahan baku kabel Rg 6 serta menentukan biaya total persediaan yang minimal. Penelitian ini menggunakan metode Material requirements planning (MRP) dan meteode Vendor Managed Inventory (VMI) yang bersifat kuantitatif karena penelitian ini berkaitan dengan objek penelitian yaitu pada perusahaan dengan kurun waktu tertentu dengan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan perusahaan dan disesuaikan dengan tujuan penelitian.Penerapan meteode persediaan diatas diharapkan menjadi solusi bagi perusahaan terkait permasalahan yang dihadapi terkait dengan masalah persediaan. Dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terkait biaya persediaan kabe Rg 6 mampu ditekan dengan menjalankan meteode Material requirements planning (MRP) dan meteode Vendor Managed Inventory (VMI).

Kata kunci—Persediaan Bahan Baku, Material requirements planning (MRP) Vendor Managed Inventory (VMI).

Abstract

This study aims to determine whether the inventory control of raw materials applied by PT.Barelang Vision is optimal in reducing production costs, and to determine the amount of economical ordering of raw materials Rg 6 cable and determine the minimum total inventory cost. This research uses Material Requirements Planning (MRP) method and Vendor Managed Inventory (VMI) method which is quantitative because this research is related to the object of research that is in company with certain period of time by collecting data and information related to the company and adapted to the purpose of research. Application of inventory meteode above is expected to be a solution for the company related problems faced related to the problem of inventory. And the results of this study indicate that the cost of inventory of RG 6 kabe can be suppressed by running meteode Material requirements planning (MRP) and Vendor Managed Inventory (VMI).

(2)

1. PENDAHULUAN

Kebutuhan akan sistem pengendalian pada dasarnya muncul karena adanya permasalahan yang di hadapi oleh perusahaan berupa terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan. Hampir pada setiap perusahaan industri mengalami masalah ini, baik perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Hal tersebut terjadi dikarnakan tidak adanya sistem pengendalian yang baik dari perusahaan. Padahal persediaan bagi perusahaan-perusahaan besar didunia merupakan salah satu kunci terpenting dalam operasi onal perusahaan . Tidak semua perusahaan mampu menjalankan pengendalian persediaan dengan baik. Padahal di telah di jelaskan bahwa bahan baku sendiri adalah inti dari berjalannyanya proses produks.

PT Barelang Vision adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyaluran TV kabel. Perusahaan yang mengalami masalah pada persediaan bahan baku.Khususnya kabel Rg 6. Selama ini sistem pengendalian persediaan di PT Barelang Vision hanya berdasarkan pada perkiraan dan belum menggunakan perhitungan secara analistis terkait jumlah dan waktu pemesanan, Sehingga persediaan khususnya bahan baku utama tidak terkontrol dengan baik, Pada periode waktu tertentu sering kali proses produksI terganggu karna kurangnya stok bahan baku kabel Rg 6.

2. METODE PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian maka salah satu data yang diamati adalah persediaan kabel Rg 6. Metode yang digunakan adalah meteode kuantitatif dari data skunder, melakukan pengolahan data dengan menggunakan meteode MRP dan VMI yaitu meteode pengontrolan penyimpanan dengan mempertahankan basis kuantitas permintaan bersifat tetap pada saat level penyimpanan berada pada titik penyimpanan kritis yang telah di tetapkan.. Adapun langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

2.1 Peramalan

Adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang.

Moving Average digunakan untuk memperkirakan periode selanjutnya Ft + ∑𝑛𝑡=1 𝑥𝑡

n = periode rata-rata bergerak

2.2 Menentukan Besarnya Biaya Pemesanan

= Total Biaya Pemesanan Frekuensi Pemesanan

2.3 Menentukan Besarnya Biaya Penyimpanan

=Total Biaya Pemesanan Jumlah Kebutuhan

2.4 Menentukan Total Biaya Persediaan

TC = 𝐷 𝑄 S +

𝑄 2 H Keterangan :

TC = Total biaya persediaan

Q = Jumlah barang setiap pesanan

(3)

2.5 Merancang Tabel Mrp

Item: Lead Time:

Periode

1 2 3 4

GR

OH

NR

PORec

PORel

Keterangan :

1. GR: Gross Requirement (kebutuhan kotor) adalah keseluruhan jumlah item (komponen) yang diperlukan pada suatu periode.

2. OH: On Hand (persediaan di tangan) adalah jumlah persediaan akhir suatu periode dengan memperhitungkan jumlah persediaan yang ada ditambah dengan jumlah item yang akan diterima.

