• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Kasus Istri Korban Kekerasan Fisik Dan Kekerasan Ekonomi Di Nagari Talang

Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok)

ARTIKEL

SISKA FIRMADANI NPM. 11070126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2015

(2)
(3)

Profile of Women Victims of Domestic Violence Tangg

(Case Study : Abused Wife Physical and Economic Violence in Nagari Talang Mount Talang District of Solok district )

Siska Firmadani1 Surya Prahara M,H2 Erningsih S,Sos,M,Pd3

Department of Sociology of Education, College of Teacher Training and Education (STKIP) PGRI West Sumatra, Padang, 2015.

ABSTRACT

Marriage is a physically and mentally bond between man and woman as husband and wife with the intention of forming a family ( household ) are happy and everlasting based on God. Household aims to establish a harmonious family but kenyataanyaadanya violence even wives who are victims of physical violence and economic violence committed by the husband alone.This research problems in Nagari Gunung Talang Talang District solok. Aim to describe the life profile of women victims of physical abuse and profiles the lives of women victims of economic violence in Nagari Gunung Talang Talang in Solok regency .

The research is a qualitative descriptive study.Techniques used in the selection of informants is purposive sampling . Informants in this study was 26 informants include: Wife victims of physical violence and economic violence victim's wife, parents, husband, niniak Mamak and other support in Nagari Gunung Talang Talang in Solok regency. Methods of data collection is done in three ways: observation , interviews and document study. Analysis of the data used interactive data analysis model of Miles and Huberman .

These results indicate that women are victims of physical abuse suffered injuries and depression. Economic and abused women are not given rights as a wife for dinafkahi.To meet the daily needs.

Key Words: Profile of Women Victims of Domestic Violence Tangg

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2011

2

Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

A Pendahuluan

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang telah diatur oleh Pasal 29 Undang-Undang Dasar Republik Indonesian Tahun 1945. Negara menjamin setiap orang dalam lingkup rumah tangga dalam melaksanakan hak dan kewajiban harus didasari oleh agama untuk mewujudkan keutuhan dan kerukunan rumah tangga, hal ini sangat tergantung pada setiap orang dalam lingkup rumah tangga terutama kadar kualitas perilaku dan pengendalian diri setiap orang dalam lingkup rumah tangga tersebut. Menurut UU No. 1 tahun 1974 dalam pasal 1 mendefenisikan bahwa:

“Perkawinan adalah ikatan lahir batin

antara pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”,

Sedangkan dalam pasal 2 ayat 1 UU No.1 tahun 1974 dinyatakan :“Perkawinan

adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing masing agamanya dan kepercayaan itu sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945”.

Menurut hukum Islam, perkawinan adalah suatu perjanjian antara mempelai perempuan Dilain pihak, perjanjian terjadi dengan suatu ijab (akad nikah), yang dilakukan oleh wali calon istri dan diikuti oleh calon suami, dan disertai sekurang-kurangnya dua orang saksi. Perkawinan ini

Merupakan keinginan yang normal pada setiap manusia karena perkawinan survival (cara mempertahankan kelangsungan hidup melalui perkawinan). Akan diperoleh keturunan dan kemudian menjadi manusia-manusia yang baru, karena dalam kehidupan rumah tangga pasti menginginkan kehidupan yang damai, sejahtera dan bahagia, yang merupakan dambaan semua orang yang menginginkan berumah tangga, sedangkan kalau dilihat ada juga dalam rumah tangga tersebut yang tidak sejalan atau ketidaksesuaian sehingga terjadi perselisihan pahaman antara suami dan istri maka terjadi kebencian dan pertengkaran yang terus menerus (Suhendi,2001:41).

Dapat dikatakan bahwa setiap adanya kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga menggambarkan adanya gejala bahwa belum terciptanya suasana harmonis dalam keluarga, dimana saat seorang atau pasangan suami istri akan selalu mempunyai harapan membangun dan membina keluarga yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Setiap orang mengharapkan keluarga yang harmonis, tanpa kekerasan dalamnya namun yang terjadi banyak istri yang menjadi korban kekerasan oleh suaminya sendiri. Ini membuktikan adanya keluarga yang tidak ideal yang tidak sesuai dengan harapan anggota keluarga tersebut. Disatu sisi

(5)

keluarga diharapkan bagi anggotanya dalam memperoleh kasih sayang dan dukungan, namun disisi lain saat ini kehidupan keluarga telah dibayangi oleh adanya atau terjadinya berbagai macam tindakan yang digolongkan kepada kekerasan dalam rumah tangga. Dalam hal ini istri dan anak-anak hasil perkawinan seharusnya dilindungi namun kenyataan sebaliknya (Anggraini dan Facrina,2008: 2).

