• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI BIAYA DAN PENDAPATAN PENANGKARAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis Raffles) DENGAN SISTEM TERBUKA, SEMI TERBUKA DAN TERTUTUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI BIAYA DAN PENDAPATAN PENANGKARAN MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis Raffles) DENGAN SISTEM TERBUKA, SEMI TERBUKA DAN TERTUTUP"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI BIAYA DAN PENDAPATAN PENANGKARAN

MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis Raffles)

DENGAN SISTEM TERBUKA, SEMI TERBUKA DAN

TERTUTUP

SUGENG PARYADI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Studi Biaya dan Pendapatan Penangkaran Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Raffles) Dengan Sistem Terbuka, Semi Terbuka dan Tertutup adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, April 2006

Sugeng Paryadi

(3)

iii

ABSTRACT

SUGENG PARYADI. Expenses and earnings study of breeding long tail macaque with open system, semi open system, and closed system.. Under the direction of YANTO SANTOSA and JOJO ONTARJO.

The long tail macaque is one of the primate types which have the nature of morphological and anatomical relatively closed to human beings. In a whole world this primate is used by scientist as experimental animal, usually about 35.000 macaques a year. The efforts to be done to increase and develop the population through breeding system are open system, semi open system and closed system. There are several differences amo ng those systems in line with specific factors, such as: investment cost, room availability, operational cost efficiency and result quality.

This breeding effort is wished to be able to guarantee in preserving animal and earn benefits to the employment. The purpose of research is calculating the earning and expenses from every system of the long tail macaque. Research location of breeding open system was undertaken in PT. PRESTASI FAUNA NUSANTARA, semi open system in CV. NEW INQUATEX PRIMATIES DIVISION, and closed system in CV. WANARA SATWA LOKA. The equipments used to support this research are digital camera, binocular, accounting and writing tools. The data are obtained by literature study, interview, and observation. Ten years analysis calculation at open breeding shows NPV Rp. 887.087.000, BCR 1,10 and IRR (%) 24,50, while PP 3,27 year in time; semi open breeding shows NPV Rp. 120.970.000, BCR 1,01, IRR (%) 18,50 while PP in 3,32 year; and for closed breeding system shows NPV Rp. 523.159.000, BCR 1,02, IRR (%) 19,25 while PP in 3,60 year.

Cost necessity and earning in every system to look after 1000 macaques such as follows: (a) The lowest expenses for open breeding system is Rp. 2.426.600.000, and the highest expenses for closed breeding system is Rp. 5.975.650.000; (b) The lowest operational cost for open breeding system is Rp. 1.742.055.000, and the highest operational cost for closed breeding system is Rp. 4.161.608.000; (c) The lowest income in every year for open breeding system is Rp. 3.312.000.000, and the highest income for closed breeding system is Rp. 7.728.000.000.

Breeding system specifications are: (a) Largest area for open breeding system is about 2500 acres, and little narrow area for closed breeding system is about 1 acre. (b) Result/harvest quality is using SPF (Specific Pathogen Free) standard, placed on D level for open breeding system, C level for semi open breeding system, and B level for closed breeding system. It means that B level achieved get the higher price compared with C and D level.

Key word : long tail macaque, open system, semi open system and

(4)

ABSTRAK

SUGENG PARYADI. Studi Biaya dan Pendapatan Penangkaran Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Raffles) Dengan Sistem Terbuka, Semi Terbuka Dan Tertutup. Dibimbing oleh YANTO SANTOSA dan JOJO ONTARJO

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles) merupakan salah satu jenis primata yang memiliki sifat-sifat anatomis dan morfologis mendekati manusia. Permintaan dunia terhadap monyet ekor panjang sebagai hewan percobaan setiap tahunnya mencapai sekitar 35.000 ekor. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pengembangan usaha penangkaran, baik dengan sistem terbuka, semi terbuka dan tertutup. Dari ke tiga sistem itu ada perbedaan di dalam pengelolaannya yang menyangkut faktor- faktor spesifik antara lain: biaya investasi, ketersediaan lahan, efisiensi biaya operasional dan mutu panenan.

