19 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.
3.1.2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan. Penelitian ini dimulai dari Bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015.
3.1.3. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Karanggondang 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel-Variabel yang dijadikan acuan untuk menjawab permasalahan pada penelitian ini adalah output dan input. Variable oitput dari kegiatan pembelajaran juga sering disebut variabel terikat (variabel dependen). Variable dependen yang dimaksud adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Sedangkan variabel inpun adalah dalam penelitian sering disebut variabel penentu atau variabel bebas (variabel independen). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah model problem based learning.
3.2.1 Definisi Operasional
adalah model problem based learning. Model problem based learningadalah sebuah proses pembelajaran yang diawali dari masalah kongkrit disekitar siswa. Masalah yang diberikan kepada siswa kemudian diselesaikan secara berkelompok. Model problem based learning akan melatih siswa mampu bekerjasama, berkomunikasi dan memecahkan masalah.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Kelas dalam penelitian ini tidak hanya dimaksudkan pada sebuah ruang kelas. Tindakan Kelas ini meliputi perbaikan sistem, cara kerja, proses, isi dan kompetensi atau situasi pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan cara kolaborasi Antara guru dan peneliti.
Gambar 3.1 Gambar PTK Model Kemmis & McTaggart (Tampubolon, 2014: 27) Model kemmis dan McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat atau untaian dengan satu perangkat terdiri dari perencanaan, tindakan dan pengamatan serta refleksi. Keempat kompeten tersebut ada dalam satu siklus. Sehingga pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning akan dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana pada akhir masing-masing siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran.
Berdasarkan disain diatas tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan (Plan)
Masalah yang telah ditemukan diatasi, mengatasi masalah dengan langkah membuat instrumen penelitian berupa (terlampir): Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes, dan lembar observasi
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (action and observe) Plan
Act & Observe
Reflect
Revised Plan
Act & Observe
Setelah perencanaan tersusun maka perencanaan tersebut diimplementasikan. Dilakukanlah tindakan berupa pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengumpulan data berupa lembar observasi dan hasil tes. Tahap ini adalah tahap dimana guru melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Dalam tindakan yang dilakukan pengajar, perlu adanya pengamatan. Dalam hal ini peneliti mengamati mengenai kesesuaian Antara perencanaan dengan pelaksanaan.
3. Refleksi
Tahap ini dilakukan untuk pengolahan data dan menganalisis untuk kemudian dapat diambil kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan keterangan atau bahan yang benar dan nyata tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan dasar analisis dan kesimpulan. Data dapat diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan teknik observasi dan tes.
Teknik observasi merupakan teknik dimana peneliti melakukan pengamatan kejadian, gerak atau proses. Teknik observasi digunakan karena dalam penelitian berkaitan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam dan objek yang diamati tidak terlalu banyak. Ada dua tahapan dalam menjalankan observasi yaitu membuat format observasi dan melakukan observasi sesuai format yang sudah dibuat.
Teknik berikutnya adalah teknik tes, teknik ini dilakukan dengan memberikan soal tes setelah pelaksanaan pembelajaran. Soal tes diberikan kepada siswa adalah soal yang sudah diuji validitasnya dan reliabilitas.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, dan soal tes.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan peserta didik mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran sedang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi di bawah ini:
Tabel 3.2
Kisi – kisi Lembar Observasi Model Problem Based Learning
No. Aspek Indikator Rumusan
2. Membuka pelajaran Melakukan apersepsi 3 1
Tabel 3.3
Kisi – kisi Lembar Observasi Siswa
No Aspek Indikator Rumusan
Siswa menjawab apersepsi 3 1
Memperhatikan guru ketika
dijelaskan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai
Berinteraksi positif dan aktif
dalam pmbelajaran
Penilaian proses dan
mengikuti pembelajaran 16,
Siswa bersemangat untk
bekerjasama dengan
kelompoknya
17, 18 2
Pemanfaatan media pembelajaran 20, 21 2
Siswa menerima penghargaan
(reward)
22, 23, 24,
25
4
Siswa mudah memahami penjelan
guru
26, 27 2
4. Penutup Menyusun rangkuman 28 1
Evaluasi 29 1
Jumlah 29
2. Lembar Soal Tes Evaluasi
Lembar soal tes evaluasi berbentuk pilihan ganda yang sudah diuji cobakan dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 18.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Lembar soal tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajarinya dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang sesuaikan dengan indikator pada kisi-kisi tes siklus 1 dan siklus 2 di bawah ini:
Tabel 3.4
Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 1
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, danenergi, serta fungsinya.
No. Indikator Rumusan
Item
Jumlah
Item
1. Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi
menyebabkan benda bergerak kebawah.
1, 2, 3, 4, 5, 6 6
4. Menjelaskan berbagai cara
memperkecil/memperbesar gaya gesek.
19, 20, 21, 22,
23, 24
6
5. Menjelaskan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam
kehidupan sehari-hari. diujicobakan. Soal yang diujicobakan untuk mengetahui apakah soal tersebut valid untuk di berikan pada kelas peneliti.
Tabel 3.5
Kisi – kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus 2
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, danenergi, serta fungsinya.
Kompetensi Dasar : 5.1 Siswa dapat mendeskripsikan hubungan Antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
No. Indikator Rumusan
Item
Jumlah
Item
bersifat magnetis dan tidak magnetis
2. Menunjukan kekuatan gaya magnet
dalam menembus beberapa benda
melalui percobaan.