Berdasarkan observasi awal peneliti lakukan pada tanggal 06 Februari 2015 bahwa peneliti melihat profil perempuan (istri) yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga saat sekarang ini. Berbeda sekali dengan perempuan tahun dahulunya, karna dibandingkan sekarang Perempuan korban KDRT lebih mengenal hukum mengenai KDRT dari sebelumnya. Apabila korban KDRT melihatkan bukti pada polisi maka pelaku KDRT bisa ditindak lanjuti (penjara).

Berdasarkan pernyataan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan membahas lebih lanjut mengenai Profil Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga “Studi Istri Korban kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi” Di Nagari Talang Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Berdasarkan masalah diatas, peneliti memfokuskan kajianya tentang, Bagaimana profil kehidupan perempuan korban kekerasan fisik dan Bagaimana profil kehidupan perempuan korban kekerasan ekonomi.

Penelitian ini bertujuan untuk tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan perempuan korban kekerasan fisik dan mendeskripsikan profil kehidupan perempuan korban kekerasan ekonomi.

Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Fungsionalisme Struktural teori ini banyak digunakan oleh tokoh-tokoh lain salah satunya Robert K. Merton. Penganut teori ini cendrung untuk melihat hanya kepada sumbangan satu sistem atau peristiwa atau suatu sistem dapat beroperasi menentang fungsi-fungsi lainya dalam suatu sistem sosial. Secara ekstrim penganut teori ini beranggapan bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah Fungsional bagi suatu masyarakat. Pada tingkat tertentu umpamanya perperangan, ketidaksamaan sosial, perbedaan ras bahkan kemiskinan’’ diperlukan’’ oleh suatu masyarakat. Perubahan dapat terjadi secara perlahan-lahan dalam masyarakat, penganut teori Fungsionalisme Struktural memusatkan perhatianya kepada masalah bagaimana cara

(6)

menyelesaikanya sehingga masyarakat tetap dalam keseimbangan (Ritzer, 2002: 21).

Menurut Merton fungsional dibagi dua yaitu fungsi nyata (manifest function) dan fungsi sembunyi (latent function). Fungsi disebut nyata apabila konsekuensi tersebut disengaja, dimaksudkan atau setidaknya diketahui. Adapun fungsi disebut sembunyi, apabila konsekuensi tersebut secara objektif ada tetapi tidak (belum) diketahui. Adapun menurut Merton (Ritzer dan Boodman, 2011: 136-142).

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ni adalah pendekatan kualitatif karena metode kualitatif mempelajari data dilapangan secara almiah dan mengutamakan metode observasi dan wawancara serta dokumen. Menurut (Moleong, 2007:6).

Penelitian ini didasari dengan maksud untuk menggambarkan secara deskriptif bagaimana profil perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Studi kasus: Istri korban kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi, di Nagari Talang Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.

Informan peneltian ini diambil secara purposive sampling yaitu berdasarkan tujuan tertentu terlebih dahulu dengan demikian

pengambilan informan didasarkan pada maksud tujuan atau kegunaan ( yusuf 2005:205).

Adapun kriteria informan dalam penulisan penelitian ini adalah:

1.Istri 2.Orang Tua 3. Suami 4. Tetangga

Berdasrkan kriteria informan diatas jumalah informan dalam penelitian adalah berjumlah 26 orang yaitu 4 orang istri yang mengalami kekerasan fisik,3 orang istri mengalami kekerasan eknomi,3 orang suami yang mengalami kekerasan fisik,1 orang suami yang mengalami kekerasan ekonomi, 2 orang tetangga,7 orang tua, 4 orang saudara dan 2 orang niniak mamak.

