BAB I
PENGENALAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia, sebuah Negara yang tidak dapat dipungkiri lagi akan kekayaan
alam, budaya dan objek wisatanya. Kekayaan Indonesia yang sangat melimpah
membuatkan banyak turis berdatangan untuk menikmati hasil kekayaan yang di
tawarkan tersebut.
Sumatera Utara merupakan sebuah propinsi di Kepulauan Sumatera yang
memiliki kepadatan penduduk mencapai 13 Juta memiliki pertumbuhan penduduk
dengan laju sebesar 1.10% memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang cukup
besar bagi Indonesia. Kekayaan alam yang di miliki Propinsi Indonesia mulai dari
Pergungan, Kepulauan hingga ke Area Perairannya. Sumatera yang sangat
terkenal dengan keramahannya walaupun berbeda kebudayaannya merupakan
salah satu daya tarik dari Sumatera Utara. keberagaman suku seperti suku Batak,
suku Karo, Suku Nias, Melayu dan banyak suku lainnya membuat Sumatera
sangat kaya akan kebudayaan yang menjadikan Sumatera Utara sebagai salah satu
Gambar.1.1. Zona kawasan pantai pesisir Utara dan Selatan Sumatera Utara
(Sumber: Wikipedia)
Kekayaan yang berlimpah ini belum banyak diterokai sehinggakan masih
banyak kekayaan yang dapat dikembngkan lagi sehingga menjadikan Sumatera
Utara sebuah wilayah pariwisata yang menjanjikan.
Salah satu bagian dari Sumatera Utara yang sangat berpotensi dan
menjanjikan untuk dijadikan wilayah Pariwisata adalah pada bagian Selatan dari
pesisir pantai kepulauan Sumatera. Kejernihan air lautnya menjadi dasar
ketertarikan bagi objek wisata di bagian selatan ini, sedangkan pada bagian utara
yang menjadi pusat perdagangan seperti, perkampungan nelayan, serta dermaga
yang dijadikan pusat pemberentian kapal kurang cocok untuk dijadikan sebagai
wilayah pariwisata. Pemandangan yang indah serta kejernihan air lautnya
menjadikan bagian selatan lebih menarik untuk dijadikan pusat pariwisata selain
Salah satu wilayah di Indonesia yang sering menjadi pusat pariwisata dan
daya tarik bagi wisatawan adalah wilayah wisata yang bernuansakan laut
contohnya Bali. Nusa Dua Bali sudah tidak asing lagi bagi telinga masyarakat luar
dan telah menjadi buah mulut mancanegara akan kekayaan yang ditawarkan bagi
wisatawan yang ingin berlibur dan memanjakan dirinya di sana.
Nias Selatan, sebuah kepulauan yang juga kaya akan kebudayaan, sumber
daya alam dan objek pariwisata merupakan sebuah „spot‟ wisata yang masih
kurang diterokai kekayaannya. Kejernihan air yang tidak tercemar, kehijauan
pemandangan yang tidak tertupi oleh kepadatan kota menjadikan Nias Selatan
sebagai kawasan Pariwisata yang sangat baik untuk dikembangkan untuk menjadi
kawasan Pariwisata bagi Indonesia.
Nias selatan sebagai pariwisata memang sudah sangat terkenal dengan
pariwisata airnya. Wisatawan dalam maupun luar sudah mulai banyak
berdatangan ke Kepulauan ini. Selain pencapaiannya yang mudah niat Pemerintah
yang ingin mengembangkan Nias Selatan menjadi Wilayah Pariwisata juga
membantu dalam menjadikan Nias Selatan sebagai ilayah Pariwisata Indonesia
seterusnya.
Selain wisata pantai yang terkenal, wisata bahari dan wisata budaya juga
turut banyak dinikmati di Nias Selatan. Temapt wisata air yang terkenal adalah
Pantai Lagundri dan Pantai sorake. Sedangkan Pulau Pulau Batu merupakan
daerah wisata bahari yang sangat terkenal akan keindahan lautnya yang sering
mengundang para wisatawan untuk berjemur dan menyelam di daerah ini.
Sebagai tempat wisata budaya pula Bawomataluo merupakan tempat yang
sangat terkenal dengan pesona rumah adatnya serta aksi lompat batu yang juga
Gambar.1.3. Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Nias Selatan Periode 2003-2006
(Sumber:http://sumut.bps.go.id/nisel/?q=content/perkembangan-jumlah-wisatawan-yang-berkunjung-ke-kabupaten-nias-selatan,22 Juli 2009)
Berdasarkan gambar dapat dilihat jumlah wisatawan domestik yang
berkunjung ke Kabupaten Nias Selatan mengalami peningkatan per tahunnya.
Mealui perbandingan kunjungan wisatawan yang masuk wilayah Sumatera Utara,
Wisatawan yang mengunjungi Sumatera Utara sebagian besarnya berasa dari
Negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, dan Singapura.
