• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDN Ng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) Berbantuan Pop-Up Book untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SDN Ng"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penelitian ini

dilakukan sebagai upaya untuk menerapkan berbagai teknik, metode atau strategi dalam pembelajaran secara efektif dan efisien. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan dalam kelas untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi oleh guru di dalam kelas, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dengan mencoba hal-hal baru pada proses pembelajaran demi meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran pada peserta didik. Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik (Bahri, 2012: 8). Penelitian tindakan kelas secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati suatu objek tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan tujuan meningkatkan mutu.

Manfaat dari penelitian tindakan kelas adalah menjadikan guru sebagai pendidik yang semakin profesional menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan berani mengambil resiko dalam mencoba hal-hal yang baru untuk perbaikan kualitas

pembelajaran yang dilaksanakan. Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukannya, guru dapat membangun pengetahuan, dan tidak menutup

kemungkinan pengetahuan yang dibangunnya. 3.2 Latar Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

(2)

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Ngajaran 03, Dusun Salakan, Desa Ngajaran, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2017/2018. Jumlah siswa kelas IV SDN Ngajaran 03 adalah 22 siswa, yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki 3.2.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan perencanaan, penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data dan penyusunan laporan penelitian. Tahap pertama pada tanggal 8 September 2017, sebelum melakukan observasi peneliti meminta izin kepada kepala sekolah SDN Ngajaran 03 dengan maksud dan tujuan yang jelas yaitu melakukan observasi untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada di SDN Ngajaran 03 serta kendala apa saja yang dihadapi guru pada saat mengajar. Ketika pihak sekolah mengizinkan peneliti untuk melakukan observasi, maka di tahap kedua pada tanggal 11 September 2017, dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti dan wawancara langsung dengan guru kelas IV, pada saat proses wawancara guru kelas IV menyampaikan beberapa kendala dan kesulitan pada saat proses pembelajaran, yang salah satunya mengenai kurangnya kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan

kreativitasnya, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu, guru juga memberikan daftar nilai kreativitas siswa dan nilai pembelajaran tematik yang terintegrasi pada salah satu mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial yang masih di bawah KKM. Selanjutnya adalah penyusunan laporan, peneliti menyusun dalam bentuk proposal.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Pengertian Variabel Penelitian

(3)

a. Variabel Independen (Variabel X)

Variabel Independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecendent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain.Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi (Sarwono, 2006: 38). Seperti telah dijelaskan, bahwa variabel bebas akan mempengaruhi variabel lain dan variabel yang secara langsung dipengaruhi dinamakan variabel terikat.

b. Variabel Dependen (Variabel Y)

Variabel terikat adalah variabel yangdipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 39). Variabel dependen dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.

3.3.2 Definisi Operasional Penelitian

Penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu Project-Based Learning berbantuan pop-up book, kreativitas, dan hasil belajar. Adapun rinciannya sebagai berikut:

(4)

sampai akhir beserta pengelolaannya (kegiatan ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek), (d) peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancang, (e) penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru (aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyel diantaranya dengan membaca, meneliti, observasi, interview, merekam, berkarya seni, mengunjungi objek proyek, atau akses internet), (f) penyusunan laporan dan presentasi (hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu dalam bentuk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi yang dapat dipublikasikan, (g) evaluasi proses dan hasil proyek.

2. Kreativitas merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam dalam menciptakan sesuatu yang baru maupun kombinasi dengan yang sudah ada sebelumnya. Aspek yang dikembangkan dalam kreativitas mmeliputi kelancaran berpikir, keluwesan, elaborasi, dan orisinilitas.