Ada pun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki tingkah laku non verbal, dalam penelitian ini menggunakan observasi, non

participation observer yaitu suatu bentuk

observasi dimana pengamat (atau peneliti) tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok atau dapat juga dikatakan pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamatinya (Yusuf, 2005:292).

(7)

Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai, dengan tujuan peneliti, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol dalam (reabilitas) dan kesahihanya (faliditasnya) Usman, (2009: 52). Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang profil perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pada tahap observasi dilakukan pengamatan secara umum mengenai masalah yang sedang diteliti setelah itu dimulai dengan mengidentifikasi aspek-aspek yang menjadi pusat perhatian kemudian dilanjutkan pembatasan terhadap objek pegamatan dan dilakukan pencatatan. Dalam penelitian sebelum dilakukan observasi peneliti harus benar-benar yakin dengan apa yang akan diteliti dan mempersiapkan sebagai observasi dilapangan. Peneliti harus mendekatkan diri dengan informan supaya apa yang akan diteliti dapat dijelaskan oleh informan. Dalam penelitian ini yang akan peneliti observasi adalah profil perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga ( kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi).

Pada tahap awal pengamatan yang peneliti lakukan di Nagari Talang yaitu pada bulan Februari 2015, kemudian observasi tahap pertama yang peneliti lakukan yaitu

pada tanggal 06 - 08 Februari 2015 dimana peneliti melihat dan mengamati tempat dan lokasi para informan. Dimana peneliti mengamati bagaimana profil kehidupan keseharian informan selain itu, peneliti melihat dan mengamati secara lansung kondisi rumah informan dan peneliti juga mengamati bagaimana interaksi dan hubungan dengan tetangga. Hal tersebut merupakan tahapan yang peneliti lakukan untuk mendapatkan data yang lebih jelas dan valid.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam, Wawancara terstruktur sering juga disebut dengan wawancara baku (standardized interview) yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis) dengan pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan (Mulyana, 2008:180).

Dalam melakukan penelitian dilaksanakan teknik wawancara mendalam (pertanyaan terbuka), karena wawancara mendalam bersifat terbuka dalam pelaksanaanya yanng tidak hanya

(8)

mewawancarai satu kali saja. Pertayaan terbuka adalah pertayaan dan jawabanya bersifat luas dan memberikan kebebasan kepada subjek untuk memberikan banyak informasi yang mendalam (Herdiansyah, 2012:126).

Metode wawancara pada penelitian ini dilakukan peneliti pada saat terjun kelapangan yaitu dengan mewawancarai baik itu istri,orang,suami dan beberapa pendukung lainya dengan tujuan menanyakan seperti apa profil istri yang mengalami kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi.

Wawancara dilakukan peneliti pada tanggal 27-02 Juni 2015 kerumah istri yang mengalami korban kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi, wawancara yang dilakukan peneliti dilapangan disambut baik oleh informan sesuai dengan kriteria informan yang telah ditetapkan untuk menanyakan kabar informan meminta izin untuk mendeskripsikan tentang profil perempuan korban kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi dilanjutkan dengan pertanyaan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disiapkan, lalu menulis hal-hal yang dirasa penting dari apa yang disampaikan informan masing-masing informan diwawancarai antara satu

sampai tiga kali permasing-masing informan.

c. Studi Dokumen

Studi dokumen yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara teliti sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.

Teknik dokumen sangat diperlukan, ini bertujuan untuk memperkuat data yang dikumpulkan dari lapangan. Dokumen disini dapat berupa surat izin penelitian, foto-foto yang berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu tentang profil perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), studi kasus: kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi.

Metode analisis ang digunakan sebagai berikut:

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data Adalah pengambilan data dengan menggunakan teknik melalui wawancara dan observasi. pengumpulan data ini merupakan proses awal bagi penulis untuk memperoleh informasi. Data yang didapatkan masih dalam bentuk data mentah. Data mentah dalam penelitian kualitatif ini adalah catatan lapangan. Catatan lapangan yang penulis dapatkan