7, 8, 9, 10, 11,
12
6
3. Mengidentifikasi sifat kutup magnet melalui
percobaan
13, 14, 15, 16,
17, 18
6
4. Memberi contoh penggunaan gaya magnet
dalam kehidupan sehari-hari
19, 20, 21, 22,
23, 24
6
5. Membuat magnet 25, 26, 27, 28,
29, 30
6
Jumlah 30
Dari tabel 3. 5 Jumlah soal evaluasi pada siklus 1 terdapat 30 soal, namun sebelum soal diberikan pada kelas peneliti maka soal harus diujicobakan. Soal yang diujicobakan untuk mengetahui apakah soal tersebut valid untuk di berikan pada kelas peneliti.
3.5 Analisis Instrumen Soal Tes Evaluasi 3.5.1 Pelaksanaan Tes Uji Coba Instrumen
Sebelum soal diberikan pada kelas yang diteliti, terlebih dahulu soal diujicobakan pada sekolah lain untuk mengetahui kelayakan setiap butir soal. Setiap butir soal disebut layak apabila butir soal tersebut valid dan soal tersebut reliabel. Tes uji coba instrumen dilaksanakan pada kelas 5 SDN 2 Panimbo.
1. Uji Validitas Instrumen
menyatakan bahwa hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen yang berupa soal pilihan ganda. Namun sebelum instrumen tersebut diberikan kepada responden, instrumen terlebih dahulu harus diuji apakah sudah valid. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16,0, dengan nilai r tabel. R tabel dirinci pada taraf signifikan 5% dan jumlah data (N) = 25, maka didapat r tabel sebesar 0,396 (Sugiyono, 2010: 455).
Uji coba indtrumen soal dilaksanakan di SD Negeri 02 Panimbo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan pada siswa kelas 5. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, danenergi, serta fungsinya.
Kompetensi Dasar : 5.1 Siswa dapat mendeskripsikan hubungan Antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
Indikator Butir
soal
Hasil Uji
Validitas
Valid T.Valid
Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi
menyebabkan benda bergerak
Memprediksi seandainya tidak ada gaya
Dari tabel 3. 6 hasil uji validitas 30 soal pada siklus I terdapat 10 soal yang tidak valid, dan ada 20 soal yang valid Jadi hasil dari 20 soal yang valid tersebut akan digunakan pada kelas peneliti.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II Membandingkan gerak benda pada
permukaan yang berbeda-beda
Menjelaskan berbagai cara memperkecil
atau memperbesar gaya gesek
19, 20,
Menjelaskan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam
kehidupan sehari-hari
bersifat magnetis dan tidak magnetis
1, 2, 3, 4,
5, 6
1, 2, 3,
4, 5
Menunjukkan kekuatan gaya magnet
dalam menembus beberapa benda melalui
percobaan
Mengidentifikasi sifat kutup magnet
melalui percobaan
Memberi contoh penggunaan gaya
magnet dalam kehidupan sehari-hari
Dari tabel 3. 7 hasil uji validitas 30 soal pada siklus II terdapat 10 soal yang tidak valid, dan ada 20 soal yang valid. Jadi hasil dari 20 soal yang valid tersebut akan digunakan pada kelas peneliti.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2010: 173) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Peneliti menggunakan Software SPSS Statisctic 16,0 dengan Analyze – Scale – Reliability Analysis untuk menghitung reabilitas dari instrumen yang akan diujikan. Hasil uji reabilitas dapat dilihat pada output Reliability Statistics, khususnya pada kolom Cronbach’s Alpha. Kriteria untuk menentukantingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Wardani, 2010:35) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Suatu tes dikatakan reliable apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang memuaskan. Sebelum dilakukan uji reliabilitas, terlebih dahulu diadakan uji instrumen soal. Hasil uji reliabilitas soal yang dilakukan di kelas 5 SD negeri 02 Panimbo dengan analisis SPSS versi 16. 0 for Windows adalah sebagai berikut:
27, 28,
29, 30
Tabel 3. 8
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.950 20
Tabel 3. 9
Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.948 20
Dari tabel uji reliabilitas item soal siklus 1 dan siklus II dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas pada siklus I mencapai 0, 950 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut dalam kategori reliabel memuaskan. Dan reliabilitas siklus II mencapai 0, 948 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut juga termasuk dalam kategori reliabel memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan sangat reliabel karena nilai koefisien alpha kategori reliablel memuaskan adalah > 0, 9.
3.6 Teknik Analisis Data
pada prasiklus, siklus 1, siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif berdasarkan hasil observasi tiap pertemuan dalam dua siklus.
Analisis data kuantitatif diambil berdasarkan hasil belajar yang berupa tes evaluasi atau tes formatif yang diolah untuk mencari nilai tertinggi, nilai tertendah, rata – rata nilai yang diperoleh seluruh siswa (mean), dan presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. Berikut rumus untuk mengitung data kuantitatif:
Nilai Rata – rata =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Nilai rata-rata merupakan perbandingan antara jumlah skor perolehan tes oleh siswa dibanding dengan banyaknya siswa yang mengikuti tes.
Presentase Ketuntasan Belajar = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
Persentase ketuntasan merupakan hasil perbandingan banyaknya siswa tuntas dibanding dengan jumlah total siswa yang mengikuti tes dan dikalikan dengan seratus persen.
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan penanda yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan. Keberhasilan dalam proses pembelajaran yang telah diterapkan problem based learning dilihat dari perubahan tingkah laku siswa. Tentunya perubahan ke arah yang lebih baik, misalnya siswa termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.