3. Hasil belajar merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Hasil belajar dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa diuji melalui soal tertulis pilihan ganda dan uraian yang diberikan pada

setiap siklusnya. Perkembangan dan peningkatan pada setiap pertemuan dapat diukur melalui tes evaluasi. Ketuntasan belajar artinya jika siswa memperoleh skor hasil belajar atau menguasai materi pelajaran dengan mencapai nilai atau berada di atas angka 70, maka siswa tersebut memperoleh ketuntasan belajar (belajar dengan tuntas). Ketuntasan belajar kelas diperoleh jika ≥ 80% siswa mencapai nilai 80

3.4 Desain Penelitian

(5)

1. Perencanaan (Planning) yaitu penentuan program perbaikan yang berangkat dari gagasan atau ide peneliti.

2. Tindakan atau aksi (Implementing) yaitu perlakuan peneliti yang disesuaikan dengan perencanaan peneliti.

3. Observasi (Observing) yaitu pengamatan untuk mengetahui efektivitas tindakan atau mengetahui kekurangan dari tindakan yang dilakukan. 4. Refleksi (Reflecting) yaitu menganalisis hasil observasi sehingga

muncul perencanaan baru.

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan MC.Taggart

Gambar 3.1 menunjukkan bahwa penelitian dilakukan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Refleksi digunakan untuk mengetahui kelemahan yang ditemukan pada setiap siklus, kemudian dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus berikutnya sampai keberhasilan yang ditetapkan.

3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I

Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 terdiri dari 3 pertemuan pembelajaran. Sikulus I materi yang digunakan adalah keragaman sosial budaya. Pertemuan yang pertama akan membahas tentang pengertian keragaman, keragaman budaya yang ada di Indonesia. Pertemuan kedua akan mulai membuat sebuah proyek berupa wayang, sedangkan pada pertemuan yang ketiga akan dilakukan presentasi hasil karya dan tes evalusi. Proyek yang dibuat adalah wayang. Rencana pelaksanaan pada siklus I: terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan (plan)

(6)

1. Menyiapkan materi pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS SD kelas IV.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning berbantuan pop-up book untuk kelas IV.

3. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru dan kepala sekolah untuk mengungkapkan permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

4. Mengumpulkan daftar nilai mata pelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS siswa pada pra siklus untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dikenai tindakan.

5. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan. 6. Menyusun asesmen yaitu menggunakan kisi-kisi, tes dan hasil observasi. 7. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk melihat proses

belajar mengajar yang berlangsung dikelas.

8. Melaksanakan project dan tes akhir serta evaluasi untuk melihat perkembangan siswa setelah menerapkan model pembelajaran

Project-Based Learning berbantuan pop-up book. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi lepas dari pelaksanaan tindakan karena observasi dilakukan selama tindakan berlangsung. Aspek yang diamati dalam observasi yaitu aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas secara individu maupun kelompok. Selama proses pembelajaran, peneliti akan dibantu guru kelas I yang akan menjadi observer dan guru kelas IV akan mempraktekkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning. Adapun gambaran pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

a. Kegiatan awal ( 10 menit )

(7)

Tahap 1: Pra Pembelajaran

1) Guru mempersiapkan alat, ruang dan media pembelajaran.

2) Guru menyapa siswa, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar.

3) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

4) Guru memeriksa kesiapan siswa untuk duduk di tempat masing-masing. 5) Guru melakukan apersebsi guna menggali konsep dan pengetahuan yang

telah dimiliki siswa tentang pembeajaran tematik muatan mata pelajaran IPS yang akan dipelajari.

6) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai.

7) Guru memberikan motivasi penguatan untuk tetap mengikuti dengan tetap semangat setiap pengalaman yang akan didapat pada pembelajaran.

8) Memberikan orientasi masalah yaitu dengan memberikan permasalahan pada siswa.

b. Kegiatan Inti (45 menit)

Kegiatan inti, guru melaksanakan tahap dari model Project-Based

Learning.

Tahap 1: Penentuan Proyek, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik atau tema materi yang sedang dipelajari.

b) Guru memberikan informasi kepada siswa tentang tema materi yang akan dipelajari.

c) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi keragaman sosial budaya. Tahap 2: Perencanaan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek

a) Guru memanfaatkan media pop-up book supaya siswa lebih mudah memahami materi mengenai keragaman sosial budaya.

(8)

Tahap 3: Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek

Guru mendorong masing-masing kelompok untuk mengumpulkan informasi yang sesuai permasalahan.

a) Guru mendorong setiap kelompok melaksanakan diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

b) Setiap kelompok menentukan salah satu anggota untuk menjadi koordinator.

c) Membuat jadwal pembuatan proyek.

d) Guru membagikan lembar kerja siswa dalam kelompok.

e) Setiap kelompok melakukan diskusi untuk membuat proyek yang akan dibuat bersama kelompok.