(9)

dalam melakukan observasi dan wawancara dilapangan ditulis ulang sampai tersusun rapi dan mendetail sebagai bahan analisis

b. Reduksi sata

Reduksi data diartikan sebagai kegiatan pemilihan data penting dan tidak penting dari data yang telah terkumpul. Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk maka itu perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama penelitian dilapangan maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Dalam hal ini peneliti mencatat semua informasi yang diperoleh dari informan dilapangan yang berkaitan dengan profil kehidupan perempuan korban kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi.

c. Penyajian Data

Penyajian data diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinana adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data. Pada tahap ini, sumber-sumber data yang sebelumnya

sudah dikelompokan sesuai dengan masalah penelitian, disusun secara sistematis, lebih sederhana dan rinci agar lebih mudah dipahami sebelum melakukan penarikan kesimpulan. d. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan (verifikasi) adalah suatu tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan ini dari temuan data. Ini adalah interprestasi peneliti atas temuan dari suatu wawancara atau sebuah dokumen. Setelah kesimpulan diambil, penelitian kemudian mengecek lagi kesahihan interprestasi dengan cara mengecek ulang proses penyajian data untuk memastikan tidak ada kehasihan yang telah dilakukan (Afrizal. 2014:180).

Dengan demikian analisis data dalam penelitian tentang profil perempuan korban KDRT. Studi Kasus: istri korban kekerasan fisik kekerasan ekonomi di Nagari Talang Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Terlebih dahulu akan dilakukan pencataan lapangan yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kemudian baru penyederhanaan data dari hasil catatan lapangan yang diperoleh dari wawancara dilakukan dengan

(10)

informan sesuai dengan masalah penelitian, serta dokumen berupa data penting, dan foto-foto agar lebih mudah untuk di pahami, kemudian, data yang sudah disederhanakan disusun secara sistematis dalam bentuk yang lebih mudah dianalisis, kemudian

barulah dapat ditarik suatu kesimpulan dari data yang sudah disusun secara sistematis untuk dapat diuji kebenaranya.

C.Hasil Dan Pembahasan

1.Profil Perempuan Korban Kekerasan Fisik

A.Profil Keluarga LD

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu LD dapat disimpulkan dimana suami LD melakukakan kekerasan dikarenakan salah satu dari faktor ekonomi sehingga suami berani melakukan tindakan kekerasan yang mana sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Merton yaitu fungsi Manifes (diharapkan) suami seharusnya bersikap baik kepada istri dalam rumah tangga dan menciptakan keluarga yang harmonis dan rukun. Sedangkan fungsi laten (tidak diharapkan) suami yang tidak lagi menafkahi istri dan suami tega

melakukan tindakan kasar terhadap istri seperti ditampar.

b. Profil Keluarga PT

Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu PT menyimpulkan sesuai bahwa kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga ibu PT karena faktor ekonomi sehingga terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berujung dengan kekerasan fisik yang dialami oleh ibu PT seperti ditampar, bentuk penyelesainya kekeluargaan, dan kaitanya dengan Teori Fungsional Struktural yang dikemukakan oleh Merton membedakan dua pendapat yaitu: fungsi Manifes (diharapkan) seorang suami seharusnya menjaga istrinya, karena istri mengharapkan dalam rumah tangganya rukun dan harmonis. Sedangkan fungsi tersembunyi (tidak diharapkan) suami yang berani melakukan kekerasan terhadap istri karena faktor ekonomi.

c.Profil Keluarga SK

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan ibu SK, dimana tindakan kekerasan yang dialami oleh ibu SK dikarenakan suaminya yang selalu memaksakan apa kehendaknya sehingga ibu SK mendapatkan kekerasan seperti dicekek dan ditampar bentuk penyelesaian kekeluargaan, jadi kaitkan dengan teori

(11)

Fungsional Struktural Merton mengungkapkan dua pendapat yaitu: bahwa fungsi Manifes (diharapkan) suami seharusnya bisa membuat kehidupan rumah tangganya bahagia, rukun dan harmonis. Sedangkan fungsi laten (tidak diharapkan) suami yang tidak menghargai istrinya dan berani melakukan kekerasan terhadap istrinya tanpa memikirkan apa resiko terhadap istri.

d.Profil Keluarga DS

Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu DS dimana tindakkan kekerasan yang dilakukan suami informan sangat keterlaluan,bahkan suami tidak lagi memberikan nafkah untuk kebutuhan sehari-harinya.