Usaha penangkaran diharapkan dapat menjamin kelestarian jenis satwa serta memberikan keuntungan bagi pengusaha. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung biaya dan pendapatan dari setiap sistem penangkaran monyet ekor panjang di penangkaran dan merumuskan spesifikasi setiap sistem penangkaran yang meliputi investasi, luas lahan, biaya operasional dan mutu panenan. Lokasi penelitian sistem terbuka di PT. PRESTASI FAUNA NUSANTARA, semi terbuka CV. NEW INQUATEX PRIMATIES DIVISION dan sistem tertutup di CV. WANARA SATWA LOKA Peralatan yang digunakan antara lain kamera digital, teropong binokuler, dan alat hitung. Bahan yang dipakai buku catatan dan alat tulis. Cara memperoleh data dengan studi literatur, wawancara, dan pengamatan langsung. Penghitungan analisis selama 10 tahun penangkaran terbuka NPV Rp. 887.087.000, BCR 1,10 dan untuk IRR (%) 24,50, sedangkan PP 3,27 tahun, penangkaran semi terbuka NPV Rp. 120.970.000 dan BCR 1,01 dan untuk IRR (%) 18,50 sedangkan PP 3,32 tahun, dan pada penangkaran tertutup NPV Rp.523.159.000, BCR 1,02 dan IRR (%) 19,25 sedangkan PP 3,60 tahun

Kebutuhan biaya dan pendapatan di setiap sistem penangkaran untuk pemeliharaan 1000 ekor: (a). Biaya investasi terendah untuk 1000 ekor adalah sistem terbuka sebesar Rp. 2.426.600.000, dan biaya investasi tertinggi pada sistem tertutup sebesar Rp. 5.975.650.000. (b). Biaya operasional terendah untuk 1000 ekor adalah sistem terbuka Rp. 1.742.055.000 dan biaya operasional tertinggi pada sistem tertutup sebesar Rp. 4.161.608.000. (c). Pendapatan terendah setiap tahun pada sistem terbuka sebesar Rp. 3.312.000.000 dan pendapatan tertinggi pada sistem tertutup sebesar Rp. 7.728.000.000.

Spesifikasi di setiap sistem penangkaran sebagai berikut: (a). Kebutuhan lahan yang paling luas pada sistem terbuka ± 2500 ha. dan kebutuhan lahan yang paling sedikit pada sistem tertutup ± 1 ha. (b). Mutu panenan dengan menggunakan standar SPF (Spesipic Pathogen Free) pada sistem terbuka level D, sistem semi terbuka level C dan sistem tertutup mencapai level B, sehingga level B mencapai harga yang tinggi dibandingkan dengan level C dan D.

Kata kunci : monyet ekor panjang, sistem terbuka, semi terbuka dan

(5)

STUDI BIAYA DAN PENDAPATAN PENANGKARAN

MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis Raffles)

DENGAN SISTEM TERBUKA, SEMI TERBUKA DAN

TERTUTUP

SUGENG PARYADI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesi pada

Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan Sub Program Studi Konservasi Biodiversitas

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(6)

©

Hak cipta milik Sugeng Paryadi, tahun 2006 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam Bentuk apa pun, baik cetak, fotocopy, microfilm, dan sebagainya

(7)

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 20 Mei 1967 di Desa Bugisan , Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Merupakan anak kelima dari lima bersaudara pasangan Bapak Pujo Suwiryo dan Ibu Asih. Pada tahun 1980 menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Bugisan, Prambanan, tahun 1983 menamatkan Pendidikan Menengah Pertama di SMP Islam Prambanan, Tahun 1987 menamatkan Pendidikan Menengah Atas di SPbMA MM 52 Yogyakarta. Tahun 2001 menamatkan Pendidikan S1 pada Sekolah Tinggi Pertanian di Bandung dengan jurusan Teknologi Pangan.

Sejak tahun 1989 sampai sekarang bekerja di PPPG (Pusat Pengembangan Penataran Guru) Pertanian Cianjur. Pada tahun 1993 – 1994 mengikuti training pertanian di Kannami Cho Japan. Tahun 2004 diterima sebagai mahasiswa S2 Sekolah Pascasarjana – IPB pada Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan (IPK) Sub Program Studi Konservasi Biodiversitas.

Beristri Sa’dia Bin Tarsijan Taa dan dikaruniai tiga orang putra, yaitu : Rizk y Aulia, Ahmad Nur Saputra dan Ahmad Rafli Nadwan. Alamat tempat tinggal di Perumahan Taman Puri Lestari Blok A3/3. Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

(8)

PRAKATA

Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat hidayah, karunia, dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Tesis ini disusun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh selama pengambilan data di lapangan serta analisis hasilnya.

Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesi dari Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Tesis dengan judul

“Studi Biaya dan Pendapatan Penangkaran Monyet Ekor Panjang (Macaca

fascicularis Raffles) Dengan Sistem Terbuka, Semi Terbuka dan Tertutup” ini dapat terselesaikan dibawah tim komisi pembimbing yang diketuai oleh Bapak Dr. Ir. H. Yanto Santosa, DEA. dengan anggota Bapak Ir. Jojo Ontarjo, MM. Untuk itu ucapan terimakasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada komisi pembimbing, karena tanpa arahan dan masukan yang diberikan selama penelitian dan penulisan, maka sulit dibayangkan tesis ini dapat selesai dengan baik. Ucapan terima kasih juga penilis sampaikan kepada Bapak Ir. H. Pamuji, MM. selaku dosen penguji luar komisi.

Berbagai pihak telah memberikan kontribusinya secara langsung maupun tidak langsung bagi penyelesaian dan penyempurnaannya. Namun disadari bahwa tesis ini masih belum sempurna, baik dalam sistematika maupun teknik-teknik analisis dan interpretasi data yang mungkin terjadi sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada: (1) Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan yang telah memberikan sponsor beasiswa dalam penyelenggaraan pendidikan Program Magister Profesi di Institut Pertanian Bogor, (2) Bapak Ir. Giri Suryatmana, Kepala Pusat Pengembangan Penataran Guru Pertanian Cianjur yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan di Institut Pertanian Bogor, (3) Yth. Rektor, Dekan Sekolah Pascasarjana, Ketua Sub Program Studi Konservasi Biodiversitas dan seluruh civitas akademika IPB, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan S2 di Institut Pertanian Bogor, (4) Yth. Ketua Apperi Bapak Achmat, SH., Prof. drh. Dondin Sajuthi, MST, PhD., Dr. Drh. Joko Pamungkas, MSc., Frenkie G. selaku Direktur CV. Fauna Nusantara dan CV. Universal Fauna beserta karyawan, Willem Manasang dan Dewi Darmawan selaku

(9)

vii

Direktur CV. New Inquantex beserta karyawan, drh. I Nengah Budiarta selaku Direktur CV. Wanara Satwa Loka beserta karyawan yang telah memberikan izin dan motivasi kepada penulis untuk mengikuti penelitian program pendidikan di Institut Pertanian Bogor, (5) Seluruh keluarga (Bapak Pujo Suwiryo beserta Ibu) yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik secara materiil maupun spirituil, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini tanpa hambatan suatu apapun.

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang besar penulis sampaikan kepada rekan-rekan satu kelas S2 Profesi Konservasi Biodiversitas Angkatan Pertama atas dukungan dan kerjasamanya, karena berkat dukungan dan kerjasama dari rekan-rekan studi S2 ini dapat penulis jalani dengan baik. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada istri (Sa’dia) dan anak-anak kami (Rizky Aulia, Ahmad Nur Saputra dan Ahmad Rafli Nadwan) atas kasih dan dukungannya selama penulis menjalani studi, sehingga mengurangi hari- hari kebersamaan kita. Tanpa pengertian dan dukungan dari istri dan anak-anak tercinta mustahil pendidikan ini dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu tesis ini dapat terselesaikan juga atas dukungan dan dorongan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya.

Akhirnya apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dalam tesis ini, maka hanya penulis yang bertanggungjawab. Kiranya Allah SWT sendiri yang memberi balasan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dan ankhir kata Semoga tesis ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Bogor, April 2006

Penulis, n

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI .. ... ii

HAK CIPTA .. ... iii

ABSTRACT ... iv

RIWAYAT HIDUP ... ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang... 1 Permasalahan .. ... 2 Kerangka Pemikiran .. ... 4 Tujuan... 5 Manfaat ... 5 Hipotesis … ... 5 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

Bio-Ekologi Monyet Ekor Panjang ... 6

Taksonomi ... 6

Morfologi dan Anatomi... 7

Reproduksi ... 8

Habitat dan Penyebaran... 9

Pakan ... 10

Perilaku... 12

Struktur Umur .. ... 14

METODE PENELITIAN ... 15

Lokasi penelitian ... 15

Alat dan Bahan ... 15

Jenis Data yang Dikumpulkan... 15

Metode Pengumpulan Data... 16

Metode Analisis Data ... 17

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

Mekanisme Penangkaran Monyet Ekor Panjang .. ... 20

Prinsip dari ke 3 Sistem Penangkaran Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)... 23