Tahap 4: Penyelesaian Proyek dengan Fasilitas dan Monitoring Guru a) Guru mendorong setiap kelompok melaksanakan diskusi kelompok untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

b) Guru memberikan kesempatan siswa untuk berfikir dan bertindak menurut kemampuan masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator.

c) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan membantu siswa dalam proses pemecahan masalah melalui diskusi.

d) Setelah semua kelompok selesai menyelesaikan produk, guru menugaskan

setiap kelompok untuk mempersiapka presentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Tahap 5: Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil

a) Guru meminta masing-masing kelompok maju di depan kelas untuk mempresentasikan hasil karya kelompok.

b) Siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi pembelajaran dengan tanya jawab.

c) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan pembelajaran. c. Kegiatan Penutup ( 15 menit )

a) Guru meberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti.

(9)

d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan melihat, mengkaji dan mempertimbangkan hasil pembelajaran dari tindakan yang sudah dilakukan. Refleksi digunakan untuk mengetahui kekurangan, kendala dan hambatan saat proses pembelajaran. Data yang diperoleh digunakan untuk mengevaluasi guru dan siswa. Sedangkan hasil evaluasi digunakan untuk rencana tindakan pada siklus II. 3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

Proses tindakan disiklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Hasil refleksi dari siklus I digunakan sebagai perbaikan tindakan di siklus II. Berdasarakan penjabaran dari siklus I diperbaiki dalam siklus II. Pelaksanaan siklus II melakukan tahapan sama dengan siklus I yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan siklus II harus lebih baik dari siklus I karena siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I. Tindakan pada siklus II yaitu memperbaiki kesalahan, dan hambatan dalam melakukan pembelajaran tematik pada muatan mata pelajaran IPS materi keragaman sosia, budaya, dan etnis dengan menerapkan model pembelajaran Project-Based Learning berbantuan

pop-up book yang dilakukan pada siklus I. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan teknik tes dan non tes. Peneliti akan menggunakan soal pilihan ganda dan uraian untuk teknik tes. Sedangkan untuk teknik non tes peneliti akan menggunakan lembar observasi dan lembar kerja siswa (tugas kelompok).

1) Tes

(10)

2) Tugas Kelompok

Tugas kelompok merupakan tugas yang diberikan secara kelompok. Bentuk instrumen yang digunakan dapat berupa tertulis dengan menjawab uraian secara bebas dengan tingkat berpikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi (Wardani, Slameto dan Winanto, 2014: 75). Penelitian ini akan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai instrumen penilaian dari tugas kelompok.

3) Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pencatatan fenomena yang dilakukan secara sisstematis (Slameto, 2015: 232). Observasi yang akan diukur adalah kegiatan pembelajaran guru dengan menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning, serta aktivitas belajar yang dilakukan siswa. Kegiatan ini diperlukan adanya kerjasama dengan seorang pengamat atau observer. Penelitian ini, yang berperan sebagai observer adalah guru kelas I dan peneliti. Lembar observasi ketrampilan guru dan aktivitas siswa akan terlampir.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Deskrispi Aspek Kreativitas

Gilford dan Torrance (dalam Filsaime, 2008: 21-23) Karakteristik kreatif kreativitas

No Aspek Kreativitas

Deskripsi Keterangan No

Item

1 Kelancaran Kemampuan siswa untuk menghasilkan gagasan jawaban yang beragam dan bernilai benar dalam waktu yang singkat

Dilihat dari ide atau gagasan jawaban yang dihasilkan oleh siswa

1

Keluwesan Kemampuan siswa mengubah berbagai macam ide dengan cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah untuk setiap jawaban

Dilihat dari hasil diskusi dalam kelompok, sehingga memunculkan ide lain atau cara lain untuk mematangkan sebuah konsep yang diberikan

2

Kebaruan Kemampuan siswa dalam menciptakan sebuah produk yang bersifat baru, unik, atau tidak biasa (berbeda dari kelompok lain) untuk menyelesaikan masalah

Dilihat dari proses kerja kelompok dalam pembuatan produk yang menghasilkan ide baru dibanding dengan kelompok lain.