2 Profil Perempuan Korban Kekerasan Ekonomi.

A.Profil Keluarga IS

Hasil wawancara dengan ibu IS bahwa kekerasan ekonomi yang dialami oleh ibu IS dikarenakan suami tidak mau lagi memberikan nafkah bahkan membatasi uang untuk kebutuhan sehari-hari sehingga kaitan dengan Teori Fungsional Struktural. Merton membedakan dua pendapat mengenai fungsional struktural yaitu fungsi manifes (diharapkan), suami yang mencarikan nafkah untuk istri bahkan untuk anaknya.

Sedangkan fungsi laten suami yang tega membatasi uang untuk istri, padahal untuk kebutuhan sehari-harinya dan anaknya. b.Profil Keluarga MI

Hasil wawancara dengan ibu MI, bahwa kekerasan ekonomi yang dialami ibu MI dikarena salah satunya faktor ekonomi yang tidak tercukupi, kaitan dengan Teori Fungsional Struktural Merton mengungkapkan dua pendapat yaitu fungsi manifes (diharapkan) seorang suami seharusnya bertangung jawab memberikan nafkah kepada istri dan anaknya. Sedangkan fungsi laten (tidak diharapkan) suami yang tidak lagi sepenuhi memberi nafkah kepada istri.

c.Profil Keluarga TI

Berdasarkan wawancara dengan ibu TI, kekerasan yang terjadi dalam keluarganya dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan sehingga suami tidak memiliki pekerja tetap dan bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak tercukupi, kaitan dengan teori yang digunakan yaitu Teori Fungsional Struktural Merton mengungkapkan dua pendapat yaitu fungsi manifes (diharapkan) suami bertanggung jawab untuk istri dan mencarikan nafkah. Sedangkan fungsi laten (tidak diharapkan) suami yang tidak

(12)

memberikan nafkah sehingga kebutuhan istri tidak terpenuh.

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan pada temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi pada korban adalah bentuk kekerasan fisik yang mengakibatkan korban menderita luka, cacat permanen, adanya gangguan psikis, mental, dan korban mengalami depresi dimana istri yang menjadi korban oleh prilaku suaminya sendiri tanpa memikirkan resiko yang dialami oleh istri.

2. Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi pada korban adalah bentuk kekerasan ekonomi dimana korban tidak diberikan haknya sebagai istri untuk dinafkahi. Istri tidak diberi uang belanja untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. F.Daftar Pustaka

A. Buku

Afrizal. 2014. Metode Penelitian

Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung

Penggunanan Penelitian Kualitatif Dalam Bebagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Anggraini, Nini Dan Fachrina. 2008, ”Presepsi Istri Terhadap Kdrt.” Laporan Penelitian Lembaga Penelitian Unand.

Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi

Penelitian Kualitatif Untuk

Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta Selatan:

Salemba Humanika.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt

Remaja.

Ritzer, George, 2002.Sosiologi Ilmu Pengeta

huan Berparadigma Ganda, Raja

Grafindo, Jakarta.

Suhendi, Hendi Dan Ramdani Wahyu, 2001. Pengatar Studi Sosiologi

Keluarga. Bandung: Cv Pustaka

Setia.

Yusuf, Muri. 2005. Metodelogi Penelitian. Padang: Renika Cipta

Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974 Pasal 1.

(13)
(14)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan menerapkan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang dapat meningkatkan keaktifan

[r]

Journalist Visit Program (JVP) , Fasilitasi Peliputan Media Massa pada Sidang Internasional, Dialog Interaktif tentang Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia,

Tingkat arus lalu lintas total 2 lajur 2 arah pada tahun 2009 adalah.. 31617 kendaraan per hari, tingkat arus harian tahun

Pada hari ini Kamis tanggal Delapan bulan Nopember Tahun Dua Ribu Dua Belas , kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Bina Marga dan

• Encapsulation membuat komponen lebih mudah untuk digunakan pada sistem yang awalnya tidak mereka rancang. • Agregasi dan komposisi dapat digunakan untuk

PENERAPAN METODE YAMAHA DALAM PEMBELAJARAN BIOLA TINGKAT DASAR DI BRAGA MUSIC SCHOOL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima