• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPERTY DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM. DENGAN Principal Component Analysis (PCA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPERTY DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM. DENGAN Principal Component Analysis (PCA)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROPERTY DAN PERDAGANGAN SEBAGAI

SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM

DENGAN Principal Component Analysis (PCA)

Oleh : 

Hanna A Parhusip, Deva Widyanantoa a a us p, e a dya a to da1 dan Bernadeta Desinova Kre adeta es o a 2

Program Studi Statistika Matematika Fakultas Sains dan Matematika (FSM)

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) (www uksw edu) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) (www.uksw.edu)

1mahasiswa S1, matematika – FSM – UKSW  2mahasiswa S1, matematika – FSM – UKSW

(2)

Masalah

Masalah

Data dengan variabel banyak dapat membingungkan

dalam formulasi masalah

pada suatu model matematika

pada suatu model matematika

Oleh karena itu diperlukan cara memilih variabel

yang dominan untuk mereduksi banyaknya variabel.

Pada makalah ini dibahas tentang cara memilih sektor ‐

METODE : PCA (Principal Component Analysis)

Pada makalah ini dibahas tentang cara memilih sektor ‐

sektor saham domina yang ada di Indonesia. Data diambil 

dari Bursa Efek Jakarta ( BEJ ) dan menggunakan data pada 

b l

d

(3)
(4)

Principal Component Analysis

Secara aljabar PCA

j

merupakan suatu kombinasi linear 

p

khusus untuk p variabel random X

1

, . . . , Xp.  Secara 

geometri, kombinasi linear menyatakan pemilihan 

sistem koordinat baru yang diperoleh dari merotasi

sistem koordinat baru yang diperoleh dari merotasi 

sistem mula‐mula X

1

, . . . , Xp sebagai sumbu‐sumbu 

koordinat. Sumbu koordinat yang baru  sangat 

d

k k

(

k

tergantung dari matriks kovariansi. (atau matrik 

korelasi). Matriks kovariansi pada makalah ini 

disimbolkan       dan haruslah positif tegas (

p

g

(

positive 

p

definite

). Istilah ini dijelaskan pada Definisi 1. 

(5)

Def

inisi 1: (

Peressini

1988)

Def

inisi 1: (

Peressini

,1988)

Misalkan

sebuah matriks simetri

 

a

ij

Misalkan    sebuah matriks simetri 

maka matriks 

positif tegas (

definite 

positive

) jika dan hanya jika semua nilai

 

a

ij

n

n





 

a

ij

positive

)  jika dan hanya jika semua nilai 

eigennya positif . Untuk negatif tegas 

didefinisikan secara analog

didefinisikan secara analog. 

(6)

Teo

rema 1.

(halaman 358, 

Johnson and Wichern

, 2007) 

Sebutlah matriks X = [X

Xp] adalah matriks

Sebutlah matriks X = [X

1

, . . . , Xp] adalah matriks 

yang vektor‐vektor kolomnya adalah vektor random 

(dianggap berdistribusi normal) yang mempunyai matriks 

kovariansi (simetris dan positif tegas (

positive definite

)) 

dengan nilai eigen 

dan sebutlah 

vektor eigen yang bersesuaian untuk setiap

0

vektor eigen yang bersesuaian untuk setiap  

adalah 

yang saling ortogonal. Komponen 

prinsip ke‐i adalah

0

...

2 1

p

0

...

2 1

p

p

e

e

11

,...,

, ,

p

,

...

2 21 1 1i pi p T i i

e

X

e

X

e

X

e

X

Y

 

i= 1,2,...,p (1.a)

(7)

De

ngan pem

g

p

ilih

an ini 

V

(

Y

)

e

T



e

i 1 2

(1 b)

Var

(

Y

i

)

e

i

e

i

i

, i =1,2,...,p

(1.b)

Cov

Y ,

i

Y

k

k

0

.     (1.c)

T i

e

e

e

iT

e

k

0

(8)

M

ETODE PEN

ELITI

AN

M

ETODE PEN

ELITI

AN

• Data : data saham Januari 2008 – 2010. Data setiap

vektor-vektor kolom dianggap sebagai variabel random yang

vektor kolom dianggap sebagai variabel random yang

berdistribusi normal.

• Menyusun matriks kovariansi

M

hit

il i i

d

kt

i

V kt

i

• Menghitung nilai eigen dan vektor eigen Vektor eigen

sebagai penyusun koefisien pada komponen prinsip.

• Menyatakan variabel prinsip sebagai kombinasi linear dari

variabel mula-mula

• Menentukan koefisisen korelasi antara komponen prinsip

dan variabel mula mula dengan persamaan

dan variabel mula mula dengan persamaan

p pi i T i i

e

X

e

X

e

X

e

X

Y

1 1

21 2

...

(9)

T

abel 4.

Mat

riks kovaria

ns

i (

S

)

4.

A

NALI

SA DAN

PEM

BAHAS

AN

T

abel 4. 

Mat

riks kovaria

ns

i (

S

)

1

S

S

2

S

3

S

4

S

5

S

6

S

7

S

8

PEM

BAHAS

AN

1

S

S

2 3

S

4

S

5

S

6

S

7

S

8 0.0251 0.0292 0.0285 0.0229 0.0250 0.0287 0.0010 0.0227 0.0292 0.0471 0.0445 0.0420 0.0402 0.0354 0.0011 0.0268 0 0285 0 0445 0 0644 0 0397 0 0382 0 0346 0 0047 0 0280 0.0285 0.0445 0.0644 0.0397 0.0382 0.0346 0.0047 0.0280 0.0229 0.0420 0.0397 0.0398 0.0363 0.0286 0.0034 0.0213 0.0250 0.0402 0.0382 0.0363 0.0356 0.0303 0.0024 0.0232 0.0287 0.0354 0.0346 0.0286 0.0303 0.0346 0.0031 0.0256 0.0010 0.0011 0.0047 0.0034 0.0024 0.0031 0.0357 0.0008 0.0227 0.0268 0.0280 0.0213 0.0232 0.0256 0.0008 0.0238

(10)

Tampak bahwa matriks kovariansi S adalah matriks 

simetris. Kita dapat mencari nilai eigen sebagaimana 

ditunjukkan pada Bab 2 dan dengan menggunakan 

bantuan

MATLAB

maka nilai

eigen

adalah

bantuan 

MATLAB

maka nilai 

eigen

adalah 

1 2 3 4 5 6 7 8

Sedangkan vektor eigen untuk tiap nilai eigen

diperoleh berturut‐turut ditunjukkan tiap kolom pada 

0

.

2312

0

.

0358

0

.

0191

0

.

0154

0

.

0029

0

.

0008

0

.

0006

0

.

0003

8 7 6 5 4 3 2 1

p

j

p

p

Tabel 5 dan dapat ditunjukkan bahwa 

vektor eigen 

(11)

T

abel

5

. Nilai Vektor

eigen

untuk data Tabel

3

T

abel

5

. Nilai Vektor

eigen

untuk data Tabel

3

1

u

u

2

u

3

u

4

5

u

u

6

7

u

u

8 0.4043 0.6699 0.1841 ‐0.1714 ‐0.2206 0.4298 ‐0.0566 0.2965 ‐0.6881 0.3835 ‐0.2473 ‐0.0466 0.3426 ‐0.0002 ‐0.0703 0.4402 1

u

u

2

u

3 4

u

5 6 7

u

8 0.6881 0.3835 0.2473 0.0466 0.3426 0.0002 0.0703 0.4402 0.0070 0.0086 0.0249 ‐0.0667 ‐0.5731 ‐0.6643 0.0763 0.4683 0.5947 ‐0.0871 ‐0.3955 0.1113 0.5286 ‐0.2029 0.0152 0.3861 ‐0.0354 ‐0.2525 0.8242 0.0760 0.3240 0.0055 ‐0.0212 0.3800 ‐0.0487 ‐0.5485 ‐0.2184 ‐0.5459 ‐0.1750 0.4399 ‐0.0096 0.3562 0 0402 0 0456 0 0044 0 0324 0 0360 0 1035 0 9910 0 0336 ‐0.0402 0.0456 0.0044 0.0324 0.0360 0.1035 0.9910 0.0336 ‐0.0635 ‐0.1726 ‐0.1445 0.8043 ‐0.2987 0.3585 ‐0.0563 0.2785

(12)