3

Elaborasi Kemampuan siswa dalam menginformasikan atau

Dilihat dari penjelasan dan penyampaian hasil

(11)

No Aspek Kreativitas

Deskripsi Keterangan No

Item

mempresentasikan hasil produk yang telah dibuat dengan menjelaskan secara terperinci dan runtut, terhadap jawaban, sebagai penyelesaian masalah yang benar yang diberikan.

kerja kelompok, serta berani berargumen untuk memberi saran.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Implementasi Pembelajaran Project-Based Learning

No Aspek Indikator Rumusan

Item

Pertemuan Pertama

1 Kegiatan pendahuluan a. Mengawali kegiatan pembelajaran 1 b. menjelaskan tujuan pembelajaran dan

kompetensi dasar yang akan dicapai

2

c. Melakukan apesebsi 3

d. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok (4-5) orang

4

e. setiap kelompok menyusun struktur kelompoknya

5

2 Kegiatan Inti a. Membuat aturan dalam menyelesaikan proyek

6

b. Setiap kelompok untuk merancang tahapan penyelesaian proyek.

7

c. Pemberian masukan dan saran untuk mempermudah perancangan proyek

8

3 Kegiatan Penutup a. Setiap kelompok membuat jadwal pelaksanaan proyek

9

b. Melakukan refleksi 10

c. Pemberian tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya

11

d. Penutup pertemuan 12

Pertemuan Kedua

1 Kegiatan Pendahuluan a. Mengawali kegiatan pembelajaran dengan doa

1

b. Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan produk

2

2 Kegiatan Inti a. Pengumpulan bahan pembuatan produk 3 b. Setiap kelompok mengolah dan menyusun

hingga tahap penyelesaian produk

4

c. Membuat laporan proses berlangsungnya pembuatan produk

5

d. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil sementara produk yang telah dibuat

6

3 Kegiatan Penutup a. Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan

7

b. Siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya

8

(12)

No Aspek Indikator Rumusan Item

Pertemuan Ketiga

1 Kegiatan Pendahuluan a. Menyiapkan siswa 1 b. Tanya jawab mengenai pertemuan minggu

lalu

2

2 Kegiatan Inti a. Presentasi hasil produk berupa wayang 3 b. tanya jawab mengenai hasil produk 4 c. Kelompok lain memberikan pertanyaan atau

tanggapan

5

d. Mengerjakan tes evaluasi 6 3 Kegiatan Penutup a. Guru dan siswa mengoreksi hasil tes

evaluasi

7

b. Siswa melakukan refleksi 8

c. Penutup pertemuan 9

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Siklus I dan II

No Aspek Instrumen Nomor Item

Pertemuan pertama

1 Kegiawan Awal Mengawali kegiatan pembelajaran dengan doa, salam, mengecek kehadiran siswa dan menyiapkan fisik siswa

1

Menjelaskan tujuanpembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

2

Memberikan pertanyaan esensial untuk mengeksplor pengetahuan siswa.

3

2 Kegiatan Inti Mengorganisir siswake dalam kelompok-kelompok (4-5orang)

4

Meminta setiap kelompok untuk menyusun struktur kelompoknya

5

Membimbing siswa untuk membuat aturan dalam menyelesaikan proyek berupa wayang

6

Meminta setiap kelompok untuk merancang tahapan penyelesaian proyek, dan menjadi fasilitator saat kelompok merancang tahapan penyelesaian produk.

7

Memberi masukan dan saran yang sesuai untukmempermudah mengerjakan proyek

8

Guru meminta setiap kelompok untuk membuat jadwal pelaksanaan proyek

9

3 Kegiatan Penutup Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa 10 Membantu siswa dalam merancang kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.

11

Guru menutup pertemuan 12

Pertemuan kedua

1 Kegiatan Awal Mengawali kegiatan pembelajaran dengan doa, salam, mengecek kehadiran siswa

13

Memberi arahan untuk menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhan, dan memberian

(13)

No Aspek Instrumen Nomor Item

penelitian kesiapan setiap kelompok

2 Kegiatan Inti Mengawasi setiap kelompok pada saat proses pembuatan produk

15

Memantau kinerja setiap kelompok dan mengingatkan untuk penyelesaian proyek harus sesuai jadwal yang sudah dibuat

16

Memantau perkembangan atau kemajuan proyek.