Melalui data BPS Sumatera Utara 2009, 27 Juni 2009, wisatawan yang
berasal dari Malaysia mencapai 68.327 orang atau 62.34% dari total seluruh
wisatawan asing yang mengunjungi Sumatera Utara. Wisatawan Singapura sekitar
7.126 orang atau 6.5%. sedangkan sisanya wisatawan asing yang datang dari
Inggris (2.019 orang), Belanda (5.759 orang), Taiwan (2.516 orang), Amerika
Tahun Wisatawan Jumlah Tingkat
Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Nias Selatan Periode 2003-2007
(Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias)
Dengan didasari niat Pemerintah dan kekayaan Nias Selatan baik itu dari
kebudayaan, sumber daya alam, maupun objek wisata inilah maka akhirnya
terbentuklah usulan yang ingin menjadikan sebuah kawasan di Nias Selatan ini
sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Terpadu tepatnya di daerah Teluk
Dalam Nias Selatan.
Daerah Teluk Dalam yang dijadikan daerah yang akan dikembangkan ini
tidak hanya terpusat menjadi sebuah wilayah pariwisata saja. Kemunculan sebuah
daerah baru yang menjadi contoh menjadi dasar perancangan daerah ini. Dimana
dengan berkembangnya daerah ini nantinya akan membantu nilai ekonomi
masyarakat sekitar sekaligus mampu menaik taraf hidup masyarakat Nias itu
sendiri.
Beberapa fungsi yang direncanakan dalam perancangan daerah ini untuk
mewujudkan Kawasan Khusus Pariwisata ini antara lain adalah:
- Fungsi Pusat Pemerintahan
- Fungsi Hunian
- Fungsi Pariwisata
- Fungsi Fasilitas pendukung
Berdasarkan rancangan fungsi yang telah didata diharapkan nantinya akan
terbentuk sebuah kawasan khusus pariwisata seperti yang diharapkan dimana
semua fungsi-fungsi tersebut saling melengkapi antara satu sama lain dan
membantu keberkelanjutan berjalannya aktivitas-aktivitas di daerah tersebut.
Berdasarkan fungsi-fungsi ini, dalam laporan skripsi ini saya mengangkat fungsi
pariwisata sebagai rancangan fungsi pariwisata yang saya kembangkan ini adalah
Hotel&Cottage dan Botanical Garden.
Sebagai pusat pariwisata Hotel&Cottage memainkan peran penting dalam
keberhasilan suatu wilayah pariwisata tersebut. Keberadaan hotel&Cottage ini
akan membantu untuk menarik pengunjung datang ke daerah Teluk Dalam ini
dengan menyiapkan sebuah penginapan yang akan memuaskan para wisata yang
datang untuk berlibur di kawasan rancangan. Begitu juga dengan Botanical
Garden, sebagai salah satu objek wisata yang belum banyak dikembangkan di
Indonesia membuat keberadaan botanical garden ini menjadi daya tarik istimewa
lainnya dan menjadi landmark kawssan dengan rancangannya yang berbeda dari
botanical garden umumnya.
Berdasarkan gagasan inilah, rancangan proyek ini mengarah ke
1.2 Rumusan Masalah Perancangan
Permasalahan-permasalahan yang menyangkut proyek ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Merancang sebuah kawasan pariwisata yang mempu
memenuhi kebutuhan masyarakat terutama masyarakat Nias.
2. Bagaimana merancang kawasan pariwisata yang mampu melestarikan
kebudayaan serta kekayaan alam Nias Selatan.
3. Belum adanya pusat konservasi tanaman yang mampu menampung
kekayaan tanaman hijau di kawasan proyek.
4. Belum adanya hotel dan cottage yang wajar untuk ditempati bagi
wisatawan yang datang ke kawasan proyek.
1.3 Maksud dan Tujuan Perancangan
Adapun maksud dan tujuan dari proyek ini adalah:
1. Menciptakan kawasan terpadu pusat kegiatan perekonomian khusus
pariwisata yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya yang mampu
mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
2. Menyediakan sebuah Pusat Konservasi Botanical Garden bagi
mewadahi serta memperluas pengetahuan masyarakat akan tumbuhan
lokal maupun Internasional.
3. Menyediakan Hotel dan Cottage yang layak ditempati bagi wisatawan
1.4 Pendekatan Perancangan
Pendekatan dalam penyelesaian masalah yang dilakukan pada proyek ini
adalah:
1. Survey Lapangan
Melakukan survey terhadap kasan proyek guna melihat, memantau
serta meneliti keadaan kawasan proyek serta melakukan pengumpulan
data yang dibutuhkan untuk proses perancangan.
2. Studi Banding
Melakukan studi banding terhadap proyek sejenis yang diambil dari
berbagi sumber seperti buku, internet serta media cetak lainnya yang
dianggap penting.
1.5 Lingkup Perancangan
Lingkup atau batasan proyek yang dilakukan sebagai batasan kajian dari
rancangan proyek adalah:
1. Lokasi rancangan proyek: lokasi proyek dengan batasan wilayah
± 320 Ha yang terletak di Teluk Dalam KAbupaten Nias Selatan.
2. Faktor Pembiayaan dan Kepemilikan: Pemerintah daerah
Kabupaten Nias Selatan serta investor asing diasumsikan pada proyek
ini sebagai pemilik kawasan proyek.
3. Masalah Sosial, Budaya dan Ekonomi dalam perancangan ini tidak