Ol

eh karena itu

kom

ponen p

p

p

ri

nsip a

p

d

alah

8 7 6 5 4 3 2 1 1 0.4043 X 0.6881X 0.0070 X 0.5947 X 0.0354 X 0.0487 X 0.0402 X 0.0635 X Y         8 7 6 5 4 3 2 1 2 0.6699 X 0.3835 X 0.0086 X 0.0871X 0.2525 X 0.5485 X 0.0456 X 0.1726 X Y         8 7 6 5 4 3 2 1 3 0.1841X 0.2473 X 0.0249 X 0.3955 X 0.8242 X 0.2184 X 0.0044 X 0.1445 X Y         8 7 6 5 4 3 2 1 4 0.1714 X 0.0466 X 0.0667 X 0.1113 X 0.0760 X 0.5459 X 0.0324 X 0.8043 X Y4  0.1714 X1  0.0466 X2  0.0667 X3  0.1113 X4  0.0760 X5  0.5459 X6  0.0324 X7  0.8043 X8 Y    8 7 6 5 4 3 2 1 5 0.2206 X 0.3426 X 0.5731X 0.5286 X 0.3240 X 0.1750 X 0.0360 X 0.2987 X Y          8 7 6 5 4 3 2 1 6 0.4298 X 0.0002 X 0.6643 X 0.2029 X 0.0055 X 0.4399 X 0.1035 X 0.3585 X Y         8 7 6 5 4 3 2 1 7 0.0566 X 0.0703 X 0.0763 X 0.0152 X 0.0212 X 0.0096 X 0.9910 X 0.0563 X Y          8 7 6 5 4 3 2 1 8 0.2965 X 0.4402 X 0.4683 X 0.3861X 0.3800 X 0.3562 X 0.0336 X 0.2785 X Y        

Dapat ditunjukkan bahwa    dan     saling bebas linear , 

i,j=1,..,8. Oleh karena itu sebagaimana disebutkan pada Bab 2 

diperoleh bahwa Cov(

) = 0

i

Y

j

Y

Y

Y

diperoleh bahwa Cov(      ,      ) = 0.

Y

i

Y

j

(13)

Untuk s

e

lanjutnya k

or

elasi antara  antara komponen prinsip 

t

d

i b l

l

l b t

t t

t d l h

pertama dan variabel mula‐mula bert

u

rut‐turut adalah

 = 0.0442; = 0.0419; = 0.0027 11 1 11 , 1 1 s e X Y

 22 1 21 , 2 1 s e X Y

 33 1 31 , 3 1 s e X Y    = 0.0301; = 0.2132; = 0.3266 44 1 41 , 4 1 s e X Y

 55 1 51 , 5 1 s e X Y

 66 1 21 , 6 1 s e X Y    = 0.9931; = 0.8682 77 1 21 , 7 1

s

e

X Y

88 1 21 , 8 1

s

e

X Y

Karena nilai kor

ela

si variabel       ( 

pr

operti ) dan

( perdaga

n

gan ) dekat dengan 1, m

a

ka variabel       dan       sebagai 

var

ia

bel yang paling berpeng

ar

uh terhadap nilai s

ah

am

7 X

X

8 8 X 7

X

(14)
(15)

Ke

simpul

an d

a

n

Sa

ran

Ke

simpul

an d

a

n

Sa

ran

Pada makalah ini ini telah ditunjukkan analisa

variabel dengan menggunakan 

Principal Component

Analysis

untuk 8 variabel mengenai sektor – sektor yang

memiliki nilai sahan cukup tinggi Variabel tersebut

memiliki nilai sahan cukup tinggi. Variabel tersebut

adalah pertanian, industri dasar, aneka industri, barang

konsumsi, keuangan, pertambangan, properti, dan

perdagangan. Seluruh variabel diuji untuk mendapatkan

variabel yang dominan. Diperoleh bahwa properti dan

perdagangan adalah variabel yang dominan yang

perdagangan adalah variabel yang dominan yang

ditunjukkan dengan variansi terbesar melalui 

Principal

Component Analysis

Referensi

Dokumen terkait

Terapi bantuan hidup yang dapat dihentikan atau ditunda hanya tindakan yang bersifat terapeutik dan/atau perawatan yang bersifat luar biasa (extra-ordinary), dan

26. Tubuh setiap saat dapat mengalami kontak dengan mikroba penyebab penyakit tetapi tidak selalu mengakibatkan sakit karena memiliki system pertahanan. Sistem pertahanan tubuh

Dalam diskusi tersebut tim KKN menjelaskan program kerja yang dimulai dari tujuan program kerja yang dipilih. Tujuannya adalah memberdayakan pemuda desa agar dapat

Salah satu wilayah di Aceh yang banyak ditumbuhi rumput laut adalah Tambak didesa Neuhen kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar (Sahat, 2013). Rumput laut di

Hal ini bisa jadi karena guru masih menggunakan model pembelajaran yang lama yaitu berpusat pada guru (teacher center). Kebanyakan guru hanya menyampaikan materi

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk memberikan solusi mengenai strategi yang digunakan pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor

”Salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai efisiensi biaya adalah melalui manajemen berbasis aktivitas atau Activity Based Management (ABM).” Activity

Pada transformator daya yang populer dan ekonomis dalam pemakaian pengubah sadapan berbeban adalah pengaturan pada belitan tegangan tinggi tiga fasa dan terhubung bintang