17

Meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil sementara produk yang telah dibuat

18

3 Kegiatan Penutup Guru melakukan refleksi bersama siswa 19 Membantu siswa dalam merancang kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan

pembelajaran yang selanjutnya

1 Kegiatan Awal Mengawali kegiatan pembelajaran dengan doa, salam, mengecek kehadiran siswa dan menyiapkan fisik siswa

22

Melalui tanya jawab siswa diajak untuk mengingat kembali bagaimana proses pengumpulan data, hingga

tahap penyelesaian proyek.

23

2 Kegiatan Inti Memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil proyek, mempersilahkan kelompok lain untuk memberikan tanggapan mengenai hasil proyek.

24

Memantau dalam kegiatan diskusi dan memberikan penguatan untuk memperbaiki hasil proyek

25

Menjadi fasilitator saat kelompok memperbaiki hasil proyek.

26

3 Kegiatan Penutup Membantu siswa dalam membuat rangkuman dan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan

27

Memberik kesempatan siswa untuk menuliskanpengalaman dalam membuat proyek sebagai bentuk refleksi

28

Memantau siswa dalam mengerjakan evaluasi 29 Menutup pertemuan dengan doa dan memberikan salam penutup

30

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II

No Aspek Instrumen Nomor

Item Pertemuan pertama

(14)

No Aspek Instrumen Nomor Item

Awal dari guru

Mendengarkan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

2

Menanggapi apersebsi dari guru 3 2 Kegiatan Inti Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok

beranggotakan (4-5) orang.

4

Setiap kelompok membentuk organisasi dalam penyelesaian proyek, guru menjadi fasilitator.

5

Membuat aturan dalam menyelesaikan proyek berupa wayang

6

Merancang tahapan penyelesaian proyek yang akan dilakukan secara kelompok

7

Mengkonsultasikan tahapan dalam menyelesaikan proyek

8

Setiap kelompok menyusun jadwal tahap pelaksanaan pembuatan proyek

9

3 Kegiatan

Penutup

Melakukan refleksi tentang kegiatan dalam merancang jadwal untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek.

10

Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya.

11

Berdoa dan mengucapkan salam 12

Pertemuan Kedua

1 Kegiatan

Awal

Mengawali kegiatan berdoa,

menjawab salam, dan menyiapkan fisik

13

Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan proyek

14

2 Kegiatan Inti Menyelesaikan proyek wayang dengan mengumpulkan bahan.

15

Setiap anggota kelompok mengolah dan menyusun hingga ketahap penyelesaian produk.

16

Membuat laporan proses berlangsungnya pembuatan proyek

17

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil sementara produk yang telah dibuat

18

3 Kegiatan

Penutup

Melakukan refleksi tentang kegiatan pengumpulan data, dan proses penyelesaian proyek.

19

Merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya

20

Berdoa dan mengucapkan salam 21

Pertemuan Ketiga

1 Kegiatan

Awal

Mengawali kegiatan berdoa, menjawab salam, dan menyiapkan fisik

22

Mengingat kembali bagaimana proses pengumpulan data, hingga tahap penyelesaian proyek.

23

2 Kegiatan Inti Setiap anggota kelompok mempresentasikan hasil proyek

24

Melakukan diskusi antar kelompok 25 Setiap anggota kelompok memperbaiki tugas berdasarkan masukan dan hasil diskusi

26

(15)

No Aspek Instrumen Nomor Item

Penutup kegiatan pembelajaran.