Dasar Legalitas, Persyaratan dan Tahapan Kegiatan di Masing-masing Penangkaran... 27

(11)

ix

Penghitungan Biaya Pada Masing-Masing Sistem Penangkaran ... .. 60

Mutu/Kwalitas Panenan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) ... .... 68

Analisis Usaha Penangkaran Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dengan Sistem Terbuka, Semi Terbuka dan Tertutup... ... 69

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 76

Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA . ... 77

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jenis-jenis vegetasi pakan dan bagian yang dimakan oleh monyet

ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles) ... ... 11

2. Mutu panenan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles).... ... 19

3. Ukuran kandang satwa primata menurut beratnya. ... 22

4. Perbedaan dan persamaan masing- masing sistem penangkaran... ... 23

5. Sarana dan prasarana di penangkaran sistem tertutup ... 56

6. Perhitungan Biaya Pada Penangkaran Sistem Terbuka ... 60

7. Perhitungan Biaya Pada Penangkaran Sistem Semi Terbuka ... 62

8. Perhitungan Biaya Pada Penangkaran Sistem Tertutup ... 64

9. Perbandingan biaya dari ke 3 sistem penangkaran... 66

10. Penghitungan biaya setiap tahun... 67

11. Hasil Analisis NPV, BCR dan IRR... 72

12. Hasil analisis sensativitas finansial penangkaran sistem terbuka... 73

13. Hasil analisis sensativitas finansia l penangkaran semi terbuka.. ... 74

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Diagram Alur Studi Biaya dan Pendapatan Penangkaran Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Dengan Sistem Terbuka, Semi Terbuka

dan Tertutup ... 4

2. Bentuk kandang perangkap tipe labirin... ... 30

3 Ukuran bangunan untuk kandang kesehatan hewan dan karantina. ... 32

4. Pemeliharaan di penangkaran terbuka (pemberian makanan tambahan. .... 34

5. Struktur Organisasi PT. PRESTASI FAUNA NUSANTARA... ... 36

6. Kandang koloni pada penangkaran semi terbuka.. ... 40

7. Hasil panenan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).. ... 44

8. Struktur Organisasi CV. New Inquatex Primate Center.. ... 45

9. Test TB pada monyet ekor panjang... 52

10. Tatto paha pada monyet ekor panjang... 53

11. Pengambilan sampel darah pada monyet ekor panjang.. ... 54

12. Kandang eksport monyet ekor panjang... ... 55

13. Kandang gruap (breeding) pada penangkaran sistem tertutup.. ... 56

14. Kandang individu pada monyet ekor panj ang. ... 57

15. Struktur Organisasi CV. WANARA SATWA LOKA... 59

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Analisis Biaya Penangkaran Monyet Ekor Panjang dengan Sistem Terbuka

2. Analisis Biaya Penangkaran Monyet Ekor Panjang dengan Sistem Semi Terbuka

3. Analisis Biaya Penangkaran Monyet Ekor Panjang dengan Sistem Tertutup

Referensi

Dokumen terkait

c. Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis / tercetak yang berhubungan dengan peristiwa atau aktivitas tertentu. Instrumen yang digunakan dalam

Hasil jagung P 27 pada perlakuan pupuk kandang (T1) dan sludge (T2) secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (Tabel 5) disebabkan karena kandungan

posyandu Tingkat Kepuasan Lansia Tentang Kualitas Pelaksanaan Posyandu Lansia Di Dusun Wonorejo Desa Bedrug Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Bulan Mei.

Antara lain, saya sering mengatakan, birokrasi yang masih bermasalah di banyak tempat, korupsi sendiri, masih terjadi juga konflik komunal, kekerasan-kekerasan horizontal, anarki

Anak Usia Dini adalah anak dimana hampir sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain dengan bermain itulah Anak UsiaDini tumbuh dan mengembangkan seluruh aspek yang

¼ò Ю·²-·° °»²¹¿¼¿¿² ¾¿®¿²¹ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò ïé íò ÓßÒßÖÛÓÛÒ ÐÛÒÙßÜßßÒ ÞßÎßÒÙ ÐÛÎÔÛÒÙÕßÐßÒ

Sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden. Untuk data sekunder yaitu data

t tabel dapat disimpulkan H 0 ditolak atau H 1 menyatakan Model pembelajaran Jigsaw dan STAD berpengaruh terhadap hasil belajar IPA pada materi pencemaran