3. NR: Net Requirement (kebutuhan bersih) adalah jumlah kebutuhan bersih dari suatu item yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan kasar pada suatu periode yang akan datang.

4. PORec: Planned Order Receipts (rencana penerimaan pemesanan) adalah jumlah item yang akan masuk sesuai dengan pemesanan.

5. PORel: Planned Order Release (rencana pemesanan) adalah jumlah item yang direncanakan untuk dipesan agar memenuhi perencanaan masa datang.

2.6 Menentukan VMI

VMI merupakan konsep baru yang saat ini sudah banyak diimplementasikan. Tujuannya adalah menjalin hubungan yang saling menguntungkan antara dua belah pihak dalam menjamin ketersediaan dan arus barang menjadi lebih lancar dengan kontrol yang akurat. Dalam konsep VMI pabrikan atau distributor mengambil alih peran perencanaan persediaan bagi para pelanggannya. Dengan memberikan informasi yang baik dan lengkap kepada produsen atau distributor maka tingkat visibilitas barangnya yang tinggi di lokasi pelanggan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Tujuan VMI adalah mengurangi ketidakpastian yang timbul pada saat pemasok tidak mengetahui status persediaan barang dimasing-masing pelanggannya

Proses VMI sederhana saja.

 Anda mengirimkan perkiraan Anda;

 Kami memasukkannya ke dalam sistem Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) kami dan memastikan kami memiliki stok yang cukup;

 Kami mulai membuat kartu dan materi terkait.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan Data

(4)

Tabel 1. Data Pemasangan TV Kabel bulan Mei 2017 - Oktober 2017

Dari tabel pemasangan dari bulan Juni 2017 sampai bulan Oktober 2017 menggunkan metode

Moving Average berikut grafik Pemasangan Tv Kabel yang dihasilkan.

Grafik 1. Data Pemasangan TV Kabel

Berdasarakan grafik pemasangan TV kabel dapat dilihat bahwa permintaan pemasangan Tv kabel mengalami fluktuasi dari bulan ke bulan yang terjadi pada periode bulan Mei sampai Oktober 2017. Dengan tidak menetunya kondisi pasar maka perlu di lakukan adanya peramalan untuk mengetahui perkiraan permintaan pemasangan Tv kabel.

3.2 Pengendalian Persediaan di PT.Barelang Vision

Selama ini sistem pengendalian di PT.Barelang Vision tidak berdasarkan pada perhitungan secara teoritis hanya berdasarkan pengalaman dan hanyan berdasarkan keadaan di lapangan. Manajemen perusahaan hanya membeli berdasarkan kebutuhan saat itu. Kabel di beli dari toko-toko didaerah Batam, Bukan langsung dari supplier. Tentu saja harganya berbeda apabila di beli langsung ke supplier.

Tabel 2. Data Persediaan PT.Barelang Vision

Bulan

Minggu

I

II

III

IV

I

II

III

IV

jumlah order

3

3

3

3

3

2

3

2

Harga kabel

490.000

490.000

490.000 490.000

490.000

490.000

490.000

490.000

Total

1.470.000 1.470.000 1.470.000 1.470.000 1.470.000 980.000 1.470.000 980.000

May-17

Jun-17

No Bulan Jumlah pemakaian kabel (Roll)

(5)

Bulan

Minggu

I

II

III

IV

I

II

III

IV

jumlah order

3

2

2

2

3

2

3

2

Harga kabel

480.000

480.000

480.000 480.000

480.000

480.000

480.000

480.000

Total

1.440000 960.000

960.000 960.000 1.440.000 960.000 1.440.000 960.000

Jul-17

Aug-17

Bulan

Nov-18

Total

Minggu

I

II

III

IV

I

II

III

IV

I

jumlah order

2

2

2

2

2

2

3

3

2

Harga kabel 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000

Total

960.000 960.000 960.000 960.000 960.000 960.000 1.440.000 1.440.001 960.000

29740000

Sep-18

Oct-18

Berdasarkan data di atas selama periode 6 bulan PT.Barelang Visiontidak melakukan pengendalian terhadap persediaannya. Dilihat dari tabel diatas setiap minggu manajemen membeli kabel ke toko karna habisnya stok kabel untuk pemasangan. Harga kabel Rg 6 sebanyak satu roll tidak menentu tergantung harga yang diberikan oleh toko mengikuti kondisi pasar. Total yang biaya yang dikeluarkan oleh PT.Barelang Vision untuk pembelian kabel selama periode 6 bulan terakhir adalah sebesar Rp.29.700.000

3.3 Pengolahan Data

3.3.1 Moving Average (rata-rata bergerak)

Perhitungan peramalan pemasangan Tv kabel pada bulan Mei 2017 dengan menggunakan metode Single Moving Average 3 periode. Untuk menghitung peramalan pemasangan Tv Kabel pada bulan November 2017 terlebih dahulu dihitung dari bulan Mei 2017 dengan data sebagai berikut :

fMei Minggu 3 = 25 +32 +24

3 = 24.66 dibulatkan menjadi 25

(6)

fAgustus minggu 2 = 26 + 30 + 19

Untuk satu rumah penggunaan kabel Rg 6 yang dibutuhkan adalah sepanjang 30 meter. 1 roll kabel panjangnya adalah 300 meter. Berikut adalah tabel hasil perhitungan pemasangan dan perkiraan penggunaan kabel Rg 6 dari bulan mei sampai dengan November 2017 menggunakan metode Moving Average 3 periode

Tabel 3. Data Perkiraan Penggunaan Kabel Rg 6 Tahun 2017

No Bulan Perkiraan Penggunaan Kabel Rg6 Tahun 2017

I II III IV November 2017 menggunkan metode Moving Average 3 periodeberikut grafik pemasangan dan perkiraan yang dihasilkan :

Grafik 2. Data Perkiraan Pemasangan TV Kabel

Setelah dilakukan perhitungan metode Moving Average 3 periode, maka didapatkan perkiraan pemasangan untuk minggu pertama dibulan November yaitu 21 pelanggan

(7)

3.3.2 Peramalan Menggunakan Metode MRP

Menentukan Besarnya Biaya Pemesanan. Biaya pemesanan adalah biaya semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari pemasok, dimana biaya ini merupakan dari setiap pembelian seperti biaya telpon, biaya karyawan, biaya kertas dan print, biaya internet. Biaya pemesanan yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pemesanan persediaan, meliputi :

 Biaya Telpon

Biaya telpon adalah biaya yang timbul karena adanya hubungan komunikasi lewat telpon didalam proses pemesanan. Dimana biaya telpon Rp 10.000 untuk sekali pemesanan produk Kabel Rg 6, rata-rata telpon :

1 bulan = 3 kali telpon

2 x telpon = Rp.20.000

Biaya telpon = Rp.30.000/bln

 Biaya Karyawan

Biaya ini timbul untuk membiayai tenaga kerja yang menyiapkan dan mengirim surat dan pengiriman email, dan print kertas untuk keperluan pemesanan. Berikut adalah uraian tabel karyawan dalam aktivitas pemesanan.

Gaji karyawan = Rp. 2.600.000

Waktu telpon dan print dan lain-lain = 0.5 jam (3 0 menit) 8 (1 hari kerja x 26 hari kerja sebulan =192 jam kerja sebulan Rp.2.600.000 / 192 jam kerja =Rp.13.541.00

Rp.13.541.00 x 0.5 =Rp.6.770.5

 Biaya kertas dan print

Biaya ini timbul karena adanya pemakaian kertas dan tinta print komputer. Pada biaya ini menghabiskan 3 lembar kertas dengan biaya keseluruhan Rp 1500

 Menentukan Besarnya Biaya Pengiriman Ongkos Kirim

Ongkos kirim adalah biaya yang timbul karena adanya pengiriman melalui jasa pengiriman sampai ke Batam. Dimana supplier mengirim barang orderan ke perusahaan dengan biaya pengiriman yaitu Rp.1.800.000.00 untuk sekali pengirman sebanyak 20 roll kabel

 Menentukan Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan dalam penanganan atau penyimpanan material, semi finished product sub assembly, atau produk jadi. Misalnya biaya sewa gudang, , biaya kerusakan, dan lain-lainnya

 Biaya Sewa Gudang

Biaya sewa gudang timbul dikarenakan dibutuhkannya tempat penyimpanan material barang. Pada biaya ini perusahaaan mengeluarkan biaya perbulan untuk menyewa tempat untuk material kabel Rg 6 yaitu Rp.300.000

 Biaya Kerusakan

Biaya kerusakan ini timbul untuk membiayai kerusakan yaitu lem, kain pembersih. Pada biaya ini telah ditetapkan perusahaan dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama penyimpanan dikenakan biaya Rp 50.000.

Tabel 4. Tabel MRP Kabel Rg 6 bulan Mei 2017 - Oktober 2017

(8)

Berdasarkan tabel perhitungan MRP diatas terdapat 3 kali waktu pemesanan kabel Rg 6 yaitu pada minggu keempat bulan april, minggu ke 3 dibulan Juni dan minggu ke 4 dibulan Agustus dengan waktu tunggu selama 1 minggu. Untuk sekali pengiriman barang minimal harus 20 roll kabel dengan biaya ongkos pengiriman yaitu sebesar Rp.1.800.000 untuk sekali pengiriman . Untuk sekali pemesanan barang yaitu sebanyak 20 roll dengan biaya sebesar Rp.7.200.000 dengan biaya penyimpanan sebesar Rp.350.000 perbulan dan biaya pemesanan sebesar Rp.6.770.00 untuk sekali pesan maka total keseluruhannya yaitu sebesar Rp.29.214.81.

3.3.3. Peramalan Menggunakan Metode VMI (Vendor Managed Inventory)

Toko cong

Tabel 5. Daftar Kesepakatan Harga Oleh Toko Cong Mei 2017 - Oktober 2017

PT.barelang Vison menjalin kerja sama dengan Toko Cong untuk memenuhi persediaan kabel Rg 6. Perusahaan memberikan peramalan kepada toko kemudian disepakati bahwa harga per roll dari kabel Rg 6 adalah Rp.470.000, dengan penyimpanan oleh toko.

Toko Subur Elektro

Tabel 6. Daftar Kesepakatan Harga Kabel Oleh Toko Subur Elektro Mei 2017 - Oktober 2017

PT.Barelang Vison menjalin kerja sama dengan Toko Elektro untuk memenuhi persediaan kabel Rg 6. Perusahaan memberikan peramalan kepada toko kemudian disepakati bahwa harga per roll dari kabel Rg 6 adalah Rp.485.000

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pengolahan data dengan menggunakan meteode Marketing requirements planning (MRP) dengan Vendor Managed Inventory (VMI), yang telah dilakukan,

No Bulan Jumlah pemakaian kabel (Roll) Harga kabel I II III IV

1 Mei 3 3 2 3 Rp.5.170.000 2 Juni 3 2 3 3 Rp.5.170.000 3 Juli 3 2 2 2 Rp.4.230.000 4 Agustus 3 3 2 2 Rp.4.700.000 5 September 2 2 2 2 Rp.3.760.000 6 Oktober 2 2 3 2 Rp.4.230.000 7 November 2 Rp..940.000

Total Rp.28.200.000

No Bulan

Jumlah pemakaian kabel (Roll)

Harga kabel

I II III IV

1 Mei 3 3 2 3 Rp.5.335.000 2 Juni 3 2 3 3 Rp.5.335.000 3 Juli 3 2 2 2 Rp.4.365.000 4 Agustus 3 3 2 2 Rp.4.850.000 5 September 2 2 2 2 Rp.3.880.000 6 Oktober 2 2 3 2 Rp.4.365.000 7 November 2 Rp..970.000

(9)

1. Sistem pengendalian dan pengadaan persediaan bahan baku kabel Rg 6 pada PT.Barelang Vision belum terstruktur, hal ini terlihat dari sistem pengadaan bahan baku yang hanya berdasarkan pengalaman.

2. Meteode VMI lebih direkomendasikan karna lebih mampu menekan biaya terkait pengendalian persediaan kabel Rg 6 dengan total biaya keseluruhan yaitu Rp.28.200.000 dibandingkan dengan MRP yang total biayanya adalah Rp.29.214.81.

5. SARAN

Penelitian yan gdilakukan saat ini masih mempunyai banyak kekurangan, maka pada penelitian selanjutnya diharapkan akan lebih baik lagi. Saran yang dapat diberikan ke pada PT. Barelang Vision adalah untuk mengelola masalah terkait pengendalian persediaan dengan baik dengan melakukan analisa secara teoritis dengan menggunakan metode VMI.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmat fauzi (2015), Dengan Judul Penelitian.“Analisa Persediaan Pengendalian Sarden Ranesa Dengan Menggunakan Meteode Economy Order Quantity (EOQ) di PT INDOMAYA MAS CABANG BATAM.”. STT Ibnu Sina, Batam.

Alamsyah, N. (2016). PENGURUTAN SKALA PRIORITAS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD DAN KPI PERUSAHAN STARTUP DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROSESS). Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 1(01).

Bambang Riyanto, (2001). “Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4 Jogjakarta;.BPFE Jogja

Biegal. John. E. 1995. Pengendalian Produksi Suatu Pendekatan Kuantitatif Jakarta : Akademika Presindo.

Farida Kusuma,H.(2004).Manajemen Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi Edisi Ketiga. Penerbit Andi. Yogyakarta

Hendra Kusuma. 2009. Manajemen Produksi:Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 4. Yogyakarta: PenerbitAndi

Jasoman Sinaga Tahun 2007 Analisa Perencanaan Bahan Baku Berdasarkan Sistem Material Requirement Planning (MRP) pada PT. Rohm and Haas

Kumar, A. S., dan Suresh, N., 2008. Production and Operations Management: with Skill Development, Caselets, and Cases. New Delhi: New Age International (P) Limited, Publishers

Monika Nainggolan Tahun 2012 Model Pengendalian Persediaan Eoq Dengan Pendekatan Vendor Managed Inventory Consignment (Vmi-c).

(10)

Setyabudhi, A. L. (2016). Analisa Proses Produksi Ordner dengan Perhitungan Waktu Tunggu. Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 1(01).

Simchi Levi, D., Kaminsky, P., dan Simchi Levi,E. 2000, Designing and Managing The Supply Chain: Concepts, Strategies, and Case Studies, 1stedition, McGraw-Hill, New York

Gambar

Grafik 1. Data Pemasangan TV Kabel
Grafik 2. Data Perkiraan Pemasangan TV Kabel
Tabel 5. Daftar Kesepakatan Harga Oleh Toko Cong Mei 2017 - Oktober 2017

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah tentang Perubahan Atas Peraturan

Hasil analisis dengan Collaizi memperoleh 4 (empat) tema yaitu: (1) Makna pembelajaran daring; 2) Kebahagiaan Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi; 3) Hambatan yang ditemui

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Saat ini Nanny’s Pavillon menggunakan strategi diferensiasi sebagai strategi untuk menghadapi persaingan di dalam industri restoran di

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa peran atau fungsi pendidikan lainnya yang diberikan oleh SLB ini dalam

Jurnal penelitian yang ditulis oleh (Hapsari & Beik, 2010) dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Non Muslim dalam Menggunakan Jasa Bank Syari’ah

PERTAMA : Menetapkan cara untuk menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan kesepakatan bersama dengan masyarakat (melalui

Untuk mengetahui hambatan yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membuat kue bola-bola coklat pada anak tunagrahita sedang tingkat SMALB di SLB

Posisi asam palmitat pada sn-2 yang berkaitan dengan tingkat aterogenitas pada lemak hewani adalah lemak babi, kambing, sapi dan ayam.. Urutan aterogenitas minyak nabati adalah