Melakukan refleksi tentang kegiatan pembuatan proyek dengan menuliskan pengalaman yang di dapat selama pembuatan proyek

28

Mengerjakan soal evaluasi 29 Berdoa dan mengucapkan salam 30

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Siklus I

Kompetensi Dasar Indikator Aspek Instrumen Bentuk

Instrumen

Kisi-kisi Instrumen Siklus II

Kompetensi Dasar

Indikator Aspek Instrumen Bentuk

(16)

Kompetensi Dasar

Indikator Aspek Instrumen Bentuk

Instrumen

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penilaian hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah butir soal berupa pilihan ganda dan uraian serta lembar observasi berupa rubrik pengukuran afektif dan rubrik pengukuran psikomotor. Akan tetapi dalam penelitian ini akan diuji validitas dan reliabilitas hanyalah instrumen tes dari butir soal pilihan ganda dan uraian. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui soal yang valid dan yang tidak, sehingga soal tersebut dapat dikerjakan secara maksimal oleh siswa kelas IV SDN Ngajaran 03. Pengujian validitas dan reliabilitas butir soal akan diujikan pada siswa satu tingkat di atas kelas yang diteliti, yaitu kelas V SDN Ngajaran 03 tahun 2017/2018.

3.6.1 Pengujian Validitas Instrumen

(17)

membuktikan apakah instrument atau tes dapat mengukur dengan baik apa yang akan diukur.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan kriteria menurut (Sugiyono, 2010:90) yaitu dengan mengkorelasikan antara skor total item. Hasil korelasi dapat dilihat pada output item-total statistics pada kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai yang ada pada kolom Corrected Item Total Correlation dibandingkan dengan nilai yang ada dalam r tabel dengan taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,005 dengan taraf signifikan 5%. Hasil dari r tabel inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Hasil pengujian diinput dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS, sehingga diperoleh soal yang benar-benar valid yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi pada akhir setiap siklus. Berikut ini adalah indeks validitas instrumen yang dibagi dalam beberapa interpretasi pada tabel 3.9

Tabel 3.7

Koefisien Validitas Instrumen

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,61 – 0,80 Tinggi

3. 0,41 – 0,60 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

(Wardani, dkk, 2012: 346)

Tabel 3.8

Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I

Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

Nomor soal Keterangan 3.2 Mengidentifikasi

keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang.

1.Menjelaskan

keragaman sosial budaya Indonesia,

Pilihan ganda: 1, 2, 18, 26, 27

Valid

17, 25 Tidak valid

2.Menyebutkan keragaman sosial budaya Indonesia

Pilihan ganda: 5, 20, 22, 23, 24, 28

Uraian: 1

Valid

(18)

Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II

Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

Nomor soal Keterangan 4.2 Menyajikan hasil

(19)

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan peneliti pada siklus I dengan jumlah soal pilihan ganda 30 butir soal dan soal uraian 4 soal, diperoleh hasil yang valid pada soal pilihan ganda sebanyak 21 soal dan pada soal uraian 4 soal yang valid, sehingga dapat dikatakan bahwa 9 soal pilihan ganda tidak valid dan pada soal uraian tidak ada yang tidak valid. Siklus II pengujian validitas dilaksanakan dengan jumlah soal 30 butir soal pada pilihan ganda dan 4 soal uraian. Terdapat soal pilihan ganda diperoleh 20 soal yang valid, sedangkan pada soal uraian tidak ada soal yang tidak valid. Uji validitas dapat diketahui dengan melihat nilai Corrected Item-Total Correlation. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,404 maka instrumen dikatakan valid dan dapat digunakan. Sedangkan jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,404 maka instrumen tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan.

3.6.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berasal dari kata reliabillity yang berarti sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya (Djali dan Muljono, 2007:55). Konsep reliabilitas dalam arti alat ukur berkaitan dengan kesesuaian hasil pengukursn yang terjadi apabila pengkuran ulang dilakukan pada subjek yang sama, sedangkan konsep reliabilitas dalam arti hasil ukur berkaitan dengan kesesuaian hasil pengukuran yang terjadi apabila pengukuran ulang dilakukan pada subjek yang berbeda (Djali

dan Muljono, 2007:55-56). Berikut ini adalah patokan yang digunakan dalam menentukan nilai reliabilitas dalam suatu instrumen.

Tabel 3.10

Rentang Indeks Reliabilitas

No. Indeks Reliabilitas

1. 0,80-1,00 Tinggi

Reliabel

2. 0,60-0,80 Reliabel

3. 0,40-0,60 Cukup

Reliabel

4. 0,20-0,40 Agak

Reliabel

5. <0,20 Kurang

Reliabel (Wardani, dkk, 2012: 344)

(20)

Scale if Item Deleted- Continue, kemudian hasil reliabel atau tidak dapat dilihat pada output hasil penghitungan. Nilai alpha kurang dari 0,7 maka instrumen tidak reliabel. Hasil reliabilitas instrumen pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.11

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I Soal Pilihan Ganda

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.910 21

Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.815 4

Tabel koefisien di atas menjelaskanh bahwa reliabilitas soal pada siklus I berada pada kategori tinggi reliabel untuk instrumen soal pilihan ganda dan uraian.

Tabel 3.12

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus II

Hasil Uji Soal Pilihan Ganda

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.902 20

Hasil Uji Reliabilitas Soal Uraian

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(21)

Tabel koefisien di atas menjelaskan bahwa reliabilitas soal pada siklus II berada pada kategori tinggi reliabel untuk instrumen soal pilihan ganda dan uraian. 3.6.3 Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan akan berhasil apabila hasil belajar siswa mampu mencapai ketuntasan klasikal sebesar 80% dan rata-rata nilai satu kelas lebih besar dari nilai KKM. Nilai KKM di SDN Ngajaran 03 kelas IV pada pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS adalah 65, sehingga rata-rata nilai seluruh siswa pada kelas IV haruslah di atas 65, untuk mengetahui ketuntasan

hasil belajar siswa secara klasikal diperoleh dengan rumus:

Ketuntasan Klasikal

3.7 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Tes hasil belajar yang diperuntukkan pada setiap siklusnya perlu diuji tingkat kesukarannya. Kriteria yang digunakan dalam menentukan taraf kesukaran soal adalah jika indeks semakin kecil maka semakin sulit soal tersebut dan jika semakin besar indek maka semakin mudah soal tersebut (Sudjana, 2012: 137). Berikut ini adalah rumus dan kriteria yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal (Sudjana, 2012:137):

P=

Keterangan:

P= proporsi siswa yang menjawab benar B= jumlah siswa yang menjawab benar N= jumlah seluruh siswa

Tabel 3.13

Kriteria indeks kesukaran soal

No Interval Klasifikasi

1 0,00-0,30 Sukar

2 0,31-0,70 Sedang

3 0,71-1,00 Mudah

3.7.1 Indikator Kinerja

(22)

dan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) berbatuan pop-up book maka digunakan indikator sebagai berikut:

a. 80% dari seluruh kegiatan Project-Based Learning (PjBL) diterapkan oleh guru dengan kategori minimal baik.

b. 80% dari jumlah seluruh siswa mendapatkan nilai minimal 70 atau di atas KKM.

3.8 Teknik Analisis Data

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan MC.Taggart
Tabel 3.1 Kisi-kisi Deskrispi Aspek Kreativitas
Kisi-kisi Implementasi Pembelajaran Tabel 3.2 Project-Based Learning
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Siklus I dan II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis kedua penelitian ³'LGXJD Brand Equity Berpengaruh Tidak Langsung Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Brand Preference pada Produk Televisi Sony

Alasan menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini adalah karena peneliti ingin mengetahui lebih mendalam fenomena yang terjadi yaitu mengapa isteri memilih untuk ikut

Hasil penelusuran berdasarkan mata anggaran di Kementerian Keuangan dengan kode akun 57 (dana bantuan sosial), akun 52 (dana bantuan pemerintah), dan akun 99 (anggaran

Berdasarkan analisa data dari hasil in-depth interview, didapatkan petugas memahami tentang pengertian, manfaat, dan jenis alat pelindung diri yang harus digunakan selama

ketua tim seharusnya perawat profesional yang sudah berpenngalaman dalam memberikan asuhan keperawatan dan di tunjuk oleh perawat kepala ruang (nurse unit

[r]

Dikatakan orang Jawa apabila bertempat tinggal di daerah Jawa, berasal dari daerah Jawa (keturunan orang Jawa) serta menggunakan bahasa Jawa. Zaman sekarang kira-kira terdapat 68

Pengamatan dilakukan pada dua periode trubus ( flush I dan flush II). Hasil pengamatan pada periode trubus pertama telah ditulis pada Prosiding Satek-II, 2008 dan hasil